SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
IDENTIFIKASI BAHAYA
POTENSIAL
dan
PENGENDALIAN RISIKO
Manajemen Risiko K3 di fasyankes
Disampaikan pada
Sosialisasi K3 di fasilitas kesehatan 2020
TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Mampu melakukan manajemen risiko
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
• Mampu melakukan identifikasi bahaya potensial yg ada di
Fasyankes
• Mampu melakukan penilaian risiko di tempat kerja/Fasyankes
• Mampu memberikan rekomendasi pengendalian risiko yg
sesuai dgn bahaya yg ada
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
3 POKOK BAHASAN :
1. IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL
2. PENILAIAN RISIKO
3. PENGENDALIAN RISIKO K3
PENDAHULUAN
• Fasyankes sebagai tempat kerja mempunyai potensi
bahaya bagi kesehatan dan keselamatan Nakes, pasien
dan pengunjung fasyankes lainnya.
• Potensi bahaya dapat menjadi risiko K3 maupun Risiko
fasilitas dan operasional Fasyankes
• Perlu dilakukan analisis Risiko
• Fasyankes perlu melakukan Manajemen Risiko
• Permenkes no 52 tahun 2018 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan
 ISO 31000: 2009 - Dikembangkan oleh International
Organization for Standardization (ISO) dan didasarkan dari
AS / NZS,
 ISO 31000 memberikan prinsip dan panduan generik
pada manajemen risiko. Memberikan paradigma yang
diakui secara universal bagi para praktisi dan perusahaan
yang mempekerjakan mereka untuk proses manajemen
risiko di industri, materi dan wilayah yang berbeda.
 ISO 31000 didefinisikan sebagai "sebuah proses yang
memberikan keyakinan bahwa tujuan yang direncanakan
akan dicapai dengan tingkat risiko yang dapat diterima."
MANAJEMEN RISIKO
• Pengelolaan risiko dg menerapkan secara
sistematis suatu kebijakan manajemen, prosedur dan
aktivitas dalam kegiatan identifikasi , analisa,
penilaian, pengendalian bahaya potensial dan
pemantauan serta review risiko
• Suatu proses atau perencanaan untuk
menghindarkan terjadinya kerugian /
gangguan terhadap
bisnis perusahaan/ institusi.
What 
1. PERSIAPAN
2. IDENTIFIKASI BAHAYA
3. ANALISA RISIKO
4. EVALUASI RISIKO
5. PENGENDALIAN RISIKO
MONITOR&REVIEW
AKIBAT KEMUNGKINAN
PenilaianRisiko
AS / NZS
 Meminimalkan kerugian dan meningkatkan
produktivitas institusi /Fasyankes.
 Memotong mata rantai kejadian kerugian,
sehingga efeknya tidak terjadi.
 Mencegah terjadinya kerugian
berupa cidera dan penyakit
akibat hubungan kerja.
What for
1. Identifikasi Bahaya Potensial
(Hazard Identification) :
Identifikasi semua sumber
bahaya potensial yang ada di
tempat kerja/Fasyankes
2. Penilaian Risiko (Risk
Assessment) : Menilai tingkat
risiko timbulnya PAK atau KAK
3. Pengendalian Risiko (Risk
Control ): kontrol terhadap risiko
KAK atau KAK
MANAJEMEN RISIKO
JENIS RISIKO
1. Risiko Fasilitas
2. Risiko Operasional
3. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. Risiko Keuangan
5. Risiko Komunikasi
6. Risiko Keamanan
1. Identifikasi
Bahaya potensial
Sumber/ Keadaan yg berpotensi menyebabkan
kerugian dalam bentuk cedera, sakit, kerusakan
pada harta, proses, properti, lingkungan kerja atau
kombinasi.
1.
Tehnik :
1) Lihat (see), yaitu
melakukan identifikasi
atau rekognisi bahaya di
lingkungan kerja
2) Pikirkan (think), yaitu
melakukan evaluasi
terhadap potensi bahaya
(risiko) yang termatai
dan ditemukan.
3) Kendalikan (Do), yaitu
merumuskan upaya
pengendalian terhadap
bahaya yang ada.
KONSULTASI &
DISKUSI
PEKERJA
INSPEKSI
UNIT
UNIT
PENINJAU
AN ULANG
Banyak alat bantu yg dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut:
 observasi/survei
 inspeksi
 pemantauan (monitoring)
 audit
 kuesioner
 data-data statistik (records)
 konsultasi dengan pekerja
 dll
TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA
BHY P./
HAZARDS
KIMIAWI
FISIK
LISTRIK
MEKANIS
BIOLOGI
DEBU
CAIRAN
GAS
SHORT
CIRCUIT
FIRE
ELECTRIC
SHOCK
FAUNA
STRESS
GETARAN
TEKANAN
RADIASI
SUHU
BISING
FLORA
BEJANA
TEKAN
PSIKO
SOSIAL
Monoton
EMBUN
ERGONOMI
ASAP
POSTUR JANGGAL
KEKUATAN TENAGA
REPETITIF, dll
kecelakan
BAHAYA POTENTIAL
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Bahaya Kimia Bahaya Fisik Bahaya Biologi
Bahaya Ergonomis Bahaya Psikososial Bahaya kecelakaan kerja
Suhu
ekstrim
getaran
Bising
tekanan
radiasi
Bahaya
FISIK
No. Bahaya Fisik Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 Bising Laundri, dapur,, ruang genset- IPAL Karyawan yang bekerja di lokasi tsb
2 Getaran Ruang mesin-mesin dan perlatan yang
menghasilkan getaran (ruang gigi dll)
Perawat, cleaning service dll
3 Debu Ruang Rekam medik, Genset, ben
lruang gigi, gudang rekam medis,
incinerator bila ada
Petugas sanitasi, teknisi gigi, petugas
IPS dan rekam medis
4 Panas Dapur, laundri, incinerator, ruang
sterilisasi
Pekerja dapur, pekerja laundry,
petugas sanitasii
5 Radiasi X-Ray, ruang fisioterapi, unit gigi petugas rontgen,ahli fisioterapi dan
petugas roentgen gigi.
6 Bahaya gravitasi
(terpeleset,
tersandung, jatuh)
Area dengan level ketinggian lantai
yang berbeda atau lantai yang licin
Cleaning service, perawat
7 Bahaya listrik Area kerja yang menggunakan
peralatan elektronik seperti ruang
pendaftaran yang menggunakan
computer, dll
Staf administrasi dan pendaftaran,
mekanik listrik
Contoh
KIMIA
•Hazardous drugs
•reagen
•disinfectant
•Merkuri
No. Bahaya Kimia Lokasi
Pekerja Yang Paling
Berisiko
1 Disinfektan Semua area Petugas kebersihan,
perawat
2 Cytotoxics Farmasi, tempat
pembuangan limbah,
Pekerja farmasi, perawat,
petugas pengumpul sampah
3 Formaldehyde Laboratorium,gudang
farmasi, sterilisasi
dengan formalin
petugas laboratorium dan
farmasi , petugas bagian
sterilisasi
4 Methyl : Methacrylate,
Hg (Amalgam)
Ruang pemeriksaan gigi Petugas/dokter gigi, dokter
bedah, perawat
5 Solvents Laboratorium, semua
area di fasyankes
Teknisi, petugas
laboratorium, kebersihan
6 Gas-Gas Anaestesi Ruang operasi gigi Dokter gigi dan perawat gigi
7 Gas-gas sisa
pembakaran (CO,
CO2, Sox, NOx)
Pemakaian genset
