SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
HIGIENE INDUSTRI
Disusun Oleh :
Ayu Silvi Endiarama
H2A018002
Definisi Higiene Industri
Higiene industri adalah Ilmu dan seni yang
mencurahkan perhatian pada pengenalan, evaluasi dan kontrol faktor
lingkungan dan stress yang muncul di tempat kerja yang mungkin
menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau
menimbulkan ketidaknyamanan pada tenaga kerja maupun
lingkungan. Faktor lingkungan kerja yang dapat menimbulkan
bahaya di tempat kerja(occupational health hazards) adalah bahaya
faktor fisika, bahaya faktor kimia, bahaya faktor biologi,faktor
ergonomi dan psikologi.
Dasar Hukum
◦ UU No. 11 tahun 1962 tentang Higiene untuk usaha-usaha bagi umum
 Permen buruh No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja
◦ UU No. 2 tahun 1996 tentang hygiene
◦ UU No. 14 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja
◦ UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
 Permenakertrans No. 03 tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
 Permenaker No. 5 tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Kepmenkes 1405 tahun 2002 tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
◦ UU No. 13 tahun 2003 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Kepmenaker No. 715 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene sanitasi jasaboga
 Kepmenaker No. 1098 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
◦ UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Kepmenaker No. 209 tahun 2009 tentang Penerapan SKKNI Sektor Ketenagakerjaan Bidang Higiene Industri
 Pemenaker No. 13 tahun 2011 tentang NA, factor Fisik dan Kimia di tempat kerja
 PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 PP No. 58 tahun 2015 tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan dalam pengangkutan zat radioaktif
 Permenkes No. 70 tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
 Permenkes No. 57 tahun 2016 tentang rencana aksi nasional pengadilan dampak kesehatan akibat pajanan merkuri tahun 2016 s/d 2020
Tujuan Higiene Industri
A. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-
tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja
bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja.
B. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan
kepadameningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia
dalamproduksi. Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud
dantujuan pembangunan didalam suatu negara, maka higiene industri
dankesehatan kerja selalu harus diikut sertakan dalam pembangunan.
Manfaat Higiene Industri
Beberapa manfaat dari penerapan higiene industri, yaitu :
• Mencegahan dan memberantaskan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
• Dapat memelihara dan meningkatan kesehatan tenaga kerja.
• Dapat meningkatan efisiensi dan daya produktifitas manusia.
• Memeliharaan dan meningkatan higiene dan sanitasi perusahaan
padaumumnya seperti kebersihan ruangan-ruangan, cara pembuangan
sampah,atau sisa-sisa pengolahan dan sebagainya.
• Memberikan perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya-bahaya
yang mungkin di timbulkan oleh hasil-hasil produksi perusahaan.
Tugas Seorang Industrial Hygienist
◦ Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi, permasalahan-permasalahan
kerja serta resikonya. Menganalisa kondisi-kondisi yang dapat diukur untuk mencari
permasalan yang timbul.
◦ Mengembangkan strategi sampling dan menggunakan peralatanperalatan sampling yang
