Tinjauan kurikulum program studi kewirausahaan membahas beberapa hal penting yaitu lingkup kewirausahaan yang mencakup elemen-elemen kewirausahaan, pentahapan kewirausahaan, dan ekosistem kewirausahaan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa model kewirausahaan seperti model Timmons dan proses kewirausahaan serta kegiatan yang terkait.
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
KURIKULUM KEWIR
1. Tinjauan Kurikulum Program
Studi Kewirausahaan
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung
Lokakarya KurikuIum
Fakultas Kewirausahaan
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Senin, 9 November 2020
3. Pendahuluan
• Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
• Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis
bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur
modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak
secara komersial.
• Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses
memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial
yang menguntungkan.
• Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
• Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan
pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi
kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang
berhasil.
• Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk
menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
• Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh
pengetahuan kewirausahaan.
3
6. Pengertian Kewirausaan
• Kewirausahaan adalah proses pemanfaatan peluang yang ada di
lingkungan atau yang tercipta melalui inovasi dalam upaya
menciptakan nilai (Brown dan Ulijn, 2004).
• Kewirausahaan adalah proses di mana wirausahawan membangun
pekerjaan dan perusahaan baru, organisasi baru yang kreatif dan
berkembang yang terkait dengan pengambilan risiko oleh ide-ide baru
dan kreatif dan identifikasi kewirausahaan dari peluang baru dan
mobilisasi sumber daya.
Sumber: Brown, T.E. dan Ulijn, J. M. (2004), Innovation, Entrepreneurship and Culture: the Interaction Between Technology, Progress, and Economic
Growth, Elgar, Cheltenham. 6
7. Landasan Hukum Kewirausahaan
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan
dan Kepeloporan Pemuda serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator
Wirausaha
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susunan Organisasi, Personalia,
dan Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda.
4. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 0944 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pemberian Fasilitasi Pengembangan Kewirausahaan Pemuda
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kecil
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha yang
Dicadangkan untuk Usaha Kecil dan Bidang/Jenis Usaha yang Terbuka untuk Usaa Menengah atau Besar
dengan Syarat Kemitraan
9. Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah
10. RUU Republik Indonesia Tentang Kewirausahaan Nasional (2016)
7
8. Ketentuan Umum Kewirausahaan
• Kewirausahaan Nasional adalah hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan dan Kewirausahaan
Sosial dalam lingkup seluruh wilayah Indonesia.
• Wirausaha adalah warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dalam mengenali dan
mengelola diri serta berbagai peluang maupun sumber daya sekitarnya secara kreatif untuk
menciptakan nilai tambah bagi diri dan lingkungannya secara berkelanjutan.
• Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan warga negara Indonesia dalam
menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
• Pendidikan Kewirausahaan adalah proses pembentukan nilai, kultur, mental, dan karakter
kewirausahaan yang terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal.
8
10. Tindakan kewirausahaan, inovasi dan kinerja bisnis
•Kapasitas untuk
berinovasi
•Kapasitas untuk
merencanakan ke
depan
Tindakan
•Produk
•Jasa
Inovasi
•Penjualan/Pendapatan
•Tenaga Kerja
Kinerja Bisnis
•Target pendapatan
•Perbaikan layanan
Keinginan
untuk tumbuh
• Pola pikir, budaya,
kepemimpinan wirausaha
• Mengelola sumber daya
secara strategis
• Terapkan kreativitas dan
inovasi
• Mengembangkan
keunggulan kompetitif
10
11. Rantai nilai untuk kelangsungan model bisnis perusahaan susu
Sumber: Climate-smart Dairy in Africa: From Subsistence to Entrepreneurship,
https://www.solidaridadnetwork.org/news/climate-smart-dairy-in-africa-from-subsistence-to-entrepreneurship 11
12. Evolusi Pemikiran Kewirausahaan
Sumber: Lee A. Swanson (2017), Entrepreneurship and Innovation Toolkit, https://openpress.usask.ca/entrepreneurshipandinnovationtoolkit/front-
matter/entrepreneurship-and-innovation-toolkit/ 12
13. Asumsi Kewirausahaan
• Berurusan dengan ketidakpastian dan sangat toleran terhadap ambiguitas
• Dua momen kewirausahaan:
• Pengenalan Peluang: logika pasar yang berlaku (ditetapkan, dibayangkan, atau
dibuat). Sikap positivis/realis, yang menyatakan bahwa peluang ada secara
independen dari wirausahawan, dan bahwa dibutuhkan “kewaspadaan” untuk
menemukannya karena peluang tersebut mewakili kekurangan pasar (Kirzner, 1973).
dan
• Eksploitasi Peluang sebagai aspek penting dari kewirausahaan (Schumpeter, 1961).
• Pengusaha dijelaskan oleh Menger (1871) sebagai agen koordinator yang
merupakan kapitalis dan manajer.
• Penciptaan artefak baru
Sumber: Kirzner, I.M. (1973), Competition and Entrepreneurship, University of Chicago Press, Chicago.
Menger, C. (1871), Principles of Economics, New York University Press, New York, 1985.
Schumpeter, J. (1961), The Theory of Economic Development, Oxford University Press, New York, NY.