dengan menggunakan
bahan bakar fosil
Petugas di area tersebut
CONTOH
ERGONOMI
Contoh
No. Bahaya Ergonomi Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 Pekerjaan yang
dilakukan secara
manual
Area pasien dan tempat
penyimpanan barang
(gudang)
Petugas yang menangani pasien
(mengangkat dan memindahkan
pasien) dan barang
2 Postur yang salah
dalam melakukan
pekerjaan
Kantor/administrasi Postur tubuh yang salah saat
duduk lama di kantor
Poli Gigi Dokter gigi saat melakukan
pemeriksaan rongga mulut
3 Pekerjaan yang
berulang
Semua area Dokter gigi, petugas pembersih,
fisioterapis, sopir, operator
komputer, yang berhubungan
dengan pekerjaan juru tulis
Bahaya
BAHAYA BIOLOGI
No. Bahaya Biologi Lokasi
Pekerja Yang Paling
Berisiko
1 AIDS, Hepatitis B
dan Non ANon B
IGD, kamar Operasi,
ruang pemeriksaan
gigi, laboratorium,
laundry
Dokter, dokter gigi,
perawat, petugas
laboratorium, petugas
sanitasi dan laundry
2 Cytomegalovirus Ruang kebidanan,
ruang anak
Perawat, dokter yang
bekerja di bagian Ibu
dan anak
3 Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat
4 Tuberculosis Bangsal, laboratorium,
ruang isolasi
Perawat, petugas
laboratorium,
fisioterapis
Contoh
SAFETY
(kecelakaan kerja)
POTENSI
Kebakaran Banjir Gempa
Huru-Hara
Ancaman Bom
CONTOH: Bahaya potensial &
masalah kes/kecelakaan
Potensi Bahaya Jenis Bahaya Masalah Kesehatan Kecelakaan Kerja
Fisik Pencahayaan
Suhu
Ventilasi
Gangguan mata
Kepanasan/kedingin
Pengap
Tertusuk benda
tajam
Biologi Lalat , Kecoa, Tikus,
nyamuk, kucing
Diare, pes,malaria,
thypoid, DHF,TORCH
Ergonomi Posisi duduk terlalu lama
Posisi berdiri terlalu lama
Gangguan muskulo
skeletal/GOTRAK
Kram
Psikososial Beban kerja, shift kerja,
kesejahteraan, hubungan
interpersonal
Stress kerja, kelelahan Terjatuh
Sanitasi Sampah, air, jamban Pencemaran lingk,
penularan penyakit
Gaya Hidup Pola makan, OR, merokok PAK, KAK, BB >>
Konstruksi
Bangunan
Bangunan, tangga, pintu
masuk keluar, tata letak
Kecelakaan, tersa
Dung, terpeleset
28
TABEL / MATRIK BAHAYA POTENTIAL
UNIT Fasyankes : .............................................
PROSES/
AREA
BAHAYA POTENSIAL
GANG
GUAN
KESE
HATAN
YANG SUDAH
DILAKUKAN
KECEL
AKAAN
YG
mUNG
KIN
JML
PEKER
JA
FISIK BIOLO
GI
KIMIA ERGO
NOMI
PSIKO
LOGIK
ALAT/
LINGK
KERJA
PER
ATURAN
APD
Contoh Potensi Bahaya di
Fasyankes
Ruangan Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya
Biologi
Bahaya
psikososial
Bahaya
Ergonomi
Bahaya
kecelakaan kerja
Ruang
tunggu dan
pendaftaran/
rekam medik
 Pencahayaan
kurang
 Suhu/kelem
baban
 Radiasi
computer
(untuk monitor
jenis
tabung/CRT)
 Debu
 Bahan
Pembersih
ruangan
 Virus
 Bakteri
 Jamur
 Vektor
dan
binatang
pemb wa
penyakit
 Hubungan
petugas
dengan
klien
 Pengatura
n dan
Shift kerja
 Beban
kerja
berlebih
 Duduk
terlalu lama
>2 jam
tanpa
bergerak
 Ruang
kerja
sempit,
tidak sesuai
standar
 Posisi kerja
tidak
natural
 Penempata
n alat kerja
termasuk
komputer
tidak
ergonomis
Terpeleset,
terjatuh
Tersandung,
Tergores,
Tersetrum,
Tertimpa barang,
Ancaman benda
tajam
Contoh potensi bahaya di
fasyankes
Ruangan Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya
Biologi
Bahaya
psikososial
Bahaya
Ergonomi
Bahaya
kecelakaan kerja
Ruang
periksa
umum
 Pencahayaan
kurang
 Suhu/kelemb
aban udara
kurang
nyaman
 Debu
 Bahan
Disinfekt
an
 Antisepti
k
 Merkuri
 Virus
 bakteri
 Jamur
 Vektor
dan
binatang
pembawa
penyakit
 Shift
kerja
 Jam kerja
panjang
 Pekerjaan
monoton
 hubunga
n dengan
klien
 Hubunga
n antara
rekan
kerja dan
pimpinan
 Posisi
monoton >
2jam
 Tata letak
ruang
 Terpeleset,
terjatuh,
 Tersandung,
tergores,
 Tersetrum,
 Tertimpa
barang,
ancaman
benda
tajam,
Tertusuk
jarum
Contoh Potensi Bahaya di Fasyankes
Ruangan Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya
Biologi
Bahaya
psikososial
Bahaya
Ergonomi
Bahaya
kecelakaan kerja
Ruang
periksa
gigi
 Pencahayaan
Getaran
 Kebisingan
 Radiasi
 lampu
halogen
 Merkuri
(amalgam
)
 Silikat
 Klorethil
 Klorin
 Virus
bakteri
 Jamur
 Vektor
dan
binatang
pembaw
a
penyakit
 Shiftkerja
 Jam
kerja
panjang
 Pekerjaa
n
monoton
 Hubunga
n dgn
klien
 Hubunga
ntara
rekan
kerja dan
pimpinan
 Posisi
tidak
natural
(tidak
ergonomi),
 menggengg
am,
gerakan
berulang
 Berdiri
lama
 Tertusuk
jarum
 Jari tergigit
pasien
 Tersetrum
 Terpeleset
 Tersembur
pasien
 Tertendang
2. Penilaian
RISIKO
Konsep dasar :
• Ruang lingkup manajemen Risiko Mencakup
identifikasi dan penilaian bahaya potensial untuk
mengetahui seberapa besar risiko yang mungkin
terjadi tindakan penanganannya, serta skala
prioritas penanganan yang harus dilakukan
• Mencakup seluruh proses pelayanan atau
kegiatan yang dilakukan di Fasyankes termasuk
kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga
• Analisis Risiko berdasarkan lingkungan kerja
• Analisis Risiko kegiatan/tindakan
• Dampak terhadap kesehatan maupun kecelakaan
kerja
APA itu RISIKO?
Tidak ada kegiatan tanpa risiko !!!
“Sukses hanya akan dicapai oleh
orang yang berani mengambil risiko”
(Longfellow)
KESEMPATAN /PELUANG untuk terjadinya
cedera/kerugian akibat dari suatu bahaya potensial, atau
kombinasi/gabungan dari kemungkinan/probabilitas
(frequensi) dan akibat/dampak (konsekuensi).
Risiko mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu
Kemungkinan/ frekuensi Konsekuensi/dampak/Akibat
Bahaya Potensial & Risiko
• Hazard - potential to cause harm
• Risk - likelihood that harm will
occur and the consequence
• Hazard,
• High Risk
• Hazard,
• Low Risk
JENIS RISIKO
1. Risiko Fasilitas
2. Risiko Operasional
3. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. Risiko Keuangan
5. Risiko Komunikasi
6. Risiko Keamanan
PENILAIAN RISIKO
• PROBABILITAS: Kemungkinan terjadi atau tidak
terjadinya sesuatu.
• KONSEKWENSI/EFFEK: Dampak/ tingkat
keparahan/kerugian yang mungkin terjadi akibat
pajanan bahaya potensial/kecelakaan yg ada.
Hal ini bisa terkait dg manusia seperti PAK/KAK,
cacat/ bahkan kematian, juga bisa terkait dengan
properti, lingkungan,dll.
