Organisasi dan manajemen sangat penting dalam mencapai tujuan bersama. Manajemen meliputi 4 fungsi utama yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Fungsi-fungsi ini diperlukan untuk mengatur sumber daya secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi seperti keuntungan dan kepuasan pelanggan.
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis, universitas mercu buana, 2018
1. KEWIRAUSAHAAN I
PERTEMUAN KE 9
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “KEWIRAUSAHAAN 1”
Dosen Pengampu :Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh :
Azah Fadilah (43217110143)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. A. ORGANISASI
Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan sebagai alat, sifatnya stastis yang
menghimpun orang-orang yang mengadakan kerjasama itu perlu digerakkan oleh suatu fungsi
atau proses yang disebut manajemen. Jadi tugasnya bahwa dalam setiap kerja yang ingin
mencapai suatu tujuan tertentu atau tujuan bersama diperlukan adanya manajemen, karena
dengan adanya manajemen itulah yang membantu/ memudahkan tercapai tujuan. (Aisyah, 2014)
Oleh karena organisasi dan manajemen telah merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat
modern dewasa ini, maka jelaslah bahwa manajemen mempunyai arti yang sangat penting dalam
kehidupan manusia dewasa ini dan oleh sebab itu, maka dalam setiap usaha kerjasama, baik itu
organisasi olahraga dan sebagainya, mutlak memerlukan manajemen. Hal itu berarti bahwa
fungsi-fungsi manajemen tersebut berlaku pada semua tipe dan organisasi dimanapun juga,
karena pasti membutuhkan adanya: Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan dalam bentuk yang sederhana sekalipun.
B. MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu kegiatan yang digunakan harus mengatur semuanya dengan baik, agar
dapat melakukan kegiatan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, manajemen dalam
kehidupan sehari-hari itu sangat penting.Karena dengan adanya manajemen kita bisa mengatur
semua kegiatan agar dapat dilakukan dengan efesien dan efektif. Tanpa adanya manajemen
kegiatan kita dalam kehiidupan sehari-hari akan tidak teratur.
Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada dasarnya :
1) Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan
adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2) Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3) Manajemen yang baikm dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang dimiliki.
4) Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
5) Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
6) Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
7) Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisasi, komunikasi yang
kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan menghargai mencintai sebagai tujuan
dapat dioptimalkan.
8) Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan juga perkembangan agar lebih
baik lagi.
C. ALASAN UTAMA MANAJEMEN DIBUTUHKAN DALAM SUATU ORGANISASI
ATAU PERUSAHAAN
Alasan utama manajemen itu dibutuhkan dalam suatu organisasi / usaha:
1. Untuk memudahkan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan
pribadi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang
3. ada dalam organisasi tersebut. Semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan
organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Ada empat tujuan manajemen dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut:
1) Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggungjawab secara sosial
dan etis terhadap keutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
2) Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya.
3) Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi pada tingkat yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi
4) Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang
hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.
Ada tujuan tertentu, betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu
perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya
daripada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah:
1) Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
2) Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
3) Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
4) Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan
berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu
perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah
serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir
tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan. Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli
manajemen, di antaranya yaitu :
a. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and Management”,
fungsi manajemen terbagi menjadi :
6. Planning (Perencanaan)
7. Organizing (Pengorganisasian)
8. Controlling (Pengawasan)
b. Menurut George R. Terry (1990) dalam “Principles of Management”, proses manajemen
terbagi menjadi :
4. · Planning (Perencanaan)
· Organizing (Pengorganisasian)
· Controlling (Pengawasan)
· Activating (Pelaksanaan)
c. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of Management”, proses
dan fungsi manajemen terbagi menjadi :
· Planning (Perencanaan)
· Organizing (Pengorganisasian)
· Controlling (Pengawasan)
· Directing (Pengarahan)
d. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian
· Planning (perencanaan)
· Organizing (pengorganisasian)
· Motivating (pemberian dorongan)
· Controlling (mengarahkan)
· Evalution (mengawasi kegiatan yang telah selesai)
e. Henry Fayol
· Planning (perencanaan)
· Organizing (pengorganisasian)
· Commanding (pemberian komando)
· Coordinating (pengkoordinasian tugas)
· Controlling (pengawasan sedang berjalan)
f. Luther M. Guillck
· Planning (perencanaan)
· Organizing (pengorganisasian)
· Sttafing (pengadaan tenaga kerja)
· Directing (pembimbingan)
· Coordinating (pengkoordinasian tugas)
· Raporting (prelaporan)
· Budgetting (penganggaran)
2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran dan kegiatan-
5. kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi
seperti: pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat kerja, pemilik dan karyawan, maupun pelanggan,
konsumen, suplier, serikat pekerja, asosiasi perdagangan, pemerintah dan masyarakat.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Banyak cara untuk mengukur hasil kerja suatu
organisasi dan salah satu yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.
a. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
benar, dengan perbandingan antara sumber daya yang digunakan, berdasarkan perhitungan ratio
atau perbandingan terbaik antara output dan input artinya beberapa ouput yang dihasilkan dalam
proses dibandingkan dengan input yang masuk. Singkatnya makin besar output yang dihasilkan
dan semakin kecil input yang diperlukan maka semakin efisien. Jadi, seorang manajer dikatakan
efisien apabila ia mampu mencapai hasil yang lebih tinggi, dibanding dengan masukan-masukan
yang digunakan (tenaga kerja, uang, bahan, mesin-mesin dan waktu).
