SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
Download to read offline
Sistem Kurikulum Program
Studi Kewirausahaan
Togar M. Simatupang
Guru Besar Institut Teknologi Bandung dan
Rektor Institut Teknologi Del
Presentasi disampaikan pada Webinar Lokakarya Kurikulum Merdeka Program Studi
Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh
Kamis, 27 Agustus 2020
2
Kilasan
• Pendahuluan
• Kewirausahaan
• Pendidikan Kewirausahaan
• Peninjauan Kurikulum
• Program Merdeka Belajar
• Penutup
3
Pendahuluan
• Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk
mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
• Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem
kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
• Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan
tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
• Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan
perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari
perseptif proses kewirausahaan.
• Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari
penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan
dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
• Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum,
dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
4
Kewirausahaan
5
Pengertian Kewirausahaan
• Kewirausahaan adalah segala jenis fungsi inovatif yang dapat mempengaruhi
kesejahteraan wirausahawan. Kewirausahaan didasarkan pada inovasi yang bertujuan
dan sistematis. Ini termasuk tidak hanya pengusaha independen tetapi juga direktur dan
manajer perusahaan yang menjalankan fungsi inovatif.
• Joseph A. Schumpeter (1934)
• Kewirausahaan adalah upaya untuk menciptakan nilai melalui pengenalan peluang bisnis,
pengelolaan pengambilan risiko yang sesuai dengan peluang tersebut, dan melalui
keterampilan komunikatif dan manajemen untuk memobilisasi sumber daya manusia,
keuangan, dan material yang diperlukan untuk mewujudkan proyek.
• Kao, J.J. & Stevenson, H.(1989): Entrepreneurship: What It Is and How to Teach It, Cambridge
• Fungsi kewirausahaan menyiratkan penemuan, penilaian, dan eksploitasi peluang,
dengan kata lain, produk, layanan, atau proses produksi baru; strategi baru dan bentuk
organisasi dan pasar baru untuk produk dan masukan yang sebelumnya tidak ada
• Shane dan Venkataraman (2000)
6
Pengertian Kewirausahaan
• Kewirausahaan adalah mengejar peluang di luar sumber daya yang
dikendalikan (Howard Stevenson)
• "Pengejaran" menyiratkan fokus tunggal dan tanpa henti. Pengusaha sering
melihat kesempatan yang pendek.
• “Peluang” menyiratkan penawaran yang baru dalam satu atau lebih dari
empat cara. Peluang tersebut mungkin memerlukan: 1) merintis produk yang
benar-benar inovatif; 2) merancang model bisnis baru; 3) membuat versi yang
lebih baik atau lebih murah dari produk yang sudah ada; atau 4) menargetkan
produk yang ada ke kumpulan pelanggan baru.
• “Di luar kendali sumber daya” menyiratkan batasan sumber daya.
Sumber: “Entrepreneurship: A Working Definition” by Thomas R. Eisenmann, January 10, 2013. https://hbr.org/2013/01/what-is-entrepreneurship
7
Asal Usul Kewirausahaan
• Istilah kewirausahaan berasal dari kata Perancis 'Entreprendre' yang berarti 'melakukan',
'mengejar peluang', atau 'memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi dan
memulai bisnis'.
• Kata tersebut pertama kali muncul di kamus bahasa Prancis pada tahun 1723.
• Diyakini bahwa Bankir Irlandia yang beroperasi di Perancis, Ricardo Cantillon (Kent, 1984)
adalah orang pertama yang menggunakan kata 'entreprendre' dalam ilmu ekonomi
sebagai “agen yang merakit material atau masukan untuk memproduksi barang dengan
harga tertentu dan melalui koordinasi masukan tersebut menghasilkan barang yang
harga jualnya tidak pasti dibandingkan dengan biaya produksinya ”.
• Juga diyakini bahwa orang Prancis J.B. Say (1824) pertama kali menggunakan istilah
'wirausaha' sebagai agen ekonomi yang mempertemukan faktor-faktor produksi
sedemikian rupa sehingga kekayaan baru dapat tercipta.
• Kamus Internasional Baru Ketiga Webster (1961) menganggapnya sebagai:
'Penyelenggara usaha ekonomi, terutama orang yang mengatur, memiliki, mengelola,
dan menanggung risiko bisnis'.
8
Landasan Hukum Kewirausahaan
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan dan
Kepeloporan Pemuda serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susunan Organisasi, Personalia, dan
Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda.
4. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 0944 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian
Fasilitasi Pengembangan Kewirausahaan Pemuda
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha yang Dicadangkan untuk
Usaha Kecil dan Bidang/Jenis Usaha yang Terbuka untuk Usaa Menengah atau Besar dengan Syarat Kemitraan
9. Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah
10. RUU Republik Indonesia Tentang Kewirausahaan Nasional (2016)
9
Ketentuan Umum Kewirausahaan
• Kewirausahaan Nasional adalah hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan
dan Kewirausahaan Sosial dalam lingkup seluruh wilayah Indonesia.
• Wirausaha adalah warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dalam
mengenali dan mengelola diri serta berbagai peluang maupun sumber daya
sekitarnya secara kreatif untuk menciptakan nilai tambah bagi diri dan
lingkungannya secara berkelanjutan.
• Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan warga negara
Indonesia dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
• Pendidikan Kewirausahaan adalah proses pembentukan nilai, kultur, mental, dan
karakter kewirausahaan yang terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan
informal.
10
11
12
13
Jalan yang panjang dan berliku:
Kunci Mendaki Tangga Sukses dan Pewirausaha
14
Tahap pertumbuhan perusahaan yang berbeda
membutuhkan Tujuan yang berbeda pula
15
Catch-22 atau Tangkapan-22
• Catch-22, novel satir karya penulis Amerika Joseph Heller, diterbitkan pada
tahun 1961.
• Tangkapan-22 adalah situasi paradoks di mana seseorang tidak dapat
melarikan diri karena aturan atau batasan yang bertentangan.
• Dalam membutuhkan pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan ... "Bagaimana
saya bisa mendapatkan pengalaman sampai saya mendapatkan pekerjaan yang
memberi saya pengalaman?" - Brantley Foster dalam Rahasia Kesuksesan Saya.
• Tangkapan-22 adalah sebuah dilema atau keadaan sulit yang tidak dapat
dihindari karena kondisi yang saling bertentangan atau bergantung.
• Kesulitan tersembunyi atau cara jebakan: Tangkapan (Catch)
• situasi yang tidak logis atau tidak masuk akal.
• suatu ukuran atau kebijakan yang efeknya berlawanan dengan yang dimaksudkan.
• situasi yang menghadirkan dua alternatif yang sama-sama tidak diinginkan (Bagai Makan
Buah Simalakama).
16
17
Pewirausaha menghadapi Catch-22
• Di satu sisi, sulit untuk mengurangi risiko tanpa sumber daya.
• Misalnya, modal luar mungkin diperlukan untuk mengembangkan dan
memasarkan produk dan dengan demikian menunjukkan bahwa risiko teknis
dan pasar terbatas.
• Di sisi lain, mungkin sulit untuk membujuk pemilik sumber daya agar
berkomitmen pada suatu usaha ketika risiko masih tinggi.
18
Pewirausaha menghadapi Catch-22
1. Eksperimen ramping (lean) memungkinkan mereka menyelesaikan risiko dengan cepat dan
dengan pengeluaran sumber daya terbatas, dengan mengandalkan "produk minimum yang
layak", yaitu, rangkaian aktivitas sekecil mungkin yang diperlukan untuk menguji hipotesis
model bisnis secara ketat.
2. Investasi bertahap memungkinkan wirausahawan untuk mengatasi risiko secara berurutan,
hanya mengeluarkan sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi tonggak tertentu -
sebelum menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tonggak berikutnya.
3. Bermitra memungkinkan wirausahawan untuk memanfaatkan sumber daya organisasi lain dan
dengan demikian mengalihkan risiko ke pihak yang lebih mampu/lebih bersedia
menanggungnya. Dalam variasi taktik ini, wirausahawan menyewa sumber daya untuk menjaga