13
15. The GEM conceptual model
Sumber: Diadaptasi dari Laporan Eksekutif GEM 2004
15
16. Kewirausahaan dan Pemikiran Ekonomi
S
D
S
D
"PENGHANCURAN YANG KREATIF"
• Kewirausahaan menjauhkan pasar dari
ekuilibrium
• Kombinasi baru: barang baru, metode produksi,
pasar baru, sumber pasokan, organisasi.
• Mengambil keuntungan dari ketidakseimbangan
kekuatan ekonomi/pasar
• Libatkan imajinasi dan kreativitas
• Agak dibuat daripada diidentifikasi
• Berinovasi secara obyektif
• Agak jarang
• Agak sensitif terhadap risiko
“PENEMUAN WIRAUSAHA”
• Kewirausahaan menggerakkan pasar menuju
ekuilibrium.
• Pengusaha waspada terhadap peluang yang
sudah ada dan menunggu untuk diperhatikan.
• Manfaatkan asimetri informasi
• Libatkan observasi dan analisis kritis
• Agak diidentifikasi daripada dibuat
• Agak mereplikasi
• Banyak sekali
• Agak menghindari risiko
Joseph Schumpeter (1930-an) Israel Kirzner (1970-an)
16
17. Dampak Kewirausahaan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Sumber: Wennekers, A.R.M. dan Thurik, A.R. (1999), “Linking entrepreneurship and economic growth”, Small Business Economics,
Vol. 13, pp. 27-55.
17
18. Kewirausahaan dan tahap-tahap yang sesuai dari
pembangunan ekonomi
Sumber: Ács, Z. J., Szerb, L. and Autio, E. (2015), Global entrepreneurship index 2015. Retrieved from
http://thegedi.org/2015-global-entrepreneurship-index/ 18
20. Bidang Kewirausahaan
20
Bidang kewirausahaan melibatkan studi tentang:
• sumber peluang;
• proses penemuan, evaluasi, dan eksploitasi peluang; dan
• kumpulan individu yang menemukan, mengevaluasi, dan mengeksploitasinya
Perilaku mencari Peluang:
Apa ide yang memiliki
potensi komersial? Apakah
itu akan berhasil?
Permintaan:
Apa yang dicari pelanggan?
Akankah orang
membayarnya?
membuat produk (jasa, nilai, efisiensi) yang
dapat diperkenalkan dan dijual dengan harga
lebih besar daripada biaya produksinya
menanggapi perubahan preferensi dan teknologi,
perubahan pasokan, asimetri informasi, dan
guncangan eksogen
Kegiatan Kewirausahaan
Kewirausahaan Makro
Ekosistem lokal dan jaringan industri
Peraturan dan regulasi
21. Lingkup Kewirausahaan
Lingkup kewirausahaan:
1. Elemen kewirausaan
2. Pentahapan kewirausahaan
• Konsep yang digunakan dalam model tahapan, menurut Moroz and Hindle (2011),
cenderung membagi ke dalam tahapan apriori tugas atau fase utama dalam proses
kewirausahaan.
3. Ekosistem kewirausahaan
Sumber: Moroz, P.W. and Hindle, K. (2011),“Entrepreneurship as a process: towards harmonizing multipleperspectives”, Entrepreneurship
Theory and Practice, Vol. 36, No. 4, pp. 781-818.
21
22. 1. Model Kewirausahaan Timmons
Model Kewirausahaan Timmons menganggap peluang, tim, dan sumber daya sebagai tiga faktor
penting yang tersedia bagi seorang wirausahawan dan berpendapat bahwa kesuksesan
bergantung pada kemampuan wirausahawan untuk menyeimbangkan faktor-faktor kritis ini.
Sumber: Timmons, J., Zacharakis, A., and Spinelli, S. (2004), Business Plans That Work: A Guide for Small Business, McGrawHill. 22
23. 1. Elemen Kunci Kewirausahaan
Sumber: Fueglistaller, U., Müller, C., Müller, S., and Volery, T. (2012), Entrepreneurship, Modelle–Umsetzungen–Perspektiven
Mit Fallbeispielen aus Deutschland, Österreich und der Schweiz (3rd ed.), Wiesbaden: Gabler. 23
24. 2. Pentahapan Kewirausahaan
• Saat wirausahawan membayangkan sebuah peluang:
• Pengenalan peluang, penemuan, fase pemicu, peristiwa pemicu, kebutuhan
diakui, pemilihan peluang, dan evaluasi peluang.
• Saat wirausahawan memanfaatkan peluang:
• Pengembangan peluang, perencanaan bisnis, implementasi ide,
pembentukan, pengenalan produk, fase komitmen, eksploitasi, pelaksanaan,
komersialisasi peluang, dan perbaikan peluang.
Sumber: Moroz, P.W. and Hindle, K. (2011),“Entrepreneurship as a process: towards harmonizing multipleperspectives”, Entrepreneurship
Theory and Practice, Vol. 36, No. 4, pp. 781-818. 24
25. 2. Proses Kewirausahaan
Sumber: “Entrepreneurship Process in the Era of Artificial Intelligence” by Nowshade Kabir (2018), The 6th International Conference on Innovation
and Entrepreneurship: ICIE 2018, Washington.