Efisensi organisasi mungkin lebih mudah terjadi jika ada keterlibatan warga Negara dalam kerja
pemerintahan.Efisiensi saja tidak cukup tetapi juga responsiveness to concern of
citizents. Efisiensi menghendaki adanya mekhanisme rasional dalam organisasi. Sedangkan
sebelum pejabat memutuskan sesuatu memerlukan informasi yang lengkap (komprehensif),
benarkah ini sudah terpenuhi. Dan benarkah bahwa keputusan itu sudah mengakomodasi
kepentingan organisasi dan kepentingan partisipan.
Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi pelayanan publik
mendapatkan laba, memanfaatkan faktor-faktor produksi serta pertimbangan yang berasal dari
rasionalitas ekonomis. Apabila diterapkan secara objektif, kriteria, seperti likuiditas, solvabilitas,
dan rentabilitas merupakan kriteria efisiensi yang relevan.
Efisien jika output > daripada input (hasil lebih besar daripada pengorbanan).
b. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan
yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Atau dengan kata lain seorang
manajer dapat dikatakan efektif apabila dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau
metode yang tepat untuk mencapai tujuan.
Efektivitas adalah sejauh mana output yang dihasilkan dapat memenuhi sasaran dan tujuan
manajemen, dimana ukuran efektivitas hampir selalu digunakan untuk menggambarkan
kesesuaian rencana dengan realisasi.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker: efektivitas ialah melakukan pekerjaan yang benar
(doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things
right). Oleh karena itu, menurut beliau, bagi para manajer pertanyaan yang paling penting
adalah:
Bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar untuk dilakukan dan memusatkan sumber
daya dan usaha pada pekerjaan tersebut.
Contoh: Seorang manajer yang bersikeras untuk memproduksi mobil yang besar, sedang
permintaan masyarakat justru pada mobil-mobil yang kecil, maka itu adalah manajer yang tidak
efektif, meskipun produksi mobil-mobil yang besar tersebut dilakukan dengan efisien.
6. Apakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tersebut tercapai? Hal tersebut erat
kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi, serta fungsi agen
pembangunan. Proses-proses dari lembaga dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia
dapat menghasilkan sesuai dengan apa yang digariskan.
Efektivitas berkaitan dengan seberapa jauh sasaran telah tercapai, dan efisiensi menunjukkan
bagaimana mencapainya, yakni perbandingan biaya, usaha, dan pengorbanan yang dilakukan
dengan hasil yang dicapai.
Efektif jika sasaran organisasi tercapai (bedakan dengan tujuan). Bisa terjadi tujuan kegiatan
tercapai tetapi tidak tepat sasaran.
2. Apa saja fungsi Manajemen yang popular
Fungsi Manajemen yang populer terdiri atas 4 fungsi yang utama manajemen, yaitu : (Risti,
2015)
1. Planning ( fungsi perencanaan )
2. Organizing ( fungsi pengorganisasian)
3. Directing ( pengarahan )
4. Controlling ( pengendalian )
Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara maksimal, para manajer
didalam perusahaan haruslah mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada.
Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu dilanjutkan dengan
menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan.
Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan organisasi scara keseluruhan dan merupakan
langkah yang terbaik untuk mencapai tujuannya itu. pihak manajer mengevaluasi berbagaii
rencana alternatif sebelum pengambilan tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih
apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses awal
yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa
bejalan tanpa planning.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut
Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target bisnis
Pembagian perencanaan
Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi beberapa jenjang:
7. Top Level Planning (perencanaan jenjang atas), perencanaan dalam jenjang ini bersifat
strategis. memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta
memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. top level planning ini
penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung-jawab
manajemen puncak.
Middle Level Planning (perencanaan jenjang menengah), dalam jenjang perencanaan ini
sifatnya lebih administratif meliputi berbagai cara menempuh tujuan dari sebuah
perencanaan dijalankan. dan tanggungjawab perencanaan level ii berada pada manajemen
menengah
Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah) perencanaan ini memfokuskan diri dalam
menghasilkan sehingga planing ini mengarah kepada aktivitas operasional. dan perencanaan
ini menjadi tanggung-jawab manajemen pelaksana
Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi beberapa hal berikut:
Mempunyai tujuan yang jelas
Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap bagian
Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan dengan efektif serta
berdaya guna
Manfaat dari Planning
Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan terorrganisasi ke arah
tujuan yang sama
Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
Memudahkan pengawasan
Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas
Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya manusia dan sumber daya fisik
yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah
ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana
organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas
tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan
yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer mudah dalam
melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk menjalankan tugas
yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus
dikerjakan, siapa personil yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa
yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas
yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian)
8. Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetepkan
prosedur yang dibutuhkan
Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan serta tanggung-
jawab
Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.
Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:
Seklompok orang yang diarahkan bekrja sama
Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan
Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan
Beberapa manfaat organizing antara lain
Memungkinkan untuk pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan kondisi perusahaan
Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk mencapai
tujuan
Dan ini beberapa fungsi dari organizing
Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak) kepada manajemeen pelaksana
Ada pembagian tugas yg jelas
Mempunyai manajer puncak yang profesional guna mengkoordinasikan semua aktivitas.
Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat
dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan:
Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan memberikan
motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan
Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang
sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas dalam fungsi
pengendalian ini misalnya:
9. Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target mengikuti indikator
yang sudah ditetapkan
Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang ditemukan
Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:
Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa mengetahui letak
diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan
Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa menetapkan
dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang, pengawasan yang
dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan
secara mendadak terkadang malah lebih berguna.
Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah
pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu.
dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang
terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat
kesalahan
Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka seharusnya
pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan pada
pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja berbuat kesalahan dan memberikan
petunjuk supaya kesalahan yang sama tak terulang lagi.
Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai dengan kebutuhan dan sifat dari
perusahaan. jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan dilakukan perlu
diperhatikan. suatu pengawasan yang baikk harus dilakukan dengan ekonomis jika dilihat dari
biaya, bisa menjamin ada aktivitas perbaikan. maka dari itu perlu disiapkan suatu langkah
sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata pola dan rencana perusahaan.
Implementasi Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen Dalam Organisasi Bisnis
Penerapan Fungsi Manajemen dalam Aspek Perusahaan
Pengelolaan fasilitas dan bahan baku
Fasilitas kantor maupun fasilitas produksi sangat diperlukan perusahaan untuk menunjang
keberhasilan usaha. (Anonim, 2012)
Kelengkapan fasilitas yang diperlukan perusahaann haruslah dapat menghemat biaya dan
menambah efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan. Fasilitas haruslah dipelihara, karena:
· Akan memperpanjang umur ekonomis fasilitas tersebut
· Proses dapat berjalan lancar karena jarang terjadi kemacetan mesin
· Menghindarkan kemungkinan kerusakan berat/total dari fasilitas produksinya
10. · Kualitas produk dapat dipertahankan karena proses produksi selalu terkendali
· Dapat menekan biaya pemeliharaan fasilitas
· Aliran bahan baku dapat berjalan normal, maka biaya penyimpanan juga dapat ditekan.
Perbekalan produksi meliputi semua barang dan bahan-bahan baku yang dimiliki perusahaan dan
digunakan proses produksi. Bahan adalah unsur yang melekat dan secara langsung terlibat pada
produk yang bersangkutan.
Bahan dapat dibedakan atas dua: bahan baku dan bahan pembantu.
Bahan baku: bahan utama yang diproses atau diolah menjadi produksi jadi
Bahan baku yang dibutuhkan:
· Bahan baku untuk proses produksi
· Bahan baku setengah jadi
Bahan pembantu: bahan yang ditambahkan dan sifatnya hanya untuk melengkapi.
Bahan pembantu yang dibutuhkan:
· Bahan pembantu untuk proses produksi
· Bahan pengemas produk
Tujuan pengendalian persediaan adalah:
· Menjaga agar barang dagangan jangan sampai kekurangan
· Menjaga agar perusahaan jangan sampai menghentikan kegiatan usahanya
· Menjaga agar perusahaan jangan sampai mengecewakan langganannya
· Mengatur jangan sampai jumlah pengadaan barang dagangan kekurangan atau kelebihan
Kerugian jika persediaan bahan baku terlalu besar:
· Besarnya biaya penyimpanan yang ditanggung perusahaan
· Besarnya dana investasi yangb terserap pada persediaan bahan baku dapat menghambat
alokasi dana investasi di bidang lain.
· Resiko kerusakan lebih tinggi yang dapat merugikan perusahaan yang bersangkutan bahan
baku
· Kerugian bila penurunan harga bahan baku di pasaran
Kelemahan jika persediaan bahan baku terlalu sedikit:
· Kebutuhan proses produksi sering kurang
· Menghambat kelancaran proses produksi dan mengakibatkan ketidakstabilan kualitas dan
kuantitas produk
· Frekuensi pembelian bahan baku sangat tinggi justru memboroskan dana pengadaannya.
11. · Jarang mendapatkan diskon pembelian karena jumlah pembelian selalu kecil
Untuk memperlancar pengadaan bahan baku yang ideal, wirausahawan dapat melakukan hal-hal
sebagai berikut:
· Membuat daftar jenis-jenis bahan baku yang dibutuhkan, persyaratannya, dan jumlahnya
· Membuat jadwal, kapan bahan baku itu dibutuhkan oleh perusahaan.
· Mencari bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dengan cara penawaran umum
· Melaksanakan pembelian bahan baku sesuai jadwal dan program perusahaan
· Melaksanakan penyimpanan bahan baku di dalam gudang milik perusahaan
· Menempatkan tenaga pelaksana proses produksi
· Menempatkan tenaga pengawas yang bertangggung jawab terhadap terlaksananya proses
produksi yang sesuai dengan program perusahaan.
Barang dagang dipajang dalam bentuk window display, interior display, dan eksterior display
Metode penilalaian persediaan bahan baku di toko/perusahaan
1) Metode FIFO (first in first out)
Bahan baku yang lebih dulu ada dalam persediaan akan lebih dahulu digunakan dalam proses
produksi secara urut. Apabila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis
digunakan atau dijual, maka penggunaan/penjualan bahan berikutnya harganya akan didasarkan
pada harga beli berikutnya.
2) Metode LIFO (last in first out)
Bahan yang terakhir dalam persediaan, justru akan lebih dahulu digunakan dalam proses
produksi/lebih dahulu dikeluarkan.
Mendeteksi barang dagangan:
· Buku pembelian: buku pembelian tunai, pembelian kredit, dan buku persediaan barang
· Buku penjualan: buku penjualan tunai dan kredit
· Perlengkapan lainnya: buku voucher untuk mencatat pembayaran hutang, faktur penjualan
dan nota, materai, kuitansi, dan surat jalan/pengantar barang
· Keamanan barang: a) check point/label elektronik, alat pengaman barang, b) kamera, alat
pengaman, c) cermin yang dipasang di berbagai sudut toko/perusahaan.
