2. TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Mampu melakukan manajemen risiko
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
• Mampu melakukan identifikasi bahaya potensial yg ada di
Fasyankes
• Mampu melakukan penilaian risiko di tempat kerja/Fasyankes
• Mampu memberikan rekomendasi pengendalian risiko yg
sesuai dgn bahaya yg ada
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
3 POKOK BAHASAN :
1. IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL
2. PENILAIAN RISIKO
3. PENGENDALIAN RISIKO K3
3. PENDAHULUAN
• Fasyankes sebagai tempat kerja mempunyai potensi
bahaya bagi kesehatan dan keselamatan Nakes, pasien
dan pengunjung fasyankes lainnya.
• Potensi bahaya dapat menjadi risiko K3 maupun Risiko
fasilitas dan operasional Fasyankes
• Perlu dilakukan analisis Risiko
• Fasyankes perlu melakukan Manajemen Risiko
• Permenkes no 52 tahun 2018 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan
4. ISO 31000: 2009 - Dikembangkan oleh International
Organization for Standardization (ISO) dan didasarkan dari
AS / NZS,
ISO 31000 memberikan prinsip dan panduan generik
pada manajemen risiko. Memberikan paradigma yang
diakui secara universal bagi para praktisi dan perusahaan
yang mempekerjakan mereka untuk proses manajemen
risiko di industri, materi dan wilayah yang berbeda.
ISO 31000 didefinisikan sebagai "sebuah proses yang
memberikan keyakinan bahwa tujuan yang direncanakan
akan dicapai dengan tingkat risiko yang dapat diterima."
MANAJEMEN RISIKO
5. • Pengelolaan risiko dg menerapkan secara
sistematis suatu kebijakan manajemen, prosedur dan
aktivitas dalam kegiatan identifikasi , analisa,
penilaian, pengendalian bahaya potensial dan
pemantauan serta review risiko
• Suatu proses atau perencanaan untuk
menghindarkan terjadinya kerugian /
gangguan terhadap
bisnis perusahaan/ institusi.
What
6. 1. PERSIAPAN
2. IDENTIFIKASI BAHAYA
3. ANALISA RISIKO
4. EVALUASI RISIKO
5. PENGENDALIAN RISIKO
MONITOR&REVIEW
AKIBAT KEMUNGKINAN
PenilaianRisiko
AS / NZS
7. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan
produktivitas institusi /Fasyankes.
Memotong mata rantai kejadian kerugian,
sehingga efeknya tidak terjadi.
Mencegah terjadinya kerugian
berupa cidera dan penyakit
akibat hubungan kerja.
What for
8. 1. Identifikasi Bahaya Potensial
(Hazard Identification) :
Identifikasi semua sumber
bahaya potensial yang ada di
tempat kerja/Fasyankes
2. Penilaian Risiko (Risk
Assessment) : Menilai tingkat
risiko timbulnya PAK atau KAK
3. Pengendalian Risiko (Risk
Control ): kontrol terhadap risiko
KAK atau KAK
MANAJEMEN RISIKO
9. JENIS RISIKO
1. Risiko Fasilitas
2. Risiko Operasional
3. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. Risiko Keuangan
5. Risiko Komunikasi
6. Risiko Keamanan
11. Sumber/ Keadaan yg berpotensi menyebabkan
kerugian dalam bentuk cedera, sakit, kerusakan
pada harta, proses, properti, lingkungan kerja atau
kombinasi.
1.
12. Tehnik :
1) Lihat (see), yaitu
melakukan identifikasi
atau rekognisi bahaya di
lingkungan kerja
2) Pikirkan (think), yaitu
melakukan evaluasi
terhadap potensi bahaya
(risiko) yang termatai
dan ditemukan.
3) Kendalikan (Do), yaitu
merumuskan upaya
pengendalian terhadap
bahaya yang ada.