25
26. 2. Kegiatan Kewirausahaan
• Kegiatan kewirausahaan (Menger, 1971) meliputi:
a. memperoleh informasi tentang keadaan ekonomi;
b. perhitungan ekonomi — semua variasi perhitungan yang harus dilakukan
jika suatu proses produksi ingin efisien (asalkan ekonomis dalam hal lain);
c. tindakan kemauan di mana barang-barang dengan urutan yang lebih tinggi
(atau barang pada umumnya — dalam kondisi perdagangan yang
berkembang, di mana setiap barang ekonomi dapat ditukar dengan yang
lain) ditugaskan ke proses produksi tertentu; dan akhirnya
d. pengawasan terhadap pelaksanaan rencana produksi sehingga dapat
dilakukan seefisien mungkin.
26
27. 2. Fase pengembangan perintisan - dari ide hingga bisnis dan
bakat hingga organisasi
27
28. 3. Ekosistem Kewirausahaan
Serangkaian aktor dan faktor yang saling bergantung yang terkoordinasi sedemikian rupa sehingga
memungkinkan kewirausahaan yang produktif dalam wilayah tertentu (Stamp dan Spiegel, 2016)
28
29. 3. Kerangka konseptual ekosistem perintisan
Sumber: “A maturity model for software startup ecosystems” by Daniel Cukier and Fabio Kon (2018), Journal of Innovation and
Entrepreneurship, Vol. 7, No. 1, DOI: 10.1186/s13731-018-0091-6 29
31. Bisakah kewirausahaan dipelajari?
• Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dapat diklasifikasikan secara
berbeda:
• Jamieson (1984) mengemukakan bahwa pendidikan kewirausahaan
menyediakan tiga kelas pelatihan yang berbeda
• Pendidikan "tentang" perusahaan (kesadaran)
• Pendidikan "untuk" perusahaan (persiapan calon wirausaha untuk penciptaan bisnis)
• Pendidikan "dalam" perusahaan (pelatihan untuk tumbuh kembang wirausahawan
mapan)
• Scott et al. (1998)
• Pendidikan "tentang" kewirausahaan
• Pendidikan "melalui" kewirausahaan
• Pendidikan "untuk" kewirausahaan
Sumber: Jamieson, I. (1984), “Schools and enterprise”, in Watts, A.G. and Moran, P. (Eds), Education for Enterprise, CRAC,
Ballinger, Cambridge, pp. 19-27.
Minat dalam pendidikan kewirausahaan tumbuh pesat pada akhir 1950-an dan awal 1960-an ketika
beberapa studi paling terkenal dalam kewirausahaan seperti McClelland dalam The Achieving
Society (1961) dan Collins, Moore, dan Umwalla dalam The Enterprising Man (1964) diterbitkan.
31
32. Pendidikan Kewirausahaan
Peran ganda pendidikan kewirausahaan, yaitu mengembangkan individu yang berwirausaha di
masyarakat dan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk penciptaan usaha.
Sumber: Manimala M.J., Thomas P. (2017) Entrepreneurship Education: Innovations and Best Practices. In: Manimala M.,
Thomas P. (eds) Entrepreneurship Education. Springer, Singapore. https://doi.org/10.1007/978-981-10-3319-3_1
a. mengidentifikasi dan
mempersiapkan wirausahawan
potensial untuk memulai
b. memungkinkan peserta untuk
mempersiapkan rencana bisnis
untuk usaha baru
c. berfokus pada masalah-masalah
yang penting untuk
implementasi proyek-proyek
kewirausahaan, seperti riset
pasar, pembiayaan bisnis dan
masalah hukum dan
d. memungkinkan pengembangan
perilaku otonom dan
pengambilan risiko.
32
33. Pendidikan kewirausahaan memiliki lima tujuan
pembelajaran
1. tahu mengapa
• mengembangkan sikap dan motivasi yang benar untuk memulai;
2. tahu caranya
• memperoleh kemampuan teknis dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis;
3. tahu siapa
• membina jaringan dan kontak untuk usaha kewirausahaan;
4. tahu kapan
• mencapai intuisi yang tajam untuk bertindak pada saat yang tepat; dan
5. tahu apa
• mencapai basis pengetahuan dan informasi untuk pengembangan usaha baru
Sumber: Johannisson (1991) 33
34. Pendidikan Kewirausahaan
Sains
• Menemukan kombinasi
variabel yang tepat untuk
membangun bisnis yang
sukses
• Misalnya pelanggan,
masalah, solusi, manfaat,
produk, saluran, biaya,
pendapatan
• Perintisan ramping,
menguji asumsi untuk
menemukan kebenaran
Seni
• Unsur manusia dalam
membangun bisnis, yang
sulit dilihat dan diukur
• Termasuk visi, nilai,
merek, budaya, filosofi,
cerita, pengalaman, dll.
Praktik
• Eksekusi - kemampuan
untuk menyelesaikan hal
yang benar secara
konsisten dalam jangka
waktu yang lama.
• Pola pikir - kemampuan
untuk belajar, tumbuh,
dan bangkit kembali.
34
35. Model Heptalogis Kewirausahaan
Sumber: Murphy, P.J., Hood, A.C. and Wu, J. (2019), "The Heptalogical Model of Entrepreneurship", Entrepreneurship Education and
Pedagogy, Vol. 2, No. 3, pp. 188-213. https://doi.org/10.1177/2515127419829394
Model Heptalogis membutuhkan definisi gabungan dengan dua bagian.