· Tanggung jawab: petugas/karyawan/staf pimpinan toko memegang peranan penting
Mengelola Sumber Daya Manusia
Prinsip pengelolaan sumber daya manusia:
· Tenaga kerja dikelola bukan sebagai biaya tetapi sebagai asset atau kekayaan perusahaan
yang utama
12. · Tenaga kerja sebagai individu yang memiliki integritas dan keinginan untuk berbakti pada
perusahaan dan masyarakat lingkungannya.
· Tenaga kerja dikelola dalam rangka peningkatan kompetensi dan komitmennya pada
pekerjaan dan pada perusahaannya.
· Tenaga kerja dikelola dengan orientasi pada pencapaian hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan.
· Tenaga kerja dikelola dengan fokus peningkatan kerjasama sebagai suatu tim kerja untuk
mencapai kepentingan bersama.
· Tenaga kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan atau peningkatan jaringan kerja
(networking)
Langkah-langkah pengelolaan SDM yang bekerja di dalam perusahaan:
· Menentukan kebutuhan pegawai/karyawan dan tujuan yang akan dicapai perusahaan
· Mengadakan observasi dan penelitian tentanng SDM
· Menyelesaikan masalah-masalah SDM di dalam perusahaan dengan menetapkan metode
yang diperkirakan ada frelevansinya dengan kperluan pengelolaan SDM yang berkualitas di
dalam perusahaan
· Berdasarkan hasil pemilihan dan hasil percobaan terhadap SDM sebagai pegawai/
karyawan di dalam perusahaan, akan ditemukan metode-metode atau alternatif penyelesaian
pengelolaan SDM yang berkualita sebagai tenaga kerja di dalam perusahaan
· Metode-metode yang telah dipilih dan diuji, terus dievaluasi berdasarkna hasil pengalaman
wirausaha di dalam mengelola SDm di perusahaannya.
· Akhirnya, wirausaha melaksanakan metode pengelolaan SDM yang sudah ditentukan
dengan menetapkan pelaksana-pelaksana atau petugas yang ada di perusahaan.
Tahapan-tahapan dalam membuat pengelolaan SDM meliputi: ramalan, sasaran, kebijaksanaan,
program, faktor waktu, prosedur kerja, dan anggaran biaya.
Maksud dan tujuan pengelolaan SDM:
· Mendapatkan pegawai/karyawan dan membinanya dalam rangka mendayagunakan SDm
yang berkualitas didalam melaksanakan pekerjaannya
· Meningkatkan kreativitas, inovatif, prestatif, dan keterampilan kerja pegawai/karyawan di
dalam perusahaan milik wirausaha
· Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang lebih baik, harmonis, dan serasi di antara
para pegawai/karyawan, baik secara vertikal maupun horizontal
Pengembangan pengelolaan SDM dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan / pendidikan
kepada karyawan agar mereka memperoleh kemampuan, ketrampilan, dan keahlian di dalam
melaksanakan pekerjaan.
Peranan pengelolaan SDM:
13. · Pelaksana proses pengembangan usaha/bisnis
· Kunci maju mundurnya kegiatan usaha/bisnis
· SDM yang produktif, inovatif, dan prestatif
· Perencana dan pengatur organisasi di dalam perusahaan milik wirausaha
· Modal dasar pengembangan usaha atau bisnis
· Dinamisator pengembangan dan kemajuan usaha atau bisnis
· Pengendali proses produksi yang efektif dan efisien
· Penggerak manajemen usaha/bisnis
· Adminstrator kepegawaian di dalam perusahaan milik wirausaha
· Generator ketenagakerjaan di dalam perusahaan milik wirausaha
Tujuan penilaian SDM yang berkualitas:
· Pertimbangan untuk tambahan gaji/upah/bonus
· Menilai aktivitas, kreativitas dan inovatif pegawai/karyawan dalam melaksanakan tugas
· Menilai kemampuan, kecakapan dan keterampilan pegawai/karyawan dalam
melaksanakan tugas
· Pertimbangan untuk promosi pegawai/karyawan perusahaan
Parameter penilaian dan pengelolaan SDM:
· Kejujuran pegawai
· Tanggung jawab dalam bekerja
· Keandalan dan kemahiran
· Kualitas pekerjaan
· Inisiatif, inovatif, dan presentatif
· Pemanfaatan waktu dalam bekerja
· Sikap pegawai terhadap perusahaan
· Pengetahuan pegawai terhadap perusahaan
· Kerjasama pegawai di dalam perusahaan
· Kehadiran dan kerajinan pegawai bekerja di dalam perusahaan
Pelaksanaan Pengelolaan SDM:
1) Latihan dan Pendidikan
Macam-macam latihan dan pendidikan:
14. · Latihan industri (industrion training): bertujuan membantu pegawai/karywan dalam
menyelesaikan pekerjaannya secara efektif dan efisien.
· Latihan tugas (job training): bertujuan memberikan instruksi kepada pegawai/karyawan
guna melaksanakan tugas-tugas tertentu di dalam perusahaan
· Latihan supervisor (supervisor training): bertujuan untuk melatih pegawai/karyawan
tentang bagaimana memeriksa dan mengawasi kegiatan pekerjaan dalam perusahaan
· Latihan manajemen (management training): bertujuan untuk melatih pegawai/karyawan
yang memangku suatu jabatan tertentu di dalam perusahaannya, misalnya untuk menjadi
sekretaris atau akuntan
· Latihan pengembangan pimpinan (executive development): bertujuan untuk
pengembangan pimpinan/manajer perusahaan milik wirausaha agar mereka memperoleh
kemampuan memimpin anak buanhnya dalam rangka pengembangan usaha
2) Mutasi
Adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan
ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar.