KONSULTASI &
DISKUSI
PEKERJA
INSPEKSI
UNIT
UNIT
PENINJAU
AN ULANG
13. Banyak alat bantu yg dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut:
observasi/survei
inspeksi
pemantauan (monitoring)
audit
kuesioner
data-data statistik (records)
konsultasi dengan pekerja
dll
TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA
17. No. Bahaya Fisik Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 Bising Laundri, dapur,, ruang genset- IPAL Karyawan yang bekerja di lokasi tsb
2 Getaran Ruang mesin-mesin dan perlatan yang
menghasilkan getaran (ruang gigi dll)
Perawat, cleaning service dll
3 Debu Ruang Rekam medik, Genset, ben
lruang gigi, gudang rekam medis,
incinerator bila ada
Petugas sanitasi, teknisi gigi, petugas
IPS dan rekam medis
4 Panas Dapur, laundri, incinerator, ruang
sterilisasi
Pekerja dapur, pekerja laundry,
petugas sanitasii
5 Radiasi X-Ray, ruang fisioterapi, unit gigi petugas rontgen,ahli fisioterapi dan
petugas roentgen gigi.
6 Bahaya gravitasi
(terpeleset,
tersandung, jatuh)
Area dengan level ketinggian lantai
yang berbeda atau lantai yang licin
Cleaning service, perawat
7 Bahaya listrik Area kerja yang menggunakan
peralatan elektronik seperti ruang
pendaftaran yang menggunakan
computer, dll
Staf administrasi dan pendaftaran,
mekanik listrik
Contoh
19. No. Bahaya Kimia Lokasi
Pekerja Yang Paling
Berisiko
1 Disinfektan Semua area Petugas kebersihan,
perawat
2 Cytotoxics Farmasi, tempat
pembuangan limbah,
Pekerja farmasi, perawat,
petugas pengumpul sampah
3 Formaldehyde Laboratorium,gudang
farmasi, sterilisasi
dengan formalin
petugas laboratorium dan
farmasi , petugas bagian
sterilisasi
4 Methyl : Methacrylate,
Hg (Amalgam)
Ruang pemeriksaan gigi Petugas/dokter gigi, dokter
bedah, perawat
5 Solvents Laboratorium, semua
area di fasyankes
Teknisi, petugas
laboratorium, kebersihan
6 Gas-Gas Anaestesi Ruang operasi gigi Dokter gigi dan perawat gigi
7 Gas-gas sisa
pembakaran (CO,
CO2, Sox, NOx)
Pemakaian genset
dengan menggunakan
bahan bakar fosil
Petugas di area tersebut
CONTOH
21. Contoh
No. Bahaya Ergonomi Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 Pekerjaan yang
dilakukan secara
manual
Area pasien dan tempat
penyimpanan barang
(gudang)
Petugas yang menangani pasien
(mengangkat dan memindahkan
pasien) dan barang
2 Postur yang salah
dalam melakukan
pekerjaan
Kantor/administrasi Postur tubuh yang salah saat
duduk lama di kantor
Poli Gigi Dokter gigi saat melakukan
pemeriksaan rongga mulut
3 Pekerjaan yang
berulang
Semua area Dokter gigi, petugas pembersih,
fisioterapis, sopir, operator
komputer, yang berhubungan
dengan pekerjaan juru tulis
24. No. Bahaya Biologi Lokasi
Pekerja Yang Paling
Berisiko
1 AIDS, Hepatitis B
dan Non ANon B
IGD, kamar Operasi,
ruang pemeriksaan
gigi, laboratorium,
laundry
Dokter, dokter gigi,
perawat, petugas
laboratorium, petugas
sanitasi dan laundry
2 Cytomegalovirus Ruang kebidanan,
ruang anak
Perawat, dokter yang
bekerja di bagian Ibu
dan anak
3 Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat
4 Tuberculosis Bangsal, laboratorium,
ruang isolasi
Perawat, petugas
laboratorium,
fisioterapis
Contoh
27. CONTOH: Bahaya potensial &
masalah kes/kecelakaan
Potensi Bahaya Jenis Bahaya Masalah Kesehatan Kecelakaan Kerja
Fisik Pencahayaan
Suhu
Ventilasi
Gangguan mata
Kepanasan/kedingin
Pengap
Tertusuk benda
tajam
Biologi Lalat , Kecoa, Tikus,
nyamuk, kucing
Diare, pes,malaria,
thypoid, DHF,TORCH
Ergonomi Posisi duduk terlalu lama
Posisi berdiri terlalu lama
Gangguan muskulo
skeletal/GOTRAK
Kram
Psikososial Beban kerja, shift kerja,
kesejahteraan, hubungan
interpersonal
Stress kerja, kelelahan Terjatuh
Sanitasi Sampah, air, jamban Pencemaran lingk,
penularan penyakit
Gaya Hidup Pola makan, OR, merokok PAK, KAK, BB >>
Konstruksi
Bangunan
Bangunan, tangga, pintu
masuk keluar, tata letak
Kecelakaan, tersa
Dung, terpeleset
28. 28
TABEL / MATRIK BAHAYA POTENTIAL
UNIT Fasyankes : .............................................