• Bagian pertama dari definisi ini adalah menyelesaikan masalah sosial atau pasar melalui konsep usaha yang
didasarkan pada integrasi ide dan peluang.
• Bagian kedua dari definisi tersebut adalah pertumbuhan berbasis misi dan adaptasi dari konsep usaha dalam bentuk
model organisasi dengan pandangan ke arah pengembangan usaha melalui perencanaan dan peramalan strategis.
35
37. Praktik Kewirausahaan
Kanvas Bisnis
Teori dan Pemahaman Kewirausahaan Inti
Pemahaman dasar teori inti.
Penyampaian utama melalui Kuliah.
Perumusan Struktur Rencana Bisnis.
Penciptaan Kanvas Bisnis.
Desain Bisnis
Penerapan Alat Bisnis dan Pembuatan
Perusahaan Bisnis
Pembuatan struktur rencana bisnis.
Penyampaian Utama melalui Lokakarya,
Seminar, dan Ceramah
Perumusan rencana bisnis terperinci.
Kolaborasi lintas lembaga dasar.
Desain model konseptual dari produk/jasa
yang diusulkan.
Pelaksanaan Bisnis
Produksi dan Biaya Prototipe Kerja
Membawa ide bisnis ke tingkat praktis yang
baru.
Penyampaian Utama melalui sesi
pendampingan reguler.
Pengembangan prototipe lengkap.
Analisis keuangan akhir.
Pengiriman Promosi Penjualan.
Penciptaan Bisnis melalui inkubator.
Sumber: "MCAST Entrepreneurship Strategy Fostering Entrepreneurial Mindsets" by Eric Flask (2017). 37
38. Visi untuk Kewirausahaan
Dasar
Semester 1-2
Teknis
Semester 3-5
Praktis
Semester 6-8
• Kesadaran
• Keterlibatan
• Pemahaman
• Pengalaman
• Paparan
• Antusiasme
Penerimaan
Kreasi
Perintisan
(start-up)
Penyusunan Detil Rencana
Bisnis & Peta Jalan
Pengembangan Bisnis
Pemunculan
Gagasan
Pengembangan
Ide & Konsep
Pengembangan
Proposal Bisnis
Kurikulum
Menginformasikan, Mendidik, & Memikat
Proyek untuk ENGAGE
Lokakarya
Seminar
Evaluasi Proposal
Bisnis
& Daftar Pendek
Pengembangan produk,
Pembuatan Prototipe &
Produksi Awal
Wisuda /
Strategi
Keluar
Kegiatan Terkait Pusat Kewirausahaan
peningkatan kesadaran, bimbingan (mentoring), nasihat ahli, jaringan, pertukaran pengalaman, pendidikan & pelatihan
Sumber: "MCAST Entrepreneurship
Strategy Fostering Entrepreneurial
Mindsets" by Eric Flask (2017).
38
39. Pendidikan kewirausahaan yang berpusat pada peserta didik
Mahasiswa baru
Mahasiswa tingkat
dua
Junior
Senior
Pencerahan
Menulis sebuah narasi
bisnis
Tanpa minat wirausaha
Dengan minat wirausaha
Profesional
kewirausahaan
Mengikuti berbagai
macam perlombaan
Tanpa rencana bisnis
Dengan rencana bisnis
Pembinaan khusus dalam
rencana bisnis
Menulis rencana bisnis
Tanpa kemauan untuk
melanjutkan
Dengan kemauan untuk
melanjutkan
Pembinaan khusus dalam
praktik bisnis
Memulai sebuah bisnis
Gagal
Sukses
Terus mendukung setelah
lulus
umpan balik setelah sukses 39
40. Kerangka Kewirausahaan
Tingkat Analisis Kondisi Kewirausahaan Unsur Utama
Kewirausahaan
Konsekuensi Kewirausahaan
Makro (bagaimana pasar
berdampak pada
kewirausahaan?, bagaimana
kebijakan, regulasi, institusi,
korupsi, norma,
mempengaruhi
kewirausahaan?)
Pengelompokan individu,
organisasi dan badan yang
saling berhubungan yang
memfasilitasi dan
mendukung aktivitas
kewirausahaan.
Budaya
Kelembagaan
Variasi, persaingan, seleksi,
imitasi
Daya saing, pertumbuhan
ekonomi, perubahan
industri, tanggung jawab
sosial, penciptaan lapangan
kerja
Perusahaan
(kapan/mengapa
perusahaan melakukan
fungsi kewirausahaan)
Budaya Bisnis
Distribusi ukuran
Insentif
Penciptaan Usaha Baru,
Adopsi teknologi digital,
kegiatan Litbang, Masuk ke
pasar baru, inovasi
Kinerja perusahaan,
Perubahan perusahaan,
Produktivitas,
Pertumbuhan
Kelompok (bagaimana
interaksi memengaruhi
penemuan dan eksploitasi
peluang?)
Hubungan Sosial Penemuan Peluang dan
Eksploitasi Peluang
Individu (darimana asal niat
berwirausaha?)