Penilaian risiko :
• untuk mengetahui mana aktivitas/
tindakan/ situasi yang risiko tinggi, risiko
sedang dan risiko rendah.
• Penilaian ini perlu dilakukan untuk
mengetahui risiko mana yang perlu
intervensi atau pengendalian terlebih
dahulu.
• Intervensi terhadap risiko diprioritaskan
pada kategori risiko yang tinggi.
Langkah-langkah
untuk penilaian risiko:
• Tentukan jenis pekerjaan/proses/kegiatan
• Buat potensi bahaya dan risikonya
misalnya : potensi bahaya tindakan bedah minor
 dapat menyebabkan luka sayat akibat pisau
bedah
Beri penilaian untuk masing-masing
kemungkinan terjadi dan tingkat
keparahannya.
• Buat pemetaan risiko berdasarkan tingkat
keparahan
Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu:
A. Kualitatif
B. Semikuantitatif
C. Kuantitatif
Penentuan besar risiko :
RISIKO (R)= EFFEK(E) x Probability (P)
• Hazard severity = Effek
• likelyhood of occurance = Probabilitas
A. CARA KUALITATIF
Metode ini menganalisa & menilai suatu risiko dgn cara
m’bandingkan thdp suatu deskripsi/uraian dari parameter
(peluang/likelihood dan akibat/hazard severity) yg
digunakan. Umumnya dipakai metode matriks.
ANALISA KUALITATIF
Contoh Effek = Hazard Severity
KATEGORI DAMPAK KESEHATAN
TINGKA-
TAN
KRITERIA EFFEK PADA PEKERJA
A RINGAN Sakit atau cidera yang hanya membutuhkan P3K
dan tidak terlalu mengganggu proses kerja
B
SEDANG Gangguan kesehatan yang lebih serius dan
membutuhkan penanganan medis seperti alergi,
dermatitis, Low back Pain, dan menyebabkan
pekerja absen dari pekerjaannya untuk beberapa
hari
C
BERAT Gangguan kesehatan yang sangat serius dan
kemungkinan terjadinya cacat permanen hingga
kematian. Contohnya amputasi, kehilangan
pendengaran, pneumonia, keracunan bahan
kimia, kanker
TINGKA-
TAN
KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant /
Tidak signifikan
Tidak ada cidera, kerugian materi sangat
kecil.
2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian
materi sedang.
3 Moderate /
sedang
Memerlukan perawatan medis dan
mengakibatkan hilangnya hari kerja /
hilangnya fungsi anggota tubuh utk
sementara waktu, kerugian materi cukup
besar.
4 Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya
fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
proses produksi, kerugian materi besar.
5 Catastrophe /
Bencana
Menyebabkan kematian, kerugian materi
sangat besar.
Contoh lain : Effek = Hazard Severity
Contoh : KATEGORI PROBABILITAS
TINGKA-
TAN
KRITERIA PENJELASAN
A TIDAK
MUNGKIN
TIDAK TERJADI DAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN
B
MUNGKIN
ADA KEMUNGKINAN DAMPAK BURUK TERHADAP
KESEHATAN TERSEBUT, TERJADI SAAT INI
C SANGAT
MUNGKIN
SANGAT BESAR KEMUNGKINAN BAHWA DAMPAK
BURUK TERHADAP KESEHATAN TERJADI SAAT INI
Contoh lain : Probabilitas/kemungkinan
TINGKAT
AN
KRITERIA PENJELASAN
A Almost certain /
Hampir pasti
Suatu kejadian pasti akan terjadi pada
semua kondisi / setiap kegiatan yang
dilakukan.
B Likely / Mungkin
terjadi
Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada
hampir semua kondisi.
C Moderate /
Sedang
Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa
kondisi tertentu.
D Unlikely / Kecil
kemungkinannya
Suatu kejadian mungkin terjadi pada
beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinan terjadinya.
E Rare / Jarang
sekali
Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada
suatu kondisi yang khusus / luar biasa /
setelah bertahun-tahun.
Contoh probabilitas :
• Risiko penularan HBV
setelah luka tusuk jarum
suntik yang mengandung
HCV
• 37 - 40 : 100
• Probabilitas
penularan HIV
setelah luka tusuk
jarum suntik yang
terkontaminasi HIV
4: 1000
• Risiko penularan HCV
setelah luka tusuk jarum
suntik yang mengandung
HCV
• 3 - 10 : 100
MATRIX PENilAIAN
RISIKO
RISK MATRIX DAMPAK/keparahan
RINGAN SEDANG BERAT
KEMUNGKINAN/
PROBABILITAS
TIDAK
MUNGKIN
RISIKO
RENDAH
RISIKO
RENDAH
RISIKO SEDANG
MUNGKIN RISIKO
RENDAH
RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI
SANGAT
MUNGKIN
RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI RISIKO TINGGI
SKALA TINGKAT
RISIKO
TINGKAT
RISIKO DESKRIPSI PENGENDALIAN
Risiko RENDAH Ada kemungkinan rendah bahwa
cedera atau gangguan kesehatan
minor terjadi saat ini, dengan
dampak kesehatan yang ringan
hingga sedang
PRIORITAS 3
Risiko SEDANG Konsekuensi atau keparahan dari
cidera dan gangguan kesehatan
tergolong kategori serius meskipun
probabilitasnya rendah
PRIORITAS 2
Risiko TINGGI Kemingkinan besar terjadi gangguan
kesehatan dan cedera yang moderate
atau serius bahkan kematian
PRIORITAS 1
B. CARA SEMI KUANTITATIF
KATEGORI DAMPAK/ EFFEK TERHADAP K 3
KATEGORI DAMPAK TERHADAP KESELAMATAN & KESEHTAN
1 TIDAK ADA DAMPAK
2 MEMBUTUHKAN P3K
3 MEMBUTUHKAN PERAWATAN MEDIS
4 MENYEBABKAN CACAT PERMANENT
5 MENYEBABKAN KEMATIAN
KATEGORI KETERANGAN
1 = sangat jarang Terjadi sekali dalam lima tahun
2 = jarang Terjadi sekali dalam 1-2 tahun
3 = mungkin Terjadi sekali dalam 1-2 tahun
4 = sering Terjadi beberapa kali dalam setahun
5 = sangat sering Terjadi dalam hitungan minggu atau
bulan
Contoh : KATEGORI
KEMUNGKINAN / PROBABILITAS
MATRIKS RISIKO
(semi kuantitatif)
Matriks Risiko
Dampak/EFFEK
1 2 3 4 5
K
E
M
U
N
G
K
I
N
A
N
1 1 2 3 4 5
2 2 4 6 8 10
3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
TINGKAT RISIKO
K X D TINGKAT RISIKO KETERANGAN WARNA
1 - 3 RENDAH
4 - 6 SEDANG
8 -12 BERMAKNA
15 -25 TINGGI
Penilaian Risiko
Pekerjaan
N
o
Uraian
Pekerjaan
Identifikasi
Bahaya
Penilaian RIsiko Pengenda
Llan
Risiko
Sisa
RIsiko
Tingkat
Risiko
P E R
Menyuntik
pasien
Tertusuk jarum
suntik bekas
pakai
3 B H
L
Mengambil
foto Rontgen
Terkena radiasi
mesin Rontgen 4
D H
Membersihkan
tumpahan
muntahan atau
darah
Kontaminasi
/terkenan
darah/muntahan
2 D L
Mengganti
lampu mati
Tersengat listrik 4
C M
Terjatuh dari
tangga
5
D E
C
O
N
T
O
H
Contoh Kategori Risiko berdasarkan
ruangan
No Ruangan Bahaya potential Dampak Probabilitas Tingkat
bahaya
1 Poli gigi Ergonomi
 Posisi Kerja
 Cara Kerja
 Gangguan otot
dan rangka