PROSES/
AREA
BAHAYA POTENSIAL
GANG
GUAN
KESE
HATAN
YANG SUDAH
DILAKUKAN
KECEL
AKAAN
YG
mUNG
KIN
JML
PEKER
JA
FISIK BIOLO
GI
KIMIA ERGO
NOMI
PSIKO
LOGIK
ALAT/
LINGK
KERJA
PER
ATURAN
APD
29. Contoh Potensi Bahaya di
Fasyankes
Ruangan Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya
Biologi
Bahaya
psikososial
Bahaya
Ergonomi
Bahaya
kecelakaan kerja
Ruang
tunggu dan
pendaftaran/
rekam medik
Pencahayaan
kurang
Suhu/kelem
baban
Radiasi
computer
(untuk monitor
jenis
tabung/CRT)
Debu
Bahan
Pembersih
ruangan
Virus
Bakteri
Jamur
Vektor
dan
binatang
pemb wa
penyakit
Hubungan
petugas
dengan
klien
Pengatura
n dan
Shift kerja
Beban
kerja
berlebih
Duduk
terlalu lama
>2 jam
tanpa
bergerak
Ruang
kerja
sempit,
tidak sesuai
standar
Posisi kerja
tidak
natural
Penempata
n alat kerja
termasuk
komputer
tidak
ergonomis
Terpeleset,
terjatuh
Tersandung,
Tergores,
Tersetrum,
Tertimpa barang,
Ancaman benda
tajam
30. Contoh potensi bahaya di
fasyankes
Ruangan Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya
Biologi
Bahaya
psikososial
Bahaya
Ergonomi
Bahaya
kecelakaan kerja
Ruang
periksa
umum
Pencahayaan
kurang
Suhu/kelemb
aban udara
kurang
nyaman
Debu
Bahan
Disinfekt
an
Antisepti
k
Merkuri
Virus
bakteri
Jamur
Vektor
dan
binatang
pembawa
penyakit
Shift
kerja
Jam kerja
panjang
Pekerjaan
monoton
hubunga
n dengan
klien
Hubunga
n antara
rekan
kerja dan
pimpinan
Posisi
monoton >
2jam
Tata letak
ruang
Terpeleset,
terjatuh,
Tersandung,
tergores,
Tersetrum,
Tertimpa
barang,
ancaman
benda
tajam,
Tertusuk
jarum
31. Contoh Potensi Bahaya di Fasyankes
Ruangan Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya
Biologi
Bahaya
psikososial
Bahaya
Ergonomi
Bahaya
kecelakaan kerja
Ruang
periksa
gigi
Pencahayaan
Getaran
Kebisingan
Radiasi
lampu
halogen
Merkuri
(amalgam
)
Silikat
Klorethil
Klorin
Virus
bakteri
Jamur
Vektor
dan
binatang
pembaw
a
penyakit
Shiftkerja
Jam
kerja
panjang
Pekerjaa
n
monoton
Hubunga
n dgn
klien
Hubunga
ntara
rekan
kerja dan
pimpinan
Posisi
tidak
natural
(tidak
ergonomi),
menggengg
am,
gerakan
berulang
Berdiri
lama
Tertusuk
jarum
Jari tergigit
pasien
Tersetrum
Terpeleset
Tersembur
pasien
Tertendang
33. Konsep dasar :
• Ruang lingkup manajemen Risiko Mencakup
identifikasi dan penilaian bahaya potensial untuk
mengetahui seberapa besar risiko yang mungkin
terjadi tindakan penanganannya, serta skala
prioritas penanganan yang harus dilakukan
• Mencakup seluruh proses pelayanan atau
kegiatan yang dilakukan di Fasyankes termasuk
kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga
• Analisis Risiko berdasarkan lingkungan kerja
• Analisis Risiko kegiatan/tindakan
• Dampak terhadap kesehatan maupun kecelakaan
kerja
34. APA itu RISIKO?
Tidak ada kegiatan tanpa risiko !!!