Anugerah psikologis Pola pikir, keterampilan,
aksi, kreativitas
Realisasi diri,
Pendapatan 40
41. Individu
Tim
Organisasi
Pasar
Ekosistem
Proses dan Perilaku Kewirausahaan: penemuan peluang dan eksploitasi peluang
Analisis
Situasi
Model
Bisnis
Studi
Kelayakan
Rencana
Bisnis
Bangun Operasi Transisi
Strategi
Analisis
Ekosistem
Pikiran
Wirausaha
Tumbuh
Aliansi
Strategis
Analisis
Risiko
Riset Pasar
Rencana
Pemasaran
Penjualan
Awal
Penjualan
Penetrasi
Pasar
Pemecahan
Masalah
Tingkat Analisis
Kondisi
Kewirausahaan
Unsur-Unsur Kewirausahaan
Dampak
Kewirausahaan
Perencanaan tim usaha
Prosedur formal (SOP) dan praktik informal
Pemantauan dan Evaluasi
Sumber
Keuangan
Melembagakan
Kognisi dan
Interpretasi
Mengintegrasikan
Kemunculan Pasar
Intensitas Persaingan
Struktur
dan Sistem
Sumber
Daya
Kontrak
Keunggulan Bersaing
Reposisi StrategisArsitektur Organisasi yang Pro-inovasi
Tubuh Pengetahuan Kewirausahaan
Kapabilitas
Jaringan
Kerjasama
Kepatuhan Komunikasi
Realisasi Diri dan
Pendapatan
Pertumbuhan Ekonomi
Kepuasan Pelanggan
Negosiasi
41
42. Bidang Kajian Kewirausahaan
Dasar
Kewirausahaan
• Pemikiran
Kewirausahaan
• Komunikasi
• Analisis Risiko
• Kreativitas dan
Inovasi
Proses
Kewirausahaan
• Perancangan
Model Bisnis
• Studi Kelayakan
• Rencana Bisnis
• Pengembangan
• Eksekusi
• Pasar
• Pemantuan
dan Evaluasi
Perancangan
Perusahaan
• Strategi
• Sumber daya
• Struktur
• Sumber
keuangan
• Kontrak
• Kapabilitas
• Kepatuhan
Ekosistem
Kewirausahan
• Jejaring
kerjasama
• Ekonomi
kewirausahaan
• Aturan dan
regulasi
42
43. Kemampuan Khusus Kewirausahaan
• Memahami kewirausahaan dan mengambil inisiatif untuk memulai (pola pikir kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, mengambil risiko,
kepemimpinan, negosiasi):
• Ide: pikiran yang mengarah pada kemungkinan tindakan
• Inovasi: proses penerapan ide-ide baru
• Risiko dan ketidakpastian: kemampuan untuk mengambil risiko yang diperhitungkan dengan keyakinan
• Mobilisasi sumber daya dan mendirikan organisasi ekonomi:
• Kemampuan memahami proses dan prosedur membentuk usaha: jalur menuju usaha baru (perintisan, waralaba, usaha patungan, akuisisi bisnis)
• Formulasi strategi: mengembangkan strategi untuk menghadapi tantangan
• Kegiatan ekonomi: pemanfaatan sumber daya yang terbatas di lingkungan yang tidak pasti terus menerus menghasilkan kekayaan
• Potensi keuntungan: mengharapkan tingkat pengembalian untuk mengambil risiko
• Memanfaatkan peluang untuk mendapatkan (atau meningkatkan) keuntungan di bawah risiko dan ketidakpastian
• Aktivitas dinamis (menemukan, mengembangkan, mengoperasikan, menumbuhkan): tidak hanya pembangkitan tetapi juga eksploitasi ide-ide baru
• Identifikasi peluang untuk mendapatkan keuntungan atau penciptaan nilai (SWOT):
• Model bisnis: membayangkan ide bisnis, mendeskripsikan bagaimana ide tersebut dapat memperoleh keunggulan kompetitif
• Studi kelayakan: menganalisis kemungkinan ide bisnis untuk berhasil di pasar, menghasilkan keuntungan, dan menghasilkan yang cukup.
• Rencana bisnis: rencanakan apa yang akan dilakukan dalam pemasaran dan operasi, perkirakan hasil keuangan, dapatkan pendanaan.
• Peluang kewirausahaan: situasi di mana produk, layanan, dan proses baru dapat diperkenalkan dan dijual dengan harga lebih besar daripada biaya
produksinya.
• Manajemen proyek secara proaktif (kemampuan untuk merencanakan, mengatur, mengelola, memimpin dan mendelegasikan, menganalisis,
berkomunikasi, menjelaskan, mengevaluasi, dan mencatat)
• Membangun jaringan di luar perusahaan
• Memahami lingkungan bisnis
• Kolaborasi jejaring bisnis
• Ekonomi kewirausahaan
43
46. Kurikulum Kewirausahaan MIT
Sumber: "Past Present and Future of Entrepreneurship Education" presentation at USASBE Conference Jan 10, 2016 by Bill Aulet.
46
47. Kurikulum Kewirausahaan MIT
Sumber: "Past Present and Future of Entrepreneurship Education" presentation at USASBE Conference Jan 10, 2016 by Bill Aulet.