biaya tetap bervariasi dan untuk menghindari pengeluaran tetap yang besar yang terkait
dengan kepemilikan sumber daya.
4. “Mendongeng” oleh wirausahawan — mewujudkan visi dunia yang lebih baik yang dapat
diwujudkan oleh usaha mereka — dapat mendorong pemilik sumber daya untuk mengecilkan
risiko dan dalam prosesnya menggunakan lebih banyak sumber daya daripada jika mereka
tidak terinspirasi. Steve Jobs, misalnya, terkenal dengan "bidang distorsi realitas" yang
memukau, yang dengannya ia mendorong karyawan, mitra, dan investor untuk berusaha keras
membantu mewujudkan mimpinya.
Sumber: “Entrepreneurship: A Working Definition” by Thomas R. Eisenmann, January 10, 2013. https://hbr.org/2013/01/what-is-entrepreneurship
19
Perbedaan antara Pewirausaha dan Manajer
Dasar Pewirausaha Manajer
Penciptaan usaha Seorang pewirausaha mendirikan usaha baru
dan menjalankannya.
Seorang manajer hanya menjalankan unit yang
ada.
Inovasi Kewirausahaan adalah nama lain
inovasi. Dia bekerja untuk menemukan metode,
produk baru, dll.
Seorang manajer adalah karyawan dari
organisasi bisnis. Dia tidak bisa beroperasi secara
mandiri.
Pengambilan risiko Seorang pewirausaha memulai dan
menjalankan usahanya secara mandiri. Dia
wiraswasta dan basisnya sendiri.
Manajer mengambil risiko lebih sedikit
dibandingkan dengan pewirausaha. Dia kurang
toleran terhadap ketidakpastian. Dia tidak berbagi
risiko bisnis.
Status Seorang pewirausaha mengambil risiko yang
diperhitungkan. Dia bahkan mungkin
membahayakan keamanan finansialnya sendiri.
Dia bertanggung jawab atas kegagalan dan
kerugian finansial
Seorang manajer tidak perlu menjadi inovator. Dia
berurusan dengan urusan sehari-hari yang sedang
berlangsung.
Penghargaaan Pewirausaha dimotivasi oleh keuntungan. Dia
bahkan mungkin menderita kerugian.
Seorang manajer dimotivasi oleh penghargaan
atau insentif. Gajinya tidak boleh negatif.
Perubahan Pewirausaha responsif terhadap lingkungan
eksternal dan selalu siap untuk berubah. Seorang manajer mungkin tidak terlalu menerima
untuk berubah, kecuali dia giat. 20
Pendidikan Kewirausahaan
21
“Sebagian besar dari apa yang Anda dengar tentang
kewirausahaan semuanya salah. Ini bukan sihir; itu tidak misterius;
dan itu tidak ada hubungannya dengan gen. Itu adalah disiplin dan,
seperti disiplin lainnya, itu bisa dipelajari.”
Peter F. Drucker
Di manakah Usaha dalam kurikulum?
22
Proses Kewirausahaan
23
Gambaran umum proses dari ide usaha hingga
peluang usaha
Sumber: “From Venture Idea to Venture Opportunity” by Peter Vogel, Entrepreneurship Theory and Practice, Vol 41, Issue 6, 2017.
https://doi.org/10.1111/etap.12234 24
Pendidikan Perusahaan dan Pendidikan
Kewirausahaan
Pendidikan Perusahaan
• Pendidikan perusahaan: proses
membekali siswa (atau lulusan) dengan
kapasitas yang ditingkatkan untuk
menghasilkan ide dan keterampilan untuk
mewujudkannya.
• Bertujuan untuk menghasilkan lulusan
dengan pola pikir dan keterampilan untuk
menghasilkan ide-ide orisinal sebagai
tanggapan atas kebutuhan dan
kekurangan yang teridentifikasi, dan
kemampuan untuk menindaklanjutinya.
• Singkatnya, memiliki ide dan
mewujudkannya.
Pendidikan Kewirausahaan
• Pendidikan kewirausahaan membekali
siswa dengan pengetahuan, atribut, dan
kemampuan tambahan yang diperlukan
untuk menerapkan kemampuan ini dalam
konteks mendirikan usaha atau bisnis
baru.
• Didefinisikan sebagai penerapan
keterampilan perusahaan secara khusus
untuk menciptakan dan menumbuhkan
organisasi untuk mengidentifikasi dan
membangun peluang.
• Bertujuan untuk menghasilkan lulusan
yang mampu mengidentifikasi peluang
dan mengembangkan usaha.
25
Inovasi dan Kewirausahaan
INOVASI
• Teknologi penting
• Pengetahuan tentang
sains & teknik
• Keterampilan untuk
mengembangkan
• Keterampilan untuk
membuat
KEWIRAUSAHAAN
• Bisnis penting
• Rekayasa ventura
• Pengetahuan untuk
membingkai keputusan
• Keterampilan untuk
memulai
• Keterampilan untuk
menumbuhkan
26
Capaian Lulusan:
Perilaku, atribut, dan keterampilan
• Kreativitas dan inovasi
• Pengenalan, pembuatan, dan evaluasi peluang
• Perancangan dan pemodelan bisnis
• Pengambilan keputusan didukung oleh analisis dan penilaian kritis
• Implementasi ide melalui kepemimpinan dan manajemen
• Refleksi dan tindakan
• Kemampuan interpesonal
• Keterampilan komunikasi dan strategi
27
Pendekatan Tiga Tingkat
Belajar
TENTANG
Kewirausahaan
Memberitahu
Belajar memahami
kewirausahaan.
Pengetahuan tentang
kewirausahaan sebagai
sebuah konsep.
Belajar
UNTUK
Kewirausahaan
Melatih&Membentuk
Belajar menjadi wirausaha.
Pengembangan keterampilan
dan kompetensi
kewirausahaan.
Belajar
MELALUI
Kewirausahaan
Mengalami
Belajar menjadi seorang
pewirausaha.
Pengetahuan dan
keterampilan kewirausahaan
yang berkaitan dengan
permulaan bisnis dan
penciptaan usaha.
28
Visi untuk Kewirausahaan
Dasar
Semester 1-2
Teknis
Semester 3-5
Praktis
Semester 6-8
• Kesadaran
• Keterlibatan
• Pemahaman
• Pengalaman
• Paparan
• Antusiasme
Penerimaan
Kreasi
Perintisan
(start-up)
Penyusunan Detil Rencana
Bisnis & Peta Jalan
Pengembangan Bisnis
Pemunculan
Gagasan
Pengembangan
Ide & Konsep
Pengembangan
Proposal Bisnis
Kurikulum
Menginformasikan, Mendidik, & Memikat
Proyek untuk ENGAGE
Lokakarya
Seminar
Evaluasi Proposal
Bisnis
& Daftar Pendek
Pengembangan produk,
Pembuatan Prototipe &
Produksi Awal
Wisuda /
Strategi
Keluar
Kegiatan Terkait Pusat Kewirausahaan
peningkatan kesadaran, bimbingan (mentoring), nasihat ahli, jaringan, pertukaran pengalaman, pendidikan & pelatihan
Sumber: "MCAST Entrepreneurship
Strategy Fostering Entrepreneurial
Mindsets" by Eric Flask (2017).
29
Praktik Kewirausahaan
Kanvas Bisnis
Teori dan Pemahaman Kewirausahaan Inti
 Pemahaman dasar teori inti.
 Penyampaian utama melalui Kuliah.
 Perumusan Struktur Rencana Bisnis.
 Penciptaan Kanvas Bisnis.
Desain Bisnis
Penerapan Alat Bisnis dan Pembuatan
Perusahaan Bisnis
 Pembuatan struktur rencana bisnis.
 Penyampaian Utama melalui Lokakarya,
Seminar, dan Ceramah
 Perumusan rencana bisnis terperinci.
 Kolaborasi lintas lembaga dasar.
 Desain model konseptual dari produk/jasa
yang diusulkan.
Pelaksanaan Bisnis
Produksi dan Biaya Prototipe Kerja
 Membawa ide bisnis ke tingkat praktis yang
baru.
 Penyampaian Utama melalui sesi
pendampingan reguler.
 Pengembangan prototipe lengkap.
 Analisis keuangan akhir.
 Pengiriman Promosi Penjualan.
 Penciptaan Bisnis melalui inkubator.
Sumber: "MCAST Entrepreneurship Strategy Fostering Entrepreneurial Mindsets" by Eric Flask (2017). 30
Menyematkan Sumber Daya Perusahaan
Sumber Daya Pembelajaran
• Situs Web Akademik
• Kewirausahaan yang Disiplin atau
Diciplined Entrepreneurship
(https://www.d-eship.com/)
• Alat bantu:
• World Café – Kreativitas, penciptaan ide,
percakapan yang konstruktif
• XING – Pengembangan komersial suatu ide
untuk mencapai tujuan
• Ketso – Toolkit praktis untuk keterlibatan
kreatif
• Colourblind/Belbin – Karakteristik peran
tim dan interaksi tim
• Cobra – BIFs and BOPs (Bagaimana caranya)
Tubuh Pengetahuan
• Teori Kewirausahaan
• Pengembangan Peluang
• Pemodelan dan Perancangan Bisnis
• Strategi untuk Perintisan
• Keuangan dan Valuasi
• Negosiasi, Pengambilan Keputusan, dan
Mitigasi Risiko
• Teknologi dan Inovasi
31
Universitas Ciputra: Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan
Sumber: https://www.uc.ac.id/tentang-uc/keunggulan/
32
Kurikulum Kewirausahaan MIT
Sumber: "Past Present and Future of Entrepreneurship Education" presentation at USASBE Conference Jan 10, 2016 by Bill Aulet.
33
Kurikulum Kewirausahaan MIT
Sumber: "Past Present and Future of Entrepreneurship Education" presentation at USASBE Conference Jan 10, 2016 by Bill Aulet.
34
Desain Kursus FutureHack berdasarkan Kurikulum
Kewirausahaan MIT
Sumber: https://futurehack.co/about-us/
35
Struktur Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Sumber: Struktur Kurikulum Prodi Kewirausahaan Universitas Widya Mandala
POLA PIKIR :
1. Kajian Budaya
2. Soft Skill
3. Value (PEKA= Peduli, Komit,
Antusias)
PERILAKU:
1. Praktik Kewirausahaan
2. Etika & Hukum Bisnis
3. Kepemimpinan
PENGETAHUAN (BASIC MANAGEMENT) :
1. Strategi Pertumbuhan Bisnis