“Sukses hanya akan dicapai oleh
orang yang berani mengambil risiko”
(Longfellow)
35. KESEMPATAN /PELUANG untuk terjadinya
cedera/kerugian akibat dari suatu bahaya potensial, atau
kombinasi/gabungan dari kemungkinan/probabilitas
(frequensi) dan akibat/dampak (konsekuensi).
Risiko mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu
Kemungkinan/ frekuensi Konsekuensi/dampak/Akibat
36. Bahaya Potensial & Risiko
• Hazard - potential to cause harm
• Risk - likelihood that harm will
occur and the consequence
• Hazard,
• High Risk
• Hazard,
• Low Risk
37. JENIS RISIKO
1. Risiko Fasilitas
2. Risiko Operasional
3. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. Risiko Keuangan
5. Risiko Komunikasi
6. Risiko Keamanan
38. PENILAIAN RISIKO
• PROBABILITAS: Kemungkinan terjadi atau tidak
terjadinya sesuatu.
• KONSEKWENSI/EFFEK: Dampak/ tingkat
keparahan/kerugian yang mungkin terjadi akibat
pajanan bahaya potensial/kecelakaan yg ada.
Hal ini bisa terkait dg manusia seperti PAK/KAK,
cacat/ bahkan kematian, juga bisa terkait dengan
properti, lingkungan,dll.
39. Penilaian risiko :
• untuk mengetahui mana aktivitas/
tindakan/ situasi yang risiko tinggi, risiko
sedang dan risiko rendah.
• Penilaian ini perlu dilakukan untuk
mengetahui risiko mana yang perlu
intervensi atau pengendalian terlebih
dahulu.
• Intervensi terhadap risiko diprioritaskan
pada kategori risiko yang tinggi.
40. Langkah-langkah
untuk penilaian risiko:
• Tentukan jenis pekerjaan/proses/kegiatan
• Buat potensi bahaya dan risikonya
misalnya : potensi bahaya tindakan bedah minor
dapat menyebabkan luka sayat akibat pisau
bedah
Beri penilaian untuk masing-masing
kemungkinan terjadi dan tingkat
keparahannya.
• Buat pemetaan risiko berdasarkan tingkat
keparahan
41. Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu:
A. Kualitatif
B. Semikuantitatif
C. Kuantitatif
42. Penentuan besar risiko :
RISIKO (R)= EFFEK(E) x Probability (P)
• Hazard severity = Effek
• likelyhood of occurance = Probabilitas
A. CARA KUALITATIF
43. Metode ini menganalisa & menilai suatu risiko dgn cara
m’bandingkan thdp suatu deskripsi/uraian dari parameter
(peluang/likelihood dan akibat/hazard severity) yg
digunakan. Umumnya dipakai metode matriks.
ANALISA KUALITATIF
44.
45. Contoh Effek = Hazard Severity
KATEGORI DAMPAK KESEHATAN
TINGKA-
TAN
KRITERIA EFFEK PADA PEKERJA
A RINGAN Sakit atau cidera yang hanya membutuhkan P3K
dan tidak terlalu mengganggu proses kerja
B
SEDANG Gangguan kesehatan yang lebih serius dan
membutuhkan penanganan medis seperti alergi,
dermatitis, Low back Pain, dan menyebabkan
pekerja absen dari pekerjaannya untuk beberapa
hari
C
BERAT Gangguan kesehatan yang sangat serius dan
kemungkinan terjadinya cacat permanen hingga
kematian. Contohnya amputasi, kehilangan
pendengaran, pneumonia, keracunan bahan
kimia, kanker
46. TINGKA-
TAN
KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant /
Tidak signifikan
Tidak ada cidera, kerugian materi sangat
kecil.
2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian
materi sedang.