Tujuan mutasi:
· Meningkatkan produktivitas kerja
· Mendayagunakan pegawai
· Mengembangkan kecakapan dan keterampilan pegawai
· Menin gkatkan tenaga kerja ahli pada unit-unit yang membutuhkan dalam perusahaan
· Mengisi jabatan-jabatan yang belum terisi dalam perusahaan
Alasan perlu adanya mutasi:
· Menempatkan pegawai/karyawan yang tepat pada jabatan tertentu
· Meningkatkan prestasi kerja
· Menanamkan rasa senang dalam melaksanakan tugas/bekerja
· Menimbulkan rasa puas dalam bekerja
· Meningkatkan ilmu pengetahuan dan kecakapan pegawai
· Menghilangkan rasa jenuh atau bosan dalam bekerja
3) Promosi
Adalah: kenaikan jabatan yang lebih tinggi, baik kekuasaan maupun tanggungjawab
seorang pegawai/karyawan dalam suatu struktur organisasi di perusahaan
Tujuan diadakannya promosi:
· Dapat meningkatkan semangat kerja
15. · Merupakan suatu penghargaan terhadap pegawai/karyawan yang cukup membanggakan
· Dapat menjamin stabilitas kepegawaian di dalam perusahaan
· Menanamkan rasa kepuasan di dalam bekerja
· Meningkatkan produktivitas
· Menambah harga diri yang kuat pada waktu bekerja
· Dapat meningkatkan kegairahan didalam bekerja
· Adanya motivasi ke arah prestasi para pegawai/karyawan
Manfaat evaluasi SDM melalui promosi sbb:
· Alat motivasi SDM
· Alat memperbaiki kesalahan pada waktu bekerja
· Alat untuk meningkatkan SDM dalam hal kecakapan, keterampilan, dan kemampuannya
dalam bekerja
Mengelola proses produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi (man,
money, material, method) untuk menghasilkan suatu produk.
Karakterisitik proses produksi:
=Dilihat dari proses produksi=
· Produksi langsung, meliputi:
· Produksi primer: produksi dari alam langsung, ex: perikanan, pertambangan, dsb.
· Produksi sekunder: proses produksi yang memberikan nilai lebih dari barang yang sudah
ada, ex: kayu untuk membangun rumah, jembatan,dsb.
· Produksi tidak langsung, yaitu; proses produksi yang hanya memberikan hasil dari
keahlian atau produk dalam bentuk jasa, ex; kesehatan oleh dokter, perbaikan kendaraan oleh
montir,dsb.
=Dilihat dari sifat proses produksi=
· Proses ekstraktif, yaitu proses produksi dengan mengambil langsung dari alam
· Proses analitik, yaitu proses produksi yang berupa kegiatan memisahkan suatu barang
menjadi bermacam-macam barang yang hampir menyerupai bentuk aslinya.
· Proses fabrikasi, yaitu proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk produk
baru
· Proses sintetik, yaitu proses mengkombinasikan beberapa bahan ke dalam satu bentuk
produk, atau sering disebut proses perakitan.
=Dilihat dari jangka waktu produksi=
16. · Proses terus menerus, yaitu proses produksi yang menggunakan fasilitas-fasilitas produksi
untuk mengahasilkan produk yang dilakukan secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh musim
atau cuaca dan waktu. Sifat produknya beberapa jenis dan diproduksi dalam skala besar.
· Proses secara terputus-putus, yaitu proses produksi yang kegiatan produksinya berjalan
tidak setiap saat, tetapi tergantung beberapa hal, misalkan produksi berdasarkan pesanan,
prosukdi berdasarkan musim tertentu,dsb.
Sebelum melakukan kegiatan produksi, terlebih dahulu harus membuat rencana prosuk dan
produksinya, terkait denngan persoalan mendasar yang harus dijawab, yaitu:
1) What, barang apa yang akan dihasilkan?
2) How, bagaimana cara produksinya dan
3) How much, berapa banyak yang akan dihasilkan
Perbedaan perencanaan produk dan perencanaan produksi:
Aspek Perencanaan produk Perencanaan produksi
Sasaran
Rencana tentang apa (what) dan berapa banyak
(how much) yang dapat diproduksi perusahaan.
Rencana tentang apa dan berapa banyak yang akan
diproduksi perusahaan untuk waktu/proses
produksi tertentu.
Waktu
Jangka waktu penggunaan bersifat jangka
panjang.
Jangka waktu biasanya untuk satu tahun berjalan,
dan biasanya ada perubahan tiap bulan.
Manfaat
Berguna untuk menyusun layout pabrik,
lingkungan kerja serta perekrutan tenaga kerja.
Berguna antara lain untuk menyusun schedule
produksi, menghitung kebutuhan bahan utama dan
bahan penolong, dan upah tenaga kerja.
Sebelum menetapkan langkah-langkah perencanaan produksi, setiap perusahaan harus
mempertimbnagkan hal-hal berikut:
· Jumlah kebutuhan produksi per produk untuk jangka waktu tertentu
· Kebijakan persediaan terhadap jumlah persediaan bahan baku/penolong, bahan setengah
jadi dan bahan jadi.
