1. Dokumen membahas masalah kesehatan yang dihadapi remaja, termasuk masalah fisik, psikologis, dan perilaku.
2. Peran orang tua dan lingkungan sangat penting dalam mendukung perkembangan remaja dan menangani masalah-masalahnya.
3. Masa remaja merupakan masa transisi yang penuh gejolak yang memerlukan dukungan multi pihak."
2. Objektif
1. Memahami epidemiologi dan definisi remaja
2. Memahami masalah yang dihadapi remaja
3. Memahami peran orang tua dan lingkungan dalam menghadapi masalah
remaja
4. Epidemiologi
• Data Departemen Kesehatan
(Depkes) Republik Indonesia
tahun 2006, remaja Indonesia
(usia 10-19 tahun) berjumlah
sekitar 43 juta jiwa atau 19,61%
dari jumlah penduduk.
• Pada tahun 2008, jumlah remaja
di Indonesia diperikirakan
mencapai 62 juta jiwa
• Saat ini kelompok usia muda
mendominasi jumlah penduduk
indonesia
5. DEFINISI
• Remaja adolesence 🡪 dari kata adolescere yang berarti 'tumbuh" atau
"tumbuh menjadi dewasa" (Hurlock 1994).
• masa yang penuh dengan gejolak, masa yang penuh dengan berbagai
pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru
• Fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu.
Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial
• Masa remaja berlangsung melalui 3 tahapan yaitu masa remaja awal (10-14
tahun), menengah (15-16 tahun), dan akhir (17-20 tahun).
6. Perubahan Psikososial
● Mencari jati diri, apa yang ingin dilakukan dan kekuatan-kelemahan
● Periode progresif dan perpisahan dari keluarga
● 3 Fase perkembangan psikososial remaja
○ Remaja Awal
○ Remaja Tengah
○ Remaja Akhir
7. Karakteristik psikososial
● Early adolescent: 12-14 tahun
○ Krisis identitas,
○ JIWA yang labil,
○ Meningkatnya kemampuan verbal untuk ekspresi diri,
○ Pentingnya teman dekat/sahabat,
○ Berkurangnya rasa hormat terhadap orangtua,
○ kadang-kadang berlaku kasar,
○ Menunjukkan kesalahan orangtua,
○ Mencari orang lain yang disayangi selain orangtua,
○ Kecenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan,
○ Terdapatnya pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap hobi dan cara berpakaian.
8. Karakteristik psikososial
● Middle adolescent: 15-17 tahun
○ Mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya,
○ Sangat memperhatikan penampilan,
○ Berusaha untuk mendapat teman baru,
○ Tidak atau kurang menghargai pendapat orangtua,
○ Sering sedih/moody,
○ Mulai menulis buku harian,
○ Sangat memperhatikan kelompok main secara selektif dan kompetitif,
○ Mulai mengalami periode sedih karena ingin lepas dari orangtua.
9. Karakteristik psikososial
● Late adolescent: 18 tahun
○ Identitas diri menjadi lebih kuat,
○ Mampu memikirkan ide,
○ Mampu mengekspresikan perasaan dengan katakata,
○ Lebih menghargai orang lain,
○ Lebih konsisten terhadap minatnya,
○ Bangga dengan hasil yang dicapai,
○ Selera humor lebih berkembang Emosi lebih stabil.
○ lebih memperhatikan masa depan, termasuk peran yang diinginkan nantinya.
○ Mulai serius dalam berhubungan dengan lawan jenis,
○ Mulai dapat menerima tradisi dan kebiasaan lingkungan.
10. 1. Jumlah remajadi Indonesia lebih kurang 20% dari populasi;
2. Remajamerupakanaset sekaligus investasi generasi mendatang;
3. Upaya pemenuhanHak Asasi Manusia;
4. Untukmelindungi sumber daya manusia potensial.
Mengapa perlu memperhatikan kesehatan
remaja?
12. Faktor Penyebab Timbulnya Masalah pada Remaja
RULES AND LAWS
1
Adanya p
erubahan-perubahan biologis
dan psikologis yang sangat
pesat pada masa remaja
yang akan memberikan
dorongan tertentu yang
sangat kompleks.
4
Membaiknya sarana
komunikasi dan transportasi
akibat kemajuan teknologi
sehingga sulit melakukan
seleksi terhadap informasi dari
luar.
2
Orangtua dan pendidik
kurang siap untuk
memberikan informasi yang
benar dan tepat waktu
karena ketidaktahuannya.
5 Pembangunan ke arah
industrialisasi
3
Perbaikan gizi yang
menyebabkan menars
menjadi lebih dini.
6 6Kurangnya pemanfaatan
penggunaan sarana untuk
menyalurkan gejolak
remaja.
