SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
1
ebelum kita melangkah dan
mendalami materi “Dasar-
Dasar Perencanaan Pembangunan”
secara keseluruhan, simaklah
narasi pada box berikut ini,
kemudian diskusikan dengan
kelompok Anda dan jawablah
pertanyaan dibawahnya !
Tuan Amat adalah seorang Kepala Bagian Perlengkapan pada suatu
instansi pemerintah, yang merupakan services unit (unsur staf).
Sesuai dengan usulan kebutuhan barang dari unit kerja lain (unsur
lini), dan berdasarkan analisis kebutuhan barang yang disesuaikan
dengan beban tugas, Tuan Amat telah merencanakan pengadaan
barang, sebagai berikut:
Komputer = 100 unit
Mobil Kijang = 5 buah
Meja Kursi Tamu = 20 set
Filing Kabinet = 50 buah
dan sebagainya.
Anggaran untuk kebutuhan kantor tersebut dipenuhi 100 %,
namun pada tahun berjalan dan sebelum pencairan anggaran, ternyata
harga-harga barang tadi telah naik rata-rata 75 %. Hal ini disebabkan
karena kebanyakan barang tesebut memiliki komponen impor,
sementara nilai rupiah terhadap dollar AS sedang merosot tajam.
Akibatnya, berbagai kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi,
sehingga tugas-tugas kedinasan-pun menjadi kurang
tercapai secara efektif dan efisien.
2
1. Sehubungan dengan situasi
lingkungan organisasi yang
sangat mudah berubah (hiper
turbulent) dan sulit di
prediksikan (unpredictable),
masih relevan / perlukah
adanya Perencanaan ?
2. Berkaitan dengan pertanyaan
No.1, terhadap perencanaan
yang sudah jadi (Repelita –
GBHN – APBN), jika karena
perubahan lingkungan
menyebabkan suatu misi
pemerintah kurang berjalan,
bagaimanakah sikap kita
terhadap perencanaan yang
sudah jadi tersebut ? Dan
bagaimanakah peran manajer /
pimpinan ?
Mengenai perubahan bentuk dan sifat organisasi, Steven A. Rosell
(1992 : 26-27) menyebutkan 4 lingkungan organisasi.
1. Ini merujuk kepada suatu komunitas kecil yang
antar angggotanya hampir tidak memiliki
hubungan sama sekali (separate units very loosely
connected). Tahap ini dicirikan oleh adanya
persaingan sempurna. Namun, organisasi tipe ini
sesungguhnya tidak pernah ada, sebab
membutuhkan prasyarat bahwa setiap orang harus
well informed dan semua organisasi berskala
atomistik. Oleh karena itu, pada tahap ini tidak
?
?
3
terdapat perbedaan antara strategi dan taktik
dalam pola kepemimpinan yang dibutuhkan.
2. Placid clustered yang dicirikan oleh adanya
organisasi-organisasi yang lebih besar dan
mengelompok, serta menjalin hubungan secara
lebih kuat melalui mekanisme persaingan tidak
sempurna. Dalam keadaan ini, kehidupan
organisasi lebih banyak diatur oleh mekanisme
pasar (the invincible hand), sehingga tidak terjadi
banyak distorsi. Dengan kata lain, lingkungan
semakin terpola dan kelangsungan hidup
organisasi akan sangat tergantung pada
sejauhmana organisasi tersebut memahami pola-
pola lingkungan disekitarnya. Akibatnya, pimpinan
organisasi akan memandang strategi jauh berbeda
dibanding sekedar taktik.
3. Organisasi pola ini dapat dilihat sebagaimana
halnya pada pasar oligopolistik. Disini terdapat
beberapa unit organisasi yang besar dan bertipe
sama, saling berinteraksi dan mengambil
keuntungan dari interaksi yang dilaksanakan
tersebut. Untuk itu, organisasi perlu menambahkan
fungsi baru antara strategi dan taktik, yang
disebut operasi.
4. Organisasi pada tahap ini akan sangat saling
berhubungan dan saling memberikan efek yang
sangat kuat dari hubungan tersebut. Akan tetapi
dinamika organisasi tadi sesungguhnya tidak
hanya lahir dari hubungan yang dijalin, tetapi juga
oleh lingkungan dimana hubungan itu sendiri
dijalin. Dalam kutipan aslinya, Steven A. Rosell
(1992 : 27) menulis : “…. the dynamic properties
arise not simply from the interactions of the
component organizations, but also from the field
itself. The ground is in motion”.
Placid
clustered
(tenang dan
berkelompok)
Disturbed-
reactive
(gangguan /
persaingan
dan saling
berinteraksi)
Turbulent
field
(bergejolak,
menimbulkan
efek tertentu)
4
Bentuk dan sifat organisasi kemasyarakatan dan pemerintahan dewasa
ini pada dasarnya berada pada tipe lingkungan yang keempat, sehingga
setiap organisasi memiliki potensi besar untuk berubah disebabkan
lingkungan yang turbulent. Dengan kata lain, dewasa ini telah terjadi
perubahan lingkungan dari yang placid randomized menjadi lingkungan
yang turbulent.
Perubahan lingkungan ini dapat disikapi secara free rain (acuh tak
acuh, bebas nilai, melepaskan tanggungjawab), autocratic (mau menang
sendiri, cenderung otoriter), serta participative (memberdayakan orang lain).
Disamping itu, perubahan lingkungan ini selalu mensyaratkan adanya
perubahan paradigma manajemen dalam suatu organisasi.
Gambar 1
!
"
# " !
!
# ! !
! $
%
$ &
' $
5
• ! ! !
$ $ $
! $ !
! $ $
• $ $ !
• $ " $ $ $ !
$ !
• $ $ !
• $ !
&
• $ $ !
$ $
• ! ! $ !
• ! $ $
! ! $
$
!
!
$ !
! $ $ !
! $ !
$ $
! !
$ $
! $ !
! $
! ! $
$ " $
! $ % (
6
Wahyudi Prakarsa (1997 : 46) menyebutkan perlu adanya
perubahan dimensi paradigma, yakni perubahan dalam
struktur, sistem, kultur, dan SDM.
1. Dalam dimensi struktur, organisasi yang rigid dengan
prinsip big is beautiful harus diubah menjadi
fleksibel dengan prinsip small is beautiful
2. Dalam dimensi sistem, siklus pengawasan dengan model quality
control circle menjadi total quality management
3. Dalam dimensi kultur, prinsip competition harus berubah menjadi
prinsip coopetition
4. Dalam aspek sumber daya manusia, proses perubahan organisasi
meniscayakan keberadaan pelaksana organisasi yang profesional.
Mary Ann von Glinow (1988 : 12) menyatakan
bahwa konsepsi profesional harus mencakup
sedikitnya 6 sifat sebagai berikut :
• Expertise – normally gained from prolonged
specialized training – in a body of abstract knowledge.
• Autonomy – a perceived right to make choices that
concern both means and ends.
• Commitment to the work and profession – in short, the
“calling”.
• Identification with the profession and other
professionals.
• Ethics – a felt obligation to render service without
concern for self-interest and without becoming
emotionally involved with clients.
• Collegial maintenance of standards – a perceived
commitment to police the conduct of other
professionals.
7
MERENCANAKAN
PERUBAHAN
PERUBAHAN YANG
TERENCANA
(
!!
"# !
$
! % %
" ! $$ #
! &
# % !! !
$ %
" ## !
'"
%
$
! % % $ %
! ! !
$ !!
# ( % % !!
"
# !
$
! % % # ! $# "
)
" &
1. Perluas wawasan, hilangkan segala macam hambatan
yang membatasi inisiatif dan kreativitas, hilangkan kata
“tidak mungkin” atau “tidak boleh”, bertindaklah fleksibel
dan adaptif, beranikan untuk mengambil resiko.
2. Selalu berorientasi pada tercapainya tujuan dan misi
organisasi (mission driven), tidak semata-mata pada
aturan yang ada (rule driven).
8
!
!
!
!
”
Manajer puncak dalam suatu organisasi pada umumnya mencurahkan
semua waktu perencanaan jauh ke masa depan dan pada strategi dari
seluruh organisasi. Sementara manajer pada tingkat rendah menyusun
rencana terutama untuk sub unitnya dan untuk jangka waktu yang lebih
pendek (Lembaga Administrasi Negara, 1997 : 4). Untuk memberikan
gambaran mengenai fungsi / peranan manajer dalam perencanaan organisasi
dilihat dari “jangka waktunya”, dapat disimak pada tabel 1.
Selain itu, dilihat dari “kecakapan yang diperlukan”, maka kedudukan
dan peranan manajer dalam suatu organisasi dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut:
Gambar 2
Perbandingan Intensitas Keahlian yang Diperlukan dalam
Tingkatan Manajemen
Untuk dapat melakukan peranan atau fungsinya dengan baik dan
berhasil, maka seorang manajer harus memiliki beberapa kemahiran tertentu.
Sebagaimana dikemukakan oleh Auren Turis dan Rex F. Harlow (dalam
Saragih, 1982 : 40), terdapat 3 kategori kemahiran manajer yaitu :
& ) *
' ) % !
% %
! ) +
%
%
%
%
% %
# ,
9
1. Kemahiran yang bertalian dengan hubungan kerja kemanusiaan
(human relation skills), misalnya menggalang kerjasama, koordinasi,
hubungan baik, dll.
2. Prosedural dan administratif (procedural and administrative skills),
misalnya mengendalikan pekerjaan tata usaha, mempergunakan waktu
secara efektif, dll.
