SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Oleh Tim Pemateri
MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN dan
KESEHATAN KERJA di FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
Bahaya /Hazard ?
Risiko / Risk ?
Dampak / Consequences ?
Kemungkinan/Probability?
Brainstorming nomenklatur MR :
RISIKO
R E F E R E N S I
Tujuan melakukan WS - MR di Fasyankes
• Meningkatkan kemampuan dalam mempersiapkan pelaksanaan manajemen risiko K3 di fasyankes;
• Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi risiko K3 di fasyankes;
• Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis risiko K3 di fasyankes;
• Meningkatkan kemampuan dalam melakukan pengendalian risiko K3 di fasyankes;
• Meningkatkan kemampuan dalam melakukan komunikasi dan partisipasi K3 di fasyankes;
• Meningkatkan kemampuan dalam melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan risiko K3 di
fasyankes;
• Melakukan perbaikan berkesinambungan terkait manajemen risiko;
• Sebagai bahan perencanaan dalam menyusun program K3 di fasyankes.
1. Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Peraturan pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
5. Pedoman Kementerian Kesehatan tahun 2016 tentang Manajemen Risiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6. Permenkes No 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
7. Perpres No 7 tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja
Dasar Hukum
SMK3 di Fasyankes meliputi (Pasal 5):
1. Penetapan kebijakan K3 di Fasyankes;
2. Perencanaan K3 di Fasyankes
3. Pelaksanaan rencana K3 di Fasyankes;
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 di Fasyankes;
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja K3 di Fasyankes.
Permenkes 52 tahun 2018
Fasyankes WAJIB melaksanakan K3 (Psl.3 ay.1)
Penyelenggaraan K3 di Fasyankes Meliputi (Psl 4 ay1):
1. Membentuk/mengembangkan SMK3
2. Menerapkan standar K3
Identifikasi dan
Manajemen Risiko
Permenkes 52 tahun 2018
1.Pengenalan potensi Bahaya dan pengendalian risiko K3 Fasyankes
2. Penerapan Kewaspadaan Standar
3. Penerapan Prinsip Ergonomi
4. Pemeriksaan kesehatan berkala
5. Pemberian Imunisasi
6 Pembudayaan PHBS di Fasyankes
7. Pengelolaan sarana dan Prasarana Fasyankes dari aspek K3
8. Pengelolaan Peralatan Medis dari aspek K3
9. Kesiapan menghadapi kondisi darurat/bencana termasuk kebakaran
10. Pengelolaan B3
11. Pengelolaan Limbah Domestik
11 Standar K3
Fasyankes
Manajemen Risiko:
Upaya yang logis dan sistematis dalam mengendalikan risiko, dan
terdiri dari tahapan: persiapan/ penetapan konteks, identifikasi,
analisis, evaluasi dan pengendalian risiko, komunikasi dan partisipasi,
serta pemantauan dan telaah ulang
Manajemen Risiko K3 :
Metode yang logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan untuk
mengendalikan risiko, baik PAK maupun KAK.
MANAJEMEN
RISIKO
MENGAPA ?
BAGAIMANA ?
UNTUK
APA ?
Untuk meminimalkan risiko K3 yang ada di fasyankes guna mencegah
terjadinya PAK dan KAK pada SDM fasyankes dan insiden pada
pasien, pendamping & pengunjung.
Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko, analisa
risiko dan pengendalian risiko
-Terciptanya lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman & nyaman;
-Meningkatkan produktivitas kerja;
-Memberi informasi potensi bahaya dan risiko di tempat kerja
-Penentuan strategi, jenis pengendalian berhubungan dengan anggaran
-Dasar untuk menyusun rencana kerja/program
PRINSIP DASAR
Manajemen risiko = Problem solving
(proaktif & prediktif ) (reaktif)
BAHAYA
Semua Hal
/Kondisi yang
berpotensi
menimbulkan
ketidaknyamanan/
menurunkan
derajat kesehatan,
menimbulkan
cedera bahkan
kematian
RISIKO
Peluang untuk
terjadinya dampak pada
keselamatan dan
kesehatan sebagai
akibat adanya pajanan
bahaya
 Risiko selalu ada
 Risiko bisa
dikendalikan
KONSEKUENSI
Dampak yang
ditimbulkan akibat
pajanan bahaya
seperti PAK, KAK,
bahkan kematian.
PROBABILITAS
Kemungkinan
terjadi atau tidak
terjadinya sesuatu.
Bahaya
Bahaya
Psikososial
Bahaya
Ergonomi
Bahaya
Biologi
Bahaya
Kimia
Bahaya
Fisik
• Umumnya berasal dari energi yang dilepaskan dari alat,
proses kerja, serta berasal dari lingkungan, contoh:getaran,
kebisingan, pencahayaan, iklim kerja, radiasi
• Bahaya gravitasi (seperti jatuh dari ketinggian, terpeleset,
tersandung),
• Mekanik (seperti benda bergerak, mesin potong),
• Listrik, radiasi nuklir, dan gas bertekanan
• Bahaya kimia berasal dari sifat alami/
kandungan yang terdapat dalam bahan kimia,
baik berbentuk gas, uap, cairan, padatan,
powder, dll.
• Dampak kesehatan akibat bahan kimia dapat
sangat luas spektrumnya dari iritasi, sensitisasi,
asfiksia, karsinogenik, hingga mutasi gen.
• Pajanan melalui: inhalasi (jalur pernapasan),
ingesti (jalur pencernaan), injeksi, kontak mata,
dan kontak melalui kulit
• Bersumber dari organisme dan mikroorganisme, seperti
bakteri, jamur, algae, virus, tanaman, dan binatang
(insect, lebah, ular, dll)
• Dapat menyebabkan penyakit yang dapat menular dari
satu orang ke orang yang lain
• Faktor yang mempengaruhi:sistem pengaturan udara
(ventilasi), kelembaban, suhu, iluminasi alami dari
cahaya matahari, housekeeping, dan kekebalan tubuh
manusia
• Disebabkan karena ketidaksesuaian
interaksi antara pekerja, peralatan,
lingkungan dan organisasi kerja (desain
peralatan, tempat, prosedur, dan
postur kerja).
• Dampak kesehatan: Gangguan Otot