2. Operasi dan Optimasi Bisnis
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Pemekaran dan Pemasaran
5. Keuangan Kewirausahaan
6. Akuntansi
Bidang Keilmuan dari Fakultas /
Sekolah / Program Studi Lain
PENGEMBANGAN USAHA :
1. Sistem Inovasi Bisnis
2. Komputasi Bisnis.
3. Dinamika Kewirausahaan.
4. Komunikasi dan Negoisasi
5. Ekonomi Makro dan Bisnis Global
INOVASI USAHA:
1.Teknologi
2. Inovasi Kreatif
3. Perancangan Produk
4. Pengembangan Produk
Pengembangan Karakter dan
Kemampuan Manajerial
Rancangan dan Strategi Bisnis Praktik Kewirausahaan
FOKUS BIDANG USAHA
36
Hasil Akreditasi Program Studi Kewirausahaan
Perguruan Tinggi Program Studi Strata Wilayah No. SK Tahun SK Peringkat
Tanggal
Daluarsa
Akademi Enterpreneurship
Terang Bangsa
Kewirausahaan D-III 06 2643/SK/BAN-
PT/Akred/Dipl-
III/IX/2018
2018 C 2023-09-18
Institut Bio Scientia
Internasional Indonesia
Bio Kewirausahaan S1 03 3455/SK/BAN-
PT/Akred/S/IX/2017
2017 B 2022-09-26
Institut Teknologi Bandung Kewirausahaan S1 04 0143/SK/BAN-
PT/Akred/S/I/2017
2017 A 2022-01-10
Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen Shanti Bhuana
Kewirausahaan S1 11 1163/SK/BAN-
PT/Akred/S/V/2018
2018 C 2023-05-02
Universitas Agung Podomoro Kewirausahaan S1 03 4787/SK/BAN-
PT/Akred/S/XII/2017
2017 C 2022-12-12
Universitas Brawijaya Kewirausahaan S1 07 1624/SK/BAN-
PT/Akred/S/VI/2018
2018 B 2023-06-26
Sumber: DIREKTORI HASIL AKREDITASI PROGRAM STUDI (2019) pada https://banpt.or.id/direktori/prodi/pencarian_prodi 37
Peninjauan Kurikulum
38
Peninjauan dan Evaluasi Kurikulum
Peninjauan Kurikulum
• Kebijakan peninjauan kurikulum dapat dituangkan
dalam Renstra Prodi, Program Kerja Prodi,
Panduan Penyusunan Kurikulum Prodi, atau dalam
dokumen lainnya.
• Prodi memiliki:
a. kebijakan peninjauan kurikulum,
b. kebijakan yang mengharuskan koordinator mata
kuliah meninjau bahan ajar, metode pembelajaran
dan strategi penilaian pembelajaran setiap awal
semester dan menyampaikan hasil peninjauannya
ke prodi, serta
c. kebijakan yang mengharuskan Gugus Kendali Mutu
(GKM) melakukan evaluasi setiap semester
kesesuaian antara RPS dengan materi yang diberikan
oleh dosen di kelas dan
d. telah dilaksanakan dengan didukung dokumen yang
lengkap.
Evaluasi Kurikulum
• Kurikulum harus dievaluasi minimal satu kali dalam
5 (lima) tahun dengan pihak pengguna lulusan.
• Prodi memiliki:
a. kebijakan evaluasi kurikulum minimal 1 kali dalam 5
tahun,
b. kebijakan melakukan tracer study ke pengguna
lulusan minimal 2 tahun sekali,
c. kebiajakan pemantauan secara terus menerus
terhadap kualifikasi lulusan yang dituntut oleh dunia
kerja dan profesi serta hasilnya didokumentasikan
dan
d. pelaksanaan kebijakan telah didukung oleh
dokumen yang lengkap
39
40
Peninjauan Kurikulum
No. Unsur Evaluasi
Kategori
Baik Cukup Masalah Usulan
1. Tujuan Pendidikan Program Studi: Pernyataan profil lulusan yang
dapat dinyatakan secara umum atau spesifik
Menghasilkan lulusan
yang mampu dan mandiri
untuk berwirausaha dan
membuka lapangan kerja
Belum jelas ukuran
kemandirian dan
penciptaan lapangan
pekerjaan
Perlu ditunjukkan matriks
hubungan antara profil
lulusan dan tujuan
pendidikan program studi.
Profil lulusan disusun
berdasarkan hasil dari: a)
tracer study terhadap
alumni; b) analisis need
assessment dari
stakeholders; c)
sciencetific vision; dan d)
analisis SWOT dari
program studi maupun
perguruan tinggi.
2. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi: Sikap, Ketrampilan
Umum, Pengetahuan, dan Ketrampilan Khusus
Lengkap Aspek keterampilan
khusus belum
menunjukkan
kemampuan membuat
dan menguji kelayakan
model bisnis.
Belum sesuai dengan
rumusan yang
ditetapkan oleh
Asosiasi/Konsorsium/Per
himpunan prodi sejenis.
Mengacu tubuh
pengetahuan (body of
knowledge)
kewirausahaan.
Keterampilan khusus
berdasarkan deskripsi
capaian pembe!ajaran
sesuai dengan bidang
keahlian program studi
dan jenjang pendidikan
yang disusun oleh
forum program studi atau
pengelola program studi
sejenis 41
Peninjauan Kurikulum
No. Unsur Evaluasi
Kategori
Baik Cukup Masalah Usulan
3. Evaluasi CPL, dan keterkaitan CPL dengan BK dan MK:
Tabel/Matriks yang menunjukkan keterkaitan CPL dengan Bahan
Kajian dan Mata kuliah
BK belum jelas
Keluasan materi belum
sesuai Konsorsium prodi
sejenis.
Bahan-bahan kajian harus
dikelompokkan
berdasarkan : 1) inti
keilmuan; 2) Ipteks
pendukung; 3) ipteks
pelengkap; dan 4) penciri
institusi.
4. Penetapan mata kuliah:
• Untuk struktur kurikulum model serial: 1) matakuliah disusun
berdasar logika atau struktur keilmuan; 2) dari matakuliah
dasar sampai matakuliah lanjutan, 3) setiap matakuliah saling
berhubungan, 4) ada matakuliah prasyarat.
• Untuk struktur kurikulum model paralel : 1) matakuliah
disajikan pada siap semester sesuai dengan tujuan
kompetensinya ; 2) berdasarkan ketercapaian kompotensi
setiap blok, 3) mengelompok matakuliah berdasarkan
kompetensi yang sejenis, 4) tidak ada matakuliah Prasyarat
Belum jelas keterkaitan
mata kuliah antar
semester.
Perlu dipilih apakah
model serial atau model
paralel.
5. Materi ajar dan besarnya sks
6. Struktur Mata kuliah setiap semester: Pohon mata kuliah yang
mampu menunjukkan prasyarat mata kuliah dan posisi mata
kuliah di setiap semesternya
Peta kurikulum prodi
tidak menunjukkan
dengan jelas hubungan
dan tingkatan antar
kelompok mata kuliah/
blok dasar, menengah
dan khusus, yang
tersusun secara logis,
berurutan dan
terintegrasi.
Peta kurikulum harus
menunjukkan keterkaitan
antar rnata kuliah dari
semester awal dengan
semester berikutnya atau
blok pertama dengan
dengan blok berikutnya.
42
Peninjauan Kurikulum
No. Unsur Evaluasi
Kategori
Baik Cukup Masalah Usulan
7. Assessmen Pembelajaran: Panduan pedoman untuk dosen
dalam mengukur ketercapaian capaian mata kuliah
a. Kejelasan tahapan penilaian
b. Kejelasan indikator penilaian
Penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa harus
mencakup: 1) prinsip
penilaian; 2) teknik dan
instrumen penilaian; 3)
dalam bentuk kontrak
perkuliahan mekanisme
dan prosedur penilaian;
dan 4) pelaksanaan
penilaian.
8. Silabus: Silabus disusun berdasarkan format standar
9. Rencana Pembelajaran Semester (RPS): Perencanaan proses
pembelajaran yang ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen
secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu
bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program
studi.
Perencanaan
pembelajaran setiap mata
kuliah dari kurikulum
suatu program studi harus
dituangkan ke dalam
rencana pembelajaran
semester (RPS) atau
rencana pembelajaran
blok (RPB), yang minimal
memuat deskripsi singkat
mata kuliah, tujuan atau
capaian pembelajaran,
metode pembelajaran,
metoda penilaian,
referensi, dan rencana
kegiatan pembelajaran
mingguan. 43
Peninjauan Kurikulum
No. Unsur Evaluasi
Kategori
Baik Cukup Masalah Usulan
10. Pembelajaran:
a. Kesesuaian dengan RPS
b. Penerapan SCL
c. Peran dosen sebagai fasilitator
Pembelajaran harus
mencakup 1) interaktif, 2)
holistik, 3) integratif, 4)
saintifik, 5) kontekstual,
6) tematik, 7) efektif, 8)
kolaboratif, dan 9)
berpusat pada
mahasiswa.
11. Lainnya (lihat Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
44
Program Merdeka Belajar
45
46
Kampus Merdeka
Pembukaan
program studi
baru
Perguruan
Tinggi Negeri
Badan Hukum
Hak belajar tiga
semester di luar
program studi
Sistem akreditasi
perguruan tinggi
Permendikbud No. 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Permendikbud No. 5 Tahun 2020
tentang Akreditasi Program Studi
dan Perguruan Tinggi
 Permendikbud No. 4 Tahun 2020
tentang Perubahan Perguruan
Tinggi Negeri menjadi Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum
 Permendikbud Nomor 6 Tahun
2020 tentang Penerimaan
Mahasiswa Baru Program Sarjana
pada Perguruan Tinggi Negeri
 Permendikbud No. 7 Tahun 2020
tentang Pendirian, Perubahan,
Pembubaran Perguruan Tinggi
Negeri, dan Pendirian, Perubahan,
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi
Swasta
 Permendikbud No. 5 Tahun 2020
tentang Akreditasi Program Studi
dan Perguruan Tinggi
1 2 3 4
47
Merdeka Belajar
Prinsip