· Kebijakan kapasitas mesin/ kapasitas produksi.
· Tersedianya fasilitas produksi yang memadai.
· Tersedianya bahan baklu, bahan penolong dna tenaga kerja.
· Jumlah produksi yang ekonomis.
· Jadwal produksi dalam satu periode anggaran tertentu.
· Skala produksi dan karakteristik proses produksi.
· Dana lain-lain, termasuk dampak dari lamanya proses produksi.
Aspek produksi lain yang harus diperhatikan:
17. · Lokasi produksi, yang paling efisien dan strategis baik bagi perusahaan/wirausaha dan
konsumen/pelanggan
· Volume operasi, prediksi kebutuhan pasar akan produk yang dihasilkan.
· Mesin dan peralattan, yang sesuai dengan kemajuan teknologi produksi saat ini, dimana
kapasitas produksi disesuaikan dengan luas produksi (tidak over kapasitas)
· Bahan baku dan bahan penolong dalam jumlah yang cukup.
· Tenaga kerja, seimbang dengan tingkat produksi.
· Tata letak/layout, harus tepat sehingga mengurangi kesalahan selama proses produksi
berlangsung.
Sistem pengendalian produksi:
· Pengendalian proses produksi, menetapkan jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi
pada periode mendatang, teknik penyelesesaian proses produksi, waktu dimulainya proses
produksi, dan waktu penyelesaian proses produksi.
· Pengendalian bahan baku, kecukupan bahan baku untuk kelancaran kegiatan proses
produksi, tidak boleh kosong, sangat sedikit atau terlalu banyak.
· Pengendalian tenaga kerja, keseimbangan antara pekerja dengan kebutuhan proses
produksi, baik dari segi jumlah, waktu kerja dan keahliannya.
· Pengendalian biaya produksi, dengan menggunakan acuan BEP dan biaya yang relevan,
sehingga tidak ada over cost.
· Pengendalian kualitas produk, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
· Pengendalian pemeliharaan, mengacu pada sarana, prasaran dan fasilitas proses produksi
yang baik dan teratur demi kelancaran proses produksi.
Pengendalian mutu produk
Unsur-unsur yang harus tersedia dalam pengendalian mutu produk, yaitu petugas pengawas
produk, alat-alat standar untuk mengukur mutu produk, tempat-tempat produk yang perlu
diawasi dan batas penyimpanan produk.
Tujuan pengendalian produk:
· Pengawasan terhadap bahan-bahan yang masuk ke pabrik
· Pengawasan terhadap tingkat kegiatan proses produksi
· Pengawasan terhadap produk yang sudah selesai sebelum dipasarkan
· Tes-tes produk dari konsumen
· Penyelidikan sebab-sebab kesalahan yang timbul selama proses produksi
Mengelola keuangan
18. Hal-hal yang wajib dipertimbangkan dalam mengelola keuangan:
· Membuat pembukuan yang teratur dan tertib, mencatat semua yang masuk dan keluar
dengan rincian yang jelas tentang jumlah, asalnya, tujuannya, tanggalnya dan keterangan
lainnya.
· Memeriksa keabsahan semua bukti pembayaran
· Memeriksa harta pribadi dan keuangan perusahaan
· Menentukan gaji para tenaga kerja, termasuk pemilik sendiri
· Membuat anggaran untuk tepat aspek keuangan dan membandingkan realisasinya
· Menggunakan jasa bank dengan sebaik-baiknya.
Pengelolaan keuangan yang baik dengan penyelenggaraan administrasi yang tertib, akan
memberikan informasi:
· Jumlah laba yang diperoleh
· Posisi harta, utang dan modal perusahaan
· Kegiatan perusahaan seperti penjualan, pemasaran, utang, piutang, persediaan barang
dagangan.
· Laporan pajak, laporan penghasilan,dsb.
Aspek-aspek pengelolaan keuangan:
1) Mengelola modal kerja
Modal kerja adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan penghasilan
langsung (current income) sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada suatu periode
tertentu.
2) Mengelola piutang
Biasanya memberikan piutang jauh lebih mudah daripada penagihannya, oleh karena itu
perusahaan harus pandai dalam membuat kebijakan agar piutang cepat terbayar. Misalnya, jika
saat belum melunasi piutang-piutangnya maka pelanggan tidak dapat diberi piutang lagi.
3) Mengelola kas
Setiap perusahaan selalu membutuhkan uang tunai (kas) untuk menjalankan usahanya. Kas
tersebut digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari seperti pembelian bahan baku, upah
pegawai, pembayaran utang.
Komponen-komponen yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan keuangan:
· Kebutuhan dana, yaitu keseluruhan kebutuhan dana yang harus dipenuhi guna mendukung
kelancaran kegiatan usaha, misalkan dana untuk aktiva tetap, modal kerja, pembiayaan awal,dsb.
19. · Sumber dana, dari mana dana itu diperoleh juga harus diperhatikan. Hal ini untuk menjaga
agar kondisi neraca tetap dalam keadaan sehat, yaitu perbandingan antara kewajiban dengan
modal yang tidak terlalu jauh. Sumber dana dapat diperoleh dari sumber internal dan eksternal.
· Proyeksi neraca, perlu dperhatikan bagaimana kondisi keuangan perusahaan, hal ini untuk
mengetahui kekayaan perusahaan dan kondisi keuuangan yang lain yang sangat berpengaruh
terhadap kegiatan usaha secara keseluruhan, misalnya kondisi saldo aktiva lancar, aktiva
tetap, kewajiban jangka pendek, dan jangka panjang, kekayaan bersih dsb.