Tulang Rangka Akibat Kerja (GOTRAK)
• Faktor risiko: postur statis, postur
janggal, penanganan beban manual,
pekerjaan repetitive, berat beban
objek
• Hasil interaksi antara aspek desain kerja, organisasi
dan pengelolaan pekerjaan, kondisi sosial serta
lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan
pekerja melalui persepsi dan pengalamannya
• Bahaya ini dapat mempengaruhi produktivitas
perusahaan, kualitas produk dan jasa, dan iklim
kerja organisasi.
• Contoh : gaji dan fasilitas kerja kurang, hubungan
kerja yang tidak baik, komunikasi yang tidak baik,
dll
Bahaya Lain :
Bencana Alam
INSIDEN
Insiden merupakan kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan yang
mengakibatkan atau bisa saja mengakibatkan cidera, sakit (terlepas dari
tingkat keparahannya) ataupun kematian.
Work-related event(s) in which an injury or ill health (regardless of severity) or
fatality occurred or could have occurred.
OHSAS 18001:2007
Jenis Insiden :
1. Kondisi Potensial Cedera (KPC) : Suatu kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi.
2. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC) : Merupakan terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien
3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) : Insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak
timbul cedera
4. Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD): Merupakan insiden yang mengakibatkan cedera
pada pasien.
Kejadian Sentinel :
KTD yang menimbulkan cedera serius atau bahkan kematian
Contoh- Contoh Insiden
Kondisi Potensi Cedera :
1. Tidak ada pemberian marker area operasi,
2. Tidak dilakukan skin test sebelum injeksi AB,
3. Tidak dilakukan pemeriksaan fungsi pembekuan darah sebelum Tindakan Operasi
4. Tidak melakukan kalibrasi alat secara berkala
Kejadian Near Miss :
Pemberian etiket obat yang keliru, tapi sempat terlihat teman lain, dibatalkan dan dibetulkan sebelum diberikan
ke pasien
Kejadian Tidak Cedera:
1. Pemberian obat yang keliru kepada pasien tapi tidak menimbulkan reaksi merugikan pada pasien
2. Melakukan pencabutan gigi pasien hemofilia tanpa asesmen kondisi sistemik tapi tidak terjadi perdarahan
karena kebetulan pasien baru menerima injeksi factor IX sebelumnya
Kejadian Tidak Diharapkan :
Penyuntikan obat AB yang keliru kepada pasien dan menyebabkan reaksi
seperti, muntah diare atau bahkan anaphylacyic syock.
Kejadian Sentinel :
1. Kesalahan tempat penyuntikan anastesi gusi
2. Kesalahan dosis obat melebihi batas ambang seharusnya, misalnya
pemberian fenobarbital melebihi dosis menyebabkan penurunan
kesadaran
Contoh- Contoh Insiden
Hazard/Bahaya
Proses/
System kerja
Material
Manusia
Lingkungan
kerja
Risiko
KECELAKAAN
DAMPAK
FASILITAS/
LINGKUNGAN
MANUSIA
Pengendalian
Konsep Dasar :
AS/NZS 4360 1999/2004
Langkah-Langkah Manajemen Risiko
1.Persiapan
21
Siapa timnya
(SDM, SK)
Kapan dilakukan
(Waktu)
Bagaimana caranya
(Metode, Prosedur,
Dokumen)
Dimana
(unit/level…) akan
dilakukan MR
(Ruang Lingkup
dan tujuan)
KOMITMEN
2. Identifikasi Risiko
Kemampuan mengenali potensi bahaya/risiko adalah kunci utama MR
Proses mengenali potensi bahaya/Risiko dilakukan terhadap :
1. Manusia yang melakukan
2. Proses kerja/cara kerja
3. Material/bahan yang digunakan bekerja
4. Alat/Mesin yang digunakan
5. Lingkungan Kerja
6. Posisi saat bekerja
7. Layout
Latihan Identifikasi Risiko : Video Healthcare risk assesment
Kepmenkes no 52 tahun 2018
Latihan : Mengisi Tabel Pemetaan Risiko
Kepmenkes No 52 Tahun 2018
RISIKO = SEVERITY X PROBABILITY
Analisa risiko dapat dilakukan dengan metode kualitatif dengan melihat
Severity/Keparahan dan kemungkinan terjadinya (probability).
Tujuan Analisa risiko adalah untuk menentukan kategori risiko tinggi, sedang, atau rendah
3. Analisa Risiko
Kepmenkes no 52 tahun 2018
KATEGORI SEVERITY/KEPARAHAN
Severity / Keparahan
1
(Insignificant)
Dapat ditanggulangi dengan P3K (umumnya karena cedera ringan) atau Penanggulangan < 5 jt
2
(Minor)
- Perlu penanganan khusus / medis / upaya pemulihan lain (akibat cedera ringan s.d. sedang / pingsan / penurunan kesehatan
sesaat) dan tidak menyebabkan loss time accident
- Penurunan kesehatan sesaat, (Penyakit Akibat Kerja) yang dimaksud disini seperti, Asma, ISPA, dermatitis, alergi, iritasi, inflamasi,
pusing/sakit kepala dll
- Atau kerugian 5 jt - < 50 jt
3
(Moderate)
- Cedera sedang sampai dengan berat yang menyebabkan loss time accident
- Cacat tetap / kehilangan sebagian anggota badan tetapi yang bersangkutan masih memungkinkan untuk dipekerjakan kembali
- Penurunan kesehatan permanen / timbulnya penyakit akibat kerja, termasuk apabila terkena Carcinoma (kanker) stadium dini dan
masih dapat ditangani akibat dari aktivitas pekerjaan
- Penurunan kesehatan permanen, (Penyakit Akibat Kerja) K yang dimaksud seperti : Abortus spontan, Kelainan hati dan sistem
pencernaan (Hepatitis/Penyakit hati lainnya)
- Kerugian 50 -500 juta
4
(Major)
- Fatality, kehilangan anggota badan yang tidak memungkinkan dipekerjakan kembali,
kematian atau kondisi emergency (kebakaran / ledakan / keracunan masal dll)
kerugian > 500 juta
- Disyaratkan dalam perundangan / persyaratan lain yang terkait, misalnya : Operator Pesawat Angkat Angkut wajib memiliki SIO
- Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang terjadi apabila sudah terkena Carcinoma (kanker) stadium 3 dan 4 akibat aktivitas pekerjaan,