• Prinsip merdeka
belajar adalah
perubahan
paradigma
pendidikan agar
menjadi lebih
otonom dengan
kultur
pembelajaran yang
inovatif.
Tujuan
• Kampus merdeka
merupakan wujud
pembelajaran di
perguruan tinggi
yang otonom dan
fleksibel sehingga
tercipta kultur
belajar yang
inovatif, tidak
mengekang, dan
sesuai dengan
kebutuhan
mahasiswa.
Relevansi
• Kebijakan ini juga
bertujuan untuk
meningkatkan
keterkaitan dan
kesepadanan (link
and match) dengan
dunia usaha dan
dunia industri, serta
untuk
mempersiapkan
mahasiswa dalam
dunia kerja sejak
awal.
Program
• Hak Belajar Tiga
Semester di Luar
Program Studi.
48
Landasan Hukum pelaksanaan program kebijakan
Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020, tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019,
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019,
tentang Musyawarah Desa.
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2019,
tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019,
tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa.
49
Kampus Merdeka, Merdeka Belajar
Dosen sebagai PENGGERAK
Dosen memfasilitasi pembelajaran
mahasiswanya secara independen.
Gunakan bentuk-bentuk non-kuliah:
magang, KKN, menghadirkan praktisi
(dosen dari industri; bila perlu di RPL-kan),
project melibatkan mahasiswa.
Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk
secara sukarela (dapatdiambil atau tidak):
 Dapat mengambil sks di luar perguruan tinggi sebanyak 2
semester (setara dengan 40 sks)
 Ditambah lagi, dapat mengambil sks di prodi yang
berbeda di PT yang sama sebanyak1 semester (setara
dengan 20 sks)
Dengan kata lain sks yang wajib diambil di prodi asal
adalah sebanyak 5 semester daritotal semester yang
harus dijalankan (tidak berlaku untuk prodiKesehatan1)
Perubahan definisi sks:
 Setiap sks diartikan sebagai “jam kegiatan”, bukan “jambelajar”.
 Definisi “kegiatan”: Belajar di kelas, praktik kerja (magang),
pertukaran pelajar, proyek didesa, wirausaha, riset, studi
independen, dan kegiatan mengajar di daerah terpencil. Semua
jenis kegiatan terpilih harus dibimbing seorang dosen (dosen
ditentukan olehPT)
 Daftar “kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa (dalam
3 semester diatas) dapatdipilih dari: (a) program yang
ditentukan pemerintah, (b) program yang disetujui olehrektor
Merdeka dalam BELAJAR
50
Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di
luar kampus asal
51
Praktik Terbaik
52
Program Merdeka Belajar
53
54
55
56
Contoh Program Merdeka Belajar
57
Tabel 1.
Contoh kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang sama
Penjelasan Tabel 1.
Mahasiswa Desain Produk harus mampu menguasai minimal ketiga CPL prodi tersebut, namun memerlukan
kompetensi tambahan yang dapat diambil dari prodi lain yang menunjang kompetensi lulusan. Maka dapat
mengambil mata kuliah di program studi akuntansi, manajemen dan komunikasi.
Prodi
Capaian Pembelajran Lulusan
(CPL)
Kompetensi Tambahan Prodi
Desain Produk 1. Mampu merancang produk
2. Mampu mengevaluasi obyek
desain
3. Mampu menyusun dan
menyampaikan solusi desain
secara visual
Mampu menyusun,
menganalisis dan
menginterpretasi rencana
keuangan
Akuntansi
Mampu melaksanakan
fungsi pemasaran
Manajemen
Mampu merancang program
dalam bidang periklanan
Komunikasi
58
Tabel 2.
Contoh kegiatan pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda
Penjelasan Tabel 2.
Prodi Kehutanan pada PT A dan PT B mempunyai salah satu CPL yaitu mampu merancang dan mengelola
suatu ekosistem hutan. Mahasiswa PT A dapat mengambil mata kuliah yang ditawarkan oleh PT B atau
sebaliknya.
Prodi CPL Prodi MK Prodi PT A MK Prodi PT B
Kehutanan 1. Mampu merancang
dan mengelola
suatu ekosistem
hutan
1. Pengelolaan Ekosistem
Hutan Mangrove,
2. Pengelolaan Ekosistem
Hutan Pegunungan
1. Pengelolaan
Ekosistem
Hutan Dataran
Rendah
2. Pengelolaan
Ekosistem
Hutan Pantai
59
Tabel 3.
Contoh kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda
Penjelasan Tabel 3.
Mahasiswa TI pada PT A harus mampu menguasai CPL untuk merancang sistem/komponen, proses dan
produk industri (misalnya ekonomi, lingkungan, kesehatan), namun memerlukan kompetensi tambahan yang
dapat diambil dari prodi lain pada PT berbeda. Maka mahasiswa yang bersangkutan dapat mengambil mata
kuliah PT B, dan mata kuliah PT C.
Prodi
(PT A)
CPL Prodi Kompetensi Tambahan
MK Prodi Lain PT
Lain
Teknik
Industri
Mampu merancang
sistem/komponen, proses
dan produk industri untuk
memenuhi kebutuhan
dalam batasan-batasan
realistis (misalnya
ekonomi, lingkungan,
kesehatan)
Mampu merancang produk
untuk kebutuhan pertanian
Energi dan Mesin
Pertanian (PT B)
Mampu membangun model
untuk menganalisis sumber
daya dan lingkungan
Pemodelan
Ekonomi Sumber
Daya dan
Lingkungan (PT C)
60
Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus asal
Kegiatan Penjelasan Catatan
1 Magang / praktik kerja
Kegiatan magang di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi
multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan
(startup)
Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
2 Proyek di desa
Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah
terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya
Dapat dilakukan bersama dengan aparatur desa (kepala
desa), BUMDes, Koperasi, atau organisasi desa lainnya
3 Mengajar di sekolah
Kegiatan mengajar di sekolah dasar, menengah, maupun atas selama
beberapa bulan. Sekolah dapat berada di lokasi kota maupun tepencil Program ini akan difasilitasi oleh Kemendikbud
4 Pertukaran pelajar
Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun
dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan
Pemerintah
Nilai dan sks yang diambil di PT luar akan disetarakan
oleh PT masing-masing
5 Penelitian / riset
Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora, yang
dilakukan di bawah pengawasan dosen atau peneliti Dapat dilakukan untuk lembaga riset seperti LIPI / BRIN
6 Kegiatan wirausaha
Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri –
dibuktikan dengan penjelasan/ proposal kegiatan kewirausahaan dan
bukti transaksi konsumen atau slip gaji pegawai
Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
7 Studi / proyek independen
Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek berdasarkan topik
sosial khusus dan dapat dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
8 Proyek kemanusiaan
Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang
disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri
Contoh organisasi formal yang dapat disetujui Rektor:
Palang Merah Indonesia, Mercy Corps, dan lain-lain
Catatan:
 Semua kegiatan wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
 Kegiatan yang berada di luar Perguruan Tinggi asal (misalnya magang atau proyek di desa) dapat diambil sebanyak dua semester atau setara dengan 40 sks
61
Mahasiswa Magang di Industri selama 6 Bulan
• Keterampilan keras (hard skills):
• merumuskan permasalahan keteknikan : 3 SKS A
• menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan : 3 SKS B
• kemampuan sintesa dalam bentuk design : 4 SKS A
• Keterampilan lunak (soft skills):
• kemampuan berkomunikasi : 2 SKS A
• kemampuan bekerjasama : 2 SKS A
• kerja keras : 2 SKS A
• kepemimpinan : 2 SKS A
• kreativitas : 2 SKS B
• Selain dalam bentuk penilaian capaian, pengalaman/kompetensi yang diperoleh selama
kegiatan magang dapat juga dituliskan dalam bentuk portofolio sebagai SKPI (surat
keterangan pendamping ijazah).
62
Simulasi Proses Merdeka Belajar
Mahasiswa mendaftar Magang
(memilih MK pada sistem KRS
yang bisa diambil di
Luar PT/Magang/Luar Prodi)
Mahasiswa mengikuti Seleksi
administratif dan akademik
sesuai dengan Mekanisme
Perusahaan/PT Lain
Mahasiswa LULUS
Seleksi yang dilakukan
oleh Industri/PT Lain
Mahasiswa Magang/Kuliah di
PT Lain/Prodi Lain
Proses Penilaian dilakukan
oleh Dosen Pembimbing
bersamadengan
Pembimbing
Industri/Dosen dari PT
Penerima/Prodi Penerima
Mahasiswa
mendapatkan nilai
dari PT/Prodi lain/
Industri dan dapat
Sertifikat Magang
Konversi nilai dan
PengakuanSKS
Nilai diinput
dalamKHS
KHS
PT Asal melaporkan
kePDDikti
