SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
Download to read offline
Membangun Keunggulan Bersaing
dalam Kerangka Governansi yang
Baik (Good Corporate Governance)
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Del
Paparan dalam Seminar Tata Kelola Perusahaan
yang diselenggarakan oleh the Indonesian Institute for Corporate Governance
11 Juli 2020
Kilasan
1. Pendahuluan
2. Governansi
3. Perspektif Teori tentang Governansi
4. Model Governansi
5. Teknologi Governansi
6. Governansi untuk Keunggulan Bersaing
7. Penutup
2
Pendahuluan
• Governansi perusahaan mewakili bisnis yang bertanggung jawab yang diarahkan
pada penciptaan nilai jangka panjang.
• Pandangan governansi perusahaan bergeser dari sekadar kewajiban dan
kepatuhan terhadap hukum dan standar pencatatan, menjadi landasan untuk
menciptakan keunggulan bersaing.
• Governansi perusahaan adalah seperangkat prinsip yang mencakup tujuan
ekonomi dan sosial serta antara tujuan individu dan kolektif sehingga dapat
menyelaraskan kepentingan berbagai pemegang kepentingan untuk pencapaian
keunggulan bersaing.
• Apakah perkembangan governansi perusahaan terkini membantu perusahaan
untuk menciptakan keunggulan bersaing?
• Paparan ini melengkapi upaya untuk mengemukakan argumen bahwa keunggulan
bersaing perusahaan muncul dari sistem governansi perusahaan yang baik.
3
Wacana Governansi
Pengetahuan
Definisi dan
Lingkup
Governansi
dan
Manajemen
Kegagalan
Governansi
Teori
Teori
Keagenen
Teori
Ketatalayanan
Model
Model Bingkai
Governansi
Model
Implementasi
Teknologi
Governansi
4.0
4
Governansi
• Governansi berasal dari kata Latin “gubernare" yang berarti "mengarahkan“
misalnya kapal.
• Kata Latin adalah terjemahan dari kata Yunani "kybernetes", yang sering
digunakan sebagai analogi untuk "seni pemerintahan" yang mirip dengan kemudi
kapal.
• Sekitar 2000 tahun kemudian kata ini mengilhami ilmu "sibernetika", dan gagasan
tata kelola masih menunjukkan latar belakang sibernetika ini dalam analisis
proses kontrol masyarakat dan pengaturan diri.
• Teori awal governansi menghindari penjelasan fungsionalis melalui penekanan
pada proses sosial dan politik di tingkat mikro dan meso. Tujuannya adalah
merekonstruksi secara terperinci bagaimana berbagai pengaturan kelembagaan
dan sistem aturan bekerja dalam koordinasi dan pengendalian tindakan sosial.
• Governansi dipandang sebagai:
• Penggerak dan koordinasi aktor yang saling tergantung dalam sistem aturan yang kompleks
yang membentuk tindakan para aktor sosial.
• Governansi adalah tindakan pengaturan yang berkaitan dengan keputusan yang
menentukan harapan, memberikan kekuasaan, dan memverifikasi kinerja.
5
Difusi Governansi di Abad ke-21
Governansi
Perusahaan
Transnasional
Perusahaan
Nasional
Busines LokalTingkat Sub-
nasional
Tingkat
Nasional
Tingkat
Supranasional
Sektor Swasta Sektor Publik Setor Ketiga
Organisasi Antar
Pemerintah
Organisasi Non-
pemerintah
Organisasi
Nirlaba Nasional
Pemerintah
Negara Bagian
dan Lokal
Kelompok
Lokal
Sumber: Nye J, Kamarck EC (2002). Governance.com: democracy in the information age. Washington, DC, Brookings Institute Press. 6
Governansi Perusahaan
Governansi Perusahaan adalah proses formal untuk menentukan strategi
organisasi dan mengawasi pelaksanaannya untuk mencapai tujuan
perusahaan
kerangka dan
mekanisme hak
keputusan
visi, sasaran/prioritas, pengukuran;
proposisi nilai dan portofolio layanan;
pendekatan dan komitmen sumber
daya; manajemen perubahan
penerjemahan ke dalam
rencana operasional yang
selaras, taktis; pemantauan
dan kontrol; akuntabilitas;
kepatuhan terhadap
peraturan
diselaraskan/disinkronkan
dengan strategi
perusahaan, termasuk
strategi aset utama
lainnya
Fungsi Governansi adalah untuk memastikan bahwa:
1. kebutuhan, kondisi, dan opsi pemangku kepentingan dievaluasi untuk menentukan
tujuan perusahaan yang seimbang dan disepakati untuk dicapai;
2. menetapkan arah atau mengarahkan melalui penentuan prioritas dan pengambilan
keputusan; dan
3. memantau kinerja, kepatuhan, dan kemajuan terhadap arah dan tujuan yang disepakati.
7
Governansi Perusahaan - GCG
• Governansi Perusahaan adalah mekanisme yang digunakan dalam mengelola bisnis suatu
perusahaan yang bertujuan menciptakan sistem pengendalian dan keseimbangan untuk
mencegah penyalahgunaan sumber daya perusahaan dan tetap mendorong
pertumbuhan perusahaan.
• Governansi perusahaan adalah proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan
dan mengelola bisnis serta aktivitas perusahaan ke arah peningkatan pertumbuhan bisnis
dan akuntabilitas perusahaan
• Finance Commitee on Corporate Governance (GCCG) Malaysia
• Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), yang selanjutnya
disebut GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme
pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika
berusaha.
Sumber: Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan
Usaha Milik Negara, Peraturan Menteri BUMN Per-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN, dan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012
tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
8
Implementasi GCG di BNI
Peta jalan melalui 3 (tiga) kelompok proses utama (structure, process, dan outcome)
Sumber: Laporan Tahunan 2019 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 9
Corporate Governance System
Sumber: “Corporate Governance” https://www.meiji.com/global/investors/governance/corporate-governance/
10
Manfaat Governansi yang Baik
• Meningkatkan kinerja organisasi melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang
lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional organisasi, serta lebih meningkatkan
pelayanan kepada pihak yang berkepentingan (stakeholder)
• Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak kaku (karena
faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai organisasi (corporate
value)
• Meningkatkan kepercayaan investor, donatur, dan kreditur untuk menanamkan
modalnya.
• Mengurangi biaya keagenan (agency cost), yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh
pemegang saham sebagai akibat dari pendelegasian wewenang kepada pihak
manajemen.
• Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu biaya-biaya yang muncul sebagai dampak
dari pengelolaan perusahaan.
• Meningkatkan nilai saham perusahaan yang berakibat meningkat juga citra perusahaan
di mata masyarakat.
11
Lingkup Governansi Perusahaan
Kinerja perusahaan dan
kinerja dewan.
Hubungan antara dewan
dan manajemen
eksekutif.
Penunjukan dan
penilaian dewan direksi.
Keanggotaan dan
tanggung jawab dewan.
Budaya kerja
perusahaan dan cara
mempertahankannya.
Manajemen risiko,
kepatuhan perusahaan,
dan kontrol internal.
Komunikasi antara
dewan dan karyawan
lainnya
(mencakup corporate
officers dan director).
Komunikasi dengan para
pemegang saham.
Laporan keuangan.
Sumber: Price Waterhouse Coopers (PwC) 12
Governansi dan Manajemen
13
Isu Governansi dan Manajemen
Isu governansi memerlukan jawaban yang jelas terhadap pertanyaan berikut:
• Atas dasar apa keputusan utama harus diambil dalam suatu organisasi?
• Siapa yang kepentingannya paling tinggi dan siapa yang harus memandu pengambilan keputusan?
Governansi
(Tata Kelola)
• Penciptaan pengaturan di mana
orang lain dapat mengelola secara
efektif
• Pekerjaan dewan dalam
menetapkan kebijakan,
mendefinisikan tujuan yang luas,
dan menetapkan aturan anggota
dewan.
• Mengawasi manajemen.
• Keputusan jangka panjang.
Manajemen
(Pengelolaan)
• Pembuatan keputusan operasi
• Kewenangan yang didelegasikan
kepada CEO, menerapkan
keputusan yang ditetapkan oleh
dewan, dan melibatkan operasi
organisasi.
• Masalah taknis.
• Manajemen berkelanjutan.
• Transaksi kecil
• Informasi
• Pesetujuan
• Kontrol
• Bimbingan
• Informasi
• Laporan
• Diskusi
• Dukungan
14
Governansi dan Manajemen
Governansi
Perusahaan
Manajemen
Manajemen
Strategi
Manajemen
Perusahaan
Akuntabilitas dan
Pengawasan
Eksekutif mengambil
keputusan dan
mengendalian sistem
operasi
Sumber: Corporate Governance: Principles, Policies, and Practices
by Robert Ian Tricker. Oxford University Press, 2019.
Orientasi
Waktu
Orientasi
Bisnis
Masa
Sekarang
Masa
Depan
Internal
Eksternal
Governansi
15
Governansi dan Manajemen
Governansi Pembeda Manajemen
Menentukan (perencanaan), menetapkan
kebijakan dan tujuan tingkat tinggi
Misi, kebijakan, strategi Mengembangkan (operasi), menegakkan
kebijakan
Membangun dan menjunjung tinggi Nilai-nilai Mengembangkan dan mencontohkan
Mewakili Pemangku Kepentingan Berkomunikasi
Memastikan kelangsungan hidup, alokasi
sumber daya
Sumber Daya Meningkatkan, mengerahkan sumber daya
Akuntabilitas Kinerja Melaporkan, bertanggung jawab
Memberikan wawasan, kebijaksanaan, dan
pertimbangan
Hubungan antara Memberikan informasi, saran, dan dukungan
Menyelesaikan kepentingan yang saling
bertentangan
Keputusan Mengusulkan opsi
Mengelola Governansi Mendukung
Menunjuk dan Mengembangkan pemimpin tim Penunjukan Staf Menunjuk dan mengembangkan staf
Menetapkan kebijakan dan bertanggung jawab Risiko dan legal Mengelola dan memastikan kepatuhan
Menugaskan tanggung jawab Tanggung jawab Melaksanakan tanggung jawab 16
Memisahkan Governansi dari Manajemen
 Dua hal ini (governansi dan manajemen):
• Mencakup berbagai kegiatan yang berbeda
• Membutuhkan struktur organisasi yang
berbeda
• Melayani tujuan yang berbeda
 Governansi tentang:
• Siapa yang memutuskan apa tujuannya, apa
yang harus dilakukan untuk mengejar tujuan
dan dengan apa caranya,
• Bagaimana keputusan itu diambil
• Siapa yang memegang kekuasaan, otoritas,
dan tanggung jawab
• Siapa yang harus dimintai
pertanggungjawaban
 Manajemen tentang:
• Apa yang dilakukan dalam mengejar tujuan
yang diberikan
• Cara dan tindakan untuk mengejar tujuan
tersebutSumber: COBIT 5 Process Reference Model
Governansi ada untuk menerjemahkan keinginan
pemilik organisasi menjadi kinerja organisasi
Governansi adalah tanggung
jawab dari dewan direksi
Manajemen adalah tanggung jawab manajemen
eksekutif di bawah kepemimpinan seorang CEO
Plans
Policies
Proposals
Performance
comformance
17
Proses Governansi dan Proses Manajemen
Sumber: COBIT 5 Process Reference Model
Proses Governansi dapat
mencakup kegiatan
mengevaluasi dan merumuskan,
memperkenalkan, dan
memantau (meninjau)
kebijakan, pedoman, aturan,
prosedur, instrumen dan
teknologi yang memandu
praktik manajemen dalam
organisasi.
Proses Manajemen adalah
proses menetapkan tujuan,
merencanakan, membangun,
menjalankan, memantau
dan/atau mengendalikan
pelaksanaan segala jenis
kegiatan, seperti proyek atau
proses atau program.
18
Menyeimbangkan Kepatuhan dan Kinerja
Fungsi Dewan Direksi: menyetujui dan bekerja melalui CEO
Kepatuhan Kinerja
Eksternal
Pelaporan Akuntabilitas
• Laporan tahunan
• Pengulas eksternal
Perumusan Strategi
• Perencanaan korporasi
• Posisi platform/jaringan
• Perencanaan unit kerja
Internal
Pemantauan dan Pengawasan
• Memenuhi target
• Pemantauan kepatuhan
• Pengulas internal
Pembuatan Kebijakan
• Kebijakan perusahaan
• Manajemen risiko – bisnis, orang, dan
keuangan
• Sistem Manajemen
Sumber: Robert I. Tricker, International Corporate Governance: Text Readings and Cases, New York: Prentice Hall, 1994, p.149.
19
Kegagalan Governansi
20
Kegagalan Governansi
Pengertian:
Kegagalan governansi mengacu
pada praktik dan intervensi yang
tidak efektif yang menyebabkan
pemborosan sumberdaya, kerugian
finansial, kehancuran reputasi,
kehilangan kepercayaan, maupun
intervensi yang menghasilkan
masalah-masalah baru dan lebih
serius yang tidak ada sebelumnya.
Dimensi Kegagalan:
1. Peran bermasalah dari lembaga
perwakilan dan pengambilan
keputusan yang mengarah
pada defisit dalam legitimasi,
efisiensi, dan efektivitas.
2. Masalah mengatasi
kompleksitas atau dengan
masalah koordinasi interaksi
para pihak.
Persyaratan:
Persaingan global di pasar
membutuhkan perencanaan dan
manajemen terbaik, ide-ide
inovatif, kepatuhan terhadap
hukum, dan hubungan yang baik
antara direktur, pemegang saham,