3. Pribadi (personal skills) seperti pengaturan jadual sehari-hari, pemusatan
pikiran, dll.
"
"
"
"
1. Kemahiran teknis (technical skills)
2. Kemahiran yang bercorak kemanusiaan agar dapat menciptakan
keserasian kelompok dan menumbuhkan partisipasi kelompok (human
skills)
3. Kemahiran menyelami keadaan untuk dapat menemukan hubungan dari
berbagai faktor yang tersangkut dengan keadaan tersebut, sehingga dapat
menjadi petunjuk baginya untuk menentukan langkah-langkah dalam
mewujudkan tujuan organisasi (conceptual skills).
10
Atas dasar 3 macam kemahiran tersebut, maka dapat digambarkan
hubungan kebutuhan jenis keahlian / kemahiran dengan tingkatan
manajemen sebagai berikut:
Gambar 3
Hubungan Kebutuhan Jenis Keahlian / Kemahiran Dengan Tingkatan
Manajemen
Conceptual skill disini meliputi kemampuan atau kemahiran seorang
manajer untuk melaksanakan fungsi organik organisasi, misalnya
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi
(motivating), pengawasan / pengendalian (controlling), dan sebagainya.
Adapun technical skill meliputi kemampuan atau kemahiran seorang
manajer untuk melaksanakan fungsi ketatausahaan seperti penerimaan /
pencatatan / pengumpulan / pengolahan penyimpanan data, pengelolaan
informasi, penataan hubungan atau ruangan kantor, dan sebagainya.
Sementara itu dari bagan diatas nampak bahwa kemahiran yang
bercorak kemanusiaan (human skill) terdapat pada semua tingkatan
manajemen. Hal ini membenarkan pendapat bahwa manajemen pada
hakekatnya adalah achieving goals through others (pencapaian tujuan
melalui orang lain).
Berdasarkan ‘pembagian tugas’ berdasarkan tingkatan manajerial
tersebut, maka alokasi waktu dalam menjalankan fungsi perencanaan untuk
setiap jenjang manajer-pun menjadi berbeda-beda penekanannya. Hal ini
terlihat pada tabel berikut ini.
+ $ %
%
- ! % ! ) +
# ,
11
Tabel 1
!
"
#
"
#
$%&
#
"
#
'
#
(%)
#
$%" *
#
( . $ / 0 1 0 2 0 / 3 0 / 2 0 1 4 0 5 3 0 / 3 0
( 6 1 0 7 0 / 3 0 1 8 0 1 3 0 / 9 0 / 5 0 7 0
( : 7 0 9 0 / 2 0 5 2 0 1 3 0 / 1 0 / 1 0 5 3 0
( . $ $ 1 0 2 0 / 2 0 5 3 0 1 3 0 / 1 0 / 1 0 5 3 0
( ; / 3 0 / 3 0 1 7 0 8 0 / 3 0 2 0 / 0 / 0
% ! < / 2 0 1 3 0 1 7 0 5 4 0 5 0 = = =
' $ ! 5 9 0 7 3 0 / 2 0 2 0 1 0 = = =
Sumber : J.A. Stoner, “Management”.
Dari tabel diatas terlihat bahwa semakin tingi tingkatan manajerial
seseorang, makin panjang jangka waktu perencanaannya, serta makin luas
cakupan (scope) nya, dalam arti tidak hanya memikirkan unit kerjanya
sendiri melainkan keseluruhan organisasi secara komprehensif.
12
Dalam sebuah organisasi, rencana disusun dalam suatu hierarkhi yang
sejajar dengan struktur organisasi. Artinya, struktur yang lebih atas dalam
suatu organisasi harus melaksanakan perencanaan yang memiliki ruang
lingkup lebih luas dibanding struktur yang lebih rendah. Dalam hal ini, maka
atas (top manajer) melaksanakan perencanaan yang terwujud dalam bentuk
penetapan tujuan, misi, sasaran, dan strategi organisasi. Sedangkan
struktur menengah (middle manager) dan struktur bawah (lower manager)
melaksanakan perencanaan yang terwujud dalam bentuk pelaksanaan
program, proyek, dan prosedur.
Disamping itu, pada setiap struktur hierarkhi atau tingkatan
organisasi, rencana mempunyai dua fungsi, yakni : menentukan sasaran
yang harus dicapai pada tingkat yang lebih rendah, dan sebagai alat
mencapai sasaran pada tingkat lebih tinggi berikutnya.
Adapun ruang lingkup perencanaan dalam konteks hierarkhi / struktur
organisasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
13
Tujuan
Maksud
M i s i
Sasaran
Strategi
+
,
-
+
, %
.
Anggaran Kebijaksanaan,
Prosedur,
Peraturan
Program Proyek
14
_____________________________________ υ
υ
υ
υ Tujuan
Suatu pengertian dasar yang menentukan arah dari seluruh kegiatan
organisasi. Sifatnya abstrak dan sulit untuk diwujudkan secara konkrit.
Contoh : Negara RI bertujuan menciptakan masyarakat adil makmur.
_____________________________________ υ
υ
υ
υ Maksud
Merupakan arah umum yang berlaku bagi organisasi sejenis, tidak semata-
mata bagi organisasi yang bersangkutan. Contoh : RS dan Perguruan Tinggi
bermaksud memberikan pemeliharaan kesehatan dan melakukan Tri Dharma
PT.
______________________________________ υ
υ
υ
υ Misi
Merupakan arah umum yang khas bagi organisasi tertentu. Contoh :
pembentukan kapasitas yang memadai untuk perawatan penyakit jantung,
dan sebagainya.
______________________________________ υ
υ
υ
υ Sasaran
Target yang harus dicapai dalam rangka melaksanakan misi. Atau,
penjabaran misi menjadi bagian-bagian yang konkrit dan spesifik, sehingga
jasil yang dicapai dapat diukur dengan mudah. Contoh : melakukan operasi
jantung sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun.
______________________________________ υ
υ
υ
υ Strategi
Program umum untuk mencapai sasaran organisasi. Strategi membentuk
arah yang terpadu dari seluruh sasaran organisasi, dan menjadi petunjuk
dalam penggunaan sumber-sumber daya untuk mencapai sasaran. Strategi ini
dilakukan melalui 2 kelompok rencana umum, yaitu rencana sekali pakai
dan rencana tetap.
15
________________________ υ
υ
υ
υ Rencana Sekali Pakai
Rencana ini dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan yang mungkin tidak
terulang lagi dalam bentuk yang sama dimasa mendatang. Bentuk-bentuk
rencana sekali pakai ini meliputi program, proyek dan anggaran.
______________________________ υ
υ
υ
υ Rencana Tetap
Rencana ini dipergunakan bila suatu kegiatan organisasi terjadi berulang-
ulang sehingga memungkinkan ditetapkannya satu keputusan saja untuk
tindakan yang berulang tadi. Bentuk rencana ini meliputi kebijaksanaan,
prosedur dan aturan.
Dari gambar diatas terlihat pula bahwa lingkup rencana sekali pakai antara
lain meliputi Program, Proyek, dan Anggaran. Dengan kata lain, eksistensi
program dan proyek merupakan bentuk dari perencanaan sekali pakai untuk
menjawab atau menyelesaikan suatu kegiatan yang berulang. Dengan
demikian, program IDT misalnya, hendaknya tidak dimaksudkan sebagai
suatu kegiatan yang berkelanjutan / simultan, tetapi memiliki target / sasaran
yang terukur, baik dilihat dari anggaran, waktu, pelakunya, maupun hasil
yang ingin dicapai.
16
Tahapan-tahapan dalam penyelesaian suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan
tertentu. Program ini merupakan bagan kegiatan yang memuat gambaran
mengenai hal-hal yang akan dilaksanakan, antara lain :
• Jadual waktu penyelesaian pekerjaan
• Langkah-langkah yang harus dilalui
• Petunjuk tentang cara pelaksanaannya
• Penggunaan material
• Kebutuhan biaya dan tenaga
• Organisasi pelaksanaan pekerjaan
• Pembagian wewenang dan tanggung jawab.
Pengertian Program seringkali disamakan dengan proyek, anggaran, dan
strategi.
1. Jika sangat luas cakupannya, Program dapat terdiri dari proyek-
proyek (sebagai rencana kerja yang lebih terperinci).
2. Bila Program berisi rencana kerja yang menyangkut jangka waktu
tertentu, dinyatakan dalam angka-angka uang yang disebut
Anggaran.
3. Program untuk menyaingi pihak lain disebut Strategi.
17
# $
# $
# $
# $ %
%
%
%
Pernyataan / petunjuk umum untuk pembuatan keputusan. Kebijaksanaan
menuntun dan menyalurkan pemikiran para anggota organisasi, sehingga
sesuai dengan sasarannya.
Hambatan atas terlaksananya kebijaksanaan yang ideal :
1. Kebijaksanaan tidak selalu tertulis dan tidak selalu mudah ditafsirkan.
2. Delegasi wewenang / desentralisasi sering membawa variasi-variasi
dalam pelaksanannya.
3. Antara yang dikehendaki oleh kebijaksanaan dengan pelaksanaannya
tidak selalu ‘klop’ karena yang dikehendaki tidak selalu jelas.
Urutan tindakan yang bersangkut paut dengan cara-cara melaksanakan
kegiatan tertentu. Atau, sejumlah instruksi rinci yang ditentukan untuk
melaksanakan kegiatan yang terjadi secara teratur.
Kaidah yang mengharuskan diambil tindakan khusus dan definitif. Dalam
keadaan tertentu, suatu aturan menetapkan suatu kegiatan harus (wajib) atau
tidak boleh (dilarang) untuk dilakukan.
18
Selain bentuk-bentuk rencana tersebut, masih ada
beberapa bentuk lain, yaitu :
Standar, Acara, Siasat, Metode.
Kriteria / norma yang telah ditetapkan sebagai alat ukur terhadap hasil yang