· Proyeksi laba rugi, sangat penting dalam memperkirakan kondisi laba rugi perusahaan
pada masa yang akan datang. Kompenen dalam proyeksi ini meliputi proyeksi penjualan,
proyeksi biaya, proyeksi keuntungan, dsb.
· Proyeksi arus kas, meliputi arus kas masuk, kondisi arus kas keluar dan kondisi arus kas
masuk bersih dalam satu periode produksi atau usaha.
Langkah-langkah pengelolaan keuangan usaha:
1. Menetapkan tujuan pengelolaan keuangan usaha
2. Menetapkan tingkat dan target efisiensi usaha
3. Mengembangkan pengelolaan keuangan usaha secara menyeluruh untuk memberikan peta
peluang usaha pada masa mendatang
4. Mengevaluasi fakta dan data angka keuangan usaha
5. Mengevaluasi strategi kemajuan dan pengembangan pengelolaan keuangan usaha
6. Memeriksa kebenaran pengelolaan keuangan usaha dan merevisi jika ada kesalahan dan
peyimpangan
7. Mendokumenatasikan data-data dan fakta pengelolaan keuangan usaha
Mengelola administrasi
Merupakan kegiatan bersama yang terdapat disetiap perusahaan. Untuk mengetahui hal-hal yang
perlu dicatat harus ditelusuri semua kegiatan usaha, kemudian dikelompokkan menurut jenis
kegiatannya.
Kategori pengelolaan administrasi
Administrasi pengelolaan persediaan
1. Kartu barang
2. Metode pengelolaan barang
3. Buku inventaris pengelolaan barang
4. Metode penyimpanan barang
20. 5. Tempat penyimpanan barang
Administrasi pembukuan
1. Buku untuk mencatat transaksi harian
2. Buku jurnal
3. Buku besar
4. Buku neraca (neraca saldo, lajur, dan perubahan
modal
5. Laporan laba-rugi
Sistem pembukuan dan administrasi perkantoran
1. Sistem pencatatan surat menyurat
2. Data kepegawaian
3. Peraturan perusahaan
4. AD/ART
Sistem penunjang produksi
1. Buku inventaris peralatan dan perlengkapan
produksi
2. Buku pengelolaan, pengawasan, dan perawatan
peralatan produksi
3. Buku laporan produksi umum
Administrasi pembukaan usaha
Sistem pembukuan ada dua metode:
1) System cash basis (dasar tunai)
Yaitu sistem pembukuan yang mendasarkan pada transaksi tunai dan kas untuk menentukan
pengakuan pendapatan, beban, atau biaya.
Penhasilan neto dihitung dari jumlah penerimaan kas dari penghasilan bruto dikurangi dengan
jumlah pengeluaran kas untuk beban. Sistem akuntasi ini pembukuannya sangat sederhana dan
banyak digunakan oleh para pengusaha kecil yang memiliki transaksi tidak terlalu banyak dan
kompleks.
2) System accrual basis (dasar himpun)
Yaitu sistem pembukuan yang mendasarkan pada pengakuan pendapatan dan beban atau biaya
sesuai periode atau tahun, artinya untuk menentukan laba usaha dengan cara menghitung semua
pendapatan pada periode tertentu dikurangi dengan semua beban atau biaya pada periode yang
bersangkutan.
Dalam sistem pembukuan ini semua prosedur dan teknik akuntansi dilaksanakan secara lengkap
berdasarkan prinsip dan prosedur akuntansi.
Memasarkan produk
21. Pemasaran adalah serangkaian kegiatana manusia yang ditujukan untuk memperlancar serta
menyempurnakan pertukaran (Philip Kotler)
Pentingnya pemasaran produk:
1. Menganalisis situasi lingkungan dan peluang pasar
2. Menetapkan strategi pemasaran produk/jasa
3. Mengembangkan sasaran pemasaran produk/jasa
4. Menciptakan taktik/tindakan pelaksanaan pemasaran produk.
Tujuan pemasaran produk:
1. Membawa kearah peningkatan koordinasi dalam pemasaran produk
2. Menetapkan standar prestasi untuk mengukur hasil pemasaran produk
3. Memberikan dasar yang logis untuk pengambilan keputusan dalam pemasaran produk.
4. Meningkatkan kemampuan untuk menhadapi perubahan-perubahan dalam pemasaran
produk.
5. Memberikan pendekatan yang teratur bagi usaha, a.l:
· Pengendalian di dalam usaha-usaha kegiatan pemasaran produk
· Menjamin keserasian antara bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan
· Menyelaraskan kegiatan pemasaran produk
· Menggunakan cara-cara berusaha dalam bidang pemasaran produk secara optimal.
Strategi pemasaran produk:
Salah satu strategi pemasaran produk adalah marketing mix, yaitu kombinasi empat variabel
yang terdiri dari produk, tempat, harga, promosi.
· Strategi produk, mencakup masalah bentuk penawaran secara fisik, merk, pembungkus,
garansi, dan servis setelah penjualan.
Dapat dilakukan dengan cara:
· Penetrasi pasar, strategi pemasaran untuk tetap bertahan pada produk semula, tetapi
penjualannya diperbanyak
· Pengembangan produk, melakukan pembaharuan produk/memproduksi produk baru, akan
tetapi dipasarkan pada pasar yang sama.