13. MASALAH FISIK MASALAH PERILAKU
Akne
Gangguan pada mata
Gangguan pendengaran
Karies dentis
Masalah Gizi
Masalah Pubertas
Alkohol dan obat terlarang
Merokok
Kecelakaan
Hubungan seksual pranikah
Kawin muda
Aborsi
Infeksi menular seksual
Depresi
Lari dari rumah
Bunuh diri
Gangguan makan
MASALAH KESEHATAN REMAJA
14. ISU MASALAH NUTRISI PADA REMAJA
1. Defisiensi besi, anemia defisiensi besi dan defisiensi mikronutrien
lain.
2. Gizi kurang dan perawakan pendek
3. Obesitas
4. Perilaku dan pola makan remaja
17. 1. Mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik
dan perkembangan kognitif serta maturasi seksual.
2. Memberikan cukup cadangan bila sakit atau hamil.
3. Mencegah awitan penyakit terkait makanan seperti penyakit
kardiovaskular, diabetes, osteoporosis dan kanker.
4. Mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.
Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat memenuhi beberapa hal di
bawah ini :
19. Pubertas merupakan salah satu tahap penting menuju
dewasa. Dalam mencapai pubertas ada beberapa hal yang
bisa mengganggu dan bisa menyebabkan pubertas prekoks
mapun pubertas terlambat. Pencarian penyebab pubertas
yang tidak normal harus dilakukan untuk mencari etiologi
dan penanganan selanjutnya.
Masalah pubertas
20. PUBERTAS
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
dewasa yang berlangsung dalam tahapan-tahapan dan dipengaruhi oleh
sejumlah faktor neuroendokrin yang kompleks.
Faktor tersebut bertanggung jawab terhadap awitan dan perkembangan
menuju maturitas seksual yang sempurna.Walaupun umur awitan
pubertas sangatlah bervariasi, sebagian besar anak akan mengawali
pubertas pada umur 8-13 tahun untuk anak perempuan, dan 9-14 tahun
untuk anak laki-laki.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi awitan pubertas antara lain
etnis, sosial, psikologis, nutrisi, fisis dan penyakit kronis.
21. MASALAH PUBERTAS
• Perkembangan pubertas dianggap abnormal bila awal pubertas
terlampau dini atau terlambat.
• Pubertas prekoks ialah perkembangan ciri-ciri seks sekunder yang
terjadi sebelum usia 8 tahun pada seorang anak perempuan atau
sebelum umur 9 tahun pada seorang anak laki-laki.
• Dalam praktek sehari-hari selain pubertas prekoks sering dijumpai
seperti telars prematur, pubarke prematur
22. Pubertas dikatakan terlambat jika tidak terdapat tanda tanda seks sekunder
pada anak perempuan usia 13 tahun dan anak laki-laki usia 14 tahun.
Penyebab pubertas terlambat secara garis besar dibedakan menjadi
Constitutional Delay of Growth and Puberty (CDGP), Hipogonadotropin
hipogonadism, Hipergonadotropin hypogonadism
Penanganan pubertas terlambat bertujuan untuk mencapai perkembangan
seks sekunder, optimalisasi tinggi badan dan akselerasi pertumbuhan,
tercapainya libido dan aktivitas seksual serta fertilisasi. Terapi hormonal
diberikan berdasarkan penyebab
MASALAH PUBERTAS
23. Masalah Psikologi
● Depresi: 1/3 anak usia belasan menunjukkan gejala depresi
● Gejalanya lebih Banyak pada Anak Perempuan dibanding anak Laki-laki
● Permasalahan:
○ Tidak Populer dikelompoknya
○ Penolakan
24. BunuhDiri pada Remaja
● Bunuh Diri mengalami peningkatan 3X selama 30 tahun terakhir
● Penyebab ketiga kematian🡪diUsia: 15-24 tahun
● Perempuan lebih sering mengancam Bunuh hendak Diri, tetapi Laki-laki Lebih
Banyak yang Melakukannya
● Remaja yang berhasil Bunuh Diri akan menginspirasi kelompok/ lingkungannya
untuk berbuat sama, terutama bila kejadian tersebut di publikasikan dengan
baik
● Sekolah-sekolah sebaiknya meningkatkan peran konseling kepada siswanya
untuk menanggulangi krisis, terutama bila ada seorang siswanya yang berhasil
bunuh diri
25. Tanda tanda untuk diwaspadai
● Ancaman untuk bunuh diri, baik langsung
maupun tak langsung
● Mendapat masalah di sekolah, menuliskan
wasiat
● Mendonasikan barang-barangnya, berpesan
untuk menjaga binatang peliharaannya kepada
teman, guru, atau kepada orang lain
● Perubahan suasana hati, depresi
● Perubahan Tingkah laku,
26. Indikator remaja berisikotinggi
1. Penurunan kemampuan belajar
2. Absen sekolah yang berlebihan
3. Keluhan psikosomatik yang sering/menetap
4. Perubahan kebiasaan tidur atau makan
5. Kesulitan konsentrasi atau kebosanan yang menetap
6. Tanda dan gejala stres atau kecemasan
7. Menarik diri atau berpindah kelompok
8. Perilaku menentang atau kekerasan yang hebat dan atau perubahan kepribadian yang radikal
9. Konflik dengan orang tua
10. Perilaku seksual yang berlebihan
11. Konflik dengan hukum
12. Memperlihatkan pikiran bunuh diri
13. Penyalahgunaan obat dan alkohoL
14. Melarikan diri dari rumah
27. Gejala psikofisiologis
● Reaksi konversi : perasaan tidak menyenangkan Dikonversikan
dengan gejala fisiknya
● Riwayat dan temuan fisik tidak konsisten dengan konsep anatomi
dan fisiologis
● Cenderung mempunyai Orang Tua yang overprotektif dan menjadi
semakin tergantung pada Orang Tua
28. BahayaPsikologis (Hurlock)
● Beberapa bahaya psikologis :
○ Anak yang konsep dirinya kurang baik 🡪 Rendah Diri 🡪
perilaku anti sosial.