47
48. Desain Kursus FutureHack berdasarkan Kurikulum
Kewirausahaan MIT
Sumber: https://futurehack.co/about-us/
48
49. Struktur Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Sumber: Struktur Kurikulum Prodi Kewirausahaan Universitas Widya Mandala
POLA PIKIR :
1. Kajian Budaya
2. Soft Skill
3. Value (PEKA= Peduli, Komit,
Antusias)
PERILAKU:
1. Praktik Kewirausahaan
2. Etika & Hukum Bisnis
3. Kepemimpinan
PENGETAHUAN (BASIC MANAGEMENT):
1. Strategi Pertumbuhan Bisnis
2. Operasi dan Optimasi Bisnis
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Pemekaran dan Pemasaran
5. Keuangan Kewirausahaan
6. Akuntansi
Bidang Keilmuan dari Fakultas /
Sekolah / Program Studi Lain
PENGEMBANGAN USAHA:
1. Sistem Inovasi Bisnis
2. Komputasi Bisnis
3. Dinamika Kewirausahaan
4. Komunikasi dan Negosiasi
5. Ekonomi Makro dan Bisnis Global
INOVASI USAHA:
1. Teknologi
2. Inovasi Kreatif
3. Perancangan Produk
4. Pengembangan Produk
Pengembangan Karakter dan
Kemampuan Manajerial
Rancangan dan Strategi Bisnis Praktik Kewirausahaan
FOKUS BIDANG USAHA:
49
51. Lima bidang usaha yang dikembangkan
1. Bidang Kesehatan, bidang ini akan bekerjasama dengan Fakultas
Kedokteran, Fakultas Keperawatan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas
Farmasi
2. Bidang Pendidikan, bekerja sama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
3. Bidang Makanan dan Minuman yang akan bekerjasama dengan Fakultas
Teknologi Pertanian
4. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, bekerjasama dengan
Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Komunikasi
5. Bidang Fashion yang akan ditunjang dan bekerjasama dengan para
alumni Fakultas Bisnis
51
53. Tinjauan dan Evaluasi Kurikulum
Tinjauan Kurikulum
• Kebijakan peninjauan kurikulum dapat dituangkan
dalam Renstra Prodi, Program Kerja Prodi,
Panduan Penyusunan Kurikulum Prodi, atau dalam
dokumen lainnya.
• Prodi memiliki:
a. kebijakan peninjauan kurikulum,
b. kebijakan yang mengharuskan koordinator mata
kuliah meninjau bahan ajar, metode pembelajaran
dan strategi penilaian pembelajaran setiap awal
semester dan menyampaikan hasil peninjauannya
ke prodi, serta
c. kebijakan yang mengharuskan Gugus Kendali Mutu
(GKM) melakukan evaluasi setiap semester
kesesuaian antara RPS dengan materi yang diberikan
oleh dosen di kelas dan
d. telah dilaksanakan dengan didukung dokumen yang
lengkap.
Evaluasi Kurikulum
• Kurikulum harus dievaluasi minimal satu kali dalam
5 (lima) tahun dengan pihak pengguna lulusan.
• Prodi memiliki:
a. kebijakan evaluasi kurikulum minimal 1 kali dalam 5
tahun,
b. kebijakan melakukan tracer study ke pengguna
lulusan minimal 2 tahun sekali,
c. kebiajakan pemantauan secara terus menerus
terhadap kualifikasi lulusan yang dituntut oleh dunia
kerja dan profesi serta hasilnya didokumentasikan
dan
d. pelaksanaan kebijakan telah didukung oleh
dokumen yang lengkap
53
54. Tinjauan Kurikulum
No. Unsur Evaluasi
Kategori
Baik Cukup Masalah Usulan
1. Tujuan Pendidikan Program Studi: Pernyataan profil lulusan yang
dapat dinyatakan secara umum atau spesifik
Profil lulusan:
• perintis usaha,
• pengembang usaha, dan
• analis/konsultan bisnis
Menghasilkan
wirausahawan mandiri
yang beretika dengan
kemampuan manajerial
dan teknis dalam
memecahkan persoalan
bisnis dan
kemasyarakatan
Belum jelas ukuran
wirausahawan mandiri
dan pemecahan
persoalan bisnis dan
masyarakat
Perlu ditunjukkan matriks
hubungan antara profil
lulusan dan tujuan
pendidikan PS.
Profil lulusan masih dapat
diperkaya berdasarkan
hasil dari: a) tracer study
terhadap alumni; b)
analisis need assessment
dari stakeholders; c)
scientific vision; dan d)
analisis SWOT dari
program studi maupun
perguruan tinggi.
2. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi: Sikap, Ketrampilan
Umum, Pengetahuan, dan Ketrampilan Khusus
Unsur keterampilan khusus:
Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang kewirausahaan, dan
mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam
penyelesaian masalah.
Lengkap Aspek keterampilan
khusus belum
menunjukkan
kemampuan membuat
dan menguji kelayakan
usaha secara rinci dan
komersialisasi usaha.
Mengacu tubuh
pengetahuan (body of
knowledge)
kewirausahaan.
Keterampilan khusus
belum menunjukkan
kemampuan: penemuan
peluang, pengembangan
peluang, dan eksploitasi
peluang.
54
55. Tinjauan Kurikulum
No. Unsur Evaluasi
Kategori
Baik Cukup Masalah Usulan
3. Evaluasi CPL, dan keterkaitan CPL dengan BK dan MK:
Tabel/Matriks yang menunjukkan keterkaitan CPL dengan Bahan
Kajian dan Mata kuliah
BK sudah jelas, terdiri dari:
• Karakter
• Manajerial
• Kewirausahaan Dasar
• Strategi Pengembangan
• Praktik Kewirausahaan
4. Penetapan mata kuliah:
• Untuk struktur kurikulum model serial: 1) matakuliah disusun
berdasar logika atau struktur keilmuan; 2) dari matakuliah
dasar sampai matakuliah lanjutan, 3) setiap matakuliah saling
berhubungan, 4) ada matakuliah prasyarat.