kelainan pembuluh darah dan jantung (gagal jantung), kelainan genetik (efek somatik)
KATEGORI KEMUNGKINAN/PROBABILITAS
Probability / Kemungkinan
1
- Hampir tidak pernah terjadi. Umumnya terjadi pada kasus emergency.
- Minimal dalam waktu 3 tahun tidak pernah terjadi insiden (accident)
2
- Jarang terjadi. Umumnya terjadi pada kasus Abnormal atau Non Rutin.
- Untuk Insiden, minimal dalam waktu 2 tahun terakhir tidak pernah terjadi insiden (accident).
- Untuk paparan / resiko ergonomi, terjadi pada aktivitas non rutin min. 1 bulan sekali (contoh. Pada saat maintenance rutin dll)
3
- Mungkin terjadi, umunya terjadi pada aktivitas rutin
- Untuk insiden, minimal dalam waktu 1 tahun - 6 bulan terakhir pernah terjadi
- Untuk paparan / resiko ergonomi, terjadi pada aktivitas rutin min. 1 bulan sekali
4
- Sering terjadi.
- Untuk Insiden, minimal dlm waktu 6 bulan terakhir pernah.
- Terjadi pada aktifitas rutin disebabkan karena belum adanya program &/ training &/ perawatan
MATRIKS RISIKO
SKALA TINGKAT RISIKO
Kepmenkes no 52 tahun 2018
Hasil Analisa Risiko
Lakukan pengambilan keputusan
Apakah risiko bisa diterima?
(acceptable risk?)
Apakah risiko harus dikendalikan?
(risk reduction/control)?
Unacceptable risk
4. Evaluasi Risiko
Pengendalian yang sudah ada
Tidak
memerlukan pengendalian tambahan
Memerlukan pengendalian
tambahan
Pengambilan tindakan-tindakan untuk mengeliminasi / mengurangi
kecenderungan dari paparan bahaya yang dapat menyebabkan kerugian-
kerugian fasyankes.
Upaya pengendalian potensi bahaya yang ditemukan di tempat kerja.
Pengendalian risiko perlu dilakukan sesudah menentukan prioritas risiko.
5. Pengendalian Risiko
Pengendalian Risiko dilakukan mengikuti hirarki kontrol
Kepmenkes no 52 tahun 2018
Contoh Pengendalian
• Eliminasi, Contoh :
• Subtitusi, Contoh :
• Kontrol teknis, Contoh :
• Pengendalian Administrasi, Contoh :
• APD, Contoh :
Brainstorming contoh-contoh Pengendalian Risiko di PKM
F. Komunikasi dan Konsultasi
• Komunikasi dan konsultasi merupakan hal yang penting pada setiap langkah atau tahapan
dalam proses manejemen risiko. Ini diperlukan karena persepsi risiko dapat bervariasi pada
setiap orang, karena perbedaan asumsi, konsep, isu-isu, dan kepentingan tiap orang dalam
tim.
• Pengelola K3 fasyankes dengan pekerja yang ada di fasyankes
• Pekerja yang ada di fasyankes dengan pihak pengelola K3
• Komunikasi internal tim K3
G. Pemantauan RISIKO Peninjauan ulang RISIKO
• Pemantauan selama pengendalian risiko berlangsung perlu dilakukan untuk mengetahui
perubahan-perubahan yang bisa terjadi.
• Perubahan-perubahan tersebut kemudian perlu ditelaah ulang untuk selanjutnya
dilakukan perbaikan-perbaikan.
• Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu untuk dilakukan untuk menjamin
terlaksananya seluruh proses pengelolaan risiko dengan optimal
• Jika ternyata sudah tidak relevan maka perlu dilakukan proses MR kembali sesuai siklus.
Pemantauan K3 di Fasyankes dapat dilakukan melalui:
• Inspeksi (melihat, mengenali potensi risiko) tempat kerja secara teratur.
• Inspeksi yang dilaksanakan oleh Tim K3/pengelola K3 di Fasyankes.
• Masukan dari petugas yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.
• Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi.
• Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektivitasnya.
• Laporan inspeksi yang diajukan kepada pimpinan Fasyankes atau penanggung jawab
Fasyankes.
• Evaluasi kegiatan dapat dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun
Residual risk
• Residual risk is the risk that remains after treatment options have been
identified and treatment plans have been implemented.
• It is important that stakeholders and decision makers are aware of the
nature and extent of the residual risk.
• The residual risk should therefore be documented and subjected to monitor
and review.
CONTOH FORM MANAJEMEN RISIKO
- KUALITATIF -
40
Latihan : Mengisi form HIRADC
Bahaya
Fisika Contoh: terjatuh, terpeleset, terjepit, tertabrak, tertusuk, tersengat listrik, dll
Kimia Contoh: terpapar fume, terpercik bahan kimia, menghirup bahan kimia, dll
Biologi Contoh: tertular penyakit, terinfeksi kuman / virus, dll
Ergonomi Contoh: pergerakan berulang, posisi duduk / berdiri terlalu lama, manual handling, dll
Psikososial Contoh: stres, beban kerja tidak sesuai kemampuan kerja, dll
Buka Form Excell - HIRADC
Total = (Keparahan x Kemungkinan) - (Control x Awarness)
Risiko
Signifikan?
Klasifikasi hasil nilai total apakah aktivitas / objek yang dimaksud termasuk kedalam Risiko yang signifikan
atau tidak.
Bila nilai Total > 0 maka Resiko adalah signifikan harus dikendalikan
Apabila nilai Total ≤ 0 , namun Nilai Risiko ≥ 12, maka tetap termasuk Risiko Signifikan dan harus tetap
dikendalikan
Kategori
Risiko Akhir
Klaisifikasi hasil nilai risiko setelah dilakukan penilaian terhadap pengendalian dan kepedulian karyawannya.
Pengendalian dan Kepedulian karyawan, otomatis akan mempengaruhi penurunan tingkat risiko
Nilai Risiko ≥ 12, maka dikategorikan HIGH
Nilai Risiko 3-11, maka dikategorikan MEDIUM
Nilai Risiko 1-2, maka dikategorikan LOW
Lihat Matriks Kategori Risiko
Penugasan :
1. Lakukan Identifikasi dan pemetaan Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di Fasyankes masing-masing.
2. Susun Manajemen Risiko dengan Metode Kualitatif (HIRADC) untuk fasyankes
masing-masing sesuai dengan tabel excel berikut.
TERIMA KASIH
46