63
Aspek Merdeka Belajar
64
Beberapa contoh kebijakan:
• UPI: http://www3.upi.edu/main/file/775c7-panduan-mbkm-upi_sosialisasi-19-juni-2020-compressed.pdf
• UGM: http://dcse.fmipa.ugm.ac.id/site/wp-content/uploads/2020/07/2-Merdeka-Belajar-Kampus-Merdeka-dan-MOOCs.pdf
• Unila: Kurikulum MBKM Fakultas Teknik Univesitas Lampung Tahun 2020 http://eng.unila.ac.id/kurikulum-merdeka-ft-2020/
Kegiatan Kewirausahaan
Kondisi Aktual
Global Entrepreneurship Index (GEI) pada tahun 2018, Indonesia
hanya memiliki skor 21% wirausahawan
IDN Research Institute tahun 2019, 69,1% millennial di Indonesia
memiliki minat untuk berwirausaha.
Kewirausahaan dalam dilakukan dengan Mata Kuliah Kewirausahaan
atau kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler
65
Tujuan Wirausaha
Dalam Pelaksanaan KKNT
Masyarakat dan Mahasiswa yang
memiliki minat berwirausaha untuk
mengembangkan usahanya lebih
dini dan terbimbing.
01 02
Menangani permasalahan
pengangguran yang ada di Desa
66
Mekanisme Pelaksanaan
• Program kewirausahaan mahasiswa disusun pada tingkat perguruan tinggi,
• dengan menyusun silabus kegiatan wirausaha yang dapat memenuhi 20 SKS/
• semester atau 40 SKS/tahun.
• Program tersebut bisa merupakan kombinasi beberapa mata kuliah dari
berbagai
• program studi yang ditawarkan oleh Fakultas yang ada di dalam perguruan tinggi
• maupun di luar perguruan tinggi, termasuk kursus/micro-credentials
• Untuk penilaian program kewirausahaan dapat disusun rubrik asesmen
atau ukuran keberhasilan capaian pembelajaran.
• Misalnya bila mahasiswa berhasil membuat perintisan (start up) di akhir program
maka mahasiswa mendapatkan nilai A dengan bobot 20 SKS/40 SKS.
67
Mekanisme Pelaksanaan
• Selama mengikuti program wirausaha, mahasiswa dibimbing oleh dosen
pembimbing, mentor pakar wirausaha/pengusaha yang telah berhasil.
• Perguruan tinggi yang memiliki pusat inkubasi diharapkan
mengintegrasikan program ini dengan pusat tersebut. Bagi yang belum
memiliki dapat bekerjasama dengan pusat-pusat inkubasi dan akselerasi
bisnis.
• Perguruan tinggi bekerja sama dengan institusi mitra dalam menyediakan
sistem pembelajaran kewirausahaan yang terpadu dengan praktik
langsung. Sistem pembelajaran ini dapat berupa fasilitasi pelatihan,
pendampingan, dan bimbingan dari mentor/pelaku usaha.
• Menyusun pedoman teknis kegiatan pembelajaran melalui wirausaha.
68
Tabel Contoh Capaian Pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi
yang Mengikuti Kegiatan Wirausaha (Bentuk Blended)
Prodi CPL Wirausaha Ekuivalensi MK
Jumlah
SKS
Ilmu Komunikasi Mampu melakukan praktik awal
wirausaha dengan pemahaman
konsep wirausaha yang
komprehensif
Kewirausahaan Sosial 3
Etika Bisnis 2
Pengantar Manajemen dan Bisnis 2
Pemasaran Digital 3
Wirausaha
1. Desain Wirausaha dan Presentasi
2. Praktik Wirausaha
3. Laporan Pelaksanaan Wirausaha
dan Presentasi
3
4
3
Jumlah 6 MK 20 SKS
Penjelasan Tabel
Mahasiswa Ilmu Komunikasi mengambil bentuk kegiatan pembelajaran berupa Kewirausahaan untuk menambah kompetensinya di bidang
wirausaha. Kompetensi yang telah dicapai melalui serangkaian proses kegiatan pembelajaran kewirausahaan ini sesuai dengan CPL, proses
pencapaian CPL tersebut dapat diekuivalensikan kedalam mata kuliah Kewirausahaan Sosial, Etika Bisnis, Pengantar Manajemen dan Bisnis,
Pemasaran Digital, Desain Wirausaha dan Presentasi, Praktik Wirausaha, serta Laporan Wirausaha dan Presentasi yang setara dengan 20 SKS.
69
Proses Program Wirausaha
70
Sumber: Dina Dellyana (2020, "Konsep Teknopreenurship SBM untuk ITB"
Opportunity
Shaping:
• Business Model
and Plan
Planning Execution Growth
Minor Technopreneurship Program
(Mahasiswa Lintas F/S belum memulai usaha)
Opportunity
Capturing:
• Managing Start-
up (Practices);
• SEED
• Magang
• Thematic
Accelerator
Growing:
• Business and
Product
Development;
• Shadowing
(start-up &
successful
start-ups
Technopreneurship on certain theme (technology)
Technopreneurship in Life Sciences
Technopreneurship in AI
Parallel business and product/technology aspects
(supported by all Faculties/Schools)
Business Model and Busines Plan using extensive
data
Exploring
Opportunity
exploration:
• Design Thinking
Emphasis on product development and market
development
Working closely with business mentors
Working closely with incubator/accelerator
Working closely with investors
• Thematic
Technopreneurship
• Technology
Commercialization
71
Courses Credits Definition of course Class operationalization Course PIC Collaborators
SEMESTER 6
Business Growth
Management
3
The course is focused on the challenges and opportunities of managing a
growing company and emphasizes practical management methods and
techniques. Students learn about the key aspects of growth management
including: leadership, planning, organization structure, operations, financial
management and accounting, information systems and human resources.
Online class, real case study, project to startup they work Prodi Growth companies
Elective 1 3 Depend on course Options:
- Elearning from reputable university with credit earning
- Certification program from reputable provider
- Available elective class in ITB
Incubator Depend on course
Elective 2 3 Depend on course Incubator Depend on course
Startup Business
Practice/Internship
9
The course is focused on the practice of doing/working in startup. During this
course, most of the time students running the business, consult and attend
program and classes in incubator
Working on startup (sprint), coaching and mentoring, attend
internal and external event
Incubator
Startup communities
(Local and international)
TOTAL 18
Courses Credits Definition of course Class operationalization Course PIC Collaborators
Global Strategic
Management
3
The course puts students into the position of key decision makers faced with
the creation of competitive advantage in the global and international firm.
Students will learn to apply critical management skills involved in planning,
structuring, controlling and leading a multinational organization
Online class, case study, project to startup they work Prodi
Multinational/intrenational
ly expanded companies
Elective 3 3 Depend on course
Options:
- Elearning from reputable university with credit earning
- Certification program from reputable provider
- Available elective class in ITB
Incubator Depend on course
Elective 4 3 Depend on course
Options:
- Elearning from reputable university with credit earning
- Certification program from reputable provider
- Available elective class in ITB
Incubator Depend on course
Startup Business
Practice/Internship
9
The course is focused on the practice of doing/working in startup. During this
course, most of the time students running the business, consult and attend
program and classes in incubator
Working on startup (sprint), coaching and mentoring, attend
internal and external event
Incubator
Startup communities
(Local and international)
TOTAL 18
Courses Credits Definition of course Class operationalization Course PIC Collaborators
SEMESTER 8
Final Project 4
This final projects consist of report on their startup progress and activities
during 2 semesters
Incubator
4
TOTAL 40
Track MBKM: The Greater Hub Incubator
(Mahasiswa Lintas F/S sudah memulai usaha)
72
Penutup
73
Penutup
• Kewirausahaan merupakan keilmuan untuk menciptakan dan
mengembangkan usaha-usaha yang meliputi semua fungsi, aktivitas dan
tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang, penciptaan
organisasi usaha, dan pertumbuhan perusahaan.
• Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk lulusan yang
memiliki karakter, pemahaman, dan keterampilan sebagai wirausaha.
• Kurikulum pendidikan kewirausahaan sebaiknya dilakukan peninjauan
secara rutin. Peninjauan kurikulum mencakup pembaharuan bahan ajar
sesuai dengan perkembanqan IPTEKS, inovasi metode pembelajaran, dan
strategi penilaianpembelajaran.
• Program merdeka belajar membukan kesempatan untuk menyelesaikan
persoalan riil di masyarakat yang memerlukan perubahan, pembaharuan,
dan penyelesaian tantangan.
74
Terima Kasih
75

