Business Level Strategy - Michael A. Hitt, R. Duane Ireland and Robert E. Hos...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universitas mercubuana, 2018
1. STRATEGIC MANAGEMENT
Tools For Strategy Implementations; Structure, System,
Control, Reward System, Corporate Culture, Leadership
THEOFILUS PIRRI
55117010006
Mahasiswa Magister Management
Universitas Mercu Buana
Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA
Dosen Magister Management
Universitas Mercu Buana
2. ‘15
2 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis dan
misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang
diperoleh dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari
lingkungan eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman
pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam
usaha mendapatkan hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan
membentuk tujuan-tujuan strategis, misi strategis mensefisikasi, secara tertulis, produk-
produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang ingin dilayani ketika
mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya.
Rencana strategis yang besar dapat dihancurkan dengan implementasi kecil.
Keberhasilan membutuhkan pemahaman tentang gambaran besar, serta semua langkah
sekuensial yang mengarah ke sana.Menerapkan Strategi memberi kita pandangan yang luas
pelaksanaan dan pemahaman menyeluruh dari setiap bagian dari proses implementasi
sehingga kita dapat membuat keputusan yang lebih pada efisiensi dan efektifitas. Merupakan
hal penting yang menjamin bahwa apa yang dirumuskan terlaksana dengan baik.Strategi
implementasi merupakan keseluruhan pekerjaan yang dimaksudkan untuk melaksanakan
perencanaan strategi yang telah dipilih.Strategi implementasi menunjukkan suatu proses
dimana strategi dan kebijakan dilaksanakan melalui satu program, anggaran dan prosedur.
Perusahaan/organisasi harus memahami Faktor-faktor yagn menjadi pemicu terjadinya
perubahan . Mereka harus tahu apakah faktor-faktor tersebut menjadi peluang ataukah
menjadi ancaman bagi organisasi. Karena, seringkali banyak terjadi perubahan di sekitar
organisasi tetapi tidak bermakna apa-apa bagi organisasi.
Terdapat tujuh faktor pemicu perubahan (drivers for change) bagi organisasi yaitu :
a) kondisi lingkungan,
b) tuntutan pasar untuk sukses,
c) desakan kondisi bisnis,
d) kondisi organisasi,
e) desakan kondisi budaya organisasi,
f) perilaku karyawan dan pemimpin dan
g) pola pikir karyawan dan pemimpin.
3. ‘15
3 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
Tools for Strategy Implementations
A. Structure
Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur
organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting
untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organiasi
berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertikal dan bisa juga horizontal.
❖ Organizational Design (kombinasi struktur organisasi dan sistem kontrol untuk
menerapkan strategi dan untuk menciptakan dan mendukung suatu manfaat kompetisi)
❖ Differentiation (Bagaimana cara mengalokasikan orang-orang dan sumber daya untuk
tugas organisatoris dalam rangka menciptakan nilai. Jenjang Pengawasan)
❖ Vertical Differentiation (Bagaimana cara mendistribusikan pengambilan keputusan
otoritas).
❖ Horizontal Differentiation (Bagaimana cara membagi orang-orang dan tugas ke dalam
fungsi dan divisi untuk meningkat/kan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai.
Sederhana, Fungsional, Berkenaan dengan divisi, Acuan/Matriks )
❖ Integration (How to coordinate people and functions to accomplish organizational tasks)
❖ Bureaucratic Costs (The cost of operating and organizational structure and control
system)
Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti struktur
fungsional, output-based structure, dan struktur Matriks. Masing masing struktur tersebut
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing.
1. Struktur Fungsional
Mendesain struktur berdasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub
divisi. Misal fungsi niaga, fungsi SDM dan fungsi teknik. Tipe ini memiliki kelebihan seperti
berikut.
4. ‘15
4 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
• Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
• Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
• Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis.
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti lingkungan yang stabil, tugas bersifat
rutin dan tidak banyak perubahan yang terjadi mengutamakan efisiensi dan kapabilitas
fungsional.