More Related Content

Similar to MANAJEMEN RISIKO K3

4.MR- SEVERITY ASSESSMENT FINAL.pptx
4.MR- SEVERITY ASSESSMENT FINAL.pptx4.MR- SEVERITY ASSESSMENT FINAL.pptx
4.MR- SEVERITY ASSESSMENT FINAL.pptxAnishaSagita1
 
Buku pedoman keselamatan pasien
Buku pedoman keselamatan pasienBuku pedoman keselamatan pasien
Buku pedoman keselamatan pasiendsudiana77
 
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfPatient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfSYuniAst
 
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuPaper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuChaniChandraDewi
 
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...joe251
 
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptxMANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptxelvira381479
 
PMKP utk Karyawan Baru [Autosaved].pptx
PMKP utk Karyawan Baru [Autosaved].pptxPMKP utk Karyawan Baru [Autosaved].pptx
PMKP utk Karyawan Baru [Autosaved].pptxSalomoGalih1
 
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.ppt
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.pptOK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.ppt
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.pptNonoRustono
 
3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerjaWinarso Arso
 
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptxManajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptxcyrillaoktaviananda1
 
IBPR-2023.pdf
IBPR-2023.pdfIBPR-2023.pdf
IBPR-2023.pdfryananda3
 
HAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptxHAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptxssuser83d2201
 
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA.doc
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA.docPROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA.doc
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA.docSeptianHuda
 
201808-CPD Ahli K3 Konstruksi-14-05-Identifikasi-Bahaya.pdf.pdf
201808-CPD Ahli K3 Konstruksi-14-05-Identifikasi-Bahaya.pdf.pdf201808-CPD Ahli K3 Konstruksi-14-05-Identifikasi-Bahaya.pdf.pdf
201808-CPD Ahli K3 Konstruksi-14-05-Identifikasi-Bahaya.pdf.pdfWakhidAdip
 