More Related Content

What's hot

Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaSlide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaHendy Mustiko Aji
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianAlvian Alvian
 
Contoh proposal usaha makanan
Contoh proposal usaha makananContoh proposal usaha makanan
Contoh proposal usaha makananArya Ningrat
 
Motivasi Kewirausahaan
Motivasi KewirausahaanMotivasi Kewirausahaan
Motivasi KewirausahaanYatsuhana Khas
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanFira Nursya`bani
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiArry Rahmawan
 
Ppt 2- kwu
Ppt 2- kwuPpt 2- kwu
Ppt 2- kwuparulian
 
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxPPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxIntansari700830
 
Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - BenchmarkingTugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - BenchmarkingAndiFildzaShabrina
 
Peranan kreativitas dan inovasi
Peranan kreativitas dan inovasiPeranan kreativitas dan inovasi
Peranan kreativitas dan inovasiDarwin Kadarisman
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanYan Thea
 

What's hot (20)

Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaSlide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
 
Presentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaanPresentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaan
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
 
Contoh proposal usaha makanan
Contoh proposal usaha makananContoh proposal usaha makanan
Contoh proposal usaha makanan
 
Motivasi Kewirausahaan
Motivasi KewirausahaanMotivasi Kewirausahaan
Motivasi Kewirausahaan
 
Ppt menjadi wirausaha sukses
Ppt menjadi wirausaha suksesPpt menjadi wirausaha sukses
Ppt menjadi wirausaha sukses
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
 
Ppt 2- kwu
Ppt 2- kwuPpt 2- kwu
Ppt 2- kwu
 
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxPPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
 
Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - BenchmarkingTugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
 
Ppt entrepreneurship
Ppt entrepreneurshipPpt entrepreneurship
Ppt entrepreneurship
 
MODEL BISNIS CANVAS
MODEL BISNIS CANVASMODEL BISNIS CANVAS
MODEL BISNIS CANVAS
 
Ppt kewirausahaan
Ppt kewirausahaanPpt kewirausahaan
Ppt kewirausahaan
 
Kiat sukses wirausaha
Kiat sukses wirausahaKiat sukses wirausaha
Kiat sukses wirausaha
 
Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1
 
03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk
 
Peranan kreativitas dan inovasi
Peranan kreativitas dan inovasiPeranan kreativitas dan inovasi
Peranan kreativitas dan inovasi
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
 
Pengembangan usaha umkm
Pengembangan usaha umkmPengembangan usaha umkm
Pengembangan usaha umkm
 

Similar to Kunci Mendaki Tangga Sukses dan Pewirausaha

Pengenalan kepada keusahawanan
Pengenalan kepada keusahawananPengenalan kepada keusahawanan
Pengenalan kepada keusahawananSyahremie Teja
 
konsep kewirausahaan.pptx
konsep kewirausahaan.pptxkonsep kewirausahaan.pptx
konsep kewirausahaan.pptxssuserb7d229
 
Modul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaanModul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaanarum silviani
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanAdang Suryana
 
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...Marini Khalishah Khansa
 
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...SetyaDarmawan
 
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2indahamoyy
 
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...xena levina
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi KewirausahaanAlir Retno
 
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaanrasmawati ridwan
 
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...budiresno
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...Deby Anggreani Br Sembiring
 
Bahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaanBahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaanRita Fatmala
 
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipKEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipDiana Amelia Bagti
 
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...roriepermony
 
BAB 1 PKKWU KELAS XI WIRI.pptx
BAB 1 PKKWU KELAS XI WIRI.pptxBAB 1 PKKWU KELAS XI WIRI.pptx
BAB 1 PKKWU KELAS XI WIRI.pptxSeftiWiriFebriana
 

Similar to Kunci Mendaki Tangga Sukses dan Pewirausaha (20)

Pengenalan kepada keusahawanan
Pengenalan kepada keusahawananPengenalan kepada keusahawanan
Pengenalan kepada keusahawanan
 
konsep kewirausahaan.pptx
konsep kewirausahaan.pptxkonsep kewirausahaan.pptx
konsep kewirausahaan.pptx
 
MAKALAH KWU-1.docx
MAKALAH KWU-1.docxMAKALAH KWU-1.docx
MAKALAH KWU-1.docx
 
Modul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaanModul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaan
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
 
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
 
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.4 indah permata sari xi ak 2
 
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi Kewirausahaan
 
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
 
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
 
Makalah Kewirausahaan
Makalah KewirausahaanMakalah Kewirausahaan
Makalah Kewirausahaan
 
Bahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaanBahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaan
 
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipKEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
 
Ppt k el_1_b_19
Ppt k el_1_b_19Ppt k el_1_b_19
Ppt k el_1_b_19
 
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
 
KEUSAHAWANAN
KEUSAHAWANAN KEUSAHAWANAN
KEUSAHAWANAN
 
BAB 1 PKKWU KELAS XI WIRI.pptx
BAB 1 PKKWU KELAS XI WIRI.pptxBAB 1 PKKWU KELAS XI WIRI.pptx
BAB 1 PKKWU KELAS XI WIRI.pptx
 

More from Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorTogar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyTogar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainTogar Simatupang
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikTogar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaTogar Simatupang
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianTogar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiTogar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisTogar Simatupang
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTogar Simatupang
 
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Togar Simatupang
 
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Togar Simatupang
 

More from Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
 
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Kunci Mendaki Tangga Sukses dan Pewirausaha