3 Moderate /
sedang
Memerlukan perawatan medis dan
mengakibatkan hilangnya hari kerja /
hilangnya fungsi anggota tubuh utk
sementara waktu, kerugian materi cukup
besar.
4 Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya
fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
proses produksi, kerugian materi besar.
5 Catastrophe /
Bencana
Menyebabkan kematian, kerugian materi
sangat besar.
Contoh lain : Effek = Hazard Severity
47. Contoh : KATEGORI PROBABILITAS
TINGKA-
TAN
KRITERIA PENJELASAN
A TIDAK
MUNGKIN
TIDAK TERJADI DAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN
B
MUNGKIN
ADA KEMUNGKINAN DAMPAK BURUK TERHADAP
KESEHATAN TERSEBUT, TERJADI SAAT INI
C SANGAT
MUNGKIN
SANGAT BESAR KEMUNGKINAN BAHWA DAMPAK
BURUK TERHADAP KESEHATAN TERJADI SAAT INI
48. Contoh lain : Probabilitas/kemungkinan
TINGKAT
AN
KRITERIA PENJELASAN
A Almost certain /
Hampir pasti
Suatu kejadian pasti akan terjadi pada
semua kondisi / setiap kegiatan yang
dilakukan.
B Likely / Mungkin
terjadi
Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada
hampir semua kondisi.
C Moderate /
Sedang
Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa
kondisi tertentu.
D Unlikely / Kecil
kemungkinannya
Suatu kejadian mungkin terjadi pada
beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinan terjadinya.
E Rare / Jarang
sekali
Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada
suatu kondisi yang khusus / luar biasa /
setelah bertahun-tahun.
49. Contoh probabilitas :
• Risiko penularan HBV
setelah luka tusuk jarum
suntik yang mengandung
HCV
• 37 - 40 : 100
• Probabilitas
penularan HIV
setelah luka tusuk
jarum suntik yang
terkontaminasi HIV
4: 1000
• Risiko penularan HCV
setelah luka tusuk jarum
suntik yang mengandung
HCV
• 3 - 10 : 100
50. MATRIX PENilAIAN
RISIKO
RISK MATRIX DAMPAK/keparahan
RINGAN SEDANG BERAT
KEMUNGKINAN/
PROBABILITAS
TIDAK
MUNGKIN
RISIKO
RENDAH
RISIKO
RENDAH
RISIKO SEDANG
MUNGKIN RISIKO
RENDAH
RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI
SANGAT
MUNGKIN
RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI RISIKO TINGGI
51. SKALA TINGKAT
RISIKO
TINGKAT
RISIKO DESKRIPSI PENGENDALIAN
Risiko RENDAH Ada kemungkinan rendah bahwa
cedera atau gangguan kesehatan
minor terjadi saat ini, dengan
dampak kesehatan yang ringan
hingga sedang
PRIORITAS 3
Risiko SEDANG Konsekuensi atau keparahan dari
cidera dan gangguan kesehatan
tergolong kategori serius meskipun
probabilitasnya rendah
PRIORITAS 2
Risiko TINGGI Kemingkinan besar terjadi gangguan
kesehatan dan cedera yang moderate
atau serius bahkan kematian
PRIORITAS 1
52. B. CARA SEMI KUANTITATIF
KATEGORI DAMPAK/ EFFEK TERHADAP K 3
KATEGORI DAMPAK TERHADAP KESELAMATAN & KESEHTAN
1 TIDAK ADA DAMPAK
2 MEMBUTUHKAN P3K
3 MEMBUTUHKAN PERAWATAN MEDIS
4 MENYEBABKAN CACAT PERMANENT
5 MENYEBABKAN KEMATIAN
53. KATEGORI KETERANGAN
1 = sangat jarang Terjadi sekali dalam lima tahun
2 = jarang Terjadi sekali dalam 1-2 tahun
3 = mungkin Terjadi sekali dalam 1-2 tahun
4 = sering Terjadi beberapa kali dalam setahun