dimiliki untuk mengukur seberapa besar sumber bahaya di tempat kerja.
◦ Melakukan pengamatan terhadap bagaimana dampak sumber sumber bahaya kimia dan fisika
dapat mempengaruhi kesehatan pekerja dengan melakukan pengukuran.
◦ Membandingkan hasil sampling dengan standart atau petunjuk yang relevan untuk
menentukkan apakah pengontrolan khusus diperlukan.
Program Higiene Industri
◦ Rekognisi Sumber Bahaya
Faktor bahaya seperti faktor fisik, kimiawi, biologi, ergonomi, dan psikologi
◦ Antisipasi Sumber Bahaya
Antisipasi dengan memprediksi potensi bahaya dan risiko ditempat kerja.
◦ Evaluasi Sumber Bahaya
Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya denganmetode yang lebih
spesifik
◦ Kontrol Sumber Bahaya
Hasil pengukuran yang melebihi ambang batas dapat dikendalikan, denganmenggunakan
metode hirarki pengendalian atau piramida terbalik meliputiEliminasi, Subtitusi. Engineering
control, Administrasi control dan APD.
Rekognisi Sumber Bahaya
1. Faktor fisik
Faktor fisik yang meliputi keadaan fisik seperti bangunan gedung atauvolume udara, atau luas lantai kerja maupun
hal-hal yang bersiat fisikseperti penerangan, suhu udara, kelembabab udara, tekanan udara,kecepatan aliran udara,
kebisingan, vibrasi mekanis, radiasi gelombangelektromagnetis.
2. Faktor kimiawi
Factor kimiawi yaitu semua zat kimia anorganis dan organis yangmungkin wujud fisiknya merupakan salah satu atau
lebih dalam bentukgas, uap, debu, kabut, fume (uap logam), asap, cairan, dan atau zat padat.
3. Faktor biologi
Bahaya biologi disebabkan oleh organisme hidup atau sifat organisme yangdapat memberikan efek/dampak
kesehatan yang terhadap manusia (agenyang menginfeksi).
4. Faktor ergonomic
Bahaya yang termasuk bahaya ergonomi termasuk adalah design peralatankerja, area kerja, prosedur kerja yang tidak
memadai/sesuai. Selainitu, bahaya ergonomi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan ataupekerja sakit diantaranya
pengangkatan dan proses ketika menjangkau/meraih yang tidak memadai, kondisi visual yang buruk, gerakan
monotondalam postur janggal. Posisi kerja yang salah dapat menyebabkangangguan kesehatan pada pekerja.
5. Faktor Psikologis
Faktor mental danpsikologis, yaitu reaksi mental dan kejiwaan terhadap suasana kerja,hubungan antara pengusaha
dan tenaga kerja, struktur dan prosedurorganisasi pelaksanaan kerja dan lain-lain.
Antisipasi Sumber Bahaya
Antisipasi adalah memprediksi potensi bahaya dan risiko yang ada
ditempat kerja. Contoh : Antisipasi bahaya pada perusahaan yang bergerak di
bidang oil dangas, sebelum memasuki area tersebut pekerja dapat harus
memprediksi bahaya yang ada diperusahaan tersebut, pekerja dapat melihat
daftar bahaya yang ada diperusahaan seperti bahaya :
a. Berdasarkan lokasi atau unit
b. Berdasarkan kelompok pekerja
c. Berdasarkan jenis potensi bahaya
d. Berdasarkan tahapan proses produksi
Evaluasi Sumber Bahaya
Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur
bahaya denganmetode yang lebih spesifik. contohnya : mengukur
kebisingan dengan sound levelmeter, pengukuran kadar debu/partikel
dengan menggunakan digital dustindikator, melakukan pengukuran
pencahayaan dengan menggunakan Lux Meterdan sebagainya, hasil
dari pengukuran ini dibandingan dengan peraturanpemerintah yang
berlaku, apakah melibihi nilai ambang batas atau tidak
Kontrol Sumber Bahaya
1. Eliminasi
Eliminasi adalah menghilangkan bahaya misalnya, bahaya jatuh, bahaya ergonomi, bahaya ruang terbatas, bahaya bising, bahaya kimia.