karyawan, dan pelanggan.
Isu-Isu:
• Asimetri kekuasaan
• Asimetri informasi
• Kepentingan pemegang saham
sebagai pemilik residual
• Peran manajemen pemilik
• Teori pemisahan kekuasaan
• Pembagian kue perusahaan di
antara para pemangku
kepentingan 21
Kesalahan governansi perusahaan paling umum
• Kegagalan untuk mengklarifikasi peran dan tanggung jawab antara CEO/C-suite dan Dewan.
• Kegagalan untuk mendapatkan orang yang tepat di ruang Dewan, terlibat penuh, dan melakukan
hal-hal yang benar.
• Gagal mengembangkan konsensus secara terperinci tentang di mana berada, ke mana akan pergi,
dan bagaimana akan sampai di sana.
• Kegagalan untuk cenderung hati-hati untuk kepentingan berbagai pemangku kepentingan.
• Kegagalan yang disengaja tentang informasi apa yang dibutuhkan Dewan untuk melakukan
tugasnya.
• Kegagalan untuk menjelaskan tanggung jawab Dewan atas budaya dan perannya dengan CEO
dalam mengelola dan mengubahnya.
• Kegagalan untuk mendapatkan kompensasi CEO dan C-suite dengan benar.
• Kegagalan untuk memahami kebutuhan CEO (dan C-suite) untuk pelatih dan peran Dewan yang
sangat berbeda sebagai bos.
• Kegagalan untuk menghargai keniscayaan CEO, C-suite, dan pergantian ruang Dewan, dan upaya
yang tidak memadai untuk tetap positif.
• Kegagalan untuk secara aktif menumbuhkan kebijaksanaan di ruang Dewan: berpikir vs
melakukan, mencerminkan vs bereaksi, belas kasih vs ketidakpekaan dan tidak peduli.
22
Kasus-kasus Kegagalan Governansi Perusahaan
No. Nama Perusahaan Negara Penyebab kegagalan yang dapat diamati Keterangan
1. Lehman Brothers AS Aturan akuntansi yang rumit, derivatif yang kompleks,
ketamakan, leverage yang berlebihan, dan kepuasan dari
lembaga pemeringkat
Kebangkrutan terbesar di sejarah
korporasi tahun 2008
2. Barings Bank UK Nick Leeson mungkin melakukan strategi perdagangan
dengan sedikit atau tanpa risiko sama sekali karena ia
diduga melakukan lindung nilai.
Pada tanggal 26
Februari 1995, salah satu bank tertua
dinyatakan bangkrut
3. Satyam India Mengecilkan kewajiban dan meningkatkan saldo kas. Kegagalan yang terjadi pada
perusahaan perangkat lunak terbesar
keempat tahun 2008
4. Enron AS Pendapatan digelembungkan Klaim pendapatan $ 101 miliar (2000)
5. WorldCom AS Beban dibukukan sebagai belanja modal
6. Tyco AS Penjarahan oleh CEO, transaksi saham yang tidak patut
7. Global Crossing AS Menaikkan laba perusahaan untuk menipu Investor
8. Royal Ahold Belanda Penghasilan dibesar-besarkan
9. Parmalat Italia Transaksi palsu dicatat
10. Wal-Mart AS Kelemahan dalam pengendalian internal telah
menyebabkan investigasi pemerintah dan gugatan oleh
karyawan
11. Xerox AS Pengakuan pendapatan yang dipercepat
23
Skandal Governansi
24
25
Alasan umum untuk kegagalan perusahaan
Dewan tidak efektif
(Ineffective boards)
Kompleksitas
(Complexity)
Komunikasi yang
Buruk
(Poor communication)
Buta risiko
(Risk blindness)
Budaya perusahaan
yang tidak sehat
(Unhealthy company
culture)
Gangguan teknologi
(Technological
disruption)
Modal kerja tidak
cukup
(Not enough working
capital)
Langit-langit kaca
informasi
(Information glass
ceiling)
Kegagalan sistemik
(Systemic failures)
Kesulitan ekonomi
(Economic distress)
Sumber: "10 reasons for corporate failure" by Nash Riggins - March 29, 2019
https://www.financialdirector.co.uk/2019/03/29/10-reasons-for-corporate-failure/ 26
Selalu mempertanyakan
• Selalu pertanyakan penyebab kesuksesan.
• Sesuatu yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan mungkin
adalah kecurangan.
• Bagaimana Anda memastikan perusahaan dijalankan untuk kepentingan
orang-orang yang benar-benar memilikinya?
• Bagaimana Anda mencapai itu ketika ada begitu banyak lapisan antara pemilik utama
dan orang-orang yang benar-benar menjalankan perusahaan?
• Pada setiap tahap, harus dirancang sistem yang mempertimbangkan sifat
manusia dan kesalahan manusia.
• Yang paling penting dari semuanya adalah memastikan bahwa orang-orang
yang menjalankan governansi ditunjuk oleh orang-orang yang bekerja
untuk mereka, dan memahami bahwa mereka melapor kepada mereka.
27
Metode Peta
Kecelakaan
(the AcciMap
method)
Sumber: Rasmussen, J. and Svedung, I. 2000. Proactive risk man-agement in a dynamic
society. https://www.msb.se/RibData/Filer/pdf/16252.pdf.
28
Analisis AcciMap dari
studi kasus kesalahan
dosis obat
Sumber: Comparing HFACS and AcciMap in a Health Informatics Case
Study - The Analysis of a Medication dosing Error by Oseghale Osezua
Igene and Chris Johnson (2018), Conference: Safety and Reliability – Safe
Societies in a Changing World.
29
Perspektif Teori tentang Governansi
30
Perspektif Teori tentang Governansi
Mengapa perusahaan ada?
Ekonomi Biaya Transaksi
Apakah pihak yang berhubungan dengan perusahaan sepakat bagaimana perusahaan
dikelola?
Teori Keagenan (Agensi), Teori Ketatalayanan
Mengapa sebagian perusahaan lebih baik dari yang lain?
Teori Manajemen Strategis
Bagaimana perusahaan bekerjasama?
Ekonomi organisasional koperatif
31
Teori Governansi Perusahaan
Teori Disiplin
Dasar
Asal
Tahun
Ilmuwan Perhatian Utama -
Hipotesis
Model Dewan Peran Dewan
Perspektif Demokratis Sosiologi Model demokratis Untuk mewakili kepentingan anggota dan
menyelesaikan di antara kepentingan
berbagai kelompok dan menetapkan
kebijakan secara keseluruhan
Teori Keagenan Ekonomi 1929-1932
1972
Berle dan Means
(1932)
Jensen dan Meckling
(1976)
Pemisahan kepemilikan dan
kontrol, benturan kepentingan
antara hubungan prinsipal dan
agen
Model kepatuhan Memantau dan mengendalikan perilaku
manajemen untuk memastikannya bertindak
demi kepentingan terbaik pemegang saham
Teori Ketatalayanan Psikologi dan
Sosiologi
1990 Davis, Schoorman,
dan Donaldson (1997)
Pelayan adalah eksekutif dan
manajer perusahaan yang puas
dan termotivasi hanya ketika
keberhasilan organisasi tercapai
Model kemitraan Untuk bekerja dengan manajemen untuk
meningkatkan kinerja organisasi, sehingga
menambah nilai pada keputusan teratas
Teori Ketergantungan
Sumber Daya
Ekonomi Model pilihan
bersama
untuk menjaga hubungan baik dengan
pemangku kepentingan eksternal utama
untuk memastikan aliran sumber daya
ke/dari organisasi
Teori Pemangku
Kepentingan
Manajemen 1970 Stanford Research
Institute (1963)
Freeman (1994)
Donaldson dan
Preston (1995)
Sebuah perusahaan harus
dijalankan demi kepentingan
semua pemangku
kepentingannya, bukan hanya
pemegang saham
Model pemangku
kepentingan
Untuk mengoordinasikan berbagai
kepentingan pemangku kepentingan untuk
menentukan tujuan dan kebijakan organisasi
Teori
Hegemoni Manajerial
Manajemen 1980 Mace (1971)
Vance (1983)
Lorsch dan MacIver
(1989)
Dewan Direksi adalah fraksi legal
didominasi oleh manajemen
Model stempel karet Untuk melegitimasi tindakan manajemen
tanpa penilaian kritis
32
Teori Pemangku Kepentingan
(Stakeholder Theory)
• Asalnya dalam teori governansi perusahaan dapat ditelusuri ke Freeman (1994)
yang mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai “setiap kelompok dan
individu yang dapat memengaruhi, atau dipengaruhi oleh, pencapaian tujuan
perusahaan”.
• Fokus teori pemangku kepentingan diartikulasikan menjadi dua pertanyaan inti
yang dirumuskan oleh Freeman (1994):
1. Apa tujuan perusahaan?
2. Apa tanggung jawab manajemen terhadap pemangku kepentingan?
• Contoh pendekatan ini berkisar dari pemikiran Ansoff (1987) sampai Michael
Porter (1980), dan pekerjaan Kaplan dan Norton (1992) tentang Kartu Skor
Berimbang (balanced scorecard) di tahun 1990-an.
• Teori pemangku kepentingan gagal dalam menentukan perbedaan antara cara
dan tujuan - ketika segala sesuatu (tujuan dari semua pemangku kepentingan)
adalah tujuan maka tidak ada yang benar-benar tujuannya.
33
Perspektif Teori tentang Governansi
Pemegang Saham
(the AGM of the shareholders)
Dewan Komisaris
(supervisory board of
directors)
Dewan Direksi
(executive directors)
Kemampuan
(capability) dari aktor untuk
mendayagunakan sumber daya
Sumber Daya
(resources) yang dapat
dimobilisasi aktor
Prosess
(Process) kegiatan untuk
menambah nilai guna
Sistem Operasi
Apa?
Apa yang dilakukan
dengan?
Bagaimana?
Perencanaan, Instruksi, dan
pengendalian internal kegiatan operasi
melaporkan dan
menjawab
membina dan
mengawasi
memilih dan
memberhentikan
Laporan Pemangku Kepentingan
Karyawan, pemasok, kreditur,
komunitas, pemerintah
Teori Ketergantungan
Sumber Daya
(Resource Dependence
Theory)
Akses ke Sumber Daya:
• Nasihat dan anjuran
• Legitimasi
• Saluran untuk
berkomunikasi informasi
antara perusahaan dan
mitra
• Bantuan dalam
memperoleh sumber
daya atau komitmen dari
unsur-unsur penting di
luar perusahaan
Memaksimalkan
penyediaan sumber daya
penting bagi perusahaan
Teori Kelembagaan
(Institutional Theory)
Berfokus pada norma-
norma yang dilembagakan
yang berlaku di bidang
organisasi dan masyarakat
Legitimasi
Teori Jaringan Sosial
(Social Network Theory)
Berfokus pada jejaring
sosial pemangku
kepentingan utama
Kepercayaan
Teori Ketatalayanan
(Institutioanl Theory)
Berfokus pada internal vs
eksternal dan akses ke
informasi
Pelayanan
Teori Keagenen
(Agency Theory)
Berfokus pada agen individu,
kecenderungan direktur untuk bertindak
demi kepentingan terbaik mereka
sendiri, mengejar gaji dan status.
Monitoring
Ekonomi Biaya Transaksi
(Transaction Cost Economics Theory)
berfokus pada transaksi
individual, manajer (atau
direktur) dapat mengatur
transaksi secara oportunistik
Pengamanan
kontrak
Pengangkatan,
modal, imbalan
Transparansi
dalam Laporan
Keuangan
mewakili dan
melaporkan ke
Informasi tentang status
kinerja sistem operasi
UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas
Memaksimalkan barang
atau jasa untuk
mendapatkan keuntungan
Struktur
Organisasi
Sistem
Manajemen
34
Perbandingan Teori Agensi dan Teori Ketatalayanan
Teori Agensi Teori Ketatalayanan
Basis teoretis Ekonomi Psikologi organisasi dan sosiologi
Kriteri kinerja Nilai pemegang saham Kepentingan perusahaan/nilai pemangku kepentingan
Model manusia Manusia ekonomi
Oportunisme individual (bahaya moral/seleksi yang merugikan)
Manusia yang mengaktualisasikan diri
Perilaku pro-organisasi (nilai-nilai moral bersama dan norma)
Perilaku Melayani diri sendiri Melayani secara kolektif
Motivasi manajerial Ekstrinsik
Tingkatan lebih rendah: kebutuhan ekonomi
Instrinsik
Tingkatan lebih tinggi: pertumbuhan, pencapaian, ...
Perbandingan sosial Manajer Lain Prinsipal
Kekuasaan Institusional: sah, koersif, legal Pribadi: pakar, referensi
Filosofi Berorientasi kontrol Berorientasi pada keterlibatan
Pendekatan terhadap ketidakpastian
perilaku manajerial (orientasi risiko)
• Ketidakpercayaan
• Penghindaran
• Kepercayaan
• Penerimaan
Tujuan Kontrol biaya Peningkatan kinerja
Perbedaan budaya Individualisme, jarak kuasa yang tinggi Kolektivisme, jarak kuasa rendah
Saran perancangan representatif • Monitoring sebagai peran utama dewan direksi
• Pengendalian terstruktur dan persetujuan keputusan
• Kebebasan direktur
• Berbagi hak keputusan
• Insentif (bayaran untuk kinerja)
• Kontrak tertulis (berbasis hasil/perilaku)
• Nasihat sebagai peran utama dewan direksi
• Tingkat kepercayaan dan mekanisme membangun kepercayaan
• Diskresi yang lebih besar untuk keputusan manajemen
• Gaji tetap
• Kontrak psikologis
35
Hubungan Prinsipal dan Agen
Pemilik
Manajer
Tugas
- Mengeloka
perusahaan
Bertanggung
jawab kepada
• Adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang
(principal) yaitu pemilik atau pemegang saham dengan pihak
yang menerima wewenang (agent) yaitu manajer, dalam bentuk
kontrak kerja sama.
• Manajer dalam menjalankan perusahaan mempunyai kewajiban
untuk mengelola perusahaan sebagaimana diamanahkan oleh
pemilik yaitu meningkatkan kemakmuran prinsipal melalui
peningkatan nilai perusahaan, sebagai imbalannya manajer
(agent) akan mendapatkan gaji, bonus atau kompensasi lainnya.
• Manajemen selaku pengelola perusahaan memiliki lebih banyak
informasi tentang perusahaan, lebih mengetahui informasi
internal, dan mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan
datang dibanding dengan pemilik atau pemegang saham.