○ Bila tidak diperbaiki 🡪cenderung menetap pada
perilaku sepanjang hidupnya.
● Prestasi Rendah
● Perubahan fisik dan psikologis akan menjadi pengalaman yang traumatis
bila Anak tidak dipersiapkan.
29. BahayaPsikologis(Hurlock, 2004 : 196-199).
● Ketidakmampuan memahami dan menerima perubahan tubuh menyebabkan
mereka tidak puas dengan penampilannya.
● Kemampuan Menerima peran seks akan membentuk kematangan seksual.
● Penyimpangan sosial juga ditentukan oleh kematangan seksual
● Anak yang matang lebih awal dapat menunjukkan kesulitan pribadi🡪 biasanya
diharapkan bertindak sesuai dengan penampilannya dan bukan dengan usianya.
30. TindakanPreventifdanPromotif: orangtua
● Pahami dan dengarkan keluhan dengan penuh perhatian, pengertian dan kasih
sayang.
● Berikan penghargaan terhadap prestasi studi/ prestasi sosial, seperti olahraga,
kesenian atau perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan remaja baik di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat.
● dukung ide-ide yang positif.
● awasi kegiatan dan lingkungan sosial secara proporsional
○ tidak terlalu ketat atapun terlalu longgar.
● Jika ada indikasi ketidakberesan yang serius, baik dalam segi fisik ataupun psikologis
yang cukup mencolok segera konsultasikan dengan tenaga ahli seperti dokter atau
psikolog.
● Kenali diri, kelebihan dan kekurangan.
31. TindakanPreventifdanPromotif
● Banyak berdiskusi tentang
○ yang terjadi di lingkungan sosial maupun lingkungan sekolahnya
○ serta orientasi masa depan.
● Realistis dan bersikap objektif terhadap anak,
○ orang tua bias mengetahui kapasitas anak dan mendiskusikan target apa
yang ingin dicapai.
● Mulai menyertakan remaja dalam pengambilan keputusan keluarga.
○ Hal ini mendidik untuk ikut bertanggung jawab dan melatih mereka dalam
proses problem solving dan decision making.
32. PERAN ORANGTUA
∙ Peran sebagai pendidik, pendorong, panutan, pengawas, teman,
konselor, komunikator
∙ Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
∙ Membekali anak dengan dasar moral dan agama
∙ Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua-anak
∙ Menjalin kerjasama yang baik dengan guru
∙ Menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam
yhal menjaga lingkungan yang sehat
∙ Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak
∙ Hindarkan anak dari NAPZA
33. PERAN GURU
∙ Bersahabat dengan siswa
∙ Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman
∙ Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada y ykegiatan ekstrakurikuler
∙ Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga
∙ Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP
∙ Meningkatkan disiplin sekolah dan sanksi yang tegas
∙ Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru, dan sekolah lain
∙ Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat
∙ Mewaspadai adanya provokator
∙ Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah
∙ Menciptakan kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang ysecara sehat adalah
hal fisik, mental, spiritual dan sosial
∙ Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA
34. ∙ Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti
∙ Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung
agresifitas yanak melalui olahraga dan bermain
∙ Menegakkan hukum, sanksi, dan disiplin yang tegas
∙ Memberikan keteladanan
∙ Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan
hukumnya ysecara tegas
∙ Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat
hiburan
PERAN PEMERINTAH
35. Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesuai
usia)
Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)
Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang
bebas biaya khusus untuk remaja
PERAN MEDIA
36. TindakanPreventifdanPromotif: Remaja
● Tekun dan jangan cepat menyerah.
● Berpikir sebelum mengambil suatu keputusan.
● Berfikir terbukadan jangan sombong.
● Jangan malu bertanya dan jangan takut salah.
● Hati-hati memilih teman dan lingkungan pergaulan.
● Hormatkepada guru, orang tua dan teman.
● Mengembangkan empatidalam bergaul.
● Berusaha dan berdo’a
● Bicaralah pada orang tua jika ada permasalahan yang sulit, karena tidak semua masalah bisa ditangani sendiri.
● Apabila perlu, dapat berkonsultasidengan ahli (misal : psikolog, konselor pendidikan, perawat, dll).