akan dicapai. Bentuknya dapat berupa standar uang (anggaran), standar
mutu atau kualitas, standar waktu (jam, hari, minggu, bulan, tahun),
standar jumlah, standar upah, dan sebagainya.
"
"
"
"
Prosedur yang didukung oleh anggaran untuk melaksanakan cara bertindak.
Acara bisa dipakai untuk mengawasi pengeluaran, sekaligus untuk
menanamkan sikap efisien dan disiplin terhadap pimpinan.
Taktik melawan rencana organisasi pesaing.
Cara menyelesaikan pekerjaan yang merupakan bagian dari prosedur.
19
&
&
&
&
”
Perencanaan sebagai Fungsi Manajemen
Definisi Perencanaan
Kegiatan yang berupa pemilihan informasi serta penentuan asumsi yang
menyangkut masa depan guna merumuskan tindakan-tindakan yang
dianggap perlu dalam mencapai sasaran organisasi (George R. Terry)
KONSEP STATIK, yaitu
suatu kerangka / pernyataan
tentang tujuan yang harus di-
capai, berisi langkah-langkah
yang harus ditempuh
KONSEP DINAMIK, yaitu
suatu proses berpikir rasional
dan penetapan berbagai hal
yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan
20
Proses analitis yang mencakup perkiraan masa depan, penentuan sasaran
yang diinginkan, pengembangan alternatif rangkaian kegiatan guna
mencapai sasaran, serta pemilihan alternatif kegiatan dari berbagai
kemungkinan (Scott)
Proses yang dilakukan manajer dari mulai membuat perkiraan, menentukan
sasaran, serta menentukan sumber-sumber yang dapat digunakan, termasuk
menentukan standar kerja untuk setiap babak kegiatan (Sugandha &
Sugandha)
Proses penentuan tujuan yang akan dilaksanakan, dimana dilakukan, kapan
dilakukan, siapa yang melakukan, mengapa dilakukan, dan bagaimana
dilakukannya pencapaian tujuan tersebut (5W + 1H) (Jajat R).
21
∗
∗
∗
∗ perumusan yang lebih jelas dan terperinci
mengenai tujuan yang harus dicapai.
∗
∗
∗
∗ metode atau cara untuk mencapai tujuan yang
hendak dicapai (garis-garis besarnya saja).
∗
∗
∗
∗ meliputi pembagian tugas serta hubungannya
(vertikal dan horizontal) antara masing-masing
anggota kelompok secara terperinci).
∗
∗
∗
∗ penentuan standar-standar mengenai segala sesuatu
yang hendak dicapai. Standar untuk mengukur
kemajuan suatu usaha dapat dirumuskan dengan
kata-kata:
♦ How many untuk kuantitasnya ;
♦ How well untuk kualitasnya ;
♦ How long untuk lamanya ;
∗
∗
∗
∗ dalam rangka perencanaan menyeluruh, perlu
disusun acara urut-urutan (sequence) berdasarkan
pentingnya macam-macam proyek atau rencana
kerja (skala prioritas).
22
PERENCANAAN FISIK (PHYSICAL PLANNING)
Yaitu perencanaan mengenai hal-hal yang hendak dihasillkan baik materil
maupun barang-barang immaterial (jasa-jasa).
Ke 5 unsur planning di atas termasuk physical planning.
PERENCANAAN PEMBIAYAAN (COST PLANNING ATAU FINANCIAL
PLANNING)
Yaitu perencanaan untuk memperoleh sumber keuangan yang diperlukan
untuk membiayai planning yang dimaksud.
23
TINGKAT ATAS (TOP – LEVEL)
Pada tingkat ini planning lebih bersifat memimpin (directive), yaitu
memberi petunjuk serta menggariskan dalam segala hal, baik
mengenai tujuan maupun caranya, jadi belum begitu konkrit untuk
dilaksanakan.
TINGKAT MENENGAH (MIDDLE – LEVEL)
Pada tingkat ini planning lebih bersifat administrative (managerial),
sudah lebih jelas menunjuk kepada cara-cara bagaimana tujuan-
tujuan dan cara-cara yang telah digariskan dalam planning yang
bersifat directive dapat dilaksanakan.
TINGKAT BAWAH (BOTTOM – LEVEL)
Pada tingkat ini, tiap anggota kelompok lebih banyak
mempunyai tugas menghasilkan, sehingga tugas lebih
bersifat operational (operative) yaitu pekerjaan
yang harus berakhir dengan menghasilkan
sesuatu yang konkrit.
Menurut Graves, isi perencanaan pada setiap tingkatan itu merupakan
bagian administrasi, sedang mengenai caranya disebut bagian manajemen.
Antara manajemen dan administrasi sukar dibedakan. Manajemen titik
beratnya pada "caranya" sedangkan administras titik beratnya pada "apa
yang hendak dicapai".
!
"
24
# *
#
$
%& ' $
(
$ ) !* +
• Memiliki kemungkinan untuk dilaksanakan
• Rasional
• Memuat analisa dan penjelasan serta penggolongan tindak usaha /
kegiatan yang hendak dilaksanakan, atau pedoman mengenai
kegiatan yang akan dilakukan.
,
$ ' ) " #$ * '
4. % $ & $ ' ! ' -
' ' $Kedalam berarti keseimbangan berbagai
bagian proyek dan pada rencana itu. Keluar berarti keseimbangan antara
tujuan (ends) dan syarat-syarat (means).
Dari planning itu kita harus memperoleh kesan bahwa segala
sesuatunya yang tersedia (tenaga, biaya dan segala sumber yang
tersedia dan akan dapat disediakan) digunakan seefisien dan
seefektif mungkin.
25
Dalam praktek jarang ada planning yang memuat lengkap serta bulan
unsur-unsur yaitu mulai dari policy sampai dengan program. Lazimnya
unusr-unusr tercecer dalam berbagai bentuk yang agak terpisah satu sama
lain.
Kadang-kadang kita lihat bentuk-bentuk lain daripada planning
misalnya saja anggaran belanja (budget). Budget ini sebenarnya adalah juga
planning karena di dalamnya budget walaupun hanya memuat angka-angka
namun dari angka-angka itu kita dapat melihat apa yang akan dilaksanakan.
(Menurut Koontz & O’Donnel)
1. Contribution of objectives, yakni mendukung kemudahan tercapainya
tujuan.
2. Efficiency of plan, diukur dari tingginya kontribusi terhadapp pencapaian
tujuan.
3. Primacy of planning, yakni secara logis perencanaan mendahului fungsi
manajemen lain.
4. Planning premises, artinya diperlukan premis / perkiraan yang konsisten.
5. Strategy and framework, yakni adanya pola strategi dan kebijaksanaan
yang dijadikan acuan.
6. Timing, yakni adanya penentuan waktu secara teratur.
7. The limiting factor, yaitu kemampuan perencana dalam mengenal dan
mengatasi berbagai keterbatasan.
8. Commitment, artinya perencana harus dapat melihat keterkaitan antara
periode waktu yang akan datang dengan tindakan yang akan dilakukan.
9. Flexibility, artinya rencana harus bersifat luwes dan dapat mengantisipasi
perubahan.
10.Navigational change, artinya manajer secara berkala harus
memperhatikan berbagai peristiwa, dan jika perlu mengadakan perubahan
seperlunya agar tetap dapat mengarahkan kegiatan pada sasarannya.
26
*
* dan
*
+ ,
. & : termuat dalam GBHN, yaitu
PUPJP (25 – 30 tahun) yang disusun berdasar Pola
Dasar Pembangunan Nasional.
. : termuat
dalam Pola Umum Pembangunan Pelita
/
% : dituangkan dalam
bentuk APBN
27
MEKANISME PERENCANAAN
P U S A T
• ; & > > 6 %
• ( 6 > & ? 6 6 ( & # & 6 * 6 ? @
• ( 6 > & ? 6 6 ' 6 . & * &
• ( 6 > & ? 6 6 ) ( 6 > & ? 6 6 A & * 6 ? & % . '
( & # & > ? * ? & & % . ' ( 6 % &
RAKORDA BANGDES TINGKAT I
/ * ' ( + @ ! $ !
' ; & > > 6 ( & @ ' ; & * ( 6 % > !
1 ( ! ; & > > 6 & % ; ? ( ( "
; & * ( 6 % ( ; & * ( & !
5 % $ ! $ ! @ < ( =
> !
7 % $ ; ! ) B $ ' ( +
PROPINSI
DATI
I
Jadual waktu penyelenggaraan :
Bulan Juni – Juli – Agustus setiap tahun
RAKORDA BANGDES TINGKAT II
/ ; ! ' ( + @@ ! $ ! '
; & > > 6 ( & @@ ) ' ; & * ( 6 % ' )' $
1 ' ; & > > 6 ( & @ ' ; & * ( 6 % > ! (
@ !
5 % $ ! $ ) $ = $
' )'
7 % $ - $ $ , ' )'
KAB.
/
KODYA
DATI
II
Jadual waktu penyelenggaraan :
Bulan Mei – Juni setiap tahun
( @% ' . % @ . ( ' > ' 6 - & & & ) 6 . ' & ? A & # ' (
/ - $ ! $ !
1 . > ) ; & > > 6 ( & @@ ' ! '
; & * ( 6 % ' )' !
5 % $ ! $ ) $ = $
' $
7 % $ ' ! ( ' # ' (
KECAMATAN
Jadual waktu penyelenggaraan :
Bulan April – Mei setiap tahun
28
RAPAT L.K.M.D
/ ' . $ $ # ' ( ! $ !
1 - $ ) > ; & * ( 6 % ' $
!
5 & ! ! $ (
7 > # ' ( ) # ( !
D
E
S
A
Jadual waktu penyelenggaraan :
Bulan Maret – April setiap tahun
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1981 tentang
“Mekanisme Pengendalian Pelaksanaan Program Masuk Desa”
29
Lembaga Administrasi Negara, Dasar-Dasar Perencanaan (Modul ADUM
11), Bahan Untuk Diklat Administrasi Umum, Jakarta, 1997
Prakarsa, Wahyudi, Dampak Perubahan Lingkungan Pasar Terhadap
Organisasi dan Manajemen, makalah tidak diterbitkan, Jakarta :
Program Pascasarjana UI, 1997
Rosell, Steven A., (et.al.), Governing in an Information Society, Institute for
Research on Public Policy, Montreal : 1992
Saragih, M.H., Azas-Azas Organisasi dan Management, Bandung : Tarsito,
1982
von Glinow, Mary Ann, The New Professionals : Managing Today’s High-
Tech Employess, Ballinger Publishing Company, 1988