2. Subtitusi
Mengganti bahan, proses, operasi ataupun peralatan dari yang berbahayamenjadi lebih tidak berbahaya, contohnya mengganti suatu bahan yang
berbahaya dengan yang tidak berhaya tetapi dengan fungsi yang sama.
3. Engineering control
Suatu langkah memodifikasi bahaya, baik memodifikasi lingkungan kerja,ataupun memodifikasi alat-alat kerja. Meliputi cara pengendalian
bahaya baik berdasarkan spesifikasi saat menentukan desain awal.
4. Administrasi control
Mengatur interaksi antara pekerja dengan alat-alat atau lingkungan kerja,mengatur shift kerja, mengurangi waktu para pekerja di area yang
mengandung bahaya tinggi dan memberikan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya supaya dapat bekerja dengan aman.
5. APD ( Alat Pelindung Diri )
Langkah terakhir yang digunakan bila memang cara-cara diatas tidak bisa dilakukan adalah dengan memakai APD (alat pelindung diri) seperti
Topikeselamatan (Helmet), kacamata keselamatan, Masker, Sarung tangan, earplug, Pakaian (Uniform) dan Sepatu Keselamatan. Pengendalian
ini merupakan pegendalian terakhir pada hirarki pengendalian bahaya. APD digunakan oleh pekerja untuk melindungi pekerja dari bahaya
(hazard) yang terdapat di lingkungan kerja
DOKTER
PERUSAHAAN
Dokter Perusahaan
Menurut Suma’mur (1996) adanya dokter di perusahaan sangat
bermanfaat untuk kesehatan tenaga kerja perusahaan. Dokter dalam perusahaan
membantu pengusaha dalam seleksi para tenaga kerja untuk pekerjaan tertentu,
meninggikan keadaan kesehatan para tenaga kerja, penempatan yang tepat dari
seorang tenaga kerja sesuai dengan kesehatan jasmani dan rohaninya,
Pertolongan Pertama pada Keselakaan (P3K), pengobatan dan perawatan
terhadap penyakit-penyakit mendadak, meninggikan kesehatan lingkungan di
tempat kerja dan masyarakat pada umumnya.
Aplikasi dokter perusahaan
◦Pemeriksaan kesehatan
◦Perawatan dan pengobatan penyakit dan kecelakaan
◦Pengawasan lingkungan kerja dan pencegahan kecelakaan
◦Pendidikan kesehatan pada tenaga kerja
◦Administrasi Kesehatan
◦Mewakili dan pembantu utama dokter perusahaan, bila
dokter tidak ada
Lingkup Paramedis
Pemeriksaan kesehatan
◦ Perencanaan
◦ Pencatatan
◦ Membimbing calon tenaga kerja
◦ Pemeriksaan pertama:TB, TT, Tensi dsb
◦ Menyajikan hasil pemeriksaan pertama pada dokter
Perawatan dan Pengobatan
◦ Pencatatan/ administrasi
◦ Mengerjakan pemeriksaan pertama yang telah disepakati dengan
dokter
◦ Memberikan pengobatan pertama
◦ Konsultasi laporkan hasil pengobatan pertama pada dokter
◦ Menghubungi dokter bila terjadi kecelakaan atau penyakit yang
telah ditetapkan oleh dokter
◦ Mengirim Tenaga Kerja yang sakit sesuai dengan petunjuk dokter
Pengawasan Lingkungan dan Pencegahan Kecelakaan
◦ Kebersihan lingkungan perusahaan
◦ Pengawasan terhadap faktor bahaya di tempat kerja, suhu,
penerangan, ventilasi dlsb
◦ Pengawasan terhadap bahan produksi
◦ Pengawasan terhadap kantin, melatih karyawan P3K
◦ Menyediakan kotak P3K
Penyuluhan
◦ Memberikan pelatihan dalam bidang kesehatan lingkungan, P3K,
Higiene perorangan, gizi dan KB
◦ Penyuluhan perorangan waktu berobat
◦ Penyuluhan tentang aplikasi ergonomi
Administrasi Kesehatan
◦ Merencanakan dan menyusun jumlah peralatan dan obat-obatan
◦ Merencanakan dan menyusun anggaran
◦ Mengumpulkan dan mengolah data kesehatan.
◦ Membuat laporan dan mengevaluasi kegiatan kesehatan
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaFarizAmalanda
 