• Manajer berkewajiban memberikan informasi atau sinyal
mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik.
Atas nama
Mempekerjakan
Untuk
melaksanakan
36
Persoalan Agensi
Pemilik
Manajer
Tugas
Melakukan
tindakan
Melaporkan
• Tetapi informasi yang disampaikan terkadang tidak sesuai
dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kondisi tersebut
dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri
informasi.
• Kenyataannya dalam menjalankan kewajibannya pihak manajer
(agent) mempunyai tujuan lain yaitu mementingkan kepentingan
mereka sendiri, memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
• Konsep pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian
perusahaan menimbulkan masalah karena adanya perbedaan
kepentingan antara pemegang saham (sebagai prinsipal) dengan
pihak manajemen (sebagai agen).
• Dua sumber persoalan agensi:
1. Bahaya moral (moral hazard): sama dengan tindakan tersembunyi
(hidden actions).
2. Seleksi yang merugikan (adverse selection): sama dengan informasi
yang tersembunyi (keunggulan informasi dan kelemahan
informasi).
Mendelegasikan
kewenangan
Informasi
selektif
Dunia luar:
Pelanggan,
pemasok,
kontraktor, mitra
Informasi tanpa
saringan
Bahaya Moral
Asimetri
Informasi
Seleksi yang
merugikan
Ongkos
Keagenan
Risiko Kinerja
37
Asumsi Teori Agensi
1. Asumsi tentang sifat manusia, menekankan bahwa manusia
memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest),
memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality), dan tidak
menyukai risiko (risk aversion),
2. Asumsi tentang keorganisasian, adalah adanya konflik antar anggota
organisasi, efisiensi sebagai kriteria produktivitas, dan adanya
asimetri information antara prinsipal dan agen, dan
3. Asumsi tentang informasi, adalah bahwa informasi dipandang
sebagai barang komoditi yang bisa diperjual-belikan.
38
Teori Agensi
Pemilik
Manajer
Tugas
Melakukan
tindakan
Melaporkan
• Teori agensi menentukan mekanisme yang dapat mengurangi
kerugian keagenan (Eisenhardt, 1988).
• Ongkos keagenan: inisiasi, implementasi, dan monitoring
• Melalui teori agensi, solusi terhadap persoalan agensi adalah
mengendalikan para agen (manajer yang lalai) melalui
monitoring ketat, sistem insentif dan obligasi, atau melakukan
integrasi vertikal dengan pemasok atau pelanggan sehingga
negosiasi harga lintas batas organisasi digantikan dengan otoritas
hirarki (Jensen dan Meckling, 1976; Aoki, 1990).
• Skema kompensasi eksekutif dan struktur governansi yang dipilih
untuk melindungi kepentingan pemegang saham dan
mengurangi ongkos keagenan.
Mendelegasikan
kewenangan
Informasi
selektif
Dunia luar:
Pelanggan,
pemasok,
kontraktor, mitra
Informasi tanpa
saringan
Insentif
Ongkos
Keagenan
Monitoring
Pemantauan,
insentif, integrasi
(meningkat)
Ongkos Keagenen
(berkurang)
Kinerja
(meningkat)
Proses Governansi Hasil Korporasi
39
Kritik terhadap Teori Agensi
• Teori agensi memegang pandangan tidak
realistis tentang manusia dan organisasi yang
mempunyai banyak motif selain dari bahaya
moral.
• Sebagian perilaku manusia bersifat emosional
dan bukan rasional, misalnya perilakun
kompulsif, perilaku yang didorong norma,
motivasi intrinsik, dan kedermawanan.
• Teori agensi menganggap perusahaan bersifat
homogen dalam bertransaksi dan susunan
governansi agensi. Akibatnya, teori ini tidak
dapat memberikan penjelasan mengapa
sebagian perusahaan lebih baik dari lainnya.
• Teori agensi menolak gagasan bahwa susunan
yang efektif bervariasi antara mekanistik dan
organik tergantung pada kemungkinan
ketidakpastian tugas dan tetap menyatakan
bahwa susunan mekanistik yang cocok.
• Teori agensi gagal menemukan konsistensi
bahwa manajer yang lebih ketat dikendalikan
memberikan hasil yang lebih baik
menimbulkan pertanyaan pada asumsi bahwa
manager adalah malas atau penipu licik
kekayaan pemegang saham.
• Banyak bukti yang menunjukkan bahwa
manajer mempunyai kinerja lebih baik
dengan regulasi diri, yang konsisten dengan
pandangan yang dapat diterima oleh para
manajer.
40
Teori Ketatalayanan (stewardship)
• Jika motivasi eksekutif cocok dengan model
manusia berdasarkan teori ketatalayanan,
memberdayakan struktur governansi menjadi
sesuai. Iya dapat dipercaya.
• Kalau begitu, mengapa tidak selalu ada
hubungan kepelayanan, daripada hubungan
keagenan?
• Jawabannya terletak pada risiko yang dapat
dianggap oleh prinsipal. Dalam kontrak
governansi, pemilik harus memutuskan
berapa besar risiko yang mereka mau anggap
dengan kekayaannya.
• Implementasi mekanisme governansi
ketatalayanan terhadap agen seumpama
dengan menukar kandang ayam dengan
rubah.
• Walaupun teori agensi menjawab perbedaan
kepentingan prinsipal dan manager, teori
tambahan diperlukan untuk menjelaskan apa,
jika ada, yang menyebabkan kepentingan
dapat diselaraskan and menjelaskan jenis lain
perilaku manusia.
• Teori ketatalayanan mendefinisikan situasi di
mana manajer tidak didorong oleh tujuan
individu, namun motif melayani yang sejalan
dengan tujuan prinsipal.
• Diberikan pilihan antara perilaku melayani diri
sendiri dan perilaku pro-organisasi, perilaku
pelayan tidak bergeser dari kepentingan
organisasinya.
• Karena pelayan melihat utilitas lebih besar
dalam perilaku koperatif dan bertingkah
demikian, perilakunya dapat dipandang
sebagai rasional.
41
Pilihan Ketatalayanan
• Ada beberapa dimensi di mana asumsi
teori agensi berbeda dengan asumsi
teori ketatalayanan:
• Faktor psikologi
• Motivasi
• Identifikasi
• Penggunaan kuasa
• Faktor situasional
• Filosofi manajemen
• Budaya
• Jarak kuasa
Akses Terhadap
Informasi
(meningkat)
Mutu Keputusan
(meningkat)
Kinerja
(meningkat)
Proses Governansi Hasil Korporasi
42
Matriks Orientasi Governansi
OrientasiKeagenan
Tinggi
• Hanya fokus finansial
• Kebutuhan pribadi/pemegang saham
utama
• Didorong oleh pasar tetapi responsif
terhadap regulasi
• Regulasi legalistik-eksternal ditekankan
• Dikelola secara objektif
• Kesesuaian (conformance), kinerja, dan
akuntabilitas ditekankan
• Sistem internal/eksternal
• Model kewarganegaraan perusahaan diadopsi
• Evaluasi tiga aspek dasar kehidupan (triple
bottom lines)
• Pandangan jangka panjang
Rendah
• Komplain/patuh
• Dewan klub
• Pendekatan kendali bebas (laissez faire)
• Hubungan anarkis, tidak terstruktur
• Regulasi mandiri yang dikelola
• Sistem berimbang
• Evaluasi non spesifik
• Hubungan normatif, tidak legalistik
• Evaluasi subyektif, fleksibel
Rendah Tinggi
Orientasi Ketatalayanan
43
Orientasi Governansi dan Keuntungan Berkelanjutan
Keagenan
Ketatalayanan
Garis laba berkelanjutan
44
Model Governansi
45
Pemodelan Governansi
Dunia Nyata
(masalah)
Deskripsi
Sistem
Model
Konseptual
Akuisisi pengetahuan
Asumsi-asumsi
Abstraksi,
penyederhanaan,
analisis
Model
Model
Komputer
formulasi pemrograman
representasi yang
disederhanakan,
validasi
Model adalah penyederhanaan realitas,
misalnya skala model, deskripsi formal,
cetak biru, deskripsi tekstual, dan lainnya.
Tujuan model:
1. Memvisualisasikan sistem
2. Menentukan struktur dan perilakunya
3. Menyediakan templat untuk
membangun sistem
4. Menguji entitas fisik atau perilaku
sebelum membangun (simulasi)
5. Memahami masalah dengan lebih baik
Pemodelan adalah proses mewakili suatu sistem dengan menggunakan alat khusus untuk membantu dalam pengambilan
keputusan dengan menghasilkan kemungkinan hasil berdasarkan kombinasi asumsi dan pertanyaan "bagaimana jika“.
Opsi Adaptasi
Fase
persiapan
Hasil
implementasi
Implementasi
pemantauanreviu
usulan tanggapan
Adopsi,
rencana tindak
46
Fitur Utama dari Model Governansi Perusahaan
Anglo-Saxon Benua Eropa Jepang
Berorientasi pada pasar saham pasar perbankan pasar perbankan
Mempertimbangkan hak milik (properti)
pemegang saham
hak milik pemegang
saham dan hubungan
perusahaan dengan
karyawannya
kepentingan pemangku
kepentingan (keiretsu)
Struktur kepemilikan
saham
tersebar terkonsentrasi terkonsentrasi
(kepemilikan silang
saham)
Pengelolaan Direktur Eksekutif
Direktur non eksekutif
Dewan Pengawas
Jajaran direktur (CEO)
Jajaran direktur
Komisi revisi
Sistem kontrol eksternal internal intenal
Sistem akuntansi GAAP (Generally
Accepted Accounting
Principles)
IFRS (International
Financial Reporting
Standards)
GAAP dan IFRS
Sumber: "Models and practices of corporate governance worldwide" by Mihaela Ungureanu (2012)
http://ceswp.uaic.ro/articles/CESWP2012_IV3a_UNG.pdf
47
Model Governansi Newman: Empat Bingkai Governansi
• Sumbu vertikal mengukur sejauh mana kekuasaan
terpusat (integrasi vertikal) atau terdesentralisasi
(diferensiasi)
• Sumbu horisontal, berkaitan dengan orientasi
menuju perubahan: pengaturan governansi baik
menekankan kesinambungan, ketertiban dan
keberlanjutan atau membawa perubahan dan
inovasi.
• Empat model governansi:
1. Tujuan Rasional (Rational Goal),
2. Hirarki (Hierarchy),
3. Governansi Sendiri (Self-governance), and
4. Sistem Terbuka (Open Systems).
Sumber: Newman, J. (2001) Modernising Governance, London: Sage.
48
Empat Jenis Mekanisme Governansi
Pasar Hirarki Komunitas Demokrasi
Instrumen koordinasi
utama
Timbal balik, Insentif
kuat
Perintah dan kontrol Kesesuaian tujuan,
norma bersama
Pengambilan
keputusan bersama
Cara operasi Harga Aturan Rutin, tradisi,
pertukaran informasi
informal
Partisipasi, suara,
komitmen
Biaya operasi (biaya
administrasi)
Rendah Tinggi Rendah Sedang
Keluwesan Tinggi Sedang Rendah Rendah
Kapasitas untuk
menyelesaikan
masalah koordinasi
horisontal
Rendah Sedang Tinggi Sedang
Kapasitas untuk
menyelesaikan
masalah koordinasi
vertikal
Rendah Tinggi Rendah Sedang
Sumber: Grandori, A. And Furnari, S. (2008) “A chemistry of organization: combinatory analysis and design”, OrganizationStudies, 29(3): 459-85.
Mekanisme tata kelola perusahaan adalah seperangkat aturan yang dapat diberlakukan sendiri (formal atau
informal) yang mengatur pilihan tindakan kontinjensi dari para pemangku kepentingan.
49
Strategi dan Disiplin Governansi
Sumber: “Introduction to Strategy and Governance Discipline”
https://www.managebt.org/book/strategy-and-governance/introduction-to-strategy-and-governance-discipline/
50
Model Governansi sebagai Fungsi Bisnis Inti
Sumber: “A solid model governance framework”
https://blogs.sas.com/content/hiddeninsights/2017/11/16/model-governance-framework-mrm/
Tata kelola model harus
memastikan keselarasan
seluruh siklus hidup model,
dengan tiga garis pertahanan:
1. Operasi bisnis,
2. Fungsi manajemen risiko,
dan
3. Efektivitas dan efisiensi
analisis risiko model.
51
Hierarki Dokumen
Governansi yang
Sederhana
Sumber: Governance Documents – creating a ‘Common Language’ for Corporate Governance
https://www.infogovanz.com/information-governance/governance-documents-creating-a-common-language/ 52
Teknologi Governansi
53
Apa artinya memiliki defisit governansi?
Kurangnya Data
Pemimpin tidak memiliki informasi yang tepat pada waktu yang tepat
untuk mengajukan pertanyaan yang tepat.
Kurangnya Visibilitas
Pemimpin tidak memiliki visibilitas dari berbagai sudut pandang:
ke dalam perusahaan, lintas industri, dan ke masa depan.
Kurangnya Keamanan
Para pemimpin tidak memiliki alat untuk berkomunikasi,
berkolaborasi, dan berbagi data sensitif dengan aman.
Sumber: “Modern Governance” https://diligent.com/au/modern-governance/
54
Apa peran teknologi dalam governansi?
Manajemen governansi adalah fungsi
dewan direksi:
• Dewan membuat aturan dan menetapkan tujuan
dan sasaran sebagaimana diuraikan dalam
rencana strategis.
• Tim manajemen adalah perpanjanan tangan yang
melihat operasi sampai selesai.
• Dewan dan manajer harus memenuhi tanggung
jawab mereka dalam batas-batas etika dan
budaya organisasi dan governansi memberikan
jalan yang lurus dan mantap bagi mereka untuk
bekerja bersama demi kebaikan organisasi.
Governansi di Era Digital:
• Teknologi, seperti program perangkat lunak,
menggunakan otomatisasi untuk merampingkan
proses governansi.
• Portal papan membantu dewan dalam menciptakan
efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi, serta
memastikan kepatuhan, saat mereka memenuhi