More Related Content

What's hot

Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Dadang DjokoKaryanto
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaianTrisnie Dwie Ariyatie
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerHarlan Hariz
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Putri Yulia
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraNina Ruspina
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan DaerahPeran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted GaeblerBhaskoro Utomo
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiataufin
 
Bab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.Si
Bab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.SiBab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.Si
Bab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.SiUbaidillah Armok
 
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...Idik Saeful Bahri
 
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasPedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasokyjooo
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Reformasi birokrasi dalam praktik
Reformasi birokrasi dalam praktikReformasi birokrasi dalam praktik
Reformasi birokrasi dalam praktik
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan DaerahPeran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
 
Bab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.Si
Bab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.SiBab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.Si
Bab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.Si
 
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasPedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 

Similar to Dasar-Dasar Perencanaan Pembangunan

Manajemen profesional
Manajemen profesionalManajemen profesional
Manajemen profesionalmulyawann
 
Leadership versus management
Leadership versus managementLeadership versus management
Leadership versus managementDarwin Kadarisman
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...Theofilus Pirri
 
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...Elsa_lee
 
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...Azahfadilah
 
sistem informasi personalia
sistem informasi personaliasistem informasi personalia
sistem informasi personaliaSTEVENZ Huang
 
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...anditaoktavia
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...WidyaAyundaPutri
 