• Untuk struktur kurikulum model paralel : 1) matakuliah
disajikan pada siap semester sesuai dengan tujuan
kompetensinya ; 2) berdasarkan ketercapaian kompotensi
setiap blok, 3) mengelompok matakuliah berdasarkan
kompetensi yang sejenis, 4) tidak ada matakuliah Prasyarat
Sudah jelas keterkaitan
mata kuliah antar semester.
Perlu dipilih apakah
model serial atau model
paralel.
5. Materi ajar dan besarnya sks
6. Struktur Mata kuliah setiap semester:
Pohon mata kuliah yang mampu menunjukkan prasyarat mata
kuliah dan posisi mata kuliah di setiap semesternya
Peta kurikulum Prodi telah
menunjukkan dengan jelas
hubungan dan tingkatan
antar kelompok mata
kuliah/ blok dasar,
menengah dan khusus, yang
tersusun secara logis,
berurutan dan terintegrasi.
55
56. Tinjauan Kurikulum
No. Unsur Evaluasi
Kategori
Baik Cukup Masalah Usulan
7. Assessmen Pembelajaran: Panduan pedoman untuk dosen
dalam mengukur ketercapaian capaian mata kuliah
a. Kejelasan tahapan penilaian
b. Kejelasan indikator penilaian
Penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa harus
mencakup: 1) prinsip
penilaian; 2) teknik dan
instrumen penilaian; 3)
dalam bentuk kontrak
perkuliahan mekanisme
dan prosedur penilaian;
dan 4) pelaksanaan
penilaian.
8. Silabus: Silabus disusun berdasarkan format standar
9. Rencana Pembelajaran Semester (RPS): Perencanaan proses
pembelajaran yang ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen
secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu
bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program
studi.
Perencanaan pembelajaran setiap mata kuliah dari kurikulum
suatu program studi harus dituangkan ke dalam rencana
pembelajaran semester (RPS) atau rencana pembelajaran blok
(RPB), yang minimal memuat deskripsi singkat mata kuliah, tujuan
atau capaian pembelajaran, metode pembelajaran, metode
penilaian, referensi, dan rencana kegiatan pembelajaran
mingguan.
Rencana Pembelajaran
Semester atau istilah lain
wajib ditinjau dan
disesuaikan secara
berkala dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi.
56
57. Tinjauan Kurikulum
No. Unsur Evaluasi
Kategori
Baik Cukup Masalah Usulan
10. Pembelajaran:
a. Kesesuaian dengan RPS
b. Penerapan SCL
c. Peran dosen sebagai fasilitator
Pembelajaran harus
mencakup 1) interaktif, 2)
holistik, 3) integratif, 4)
saintifik, 5) kontekstual,
6) tematik, 7) efektif, 8)
kolaboratif, dan 9)
berpusat pada
mahasiswa.
11. Lainnya (lihat Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
57
58. Deskripsi Capaian Pembelajaran
No. Keterampilan Khusus Penguasaan Pengetahuan Catatan
1. Menerapkan nilai keutamaan (Peduli Komit dan
Antusias) dalam mengembangkan proyek bisnis
Menguasai pengetahuan tentang karakter kewirausahaan Apa yang dimaksud dengan
“Pengembangan proyek bisnis”?
2. Menerapkan nilai keutamaan kewirausahaan (percaya
diri, orientasi tugas dan hasil, pengambil risiko,
kepemimpinan, keorisinilan, orientasi ke depan, jujur
dan tekun) dalam menjalankan proyek bisnis
Menguasai pengetahuan tentang manajemen
pengelolaan bisnis
Aplikasi Keutamaan kewirausahaan
3. Mengaplikasikan prinsip-prinsip manajemen dalam
penyusunan dan pengelolaan proyek bisnis
Menguasai pengetahuan tentang pembentukan ide bisnis Aplikasi Prinsip-prinsip manajemen
4. Mendesain suatu bisnis baru berdasarkan minat dan
peluang yang sudah dianalisis, menyusun
persiapan bisnis baru berdasarkan uji kelayakan
bisnis yang sebelumnya sudah dilakukan dan
berfokus pada kegiatan usaha pendirian proyek baru
Menguasai pengetahuan pertumbuhan bisnis Perancangan bisnis baru dan uji
kelayakan
5. Merancang persiapan bisnis baru berdasarkan yang
berfokus pada bidang usaha pendirian proyek baru
yang berbeda-beda, mengembangkan minat dan
potensi diri untuk mempersiapkan usaha baru
Menguasai pengetahuan tentang lingkungan bisnis dan
dinamika bisnis
Perancangan persiapan bisnis baru
[Rencana Bisnis?]
6. Mengidentifikasi kekuatan perusahaan establish yang
menjadi benchmark untuk melakukan evaluasi
berdasarkan praktik bisnis yang digunakan dalam
menjalankan usaha barunya
Menguasai prinsip kepemimpinan dan wirausahaan
dalam bisnis
Kaji banding dengan perusahaan
mapan?