tugas dewan mereka.
• Portal papan menawarkan platform digital yang
aman untuk menyimpan dokumen secara elektronik.
• Platform ini juga berperan dalam menyediakan
ruang daring yang aman untuk komunikasi dan
kolaborasi dewan.
55
Revolusi Governansi
Governansi 1.0
•Perhatian adalah tenaga
kerja (input) dan otoritas-
sentris
•Aturan dasar untuk
menjamin manajemen
perusahaan dan
pengawasan berfungsi
dengan baik.
•Governansi yang hierarkis
dan terpusat untuk
mendukung proses
manajerial
Governansi 2.0
•Perhatian adalah keluaran
(output) dan efisiensi-sentris
•Etika bisnis
•Governansi untuk
memenangkan persaingan
dalam pasar bebas
Governansi 3.0
•Perhatian pada hasil
(outcome) dan pengguna-
sentris
•Budaya perusahaan, efisiensi
administrasi,
interoperabilitas,
peningkatan layanan
•Governansi kolaborasi dan
jaringan dialog dengan
pemangku kepentingan
•Governansi Elektronik
adalah penerapan Teknologi
Informasi untuk proses-
proses governansi yang
berfungsi untuk
mewujudkan govenansi yang
Sederhana, Bermoral,
Akuntabel, Responsif, dan
Transparan (SMART)
Governansi 4.0
•Perhatian pada ko-kreatif
dan ekosistem-sentris
•Disrupsi
•Transformasi digital
•Governansi tangkas (agile
governance)
•Governansi cerdas (smart
governance) dengan data
dan berbasis bukti untuk
mendukung aksi kolektif
berbasis kesadaran
•Kepercayaan dibangun di
atas standar dan fakta yang
dapat diverifikasi melalui
komitmen dan pemeriksaan
(spot-checks)
56
Teknologi Apa?
Peta (map)
Kompas (compas)
Standar (standard)
Komputasi (computation)
Lacak dan Telusur
Platform dan Aplikasi
Internet untuk Segala (IoT)
Indera dan tanggap (sense and respond)
Kederdasan mesin (machine intelligence)
Teknologi adalah alat yang dibuat menggunakan pengetahuan ilmiah
Governansi cerdas adalah tentang menggunakan teknologi untuk memfasilitasi dan
mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. 57
Sumber: “Management System” https://gaiasos.info/Content/MgtSoS/SYS_Mgt.htm
58
Organisational Fitness®
Sumber: “The new standard for building and
sustaining great companies”
https://www.qlearsite.com/organisational-fitness
Organisational Fitness Results
1. Leadership Reports - summary of your
whole organisation. Ideal for discussing
return to work priorities and planning
actions with your senior stakeholders.
2. Team Reports - breakdown of results
into different departments to help drive
initiatives at a local team level.
3. Insight Tool - drill into scores and
explore what employees are saying using
language analysis, including theme
categories and sentiment analysis.
4. Digital Dashboards - empower team
leaders with easy to use, visual
dashboards to help facilitate change
programmes that improve Organisational
Fitness®.
59
Dasbor
Governansi
Perusahaan
Sumber: KPIs for Corporate Governance
Dashboard
https://bscdesigner.com/corporate-
governance-kpis.htm 60
Alur Proses
Manajemen
Portofolio
Sumber: Portfolio Management
Processes Flow
https://ricardo-
vargas.com/downloads/portfolio-
management-processes-flow/
Manajer portofolio
mengawasi kumpulan
proyek, program, dan
kegiatan lain yang
dikelompokkan
bersama untuk
memenuhi tujuan
bisnis strategis.
61
Governansi untuk Keunggulan
Bersaing
62
Governansi dan Kinerja
Governansi dan Kinerja
• Tata kelola yang baik mengarah pada kinerja
yang baik.
• Itu menciptakan sistem yang terbuka dan
transparan.
• Itu meningkatkan komunikasi dan memecah
hambatan sistematis untuk mengalirkan
informasi.
• Tata kelola yang baik memungkinkan
pengambilan keputusan berdasarkan data. Ini
mengurangi risiko.
• tata kelola yang baik membantu menciptakan
merek dan menciptakan kenyamanan bagi
semua pemangku kepentingan dan
masyarakat.
Apakah kinerja tergantung governansi?
• Kinerja jangka pendek tidak selalu tergantung
pada tata kelola.
• Asimetri pasar bertanggung jawab untuk ini.
Namun, ini meningkatkan risiko. Ini juga
menciptakan hambatan untuk pertumbuhan
jangka panjang.
• Kinerja jangka menengah dan panjang
membutuhkan tata kelola.
• Sebagian besar perusahaan yang telah
tumbuh dalam 25 tahun terakhir memiliki
kinerja luar biasa dan memiliki struktur tata
kelola yang baik.
• Struktur tata kelola yang baik memperlakukan
semua pemangku kepentingan secara adil.
• Tata kelola sendiri tidak dapat memastikan
kinerja.
63
Isu Governansi dan Pengukuran Kinerja
Isu Governansi dan Kinerja
• Apakah tata kelola merupakan kemewahan
yang hanya dapat diberikan oleh perusahaan
yang berkinerja baik?
• Apakah strategi dan taktik perlu diubah untuk
mengakomodasi tata kelola dengan kinerja?
• Apakah ada jeda waktu antara tata kelola dan
kinerja?
• Apakah para pemangku kepentingan khawatir
tentang "kinerja" atau "kinerja yang
dijanjikan"?
Governansi dan Pengukuran Kinerja
• Apakah perilaku tata kelola dimotivasi oleh
undang-undang?
• Apakah standar berbeda dengan yurisdiksi atau
apakah mengadopsi opsi terbaik?
• Apakah memilih hal yang benar untuk dilakukan
terlepas dari apakah itu wajib atau tidak?
• Apakah evaluasi kinerja terbatas pada metrik
penilaian?
• Apakah hanya ROE, margin bersih, pertumbuhan,
penciptaan kekayaan pemegang saham?
• Apakah ukuran kinerja perlu holistik?
• Perlu mencakup semua pemangku kepentingan.
• Tata kelola adalah pemempu untuk kinerja holistik.
• Bagaimana manajer memahami persyaratan
tata kelola dengan lebih baik?
• Apakah memerlukan riset pasar untuk persyaratan
tata kelola?
64
Berinvestasi dalam tata kelola perusahaan
• Perusahaan perlu berinvestasi dalam tata
kelola yang baik.
• Tata kelola perusahaan memiliki pengaruh langsung
terhadap kinerja bisnis dan karenanya ROI
• Memanfaatkan kekuatan TIK
• Rata-rata, pengusaha dengan praktik tata
kelola yang luar biasa menghasilkan
keuntungan 20 persen lebih besar daripada
perusahaan lain
• Sebuah studi berdasarkan 256 perusahaan yang
dilakukan di MIT Sloan School of Management
(Peter Weill and Jeanne W. Ross, 2005)
Proses
Perbaikan Pemantauan
Reviu
Sasaran
dan Ukuran
Hasil
Perubahan kebutuhan
dan kondisi
65
Pertanyaan yang perlu diajukan oleh anggota
Direksi
Satu-satunya pertanyaan yang harus ditanyakan oleh anggota Direksi
sebelum mengambil keputusan kunci:
“Bagaimana keputusan saya
memengaruhi nilai strategis
organisasi?”
“Apakah itu membantu meningkatkan
umur panjang organisasi dan
memastikan pertumbuhannya?”
66
Organisasi sebagai organisme
• Fokus dari setiap dasar teori yang kuat untuk governansi perusahaan
perlu bergeser dari
• yang bertujuan untuk menyeimbangkan antara kepentingan berbagai
pemangku kepentingan dengan
• yang berfokus pada organisasi dan menciptakan manfaat yang bertahan lama
bagi organisasi.
• Menggunakan kerangka kerja melihat ' organisasi sebagai organisme '-
yang dikembangkan oleh de Geus, Arie (1997) - memberikan dasar
teori yang sesuai untuk Tata Kelola Perusahaan dalam suatu
organisasi.
67
Organisasi sebagai organisme
• de Geus (1997) berawal dari premis bahwa kesetiaan pertama suatu organisasi
bukan kepada pemangku kepentingan individu, tetapi pada dirinya sendiri dan
keberlanjutan serta pertumbuhannya dan menekankan pada kebutuhan
organisasi untuk fokus pada faktor-faktor yang akan memastikan umur
panjangnya.
• Berdasarkan studi terhadap organisasi yang berumur panjang, yang dilakukan
saat berada di Royal Dutch Shell, de Geus (1997) mengidentifikasi empat
karakteristik berikut yang meningkatkan umur panjang organisasi:
• Sensitivitas terhadap lingkungan, mewakili kemampuan perusahaan untuk belajar dan
beradaptasi.
• Kohesi dan identitas, yang merupakan aspek dari kemampuan bawaan perusahaan untuk
membangun komunitas dan kepribadian untuk dirinya sendiri.
• Toleransi dan akibatnya, desentralisasi yang merupakan gejala kesadaran perusahaan tentang
ekologi dan kemampuannya untuk membangun hubungan yang konstruktif dengan entitas
lain, di dalam dan di luar dirinya.
• Pembiayaan konservatif sebagai komponen kunci dalam atribut itu memungkinkan suatu
organisasi untuk mengatur pertumbuhan dan evolusinya sendiri secara efektif.
• Setiap sasaran pemangku kepentingan yang tidak konsisten dengan pertumbuhan
dan umur panjang organisasi tidak akan menambah nilai strategis organisasi dan
Direksi akan MENOLAK yang sama saat mengambil keputusan.
68
Sumber: Building better governance, 12 June 2018 https://www.apsc.gov.au/building-better-governance
Membangun
Rumah
Governansi
yang Baik
69
Governansi dan Keunggulan Bersaing
Praktik Governansi:
• Struktur dewan
• Keanggotaan dewan
• Proses dewan
Kinerja Perusahaan:
• ROA, ROE, MTBR
Proses Kepatuhan:
• Akuntabilitas
• Penjaminan
Sumber pengembangan:
Teori, prinsip, nilai-nilai, konsep,
metode, teknik, teknologi
Proses Kinerja:
• Definisi strategi
• Kreasi nilai
Daya Saing:
• Kapabilitas
• VRIO (value, rarity,
imitability, dan
organization)
Sistem Inovasi:
• Standarisasi
Manajemen Inovasi
1
2
3
4
5
menghasilkan
menghasilkan
menentukan
menentukan
70
Kematangan Governansi
Level Keterangan Governansi Dimensi
Kepatuhan
Dimensi
Kinerja
Keunggulan
Daya Saing
Sistem
Inovasi
0 Tidak ada Proses tidak
diterapkan sama
sekali
Memantau
Mengarahkan
Mengevaluasi
Kebijakan,Standar,danProsedur
Penjaminan
Akunabilitas
Evaluasi
ReviuKemajuan
Perencanaan
1 Awal Proses bersifat ad-hoc
dan tidak terorganisir
2 Berulang Proses mengikuti pola
reguler
3 Didefinisikan Proses
didokumentasikan
dan dikomunikasikan
4 Dikelola Proses dipantau dan
diukur
5 Dioptimalkan Praktik terbaik diikuti
dan otomatis
1 2 3 4 5
71
Sumber: The defining evolution of IT governance, https://www.bmc.com/blogs/it-governance/
Tingkat
Kematangan
Governansi
72
Matriks
Kematangan
Governansi
Sumber: Corporate Governance for Early-
Stage, Innovative Companies: A Practical
Resource Guide by Danielle Piskadlo,
Deborah Drake, Ezra Mannix,
Jasper Veel, 25 Oct 2019
https://www.centerforfinancialinclusion.org
/corporate-governance-for-early-stage-
innovative-companies-a-practical-resource-
guide#annex-1 73
Sumber: Introduction to the Board Maturity Benchmark Model,
https://www.effectivegovernance.com.au/services/board-enhancement-and-maturity/
Evaluasi
Kinerja CEO
74
Diagram Alir
Sistem Manajemen
Kepatuhan
Sumber: ISO 19600:2014(en) Compliance management
systems — Guidelines
https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:19600:ed-1:v1:en
2
75
Bagan Rencana Strategis3
76
Keunggulan Daya Saing
(RBV Resource Based View)
• Pandangan berbasis sumber daya (RBV) adalah
model yang melihat sumber daya sebagai kunci
untuk kinerja perusahaan yang unggul.
• Organisasi harus melihat ke dalam perusahaan
untuk menemukan sumber keunggulan kompetitif
daripada melihat lingkungan yang kompetitif
untuk itu.
• Jika sumber daya menunjukkan atribut VRIO
(Value – Rarity – Imitability – Organization),
sumber daya memungkinkan perusahaan untuk
mendapatkan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif.
4
77
Sistem Manajemen Inovasi
ISO 56002:2019
5
78
Penutup
1. Istilah “governansi" mengacu pada sistem untuk mengelola dan mengatur
struktur organisasi (susunan prosedural dan organisasinya).
2. Tugasnya adalah memastikan bahwa manajemen dan struktur serta proses
organisasinya diatur sedemikian rupa sehingga mereka mendukung strategi
bisnis yang lebih luas dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin.
3. Paparan ini meninjau status perkembangan governansi perusahaan ditinjau
dari pengetahuan, teori, model, dan teknologi.
4. Tantangan yang dihadapi di bidang governansi adalah:
• Tantangan besar pertama adalah menentukan ukuran yang tepat untuk governansi yang baik
yang akan menangkap semua aspek governansi.
• Tantangan kedua adalah pengembangan model yang sesuai dengan kondisi dan konteks
perusahaan yang dapat memprediksi kecenderungan perilaku berdasarkan pilihan kebijakan
governansi.
• Tantangan ketiga untuk penelitian tata kelola perusahaan adalah kesimpulan kausalitas,
antara governansi yang baik dan kinerja perusahaan, yang memerlukan pemodelan yang
lengkap dari berbagai faktor-faktor yang mendasari governansi perusahaan.
79
Terima Kasih
80