1 unsur unsur pengurusan
1 unsur unsur pengurusan1 unsur unsur pengurusan
1 unsur unsur pengurusannoeenadheeyah
 
Manajer dan Pengelolaan Kinerja
Manajer dan Pengelolaan KinerjaManajer dan Pengelolaan Kinerja
Manajer dan Pengelolaan KinerjaMamang Lamsijan
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Tri Widodo W. UTOMO
 
Pengurusan personel
Pengurusan personelPengurusan personel
Pengurusan personelmonyok
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiTurino Djunaidi
 
Bab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianBab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianPT. SASA
 
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02Chenk Alie Patrician
 

Similar to Dasar-Dasar Perencanaan Pembangunan (20)

Olan
OlanOlan
Olan
 
Materi ldk
Materi ldkMateri ldk
Materi ldk
 
Manajemen profesional
Manajemen profesionalManajemen profesional
Manajemen profesional
 
Leadership versus management
Leadership versus managementLeadership versus management
Leadership versus management
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
 
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
 
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
 
Unit2 : pengurus dan pengurusan
Unit2 : pengurus dan pengurusanUnit2 : pengurus dan pengurusan
Unit2 : pengurus dan pengurusan
 
sistem informasi personalia
sistem informasi personaliasistem informasi personalia
sistem informasi personalia
 
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
9 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen dan empat fungsi dasar manajemen,...
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
 
Unit2 121023131218-phpapp02
Unit2 121023131218-phpapp02Unit2 121023131218-phpapp02
Unit2 121023131218-phpapp02
 
1 unsur unsur pengurusan
1 unsur unsur pengurusan1 unsur unsur pengurusan
1 unsur unsur pengurusan
 
Manajer dan Pengelolaan Kinerja
Manajer dan Pengelolaan KinerjaManajer dan Pengelolaan Kinerja
Manajer dan Pengelolaan Kinerja
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Pengurusan personel
Pengurusan personelPengurusan personel
Pengurusan personel
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
 
Bab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianBab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasian
 
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
Tjuandanfungsimanajemendalamorganisasi 120109203954-phpapp02
 

More from Tri Widodo W. UTOMO

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 

More from Tri Widodo W. UTOMO (20)

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
 

Recently uploaded

PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Dasar-Dasar Perencanaan Pembangunan