5 = sangat sering Terjadi dalam hitungan minggu atau
bulan
Contoh : KATEGORI
KEMUNGKINAN / PROBABILITAS
55. TINGKAT RISIKO
K X D TINGKAT RISIKO KETERANGAN WARNA
1 - 3 RENDAH
4 - 6 SEDANG
8 -12 BERMAKNA
15 -25 TINGGI
56. Penilaian Risiko
Pekerjaan
N
o
Uraian
Pekerjaan
Identifikasi
Bahaya
Penilaian RIsiko Pengenda
Llan
Risiko
Sisa
RIsiko
Tingkat
Risiko
P E R
Menyuntik
pasien
Tertusuk jarum
suntik bekas
pakai
3 B H
L
Mengambil
foto Rontgen
Terkena radiasi
mesin Rontgen 4
D H
Membersihkan
tumpahan
muntahan atau
darah
Kontaminasi
/terkenan
darah/muntahan
2 D L
Mengganti
lampu mati
Tersengat listrik 4
C M
Terjatuh dari
tangga
5
D E
C
O
N
T
O
H
57. Contoh Kategori Risiko berdasarkan
ruangan
No Ruangan Bahaya potential Dampak Probabilitas Tingkat
bahaya
1 Poli gigi Ergonomi
Posisi Kerja
Cara Kerja
Gangguan otot
dan rangka
Sering Tinggi
Biologi
Bakteri
Virus
Tertular penyakit
dari pasien
Sering Tinggi
Kecelakaan Kerja
Tertusuk
jarum
Hepatitis
HIV Sering Tinggi
2 Poli KIA Biologi
Biologi
Virus
tertular penyakit
dari pasien
terkena percikan
darah, droplet,
cairan tubuh
Sering Tinggi
Ergonomi
Posisi Kerja
Cara Kerja
Gangguan otot
dan rangka
Sering Tinggi
Kecelakaan Kerja
Tertusuk
jarum
Hepatitis
HIV Sering Tinggi
58. Contoh Kategori Risiko berdasarkan
ruangan
No Ruangan Bahaya potential Dampak Probabi
litas
Tingkat
bahaya
3 Rawat inap Biologi
Biologi
Virus
Tertular penyakit
dari pasien
Terkena percikan
darah, droplet,
cairan tubuh
Sering Tinggi
Ergonomi
Posisi Kerja
Cara Kerja
Cara angkat dan
angkut pasien
Gangguan otot dan
rangka
Sering Tinggi
Psikososial
Shift kerja Stress kerja Sering Tinggi
Kecelakaan Kerja
Tertusuk jarum
Hepatitis
HIV Sering Tinggi
59. Contoh Kategori Risiko berdasarkan
ruangan
No Ruangan Bahaya potential Dampak Probabilita
s
Tingkat
bahaya
3 Rawat inap Biologi
Biologi
Virus
Tertular penyakit
dari pasien
Terkena percikan
darah, droplet, cairan
tubuh
Sering Tinggi
Ergonomi
Posisi Kerja
Cara Kerja
Cara angkat dan
angkut pasien
Gangguan otot dan
rangka
Sering Tinggi
Psikososial
Shift kerja Stress kerja Sering Tinggi
Kecelakaan Kerja
Tertusuk jarum
Hepatitis
HIV Sering Tinggi
63. 1. Tehnik eliminasi
• Eliminasi merupakan langkah pengendalian yang
pilihan pertama untuk mengendalikan pajanan
karena menghilangkan bahaya dari tempat kerja.
• beberapa bahaya sulit dihilangkan dari tempat
kerja.
64. 2. Tehnik substitusi
• Subtitusi merupakan
upaya penggantian
bahan, alat atau cara
kerja dengan
alternatif lain dengan
tingkat bahaya yang
lebih rendah.
Contoh :
• mengganti tensi air raksa
dengan tensi digital,
• mengganti kompresor
tingkat kebisingan tinggi
dengan tipe yang
kebisingan rendah (tipe
silent kompresor).
65. 3. Pengendalian tehnik
• Pengendalian teknik
merupakan pengendalian
rekayasa desain alat
dan/atau tempat kerja.
Pengendalian risiko ini
memberikan
perlindungan terhadap
pekerja termasuk tempat
kerjanya.
Contoh :
• Untuk mengurangi risiko
penularan penyakit infeksi,
harus dilakukan
penyekatan menggunakan
kaca antara petugas loket
dengan
pengunjung/pasien.