More Related Content

What's hot

Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Analisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbkAnalisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbkDesy Rahmawati
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan93220872
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Sim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSelfia Dewi
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisEko Mardianto
 
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinasTeknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinasapotek agam farma
 
Sim jawaban semester 4
Sim jawaban semester 4Sim jawaban semester 4
Sim jawaban semester 4Apriani Rahayu
 
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik Dadang Solihin
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaEr Erlyta
 

What's hot (20)

Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Analisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbkAnalisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbk
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Sim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusia
 
Fraud Risk Management
Fraud Risk ManagementFraud Risk Management
Fraud Risk Management
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 
Organizational Diagnostic
Organizational DiagnosticOrganizational Diagnostic
Organizational Diagnostic
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
 
Talent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdfTalent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdf
 
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinasTeknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
 
Alur dan Langkah Audit Sosial
Alur dan Langkah Audit SosialAlur dan Langkah Audit Sosial
Alur dan Langkah Audit Sosial
 
Sim jawaban semester 4
Sim jawaban semester 4Sim jawaban semester 4
Sim jawaban semester 4
 
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
 

Similar to GCG_UNGGULAN

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE  PADA PT. MANDIRI SEKURITASPENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE  PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. MANDIRI SEKURITASRatih Srie Intan Maisyuri
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017Muhammad Frayogi
 
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...salomoroyfreddy
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Governance Ratin...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Governance Ratin...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Governance Ratin...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Governance Ratin...Melania Bastian
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubuana, ...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubuana, ...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubuana, ...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubuana, ...Bobby Sirait
 
Etika bisnis dan informasi GCG
Etika bisnis dan informasi  GCGEtika bisnis dan informasi  GCG
Etika bisnis dan informasi GCGHarisno Al-anshori
 
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Prihatini Ratna Dewi
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Serafinus Octavia Puspitasari
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...parluhutan silitonga
 
14, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate governance, universit...
14, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate governance, universit...14, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate governance, universit...
14, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate governance, universit...Adi Novian Prihantoro
 
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...Roni Nugroho
 
Corporate Governance Assessment
Corporate Governance Assessment Corporate Governance Assessment
Corporate Governance Assessment Muhammad Jamaluddin
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...ghazialhaq
 
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...ghazialhaq
 
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, governance rating, universitas mercu bu...
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, governance rating, universitas mercu bu...Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, governance rating, universitas mercu bu...
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, governance rating, universitas mercu bu...Dede Anggraini
 
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...Abdul Latif
 
BE & GG, Tjong Vonny, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Good Corporate Governance , U...
BE & GG, Tjong Vonny, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Good Corporate Governance , U...BE & GG, Tjong Vonny, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Good Corporate Governance , U...
BE & GG, Tjong Vonny, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Good Corporate Governance , U...Tjong Vonny
 

Similar to GCG_UNGGULAN (20)

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE  PADA PT. MANDIRI SEKURITASPENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE  PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
 
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Governance Ratin...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Governance Ratin...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Governance Ratin...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Governance Ratin...
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubuana, ...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubuana, ...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubuana, ...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubuana, ...
 
Etika bisnis dan informasi GCG
Etika bisnis dan informasi  GCGEtika bisnis dan informasi  GCG
Etika bisnis dan informasi GCG
 
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
 
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...
 
14, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate governance, universit...
14, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate governance, universit...14, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate governance, universit...
14, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate governance, universit...
 
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
 
Corporate Governance Assessment
Corporate Governance Assessment Corporate Governance Assessment
Corporate Governance Assessment
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
 
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
 
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...
 
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, governance rating, universitas mercu bu...
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, governance rating, universitas mercu bu...Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, governance rating, universitas mercu bu...
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, governance rating, universitas mercu bu...
 
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
 
BE & GG, Tjong Vonny, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Good Corporate Governance , U...
BE & GG, Tjong Vonny, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Good Corporate Governance , U...BE & GG, Tjong Vonny, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Good Corporate Governance , U...
BE & GG, Tjong Vonny, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Good Corporate Governance , U...
 

More from Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorTogar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyTogar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainTogar Simatupang
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikTogar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTogar Simatupang
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaTogar Simatupang
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianTogar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiTogar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisTogar Simatupang
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTogar Simatupang
 

More from Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 

Recently uploaded

"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxmuhammadfajri44049
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxHeripurwanto62
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxMelandaNiuwa
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 

Recently uploaded (20)