Similar to MANAJEMEN RISIKO K3 (20)

4.MR- SEVERITY ASSESSMENT FINAL.pptx
4.MR- SEVERITY ASSESSMENT FINAL.pptx4.MR- SEVERITY ASSESSMENT FINAL.pptx
4.MR- SEVERITY ASSESSMENT FINAL.pptx
 
Buku pedoman keselamatan pasien
Buku pedoman keselamatan pasienBuku pedoman keselamatan pasien
Buku pedoman keselamatan pasien
 
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfPatient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdf
 
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuPaper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
 
8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf
 
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
 
Week 06.a adkl
Week 06.a   adklWeek 06.a   adkl
Week 06.a adkl
 
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptxMANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
 
PMKP utk Karyawan Baru [Autosaved].pptx
PMKP utk Karyawan Baru [Autosaved].pptxPMKP utk Karyawan Baru [Autosaved].pptx
PMKP utk Karyawan Baru [Autosaved].pptx
 
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.ppt
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.pptOK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.ppt
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.ppt
 
3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja
 
K3RS 2023.pptx
K3RS 2023.pptxK3RS 2023.pptx
K3RS 2023.pptx
 
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptxManajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
 
K3 Ketenagakerjaan
K3 KetenagakerjaanK3 Ketenagakerjaan
K3 Ketenagakerjaan
 
IBPR-2023.pdf
IBPR-2023.pdfIBPR-2023.pdf
IBPR-2023.pdf
 
Pelan tindakan bencana hkl 2008
Pelan tindakan bencana hkl 2008Pelan tindakan bencana hkl 2008
Pelan tindakan bencana hkl 2008
 
HAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptxHAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptx
 
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA.doc
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA.docPROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA.doc
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA.doc
 
04_Menerapkan K3.pdf
04_Menerapkan K3.pdf04_Menerapkan K3.pdf
04_Menerapkan K3.pdf
 
201808-CPD Ahli K3 Konstruksi-14-05-Identifikasi-Bahaya.pdf.pdf
201808-CPD Ahli K3 Konstruksi-14-05-Identifikasi-Bahaya.pdf.pdf201808-CPD Ahli K3 Konstruksi-14-05-Identifikasi-Bahaya.pdf.pdf
201808-CPD Ahli K3 Konstruksi-14-05-Identifikasi-Bahaya.pdf.pdf
 

Recently uploaded

PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 

Recently uploaded (12)

PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 

MANAJEMEN RISIKO K3

  • 1. Oleh Tim Pemateri MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA di FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
  • 2. Bahaya /Hazard ? Risiko / Risk ? Dampak / Consequences ? Kemungkinan/Probability? Brainstorming nomenklatur MR :
  • 4. R E F E R E N S I
  • 5. Tujuan melakukan WS - MR di Fasyankes • Meningkatkan kemampuan dalam mempersiapkan pelaksanaan manajemen risiko K3 di fasyankes; • Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi risiko K3 di fasyankes; • Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis risiko K3 di fasyankes; • Meningkatkan kemampuan dalam melakukan pengendalian risiko K3 di fasyankes; • Meningkatkan kemampuan dalam melakukan komunikasi dan partisipasi K3 di fasyankes; • Meningkatkan kemampuan dalam melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan risiko K3 di fasyankes; • Melakukan perbaikan berkesinambungan terkait manajemen risiko; • Sebagai bahan perencanaan dalam menyusun program K3 di fasyankes.
  • 6. 1. Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; 2. Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 3. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 4. Peraturan pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja; 5. Pedoman Kementerian Kesehatan tahun 2016 tentang Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 6. Permenkes No 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 7. Perpres No 7 tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja Dasar Hukum
  • 7. SMK3 di Fasyankes meliputi (Pasal 5): 1. Penetapan kebijakan K3 di Fasyankes; 2. Perencanaan K3 di Fasyankes 3. Pelaksanaan rencana K3 di Fasyankes; 4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 di Fasyankes; 5. Peninjauan dan peningkatan kinerja K3 di Fasyankes. Permenkes 52 tahun 2018 Fasyankes WAJIB melaksanakan K3 (Psl.3 ay.1) Penyelenggaraan K3 di Fasyankes Meliputi (Psl 4 ay1): 1. Membentuk/mengembangkan SMK3 2. Menerapkan standar K3 Identifikasi dan Manajemen Risiko
  • 8. Permenkes 52 tahun 2018 1.Pengenalan potensi Bahaya dan pengendalian risiko K3 Fasyankes 2. Penerapan Kewaspadaan Standar 3. Penerapan Prinsip Ergonomi 4. Pemeriksaan kesehatan berkala 5. Pemberian Imunisasi 6 Pembudayaan PHBS di Fasyankes 7. Pengelolaan sarana dan Prasarana Fasyankes dari aspek K3 8. Pengelolaan Peralatan Medis dari aspek K3 9. Kesiapan menghadapi kondisi darurat/bencana termasuk kebakaran 10. Pengelolaan B3 11. Pengelolaan Limbah Domestik 11 Standar K3 Fasyankes
  • 9. Manajemen Risiko: Upaya yang logis dan sistematis dalam mengendalikan risiko, dan terdiri dari tahapan: persiapan/ penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi dan pengendalian risiko, komunikasi dan partisipasi, serta pemantauan dan telaah ulang Manajemen Risiko K3 : Metode yang logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan untuk mengendalikan risiko, baik PAK maupun KAK.
  • 10. MANAJEMEN RISIKO MENGAPA ? BAGAIMANA ? UNTUK APA ? Untuk meminimalkan risiko K3 yang ada di fasyankes guna mencegah terjadinya PAK dan KAK pada SDM fasyankes dan insiden pada pasien, pendamping & pengunjung. Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko, analisa risiko dan pengendalian risiko -Terciptanya lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman & nyaman; -Meningkatkan produktivitas kerja; -Memberi informasi potensi bahaya dan risiko di tempat kerja -Penentuan strategi, jenis pengendalian berhubungan dengan anggaran -Dasar untuk menyusun rencana kerja/program
  • 11. PRINSIP DASAR Manajemen risiko = Problem solving (proaktif & prediktif ) (reaktif)
  • 12. BAHAYA Semua Hal /Kondisi yang berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan/ menurunkan derajat kesehatan, menimbulkan cedera bahkan kematian RISIKO Peluang untuk terjadinya dampak pada keselamatan dan kesehatan sebagai akibat adanya pajanan bahaya  Risiko selalu ada  Risiko bisa dikendalikan KONSEKUENSI Dampak yang ditimbulkan akibat pajanan bahaya seperti PAK, KAK, bahkan kematian. PROBABILITAS Kemungkinan terjadi atau tidak terjadinya sesuatu.
  • 13. Bahaya Bahaya Psikososial Bahaya Ergonomi Bahaya Biologi Bahaya Kimia Bahaya Fisik • Umumnya berasal dari energi yang dilepaskan dari alat, proses kerja, serta berasal dari lingkungan, contoh:getaran, kebisingan, pencahayaan, iklim kerja, radiasi • Bahaya gravitasi (seperti jatuh dari ketinggian, terpeleset, tersandung), • Mekanik (seperti benda bergerak, mesin potong), • Listrik, radiasi nuklir, dan gas bertekanan • Bahaya kimia berasal dari sifat alami/ kandungan yang terdapat dalam bahan kimia, baik berbentuk gas, uap, cairan, padatan, powder, dll. • Dampak kesehatan akibat bahan kimia dapat sangat luas spektrumnya dari iritasi, sensitisasi, asfiksia, karsinogenik, hingga mutasi gen. • Pajanan melalui: inhalasi (jalur pernapasan), ingesti (jalur pencernaan), injeksi, kontak mata, dan kontak melalui kulit • Bersumber dari organisme dan mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, algae, virus, tanaman, dan binatang (insect, lebah, ular, dll) • Dapat menyebabkan penyakit yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain • Faktor yang mempengaruhi:sistem pengaturan udara (ventilasi), kelembaban, suhu, iluminasi alami dari cahaya matahari, housekeeping, dan kekebalan tubuh manusia • Disebabkan karena ketidaksesuaian interaksi antara pekerja, peralatan, lingkungan dan organisasi kerja (desain peralatan, tempat, prosedur, dan postur kerja). • Dampak kesehatan: Gangguan Otot Tulang Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) • Faktor risiko: postur statis, postur janggal, penanganan beban manual, pekerjaan repetitive, berat beban objek • Hasil interaksi antara aspek desain kerja, organisasi dan pengelolaan pekerjaan, kondisi sosial serta lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja melalui persepsi dan pengalamannya • Bahaya ini dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan, kualitas produk dan jasa, dan iklim kerja organisasi. • Contoh : gaji dan fasilitas kerja kurang, hubungan kerja yang tidak baik, komunikasi yang tidak baik, dll Bahaya Lain : Bencana Alam