[sistem operasi, pemasaran, kinerja?]
58
59. Deskripsi Capaian Pembelajaran
No. Keterampilan Khusus Penguasaan Pengetahuan Catatan
7. Mengidentifikasi bisnis usaha baru berdasarkan
rancangan model dan mengaplikasi sistem bisnis
pada usaha yang akan dijalankan dengan
mengintegrasikan melalui berbagai aspek bisnis
Menjelaskan konsep kreativitas dan inovasi dalam
pembentukan dan pengelolaan bisnis
Identifikasi bisnis baru
[komersialisasi/praktik iniasi bisnis
atau menjual produk/jasa?]
8. Merancang produk yang berupa barang dan jasa
dibuat, mendalami tentang jenis-jenis proses
produksi, mendesain konsep dan aplikasi dari konsep
ke dalam praktik, membuat desain prototipe produk
yang akan diproduksi
Mengetahui etika bisnis dan tanggungjawab sosial bisnis Perancangan produk dan jasa
9. Mengembangkan bisnis yang sudah mulai berjalan,
mengatur persiapan usahanya untuk bertumbuh
lebih stabil, lebih berkembang ke arah ukuran yang
lebih besar dari usaha yang sudah berjaan
Mengetahui penggunaan teknologi dalam pembentukan
dan pengelolaan bisnis
Stabilisasi bisnis yang sedang berjalan
10. Mengidentifikasi kendala pada pertumbuhan usaha,
aspek strategis dan etika proses networking dan
internasionalisasi.
Mengetahui berbagai metode riset pasar dan studi
kelayakan bisnis
Identifikasi kendala pada
pertumbuhan usaha
11. Merancang praktik keberlanjutan usaha untuk
tetap stabil, bertumbuh, dari usaha yang sudah ada,
menganalisis kendala pada stabilisasi usaha
Mengetahui prinsip-prinsip penulisan proyek bisnis dan
karya ilmiah
Perancangan praktik keberlanjutan
usaha
12. Menganalisis kendala pada pertumbuhan usaha,
mengidentifikasi aspek strategis dan etika proses
networking dan internasionalisasi dalam rangka
kestabilan usaha bisnisnya.
Mengetahui penyusunan rencana bisnis sederhana
untuk bidang wirausaha pengolahan kuliner, fashion,
healthcare, pendidikan, dan digital art
Analisis kendala pertumbuhan usaha
59
60. Bahan kajian bidang ilmu penyusun Program Studi
Kewirausahaan
1. Karakter (penciri institusi)
• Keutamaan Kewirausahaan, Filsafat manusia, Pendidikan Pancasila, Etika Sosial, Etika Bisnis, Agama
2. Manajerial (pendukung)
• Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pengantar Bisnis, Ekonomika Bisnis, Akuntansi Dasar, MSDM, Marketing and
Branding, MO dan SCM, Manajemen Keuangan, Akuntansi manajerial, Kepemimpinan
3. Kewirausahaan Dasar (utama)
• Industri Pilihan, Kewirausahaan, Berpikir Desain Inovatif, Technopreneur, Simulasi Bisnis, Analisis Lingkungan Bisnis,
Kewirausahaan Pengolahan Pangan, Kewirausahaan Komunikasi, Kewirausahaan Fashion, Kewirausahaan Pendidikan,
Kewirausahaan Kesehatan dan farmasi, Proposal Bisnis 1, Analisis Risiko Bisnis, Matematika Bisnis, Aspek Hukum
dalam Bisnis
4. Strategi Pengembangan (utama)
• Studi Kelayakan Bisnis, Desain Produk dan Proses Produksi, Komunikasi dan Negosiasi, Perancangan Model Bisnis,
Perancangan Sistem Bisnis, Dinamika Kewirausahaan, Bisnis Global, Strategi pertumbuhan Bisnis
5. Praktik Kewirausahaan (utama)
• Proposal Bisnis 2, Mentoring Kewirausahaan 1, Praktik Inisiasi Bisnis, Mentoring Kewirausahaan 2, Praktik
Keberlanjutan Bisnis, Mentoring Kewirausahaan 3, Praktik Pengembangan Bisnis, Tugas Akhir
60
61. Rekomendasi Umum
1. Praktik Kewirausahaan
i. Sebelum Praktik Inisiasi Bisnis sebaiknya dibekali dengan Rencana Bisnis (setelah
Kelayakan Bisnis).
ii. Sebaiknya ada dilakukan evaluasi pada akhir tahapan naik tingkat setiap tahun
untuk melihat efektivitas pemenuhan capaian pembelajaran lulusan (CPL).
2. Sebaiknya 1 (satu) semester dilakukan setara dengan 20 (dua puluh) sks.
3. Penyediaan Lab Inkubator Bisnis (baik untuk pembelajaran maupun
untuk pemisahan/spinoff).
4. Pemanfaatan aplikasi untuk kegiatan mentoring (lihat contoh aplikasi
program penyuluhan pertanian).
5. Pengembangan Student-Centered Learning (SCL). SCL adalah sebuah
pendekatan atau paradigma pembelajaran yang meletakan mahasiswa
pada pusat proses pembelajaran (the center of the learning process).
6. Pengembangan kurikulum untuk mengakomodasi Program Merdeka
Belajar.
61