  • 1.
  • 2. 1 ebelum kita melangkah dan mendalami materi “Dasar- Dasar Perencanaan Pembangunan” secara keseluruhan, simaklah narasi pada box berikut ini, kemudian diskusikan dengan kelompok Anda dan jawablah pertanyaan dibawahnya ! Tuan Amat adalah seorang Kepala Bagian Perlengkapan pada suatu instansi pemerintah, yang merupakan services unit (unsur staf). Sesuai dengan usulan kebutuhan barang dari unit kerja lain (unsur lini), dan berdasarkan analisis kebutuhan barang yang disesuaikan dengan beban tugas, Tuan Amat telah merencanakan pengadaan barang, sebagai berikut: Komputer = 100 unit Mobil Kijang = 5 buah Meja Kursi Tamu = 20 set Filing Kabinet = 50 buah dan sebagainya. Anggaran untuk kebutuhan kantor tersebut dipenuhi 100 %, namun pada tahun berjalan dan sebelum pencairan anggaran, ternyata harga-harga barang tadi telah naik rata-rata 75 %. Hal ini disebabkan karena kebanyakan barang tesebut memiliki komponen impor, sementara nilai rupiah terhadap dollar AS sedang merosot tajam. Akibatnya, berbagai kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi, sehingga tugas-tugas kedinasan-pun menjadi kurang tercapai secara efektif dan efisien.
  • 3. 2 1. Sehubungan dengan situasi lingkungan organisasi yang sangat mudah berubah (hiper turbulent) dan sulit di prediksikan (unpredictable), masih relevan / perlukah adanya Perencanaan ? 2. Berkaitan dengan pertanyaan No.1, terhadap perencanaan yang sudah jadi (Repelita – GBHN – APBN), jika karena perubahan lingkungan menyebabkan suatu misi pemerintah kurang berjalan, bagaimanakah sikap kita terhadap perencanaan yang sudah jadi tersebut ? Dan bagaimanakah peran manajer / pimpinan ? Mengenai perubahan bentuk dan sifat organisasi, Steven A. Rosell (1992 : 26-27) menyebutkan 4 lingkungan organisasi. 1. Ini merujuk kepada suatu komunitas kecil yang antar angggotanya hampir tidak memiliki hubungan sama sekali (separate units very loosely connected). Tahap ini dicirikan oleh adanya persaingan sempurna. Namun, organisasi tipe ini sesungguhnya tidak pernah ada, sebab membutuhkan prasyarat bahwa setiap orang harus well informed dan semua organisasi berskala atomistik. Oleh karena itu, pada tahap ini tidak ? ?
  • 4. 3 terdapat perbedaan antara strategi dan taktik dalam pola kepemimpinan yang dibutuhkan. 2. Placid clustered yang dicirikan oleh adanya organisasi-organisasi yang lebih besar dan mengelompok, serta menjalin hubungan secara lebih kuat melalui mekanisme persaingan tidak sempurna. Dalam keadaan ini, kehidupan organisasi lebih banyak diatur oleh mekanisme pasar (the invincible hand), sehingga tidak terjadi banyak distorsi. Dengan kata lain, lingkungan semakin terpola dan kelangsungan hidup organisasi akan sangat tergantung pada sejauhmana organisasi tersebut memahami pola- pola lingkungan disekitarnya. Akibatnya, pimpinan organisasi akan memandang strategi jauh berbeda dibanding sekedar taktik. 3. Organisasi pola ini dapat dilihat sebagaimana halnya pada pasar oligopolistik. Disini terdapat beberapa unit organisasi yang besar dan bertipe sama, saling berinteraksi dan mengambil keuntungan dari interaksi yang dilaksanakan tersebut. Untuk itu, organisasi perlu menambahkan fungsi baru antara strategi dan taktik, yang disebut operasi. 4. Organisasi pada tahap ini akan sangat saling berhubungan dan saling memberikan efek yang sangat kuat dari hubungan tersebut. Akan tetapi dinamika organisasi tadi sesungguhnya tidak hanya lahir dari hubungan yang dijalin, tetapi juga oleh lingkungan dimana hubungan itu sendiri dijalin. Dalam kutipan aslinya, Steven A. Rosell (1992 : 27) menulis : “…. the dynamic properties arise not simply from the interactions of the component organizations, but also from the field itself. The ground is in motion”. Placid clustered (tenang dan berkelompok) Disturbed- reactive (gangguan / persaingan dan saling berinteraksi) Turbulent field (bergejolak, menimbulkan efek tertentu)
  • 5. 4 Bentuk dan sifat organisasi kemasyarakatan dan pemerintahan dewasa ini pada dasarnya berada pada tipe lingkungan yang keempat, sehingga setiap organisasi memiliki potensi besar untuk berubah disebabkan lingkungan yang turbulent. Dengan kata lain, dewasa ini telah terjadi perubahan lingkungan dari yang placid randomized menjadi lingkungan yang turbulent. Perubahan lingkungan ini dapat disikapi secara free rain (acuh tak acuh, bebas nilai, melepaskan tanggungjawab), autocratic (mau menang sendiri, cenderung otoriter), serta participative (memberdayakan orang lain). Disamping itu, perubahan lingkungan ini selalu mensyaratkan adanya perubahan paradigma manajemen dalam suatu organisasi. Gambar 1 ! " # " ! ! # ! ! ! $ % $ & ' $
  • 6. 5 • ! ! ! $ $ $ ! $ ! ! $ $ • $ $ ! • $ " $ $ $ ! $ ! • $ $ ! • $ ! & • $ $ ! $ $ • ! ! $ ! • ! $ $ ! ! $ $ ! ! $ ! ! $ $ ! ! $ ! $ $ ! ! $ $ ! $ ! ! $ ! ! $ $ " $ ! $ % (
  • 7. 6 Wahyudi Prakarsa (1997 : 46) menyebutkan perlu adanya perubahan dimensi paradigma, yakni perubahan dalam struktur, sistem, kultur, dan SDM. 1. Dalam dimensi struktur, organisasi yang rigid dengan prinsip big is beautiful harus diubah menjadi fleksibel dengan prinsip small is beautiful 2. Dalam dimensi sistem, siklus pengawasan dengan model quality control circle menjadi total quality management 3. Dalam dimensi kultur, prinsip competition harus berubah menjadi prinsip coopetition 4. Dalam aspek sumber daya manusia, proses perubahan organisasi meniscayakan keberadaan pelaksana organisasi yang profesional. Mary Ann von Glinow (1988 : 12) menyatakan bahwa konsepsi profesional harus mencakup sedikitnya 6 sifat sebagai berikut : • Expertise – normally gained from prolonged specialized training – in a body of abstract knowledge. • Autonomy – a perceived right to make choices that concern both means and ends. • Commitment to the work and profession – in short, the “calling”. • Identification with the profession and other professionals. • Ethics – a felt obligation to render service without concern for self-interest and without becoming emotionally involved with clients. • Collegial maintenance of standards – a perceived commitment to police the conduct of other professionals.
  • 8. 7 MERENCANAKAN PERUBAHAN PERUBAHAN YANG TERENCANA ( !! "# ! $ ! % % " ! $$ # ! & # % !! ! $ % " ## ! '" % $ ! % % $ % ! ! ! $ !! # ( % % !! " # ! $ ! % % # ! $# " ) " & 1. Perluas wawasan, hilangkan segala macam hambatan yang membatasi inisiatif dan kreativitas, hilangkan kata “tidak mungkin” atau “tidak boleh”, bertindaklah fleksibel dan adaptif, beranikan untuk mengambil resiko. 2. Selalu berorientasi pada tercapainya tujuan dan misi organisasi (mission driven), tidak semata-mata pada aturan yang ada (rule driven).
  • 9. 8 ! ! ! ! ” Manajer puncak dalam suatu organisasi pada umumnya mencurahkan semua waktu perencanaan jauh ke masa depan dan pada strategi dari seluruh organisasi. Sementara manajer pada tingkat rendah menyusun rencana terutama untuk sub unitnya dan untuk jangka waktu yang lebih pendek (Lembaga Administrasi Negara, 1997 : 4). Untuk memberikan gambaran mengenai fungsi / peranan manajer dalam perencanaan organisasi dilihat dari “jangka waktunya”, dapat disimak pada tabel 1. Selain itu, dilihat dari “kecakapan yang diperlukan”, maka kedudukan dan peranan manajer dalam suatu organisasi dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Gambar 2 Perbandingan Intensitas Keahlian yang Diperlukan dalam Tingkatan Manajemen Untuk dapat melakukan peranan atau fungsinya dengan baik dan berhasil, maka seorang manajer harus memiliki beberapa kemahiran tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh Auren Turis dan Rex F. Harlow (dalam Saragih, 1982 : 40), terdapat 3 kategori kemahiran manajer yaitu : & ) * ' ) % ! % % ! ) + % % % % % % # ,