"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 

GCG_UNGGULAN

  • 1. Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corporate Governance) Togar M. Simatupang Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Del Paparan dalam Seminar Tata Kelola Perusahaan yang diselenggarakan oleh the Indonesian Institute for Corporate Governance 11 Juli 2020
  • 2. Kilasan 1. Pendahuluan 2. Governansi 3. Perspektif Teori tentang Governansi 4. Model Governansi 5. Teknologi Governansi 6. Governansi untuk Keunggulan Bersaing 7. Penutup 2
  • 3. Pendahuluan • Governansi perusahaan mewakili bisnis yang bertanggung jawab yang diarahkan pada penciptaan nilai jangka panjang. • Pandangan governansi perusahaan bergeser dari sekadar kewajiban dan kepatuhan terhadap hukum dan standar pencatatan, menjadi landasan untuk menciptakan keunggulan bersaing. • Governansi perusahaan adalah seperangkat prinsip yang mencakup tujuan ekonomi dan sosial serta antara tujuan individu dan kolektif sehingga dapat menyelaraskan kepentingan berbagai pemegang kepentingan untuk pencapaian keunggulan bersaing. • Apakah perkembangan governansi perusahaan terkini membantu perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing? • Paparan ini melengkapi upaya untuk mengemukakan argumen bahwa keunggulan bersaing perusahaan muncul dari sistem governansi perusahaan yang baik. 3
  • 5. Governansi • Governansi berasal dari kata Latin “gubernare" yang berarti "mengarahkan“ misalnya kapal. • Kata Latin adalah terjemahan dari kata Yunani "kybernetes", yang sering digunakan sebagai analogi untuk "seni pemerintahan" yang mirip dengan kemudi kapal. • Sekitar 2000 tahun kemudian kata ini mengilhami ilmu "sibernetika", dan gagasan tata kelola masih menunjukkan latar belakang sibernetika ini dalam analisis proses kontrol masyarakat dan pengaturan diri. • Teori awal governansi menghindari penjelasan fungsionalis melalui penekanan pada proses sosial dan politik di tingkat mikro dan meso. Tujuannya adalah merekonstruksi secara terperinci bagaimana berbagai pengaturan kelembagaan dan sistem aturan bekerja dalam koordinasi dan pengendalian tindakan sosial. • Governansi dipandang sebagai: • Penggerak dan koordinasi aktor yang saling tergantung dalam sistem aturan yang kompleks yang membentuk tindakan para aktor sosial. • Governansi adalah tindakan pengaturan yang berkaitan dengan keputusan yang menentukan harapan, memberikan kekuasaan, dan memverifikasi kinerja. 5
  • 6. Difusi Governansi di Abad ke-21 Governansi Perusahaan Transnasional Perusahaan Nasional Busines LokalTingkat Sub- nasional Tingkat Nasional Tingkat Supranasional Sektor Swasta Sektor Publik Setor Ketiga Organisasi Antar Pemerintah Organisasi Non- pemerintah Organisasi Nirlaba Nasional Pemerintah Negara Bagian dan Lokal Kelompok Lokal Sumber: Nye J, Kamarck EC (2002). Governance.com: democracy in the information age. Washington, DC, Brookings Institute Press. 6
  • 7. Governansi Perusahaan Governansi Perusahaan adalah proses formal untuk menentukan strategi organisasi dan mengawasi pelaksanaannya untuk mencapai tujuan perusahaan kerangka dan mekanisme hak keputusan visi, sasaran/prioritas, pengukuran; proposisi nilai dan portofolio layanan; pendekatan dan komitmen sumber daya; manajemen perubahan penerjemahan ke dalam rencana operasional yang selaras, taktis; pemantauan dan kontrol; akuntabilitas; kepatuhan terhadap peraturan diselaraskan/disinkronkan dengan strategi perusahaan, termasuk strategi aset utama lainnya Fungsi Governansi adalah untuk memastikan bahwa: 1. kebutuhan, kondisi, dan opsi pemangku kepentingan dievaluasi untuk menentukan tujuan perusahaan yang seimbang dan disepakati untuk dicapai; 2. menetapkan arah atau mengarahkan melalui penentuan prioritas dan pengambilan keputusan; dan 3. memantau kinerja, kepatuhan, dan kemajuan terhadap arah dan tujuan yang disepakati. 7
  • 8. Governansi Perusahaan - GCG • Governansi Perusahaan adalah mekanisme yang digunakan dalam mengelola bisnis suatu perusahaan yang bertujuan menciptakan sistem pengendalian dan keseimbangan untuk mencegah penyalahgunaan sumber daya perusahaan dan tetap mendorong pertumbuhan perusahaan. • Governansi perusahaan adalah proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis serta aktivitas perusahaan ke arah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan • Finance Commitee on Corporate Governance (GCCG) Malaysia • Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), yang selanjutnya disebut GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. Sumber: Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Peraturan Menteri BUMN Per-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN, dan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. 8
  • 9. Implementasi GCG di BNI Peta jalan melalui 3 (tiga) kelompok proses utama (structure, process, dan outcome) Sumber: Laporan Tahunan 2019 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 9
  • 10. Corporate Governance System Sumber: “Corporate Governance” https://www.meiji.com/global/investors/governance/corporate-governance/ 10
  • 11. Manfaat Governansi yang Baik • Meningkatkan kinerja organisasi melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional organisasi, serta lebih meningkatkan pelayanan kepada pihak yang berkepentingan (stakeholder) • Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak kaku (karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai organisasi (corporate value) • Meningkatkan kepercayaan investor, donatur, dan kreditur untuk menanamkan modalnya. • Mengurangi biaya keagenan (agency cost), yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh pemegang saham sebagai akibat dari pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen. • Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu biaya-biaya yang muncul sebagai dampak dari pengelolaan perusahaan. • Meningkatkan nilai saham perusahaan yang berakibat meningkat juga citra perusahaan di mata masyarakat. 11
  • 12. Lingkup Governansi Perusahaan Kinerja perusahaan dan kinerja dewan. Hubungan antara dewan dan manajemen eksekutif. Penunjukan dan penilaian dewan direksi. Keanggotaan dan tanggung jawab dewan. Budaya kerja perusahaan dan cara mempertahankannya. Manajemen risiko, kepatuhan perusahaan, dan kontrol internal. Komunikasi antara dewan dan karyawan lainnya (mencakup corporate officers dan director). Komunikasi dengan para pemegang saham. Laporan keuangan. Sumber: Price Waterhouse Coopers (PwC) 12
  • 14. Isu Governansi dan Manajemen Isu governansi memerlukan jawaban yang jelas terhadap pertanyaan berikut: • Atas dasar apa keputusan utama harus diambil dalam suatu organisasi? • Siapa yang kepentingannya paling tinggi dan siapa yang harus memandu pengambilan keputusan? Governansi (Tata Kelola) • Penciptaan pengaturan di mana orang lain dapat mengelola secara efektif • Pekerjaan dewan dalam menetapkan kebijakan, mendefinisikan tujuan yang luas, dan menetapkan aturan anggota dewan. • Mengawasi manajemen. • Keputusan jangka panjang. Manajemen (Pengelolaan) • Pembuatan keputusan operasi • Kewenangan yang didelegasikan kepada CEO, menerapkan keputusan yang ditetapkan oleh dewan, dan melibatkan operasi organisasi. • Masalah taknis. • Manajemen berkelanjutan. • Transaksi kecil • Informasi • Pesetujuan • Kontrol • Bimbingan • Informasi • Laporan • Diskusi • Dukungan 14
  • 15. Governansi dan Manajemen Governansi Perusahaan Manajemen Manajemen Strategi Manajemen Perusahaan Akuntabilitas dan Pengawasan Eksekutif mengambil keputusan dan mengendalian sistem operasi Sumber: Corporate Governance: Principles, Policies, and Practices by Robert Ian Tricker. Oxford University Press, 2019. Orientasi Waktu Orientasi Bisnis Masa Sekarang Masa Depan Internal Eksternal Governansi 15
  • 16. Governansi dan Manajemen Governansi Pembeda Manajemen Menentukan (perencanaan), menetapkan kebijakan dan tujuan tingkat tinggi Misi, kebijakan, strategi Mengembangkan (operasi), menegakkan kebijakan Membangun dan menjunjung tinggi Nilai-nilai Mengembangkan dan mencontohkan Mewakili Pemangku Kepentingan Berkomunikasi Memastikan kelangsungan hidup, alokasi sumber daya Sumber Daya Meningkatkan, mengerahkan sumber daya Akuntabilitas Kinerja Melaporkan, bertanggung jawab Memberikan wawasan, kebijaksanaan, dan pertimbangan Hubungan antara Memberikan informasi, saran, dan dukungan Menyelesaikan kepentingan yang saling bertentangan Keputusan Mengusulkan opsi Mengelola Governansi Mendukung Menunjuk dan Mengembangkan pemimpin tim Penunjukan Staf Menunjuk dan mengembangkan staf Menetapkan kebijakan dan bertanggung jawab Risiko dan legal Mengelola dan memastikan kepatuhan Menugaskan tanggung jawab Tanggung jawab Melaksanakan tanggung jawab 16
  • 17. Memisahkan Governansi dari Manajemen  Dua hal ini (governansi dan manajemen): • Mencakup berbagai kegiatan yang berbeda • Membutuhkan struktur organisasi yang berbeda • Melayani tujuan yang berbeda  Governansi tentang: • Siapa yang memutuskan apa tujuannya, apa yang harus dilakukan untuk mengejar tujuan dan dengan apa caranya, • Bagaimana keputusan itu diambil • Siapa yang memegang kekuasaan, otoritas, dan tanggung jawab • Siapa yang harus dimintai pertanggungjawaban  Manajemen tentang: • Apa yang dilakukan dalam mengejar tujuan yang diberikan • Cara dan tindakan untuk mengejar tujuan tersebutSumber: COBIT 5 Process Reference Model Governansi ada untuk menerjemahkan keinginan pemilik organisasi menjadi kinerja organisasi Governansi adalah tanggung jawab dari dewan direksi Manajemen adalah tanggung jawab manajemen eksekutif di bawah kepemimpinan seorang CEO Plans Policies Proposals Performance comformance 17
  • 18. Proses Governansi dan Proses Manajemen Sumber: COBIT 5 Process Reference Model Proses Governansi dapat mencakup kegiatan mengevaluasi dan merumuskan, memperkenalkan, dan memantau (meninjau) kebijakan, pedoman, aturan, prosedur, instrumen dan teknologi yang memandu praktik manajemen dalam organisasi. Proses Manajemen adalah proses menetapkan tujuan, merencanakan, membangun, menjalankan, memantau dan/atau mengendalikan pelaksanaan segala jenis kegiatan, seperti proyek atau proses atau program. 18
  • 19. Menyeimbangkan Kepatuhan dan Kinerja Fungsi Dewan Direksi: menyetujui dan bekerja melalui CEO Kepatuhan Kinerja Eksternal Pelaporan Akuntabilitas • Laporan tahunan • Pengulas eksternal Perumusan Strategi • Perencanaan korporasi • Posisi platform/jaringan • Perencanaan unit kerja Internal Pemantauan dan Pengawasan • Memenuhi target • Pemantauan kepatuhan • Pengulas internal Pembuatan Kebijakan • Kebijakan perusahaan • Manajemen risiko – bisnis, orang, dan keuangan • Sistem Manajemen Sumber: Robert I. Tricker, International Corporate Governance: Text Readings and Cases, New York: Prentice Hall, 1994, p.149. 19
  • 21. Kegagalan Governansi Pengertian: Kegagalan governansi mengacu pada praktik dan intervensi yang tidak efektif yang menyebabkan pemborosan sumberdaya, kerugian finansial, kehancuran reputasi, kehilangan kepercayaan, maupun intervensi yang menghasilkan masalah-masalah baru dan lebih serius yang tidak ada sebelumnya. Dimensi Kegagalan: 1. Peran bermasalah dari lembaga perwakilan dan pengambilan keputusan yang mengarah pada defisit dalam legitimasi, efisiensi, dan efektivitas. 2. Masalah mengatasi kompleksitas atau dengan masalah koordinasi interaksi para pihak. Persyaratan: Persaingan global di pasar membutuhkan perencanaan dan manajemen terbaik, ide-ide inovatif, kepatuhan terhadap hukum, dan hubungan yang baik antara direktur, pemegang saham, karyawan, dan pelanggan. Isu-Isu: • Asimetri kekuasaan • Asimetri informasi • Kepentingan pemegang saham sebagai pemilik residual • Peran manajemen pemilik • Teori pemisahan kekuasaan • Pembagian kue perusahaan di antara para pemangku kepentingan 21
  • 22. Kesalahan governansi perusahaan paling umum • Kegagalan untuk mengklarifikasi peran dan tanggung jawab antara CEO/C-suite dan Dewan. • Kegagalan untuk mendapatkan orang yang tepat di ruang Dewan, terlibat penuh, dan melakukan hal-hal yang benar. • Gagal mengembangkan konsensus secara terperinci tentang di mana berada, ke mana akan pergi, dan bagaimana akan sampai di sana. • Kegagalan untuk cenderung hati-hati untuk kepentingan berbagai pemangku kepentingan. • Kegagalan yang disengaja tentang informasi apa yang dibutuhkan Dewan untuk melakukan tugasnya. • Kegagalan untuk menjelaskan tanggung jawab Dewan atas budaya dan perannya dengan CEO dalam mengelola dan mengubahnya. • Kegagalan untuk mendapatkan kompensasi CEO dan C-suite dengan benar. • Kegagalan untuk memahami kebutuhan CEO (dan C-suite) untuk pelatih dan peran Dewan yang sangat berbeda sebagai bos. • Kegagalan untuk menghargai keniscayaan CEO, C-suite, dan pergantian ruang Dewan, dan upaya yang tidak memadai untuk tetap positif. • Kegagalan untuk secara aktif menumbuhkan kebijaksanaan di ruang Dewan: berpikir vs melakukan, mencerminkan vs bereaksi, belas kasih vs ketidakpekaan dan tidak peduli. 22
  • 23. Kasus-kasus Kegagalan Governansi Perusahaan No. Nama Perusahaan Negara Penyebab kegagalan yang dapat diamati Keterangan 1. Lehman Brothers AS Aturan akuntansi yang rumit, derivatif yang kompleks, ketamakan, leverage yang berlebihan, dan kepuasan dari lembaga pemeringkat Kebangkrutan terbesar di sejarah korporasi tahun 2008 2. Barings Bank UK Nick Leeson mungkin melakukan strategi perdagangan dengan sedikit atau tanpa risiko sama sekali karena ia diduga melakukan lindung nilai. Pada tanggal 26 Februari 1995, salah satu bank tertua dinyatakan bangkrut 3. Satyam India Mengecilkan kewajiban dan meningkatkan saldo kas. Kegagalan yang terjadi pada perusahaan perangkat lunak terbesar keempat tahun 2008 4. Enron AS Pendapatan digelembungkan Klaim pendapatan $ 101 miliar (2000) 5. WorldCom AS Beban dibukukan sebagai belanja modal 6. Tyco AS Penjarahan oleh CEO, transaksi saham yang tidak patut 7. Global Crossing AS Menaikkan laba perusahaan untuk menipu Investor 8. Royal Ahold Belanda Penghasilan dibesar-besarkan 9. Parmalat Italia Transaksi palsu dicatat 10. Wal-Mart AS Kelemahan dalam pengendalian internal telah menyebabkan investigasi pemerintah dan gugatan oleh karyawan 11. Xerox AS Pengakuan pendapatan yang dipercepat 23
  • 25. 25
  • 26. Alasan umum untuk kegagalan perusahaan Dewan tidak efektif (Ineffective boards) Kompleksitas (Complexity) Komunikasi yang Buruk (Poor communication) Buta risiko (Risk blindness) Budaya perusahaan yang tidak sehat (Unhealthy company culture) Gangguan teknologi (Technological disruption) Modal kerja tidak cukup (Not enough working capital) Langit-langit kaca informasi (Information glass ceiling) Kegagalan sistemik (Systemic failures) Kesulitan ekonomi (Economic distress) Sumber: "10 reasons for corporate failure" by Nash Riggins - March 29, 2019 https://www.financialdirector.co.uk/2019/03/29/10-reasons-for-corporate-failure/ 26
  • 27. Selalu mempertanyakan • Selalu pertanyakan penyebab kesuksesan. • Sesuatu yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan mungkin adalah kecurangan. • Bagaimana Anda memastikan perusahaan dijalankan untuk kepentingan orang-orang yang benar-benar memilikinya? • Bagaimana Anda mencapai itu ketika ada begitu banyak lapisan antara pemilik utama dan orang-orang yang benar-benar menjalankan perusahaan? • Pada setiap tahap, harus dirancang sistem yang mempertimbangkan sifat manusia dan kesalahan manusia. • Yang paling penting dari semuanya adalah memastikan bahwa orang-orang yang menjalankan governansi ditunjuk oleh orang-orang yang bekerja untuk mereka, dan memahami bahwa mereka melapor kepada mereka. 27
  • 28. Metode Peta Kecelakaan (the AcciMap method) Sumber: Rasmussen, J. and Svedung, I. 2000. Proactive risk man-agement in a dynamic society. https://www.msb.se/RibData/Filer/pdf/16252.pdf. 28