  • 14.
  • 15. INSIDEN Insiden merupakan kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan yang mengakibatkan atau bisa saja mengakibatkan cidera, sakit (terlepas dari tingkat keparahannya) ataupun kematian. Work-related event(s) in which an injury or ill health (regardless of severity) or fatality occurred or could have occurred. OHSAS 18001:2007
  • 16. Jenis Insiden : 1. Kondisi Potensial Cedera (KPC) : Suatu kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi. 2. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC) : Merupakan terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien 3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) : Insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak timbul cedera 4. Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD): Merupakan insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian Sentinel : KTD yang menimbulkan cedera serius atau bahkan kematian
  • 17. Contoh- Contoh Insiden Kondisi Potensi Cedera : 1. Tidak ada pemberian marker area operasi, 2. Tidak dilakukan skin test sebelum injeksi AB, 3. Tidak dilakukan pemeriksaan fungsi pembekuan darah sebelum Tindakan Operasi 4. Tidak melakukan kalibrasi alat secara berkala Kejadian Near Miss : Pemberian etiket obat yang keliru, tapi sempat terlihat teman lain, dibatalkan dan dibetulkan sebelum diberikan ke pasien Kejadian Tidak Cedera: 1. Pemberian obat yang keliru kepada pasien tapi tidak menimbulkan reaksi merugikan pada pasien 2. Melakukan pencabutan gigi pasien hemofilia tanpa asesmen kondisi sistemik tapi tidak terjadi perdarahan karena kebetulan pasien baru menerima injeksi factor IX sebelumnya
  • 18. Kejadian Tidak Diharapkan : Penyuntikan obat AB yang keliru kepada pasien dan menyebabkan reaksi seperti, muntah diare atau bahkan anaphylacyic syock. Kejadian Sentinel : 1. Kesalahan tempat penyuntikan anastesi gusi 2. Kesalahan dosis obat melebihi batas ambang seharusnya, misalnya pemberian fenobarbital melebihi dosis menyebabkan penurunan kesadaran Contoh- Contoh Insiden
  • 21. 1.Persiapan 21 Siapa timnya (SDM, SK) Kapan dilakukan (Waktu) Bagaimana caranya (Metode, Prosedur, Dokumen) Dimana (unit/level…) akan dilakukan MR (Ruang Lingkup dan tujuan) KOMITMEN
  • 22. 2. Identifikasi Risiko Kemampuan mengenali potensi bahaya/risiko adalah kunci utama MR Proses mengenali potensi bahaya/Risiko dilakukan terhadap : 1. Manusia yang melakukan 2. Proses kerja/cara kerja 3. Material/bahan yang digunakan bekerja 4. Alat/Mesin yang digunakan 5. Lingkungan Kerja 6. Posisi saat bekerja 7. Layout Latihan Identifikasi Risiko : Video Healthcare risk assesment
  • 23. Kepmenkes no 52 tahun 2018 Latihan : Mengisi Tabel Pemetaan Risiko
  • 24. Kepmenkes No 52 Tahun 2018
  • 25. RISIKO = SEVERITY X PROBABILITY Analisa risiko dapat dilakukan dengan metode kualitatif dengan melihat Severity/Keparahan dan kemungkinan terjadinya (probability). Tujuan Analisa risiko adalah untuk menentukan kategori risiko tinggi, sedang, atau rendah 3. Analisa Risiko Kepmenkes no 52 tahun 2018
  • 26. KATEGORI SEVERITY/KEPARAHAN Severity / Keparahan 1 (Insignificant) Dapat ditanggulangi dengan P3K (umumnya karena cedera ringan) atau Penanggulangan < 5 jt 2 (Minor) - Perlu penanganan khusus / medis / upaya pemulihan lain (akibat cedera ringan s.d. sedang / pingsan / penurunan kesehatan sesaat) dan tidak menyebabkan loss time accident - Penurunan kesehatan sesaat, (Penyakit Akibat Kerja) yang dimaksud disini seperti, Asma, ISPA, dermatitis, alergi, iritasi, inflamasi, pusing/sakit kepala dll - Atau kerugian 5 jt - < 50 jt 3 (Moderate) - Cedera sedang sampai dengan berat yang menyebabkan loss time accident - Cacat tetap / kehilangan sebagian anggota badan tetapi yang bersangkutan masih memungkinkan untuk dipekerjakan kembali - Penurunan kesehatan permanen / timbulnya penyakit akibat kerja, termasuk apabila terkena Carcinoma (kanker) stadium dini dan masih dapat ditangani akibat dari aktivitas pekerjaan - Penurunan kesehatan permanen, (Penyakit Akibat Kerja) K yang dimaksud seperti : Abortus spontan, Kelainan hati dan sistem pencernaan (Hepatitis/Penyakit hati lainnya) - Kerugian 50 -500 juta 4 (Major) - Fatality, kehilangan anggota badan yang tidak memungkinkan dipekerjakan kembali, kematian atau kondisi emergency (kebakaran / ledakan / keracunan masal dll) kerugian > 500 juta - Disyaratkan dalam perundangan / persyaratan lain yang terkait, misalnya : Operator Pesawat Angkat Angkut wajib memiliki SIO - Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang terjadi apabila sudah terkena Carcinoma (kanker) stadium 3 dan 4 akibat aktivitas pekerjaan, kelainan pembuluh darah dan jantung (gagal jantung), kelainan genetik (efek somatik)