  • 10. 9 1. Kemahiran yang bertalian dengan hubungan kerja kemanusiaan (human relation skills), misalnya menggalang kerjasama, koordinasi, hubungan baik, dll. 2. Prosedural dan administratif (procedural and administrative skills), misalnya mengendalikan pekerjaan tata usaha, mempergunakan waktu secara efektif, dll. 3. Pribadi (personal skills) seperti pengaturan jadual sehari-hari, pemusatan pikiran, dll. " " " " 1. Kemahiran teknis (technical skills) 2. Kemahiran yang bercorak kemanusiaan agar dapat menciptakan keserasian kelompok dan menumbuhkan partisipasi kelompok (human skills) 3. Kemahiran menyelami keadaan untuk dapat menemukan hubungan dari berbagai faktor yang tersangkut dengan keadaan tersebut, sehingga dapat menjadi petunjuk baginya untuk menentukan langkah-langkah dalam mewujudkan tujuan organisasi (conceptual skills).
  • 11. 10 Atas dasar 3 macam kemahiran tersebut, maka dapat digambarkan hubungan kebutuhan jenis keahlian / kemahiran dengan tingkatan manajemen sebagai berikut: Gambar 3 Hubungan Kebutuhan Jenis Keahlian / Kemahiran Dengan Tingkatan Manajemen Conceptual skill disini meliputi kemampuan atau kemahiran seorang manajer untuk melaksanakan fungsi organik organisasi, misalnya perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi (motivating), pengawasan / pengendalian (controlling), dan sebagainya. Adapun technical skill meliputi kemampuan atau kemahiran seorang manajer untuk melaksanakan fungsi ketatausahaan seperti penerimaan / pencatatan / pengumpulan / pengolahan penyimpanan data, pengelolaan informasi, penataan hubungan atau ruangan kantor, dan sebagainya. Sementara itu dari bagan diatas nampak bahwa kemahiran yang bercorak kemanusiaan (human skill) terdapat pada semua tingkatan manajemen. Hal ini membenarkan pendapat bahwa manajemen pada hakekatnya adalah achieving goals through others (pencapaian tujuan melalui orang lain). Berdasarkan ‘pembagian tugas’ berdasarkan tingkatan manajerial tersebut, maka alokasi waktu dalam menjalankan fungsi perencanaan untuk setiap jenjang manajer-pun menjadi berbeda-beda penekanannya. Hal ini terlihat pada tabel berikut ini. + $ % % - ! % ! ) + # ,
  • 12. 11 Tabel 1 ! " # " # $%& # " # ' # (%) # $%" * # ( . $ / 0 1 0 2 0 / 3 0 / 2 0 1 4 0 5 3 0 / 3 0 ( 6 1 0 7 0 / 3 0 1 8 0 1 3 0 / 9 0 / 5 0 7 0 ( : 7 0 9 0 / 2 0 5 2 0 1 3 0 / 1 0 / 1 0 5 3 0 ( . $ $ 1 0 2 0 / 2 0 5 3 0 1 3 0 / 1 0 / 1 0 5 3 0 ( ; / 3 0 / 3 0 1 7 0 8 0 / 3 0 2 0 / 0 / 0 % ! < / 2 0 1 3 0 1 7 0 5 4 0 5 0 = = = ' $ ! 5 9 0 7 3 0 / 2 0 2 0 1 0 = = = Sumber : J.A. Stoner, “Management”. Dari tabel diatas terlihat bahwa semakin tingi tingkatan manajerial seseorang, makin panjang jangka waktu perencanaannya, serta makin luas cakupan (scope) nya, dalam arti tidak hanya memikirkan unit kerjanya sendiri melainkan keseluruhan organisasi secara komprehensif.
  • 13. 12 Dalam sebuah organisasi, rencana disusun dalam suatu hierarkhi yang sejajar dengan struktur organisasi. Artinya, struktur yang lebih atas dalam suatu organisasi harus melaksanakan perencanaan yang memiliki ruang lingkup lebih luas dibanding struktur yang lebih rendah. Dalam hal ini, maka atas (top manajer) melaksanakan perencanaan yang terwujud dalam bentuk penetapan tujuan, misi, sasaran, dan strategi organisasi. Sedangkan struktur menengah (middle manager) dan struktur bawah (lower manager) melaksanakan perencanaan yang terwujud dalam bentuk pelaksanaan program, proyek, dan prosedur. Disamping itu, pada setiap struktur hierarkhi atau tingkatan organisasi, rencana mempunyai dua fungsi, yakni : menentukan sasaran yang harus dicapai pada tingkat yang lebih rendah, dan sebagai alat mencapai sasaran pada tingkat lebih tinggi berikutnya. Adapun ruang lingkup perencanaan dalam konteks hierarkhi / struktur organisasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
  • 14. 13 Tujuan Maksud M i s i Sasaran Strategi + , - + , % . Anggaran Kebijaksanaan, Prosedur, Peraturan Program Proyek
  • 15. 14 _____________________________________ υ υ υ υ Tujuan Suatu pengertian dasar yang menentukan arah dari seluruh kegiatan organisasi. Sifatnya abstrak dan sulit untuk diwujudkan secara konkrit. Contoh : Negara RI bertujuan menciptakan masyarakat adil makmur. _____________________________________ υ υ υ υ Maksud Merupakan arah umum yang berlaku bagi organisasi sejenis, tidak semata- mata bagi organisasi yang bersangkutan. Contoh : RS dan Perguruan Tinggi bermaksud memberikan pemeliharaan kesehatan dan melakukan Tri Dharma PT. ______________________________________ υ υ υ υ Misi Merupakan arah umum yang khas bagi organisasi tertentu. Contoh : pembentukan kapasitas yang memadai untuk perawatan penyakit jantung, dan sebagainya. ______________________________________ υ υ υ υ Sasaran Target yang harus dicapai dalam rangka melaksanakan misi. Atau, penjabaran misi menjadi bagian-bagian yang konkrit dan spesifik, sehingga jasil yang dicapai dapat diukur dengan mudah. Contoh : melakukan operasi jantung sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun. ______________________________________ υ υ υ υ Strategi Program umum untuk mencapai sasaran organisasi. Strategi membentuk arah yang terpadu dari seluruh sasaran organisasi, dan menjadi petunjuk dalam penggunaan sumber-sumber daya untuk mencapai sasaran. Strategi ini dilakukan melalui 2 kelompok rencana umum, yaitu rencana sekali pakai dan rencana tetap.
  • 16. 15 ________________________ υ υ υ υ Rencana Sekali Pakai Rencana ini dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan yang mungkin tidak terulang lagi dalam bentuk yang sama dimasa mendatang. Bentuk-bentuk rencana sekali pakai ini meliputi program, proyek dan anggaran. ______________________________ υ υ υ υ Rencana Tetap Rencana ini dipergunakan bila suatu kegiatan organisasi terjadi berulang- ulang sehingga memungkinkan ditetapkannya satu keputusan saja untuk tindakan yang berulang tadi. Bentuk rencana ini meliputi kebijaksanaan, prosedur dan aturan. Dari gambar diatas terlihat pula bahwa lingkup rencana sekali pakai antara lain meliputi Program, Proyek, dan Anggaran. Dengan kata lain, eksistensi program dan proyek merupakan bentuk dari perencanaan sekali pakai untuk menjawab atau menyelesaikan suatu kegiatan yang berulang. Dengan demikian, program IDT misalnya, hendaknya tidak dimaksudkan sebagai suatu kegiatan yang berkelanjutan / simultan, tetapi memiliki target / sasaran yang terukur, baik dilihat dari anggaran, waktu, pelakunya, maupun hasil yang ingin dicapai.
  • 17. 16 Tahapan-tahapan dalam penyelesaian suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Program ini merupakan bagan kegiatan yang memuat gambaran mengenai hal-hal yang akan dilaksanakan, antara lain : • Jadual waktu penyelesaian pekerjaan • Langkah-langkah yang harus dilalui • Petunjuk tentang cara pelaksanaannya • Penggunaan material • Kebutuhan biaya dan tenaga • Organisasi pelaksanaan pekerjaan • Pembagian wewenang dan tanggung jawab. Pengertian Program seringkali disamakan dengan proyek, anggaran, dan strategi. 1. Jika sangat luas cakupannya, Program dapat terdiri dari proyek- proyek (sebagai rencana kerja yang lebih terperinci). 2. Bila Program berisi rencana kerja yang menyangkut jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam angka-angka uang yang disebut Anggaran. 3. Program untuk menyaingi pihak lain disebut Strategi.
  • 18. 17 # $ # $ # $ # $ % % % % Pernyataan / petunjuk umum untuk pembuatan keputusan. Kebijaksanaan menuntun dan menyalurkan pemikiran para anggota organisasi, sehingga sesuai dengan sasarannya. Hambatan atas terlaksananya kebijaksanaan yang ideal : 1. Kebijaksanaan tidak selalu tertulis dan tidak selalu mudah ditafsirkan. 2. Delegasi wewenang / desentralisasi sering membawa variasi-variasi dalam pelaksanannya. 3. Antara yang dikehendaki oleh kebijaksanaan dengan pelaksanaannya tidak selalu ‘klop’ karena yang dikehendaki tidak selalu jelas. Urutan tindakan yang bersangkut paut dengan cara-cara melaksanakan kegiatan tertentu. Atau, sejumlah instruksi rinci yang ditentukan untuk melaksanakan kegiatan yang terjadi secara teratur. Kaidah yang mengharuskan diambil tindakan khusus dan definitif. Dalam keadaan tertentu, suatu aturan menetapkan suatu kegiatan harus (wajib) atau tidak boleh (dilarang) untuk dilakukan.