· Perluasan pasar, produk yang sama tetapi pasarnya diperluas.
· Diversifikasi, dengan cara membuat produk baru dan pasar baru.
· Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain
channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
22. · Strategi harga, mencakup pertimbangan biaya,keuntungan, praktik persaingan, dan
perubahan keinginan pasar.
· Strategi promosi, mencakup periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan
publisitas.
Teknik pemasaran produk:
· Pemasaran langsung, langsung dari produsen ke konsumen, ex; produk kerajinan rumah
tangga dan produk home industri.
· Pemasaran tidak langsung, pemasaran melalui perantara, ex; agen, pedagang besar,
pedagang kecil, pedagang eceran, baru ke tangan konsumen.
· Pemasaran semi langsung, hanya menggunakan satu perantara, yaitu menggunakan saluran
pedagang eceran.
Ruang lingkup riset pemasaran:
Riset pasar
1. Mengukur potensi pasar
2. Menganalisis pasar
3. Menyelidiki karakteristik pasar
4. Menganalisis besarnya penjualan
5. Memperkirakan besarnya permintaan akan produk baru
6. Penelitian potensi dari tiap-tiap daerah penjualan.
Riset barang
1. Meneliti barang-barang saingan
2. Menyelidiki barang-barang yang ada
3. Meneliti desain dan karakteristik pembungkusan
4. Menyelidiki product mix
5. Mengadakan penilaian dan pengujian pasar terhadap barang baru.
Riset penjualan
1. Penetapan dan kemungkinan perubahan daerah penjualan
2. Penelitian metode-metode penjualan yang ada
3. Membuat ramalan penjualan
4. Menganalisis kegiatan para penjual beserta kompensasinya
5. Meneliti saluran distribusi.
Riset ekonomi perusahaan
23. 1. Melakukan peramalan jangka pendek dan jangka panjang
2. Menyelidiki perkembangan perusahaan
3. Menyelidiki kebijaksanaan gudang dan lokasi pabrik
4. Menyelidiki ekspor dan kegiatan internasional
5. Menyelidiki kegiatan karyawan perusahaan.
Pelaksanaan pemasaran produk:
Pedagang eceran
Ukuran penentuan keberhasilan wirausaha sebagai pengelola usaha di bidang pembuatan produk,
yaitu produknya dapat dijual, laku, meningkatkan pemasaran, dan mendapatkan keuntungan.
Usaha jasa
1. Menyebarkan pamflet untuk memberi informasi tentang jasa yang ditawarkan
2. Memasang papan merk yang mencolok, menarik, dan dapat dibaca dari kejauhan.
3. Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni
4. Melayani konsumen dengan menyenangkan
5. Mengadakan demonstrasi dengan cara pembuatan bidang usaha jasa
6. Memberi hadiah khusus bagi pembeli
7. Mengirimkan kartu lebaran/tahun baru kepada para pelanggan yang diketahui alamatnya.
8. Memberi potongan harga khusus bagi pelanggannya
Usaha pembuatan produk
1. Membuat produk yang berkualitas, bermanfaat,dan disenangi oleh pelanggan
2. Menentukan siapa saja, berapa jumlah dan dimana calon pembeli produk
3. Menyelidiki bagaimana perkembangan dan pergeseran selera/minat konsumen terhadap
produk
4. Menyelidiki siapa dan berapa serta dimana pesaing dan calon pesaing, dan apa kelebihan
dan kelemahan pesaing di usaha yang sama
5. Mengetahui kemampuan perusahaan, apakah mengikuti perkembangan teknologi atau tidak
dan kemampuan karyawan dalam produksi
6. Mengetahui perkembangan proses pembuatan produk
24. 7. Menyelidiki bagaimana pembungkusan produk selama ini, apaka sudah aman, menarik dan
harganya relatif ringan.
8. Menyelidiki bagaimana kerja sama antara perusahaan dan penyalur selama ini, apakah
lancar atau tidak.
Bentuk lain strategi pemasaran, a.l:
· Metode pusat pengaruh, yaitu menggunakan orang yang berpengaruh seperti pejabat
pemerintahan atau ketua organisasi profesi, yang menjadi pusat pengaruh yang dapat
dimanfaatkan oleh wiraniaga dalam menjual produk dan jasa.
· Metode spotter (hubungan antar teman), yaitu menggunakan orang yang dikenal sebagai
teman dan menjadikan mereka sebagai sumber informasi, meskipun bukan sebagai pusat
pengaruh
· Metode mata rantai, merupakan petunjuk dari pembeli yang puas dengan produk atau jasa
yang dibeli dari suatu perusahaan melalui pelayanan wiraniaga.
· Metode observasi, yaitu memperoleh prospek melalui observasi, misalnya dengan
melakukan pengamatan pada surat kabar lokal.
Daftar Pustaka :
Aisyah, 2014. http://aisyaadministrasi13.blogspot.com/2014/10/makalah-alasan-manajemen-
dibutuhkan.html, (15 Mei 2018, jam 21.30)
Risti, 2015. https://ristiyantihp25.wordpress.com/2015/10/26/4-fungsi-utama-dalam-manajemen-
poac/, (15 Mei 2018, jam 22.00)
Anonim, 2012. https://lova241smk.wordpress.com/2012/02/26/menerapkan-fungsi-manajemen-
poac-planning-organizing-actuating-controlling-dalam-aspek-perusahaan/, (15 Mei 2018, jam
22.05)