Namun tipe fungsional juga memiliki sejumlah keterbatasan, seperti :
• Menekankan pada rutinitas tugas, kurang memperhatikan aspek strategis
jangka panjang.
• Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit.
• Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi.
• Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi
dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan.
2. Output-based Structure
Mendesain struktur berdasar output/produk yang dihasilkan oleh unit/bagian
organisasi yang bersangkutan. Tipe ini memiliki kelebihan seperti berikut.
• Mendorong akuntabilitas yang lebih besar terhadap hasil akhir (output yang
dihasilkan).
• Memungkinkan terjadinya diversifikasi ketrampilan (cross functional skills).
• Koordinasi antar fungsi didalam tiap posisi menjadi lebih mudah
Tipe seperti ini relevan untuk situasi seperti lingkungan tidak stabil, ukuran organisasi relatif
besar, mengutamakan spesialisasi produk/output dan inovasi.
Kekurangan:
• Berpeluang menggunakan ketrampilan dan sumber daya secara tidak efisien.
• Menuntut adanya ‘multiple role’ pada para karyawan sehingga dapat menimbulkan
work stress.
• Hanya terpaku pada satu produk tertentu (output).
3. Tipe Struktur Matriks
5. ‘15
5 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
Mendesain struktur berdasar kombinasi antara tipe fungsional dan tipe output-based.
Kelebihan
• Mendorong penggunaan orang secara fleksibel.
• Mengoptimalkan penggunaan sumber daya keahlian yang dimiliki.
• Menumbuhkan koordinasi dan integrasi yang kohesif
Tipe seperti ini relevan untuk situasi seperti, dorongan untuk mendistribusikan dan membagi
sumber daya/kapabilitas, dan fokus pada dual perspectives (keahlian fungsional dan
keandalan output).
Kekurangan
• Berpeluang menumbuhkan role ambiguity.
• Tanpa keseimbangan wewenang antara manajer fungsional dengan output-based
coordinator, kinerja akan terganggu.
• Memberi kesempatan bagi inkonsistensi permintaan antara fungsional dan output-
based people.
B. Leadership
❖ Vision (Suatu masa depan menarik yang terpercaya untuk organisasi. berhadapan dengan
masa depan dan menyatakan apa yang kamu akan ciptakan)
❖ Criteria (Masa depan mengorientasikan, berupa kayalan, ideal tinggi, memperjelas arah
dan tujuan, mengilhami gairah, mencerminkan keunikan, ambisius)
❖ Leadership (melakukan tugas, membuat berbagai hal terjadi, bermimpi, kemudian
menterjemahkan ke dalam kenyataan)
Kepemimpinan strategis berkenaan dengan penentuan arah perusahaan dengan
mengembangkan dan mengkomunikasikan visi kedepat serta memotivasi dan inspirasi para
anggota organisasi untuk mengarah pada visi tersebut Terdapat tiga elemen yang melekat
pada kepemimpinan, yaitu mengajak dan memandu orang untuk mencapai tujuan, melibatkan
kelompok orang yang diarahkan sehingga terdapat interaksi antar personal dan merupakan
penggerak yang dapat memberikan arti atau nilai yang lebih bagi bawahannya.
Kepemimpinan pada suatu organisasi yang melayani masyarakat luas dikembangkan
sistem kepegawaian yang mantap dengan pengembangan karier yang berdasarkan prestasi
kerja, kemampuan yang profesional, keahlian dan ketrampilan, serta kemantapan sikap
mental aparat melalui upaya pendidikan pelatihan, penugasan, bimbingan dan konsultasi,
6. ‘15
6 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
serta melalui pengembangan motivasi, kode etik, dan disiplin kedinasan yang sehat, didukung
oleh sistem informasi kepegawaian yang mantap serta, didukung oleh sistem informasi
kepegawaian yang mantap serta, dilengkapi dengan sistem pemberian penghargaan yang
wajar.
Efektivitas organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi tidak terlepas dari
peranan pemimpin. Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi
karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan organisasi, bahkan
untuk beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi di dalam maupun di luar organisasi.