  • 19. 18 Selain bentuk-bentuk rencana tersebut, masih ada beberapa bentuk lain, yaitu : Standar, Acara, Siasat, Metode. Kriteria / norma yang telah ditetapkan sebagai alat ukur terhadap hasil yang akan dicapai. Bentuknya dapat berupa standar uang (anggaran), standar mutu atau kualitas, standar waktu (jam, hari, minggu, bulan, tahun), standar jumlah, standar upah, dan sebagainya. " " " " Prosedur yang didukung oleh anggaran untuk melaksanakan cara bertindak. Acara bisa dipakai untuk mengawasi pengeluaran, sekaligus untuk menanamkan sikap efisien dan disiplin terhadap pimpinan. Taktik melawan rencana organisasi pesaing. Cara menyelesaikan pekerjaan yang merupakan bagian dari prosedur.
  • 20. 19 & & & & ” Perencanaan sebagai Fungsi Manajemen Definisi Perencanaan Kegiatan yang berupa pemilihan informasi serta penentuan asumsi yang menyangkut masa depan guna merumuskan tindakan-tindakan yang dianggap perlu dalam mencapai sasaran organisasi (George R. Terry) KONSEP STATIK, yaitu suatu kerangka / pernyataan tentang tujuan yang harus di- capai, berisi langkah-langkah yang harus ditempuh KONSEP DINAMIK, yaitu suatu proses berpikir rasional dan penetapan berbagai hal yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
  • 21. 20 Proses analitis yang mencakup perkiraan masa depan, penentuan sasaran yang diinginkan, pengembangan alternatif rangkaian kegiatan guna mencapai sasaran, serta pemilihan alternatif kegiatan dari berbagai kemungkinan (Scott) Proses yang dilakukan manajer dari mulai membuat perkiraan, menentukan sasaran, serta menentukan sumber-sumber yang dapat digunakan, termasuk menentukan standar kerja untuk setiap babak kegiatan (Sugandha & Sugandha) Proses penentuan tujuan yang akan dilaksanakan, dimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan, mengapa dilakukan, dan bagaimana dilakukannya pencapaian tujuan tersebut (5W + 1H) (Jajat R).
  • 22. 21 ∗ ∗ ∗ ∗ perumusan yang lebih jelas dan terperinci mengenai tujuan yang harus dicapai. ∗ ∗ ∗ ∗ metode atau cara untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai (garis-garis besarnya saja). ∗ ∗ ∗ ∗ meliputi pembagian tugas serta hubungannya (vertikal dan horizontal) antara masing-masing anggota kelompok secara terperinci). ∗ ∗ ∗ ∗ penentuan standar-standar mengenai segala sesuatu yang hendak dicapai. Standar untuk mengukur kemajuan suatu usaha dapat dirumuskan dengan kata-kata: ♦ How many untuk kuantitasnya ; ♦ How well untuk kualitasnya ; ♦ How long untuk lamanya ; ∗ ∗ ∗ ∗ dalam rangka perencanaan menyeluruh, perlu disusun acara urut-urutan (sequence) berdasarkan pentingnya macam-macam proyek atau rencana kerja (skala prioritas).
  • 23. 22 PERENCANAAN FISIK (PHYSICAL PLANNING) Yaitu perencanaan mengenai hal-hal yang hendak dihasillkan baik materil maupun barang-barang immaterial (jasa-jasa). Ke 5 unsur planning di atas termasuk physical planning. PERENCANAAN PEMBIAYAAN (COST PLANNING ATAU FINANCIAL PLANNING) Yaitu perencanaan untuk memperoleh sumber keuangan yang diperlukan untuk membiayai planning yang dimaksud.
  • 24. 23 TINGKAT ATAS (TOP – LEVEL) Pada tingkat ini planning lebih bersifat memimpin (directive), yaitu memberi petunjuk serta menggariskan dalam segala hal, baik mengenai tujuan maupun caranya, jadi belum begitu konkrit untuk dilaksanakan. TINGKAT MENENGAH (MIDDLE – LEVEL) Pada tingkat ini planning lebih bersifat administrative (managerial), sudah lebih jelas menunjuk kepada cara-cara bagaimana tujuan- tujuan dan cara-cara yang telah digariskan dalam planning yang bersifat directive dapat dilaksanakan. TINGKAT BAWAH (BOTTOM – LEVEL) Pada tingkat ini, tiap anggota kelompok lebih banyak mempunyai tugas menghasilkan, sehingga tugas lebih bersifat operational (operative) yaitu pekerjaan yang harus berakhir dengan menghasilkan sesuatu yang konkrit. Menurut Graves, isi perencanaan pada setiap tingkatan itu merupakan bagian administrasi, sedang mengenai caranya disebut bagian manajemen. Antara manajemen dan administrasi sukar dibedakan. Manajemen titik beratnya pada "caranya" sedangkan administras titik beratnya pada "apa yang hendak dicapai". ! "
  • 25. 24 # * # $ %& ' $ ( $ ) !* + • Memiliki kemungkinan untuk dilaksanakan • Rasional • Memuat analisa dan penjelasan serta penggolongan tindak usaha / kegiatan yang hendak dilaksanakan, atau pedoman mengenai kegiatan yang akan dilakukan. , $ ' ) " #$ * ' 4. % $ & $ ' ! ' - ' ' $Kedalam berarti keseimbangan berbagai bagian proyek dan pada rencana itu. Keluar berarti keseimbangan antara tujuan (ends) dan syarat-syarat (means). Dari planning itu kita harus memperoleh kesan bahwa segala sesuatunya yang tersedia (tenaga, biaya dan segala sumber yang tersedia dan akan dapat disediakan) digunakan seefisien dan seefektif mungkin.
  • 26. 25 Dalam praktek jarang ada planning yang memuat lengkap serta bulan unsur-unsur yaitu mulai dari policy sampai dengan program. Lazimnya unusr-unusr tercecer dalam berbagai bentuk yang agak terpisah satu sama lain. Kadang-kadang kita lihat bentuk-bentuk lain daripada planning misalnya saja anggaran belanja (budget). Budget ini sebenarnya adalah juga planning karena di dalamnya budget walaupun hanya memuat angka-angka namun dari angka-angka itu kita dapat melihat apa yang akan dilaksanakan. (Menurut Koontz & O’Donnel) 1. Contribution of objectives, yakni mendukung kemudahan tercapainya tujuan. 2. Efficiency of plan, diukur dari tingginya kontribusi terhadapp pencapaian tujuan. 3. Primacy of planning, yakni secara logis perencanaan mendahului fungsi manajemen lain. 4. Planning premises, artinya diperlukan premis / perkiraan yang konsisten. 5. Strategy and framework, yakni adanya pola strategi dan kebijaksanaan yang dijadikan acuan. 6. Timing, yakni adanya penentuan waktu secara teratur. 7. The limiting factor, yaitu kemampuan perencana dalam mengenal dan mengatasi berbagai keterbatasan. 8. Commitment, artinya perencana harus dapat melihat keterkaitan antara periode waktu yang akan datang dengan tindakan yang akan dilakukan. 9. Flexibility, artinya rencana harus bersifat luwes dan dapat mengantisipasi perubahan. 10.Navigational change, artinya manajer secara berkala harus memperhatikan berbagai peristiwa, dan jika perlu mengadakan perubahan seperlunya agar tetap dapat mengarahkan kegiatan pada sasarannya.
  • 27. 26 * * dan * + , . & : termuat dalam GBHN, yaitu PUPJP (25 – 30 tahun) yang disusun berdasar Pola Dasar Pembangunan Nasional. . : termuat dalam Pola Umum Pembangunan Pelita / % : dituangkan dalam bentuk APBN
  • 28. 27 MEKANISME PERENCANAAN P U S A T • ; & > > 6 % • ( 6 > & ? 6 6 ( & # & 6 * 6 ? @ • ( 6 > & ? 6 6 ' 6 . & * & • ( 6 > & ? 6 6 ) ( 6 > & ? 6 6 A & * 6 ? & % . ' ( & # & > ? * ? & & % . ' ( 6 % & RAKORDA BANGDES TINGKAT I / * ' ( + @ ! $ ! ' ; & > > 6 ( & @ ' ; & * ( 6 % > ! 1 ( ! ; & > > 6 & % ; ? ( ( " ; & * ( 6 % ( ; & * ( & ! 5 % $ ! $ ! @ < ( = > ! 7 % $ ; ! ) B $ ' ( + PROPINSI DATI I Jadual waktu penyelenggaraan : Bulan Juni – Juli – Agustus setiap tahun RAKORDA BANGDES TINGKAT II / ; ! ' ( + @@ ! $ ! ' ; & > > 6 ( & @@ ) ' ; & * ( 6 % ' )' $ 1 ' ; & > > 6 ( & @ ' ; & * ( 6 % > ! ( @ ! 5 % $ ! $ ) $ = $ ' )' 7 % $ - $ $ , ' )' KAB. / KODYA DATI II Jadual waktu penyelenggaraan : Bulan Mei – Juni setiap tahun ( @% ' . % @ . ( ' > ' 6 - & & & ) 6 . ' & ? A & # ' ( / - $ ! $ ! 1 . > ) ; & > > 6 ( & @@ ' ! ' ; & * ( 6 % ' )' ! 5 % $ ! $ ) $ = $ ' $ 7 % $ ' ! ( ' # ' ( KECAMATAN Jadual waktu penyelenggaraan : Bulan April – Mei setiap tahun
  • 29. 28 RAPAT L.K.M.D / ' . $ $ # ' ( ! $ ! 1 - $ ) > ; & * ( 6 % ' $ ! 5 & ! ! $ ( 7 > # ' ( ) # ( ! D E S A Jadual waktu penyelenggaraan : Bulan Maret – April setiap tahun Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1981 tentang “Mekanisme Pengendalian Pelaksanaan Program Masuk Desa”
  • 30. 29 Lembaga Administrasi Negara, Dasar-Dasar Perencanaan (Modul ADUM 11), Bahan Untuk Diklat Administrasi Umum, Jakarta, 1997 Prakarsa, Wahyudi, Dampak Perubahan Lingkungan Pasar Terhadap Organisasi dan Manajemen, makalah tidak diterbitkan, Jakarta : Program Pascasarjana UI, 1997 Rosell, Steven A., (et.al.), Governing in an Information Society, Institute for Research on Public Policy, Montreal : 1992 Saragih, M.H., Azas-Azas Organisasi dan Management, Bandung : Tarsito, 1982 von Glinow, Mary Ann, The New Professionals : Managing Today’s High- Tech Employess, Ballinger Publishing Company, 1988