Berikut beberapa rekomendasi tanggapan kebijakan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif:- Relaksasi perizinan dan regulasi untuk memfasilitasi berbagai inovasi dan kreativitas- Insentif fiskal seperti relaksasi pajak dan retribusi untuk mendukung likuiditas pelaku usaha - Program pembiayaan khusus bagi UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif- Penguatan promosi destinasi wisata domestik untuk mendongkrak permintaan
Bagaimana situasi kekinian di lapangan atau di daerah?
Bagaimana ada upaya/inovasi, bentuk kearifan lokal dalam melakukan mitigasi dan memperkuat resiliensi?
Apa upaya kita yang lebih kreatif dan inovatif untuk merespons situasi kenikian?
Misalnya, industri pariwisata menghadapi dilema rendah sentuh dan tinggi sentuh, bagaimana membuat aspek kesehatan dan aspek ekonomi agar hadir keyakinan dan kepercayaan para wisatawan?
Skema yang menjadi luaran:
Kerangka dan pedoman (brief policy) yang dirumuskan di dalam rangka mitigasi dan resiliensi usaha
Strategi dan skenario apa yang dilakukan di jangka pendek dan menengah, seperti apa etapenya sehingga tercapai percepatan: langkah memperkuat upaya program pemulihan industri pariwisata dan kreatif
Saat ini sudah ada skema tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi
Di bagian mana mitigasi dan resiliensi bisa mempercepat pemulihan?
Apakah dapat dilakukan penajaman untuk fokus dan rencana tindak?
Similar to Berikut beberapa rekomendasi tanggapan kebijakan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif:- Relaksasi perizinan dan regulasi untuk memfasilitasi berbagai inovasi dan kreativitas- Insentif fiskal seperti relaksasi pajak dan retribusi untuk mendukung likuiditas pelaku usaha - Program pembiayaan khusus bagi UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif- Penguatan promosi destinasi wisata domestik untuk mendongkrak permintaan
Similar to Berikut beberapa rekomendasi tanggapan kebijakan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif:- Relaksasi perizinan dan regulasi untuk memfasilitasi berbagai inovasi dan kreativitas- Insentif fiskal seperti relaksasi pajak dan retribusi untuk mendukung likuiditas pelaku usaha - Program pembiayaan khusus bagi UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif- Penguatan promosi destinasi wisata domestik untuk mendongkrak permintaan (20)
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Berikut beberapa rekomendasi tanggapan kebijakan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif:- Relaksasi perizinan dan regulasi untuk memfasilitasi berbagai inovasi dan kreativitas- Insentif fiskal seperti relaksasi pajak dan retribusi untuk mendukung likuiditas pelaku usaha - Program pembiayaan khusus bagi UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif- Penguatan promosi destinasi wisata domestik untuk mendongkrak permintaan
1. Perencanaan Mitigasi dan
Ketahanan Usaha pada Industri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung
Presentasi pada Diskusi Kelompok Terfokus Perencanaan Mitigasi dan Ketahanan Usaha
pada Lembaga/Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
29-30 Juli 2020
2. Kilasan
• Pendahuluan
• Kaji Banding (benchmarking)
• Kebijakan Menperin
• Kebijakan KemenkopUKM
• Kebijakan Kemenkeu
• Kebijakan ISO
• Kebijakan UNWTO
• Kebijakan Pemerintah Kenya
• Advokasi OECD
• Tupoksi dan Kebijakan Eksisting Kemenpar/Bekraf
• Rekomendasi
2
3. Pendahuluan
• Bagaimana situasi kekinian di lapangan atau di daerah?
• Bagaimana ada upaya/inovasi, bentuk kearifan lokal dalam melakukan mitigasi
dan memperkuat resiliensi?
• Apa upaya kita yang lebih kreatif dan inovatif untuk merespons situasi kenikian?
• Misalnya, industri pariwisata menghadapi dilema rendah sentuh dan tinggi
sentuh, bagaimana membuat aspek kesehatan dan aspek ekonomi agar hadir
keyakinan dan kepercayaan para wisatawan?
• Skema yang menjadi luaran:
• Kerangka dan pedoman (brief policy) yang dirumuskan di dalam rangka mitigasi dan resiliensi usaha
• Strategi dan skenario apa yang dilakukan di jangka pendek dan menengah, seperti apa etapenya
sehingga tercapai percepatan: langkah memperkuat upaya program pemulihan industri pariwisata dan
kreatif
• Saat ini sudah ada skema tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi
• Di bagian mana mitigasi dan resiliensi bisa mempercepat pemulihan?