  • 29. Analisis AcciMap dari studi kasus kesalahan dosis obat Sumber: Comparing HFACS and AcciMap in a Health Informatics Case Study - The Analysis of a Medication dosing Error by Oseghale Osezua Igene and Chris Johnson (2018), Conference: Safety and Reliability – Safe Societies in a Changing World. 29
  • 30. Perspektif Teori tentang Governansi 30
  • 31. Perspektif Teori tentang Governansi Mengapa perusahaan ada? Ekonomi Biaya Transaksi Apakah pihak yang berhubungan dengan perusahaan sepakat bagaimana perusahaan dikelola? Teori Keagenan (Agensi), Teori Ketatalayanan Mengapa sebagian perusahaan lebih baik dari yang lain? Teori Manajemen Strategis Bagaimana perusahaan bekerjasama? Ekonomi organisasional koperatif 31
  • 32. Teori Governansi Perusahaan Teori Disiplin Dasar Asal Tahun Ilmuwan Perhatian Utama - Hipotesis Model Dewan Peran Dewan Perspektif Demokratis Sosiologi Model demokratis Untuk mewakili kepentingan anggota dan menyelesaikan di antara kepentingan berbagai kelompok dan menetapkan kebijakan secara keseluruhan Teori Keagenan Ekonomi 1929-1932 1972 Berle dan Means (1932) Jensen dan Meckling (1976) Pemisahan kepemilikan dan kontrol, benturan kepentingan antara hubungan prinsipal dan agen Model kepatuhan Memantau dan mengendalikan perilaku manajemen untuk memastikannya bertindak demi kepentingan terbaik pemegang saham Teori Ketatalayanan Psikologi dan Sosiologi 1990 Davis, Schoorman, dan Donaldson (1997) Pelayan adalah eksekutif dan manajer perusahaan yang puas dan termotivasi hanya ketika keberhasilan organisasi tercapai Model kemitraan Untuk bekerja dengan manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi, sehingga menambah nilai pada keputusan teratas Teori Ketergantungan Sumber Daya Ekonomi Model pilihan bersama untuk menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan eksternal utama untuk memastikan aliran sumber daya ke/dari organisasi Teori Pemangku Kepentingan Manajemen 1970 Stanford Research Institute (1963) Freeman (1994) Donaldson dan Preston (1995) Sebuah perusahaan harus dijalankan demi kepentingan semua pemangku kepentingannya, bukan hanya pemegang saham Model pemangku kepentingan Untuk mengoordinasikan berbagai kepentingan pemangku kepentingan untuk menentukan tujuan dan kebijakan organisasi Teori Hegemoni Manajerial Manajemen 1980 Mace (1971) Vance (1983) Lorsch dan MacIver (1989) Dewan Direksi adalah fraksi legal didominasi oleh manajemen Model stempel karet Untuk melegitimasi tindakan manajemen tanpa penilaian kritis 32
  • 33. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory) • Asalnya dalam teori governansi perusahaan dapat ditelusuri ke Freeman (1994) yang mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai “setiap kelompok dan individu yang dapat memengaruhi, atau dipengaruhi oleh, pencapaian tujuan perusahaan”. • Fokus teori pemangku kepentingan diartikulasikan menjadi dua pertanyaan inti yang dirumuskan oleh Freeman (1994): 1. Apa tujuan perusahaan? 2. Apa tanggung jawab manajemen terhadap pemangku kepentingan? • Contoh pendekatan ini berkisar dari pemikiran Ansoff (1987) sampai Michael Porter (1980), dan pekerjaan Kaplan dan Norton (1992) tentang Kartu Skor Berimbang (balanced scorecard) di tahun 1990-an. • Teori pemangku kepentingan gagal dalam menentukan perbedaan antara cara dan tujuan - ketika segala sesuatu (tujuan dari semua pemangku kepentingan) adalah tujuan maka tidak ada yang benar-benar tujuannya. 33
  • 34. Perspektif Teori tentang Governansi Pemegang Saham (the AGM of the shareholders) Dewan Komisaris (supervisory board of directors) Dewan Direksi (executive directors) Kemampuan (capability) dari aktor untuk mendayagunakan sumber daya Sumber Daya (resources) yang dapat dimobilisasi aktor Prosess (Process) kegiatan untuk menambah nilai guna Sistem Operasi Apa? Apa yang dilakukan dengan? Bagaimana? Perencanaan, Instruksi, dan pengendalian internal kegiatan operasi melaporkan dan menjawab membina dan mengawasi memilih dan memberhentikan Laporan Pemangku Kepentingan Karyawan, pemasok, kreditur, komunitas, pemerintah Teori Ketergantungan Sumber Daya (Resource Dependence Theory) Akses ke Sumber Daya: • Nasihat dan anjuran • Legitimasi • Saluran untuk berkomunikasi informasi antara perusahaan dan mitra • Bantuan dalam memperoleh sumber daya atau komitmen dari unsur-unsur penting di luar perusahaan Memaksimalkan penyediaan sumber daya penting bagi perusahaan Teori Kelembagaan (Institutional Theory) Berfokus pada norma- norma yang dilembagakan yang berlaku di bidang organisasi dan masyarakat Legitimasi Teori Jaringan Sosial (Social Network Theory) Berfokus pada jejaring sosial pemangku kepentingan utama Kepercayaan Teori Ketatalayanan (Institutioanl Theory) Berfokus pada internal vs eksternal dan akses ke informasi Pelayanan Teori Keagenen (Agency Theory) Berfokus pada agen individu, kecenderungan direktur untuk bertindak demi kepentingan terbaik mereka sendiri, mengejar gaji dan status. Monitoring Ekonomi Biaya Transaksi (Transaction Cost Economics Theory) berfokus pada transaksi individual, manajer (atau direktur) dapat mengatur transaksi secara oportunistik Pengamanan kontrak Pengangkatan, modal, imbalan Transparansi dalam Laporan Keuangan mewakili dan melaporkan ke Informasi tentang status kinerja sistem operasi UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas Memaksimalkan barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan Struktur Organisasi Sistem Manajemen 34
  • 35. Perbandingan Teori Agensi dan Teori Ketatalayanan Teori Agensi Teori Ketatalayanan Basis teoretis Ekonomi Psikologi organisasi dan sosiologi Kriteri kinerja Nilai pemegang saham Kepentingan perusahaan/nilai pemangku kepentingan Model manusia Manusia ekonomi Oportunisme individual (bahaya moral/seleksi yang merugikan) Manusia yang mengaktualisasikan diri Perilaku pro-organisasi (nilai-nilai moral bersama dan norma) Perilaku Melayani diri sendiri Melayani secara kolektif Motivasi manajerial Ekstrinsik Tingkatan lebih rendah: kebutuhan ekonomi Instrinsik Tingkatan lebih tinggi: pertumbuhan, pencapaian, ... Perbandingan sosial Manajer Lain Prinsipal Kekuasaan Institusional: sah, koersif, legal Pribadi: pakar, referensi Filosofi Berorientasi kontrol Berorientasi pada keterlibatan Pendekatan terhadap ketidakpastian perilaku manajerial (orientasi risiko) • Ketidakpercayaan • Penghindaran • Kepercayaan • Penerimaan Tujuan Kontrol biaya Peningkatan kinerja Perbedaan budaya Individualisme, jarak kuasa yang tinggi Kolektivisme, jarak kuasa rendah Saran perancangan representatif • Monitoring sebagai peran utama dewan direksi • Pengendalian terstruktur dan persetujuan keputusan • Kebebasan direktur • Berbagi hak keputusan • Insentif (bayaran untuk kinerja) • Kontrak tertulis (berbasis hasil/perilaku) • Nasihat sebagai peran utama dewan direksi • Tingkat kepercayaan dan mekanisme membangun kepercayaan • Diskresi yang lebih besar untuk keputusan manajemen • Gaji tetap • Kontrak psikologis 35
  • 36. Hubungan Prinsipal dan Agen Pemilik Manajer Tugas - Mengeloka perusahaan Bertanggung jawab kepada • Adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (principal) yaitu pemilik atau pemegang saham dengan pihak yang menerima wewenang (agent) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama. • Manajer dalam menjalankan perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengelola perusahaan sebagaimana diamanahkan oleh pemilik yaitu meningkatkan kemakmuran prinsipal melalui peningkatan nilai perusahaan, sebagai imbalannya manajer (agent) akan mendapatkan gaji, bonus atau kompensasi lainnya. • Manajemen selaku pengelola perusahaan memiliki lebih banyak informasi tentang perusahaan, lebih mengetahui informasi internal, dan mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang dibanding dengan pemilik atau pemegang saham. • Manajer berkewajiban memberikan informasi atau sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Atas nama Mempekerjakan Untuk melaksanakan 36
  • 37. Persoalan Agensi Pemilik Manajer Tugas Melakukan tindakan Melaporkan • Tetapi informasi yang disampaikan terkadang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kondisi tersebut dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi. • Kenyataannya dalam menjalankan kewajibannya pihak manajer (agent) mempunyai tujuan lain yaitu mementingkan kepentingan mereka sendiri, memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. • Konsep pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan menimbulkan masalah karena adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham (sebagai prinsipal) dengan pihak manajemen (sebagai agen). • Dua sumber persoalan agensi: 1. Bahaya moral (moral hazard): sama dengan tindakan tersembunyi (hidden actions). 2. Seleksi yang merugikan (adverse selection): sama dengan informasi yang tersembunyi (keunggulan informasi dan kelemahan informasi). Mendelegasikan kewenangan Informasi selektif Dunia luar: Pelanggan, pemasok, kontraktor, mitra Informasi tanpa saringan Bahaya Moral Asimetri Informasi Seleksi yang merugikan Ongkos Keagenan Risiko Kinerja 37
  • 38. Asumsi Teori Agensi 1. Asumsi tentang sifat manusia, menekankan bahwa manusia memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality), dan tidak menyukai risiko (risk aversion), 2. Asumsi tentang keorganisasian, adalah adanya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria produktivitas, dan adanya asimetri information antara prinsipal dan agen, dan 3. Asumsi tentang informasi, adalah bahwa informasi dipandang sebagai barang komoditi yang bisa diperjual-belikan. 38
  • 39. Teori Agensi Pemilik Manajer Tugas Melakukan tindakan Melaporkan • Teori agensi menentukan mekanisme yang dapat mengurangi kerugian keagenan (Eisenhardt, 1988). • Ongkos keagenan: inisiasi, implementasi, dan monitoring • Melalui teori agensi, solusi terhadap persoalan agensi adalah mengendalikan para agen (manajer yang lalai) melalui monitoring ketat, sistem insentif dan obligasi, atau melakukan integrasi vertikal dengan pemasok atau pelanggan sehingga negosiasi harga lintas batas organisasi digantikan dengan otoritas hirarki (Jensen dan Meckling, 1976; Aoki, 1990). • Skema kompensasi eksekutif dan struktur governansi yang dipilih untuk melindungi kepentingan pemegang saham dan mengurangi ongkos keagenan. Mendelegasikan kewenangan Informasi selektif Dunia luar: Pelanggan, pemasok, kontraktor, mitra Informasi tanpa saringan Insentif Ongkos Keagenan Monitoring Pemantauan, insentif, integrasi (meningkat) Ongkos Keagenen (berkurang) Kinerja (meningkat) Proses Governansi Hasil Korporasi 39
  • 40. Kritik terhadap Teori Agensi • Teori agensi memegang pandangan tidak realistis tentang manusia dan organisasi yang mempunyai banyak motif selain dari bahaya moral. • Sebagian perilaku manusia bersifat emosional dan bukan rasional, misalnya perilakun kompulsif, perilaku yang didorong norma, motivasi intrinsik, dan kedermawanan. • Teori agensi menganggap perusahaan bersifat homogen dalam bertransaksi dan susunan governansi agensi. Akibatnya, teori ini tidak dapat memberikan penjelasan mengapa sebagian perusahaan lebih baik dari lainnya. • Teori agensi menolak gagasan bahwa susunan yang efektif bervariasi antara mekanistik dan organik tergantung pada kemungkinan ketidakpastian tugas dan tetap menyatakan bahwa susunan mekanistik yang cocok. • Teori agensi gagal menemukan konsistensi bahwa manajer yang lebih ketat dikendalikan memberikan hasil yang lebih baik menimbulkan pertanyaan pada asumsi bahwa manager adalah malas atau penipu licik kekayaan pemegang saham. • Banyak bukti yang menunjukkan bahwa manajer mempunyai kinerja lebih baik dengan regulasi diri, yang konsisten dengan pandangan yang dapat diterima oleh para manajer. 40
  • 41. Teori Ketatalayanan (stewardship) • Jika motivasi eksekutif cocok dengan model manusia berdasarkan teori ketatalayanan, memberdayakan struktur governansi menjadi sesuai. Iya dapat dipercaya. • Kalau begitu, mengapa tidak selalu ada hubungan kepelayanan, daripada hubungan keagenan? • Jawabannya terletak pada risiko yang dapat dianggap oleh prinsipal. Dalam kontrak governansi, pemilik harus memutuskan berapa besar risiko yang mereka mau anggap dengan kekayaannya. • Implementasi mekanisme governansi ketatalayanan terhadap agen seumpama dengan menukar kandang ayam dengan rubah. • Walaupun teori agensi menjawab perbedaan kepentingan prinsipal dan manager, teori tambahan diperlukan untuk menjelaskan apa, jika ada, yang menyebabkan kepentingan dapat diselaraskan and menjelaskan jenis lain perilaku manusia. • Teori ketatalayanan mendefinisikan situasi di mana manajer tidak didorong oleh tujuan individu, namun motif melayani yang sejalan dengan tujuan prinsipal. • Diberikan pilihan antara perilaku melayani diri sendiri dan perilaku pro-organisasi, perilaku pelayan tidak bergeser dari kepentingan organisasinya. • Karena pelayan melihat utilitas lebih besar dalam perilaku koperatif dan bertingkah demikian, perilakunya dapat dipandang sebagai rasional. 41
  • 42. Pilihan Ketatalayanan • Ada beberapa dimensi di mana asumsi teori agensi berbeda dengan asumsi teori ketatalayanan: • Faktor psikologi • Motivasi • Identifikasi • Penggunaan kuasa • Faktor situasional • Filosofi manajemen • Budaya • Jarak kuasa Akses Terhadap Informasi (meningkat) Mutu Keputusan (meningkat) Kinerja (meningkat) Proses Governansi Hasil Korporasi 42
  • 43. Matriks Orientasi Governansi OrientasiKeagenan Tinggi • Hanya fokus finansial • Kebutuhan pribadi/pemegang saham utama • Didorong oleh pasar tetapi responsif terhadap regulasi • Regulasi legalistik-eksternal ditekankan • Dikelola secara objektif • Kesesuaian (conformance), kinerja, dan akuntabilitas ditekankan • Sistem internal/eksternal • Model kewarganegaraan perusahaan diadopsi • Evaluasi tiga aspek dasar kehidupan (triple bottom lines) • Pandangan jangka panjang Rendah • Komplain/patuh • Dewan klub • Pendekatan kendali bebas (laissez faire) • Hubungan anarkis, tidak terstruktur • Regulasi mandiri yang dikelola • Sistem berimbang • Evaluasi non spesifik • Hubungan normatif, tidak legalistik • Evaluasi subyektif, fleksibel Rendah Tinggi Orientasi Ketatalayanan 43
  • 44. Orientasi Governansi dan Keuntungan Berkelanjutan Keagenan Ketatalayanan Garis laba berkelanjutan 44
  • 46. Pemodelan Governansi Dunia Nyata (masalah) Deskripsi Sistem Model Konseptual Akuisisi pengetahuan Asumsi-asumsi Abstraksi, penyederhanaan, analisis Model Model Komputer formulasi pemrograman representasi yang disederhanakan, validasi Model adalah penyederhanaan realitas, misalnya skala model, deskripsi formal, cetak biru, deskripsi tekstual, dan lainnya. Tujuan model: 1. Memvisualisasikan sistem 2. Menentukan struktur dan perilakunya 3. Menyediakan templat untuk membangun sistem 4. Menguji entitas fisik atau perilaku sebelum membangun (simulasi) 5. Memahami masalah dengan lebih baik Pemodelan adalah proses mewakili suatu sistem dengan menggunakan alat khusus untuk membantu dalam pengambilan keputusan dengan menghasilkan kemungkinan hasil berdasarkan kombinasi asumsi dan pertanyaan "bagaimana jika“. Opsi Adaptasi Fase persiapan Hasil implementasi Implementasi pemantauanreviu usulan tanggapan Adopsi, rencana tindak 46
  • 47. Fitur Utama dari Model Governansi Perusahaan Anglo-Saxon Benua Eropa Jepang Berorientasi pada pasar saham pasar perbankan pasar perbankan Mempertimbangkan hak milik (properti) pemegang saham hak milik pemegang saham dan hubungan perusahaan dengan karyawannya kepentingan pemangku kepentingan (keiretsu) Struktur kepemilikan saham tersebar terkonsentrasi terkonsentrasi (kepemilikan silang saham) Pengelolaan Direktur Eksekutif Direktur non eksekutif Dewan Pengawas Jajaran direktur (CEO) Jajaran direktur Komisi revisi Sistem kontrol eksternal internal intenal Sistem akuntansi GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) IFRS (International Financial Reporting Standards) GAAP dan IFRS Sumber: "Models and practices of corporate governance worldwide" by Mihaela Ungureanu (2012) http://ceswp.uaic.ro/articles/CESWP2012_IV3a_UNG.pdf 47