Sering Tinggi
Biologi
 Bakteri
 Virus
 Tertular penyakit
dari pasien
Sering Tinggi
Kecelakaan Kerja
 Tertusuk
jarum
 Hepatitis
 HIV Sering Tinggi
2 Poli KIA Biologi
 Biologi
 Virus
 tertular penyakit
dari pasien
 terkena percikan
darah, droplet,
cairan tubuh
Sering Tinggi
Ergonomi
 Posisi Kerja
 Cara Kerja
 Gangguan otot
dan rangka
Sering Tinggi
Kecelakaan Kerja
 Tertusuk
jarum
 Hepatitis
 HIV Sering Tinggi
Contoh Kategori Risiko berdasarkan
ruangan
No Ruangan Bahaya potential Dampak Probabi
litas
Tingkat
bahaya
3 Rawat inap Biologi
 Biologi
 Virus
 Tertular penyakit
dari pasien
 Terkena percikan
darah, droplet,
cairan tubuh
Sering Tinggi
Ergonomi
 Posisi Kerja
 Cara Kerja
 Cara angkat dan
angkut pasien
 Gangguan otot dan
rangka
Sering Tinggi
Psikososial
 Shift kerja  Stress kerja Sering Tinggi
Kecelakaan Kerja
 Tertusuk jarum
 Hepatitis
 HIV Sering Tinggi
Contoh Kategori Risiko berdasarkan
ruangan
No Ruangan Bahaya potential Dampak Probabilita
s
Tingkat
bahaya
3 Rawat inap Biologi
 Biologi
 Virus
 Tertular penyakit
dari pasien
 Terkena percikan
darah, droplet, cairan
tubuh
Sering Tinggi
Ergonomi
 Posisi Kerja
 Cara Kerja
 Cara angkat dan
angkut pasien
 Gangguan otot dan
rangka
Sering Tinggi
Psikososial
 Shift kerja  Stress kerja Sering Tinggi
Kecelakaan Kerja
 Tertusuk jarum
 Hepatitis
 HIV Sering Tinggi
3. Pengendalian
RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
METODE PENGENDALIAN BAHAYA
BERDASAR LOKASI
1. Tehnik eliminasi
• Eliminasi merupakan langkah pengendalian yang
pilihan pertama untuk mengendalikan pajanan
karena menghilangkan bahaya dari tempat kerja.
• beberapa bahaya sulit dihilangkan dari tempat
kerja.
2. Tehnik substitusi
• Subtitusi merupakan
upaya penggantian
bahan, alat atau cara
kerja dengan
alternatif lain dengan
tingkat bahaya yang
lebih rendah.
Contoh :
• mengganti tensi air raksa
dengan tensi digital,
• mengganti kompresor
tingkat kebisingan tinggi
dengan tipe yang
kebisingan rendah (tipe
silent kompresor).
3. Pengendalian tehnik
• Pengendalian teknik
merupakan pengendalian
rekayasa desain alat
dan/atau tempat kerja.
Pengendalian risiko ini
memberikan
perlindungan terhadap
pekerja termasuk tempat
kerjanya.
Contoh :
• Untuk mengurangi risiko
penularan penyakit infeksi,
harus dilakukan
penyekatan menggunakan
kaca antara petugas loket
dengan
pengunjung/pasien.
• Untuk meredam suara
pada ruang dengan tingkat
bising yang tinggi seperti
• di poli gigi khususnya
menggunakan unit dental dan
kompresor,
• pada ruang genset.
Contoh : pajanan GETARAN
HAND ARM VIBRATION
• Gunakan APD sarung
tangan
4. Pengendalian Administratif
• Pengendalian
administrasi berfungsi
untuk membatasi
pajanan pada pekerja.
• Pengendalian ini
diimplementasikan
bersamaan dengan
pengendalian yang lain
sebagai pendukung.
• Contoh pengendalian
administrasi diantaranya
• Pelatihan/ sosialisasi/
penyuluhan pada SDM
Fasyankes,
• Penyusunan prosedur
kerja bagi SDM
Fasyankes,
• Shift kerja
• Pengaturan terkait
pemeliharaan alat,
• Ruang isolasi
5. Penggunaan APD
• Alat Pelindung Diri (APD)
adalah suatu alat yang
mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian
atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di Fasyankes.
• Alat pelindung diri tidak
mengurangi pajanan dari
sumbernya hanya saja
mengurangi jumlah pajanan
yang masuk ke tubuh
Contoh APD di Fasyankes
• Penutup kepala (shower cap)
• Kacamata Khusus (safety
goggle)
• Pelindung wajah (face shield)
• Masker
• Sarung Tangan (hand
schoon/sarung tangan karet)
• Jas Lab dan Apron (apron/jas
lab)
• Pelindung kaki (safety shoes
dan sepatu boots)
Contoh : ALAT PELINDUNG DIRI
 LAKUKAN PENERAPAN
STANDARD PRECAUTION
PENGENDALIAN BAHAYA
BIOLOGI
1.CUCI TANGAN
Standard Precautions
(includes universal
precautions)
Work practices Personal protective
equipment
Equipment and Safer
Medical Devices
Housekeeping Laundry handling Hazard communication Regulated Waste
3. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI
Proses penatalaksanaan
peralatan melalui 5 tahapan
yaitu:
• Dekontaminasi
• Pencucian
• Sterilisasi
• DTT Dengan Mengukus
• Disinfektan Kimia Baru
• Penyimpanan
4. PEMROSESAN ALAT/
INSTRUMEN
Dekontaminasi
Rendam dalam larutan
klorin 0,5% selama 10
menit
Cuci dan Bilas Pakai
pelindung pribadi
(kacamata,celemek,dll.)
Sterilisasi
• Kimiawi: Rendam selama 10-24 jam
• Otoklaf: Tek. 106 k.Pa, 1210C, 20 menit
bila terbungkus, 30 bila terbuka
• Panas Kering: 1700C selama 60 menit
Disinfeksi Tingkat Tinggi
• Rebus atau Kukus: Wadah tertutup
selama 20 menit setelah air mulai
mendidih
• Kimiawi: rendam selama 20 menit
Cara yang
dianjurkan
Cara yang
dapat
diterima
Dinginkan
(segera gunakan atau
disimpan)
Disinfeksi Tingkat
Tinggi
• Merebus
• Mengukus
• Kimiawi
Pemrosesan
Peralatan
Sterilisasi
• Kimiawi
• Uap tekanan tinggi
• Panas kering
Keringkan/Dinginkan Lalu
Simpan
Dekontaminasi
Cuci
Penilaian Risiko
Pekerjaan
N
o
Uraian
Pekerjaan
Identifikasi
Bahaya
Penilaian RIsiko Pengendal
ian
&
PIC
Sisa RIsiko
Kekerap
an
Keparah
an
Tingkat
Risiko
Kekerap
an
Keparah
an
Tingkat
Risiko
KESIMPULAN : LANGKAH – LANGKAH
MANAJEMEN RISIKO
Tentukan jenis pekerjaan /kegiatan/proses
Buat potensi bahaya dan risikonya
Beri penilaian untuk masing-masing kemungkinan
terjadi dan tingkat keparahannya
Buat pemetaan risiko berdasarkan tingkat
keparahan
Buat pengendalian risiko sesuai hierarki
TUGAS PERORANGAN
Buatlah 3 langkah Manajemen Risiko beserta foto kegiatan petugas
Fasyankes daerah masing2 peserta di bagian sbb:
1. Pendaftaran pasien
2. Ruang rekam medik
3. Pemeriksaan pasien umum
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pemeriksaan Gigi
6. Pemeriksaan KIA
7. Pemeriksaan Gizi
8. Pemeriksaan Laboratorium
9. Pelayanan Farmasi/obat
10. Pengelolaan Limbah medis
Untuk Pengendalian Risiko, dibuat/ dipilih yg Risikonya terbesar saja.
Panitia menentukan pilihan bagian tersebut , seorang peserta membuat
manajemen risiko di satu unit/ bagian tsbt diatas

