3. 1. Akibat dari Kecelakaan Kerja Pada Kasus II
FATALITY: 4 orang pekerja meninggal dunia akibat tertimpa crane yang
roboh
DELAY PRODUKSI: Pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda Kereta Cepat
terjeda akibat kerurangan tenaga kerja dan kerusakan aset
KERUSAKAN ASET: Terjadi kerugian akibat rusaknya crane, beton, dan
bangunan yang tertimpa crane.
4. 2. Masalah yang Mengakibatkan Kecelakaan Kerja Pada Kasus II
INVESTIGASI
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.Kejadian berawal saat proses pengangkatan beton.
Diduga karena posisi tidak sesuai, crane roboh dan menimpa para pekerja yang tengah membangun
jalur ganda kereta cepat tersebut. Para pekerja tengah menaikkan bantalan rel dengan alat berat
jenis crane. Ketika bantalan rel itu sudah berada di atas, ternyata dudukannya tidak pas. Sehingga
bantalan rel itu jatuh menimpa korban.
Sebanyak empat perkeja tewas imbas kecelakaan kerja tersebut. Dua orang tewas seketika di tempat
kejadian, dan dua lainnya tewas di rumah sakit.
Hikmah/Pembelajaran
Perusahaan memberialat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
Kasus ini terjadi karena kurangnya pelatihan K3 pada pekerja sehingga para pekerja tidak mengetahui
tentang masalah-masalah jika mengahadapi kecelakaan. Oleh karena itu, seharusnya pihak perusahaan
memberikan pelatihan K3 kepada para pekerjanya.
Seharusnya perusahaan juga memberikan dan mewajibkan pekerjanya untuk menggunakan alat
pelindung diri.
Seharusnya perusahaan memberi tanda peringatan/ bahaya jika terjadi kesalahan pada pembangunan
5. 3. Pelanggaran terkait UU No 1 thn 1970 Pada Kasus II
1. PELANGGARAN PASAL 3
Tidak mengamankan dan memperlancar pekerjaan pengangkutan barang, bongkar-muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
2. PELANGGARAN PASAL 9
Kelalaian pengurus dengan tidak menunjukkan dan menjelaskan pada tenaga kerja terkait:
• Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya;
• Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya;
• Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
• Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
Selain itu pengurus tidak memastikan bahwa pekerja telah memahami ke-4 syarat di atas
3. PELANGGARAN PASAL 13
Pekerja tidak menaati petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
4. PELANGGARAN PASAL 14
Kelalaian pengurus berupa:
• Tidak menempatkan syarat keselamatan kerja secara tertulis di area tempat kerja
• Tidak memasang gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada
tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
6. 4. Rekomendasi dan Saran Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada
Kasus II
Pemahaman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam
dunia perusahaan dan perindustrian. Pemahaman K3 yang baik dalam mengelola pekerjaan dapat mengurangi
bahkan menghilangkan peluang terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Tujuan pemahaman dan pengetahuan K3
adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja adalah perlu diambil tindakan tepat terhadap tenaga kerja dan peralatan agar tenaga kerja memiliki konsep
keselamatan dan kesehatan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Peraturan Perundang-Undangan
Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi
Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
Penyelenggaraan pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3.
Standarisasi
Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan pelaksana K3.
Inspeksi / Pemeriksaan
Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3.
Riset Teknis, Medis, Psikologis & Statistik
Riset atau penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3 sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, tehnik
&teknologi.