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.pptPenyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.pptHeruMulyono5
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaAl Marson
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3Latif Wrstiawan
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaJoko Isnanto
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaAliHafid3
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingAli Fuad R
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaSoni Fariski
 
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)ibadil haqqi
 
Faktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerjaFaktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerjaDeby Andriany
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjaAndi amalia'Elf
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industriWinarso Arso
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
 

What's hot (20)

Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.pptPenyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan Kerja
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
 
Faktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerjaFaktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerja
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
 
p2k3 training
p2k3 trainingp2k3 training
p2k3 training
 
Sanitasi industri
Sanitasi industriSanitasi industri
Sanitasi industri
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
 

Similar to Higiene Industri

Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxAinur
 
k3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxk3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxsarwoedi29
 
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaanKelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaanKurniawanNurIhsan
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Uwai Shakespeare
 
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaPedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaAzha Laramdrawisec
 
higiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfhigiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfMuhIbad1
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptimamdiani
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjaMakalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjagetris gean
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxHana P Fadhilah
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...Pujiati Puu
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Senia Firlania
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganSembadra Fitriani
 

Similar to Higiene Industri (20)

Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptx
 
Hygiene industri
Hygiene industriHygiene industri
Hygiene industri
 
Higene perusahaan
Higene perusahaanHigene perusahaan
Higene perusahaan
 
k3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxk3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptx
 
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaanKelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaPedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
 
higiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfhigiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdf
 
K3 Ketenagakerjaan
K3 KetenagakerjaanK3 Ketenagakerjaan
K3 Ketenagakerjaan
 
Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel   Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.ppt
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjaMakalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
 
04_Menerapkan K3.pdf
04_Menerapkan K3.pdf04_Menerapkan K3.pdf
04_Menerapkan K3.pdf
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Higiene Industri