More Related Content

What's hot

Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutu
dr.Ade Adra
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
indra178180
 

What's hot (20)

program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutu
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
 
07.studi kasus i risk grading matrix
07.studi kasus i   risk grading matrix07.studi kasus i   risk grading matrix
07.studi kasus i risk grading matrix
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptx
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakitProgram kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
 
Manajemen Puskesmas
Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas
Manajemen Puskesmas
 

Similar to Manajemen Risiko Fasyankes 2020

Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
joe251
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Uwai Shakespeare
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Farida Sihotang
 
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFKesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Yohanita Tengku
 

Similar to Manajemen Risiko Fasyankes 2020 (20)

Mg. IX Hazard.pptx
Mg. IX Hazard.pptxMg. IX Hazard.pptx
Mg. IX Hazard.pptx
 
K3 Ketenagakerjaan
K3 KetenagakerjaanK3 Ketenagakerjaan
K3 Ketenagakerjaan
 
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
 
MANAJEMEN K3 RS
MANAJEMEN K3 RSMANAJEMEN K3 RS
MANAJEMEN K3 RS
 
3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
 
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxtraining basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
 
Keskerja
KeskerjaKeskerja
Keskerja
 
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptxkesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
K3 DI  LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.pptK3 DI  LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
 
Pengelolaan ( b3) sept 2011
Pengelolaan ( b3) sept  2011Pengelolaan ( b3) sept  2011
Pengelolaan ( b3) sept 2011
 
K3 LAB-XII TLM.pptx
K3 LAB-XII TLM.pptxK3 LAB-XII TLM.pptx
K3 LAB-XII TLM.pptx
 
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFKesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
 
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
 
PPT K3RS TUGAS 2 - Salin.pptx
PPT K3RS TUGAS 2 - Salin.pptxPPT K3RS TUGAS 2 - Salin.pptx
PPT K3RS TUGAS 2 - Salin.pptx
 
Identifikasi-dan-Pengendalian-Potensi-Bahaya-di-Laboratorium-Repaired (1).pptx
Identifikasi-dan-Pengendalian-Potensi-Bahaya-di-Laboratorium-Repaired (1).pptxIdentifikasi-dan-Pengendalian-Potensi-Bahaya-di-Laboratorium-Repaired (1).pptx
Identifikasi-dan-Pengendalian-Potensi-Bahaya-di-Laboratorium-Repaired (1).pptx
 

More from Tini Wartini

More from Tini Wartini (20)

Penugasan ukp 12012021 (1)
Penugasan ukp 12012021 (1)Penugasan ukp 12012021 (1)
Penugasan ukp 12012021 (1)
 
Overview tugsus (suherman) 2021
Overview tugsus (suherman) 2021Overview tugsus (suherman) 2021
Overview tugsus (suherman) 2021
 
Edit pembekalan nsi 11 januari 2021 (1)
Edit pembekalan nsi 11 januari 2021 (1)Edit pembekalan nsi 11 januari 2021 (1)
Edit pembekalan nsi 11 januari 2021 (1)
 
Remote Area
Remote AreaRemote Area
Remote Area
 
Kesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan KebakaranKesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
 
Kesja Pencegahan dan Pengendalian Fasyankes
Kesja Pencegahan dan Pengendalian Fasyankes Kesja Pencegahan dan Pengendalian Fasyankes
Kesja Pencegahan dan Pengendalian Fasyankes
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
 
Kerjasama jejaring kerja PIHK
Kerjasama jejaring kerja PIHKKerjasama jejaring kerja PIHK
Kerjasama jejaring kerja PIHK
 
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji KhususPembinaan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
 
Pelayanan Kesehatan Haji
Pelayanan Kesehatan HajiPelayanan Kesehatan Haji
Pelayanan Kesehatan Haji
 
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah HajiPerlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
 
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
 
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid  19  (pemulasaran jenazah)Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid  19  (pemulasaran jenazah)
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)
 
Penugasan yanpusk 2020
Penugasan yanpusk 2020Penugasan yanpusk 2020
Penugasan yanpusk 2020
 
Rencana Tindak Lanjut NSI
Rencana Tindak Lanjut NSIRencana Tindak Lanjut NSI
Rencana Tindak Lanjut NSI
 
Promkes
PromkesPromkes
Promkes
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Pencegahan dan Pengendalian InfeksiPencegahan dan Pengendalian Infeksi
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
 
Surveilance
SurveilanceSurveilance
Surveilance
 
Etnografi
EtnografiEtnografi
Etnografi
 
Manajemen bencana ns individu ciloto2019
Manajemen bencana ns individu ciloto2019Manajemen bencana ns individu ciloto2019
Manajemen bencana ns individu ciloto2019
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 