• Apakah dapat dilakukan penajaman untuk fokus dan rencana tindak?
3
6. Bagaimana membangun mitigasi dan
resiliensi terhadap perubahan?
Memahami
permasalahan
(understanding the
problem)
Mengkaji
permasalahan
(asessing the
problem)
Aksi adaptasi
(actions to adapt)
Komunikasi dan
kolaborasi
(communication
and collaboration)
Pemantauan dan
Evaluasi
(monitoring and
evaluation)
Perbaikan dan
Peningkatan
(improvement and
enhancement)
6
7. Risiko dan Respon di Masa Pandemi
Risiko di Masa Pandemi
1. Permintaan
2. Daya beli
3. Kesehatan
4. Keuangan
5. Pasokan
6. Peningkatan Biaya
7. Pengurangan gaji atau bahkan
PHK
8. Bangkrut
Respons di Masa Pandemi
1. Bantuan pemasaran (digital)
2. Bantuan promosi penjualan
3. Informasi protokol kesehatan
4. Bantuan relaksasi keuangan
5. Bantuan kelancaran pasokan
6. Informasi pengurangan biaya
7. Jaring pengaman sosial bagi
karyawan, pelatihan
8. Bantuan berputar haluan
7
9. Tanggapan Kebijakan (terhadap
penurunan daya beli masyarakat)?
Stabilitas Pengendalian Harga dan
Pasokan
• Menjamin stabilitas harga bahan
pokok
• Mengendalikan inflasi dalam
batas yang aman
• Menjaga struktur pasar distribusi
yang sehat
• Optimalisasi sarana distribusi dan
kelancaran moda transportasi
barang
• Memantau harga secara rutin dan
melakukan operasi pasar
Belanja Pemerintah
• Kecepatan dan ketepatan
penyerapan anggaran
• Percepatan pengerjaan proyek
infrastruktur
• Menggunakan produk dalam
negeri
• Penghapusan PPN 10% bagi
pelaku usaha yang membeli
produk dalam negeri
• Mengawasi penyerapan anggaran
infrastruktur yang tepat sasaran
• Pembangunan Infrastruktur Desa
Stimulus Pemerintah
• Stimulus kepada usaha mikro dan
kecil, penyaluran KUR
• Relaksasi pajak
• Relaksasi beban energi, air, dan
telekomunikasi
• Meningkatkan Batas Penghasilan
Tak Kena Pajak (PTKP)
9
13. Penanganan dampak ekonomi KUMKM di
Masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19
5 skema perlindungan dan
pemulihan
e-Learning melalui
edukukm.id
Pelatihan melalui webinar
oleh Smesco
Masa
Pandemi
Program Kakak Asuh UMKM
dan Konvoi Produk Nasional,
dijalankan oleh Smesco
Perluasan pembiayaan
modal kerja UMKM
Program penguatan modal
kerja koperasi oleh LPDB
KUMKM
Digitalisasi UMKM dan
koperasi: akses ke platform
digital, dan literasi digital.
Pasca
Pandemi
Pelaku UMKM menghadapi masalah dalam
pemasaran yaitu penurunan permintaan secara
drastis, yang dominan terjadi pada sektor
makanan dan minuman serta industri kreatif.
13
14. Skema perlindungan dan pemulihan KUMKM
di tengah pandemi Covid-19
Pelaku UMKM miskin dan rentan
yang masuk kategori penerima
Bansos.
Insentif pajak bagi UMKM dengan
omzet kurang dari Rp4,8 miliar per
tahun. Di mana tarif PPH final nol
persen selama enam bulan periode
April-September 2020
Relaksasi dan restrukturisasi kredit
bagi KUMKM. Penundaan angsuran
dan subsidi bunga kredit diperluas
untuk usaha mikro penerima
bantuan usaha dari Pemda.
Termasuk KUR, UMi, PNM, Mekaar,
LPDB KUMKM, dan lainnya.
Perluasan pembiayaan modal kerja
KUMKM. Ada 23 juta KUMKM yang
belum terhubung dengan lembaga
pembiayaan atau perbankan.
Kementerian KopUKM, BUMN, dan
Pemda sebagai penyangga produk
KUMKM, terutama bagi para
pelaku KUMKM di bidang
pertanian, perikanan, kuliner, dan
industri rumah tangga.