Hal ini disebabkan karena setiap pemimpin dapat memberikan pengaruh terhadap
bawahannya, misalnya terhadap kepuasan kerja, komitmen, produktivitas, kinerja dan lain-
lain.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin suatu organisasi dapat menentukan berhasil
tidaknya tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan
peran anggota organisasi, maka pelaksanaan prinsip-prinsip komunikasi perlu lebih
ditingkatkan dan gaya kepemimpinan perlu diperhatikan. Hubungan yang harmonis antara
karyawan dan pimpinan merupakan suatu masalah yang perlu diperhatikan jika dihubungkan
dengan tingkat kepuasan kerja.
Effective leadership
➢ Strategic Leadership, Kemampuan untuk mengantisipasi, memimpikan, memelihara
fleksibilitas, dan menguasakan (orang) yang lain untuk menciptakan perubahan strategis
sebagaimana diperlukan
➢ Strategic Intent , (pengungkapan sumber daya internal, kemampuan perusahaan
dilingkungan yang kompetitif)
➢ Strategic Direction, (visi jangka panjang suatu tujuan strategis)
Kepemimpinan Yang efektif
• menentukan arah strategis
• memelihara kemampuan inti
• mengembangkan modal manusia
• penopangan suatu kultur organisatoris
• menekankan praktek etis
• pertimbangan pengendalian diri
7. ‘15
7 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
C. Culture / Budaya
Pengertian budaya organisasi banyak diungkapkan oleh para ilmuwan yang merupakan
ahli dalam ilmu budaya organisasi, namun masih sedikit kesepahaman tentang arti konsep
budaya organisasi atau bagaimana budaya organisasi harus diobservasi dan diukur
(Brahmasari, 2004). Lebih lanjut Brahmasari mengemukakan bahwa hal tersebut dikarenakan
oleh kurangnya kesepahaman tentang formulasi teori tentang budaya organisasi,
gambarannya, dan kemungkinan hubungannya dengan dampak kinerja.
Marcoulides dan Heck (1993) mengemukakan bahwa budaya organisasi sebagai suatu
konsep dapat menjadi suatu sarana untuk mengukur kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi
dan organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan. Proses pembentukan budaya organisasi
melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap pertama terjadinya interaksi antar pimpinan atau
pendiri organisasi dengan kelompok/perorangan dalam organisasi. Pada tahap kedua adalah
dari interaksi menimbulkan ide yang ditransformasikan menjadi artifak, nilai, dan asumsi.
Tahap ketiga adalah bahwa artifak, nilai, dan asumsi akan diimplementasikan sehingga
membentuk budaya organisasi. Tahap terakhir adalah bahwa dalam rangka mempertahankan
budaya organisasi dilakukan pembelajaran (learning) kepada anggota baru dalam organisasi.
❖ Budaya Perusahaan (Perangkat/set yang terdiri dari keyakinan, norma-norma, nilai-nilai,
dan kebiasaan yang menjadi dasar kebersamaan dan menjadi dasar cara berinteraksi)
❖ Keyakinan/Beliefs (Keyakinan tentang hal-hal yang paling cocok bagi perusahaan, seperti
“being the best, superior, importance of people-details-subtlety-communication”)
❖ Norma-norma (Batasan-batasan yang menyatakan suatu perilaku/perbuatan itu salah atau
benar, biasanya tertulis)
❖ Nilai-nilai (Batasan-batasan kebersamaan tentang perilaku/perbuatan yang baik/buruk
atau layak/tak layak, biasanya tak tertulis kadang tertulis seperti kose etika)
❖ Kebiasaan (Perilaku pelaku-pelaku utama perusahaan yang menjadi panutan yang
menjadi berpengaruh kepada kenyamananapabila dilakukan atau tidak dilakukan)
Hofstide (1997) mengemukakan bahwa budaya organisasi mempunyai 5 (lima) ciri-ciri
pokok yaitu:
1) Budaya organisasi merupakan satu kesatuan yang integral dan saling terkait,
2) Budaya organisasi merupakan refleksi sejarah dari organisasi yang bersangkutan,
3) Budaya organisasi berkaitan dengan hal-hal yang dipelajari oleh para antropolog,
seperti ritual, simbol, ceritera, dan ketokohan,
8. ‘15
8 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
4) Budaya organisasi dibangun secara sosial, dalam pengertian bahwa budaya organisasi
lahir dari konsensus bersama dari sekelompok orang yang mendirikan organisasi
tersebut,
5) Budaya organisasi sulit diubah.
Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh
individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang
harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut
digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan
organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah
organisasi dengan organisasi lainnya.
D. Reward System
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja karena
telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan serta kontinuitas perusahaan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang. Sistem reward dan pengakuan atas kinerja karyawan merupakan
sarana untuk mengarahkan prilaku karyawan ke perilaku yang dihargai dan diakui oleh
organisasi (Mulyadi, 1998). Reward menarik perhatian karyawan dan memberikan informasi
atau mengingatkan akan pentingnya sesuatu yang diberi reward dibandingkan dengan yang
lain, reward juga meningkatkan motivasi karyawan terhadap ukuran kinerja, sehingga
membantu karyawan mengalokasikan waktu dan usaha karyawan, reward berbasis kinerja
mendorong karyawan dapat mengubah kecenderungan semangat untuk memenuhi
kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi (Mulyadi dan Jhony,
1999).
Sistem imbalan (reward system) merupakan sebuah metode atau cara-cara
memberikan reinforcement terhadap kontribusi individu dengan kemampuan dan kinerjanya
dalam pekerjaan. Tujuan akhirnya adalah untuk membangun lingkungan tempat kerja yang
diarahkan pada perilaku kerja karyawan yang prima, untuk mencapai hasil yang membuat
sesuatu menjadi berbeda. Untuk mewujudkannya harus dilakukan kajian ulang terhadap
sistem imbalan yang sudah ada untuk mengembangkan instrumennya.
9. ‘15
9 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
❖ Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Dalam konsep manajemen,
reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Metode ini
bisa meng-asosiasi-kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia,
senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara
berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi
usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya.
❖ Punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk
reinforcement yang positif; maka punishment sebagai bentuk reinforcement yang negatif,
tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari
metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan
membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies,
yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke arah yang lebih baik.
Pada dasarnya keduanya sama-sama dibutuhkan dalam memotivasi seseorang, termasuk
dalam memotivasi para pegawai dalam meningkatkan kinerjanya.Keduanya merupakan
reaksi dari seorang pimpinan terhadap kinerja dan produktivitas yang telah ditunjukkan oleh
bawahannya; hukuman untuk perbuatan jahat dan ganjaran untuk perbuatan baik.Melihat dari
fungsinya itu, seolah keduanya berlawanan, tetapi pada hakekatnya sama-sama bertujuan agar
seseorang menjadi lebih baik, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam bekerja.
E. Sarana Kendali
1) Pengintaian strategi
2) Kendali premis
3) Kendali dadakan khusus
4) Kendali Implementasi
Kunci Keberhasilan penerapan Strategi
Rencana strategi bisnis yang telah anda buat tidak akan berhasil diimplementasikan
jika faktor-faktor pendukungnya tidak anda persiapkan dengan baik. membangun 6 faktor
kunci pendukungnya guna menjamin keberhasilan dalam penerapan strategi bisnis anda.
Keenam faktor pendukung kunci keberhasilan dalam penerapan strategi tersebut, yaitu:
1. Rencana Tindakan
Agar bisnis anda dapat berhasil mengimplementasikan strategi yang telah anda
rencanakan, kembangkan rencana tindakan secara rinci. Maksudnya, adalah buat daftar
10. ‘15
10 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
kronologis langkah-langkah tindakan (taktik) secara rinci dari strategi anda. Misalnya,
tentang pelimpahan tanggungjawab kepada seseorang yang khusus untuk memenuhi tiap
langkah tindakan dari strategi tersebut. Juga, tentukan tanggal jatuh tempo dan estimasi
sumberdaya yang dibutuhkan untuk memenuhi tiap langkah tindakan strategi tersebut. Jadi
terjemahkan pernyataan strategi anda menjadi sejumlah penugasan kerja secara spesifik.