Manajemen Risiko Fasyankes 2020

  • 1. IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL dan PENGENDALIAN RISIKO Manajemen Risiko K3 di fasyankes Disampaikan pada Sosialisasi K3 di fasilitas kesehatan 2020
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN • Mampu melakukan manajemen risiko TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM • Mampu melakukan identifikasi bahaya potensial yg ada di Fasyankes • Mampu melakukan penilaian risiko di tempat kerja/Fasyankes • Mampu memberikan rekomendasi pengendalian risiko yg sesuai dgn bahaya yg ada TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 3 POKOK BAHASAN : 1. IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL 2. PENILAIAN RISIKO 3. PENGENDALIAN RISIKO K3
  • 3. PENDAHULUAN • Fasyankes sebagai tempat kerja mempunyai potensi bahaya bagi kesehatan dan keselamatan Nakes, pasien dan pengunjung fasyankes lainnya. • Potensi bahaya dapat menjadi risiko K3 maupun Risiko fasilitas dan operasional Fasyankes • Perlu dilakukan analisis Risiko • Fasyankes perlu melakukan Manajemen Risiko • Permenkes no 52 tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan
  • 4.  ISO 31000: 2009 - Dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) dan didasarkan dari AS / NZS,  ISO 31000 memberikan prinsip dan panduan generik pada manajemen risiko. Memberikan paradigma yang diakui secara universal bagi para praktisi dan perusahaan yang mempekerjakan mereka untuk proses manajemen risiko di industri, materi dan wilayah yang berbeda.  ISO 31000 didefinisikan sebagai "sebuah proses yang memberikan keyakinan bahwa tujuan yang direncanakan akan dicapai dengan tingkat risiko yang dapat diterima." MANAJEMEN RISIKO
  • 5. • Pengelolaan risiko dg menerapkan secara sistematis suatu kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi , analisa, penilaian, pengendalian bahaya potensial dan pemantauan serta review risiko • Suatu proses atau perencanaan untuk menghindarkan terjadinya kerugian / gangguan terhadap bisnis perusahaan/ institusi. What 
  • 6. 1. PERSIAPAN 2. IDENTIFIKASI BAHAYA 3. ANALISA RISIKO 4. EVALUASI RISIKO 5. PENGENDALIAN RISIKO MONITOR&REVIEW AKIBAT KEMUNGKINAN PenilaianRisiko AS / NZS
  • 7.  Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktivitas institusi /Fasyankes.  Memotong mata rantai kejadian kerugian, sehingga efeknya tidak terjadi.  Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat hubungan kerja. What for
  • 8. 1. Identifikasi Bahaya Potensial (Hazard Identification) : Identifikasi semua sumber bahaya potensial yang ada di tempat kerja/Fasyankes 2. Penilaian Risiko (Risk Assessment) : Menilai tingkat risiko timbulnya PAK atau KAK 3. Pengendalian Risiko (Risk Control ): kontrol terhadap risiko KAK atau KAK MANAJEMEN RISIKO
  • 9. JENIS RISIKO 1. Risiko Fasilitas 2. Risiko Operasional 3. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4. Risiko Keuangan 5. Risiko Komunikasi 6. Risiko Keamanan
  • 11. Sumber/ Keadaan yg berpotensi menyebabkan kerugian dalam bentuk cedera, sakit, kerusakan pada harta, proses, properti, lingkungan kerja atau kombinasi. 1.
  • 12. Tehnik : 1) Lihat (see), yaitu melakukan identifikasi atau rekognisi bahaya di lingkungan kerja 2) Pikirkan (think), yaitu melakukan evaluasi terhadap potensi bahaya (risiko) yang termatai dan ditemukan. 3) Kendalikan (Do), yaitu merumuskan upaya pengendalian terhadap bahaya yang ada. KONSULTASI & DISKUSI PEKERJA INSPEKSI UNIT UNIT PENINJAU AN ULANG
  • 13. Banyak alat bantu yg dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut:  observasi/survei  inspeksi  pemantauan (monitoring)  audit  kuesioner  data-data statistik (records)  konsultasi dengan pekerja  dll TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA
  • 15. BAHAYA POTENTIAL di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Bahaya Kimia Bahaya Fisik Bahaya Biologi Bahaya Ergonomis Bahaya Psikososial Bahaya kecelakaan kerja
  • 17. No. Bahaya Fisik Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko 1 Bising Laundri, dapur,, ruang genset- IPAL Karyawan yang bekerja di lokasi tsb 2 Getaran Ruang mesin-mesin dan perlatan yang menghasilkan getaran (ruang gigi dll) Perawat, cleaning service dll 3 Debu Ruang Rekam medik, Genset, ben lruang gigi, gudang rekam medis, incinerator bila ada Petugas sanitasi, teknisi gigi, petugas IPS dan rekam medis 4 Panas Dapur, laundri, incinerator, ruang sterilisasi Pekerja dapur, pekerja laundry, petugas sanitasii 5 Radiasi X-Ray, ruang fisioterapi, unit gigi petugas rontgen,ahli fisioterapi dan petugas roentgen gigi. 6 Bahaya gravitasi (terpeleset, tersandung, jatuh) Area dengan level ketinggian lantai yang berbeda atau lantai yang licin Cleaning service, perawat 7 Bahaya listrik Area kerja yang menggunakan peralatan elektronik seperti ruang pendaftaran yang menggunakan computer, dll Staf administrasi dan pendaftaran, mekanik listrik Contoh
  • 19. No. Bahaya Kimia Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko 1 Disinfektan Semua area Petugas kebersihan, perawat 2 Cytotoxics Farmasi, tempat pembuangan limbah, Pekerja farmasi, perawat, petugas pengumpul sampah 3 Formaldehyde Laboratorium,gudang farmasi, sterilisasi dengan formalin petugas laboratorium dan farmasi , petugas bagian sterilisasi 4 Methyl : Methacrylate, Hg (Amalgam) Ruang pemeriksaan gigi Petugas/dokter gigi, dokter bedah, perawat 5 Solvents Laboratorium, semua area di fasyankes Teknisi, petugas laboratorium, kebersihan 6 Gas-Gas Anaestesi Ruang operasi gigi Dokter gigi dan perawat gigi 7 Gas-gas sisa pembakaran (CO, CO2, Sox, NOx) Pemakaian genset dengan menggunakan bahan bakar fosil Petugas di area tersebut CONTOH
  • 21. Contoh No. Bahaya Ergonomi Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko 1 Pekerjaan yang dilakukan secara manual Area pasien dan tempat penyimpanan barang (gudang) Petugas yang menangani pasien (mengangkat dan memindahkan pasien) dan barang 2 Postur yang salah dalam melakukan pekerjaan Kantor/administrasi Postur tubuh yang salah saat duduk lama di kantor Poli Gigi Dokter gigi saat melakukan pemeriksaan rongga mulut 3 Pekerjaan yang berulang Semua area Dokter gigi, petugas pembersih, fisioterapis, sopir, operator komputer, yang berhubungan dengan pekerjaan juru tulis
  • 24. No. Bahaya Biologi Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko 1 AIDS, Hepatitis B dan Non ANon B IGD, kamar Operasi, ruang pemeriksaan gigi, laboratorium, laundry Dokter, dokter gigi, perawat, petugas laboratorium, petugas sanitasi dan laundry 2 Cytomegalovirus Ruang kebidanan, ruang anak Perawat, dokter yang bekerja di bagian Ibu dan anak 3 Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat 4 Tuberculosis Bangsal, laboratorium, ruang isolasi Perawat, petugas laboratorium, fisioterapis Contoh
  • 27. CONTOH: Bahaya potensial & masalah kes/kecelakaan Potensi Bahaya Jenis Bahaya Masalah Kesehatan Kecelakaan Kerja Fisik Pencahayaan Suhu Ventilasi Gangguan mata Kepanasan/kedingin Pengap Tertusuk benda tajam Biologi Lalat , Kecoa, Tikus, nyamuk, kucing Diare, pes,malaria, thypoid, DHF,TORCH Ergonomi Posisi duduk terlalu lama Posisi berdiri terlalu lama Gangguan muskulo skeletal/GOTRAK Kram Psikososial Beban kerja, shift kerja, kesejahteraan, hubungan interpersonal Stress kerja, kelelahan Terjatuh Sanitasi Sampah, air, jamban Pencemaran lingk, penularan penyakit Gaya Hidup Pola makan, OR, merokok PAK, KAK, BB >> Konstruksi Bangunan Bangunan, tangga, pintu masuk keluar, tata letak Kecelakaan, tersa Dung, terpeleset
  • 28. 28 TABEL / MATRIK BAHAYA POTENTIAL UNIT Fasyankes : ............................................. PROSES/ AREA BAHAYA POTENSIAL GANG GUAN KESE HATAN YANG SUDAH DILAKUKAN KECEL AKAAN YG mUNG KIN JML PEKER JA FISIK BIOLO GI KIMIA ERGO NOMI PSIKO LOGIK ALAT/ LINGK KERJA PER ATURAN APD
