2. Pengertian
– Gangguan jiwa/kejiwaan adalah gangguan mental yang berdampak kepada keadaan
mood, pola pikir, hingga tingkah laku secara umum. Orang yang mengalami
gangguan kejiawaan bisa dilihat melalui beberapa gejala seperti,
1. perubahan mood yang sangat drastis, dari sangat sedih menjadi sangat gembira atau
sebaliknya.
2. Merasa ketakutan secara berlebihan
3. Menarik diri dari kehidupan sosial
4. Kerap marah hingga suka melakukan kekerasan
5. Mengalami delusional
3. Definisi kesehatan jiwa
– WHO
1. Mampu menghadapi tantangan hidup
2. Dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
3. Mempunysi sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain
– Killander
1. Kematangan emosi
2. Kemampuan menerima realitas
3. Hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain
4. Memiliki pandangan hidup
4. Criteria gangguan jiwa/mental
– A. Scott (1961)
1. Orang yang memperoleh pengobatan psikiatris
2. Salah dalam penyesuaian sosial
3. Hasil diagnosis psikiatris
4. Ketidakbahagiaan subyektif
5. Adanya symptom-symptom psikologis secara objektif
6. Kegagalan adaptatif secara positif.
6. Evaluasi multiaksial (Aksis)
– Untuk memahami pasien secara menyeluruh dari berbagai segi
1. Ada tidaknya gangguan
2. Kepribadian
3. Kondisi medik/fisik
4. Problem psikososial dan lingkungan
5. Fungsi sebagai makhluk psikososial secara menyeluruh
7. Diagnosis Multiaksial PPDGJ
Multiaksial Disediakan Untuk
Aksis I 1. – yang terdapat dalam bblok F00-F09
• Blok F00: Gangguan mental organik atau simpatomatik
• Blok F01: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
• Blok F02: Skizofrenia, Gangguan skizotipal, gangguan waham (dan gangguan psikotik lainya) –
[gangguan psikotik nonorganik]
• Blok F03: Gangguan suasana perasaan (mood/afektif)
• Blok F04: Gangguan neurotik, Gangguan somatoform, dan Gangguan yang berkaitan dengan stres
• Blok F05: Sindrom Tingkah laku yang berhubungan dengan faktor Fisiologis dan faktor Fisik
• Blok F06: Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
• Blok F07: Retardasi mental (ciri khas IQ dibawah 70)
• Blok F08: Gangguan perkembangan psikologis
• Blok F09: Gangguan perilaku dan emosional dengan awitan biasanya pada masa kanak dan
remaja
2. – kode Z dan Kode V, yaitu problem kehidupan yang tidak memenuhi krteria gangguan jiwa tetapi
membuat orang tersebut datang untuk minta pertolongan atau kondisi medis yang memerlukan
perhatian atau terapi
8. Aksis II 1. Gangguan kepribadian (F60-F61) atau ciri kepribadian (tdak menggunakan kode diagnostik)
• F60: Gangguan kepribadian khas
• F61: Gangguan kepribadian campuran
1. Retardasi mental (F7)
Aksis III Kondisi medik umum
Aksis IV Masalah psikososial dan lingkungan
Aksis V Penilaian fungsi secara global (menyeluruh) dalam fungsi psikolgis, sosial dan okupasional.
Diagnosis Multiaksial PPDGJ
9. – Syarat-syarat untuk pemastian diagnosis secara deskriptif fenomenologis :
1. Gejala-gejala dikumpulkan menjadi sindrom yang bermakna
2. Urutan hierarkis harus dipikirkan dari F0-F5
3. Jangka waktu /berapa lama gejala itu, termasuk ada tidaknya sifat dari awal
gejala
Diagnosis Multiaksial PPDGJ
10. Diagnosis Multiaksial
Aksis I
a. Gangguan klinin -> (F00-09, F10-19, F20-29, F30-39,
F40-49, F50-59, F62-68, F80-89, F90-98, F99)
b. Kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis
->(tidak ada diagnosa a Z03.2, diagnosa tertunda a R69)
Aksis II
a. Gangguan kepribadian -> (F60-F61, gambaran
kepribadian maladaptive, mekanisme defensi
maladaptif)
b. Retardasi mental -> (F70-79)
Aksis III
a. Kondisi medik umum
Aksis IV
Masalah psikososial dan lingkungan (keluarga, lingkungan
sosial, pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi, akses
pelayanan kesehatan, hukum, psikososial)
11. Aksis V
Penilaian fungsi secara global
a.100-91 (gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi)
b.90-81 (gejala minim, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa)
c.80-71 (Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial)
d.70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum baik)
e.60—51 (Gejala dan disabilitas sedang)
f.50-41 ( gejala dan disabilitas berat)
g.40-31 (beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan kmunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi)
h.30-21 (disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
dlam hampir semua bdang)
i.20-11 (bahaya menciderai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri
j.10-01 (persisten dan lebihb serius)
k.0 (informasi tidak adekuat)
Diagnosis Multiaksial
12.
13. Klasifikasi gangguan jiwa
menurut DSM IV
Gangguan yang biasaanya didiagnosis pertama kali pada masa bayi masa, masa
kanak-kanak, atau masa remaja Retardasi Mental.
• 317 RETARDASI MENTAL RINGAN
• 318.0 RETARDASI MENTAL SEDANG
• 318.1 RETARDASI MENTAL BERAT
• 318.2 RETARDASI MENTAL SANGAT BERAT
• 319 RETERDASI MENTAL YANG BERATNYA TIDAK TERSPESIFIKASI PADA YANG LAIN
(YTT)
14. Gangguan Lain Pada Masa Bayi, Masa
Kanak-kanak, dan Masa Remaja.
– 309.21 Gangguan Kecemasan Berpisah
– 313.23 Multisme selektif
– 313.89 Gangguan Kelekatan Reaktif Pada Bayi atau
Masa Kanak-Kanak awal.
– 307.3 Gangguan Bergerak Stereotip
– 313.9 Gangguan pada Masa Bayi, Masa Kanak-Kanak
atau masa Remaja YTT
15. Hierarki blok diagnosis DSM IV
BLOK DIAGNOSIS
1. F00-09 DAN F10-19 F0 Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental Simtomatik
FI Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat Psikoaktif Lainnya.
2. F20-29 F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham
3. F30-39 F3 Gangguan Suasana Perasaan (Mood {Afektif})
4. F40-49 F4 Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkai Stress
5. F50-59 F5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik
6. F60-69 F6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
7. F70-79 F7 Reterdasi Mental
8. F80-89 F8 Gangguan Perkembangan Psikologis
9. F90-98 F9 Gangguan Perilaku dan Emosional denga Onset Biasanya pada Masa Kanak dan Remaja
10. Kondisi lain yang
menjadi fokus perhatian
klinis (kode Z)