1. PERKEMBANGAN SOSIAL
Nama Anggota :
Ainina Zakiyah Rahma P. 132841
Binti Rully M. 132769
Dian Kiska Wahyudi 132772
Feny Megawati 132784
Linda Yunitasari 132800
Mamba’ul Ma’arif 132710
Masririn Damayanti 132711
2. SUB BAB
1. Pengertian perkembangan sosisal
2. Konsep diri dan harga diri remaja
3. Pencarian identitas
4. Pergaulan remaja dengan teman sebaya
5. Seksualitas remaja
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial
7. Pengaruh perkembangan sosial terhadap
tingkah laku seorang anak.
3. Perkembangan sosial
• perkembangan sosial merupakan pencapaian
kematangan dalam hubungan
sosial,Perkembangan sosial dapat pula
diartikan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok,moral,dan tradisi yang meleburkan
diri menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan kerja sama.
» ( Syamsul Yusuf “Perkembangan Belajar Peserta Didik”)
4. Konsep diri dan harga diri remaja
• Konsep diri adalah persepsi seorang mengenai siapa
dirinya, yang mencakup existential dan categorical
self. Existential self adalah bagian konsep diri yang
paling dasar, yaitu pemahaman anak bahwa ia
terpisah dari orang lain dan keterpisahan ini
berlangsung terus. Categorical self adalah
pemahaman anak mengenai dirinya sendiri
menggunakan kategori-kategori seperti umur,jenis
kelamin,atau kemampuan.
• (Bee,H. “Perkembangan Peserta Didik”)
5. • pada masa remaja awal, persepsi seseorang mengenai harga
diri semakin terpusat pada hubungan interpersonal atau
disebut relational self-worth. Harga diri remaja dalam satu
konteks hubungan tertentu (misalnya dengan orang tua) bisa
berbeda dengan harga diri remaja pada konteks hubungan
lain (misalnya dengan teman sebaya). Seorang remaja dapat
memiliki harga diri rendah dalam konteks hubungan dengan
orang tua, akan tetapi memiliki harga diri tinggi dalam
hubungan dengan teman sebaya.
• ( Shaffer “Perkembangan Peserta Didik”)
6. Pencarian Identitas
• Identitas adalah pengenalan terhadap siapa diri kita, apa
tujuan hidup kita, dan bagaimana kita berperan dalam
masyarakat. Untuk menegakkan identitas, remaja harus
menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan : Karir apa
yang saya inginkan?,Nilai-nilai religius,moral,dan nilai-nilai
politik apa yang seharusnya saya pegang? Termasuk seorang
laki-laki atau perempuan yang bagaimanakah saya?
Bagaimana saya dapat berperan dalam masyarakat?
• ( Shaffer “Perkembangan Peserta Didik”)
7. 4 Status Identitas Menurut Jams Marcia
1. Identity diffusion:remaja yang belum membuat komitmen identitas.
2. Foreclosure:remaja yang telah berkomitmen pada suatu identitas tetapi
tanpa mengalami krisis memutuskan mana yang paling tepat bagi mereka.
3. Moratorium:remaja yang mengalami krisis identitas.
4. Identity achivement:remaja yang telah mempertimbangkan pilihanya dan
membuat komitmen terhadap suatu pekerjaan.
•
• ( Shaffer “Perkembangan Peserta Didik”)
8. Pergaulan Remaja dengan Teman Sebaya
• Teman sebaya atau peer adalah dua atau lebih individu-individu
yang menunjukkan level perilaku yang sama. Untuk anak usia 4
tahun misalnya, teman sebaya bagi mereka adalah anak-anak yang
sama-sama menyukai permainan berpura-pura, seperti berpura-
pura berperan menjadi seorang ibu, guru, dokter, dan sebagainya.
Untuk remaja awal, teman sebaya bagi mereka adalah anak-anak
yang menunjukkan perilaku sama, seperti lebih banyak berinteraksi
dengan teman, mulai memperhatikan penampilan, mulai
memperghatikan penampilan, mulai tertarik pada lawan jenis.
Anak-anak yang berbeda usia masih dapat dianggap teman sebaya
selama mereka dapat menyesuaikan perilakunya satu sama lain.