  • 29. Contoh Potensi Bahaya di Fasyankes Ruangan Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya Biologi Bahaya psikososial Bahaya Ergonomi Bahaya kecelakaan kerja Ruang tunggu dan pendaftaran/ rekam medik  Pencahayaan kurang  Suhu/kelem baban  Radiasi computer (untuk monitor jenis tabung/CRT)  Debu  Bahan Pembersih ruangan  Virus  Bakteri  Jamur  Vektor dan binatang pemb wa penyakit  Hubungan petugas dengan klien  Pengatura n dan Shift kerja  Beban kerja berlebih  Duduk terlalu lama >2 jam tanpa bergerak  Ruang kerja sempit, tidak sesuai standar  Posisi kerja tidak natural  Penempata n alat kerja termasuk komputer tidak ergonomis Terpeleset, terjatuh Tersandung, Tergores, Tersetrum, Tertimpa barang, Ancaman benda tajam
  • 30. Contoh potensi bahaya di fasyankes Ruangan Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya Biologi Bahaya psikososial Bahaya Ergonomi Bahaya kecelakaan kerja Ruang periksa umum  Pencahayaan kurang  Suhu/kelemb aban udara kurang nyaman  Debu  Bahan Disinfekt an  Antisepti k  Merkuri  Virus  bakteri  Jamur  Vektor dan binatang pembawa penyakit  Shift kerja  Jam kerja panjang  Pekerjaan monoton  hubunga n dengan klien  Hubunga n antara rekan kerja dan pimpinan  Posisi monoton > 2jam  Tata letak ruang  Terpeleset, terjatuh,  Tersandung, tergores,  Tersetrum,  Tertimpa barang, ancaman benda tajam, Tertusuk jarum
  • 31. Contoh Potensi Bahaya di Fasyankes Ruangan Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya Biologi Bahaya psikososial Bahaya Ergonomi Bahaya kecelakaan kerja Ruang periksa gigi  Pencahayaan Getaran  Kebisingan  Radiasi  lampu halogen  Merkuri (amalgam )  Silikat  Klorethil  Klorin  Virus bakteri  Jamur  Vektor dan binatang pembaw a penyakit  Shiftkerja  Jam kerja panjang  Pekerjaa n monoton  Hubunga n dgn klien  Hubunga ntara rekan kerja dan pimpinan  Posisi tidak natural (tidak ergonomi),  menggengg am, gerakan berulang  Berdiri lama  Tertusuk jarum  Jari tergigit pasien  Tersetrum  Terpeleset  Tersembur pasien  Tertendang
  • 33. Konsep dasar : • Ruang lingkup manajemen Risiko Mencakup identifikasi dan penilaian bahaya potensial untuk mengetahui seberapa besar risiko yang mungkin terjadi tindakan penanganannya, serta skala prioritas penanganan yang harus dilakukan • Mencakup seluruh proses pelayanan atau kegiatan yang dilakukan di Fasyankes termasuk kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga • Analisis Risiko berdasarkan lingkungan kerja • Analisis Risiko kegiatan/tindakan • Dampak terhadap kesehatan maupun kecelakaan kerja
  • 34. APA itu RISIKO? Tidak ada kegiatan tanpa risiko !!! “Sukses hanya akan dicapai oleh orang yang berani mengambil risiko” (Longfellow)
  • 35. KESEMPATAN /PELUANG untuk terjadinya cedera/kerugian akibat dari suatu bahaya potensial, atau kombinasi/gabungan dari kemungkinan/probabilitas (frequensi) dan akibat/dampak (konsekuensi). Risiko mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Kemungkinan/ frekuensi Konsekuensi/dampak/Akibat
  • 36. Bahaya Potensial & Risiko • Hazard - potential to cause harm • Risk - likelihood that harm will occur and the consequence • Hazard, • High Risk • Hazard, • Low Risk
  • 37. JENIS RISIKO 1. Risiko Fasilitas 2. Risiko Operasional 3. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4. Risiko Keuangan 5. Risiko Komunikasi 6. Risiko Keamanan
  • 38. PENILAIAN RISIKO • PROBABILITAS: Kemungkinan terjadi atau tidak terjadinya sesuatu. • KONSEKWENSI/EFFEK: Dampak/ tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi akibat pajanan bahaya potensial/kecelakaan yg ada. Hal ini bisa terkait dg manusia seperti PAK/KAK, cacat/ bahkan kematian, juga bisa terkait dengan properti, lingkungan,dll.
  • 39. Penilaian risiko : • untuk mengetahui mana aktivitas/ tindakan/ situasi yang risiko tinggi, risiko sedang dan risiko rendah. • Penilaian ini perlu dilakukan untuk mengetahui risiko mana yang perlu intervensi atau pengendalian terlebih dahulu. • Intervensi terhadap risiko diprioritaskan pada kategori risiko yang tinggi.
  • 40. Langkah-langkah untuk penilaian risiko: • Tentukan jenis pekerjaan/proses/kegiatan • Buat potensi bahaya dan risikonya misalnya : potensi bahaya tindakan bedah minor  dapat menyebabkan luka sayat akibat pisau bedah Beri penilaian untuk masing-masing kemungkinan terjadi dan tingkat keparahannya. • Buat pemetaan risiko berdasarkan tingkat keparahan
  • 41. Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu: A. Kualitatif B. Semikuantitatif C. Kuantitatif
  • 42. Penentuan besar risiko : RISIKO (R)= EFFEK(E) x Probability (P) • Hazard severity = Effek • likelyhood of occurance = Probabilitas A. CARA KUALITATIF
  • 43. Metode ini menganalisa & menilai suatu risiko dgn cara m’bandingkan thdp suatu deskripsi/uraian dari parameter (peluang/likelihood dan akibat/hazard severity) yg digunakan. Umumnya dipakai metode matriks. ANALISA KUALITATIF
  • 44.
  • 45. Contoh Effek = Hazard Severity KATEGORI DAMPAK KESEHATAN TINGKA- TAN KRITERIA EFFEK PADA PEKERJA A RINGAN Sakit atau cidera yang hanya membutuhkan P3K dan tidak terlalu mengganggu proses kerja B SEDANG Gangguan kesehatan yang lebih serius dan membutuhkan penanganan medis seperti alergi, dermatitis, Low back Pain, dan menyebabkan pekerja absen dari pekerjaannya untuk beberapa hari C BERAT Gangguan kesehatan yang sangat serius dan kemungkinan terjadinya cacat permanen hingga kematian. Contohnya amputasi, kehilangan pendengaran, pneumonia, keracunan bahan kimia, kanker
  • 46. TINGKA- TAN KRITERIA PENJELASAN 1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil. 2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi sedang. 3 Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar. 4 Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya proses produksi, kerugian materi besar. 5 Catastrophe / Bencana Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar. Contoh lain : Effek = Hazard Severity
  • 47. Contoh : KATEGORI PROBABILITAS TINGKA- TAN KRITERIA PENJELASAN A TIDAK MUNGKIN TIDAK TERJADI DAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN B MUNGKIN ADA KEMUNGKINAN DAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN TERSEBUT, TERJADI SAAT INI C SANGAT MUNGKIN SANGAT BESAR KEMUNGKINAN BAHWA DAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN TERJADI SAAT INI
  • 48. Contoh lain : Probabilitas/kemungkinan TINGKAT AN KRITERIA PENJELASAN A Almost certain / Hampir pasti Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap kegiatan yang dilakukan. B Likely / Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi. C Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu. D Unlikely / Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil kemungkinan terjadinya. E Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa / setelah bertahun-tahun.
  • 49. Contoh probabilitas : • Risiko penularan HBV setelah luka tusuk jarum suntik yang mengandung HCV • 37 - 40 : 100 • Probabilitas penularan HIV setelah luka tusuk jarum suntik yang terkontaminasi HIV 4: 1000 • Risiko penularan HCV setelah luka tusuk jarum suntik yang mengandung HCV • 3 - 10 : 100
  • 50. MATRIX PENilAIAN RISIKO RISK MATRIX DAMPAK/keparahan RINGAN SEDANG BERAT KEMUNGKINAN/ PROBABILITAS TIDAK MUNGKIN RISIKO RENDAH RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG MUNGKIN RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI SANGAT MUNGKIN RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI RISIKO TINGGI