  • 1. HIGIENE INDUSTRI Disusun Oleh : Ayu Silvi Endiarama H2A018002
  • 2. Definisi Higiene Industri Higiene industri adalah Ilmu dan seni yang mencurahkan perhatian pada pengenalan, evaluasi dan kontrol faktor lingkungan dan stress yang muncul di tempat kerja yang mungkin menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau menimbulkan ketidaknyamanan pada tenaga kerja maupun lingkungan. Faktor lingkungan kerja yang dapat menimbulkan bahaya di tempat kerja(occupational health hazards) adalah bahaya faktor fisika, bahaya faktor kimia, bahaya faktor biologi,faktor ergonomi dan psikologi.
  • 3. Dasar Hukum ◦ UU No. 11 tahun 1962 tentang Higiene untuk usaha-usaha bagi umum  Permen buruh No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja ◦ UU No. 2 tahun 1996 tentang hygiene ◦ UU No. 14 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja ◦ UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja  Permenakertrans No. 03 tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja  Permenaker No. 5 tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja  Kepmenkes 1405 tahun 2002 tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri ◦ UU No. 13 tahun 2003 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan  Kepmenaker No. 715 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene sanitasi jasaboga  Kepmenaker No. 1098 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran ◦ UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan  Kepmenaker No. 209 tahun 2009 tentang Penerapan SKKNI Sektor Ketenagakerjaan Bidang Higiene Industri  Pemenaker No. 13 tahun 2011 tentang NA, factor Fisik dan Kimia di tempat kerja  PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja  PP No. 58 tahun 2015 tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan dalam pengangkutan zat radioaktif  Permenkes No. 70 tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri  Permenkes No. 57 tahun 2016 tentang rencana aksi nasional pengadilan dampak kesehatan akibat pajanan merkuri tahun 2016 s/d 2020
  • 4. Tujuan Higiene Industri A. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi- tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja. B. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepadameningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalamproduksi. Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud dantujuan pembangunan didalam suatu negara, maka higiene industri dankesehatan kerja selalu harus diikut sertakan dalam pembangunan.
  • 5. Manfaat Higiene Industri Beberapa manfaat dari penerapan higiene industri, yaitu : • Mencegahan dan memberantaskan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. • Dapat memelihara dan meningkatan kesehatan tenaga kerja. • Dapat meningkatan efisiensi dan daya produktifitas manusia. • Memeliharaan dan meningkatan higiene dan sanitasi perusahaan padaumumnya seperti kebersihan ruangan-ruangan, cara pembuangan sampah,atau sisa-sisa pengolahan dan sebagainya. • Memberikan perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya-bahaya yang mungkin di timbulkan oleh hasil-hasil produksi perusahaan.
  • 6. Tugas Seorang Industrial Hygienist ◦ Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi, permasalahan-permasalahan kerja serta resikonya. Menganalisa kondisi-kondisi yang dapat diukur untuk mencari permasalan yang timbul. ◦ Mengembangkan strategi sampling dan menggunakan peralatanperalatan sampling yang dimiliki untuk mengukur seberapa besar sumber bahaya di tempat kerja. ◦ Melakukan pengamatan terhadap bagaimana dampak sumber sumber bahaya kimia dan fisika dapat mempengaruhi kesehatan pekerja dengan melakukan pengukuran. ◦ Membandingkan hasil sampling dengan standart atau petunjuk yang relevan untuk menentukkan apakah pengontrolan khusus diperlukan.
  • 7. Program Higiene Industri ◦ Rekognisi Sumber Bahaya Faktor bahaya seperti faktor fisik, kimiawi, biologi, ergonomi, dan psikologi ◦ Antisipasi Sumber Bahaya Antisipasi dengan memprediksi potensi bahaya dan risiko ditempat kerja. ◦ Evaluasi Sumber Bahaya Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya denganmetode yang lebih spesifik ◦ Kontrol Sumber Bahaya Hasil pengukuran yang melebihi ambang batas dapat dikendalikan, denganmenggunakan metode hirarki pengendalian atau piramida terbalik meliputiEliminasi, Subtitusi. Engineering control, Administrasi control dan APD.
  • 8. Rekognisi Sumber Bahaya 1. Faktor fisik Faktor fisik yang meliputi keadaan fisik seperti bangunan gedung atauvolume udara, atau luas lantai kerja maupun hal-hal yang bersiat fisikseperti penerangan, suhu udara, kelembabab udara, tekanan udara,kecepatan aliran udara, kebisingan, vibrasi mekanis, radiasi gelombangelektromagnetis. 2. Faktor kimiawi Factor kimiawi yaitu semua zat kimia anorganis dan organis yangmungkin wujud fisiknya merupakan salah satu atau lebih dalam bentukgas, uap, debu, kabut, fume (uap logam), asap, cairan, dan atau zat padat. 3. Faktor biologi Bahaya biologi disebabkan oleh organisme hidup atau sifat organisme yangdapat memberikan efek/dampak kesehatan yang terhadap manusia (agenyang menginfeksi). 4. Faktor ergonomic Bahaya yang termasuk bahaya ergonomi termasuk adalah design peralatankerja, area kerja, prosedur kerja yang tidak memadai/sesuai. Selainitu, bahaya ergonomi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan ataupekerja sakit diantaranya pengangkatan dan proses ketika menjangkau/meraih yang tidak memadai, kondisi visual yang buruk, gerakan monotondalam postur janggal. Posisi kerja yang salah dapat menyebabkangangguan kesehatan pada pekerja. 5. Faktor Psikologis Faktor mental danpsikologis, yaitu reaksi mental dan kejiwaan terhadap suasana kerja,hubungan antara pengusaha dan tenaga kerja, struktur dan prosedurorganisasi pelaksanaan kerja dan lain-lain.