  • 1. Sistem Kurikulum Program Studi Kewirausahaan Togar M. Simatupang Guru Besar Institut Teknologi Bandung dan Rektor Institut Teknologi Del Presentasi disampaikan pada Webinar Lokakarya Kurikulum Merdeka Program Studi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh Kamis, 27 Agustus 2020
  • 2. 2
  • 3. Kilasan • Pendahuluan • Kewirausahaan • Pendidikan Kewirausahaan • Peninjauan Kurikulum • Program Merdeka Belajar • Penutup 3
  • 4. Pendahuluan • Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan. • Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu. • Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif. • Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan. • Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas. • Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan. 4
  • 6. Pengertian Kewirausahaan • Kewirausahaan adalah segala jenis fungsi inovatif yang dapat mempengaruhi kesejahteraan wirausahawan. Kewirausahaan didasarkan pada inovasi yang bertujuan dan sistematis. Ini termasuk tidak hanya pengusaha independen tetapi juga direktur dan manajer perusahaan yang menjalankan fungsi inovatif. • Joseph A. Schumpeter (1934) • Kewirausahaan adalah upaya untuk menciptakan nilai melalui pengenalan peluang bisnis, pengelolaan pengambilan risiko yang sesuai dengan peluang tersebut, dan melalui keterampilan komunikatif dan manajemen untuk memobilisasi sumber daya manusia, keuangan, dan material yang diperlukan untuk mewujudkan proyek. • Kao, J.J. & Stevenson, H.(1989): Entrepreneurship: What It Is and How to Teach It, Cambridge • Fungsi kewirausahaan menyiratkan penemuan, penilaian, dan eksploitasi peluang, dengan kata lain, produk, layanan, atau proses produksi baru; strategi baru dan bentuk organisasi dan pasar baru untuk produk dan masukan yang sebelumnya tidak ada • Shane dan Venkataraman (2000) 6
  • 7. Pengertian Kewirausahaan • Kewirausahaan adalah mengejar peluang di luar sumber daya yang dikendalikan (Howard Stevenson) • "Pengejaran" menyiratkan fokus tunggal dan tanpa henti. Pengusaha sering melihat kesempatan yang pendek. • “Peluang” menyiratkan penawaran yang baru dalam satu atau lebih dari empat cara. Peluang tersebut mungkin memerlukan: 1) merintis produk yang benar-benar inovatif; 2) merancang model bisnis baru; 3) membuat versi yang lebih baik atau lebih murah dari produk yang sudah ada; atau 4) menargetkan produk yang ada ke kumpulan pelanggan baru. • “Di luar kendali sumber daya” menyiratkan batasan sumber daya. Sumber: “Entrepreneurship: A Working Definition” by Thomas R. Eisenmann, January 10, 2013. https://hbr.org/2013/01/what-is-entrepreneurship 7
  • 8. Asal Usul Kewirausahaan • Istilah kewirausahaan berasal dari kata Perancis 'Entreprendre' yang berarti 'melakukan', 'mengejar peluang', atau 'memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi dan memulai bisnis'. • Kata tersebut pertama kali muncul di kamus bahasa Prancis pada tahun 1723. • Diyakini bahwa Bankir Irlandia yang beroperasi di Perancis, Ricardo Cantillon (Kent, 1984) adalah orang pertama yang menggunakan kata 'entreprendre' dalam ilmu ekonomi sebagai “agen yang merakit material atau masukan untuk memproduksi barang dengan harga tertentu dan melalui koordinasi masukan tersebut menghasilkan barang yang harga jualnya tidak pasti dibandingkan dengan biaya produksinya ”. • Juga diyakini bahwa orang Prancis J.B. Say (1824) pertama kali menggunakan istilah 'wirausaha' sebagai agen ekonomi yang mempertemukan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga kekayaan baru dapat tercipta. • Kamus Internasional Baru Ketiga Webster (1961) menganggapnya sebagai: 'Penyelenggara usaha ekonomi, terutama orang yang mengatur, memiliki, mengelola, dan menanggung risiko bisnis'. 8
  • 9. Landasan Hukum Kewirausahaan 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susunan Organisasi, Personalia, dan Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda. 4. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 0944 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian Fasilitasi Pengembangan Kewirausahaan Pemuda 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan. 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha yang Dicadangkan untuk Usaha Kecil dan Bidang/Jenis Usaha yang Terbuka untuk Usaa Menengah atau Besar dengan Syarat Kemitraan 9. Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah 10. RUU Republik Indonesia Tentang Kewirausahaan Nasional (2016) 9
  • 10. Ketentuan Umum Kewirausahaan • Kewirausahaan Nasional adalah hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan dan Kewirausahaan Sosial dalam lingkup seluruh wilayah Indonesia. • Wirausaha adalah warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dalam mengenali dan mengelola diri serta berbagai peluang maupun sumber daya sekitarnya secara kreatif untuk menciptakan nilai tambah bagi diri dan lingkungannya secara berkelanjutan. • Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan warga negara Indonesia dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. • Pendidikan Kewirausahaan adalah proses pembentukan nilai, kultur, mental, dan karakter kewirausahaan yang terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal. 10
  • 11. 11
  • 12. 12
  • 13. 13
  • 14. Jalan yang panjang dan berliku: Kunci Mendaki Tangga Sukses dan Pewirausaha 14
  • 15. Tahap pertumbuhan perusahaan yang berbeda membutuhkan Tujuan yang berbeda pula 15
  • 16. Catch-22 atau Tangkapan-22 • Catch-22, novel satir karya penulis Amerika Joseph Heller, diterbitkan pada tahun 1961. • Tangkapan-22 adalah situasi paradoks di mana seseorang tidak dapat melarikan diri karena aturan atau batasan yang bertentangan. • Dalam membutuhkan pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan ... "Bagaimana saya bisa mendapatkan pengalaman sampai saya mendapatkan pekerjaan yang memberi saya pengalaman?" - Brantley Foster dalam Rahasia Kesuksesan Saya. • Tangkapan-22 adalah sebuah dilema atau keadaan sulit yang tidak dapat dihindari karena kondisi yang saling bertentangan atau bergantung. • Kesulitan tersembunyi atau cara jebakan: Tangkapan (Catch) • situasi yang tidak logis atau tidak masuk akal. • suatu ukuran atau kebijakan yang efeknya berlawanan dengan yang dimaksudkan. • situasi yang menghadirkan dua alternatif yang sama-sama tidak diinginkan (Bagai Makan Buah Simalakama). 16
  • 17. 17
  • 18. Pewirausaha menghadapi Catch-22 • Di satu sisi, sulit untuk mengurangi risiko tanpa sumber daya. • Misalnya, modal luar mungkin diperlukan untuk mengembangkan dan memasarkan produk dan dengan demikian menunjukkan bahwa risiko teknis dan pasar terbatas. • Di sisi lain, mungkin sulit untuk membujuk pemilik sumber daya agar berkomitmen pada suatu usaha ketika risiko masih tinggi. 18
  • 19. Pewirausaha menghadapi Catch-22 1. Eksperimen ramping (lean) memungkinkan mereka menyelesaikan risiko dengan cepat dan dengan pengeluaran sumber daya terbatas, dengan mengandalkan "produk minimum yang layak", yaitu, rangkaian aktivitas sekecil mungkin yang diperlukan untuk menguji hipotesis model bisnis secara ketat. 2. Investasi bertahap memungkinkan wirausahawan untuk mengatasi risiko secara berurutan, hanya mengeluarkan sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi tonggak tertentu - sebelum menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tonggak berikutnya. 3. Bermitra memungkinkan wirausahawan untuk memanfaatkan sumber daya organisasi lain dan dengan demikian mengalihkan risiko ke pihak yang lebih mampu/lebih bersedia menanggungnya. Dalam variasi taktik ini, wirausahawan menyewa sumber daya untuk menjaga biaya tetap bervariasi dan untuk menghindari pengeluaran tetap yang besar yang terkait dengan kepemilikan sumber daya. 4. “Mendongeng” oleh wirausahawan — mewujudkan visi dunia yang lebih baik yang dapat diwujudkan oleh usaha mereka — dapat mendorong pemilik sumber daya untuk mengecilkan risiko dan dalam prosesnya menggunakan lebih banyak sumber daya daripada jika mereka tidak terinspirasi. Steve Jobs, misalnya, terkenal dengan "bidang distorsi realitas" yang memukau, yang dengannya ia mendorong karyawan, mitra, dan investor untuk berusaha keras membantu mewujudkan mimpinya. Sumber: “Entrepreneurship: A Working Definition” by Thomas R. Eisenmann, January 10, 2013. https://hbr.org/2013/01/what-is-entrepreneurship 19
  • 20. Perbedaan antara Pewirausaha dan Manajer Dasar Pewirausaha Manajer Penciptaan usaha Seorang pewirausaha mendirikan usaha baru dan menjalankannya. Seorang manajer hanya menjalankan unit yang ada. Inovasi Kewirausahaan adalah nama lain inovasi. Dia bekerja untuk menemukan metode, produk baru, dll. Seorang manajer adalah karyawan dari organisasi bisnis. Dia tidak bisa beroperasi secara mandiri. Pengambilan risiko Seorang pewirausaha memulai dan menjalankan usahanya secara mandiri. Dia wiraswasta dan basisnya sendiri. Manajer mengambil risiko lebih sedikit dibandingkan dengan pewirausaha. Dia kurang toleran terhadap ketidakpastian. Dia tidak berbagi risiko bisnis. Status Seorang pewirausaha mengambil risiko yang diperhitungkan. Dia bahkan mungkin membahayakan keamanan finansialnya sendiri. Dia bertanggung jawab atas kegagalan dan kerugian finansial Seorang manajer tidak perlu menjadi inovator. Dia berurusan dengan urusan sehari-hari yang sedang berlangsung. Penghargaaan Pewirausaha dimotivasi oleh keuntungan. Dia bahkan mungkin menderita kerugian. Seorang manajer dimotivasi oleh penghargaan atau insentif. Gajinya tidak boleh negatif. Perubahan Pewirausaha responsif terhadap lingkungan eksternal dan selalu siap untuk berubah. Seorang manajer mungkin tidak terlalu menerima untuk berubah, kecuali dia giat. 20