Sumber: “MenKop dan UKM Paparkan Skema Pemulihan Ekonomi KUMKM di Masa dan Pasca COVID-19”, 13 Mei 2020,
<http://www.depkop.go.id/read/menkop-dan-ukm-paparkan-skema-pemulihan-ekonomi-kumkm-di-masa-dan-pasca-covid-19> 14
17. Standar:
Dukungan hidup untuk usaha kecil selama COVID-19
Sumber: “Standards: Life support for small businesses during COVID-19”, <https://www.intracen.org/covid19/Blog/Standards-
Life-support-for-small-businesses-during-COVID-19/> 17
19. Prioritas Untuk Pemulihan Pariwisata
1. Menyediakan likuiditas dan melindungi pekerjaan (provide liquidity and protect jobs)
2. Pulihkan kepercayaan melalui keselamatan & keamanan (recover confidence through safety & security)
3. Kolaborasi publik-swasta untuk pembukaan kembali yang efisien (public-private collaboration for an
efficient reopening)
4. Buka perbatasan dengan tanggung jawab (open borders with responsibility)
5. Harmonisasi dan koordinasikan protokol & prosedur (harmonize and coordinate protocols &
procedures)
6. Nilai tambah pekerjaan melalui teknologi baru (added value jobs through new technologies)
7. Inovasi dan Keberlanjutan sebagai normal baru (innovation and sustainability as the new normal)
19Sumber: UNWTO, Global Guidelines to Restart Tourism, 28 Mei 2020, <https://webunwto.s3.eu-west-1.amazonaws.com/s3fs-public/2020-
05/UNWTO-Global-Guidelines-to-Restart-Tourism.pdf>
22. Kinerja dan Ketahanan (Resiliensi) Sistem
22
Sumber: “A systemic resilience approach to dealing with Covid-19 and future shocks”, 28 April 2020, <http://www.oecd.org/coronavirus/policy-
responses/a-systemic-resilience-approach-to-dealing-with-covid-19-and-future-shocks-36a5bdfb/>
23. Kurva resiliensi
konseptual yang
disesuaikan dengan
tingkat resiliensi,
kemampuan, dan
level yang berbeda
23Sumber: “An Indicator-Based Approach to Assessing Resilience of Smart Critical Infrastructures”, 6 December
2017, <https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-68606-6_17>
24. Pendekatan Berbasis Indikator untuk Menilai Resiliensi
24
Sumber: “An Indicator-Based Approach to Assessing Resilience of Smart Critical Infrastructures”, 6 December 2017,
<https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-68606-6_17>
30. Respon Kebijakan Penanganan Dampak COVID-19
Terhadap Pariwisata
1. Membentuk Task Force Penanganan COVID19
2. Menunda semua kegiatan promosi di dalam dan luar negeri menunda pelaksanaan
kegiatan dan penyelenggaraan MICE: event/seminar/konferensi di dalam dan luar
negeri
3. Melaksanakan dan mensosialisasikan protokol kesehatan:
• Pembuatan materi layanan informasi dan sosialisasi pencegahan penyebaran Covid 19 (a.l. Kampanye
#jaga jarak, Gerakan master kain)
4. Memberikan bantuan untuk tenaga kesehatan dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19
5. Realokasi anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk penanganan
COVID-19 (Instruksi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 1 tahun 2020)
6. Melakukan pendataan terhadap industri serta tenaga kerja pariwisata dan ekonomi
kreatif yang terdampak COVID-19, termasuk estimasi perhitungan dampak
7. Mempersiapkan langkah-langkah pemulihan
30
31. Respon Kebijakan Penanganan Dampak COVID-19
Terhadap Pariwisata
Tanggap Darurat
• Penanggulangan bencana:
Kesehatan
• Jaring pengaman sosial (Social
Safety Net)
• Kebijakan untuk insentif usaha:
Kebijakan fiskal dan moneter
• Mendorong kreativitas dan
produktivitas saat WFH
• Koordinasi Krisis Kepariwisataan:
dengan daerah terdampak
• Persiapan Rebound: Penyiapan
Protokol, dll.
Pemulihan
• Stimulus permintaan: Optimalisasi
Perjadin dan kegiatan MICE dalam
negeri oleh K/L dan BUMN
• Pemulihan Wisata Domestik
• Mengembalikan Rasa Aman:
• Pencabutan travel ban/travel
advisory
• PR penanganan pasien yang
prima.
• Promosi melalui media
massa.ke Indonesia
• Pendukungan kegiatan: MICE,
Festival, dll.
• Restrategi pembangunan
pariwisata
Normalisasi
• Penyiapan Destinasi:
• Peningkatan safety dan security
di destinasi wisata
• Peningkatan SDM di destinasi
• Promosi
• Kelanjutan pemberian insentif,
diskon, dan paket promosi
wisata dan MICE
31
32. Tanggapan Kebijakan (di bidang
pariwisata dan ekonomi kreatif)?