  • 27. KATEGORI KEMUNGKINAN/PROBABILITAS Probability / Kemungkinan 1 - Hampir tidak pernah terjadi. Umumnya terjadi pada kasus emergency. - Minimal dalam waktu 3 tahun tidak pernah terjadi insiden (accident) 2 - Jarang terjadi. Umumnya terjadi pada kasus Abnormal atau Non Rutin. - Untuk Insiden, minimal dalam waktu 2 tahun terakhir tidak pernah terjadi insiden (accident). - Untuk paparan / resiko ergonomi, terjadi pada aktivitas non rutin min. 1 bulan sekali (contoh. Pada saat maintenance rutin dll) 3 - Mungkin terjadi, umunya terjadi pada aktivitas rutin - Untuk insiden, minimal dalam waktu 1 tahun - 6 bulan terakhir pernah terjadi - Untuk paparan / resiko ergonomi, terjadi pada aktivitas rutin min. 1 bulan sekali 4 - Sering terjadi. - Untuk Insiden, minimal dlm waktu 6 bulan terakhir pernah. - Terjadi pada aktifitas rutin disebabkan karena belum adanya program &/ training &/ perawatan
  • 30. Kepmenkes no 52 tahun 2018
  • 31. Hasil Analisa Risiko Lakukan pengambilan keputusan Apakah risiko bisa diterima? (acceptable risk?) Apakah risiko harus dikendalikan? (risk reduction/control)? Unacceptable risk 4. Evaluasi Risiko Pengendalian yang sudah ada Tidak memerlukan pengendalian tambahan Memerlukan pengendalian tambahan
  • 32. Pengambilan tindakan-tindakan untuk mengeliminasi / mengurangi kecenderungan dari paparan bahaya yang dapat menyebabkan kerugian- kerugian fasyankes. Upaya pengendalian potensi bahaya yang ditemukan di tempat kerja. Pengendalian risiko perlu dilakukan sesudah menentukan prioritas risiko. 5. Pengendalian Risiko Pengendalian Risiko dilakukan mengikuti hirarki kontrol
  • 33. Kepmenkes no 52 tahun 2018
  • 34.
  • 35. Contoh Pengendalian • Eliminasi, Contoh : • Subtitusi, Contoh : • Kontrol teknis, Contoh : • Pengendalian Administrasi, Contoh : • APD, Contoh : Brainstorming contoh-contoh Pengendalian Risiko di PKM
  • 36. F. Komunikasi dan Konsultasi • Komunikasi dan konsultasi merupakan hal yang penting pada setiap langkah atau tahapan dalam proses manejemen risiko. Ini diperlukan karena persepsi risiko dapat bervariasi pada setiap orang, karena perbedaan asumsi, konsep, isu-isu, dan kepentingan tiap orang dalam tim. • Pengelola K3 fasyankes dengan pekerja yang ada di fasyankes • Pekerja yang ada di fasyankes dengan pihak pengelola K3 • Komunikasi internal tim K3
  • 37. G. Pemantauan RISIKO Peninjauan ulang RISIKO • Pemantauan selama pengendalian risiko berlangsung perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang bisa terjadi. • Perubahan-perubahan tersebut kemudian perlu ditelaah ulang untuk selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan. • Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu untuk dilakukan untuk menjamin terlaksananya seluruh proses pengelolaan risiko dengan optimal • Jika ternyata sudah tidak relevan maka perlu dilakukan proses MR kembali sesuai siklus.
  • 38. Pemantauan K3 di Fasyankes dapat dilakukan melalui: • Inspeksi (melihat, mengenali potensi risiko) tempat kerja secara teratur. • Inspeksi yang dilaksanakan oleh Tim K3/pengelola K3 di Fasyankes. • Masukan dari petugas yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa. • Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi. • Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektivitasnya. • Laporan inspeksi yang diajukan kepada pimpinan Fasyankes atau penanggung jawab Fasyankes. • Evaluasi kegiatan dapat dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun
  • 39. Residual risk • Residual risk is the risk that remains after treatment options have been identified and treatment plans have been implemented. • It is important that stakeholders and decision makers are aware of the nature and extent of the residual risk. • The residual risk should therefore be documented and subjected to monitor and review.
  • 40. CONTOH FORM MANAJEMEN RISIKO - KUALITATIF - 40
  • 41. Latihan : Mengisi form HIRADC Bahaya Fisika Contoh: terjatuh, terpeleset, terjepit, tertabrak, tertusuk, tersengat listrik, dll Kimia Contoh: terpapar fume, terpercik bahan kimia, menghirup bahan kimia, dll Biologi Contoh: tertular penyakit, terinfeksi kuman / virus, dll Ergonomi Contoh: pergerakan berulang, posisi duduk / berdiri terlalu lama, manual handling, dll Psikososial Contoh: stres, beban kerja tidak sesuai kemampuan kerja, dll Buka Form Excell - HIRADC
  • 42.
  • 43.
  • 44. Total = (Keparahan x Kemungkinan) - (Control x Awarness) Risiko Signifikan? Klasifikasi hasil nilai total apakah aktivitas / objek yang dimaksud termasuk kedalam Risiko yang signifikan atau tidak. Bila nilai Total > 0 maka Resiko adalah signifikan harus dikendalikan Apabila nilai Total ≤ 0 , namun Nilai Risiko ≥ 12, maka tetap termasuk Risiko Signifikan dan harus tetap dikendalikan Kategori Risiko Akhir Klaisifikasi hasil nilai risiko setelah dilakukan penilaian terhadap pengendalian dan kepedulian karyawannya. Pengendalian dan Kepedulian karyawan, otomatis akan mempengaruhi penurunan tingkat risiko Nilai Risiko ≥ 12, maka dikategorikan HIGH Nilai Risiko 3-11, maka dikategorikan MEDIUM Nilai Risiko 1-2, maka dikategorikan LOW Lihat Matriks Kategori Risiko
  • 45. Penugasan : 1. Lakukan Identifikasi dan pemetaan Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Fasyankes masing-masing. 2. Susun Manajemen Risiko dengan Metode Kualitatif (HIRADC) untuk fasyankes masing-masing sesuai dengan tabel excel berikut.