  • 51. SKALA TINGKAT RISIKO TINGKAT RISIKO DESKRIPSI PENGENDALIAN Risiko RENDAH Ada kemungkinan rendah bahwa cedera atau gangguan kesehatan minor terjadi saat ini, dengan dampak kesehatan yang ringan hingga sedang PRIORITAS 3 Risiko SEDANG Konsekuensi atau keparahan dari cidera dan gangguan kesehatan tergolong kategori serius meskipun probabilitasnya rendah PRIORITAS 2 Risiko TINGGI Kemingkinan besar terjadi gangguan kesehatan dan cedera yang moderate atau serius bahkan kematian PRIORITAS 1
  • 52. B. CARA SEMI KUANTITATIF KATEGORI DAMPAK/ EFFEK TERHADAP K 3 KATEGORI DAMPAK TERHADAP KESELAMATAN & KESEHTAN 1 TIDAK ADA DAMPAK 2 MEMBUTUHKAN P3K 3 MEMBUTUHKAN PERAWATAN MEDIS 4 MENYEBABKAN CACAT PERMANENT 5 MENYEBABKAN KEMATIAN
  • 53. KATEGORI KETERANGAN 1 = sangat jarang Terjadi sekali dalam lima tahun 2 = jarang Terjadi sekali dalam 1-2 tahun 3 = mungkin Terjadi sekali dalam 1-2 tahun 4 = sering Terjadi beberapa kali dalam setahun 5 = sangat sering Terjadi dalam hitungan minggu atau bulan Contoh : KATEGORI KEMUNGKINAN / PROBABILITAS
  • 54. MATRIKS RISIKO (semi kuantitatif) Matriks Risiko Dampak/EFFEK 1 2 3 4 5 K E M U N G K I N A N 1 1 2 3 4 5 2 2 4 6 8 10 3 3 6 9 12 15 4 4 8 12 16 20 5 5 10 15 20 25
  • 55. TINGKAT RISIKO K X D TINGKAT RISIKO KETERANGAN WARNA 1 - 3 RENDAH 4 - 6 SEDANG 8 -12 BERMAKNA 15 -25 TINGGI
  • 56. Penilaian Risiko Pekerjaan N o Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Penilaian RIsiko Pengenda Llan Risiko Sisa RIsiko Tingkat Risiko P E R Menyuntik pasien Tertusuk jarum suntik bekas pakai 3 B H L Mengambil foto Rontgen Terkena radiasi mesin Rontgen 4 D H Membersihkan tumpahan muntahan atau darah Kontaminasi /terkenan darah/muntahan 2 D L Mengganti lampu mati Tersengat listrik 4 C M Terjatuh dari tangga 5 D E C O N T O H
  • 57. Contoh Kategori Risiko berdasarkan ruangan No Ruangan Bahaya potential Dampak Probabilitas Tingkat bahaya 1 Poli gigi Ergonomi  Posisi Kerja  Cara Kerja  Gangguan otot dan rangka Sering Tinggi Biologi  Bakteri  Virus  Tertular penyakit dari pasien Sering Tinggi Kecelakaan Kerja  Tertusuk jarum  Hepatitis  HIV Sering Tinggi 2 Poli KIA Biologi  Biologi  Virus  tertular penyakit dari pasien  terkena percikan darah, droplet, cairan tubuh Sering Tinggi Ergonomi  Posisi Kerja  Cara Kerja  Gangguan otot dan rangka Sering Tinggi Kecelakaan Kerja  Tertusuk jarum  Hepatitis  HIV Sering Tinggi
  • 58. Contoh Kategori Risiko berdasarkan ruangan No Ruangan Bahaya potential Dampak Probabi litas Tingkat bahaya 3 Rawat inap Biologi  Biologi  Virus  Tertular penyakit dari pasien  Terkena percikan darah, droplet, cairan tubuh Sering Tinggi Ergonomi  Posisi Kerja  Cara Kerja  Cara angkat dan angkut pasien  Gangguan otot dan rangka Sering Tinggi Psikososial  Shift kerja  Stress kerja Sering Tinggi Kecelakaan Kerja  Tertusuk jarum  Hepatitis  HIV Sering Tinggi
  • 59. Contoh Kategori Risiko berdasarkan ruangan No Ruangan Bahaya potential Dampak Probabilita s Tingkat bahaya 3 Rawat inap Biologi  Biologi  Virus  Tertular penyakit dari pasien  Terkena percikan darah, droplet, cairan tubuh Sering Tinggi Ergonomi  Posisi Kerja  Cara Kerja  Cara angkat dan angkut pasien  Gangguan otot dan rangka Sering Tinggi Psikososial  Shift kerja  Stress kerja Sering Tinggi Kecelakaan Kerja  Tertusuk jarum  Hepatitis  HIV Sering Tinggi
  • 63. 1. Tehnik eliminasi • Eliminasi merupakan langkah pengendalian yang pilihan pertama untuk mengendalikan pajanan karena menghilangkan bahaya dari tempat kerja. • beberapa bahaya sulit dihilangkan dari tempat kerja.
  • 64. 2. Tehnik substitusi • Subtitusi merupakan upaya penggantian bahan, alat atau cara kerja dengan alternatif lain dengan tingkat bahaya yang lebih rendah. Contoh : • mengganti tensi air raksa dengan tensi digital, • mengganti kompresor tingkat kebisingan tinggi dengan tipe yang kebisingan rendah (tipe silent kompresor).
  • 65. 3. Pengendalian tehnik • Pengendalian teknik merupakan pengendalian rekayasa desain alat dan/atau tempat kerja. Pengendalian risiko ini memberikan perlindungan terhadap pekerja termasuk tempat kerjanya. Contoh : • Untuk mengurangi risiko penularan penyakit infeksi, harus dilakukan penyekatan menggunakan kaca antara petugas loket dengan pengunjung/pasien. • Untuk meredam suara pada ruang dengan tingkat bising yang tinggi seperti • di poli gigi khususnya menggunakan unit dental dan kompresor, • pada ruang genset.
  • 66. Contoh : pajanan GETARAN HAND ARM VIBRATION • Gunakan APD sarung tangan
  • 67. 4. Pengendalian Administratif • Pengendalian administrasi berfungsi untuk membatasi pajanan pada pekerja. • Pengendalian ini diimplementasikan bersamaan dengan pengendalian yang lain sebagai pendukung. • Contoh pengendalian administrasi diantaranya • Pelatihan/ sosialisasi/ penyuluhan pada SDM Fasyankes, • Penyusunan prosedur kerja bagi SDM Fasyankes, • Shift kerja • Pengaturan terkait pemeliharaan alat, • Ruang isolasi
  • 68. 5. Penggunaan APD • Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di Fasyankes. • Alat pelindung diri tidak mengurangi pajanan dari sumbernya hanya saja mengurangi jumlah pajanan yang masuk ke tubuh Contoh APD di Fasyankes • Penutup kepala (shower cap) • Kacamata Khusus (safety goggle) • Pelindung wajah (face shield) • Masker • Sarung Tangan (hand schoon/sarung tangan karet) • Jas Lab dan Apron (apron/jas lab) • Pelindung kaki (safety shoes dan sepatu boots)
  • 69. Contoh : ALAT PELINDUNG DIRI
  • 70.  LAKUKAN PENERAPAN STANDARD PRECAUTION PENGENDALIAN BAHAYA BIOLOGI
  • 72. Standard Precautions (includes universal precautions) Work practices Personal protective equipment Equipment and Safer Medical Devices Housekeeping Laundry handling Hazard communication Regulated Waste
  • 73. 3. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
  • 74. Proses penatalaksanaan peralatan melalui 5 tahapan yaitu: • Dekontaminasi • Pencucian • Sterilisasi • DTT Dengan Mengukus • Disinfektan Kimia Baru • Penyimpanan 4. PEMROSESAN ALAT/ INSTRUMEN Dekontaminasi Rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit Cuci dan Bilas Pakai pelindung pribadi (kacamata,celemek,dll.) Sterilisasi • Kimiawi: Rendam selama 10-24 jam • Otoklaf: Tek. 106 k.Pa, 1210C, 20 menit bila terbungkus, 30 bila terbuka • Panas Kering: 1700C selama 60 menit Disinfeksi Tingkat Tinggi • Rebus atau Kukus: Wadah tertutup selama 20 menit setelah air mulai mendidih • Kimiawi: rendam selama 20 menit Cara yang dianjurkan Cara yang dapat diterima Dinginkan (segera gunakan atau disimpan)
  • 75. Disinfeksi Tingkat Tinggi • Merebus • Mengukus • Kimiawi Pemrosesan Peralatan Sterilisasi • Kimiawi • Uap tekanan tinggi • Panas kering Keringkan/Dinginkan Lalu Simpan Dekontaminasi Cuci
  • 76.
  • 77.
  • 78. Penilaian Risiko Pekerjaan N o Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Penilaian RIsiko Pengendal ian & PIC Sisa RIsiko Kekerap an Keparah an Tingkat Risiko Kekerap an Keparah an Tingkat Risiko
  • 79. KESIMPULAN : LANGKAH – LANGKAH MANAJEMEN RISIKO Tentukan jenis pekerjaan /kegiatan/proses Buat potensi bahaya dan risikonya Beri penilaian untuk masing-masing kemungkinan terjadi dan tingkat keparahannya Buat pemetaan risiko berdasarkan tingkat keparahan Buat pengendalian risiko sesuai hierarki
  • 80.
  • 81. TUGAS PERORANGAN Buatlah 3 langkah Manajemen Risiko beserta foto kegiatan petugas Fasyankes daerah masing2 peserta di bagian sbb: 1. Pendaftaran pasien 2. Ruang rekam medik 3. Pemeriksaan pasien umum 4. Pelayanan Gawat Darurat 5. Pemeriksaan Gigi 6. Pemeriksaan KIA 7. Pemeriksaan Gizi 8. Pemeriksaan Laboratorium 9. Pelayanan Farmasi/obat 10. Pengelolaan Limbah medis Untuk Pengendalian Risiko, dibuat/ dipilih yg Risikonya terbesar saja. Panitia menentukan pilihan bagian tersebut , seorang peserta membuat manajemen risiko di satu unit/ bagian tsbt diatas