  • 9. Antisipasi Sumber Bahaya Antisipasi adalah memprediksi potensi bahaya dan risiko yang ada ditempat kerja. Contoh : Antisipasi bahaya pada perusahaan yang bergerak di bidang oil dangas, sebelum memasuki area tersebut pekerja dapat harus memprediksi bahaya yang ada diperusahaan tersebut, pekerja dapat melihat daftar bahaya yang ada diperusahaan seperti bahaya : a. Berdasarkan lokasi atau unit b. Berdasarkan kelompok pekerja c. Berdasarkan jenis potensi bahaya d. Berdasarkan tahapan proses produksi
  • 10. Evaluasi Sumber Bahaya Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya denganmetode yang lebih spesifik. contohnya : mengukur kebisingan dengan sound levelmeter, pengukuran kadar debu/partikel dengan menggunakan digital dustindikator, melakukan pengukuran pencahayaan dengan menggunakan Lux Meterdan sebagainya, hasil dari pengukuran ini dibandingan dengan peraturanpemerintah yang berlaku, apakah melibihi nilai ambang batas atau tidak
  • 11. Kontrol Sumber Bahaya 1. Eliminasi Eliminasi adalah menghilangkan bahaya misalnya, bahaya jatuh, bahaya ergonomi, bahaya ruang terbatas, bahaya bising, bahaya kimia. 2. Subtitusi Mengganti bahan, proses, operasi ataupun peralatan dari yang berbahayamenjadi lebih tidak berbahaya, contohnya mengganti suatu bahan yang berbahaya dengan yang tidak berhaya tetapi dengan fungsi yang sama. 3. Engineering control Suatu langkah memodifikasi bahaya, baik memodifikasi lingkungan kerja,ataupun memodifikasi alat-alat kerja. Meliputi cara pengendalian bahaya baik berdasarkan spesifikasi saat menentukan desain awal. 4. Administrasi control Mengatur interaksi antara pekerja dengan alat-alat atau lingkungan kerja,mengatur shift kerja, mengurangi waktu para pekerja di area yang mengandung bahaya tinggi dan memberikan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya supaya dapat bekerja dengan aman. 5. APD ( Alat Pelindung Diri ) Langkah terakhir yang digunakan bila memang cara-cara diatas tidak bisa dilakukan adalah dengan memakai APD (alat pelindung diri) seperti Topikeselamatan (Helmet), kacamata keselamatan, Masker, Sarung tangan, earplug, Pakaian (Uniform) dan Sepatu Keselamatan. Pengendalian ini merupakan pegendalian terakhir pada hirarki pengendalian bahaya. APD digunakan oleh pekerja untuk melindungi pekerja dari bahaya (hazard) yang terdapat di lingkungan kerja
  • 13. Dokter Perusahaan Menurut Suma’mur (1996) adanya dokter di perusahaan sangat bermanfaat untuk kesehatan tenaga kerja perusahaan. Dokter dalam perusahaan membantu pengusaha dalam seleksi para tenaga kerja untuk pekerjaan tertentu, meninggikan keadaan kesehatan para tenaga kerja, penempatan yang tepat dari seorang tenaga kerja sesuai dengan kesehatan jasmani dan rohaninya, Pertolongan Pertama pada Keselakaan (P3K), pengobatan dan perawatan terhadap penyakit-penyakit mendadak, meninggikan kesehatan lingkungan di tempat kerja dan masyarakat pada umumnya.
  • 14. Aplikasi dokter perusahaan ◦Pemeriksaan kesehatan ◦Perawatan dan pengobatan penyakit dan kecelakaan ◦Pengawasan lingkungan kerja dan pencegahan kecelakaan ◦Pendidikan kesehatan pada tenaga kerja ◦Administrasi Kesehatan ◦Mewakili dan pembantu utama dokter perusahaan, bila dokter tidak ada Lingkup Paramedis
  • 15. Pemeriksaan kesehatan ◦ Perencanaan ◦ Pencatatan ◦ Membimbing calon tenaga kerja ◦ Pemeriksaan pertama:TB, TT, Tensi dsb ◦ Menyajikan hasil pemeriksaan pertama pada dokter
  • 16. Perawatan dan Pengobatan ◦ Pencatatan/ administrasi ◦ Mengerjakan pemeriksaan pertama yang telah disepakati dengan dokter ◦ Memberikan pengobatan pertama ◦ Konsultasi laporkan hasil pengobatan pertama pada dokter ◦ Menghubungi dokter bila terjadi kecelakaan atau penyakit yang telah ditetapkan oleh dokter ◦ Mengirim Tenaga Kerja yang sakit sesuai dengan petunjuk dokter
  • 17. Pengawasan Lingkungan dan Pencegahan Kecelakaan ◦ Kebersihan lingkungan perusahaan ◦ Pengawasan terhadap faktor bahaya di tempat kerja, suhu, penerangan, ventilasi dlsb ◦ Pengawasan terhadap bahan produksi ◦ Pengawasan terhadap kantin, melatih karyawan P3K ◦ Menyediakan kotak P3K
  • 18. Penyuluhan ◦ Memberikan pelatihan dalam bidang kesehatan lingkungan, P3K, Higiene perorangan, gizi dan KB ◦ Penyuluhan perorangan waktu berobat ◦ Penyuluhan tentang aplikasi ergonomi
  • 19. Administrasi Kesehatan ◦ Merencanakan dan menyusun jumlah peralatan dan obat-obatan ◦ Merencanakan dan menyusun anggaran ◦ Mengumpulkan dan mengolah data kesehatan. ◦ Membuat laporan dan mengevaluasi kegiatan kesehatan