• Untuk meredam suara
pada ruang dengan tingkat
bising yang tinggi seperti
• di poli gigi khususnya
menggunakan unit dental dan
kompresor,
• pada ruang genset.
66. Contoh : pajanan GETARAN
HAND ARM VIBRATION
• Gunakan APD sarung
tangan
67. 4. Pengendalian Administratif
• Pengendalian
administrasi berfungsi
untuk membatasi
pajanan pada pekerja.
• Pengendalian ini
diimplementasikan
bersamaan dengan
pengendalian yang lain
sebagai pendukung.
• Contoh pengendalian
administrasi diantaranya
• Pelatihan/ sosialisasi/
penyuluhan pada SDM
Fasyankes,
• Penyusunan prosedur
kerja bagi SDM
Fasyankes,
• Shift kerja
• Pengaturan terkait
pemeliharaan alat,
• Ruang isolasi
68. 5. Penggunaan APD
• Alat Pelindung Diri (APD)
adalah suatu alat yang
mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian
atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di Fasyankes.
• Alat pelindung diri tidak
mengurangi pajanan dari
sumbernya hanya saja
mengurangi jumlah pajanan
yang masuk ke tubuh
Contoh APD di Fasyankes
• Penutup kepala (shower cap)
• Kacamata Khusus (safety
goggle)
• Pelindung wajah (face shield)
• Masker
• Sarung Tangan (hand
schoon/sarung tangan karet)
• Jas Lab dan Apron (apron/jas
lab)
• Pelindung kaki (safety shoes
dan sepatu boots)
74. Proses penatalaksanaan
peralatan melalui 5 tahapan
yaitu:
• Dekontaminasi
• Pencucian
• Sterilisasi
• DTT Dengan Mengukus
• Disinfektan Kimia Baru
• Penyimpanan
4. PEMROSESAN ALAT/
INSTRUMEN
Dekontaminasi
Rendam dalam larutan
klorin 0,5% selama 10
menit
Cuci dan Bilas Pakai
pelindung pribadi
(kacamata,celemek,dll.)
Sterilisasi
• Kimiawi: Rendam selama 10-24 jam
• Otoklaf: Tek. 106 k.Pa, 1210C, 20 menit
bila terbungkus, 30 bila terbuka
• Panas Kering: 1700C selama 60 menit
Disinfeksi Tingkat Tinggi
• Rebus atau Kukus: Wadah tertutup
selama 20 menit setelah air mulai
mendidih
• Kimiawi: rendam selama 20 menit
Cara yang
dianjurkan
Cara yang
dapat
diterima
Dinginkan
(segera gunakan atau
disimpan)
75. Disinfeksi Tingkat
Tinggi
• Merebus
• Mengukus
• Kimiawi
Pemrosesan
Peralatan
Sterilisasi
• Kimiawi
• Uap tekanan tinggi
• Panas kering
Keringkan/Dinginkan Lalu
Simpan
Dekontaminasi
Cuci
79. KESIMPULAN : LANGKAH – LANGKAH
MANAJEMEN RISIKO
Tentukan jenis pekerjaan /kegiatan/proses
Buat potensi bahaya dan risikonya
Beri penilaian untuk masing-masing kemungkinan
terjadi dan tingkat keparahannya
Buat pemetaan risiko berdasarkan tingkat
keparahan
Buat pengendalian risiko sesuai hierarki
80.
81. TUGAS PERORANGAN
Buatlah 3 langkah Manajemen Risiko beserta foto kegiatan petugas
Fasyankes daerah masing2 peserta di bagian sbb:
1. Pendaftaran pasien
2. Ruang rekam medik
3. Pemeriksaan pasien umum
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pemeriksaan Gigi
6. Pemeriksaan KIA
7. Pemeriksaan Gizi
8. Pemeriksaan Laboratorium
9. Pelayanan Farmasi/obat
10. Pengelolaan Limbah medis
Untuk Pengendalian Risiko, dibuat/ dipilih yg Risikonya terbesar saja.
Panitia menentukan pilihan bagian tersebut , seorang peserta membuat
manajemen risiko di satu unit/ bagian tsbt diatas