• ( Shaffer “Perkembangan Peserta Didik”)
9. Faktor yang menyebabkan anak diterima atau
ditolak dalam pergaulan
1. Pola asuh.
pengasuh yang menekankan komunikasi dibanding pemaksaan
untuk membimbing dan mengontrol tingkah laku anak cenderung
membesarkan remaja yang memiliki kelekatan aman dan disukai
oleh teman sebaya.
2. Karakteristik temperamental.
anak yang mudah marah berisiko memiliki interaksi yang tidak
harmonis dengan teman sebaya yang menyebabkan mereka
ditolak oleh teman sebaya.
( Shaffer “Perkembangan Peserta Didik”)
10. 3. Ketrampilan kognitif sosial.
Anak akan disukai oleh banyak teman sebaya bila memiliki
ketrampilan kognitif sosial karena mereka terampil dalam
pengambilan peran atau mampu memahami sudut pandang
orang lain.
4. Atribut fisik.
Anak yang memiliki wajah menarik lebih muda diterima
teman sebaya.selain itu bentuk tubuh dan pubertas juga
memiliki dampak terhadap popularitas seorang remaja.
5. Pola perilaku interpersonal.
anak-anak yang populer menunjukkan karakteristik
perilaku interpersonal yang disukai oleh teman
sebaya.seperti dapat mengatasi perselisihan,suka
membantu teman.
11. Seksualitas Remaja
• Sewaktu anak mendekati dan mengalami pubertas dan
sekresi hormon seks meningkat, mereka mengalami
ketertarikan dan dorongan-dorongan seksual yang kuat,
dan menjadi semakin menyadari seksualitasnya sendiri.
Sebagian besar anak laki-laki dan perempuan mengalami
ketertarikan seksual pertama pada usia sekitar 10 tahun.
Suatu hal pentingh yang harus dipelajari remaja adalah
menemukan bagaimana mengatur dan mengekspresikan
perasaan-perasaan seksual mereka secara tepat. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan kultural
tempat remaja tinggal. ( Papalia : Human Development)
12. 2 Hal yang berhubungan dengan
seksualitas remaja.
1. Pengaruh kultur terhadap seksualitas remaja.
• Kultur permisif (kultur yang tidak membatasi
ekspresi dorongan remaja)
• Kultur restriktif (kultur yang melarang remaja
mengikuti dorongan seksualnya sehingga
remaja lebih menekan ekspresi seksualnya)
2. Sikap dan perilaku seksual remaja.(pemikiran
dan perilaku)
13. • beberapa faktor yg mendorong perkembangan
kebebasan seksual remaja,salah satunya yaitu
pendapat bahwa seks pranikah dapat
dilakukan bila di dasari rasa cinta.dan ini yang
menyebabkan meningkatnya prilaku seksual di
kalangan remaja.disatu sisi lain orang
tua,guru,tokoh agama telah berpesan agar
menjaga kesucian dan menghindari resiko
kehamilan atau penyakit menular.
• Remaja pun mengalami kebingungan terhadap
norma-norma seksual.
14. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial.
1. Keluarga.
keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh
terhadap bebagai aspek perkembangan anak,termasuk perkembangan
sosialnya.
2. Kematangan anak.
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis untuk
mampu mempertimbangkan dalam proses sosial,memberi dan
menerima pendapat orang lain,memerlukan kemtangan dan
emosional.disamping itu kemampuan bahasa ikut pula
menentukan.
( Kurnia,Inggrid dkk : Perkembangan Peseta Didik)
15. 3. Status sosial ekonomi.
kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status
kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan
masyarakat.Masyarakat akan memandang anak bukan
sebagai anak independen akan tetapi akan dipandang dalam
konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu.
4. Pendidikan.
Pendididikan merupakan proses sosialisasi anak yang
terarah.
5. Kapasitas mental,emosi,dan inteligensi.
Kemempuan berfikir banyak mempengaruhi banyak
hal,seperti kemampuan belajar,memecahkan masalah
dan berbahasa.
16. Pengaruh perkembangan sosial terhadap
tingkah laku seorang anak.
• Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat
memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu
terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah
kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya
dengan orang lain.hasil pemikiran dirinya tidak akan
diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang
menyembunyikannya atau merahasiakannya.
( Meitasari Tjandrasa : Perkembangan Anak)