2. Struktur Organisasi
Selanjutnya, pendukung keberhasilan penerapan strategi anda adalah stuktur organisasi
dari bisnis anda. Buat struktur organisasi yang mengakomodasi keperluan tugas dan tanggung
jawab dari suatu jabatan yang memang harus ada pada kebutuhan bisnis anda. Misalnya,
bisnis anda perlu melakukan pengembangan produk baru. Jadi, anda harus menentukan
seseorang yang bertanggungjawab terhadap tugas tersebut dan dia harus menempati struktur
jabatan tersebut pada organisasi bisnis anda.
3. Sumber Daya Manusia
Organisasi bisnis yang ingin sukses pada implementasi strategi harus
mempertimbangkan faktor sumber daya manusia dalam pelaksanaan strateginya. Di sini ada
dua pertimbangan pokok, yaitu tentang kebutuhan komunikasi dalam organisasi dan
kebutuhan untuk memenuhi jumlah dan spesifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan.
➢ manajemen harus mengkomunikasikan strategi dan taktik yang akan dilaksanakan
oleh seluruh komponen organisasi agar arah dan tujuan dari strategi organisasi dapat
dicapai secara efektif.
➢ kebutuhan sumber daya manusia yang diakibatkan oleh strategi baru tersebut harus
dipenuhi dengan beberapa pertimbangan, misalnya tetap dengan karyawan yang sama
dengan memberikan waktu untuk tumbuh dengan pengalaman, atau mengadakan
pelatihan, ataupun mengadakan karyawan baru.
4. Rencana Bisnis Tahunan
Untuk menjamin keberhasilan implementasi strategi anda masukkan rencana
implementasi tersebut ke dalam rencana angggaran dan pendapatan bisnis tahunan anda.
5. Memonitor dan Mengendalikan
Setelah itu, lakukan monitoring dan pengendalian implementasi berdasarkan rencana
sepanjang satu periode tersebut. Lakukan tindakan penyesuaian bilamana diperlukan, seperti
11. ‘15
11 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
perubahan jadwal, perubahan langkah-langkah tindakan (taktik), perubahan strategi atau
(sebagai usaha terakhir) perubahan sasaran.
6. Hubungan
Banyak organisasi yang sukses menetapkan lima faktor pendukung di atas. Mereka
mengembangkan rencana tindakan, mempertimbangkan struktur organisasi, memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia mereka, mendanai strategi mereka melalui
rencana bisnis tahunan mereka, dan mengembangkan rencana untuk memonitor dan
mengendalikan strategi dan taktik mereka. Tetapi mereka masih gagal mengimplementasikan
strategi dan taktik tersebut. Alasan yang paling sering adalah faktor-faktor tersebut kurang
hubungan/pertalian. Pertalian sederhananya adalah ikatan bersama dari seluruh aktivitas
orgaisasi untuk meyakinkan bahwa semua sumber daya organisasi “sedang mengayuh dalam
arah yang sama”.
Tidak cukup untuk mengelola satu, dua atau sedikit faktor pendukung strategi. Untuk
berhasil menerapkan strategi anda, anda harus mengelola semuanya. Dan pastikan anda
menghubungkan faktor-faktor tersebut bersama. Strategi memerlukan “hubungan” baik
secara vertikal maupun horizontal. Hubungan vertikal menetapkan koordinasi dan dukungan
antar rencana-rencana perusahaan, divisi dan bagian-bagian. Sedangkan, hubungan horizontal
– lintas departemen, lintas kantor-kantor wilayah, lintas pabrik atau divisi produksi –
memerlukan koordinasi dan kerja sama untuk memperoleh kesatuan secara organisasi dan
semua bekerja secara harmonis.
12. ‘15
12 Strategic Management
Tools For Strategy Implementations
DAFTAR PUSTAKA
Cokroaminoto, 2007. https://cokroaminoto.wordpress.com/2007/10/26/beberapa-catatan-
dalam-pemberian-imbalan/
Darmanto, Ipan. 2011. http://ipandarmanto3rut.blogspot.com/2011/01/implementasi-strategi-
dan-kendali.html