  • 48. Model Governansi Newman: Empat Bingkai Governansi • Sumbu vertikal mengukur sejauh mana kekuasaan terpusat (integrasi vertikal) atau terdesentralisasi (diferensiasi) • Sumbu horisontal, berkaitan dengan orientasi menuju perubahan: pengaturan governansi baik menekankan kesinambungan, ketertiban dan keberlanjutan atau membawa perubahan dan inovasi. • Empat model governansi: 1. Tujuan Rasional (Rational Goal), 2. Hirarki (Hierarchy), 3. Governansi Sendiri (Self-governance), and 4. Sistem Terbuka (Open Systems). Sumber: Newman, J. (2001) Modernising Governance, London: Sage. 48
  • 49. Empat Jenis Mekanisme Governansi Pasar Hirarki Komunitas Demokrasi Instrumen koordinasi utama Timbal balik, Insentif kuat Perintah dan kontrol Kesesuaian tujuan, norma bersama Pengambilan keputusan bersama Cara operasi Harga Aturan Rutin, tradisi, pertukaran informasi informal Partisipasi, suara, komitmen Biaya operasi (biaya administrasi) Rendah Tinggi Rendah Sedang Keluwesan Tinggi Sedang Rendah Rendah Kapasitas untuk menyelesaikan masalah koordinasi horisontal Rendah Sedang Tinggi Sedang Kapasitas untuk menyelesaikan masalah koordinasi vertikal Rendah Tinggi Rendah Sedang Sumber: Grandori, A. And Furnari, S. (2008) “A chemistry of organization: combinatory analysis and design”, OrganizationStudies, 29(3): 459-85. Mekanisme tata kelola perusahaan adalah seperangkat aturan yang dapat diberlakukan sendiri (formal atau informal) yang mengatur pilihan tindakan kontinjensi dari para pemangku kepentingan. 49
  • 50. Strategi dan Disiplin Governansi Sumber: “Introduction to Strategy and Governance Discipline” https://www.managebt.org/book/strategy-and-governance/introduction-to-strategy-and-governance-discipline/ 50
  • 51. Model Governansi sebagai Fungsi Bisnis Inti Sumber: “A solid model governance framework” https://blogs.sas.com/content/hiddeninsights/2017/11/16/model-governance-framework-mrm/ Tata kelola model harus memastikan keselarasan seluruh siklus hidup model, dengan tiga garis pertahanan: 1. Operasi bisnis, 2. Fungsi manajemen risiko, dan 3. Efektivitas dan efisiensi analisis risiko model. 51
  • 52. Hierarki Dokumen Governansi yang Sederhana Sumber: Governance Documents – creating a ‘Common Language’ for Corporate Governance https://www.infogovanz.com/information-governance/governance-documents-creating-a-common-language/ 52
  • 54. Apa artinya memiliki defisit governansi? Kurangnya Data Pemimpin tidak memiliki informasi yang tepat pada waktu yang tepat untuk mengajukan pertanyaan yang tepat. Kurangnya Visibilitas Pemimpin tidak memiliki visibilitas dari berbagai sudut pandang: ke dalam perusahaan, lintas industri, dan ke masa depan. Kurangnya Keamanan Para pemimpin tidak memiliki alat untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi data sensitif dengan aman. Sumber: “Modern Governance” https://diligent.com/au/modern-governance/ 54
  • 55. Apa peran teknologi dalam governansi? Manajemen governansi adalah fungsi dewan direksi: • Dewan membuat aturan dan menetapkan tujuan dan sasaran sebagaimana diuraikan dalam rencana strategis. • Tim manajemen adalah perpanjanan tangan yang melihat operasi sampai selesai. • Dewan dan manajer harus memenuhi tanggung jawab mereka dalam batas-batas etika dan budaya organisasi dan governansi memberikan jalan yang lurus dan mantap bagi mereka untuk bekerja bersama demi kebaikan organisasi. Governansi di Era Digital: • Teknologi, seperti program perangkat lunak, menggunakan otomatisasi untuk merampingkan proses governansi. • Portal papan membantu dewan dalam menciptakan efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi, serta memastikan kepatuhan, saat mereka memenuhi tugas dewan mereka. • Portal papan menawarkan platform digital yang aman untuk menyimpan dokumen secara elektronik. • Platform ini juga berperan dalam menyediakan ruang daring yang aman untuk komunikasi dan kolaborasi dewan. 55
  • 56. Revolusi Governansi Governansi 1.0 •Perhatian adalah tenaga kerja (input) dan otoritas- sentris •Aturan dasar untuk menjamin manajemen perusahaan dan pengawasan berfungsi dengan baik. •Governansi yang hierarkis dan terpusat untuk mendukung proses manajerial Governansi 2.0 •Perhatian adalah keluaran (output) dan efisiensi-sentris •Etika bisnis •Governansi untuk memenangkan persaingan dalam pasar bebas Governansi 3.0 •Perhatian pada hasil (outcome) dan pengguna- sentris •Budaya perusahaan, efisiensi administrasi, interoperabilitas, peningkatan layanan •Governansi kolaborasi dan jaringan dialog dengan pemangku kepentingan •Governansi Elektronik adalah penerapan Teknologi Informasi untuk proses- proses governansi yang berfungsi untuk mewujudkan govenansi yang Sederhana, Bermoral, Akuntabel, Responsif, dan Transparan (SMART) Governansi 4.0 •Perhatian pada ko-kreatif dan ekosistem-sentris •Disrupsi •Transformasi digital •Governansi tangkas (agile governance) •Governansi cerdas (smart governance) dengan data dan berbasis bukti untuk mendukung aksi kolektif berbasis kesadaran •Kepercayaan dibangun di atas standar dan fakta yang dapat diverifikasi melalui komitmen dan pemeriksaan (spot-checks) 56
  • 57. Teknologi Apa? Peta (map) Kompas (compas) Standar (standard) Komputasi (computation) Lacak dan Telusur Platform dan Aplikasi Internet untuk Segala (IoT) Indera dan tanggap (sense and respond) Kederdasan mesin (machine intelligence) Teknologi adalah alat yang dibuat menggunakan pengetahuan ilmiah Governansi cerdas adalah tentang menggunakan teknologi untuk memfasilitasi dan mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. 57
  • 58. Sumber: “Management System” https://gaiasos.info/Content/MgtSoS/SYS_Mgt.htm 58
  • 59. Organisational Fitness® Sumber: “The new standard for building and sustaining great companies” https://www.qlearsite.com/organisational-fitness Organisational Fitness Results 1. Leadership Reports - summary of your whole organisation. Ideal for discussing return to work priorities and planning actions with your senior stakeholders. 2. Team Reports - breakdown of results into different departments to help drive initiatives at a local team level. 3. Insight Tool - drill into scores and explore what employees are saying using language analysis, including theme categories and sentiment analysis. 4. Digital Dashboards - empower team leaders with easy to use, visual dashboards to help facilitate change programmes that improve Organisational Fitness®. 59
  • 60. Dasbor Governansi Perusahaan Sumber: KPIs for Corporate Governance Dashboard https://bscdesigner.com/corporate- governance-kpis.htm 60
  • 61. Alur Proses Manajemen Portofolio Sumber: Portfolio Management Processes Flow https://ricardo- vargas.com/downloads/portfolio- management-processes-flow/ Manajer portofolio mengawasi kumpulan proyek, program, dan kegiatan lain yang dikelompokkan bersama untuk memenuhi tujuan bisnis strategis. 61
  • 63. Governansi dan Kinerja Governansi dan Kinerja • Tata kelola yang baik mengarah pada kinerja yang baik. • Itu menciptakan sistem yang terbuka dan transparan. • Itu meningkatkan komunikasi dan memecah hambatan sistematis untuk mengalirkan informasi. • Tata kelola yang baik memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan data. Ini mengurangi risiko. • tata kelola yang baik membantu menciptakan merek dan menciptakan kenyamanan bagi semua pemangku kepentingan dan masyarakat. Apakah kinerja tergantung governansi? • Kinerja jangka pendek tidak selalu tergantung pada tata kelola. • Asimetri pasar bertanggung jawab untuk ini. Namun, ini meningkatkan risiko. Ini juga menciptakan hambatan untuk pertumbuhan jangka panjang. • Kinerja jangka menengah dan panjang membutuhkan tata kelola. • Sebagian besar perusahaan yang telah tumbuh dalam 25 tahun terakhir memiliki kinerja luar biasa dan memiliki struktur tata kelola yang baik. • Struktur tata kelola yang baik memperlakukan semua pemangku kepentingan secara adil. • Tata kelola sendiri tidak dapat memastikan kinerja. 63
  • 64. Isu Governansi dan Pengukuran Kinerja Isu Governansi dan Kinerja • Apakah tata kelola merupakan kemewahan yang hanya dapat diberikan oleh perusahaan yang berkinerja baik? • Apakah strategi dan taktik perlu diubah untuk mengakomodasi tata kelola dengan kinerja? • Apakah ada jeda waktu antara tata kelola dan kinerja? • Apakah para pemangku kepentingan khawatir tentang "kinerja" atau "kinerja yang dijanjikan"? Governansi dan Pengukuran Kinerja • Apakah perilaku tata kelola dimotivasi oleh undang-undang? • Apakah standar berbeda dengan yurisdiksi atau apakah mengadopsi opsi terbaik? • Apakah memilih hal yang benar untuk dilakukan terlepas dari apakah itu wajib atau tidak? • Apakah evaluasi kinerja terbatas pada metrik penilaian? • Apakah hanya ROE, margin bersih, pertumbuhan, penciptaan kekayaan pemegang saham? • Apakah ukuran kinerja perlu holistik? • Perlu mencakup semua pemangku kepentingan. • Tata kelola adalah pemempu untuk kinerja holistik. • Bagaimana manajer memahami persyaratan tata kelola dengan lebih baik? • Apakah memerlukan riset pasar untuk persyaratan tata kelola? 64
  • 65. Berinvestasi dalam tata kelola perusahaan • Perusahaan perlu berinvestasi dalam tata kelola yang baik. • Tata kelola perusahaan memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja bisnis dan karenanya ROI • Memanfaatkan kekuatan TIK • Rata-rata, pengusaha dengan praktik tata kelola yang luar biasa menghasilkan keuntungan 20 persen lebih besar daripada perusahaan lain • Sebuah studi berdasarkan 256 perusahaan yang dilakukan di MIT Sloan School of Management (Peter Weill and Jeanne W. Ross, 2005) Proses Perbaikan Pemantauan Reviu Sasaran dan Ukuran Hasil Perubahan kebutuhan dan kondisi 65
  • 66. Pertanyaan yang perlu diajukan oleh anggota Direksi Satu-satunya pertanyaan yang harus ditanyakan oleh anggota Direksi sebelum mengambil keputusan kunci: “Bagaimana keputusan saya memengaruhi nilai strategis organisasi?” “Apakah itu membantu meningkatkan umur panjang organisasi dan memastikan pertumbuhannya?” 66
  • 67. Organisasi sebagai organisme • Fokus dari setiap dasar teori yang kuat untuk governansi perusahaan perlu bergeser dari • yang bertujuan untuk menyeimbangkan antara kepentingan berbagai pemangku kepentingan dengan • yang berfokus pada organisasi dan menciptakan manfaat yang bertahan lama bagi organisasi. • Menggunakan kerangka kerja melihat ' organisasi sebagai organisme '- yang dikembangkan oleh de Geus, Arie (1997) - memberikan dasar teori yang sesuai untuk Tata Kelola Perusahaan dalam suatu organisasi. 67
  • 68. Organisasi sebagai organisme • de Geus (1997) berawal dari premis bahwa kesetiaan pertama suatu organisasi bukan kepada pemangku kepentingan individu, tetapi pada dirinya sendiri dan keberlanjutan serta pertumbuhannya dan menekankan pada kebutuhan organisasi untuk fokus pada faktor-faktor yang akan memastikan umur panjangnya. • Berdasarkan studi terhadap organisasi yang berumur panjang, yang dilakukan saat berada di Royal Dutch Shell, de Geus (1997) mengidentifikasi empat karakteristik berikut yang meningkatkan umur panjang organisasi: • Sensitivitas terhadap lingkungan, mewakili kemampuan perusahaan untuk belajar dan beradaptasi. • Kohesi dan identitas, yang merupakan aspek dari kemampuan bawaan perusahaan untuk membangun komunitas dan kepribadian untuk dirinya sendiri. • Toleransi dan akibatnya, desentralisasi yang merupakan gejala kesadaran perusahaan tentang ekologi dan kemampuannya untuk membangun hubungan yang konstruktif dengan entitas lain, di dalam dan di luar dirinya. • Pembiayaan konservatif sebagai komponen kunci dalam atribut itu memungkinkan suatu organisasi untuk mengatur pertumbuhan dan evolusinya sendiri secara efektif. • Setiap sasaran pemangku kepentingan yang tidak konsisten dengan pertumbuhan dan umur panjang organisasi tidak akan menambah nilai strategis organisasi dan Direksi akan MENOLAK yang sama saat mengambil keputusan. 68
  • 69. Sumber: Building better governance, 12 June 2018 https://www.apsc.gov.au/building-better-governance Membangun Rumah Governansi yang Baik 69
  • 70. Governansi dan Keunggulan Bersaing Praktik Governansi: • Struktur dewan • Keanggotaan dewan • Proses dewan Kinerja Perusahaan: • ROA, ROE, MTBR Proses Kepatuhan: • Akuntabilitas • Penjaminan Sumber pengembangan: Teori, prinsip, nilai-nilai, konsep, metode, teknik, teknologi Proses Kinerja: • Definisi strategi • Kreasi nilai Daya Saing: • Kapabilitas • VRIO (value, rarity, imitability, dan organization) Sistem Inovasi: • Standarisasi Manajemen Inovasi 1 2 3 4 5 menghasilkan menghasilkan menentukan menentukan 70
  • 71. Kematangan Governansi Level Keterangan Governansi Dimensi Kepatuhan Dimensi Kinerja Keunggulan Daya Saing Sistem Inovasi 0 Tidak ada Proses tidak diterapkan sama sekali Memantau Mengarahkan Mengevaluasi Kebijakan,Standar,danProsedur Penjaminan Akunabilitas Evaluasi ReviuKemajuan Perencanaan 1 Awal Proses bersifat ad-hoc dan tidak terorganisir 2 Berulang Proses mengikuti pola reguler 3 Didefinisikan Proses didokumentasikan dan dikomunikasikan 4 Dikelola Proses dipantau dan diukur 5 Dioptimalkan Praktik terbaik diikuti dan otomatis 1 2 3 4 5 71
  • 72. Sumber: The defining evolution of IT governance, https://www.bmc.com/blogs/it-governance/ Tingkat Kematangan Governansi 72
  • 73. Matriks Kematangan Governansi Sumber: Corporate Governance for Early- Stage, Innovative Companies: A Practical Resource Guide by Danielle Piskadlo, Deborah Drake, Ezra Mannix, Jasper Veel, 25 Oct 2019 https://www.centerforfinancialinclusion.org /corporate-governance-for-early-stage- innovative-companies-a-practical-resource- guide#annex-1 73
  • 74. Sumber: Introduction to the Board Maturity Benchmark Model, https://www.effectivegovernance.com.au/services/board-enhancement-and-maturity/ Evaluasi Kinerja CEO 74
  • 75. Diagram Alir Sistem Manajemen Kepatuhan Sumber: ISO 19600:2014(en) Compliance management systems — Guidelines https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:19600:ed-1:v1:en 2 75
  • 77. Keunggulan Daya Saing (RBV Resource Based View) • Pandangan berbasis sumber daya (RBV) adalah model yang melihat sumber daya sebagai kunci untuk kinerja perusahaan yang unggul. • Organisasi harus melihat ke dalam perusahaan untuk menemukan sumber keunggulan kompetitif daripada melihat lingkungan yang kompetitif untuk itu. • Jika sumber daya menunjukkan atribut VRIO (Value – Rarity – Imitability – Organization), sumber daya memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. 4 77
  • 78. Sistem Manajemen Inovasi ISO 56002:2019 5 78
  • 79. Penutup 1. Istilah “governansi" mengacu pada sistem untuk mengelola dan mengatur struktur organisasi (susunan prosedural dan organisasinya). 2. Tugasnya adalah memastikan bahwa manajemen dan struktur serta proses organisasinya diatur sedemikian rupa sehingga mereka mendukung strategi bisnis yang lebih luas dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin. 3. Paparan ini meninjau status perkembangan governansi perusahaan ditinjau dari pengetahuan, teori, model, dan teknologi. 4. Tantangan yang dihadapi di bidang governansi adalah: • Tantangan besar pertama adalah menentukan ukuran yang tepat untuk governansi yang baik yang akan menangkap semua aspek governansi. • Tantangan kedua adalah pengembangan model yang sesuai dengan kondisi dan konteks perusahaan yang dapat memprediksi kecenderungan perilaku berdasarkan pilihan kebijakan governansi. • Tantangan ketiga untuk penelitian tata kelola perusahaan adalah kesimpulan kausalitas, antara governansi yang baik dan kinerja perusahaan, yang memerlukan pemodelan yang lengkap dari berbagai faktor-faktor yang mendasari governansi perusahaan. 79