Perumusan Kebijakan
•?
•?
•?
•?
•?
•?
•?
•?
•?
•?
•?
Penetapan Kebijakan
•?
Koordinasi
Pelaksanaan Kebijakan
•?
Sinkronisasi
Pelaksanaan Kebijakan
•?
32
Sumber Daya
Kelembagaan
Penyelenggaraan Kegiatan
Infrastruktur
Industri
Investasi
Pemasaran
Produk Wisata
Destinasi
Ekonomi Digital
Produk Kreatif
33. Fungsi lainnya di bidang pariwisata dan ekonomi
kreatif?
33
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi
Pengelolaan data dan informasi
Sumber: Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2019 tentang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Perpres
Nomor 97 Tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
35. Pembelajaran
Resiliensi
Ide-ide Positif:
• Pengenalan Konteks
• Identifikasi Risiko
• Profil Risiko
• Prioritas risiko
• Mitigasi risiko (penanganan)
• Penanggung Jawab (pelaku,
pemerintah)
• Pemantauan
Evaluasi
Efektivitas
Mitigasi
Program Mitigasi Resiliensi
Rekomendasi
Resiliensi Epidemi
Pendekatan Resiliensi terhadap Pandemi Covid19
Skenario: “Identifikasi – Respon – Pantau – Perbaiki” 35
AKSI MITIGASI
Rencana Tindak
Aksi mengurangi
Risiko:
• Aksi Pelaku
• Intervensi
Kementerian
• Pemantauan
• Inventarisasi risiko
• Siapa yang diuntungkan,
siapa yang dirugikan?
• Pandemi mengoreksi di
mana tidak efisien:
Bagaimana mengefisiensikan
struktur biaya supaya
kemauan membeli tetap
terpenuhi?
Resiliensi (kelentingan) adalah kemampuan
Institusi untuk merespon situasi sulit dengan
positif dan kemudian keluar dari situasi tersebut
dengan lebih kuat, lebih kreatif dan lebih
percaya diri dibanding sebelumnya.
• Komunikasi, Kooordinasi, Komitmen
• Relasional
• Kepuasan pada kualitas penanganan
• Kemampuan mengelola keuangan
• Ketekunan dan stamina lembaga
• Waktu dan rutininas
• Tradisi lembaga
36. Program Prioritas/Percepatan (Quick Wins):
Pemulihan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pasca Pandemi Covid-19
36Catatan: Quick Win merupakan kegiatan yang dapat dikedepankan keunggulannya dari aspek kecepatan, capaian target, dan dampaknya, sehingga
diharapkan mampu mendongkrak kinerja institusi secara keseluruhan. Permenpan-RB 13/2011
Program:
1. Data-Informasi
2. Stimulus-Insentif
3. Koordinasi
4. Promosi
5. Digital
6. Bimtek dan Standarisasi
7. Destinasi?
8. Inovasi?
Tanggap Darurat
1. Pusat Krisis (task force)
2. Bansos, kartu pra-kerja,
relaksasi pajak
3. K/L
4. Terpusat (?)
5. -
6. -
Pemulihan
1. Pusat Ijin Operasional
dan Pemantauan
2. Stimulus usaha
3. Manual K/L, Pemda,
BUMN
4. Kolektif
5. e-commerce, e-
training, e-certification
6. Sektor yang tumbuh
Adaptasi
1. Pusat Pemantauan
2. Stimulus usaha
3. Platform K/L, Pemda,
BUMN
4. Kolaboratif
5. e-commerce, e-
training, e-certification
6. Terdistribusi
Opsi strategi: Peningkatan Nilai Tambah Produk, Peningkatan Efisiensi Operasional/Produksi, Peningkatan Pemasaran dan
Produksi, Peningkatan Kelancaran Pasokan dan Distribusi, Ekonomi Berbasis Inovasi (EBI), Peningkatan Keahlian dan
Keterampilan (Human Capital), Peningkatan Modal Berusaha (Financial Capital), Peningkatan Lembaga Keswadayaan
Masyarakat (Social Capital), Penumbuhkembangan Kewirausahaan (Entrepreneurship), Perbaikan proses dan rantai nilai
dalam aspek pariwisata/ekonomi kreatif
37. Luaran (harapan)
Panduan
• Pelaku Industri
Pariwisata
• Pelaku Ekonomi
Kreatif
Intervensi
• Intervensi
kerjasama dengan
K/L yang lain
(terutama
Kemenkeu)
• Intervensi sesuai
tupoksi
kemenpar/bekraf
Pantau
• Kemajuan
Implementasi
• Koordinasi
37