  • 22. “Sebagian besar dari apa yang Anda dengar tentang kewirausahaan semuanya salah. Ini bukan sihir; itu tidak misterius; dan itu tidak ada hubungannya dengan gen. Itu adalah disiplin dan, seperti disiplin lainnya, itu bisa dipelajari.” Peter F. Drucker Di manakah Usaha dalam kurikulum? 22
  • 24. Gambaran umum proses dari ide usaha hingga peluang usaha Sumber: “From Venture Idea to Venture Opportunity” by Peter Vogel, Entrepreneurship Theory and Practice, Vol 41, Issue 6, 2017. https://doi.org/10.1111/etap.12234 24
  • 25. Pendidikan Perusahaan dan Pendidikan Kewirausahaan Pendidikan Perusahaan • Pendidikan perusahaan: proses membekali siswa (atau lulusan) dengan kapasitas yang ditingkatkan untuk menghasilkan ide dan keterampilan untuk mewujudkannya. • Bertujuan untuk menghasilkan lulusan dengan pola pikir dan keterampilan untuk menghasilkan ide-ide orisinal sebagai tanggapan atas kebutuhan dan kekurangan yang teridentifikasi, dan kemampuan untuk menindaklanjutinya. • Singkatnya, memiliki ide dan mewujudkannya. Pendidikan Kewirausahaan • Pendidikan kewirausahaan membekali siswa dengan pengetahuan, atribut, dan kemampuan tambahan yang diperlukan untuk menerapkan kemampuan ini dalam konteks mendirikan usaha atau bisnis baru. • Didefinisikan sebagai penerapan keterampilan perusahaan secara khusus untuk menciptakan dan menumbuhkan organisasi untuk mengidentifikasi dan membangun peluang. • Bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengidentifikasi peluang dan mengembangkan usaha. 25
  • 26. Inovasi dan Kewirausahaan INOVASI • Teknologi penting • Pengetahuan tentang sains & teknik • Keterampilan untuk mengembangkan • Keterampilan untuk membuat KEWIRAUSAHAAN • Bisnis penting • Rekayasa ventura • Pengetahuan untuk membingkai keputusan • Keterampilan untuk memulai • Keterampilan untuk menumbuhkan 26
  • 27. Capaian Lulusan: Perilaku, atribut, dan keterampilan • Kreativitas dan inovasi • Pengenalan, pembuatan, dan evaluasi peluang • Perancangan dan pemodelan bisnis • Pengambilan keputusan didukung oleh analisis dan penilaian kritis • Implementasi ide melalui kepemimpinan dan manajemen • Refleksi dan tindakan • Kemampuan interpesonal • Keterampilan komunikasi dan strategi 27
  • 28. Pendekatan Tiga Tingkat Belajar TENTANG Kewirausahaan Memberitahu Belajar memahami kewirausahaan. Pengetahuan tentang kewirausahaan sebagai sebuah konsep. Belajar UNTUK Kewirausahaan Melatih&Membentuk Belajar menjadi wirausaha. Pengembangan keterampilan dan kompetensi kewirausahaan. Belajar MELALUI Kewirausahaan Mengalami Belajar menjadi seorang pewirausaha. Pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan yang berkaitan dengan permulaan bisnis dan penciptaan usaha. 28
  • 29. Visi untuk Kewirausahaan Dasar Semester 1-2 Teknis Semester 3-5 Praktis Semester 6-8 • Kesadaran • Keterlibatan • Pemahaman • Pengalaman • Paparan • Antusiasme Penerimaan Kreasi Perintisan (start-up) Penyusunan Detil Rencana Bisnis & Peta Jalan Pengembangan Bisnis Pemunculan Gagasan Pengembangan Ide & Konsep Pengembangan Proposal Bisnis Kurikulum Menginformasikan, Mendidik, & Memikat Proyek untuk ENGAGE Lokakarya Seminar Evaluasi Proposal Bisnis & Daftar Pendek Pengembangan produk, Pembuatan Prototipe & Produksi Awal Wisuda / Strategi Keluar Kegiatan Terkait Pusat Kewirausahaan peningkatan kesadaran, bimbingan (mentoring), nasihat ahli, jaringan, pertukaran pengalaman, pendidikan & pelatihan Sumber: "MCAST Entrepreneurship Strategy Fostering Entrepreneurial Mindsets" by Eric Flask (2017). 29
  • 30. Praktik Kewirausahaan Kanvas Bisnis Teori dan Pemahaman Kewirausahaan Inti  Pemahaman dasar teori inti.  Penyampaian utama melalui Kuliah.  Perumusan Struktur Rencana Bisnis.  Penciptaan Kanvas Bisnis. Desain Bisnis Penerapan Alat Bisnis dan Pembuatan Perusahaan Bisnis  Pembuatan struktur rencana bisnis.  Penyampaian Utama melalui Lokakarya, Seminar, dan Ceramah  Perumusan rencana bisnis terperinci.  Kolaborasi lintas lembaga dasar.  Desain model konseptual dari produk/jasa yang diusulkan. Pelaksanaan Bisnis Produksi dan Biaya Prototipe Kerja  Membawa ide bisnis ke tingkat praktis yang baru.  Penyampaian Utama melalui sesi pendampingan reguler.  Pengembangan prototipe lengkap.  Analisis keuangan akhir.  Pengiriman Promosi Penjualan.  Penciptaan Bisnis melalui inkubator. Sumber: "MCAST Entrepreneurship Strategy Fostering Entrepreneurial Mindsets" by Eric Flask (2017). 30
  • 31. Menyematkan Sumber Daya Perusahaan Sumber Daya Pembelajaran • Situs Web Akademik • Kewirausahaan yang Disiplin atau Diciplined Entrepreneurship (https://www.d-eship.com/) • Alat bantu: • World Café – Kreativitas, penciptaan ide, percakapan yang konstruktif • XING – Pengembangan komersial suatu ide untuk mencapai tujuan • Ketso – Toolkit praktis untuk keterlibatan kreatif • Colourblind/Belbin – Karakteristik peran tim dan interaksi tim • Cobra – BIFs and BOPs (Bagaimana caranya) Tubuh Pengetahuan • Teori Kewirausahaan • Pengembangan Peluang • Pemodelan dan Perancangan Bisnis • Strategi untuk Perintisan • Keuangan dan Valuasi • Negosiasi, Pengambilan Keputusan, dan Mitigasi Risiko • Teknologi dan Inovasi 31
  • 32. Universitas Ciputra: Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan Sumber: https://www.uc.ac.id/tentang-uc/keunggulan/ 32
  • 33. Kurikulum Kewirausahaan MIT Sumber: "Past Present and Future of Entrepreneurship Education" presentation at USASBE Conference Jan 10, 2016 by Bill Aulet. 33
  • 34. Kurikulum Kewirausahaan MIT Sumber: "Past Present and Future of Entrepreneurship Education" presentation at USASBE Conference Jan 10, 2016 by Bill Aulet. 34
  • 35. Desain Kursus FutureHack berdasarkan Kurikulum Kewirausahaan MIT Sumber: https://futurehack.co/about-us/ 35
  • 36. Struktur Kurikulum Program Studi Kewirausahaan Sumber: Struktur Kurikulum Prodi Kewirausahaan Universitas Widya Mandala POLA PIKIR : 1. Kajian Budaya 2. Soft Skill 3. Value (PEKA= Peduli, Komit, Antusias) PERILAKU: 1. Praktik Kewirausahaan 2. Etika & Hukum Bisnis 3. Kepemimpinan PENGETAHUAN (BASIC MANAGEMENT) : 1. Strategi Pertumbuhan Bisnis 2. Operasi dan Optimasi Bisnis 3. Manajemen Sumber Daya Manusia 4. Pemekaran dan Pemasaran 5. Keuangan Kewirausahaan 6. Akuntansi Bidang Keilmuan dari Fakultas / Sekolah / Program Studi Lain PENGEMBANGAN USAHA : 1. Sistem Inovasi Bisnis 2. Komputasi Bisnis. 3. Dinamika Kewirausahaan. 4. Komunikasi dan Negoisasi 5. Ekonomi Makro dan Bisnis Global INOVASI USAHA: 1.Teknologi 2. Inovasi Kreatif 3. Perancangan Produk 4. Pengembangan Produk Pengembangan Karakter dan Kemampuan Manajerial Rancangan dan Strategi Bisnis Praktik Kewirausahaan FOKUS BIDANG USAHA 36
  • 37. Hasil Akreditasi Program Studi Kewirausahaan Perguruan Tinggi Program Studi Strata Wilayah No. SK Tahun SK Peringkat Tanggal Daluarsa Akademi Enterpreneurship Terang Bangsa Kewirausahaan D-III 06 2643/SK/BAN- PT/Akred/Dipl- III/IX/2018 2018 C 2023-09-18 Institut Bio Scientia Internasional Indonesia Bio Kewirausahaan S1 03 3455/SK/BAN- PT/Akred/S/IX/2017 2017 B 2022-09-26 Institut Teknologi Bandung Kewirausahaan S1 04 0143/SK/BAN- PT/Akred/S/I/2017 2017 A 2022-01-10 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Shanti Bhuana Kewirausahaan S1 11 1163/SK/BAN- PT/Akred/S/V/2018 2018 C 2023-05-02 Universitas Agung Podomoro Kewirausahaan S1 03 4787/SK/BAN- PT/Akred/S/XII/2017 2017 C 2022-12-12 Universitas Brawijaya Kewirausahaan S1 07 1624/SK/BAN- PT/Akred/S/VI/2018 2018 B 2023-06-26 Sumber: DIREKTORI HASIL AKREDITASI PROGRAM STUDI (2019) pada https://banpt.or.id/direktori/prodi/pencarian_prodi 37
  • 39. Peninjauan dan Evaluasi Kurikulum Peninjauan Kurikulum • Kebijakan peninjauan kurikulum dapat dituangkan dalam Renstra Prodi, Program Kerja Prodi, Panduan Penyusunan Kurikulum Prodi, atau dalam dokumen lainnya. • Prodi memiliki: a. kebijakan peninjauan kurikulum, b. kebijakan yang mengharuskan koordinator mata kuliah meninjau bahan ajar, metode pembelajaran dan strategi penilaian pembelajaran setiap awal semester dan menyampaikan hasil peninjauannya ke prodi, serta c. kebijakan yang mengharuskan Gugus Kendali Mutu (GKM) melakukan evaluasi setiap semester kesesuaian antara RPS dengan materi yang diberikan oleh dosen di kelas dan d. telah dilaksanakan dengan didukung dokumen yang lengkap. Evaluasi Kurikulum • Kurikulum harus dievaluasi minimal satu kali dalam 5 (lima) tahun dengan pihak pengguna lulusan. • Prodi memiliki: a. kebijakan evaluasi kurikulum minimal 1 kali dalam 5 tahun, b. kebijakan melakukan tracer study ke pengguna lulusan minimal 2 tahun sekali, c. kebiajakan pemantauan secara terus menerus terhadap kualifikasi lulusan yang dituntut oleh dunia kerja dan profesi serta hasilnya didokumentasikan dan d. pelaksanaan kebijakan telah didukung oleh dokumen yang lengkap 39
  • 40. 40
  • 41. Peninjauan Kurikulum No. Unsur Evaluasi Kategori Baik Cukup Masalah Usulan 1. Tujuan Pendidikan Program Studi: Pernyataan profil lulusan yang dapat dinyatakan secara umum atau spesifik Menghasilkan lulusan yang mampu dan mandiri untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja Belum jelas ukuran kemandirian dan penciptaan lapangan pekerjaan Perlu ditunjukkan matriks hubungan antara profil lulusan dan tujuan pendidikan program studi. Profil lulusan disusun berdasarkan hasil dari: a) tracer study terhadap alumni; b) analisis need assessment dari stakeholders; c) sciencetific vision; dan d) analisis SWOT dari program studi maupun perguruan tinggi. 2. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi: Sikap, Ketrampilan Umum, Pengetahuan, dan Ketrampilan Khusus Lengkap Aspek keterampilan khusus belum menunjukkan kemampuan membuat dan menguji kelayakan model bisnis. Belum sesuai dengan rumusan yang ditetapkan oleh Asosiasi/Konsorsium/Per himpunan prodi sejenis. Mengacu tubuh pengetahuan (body of knowledge) kewirausahaan. Keterampilan khusus berdasarkan deskripsi capaian pembe!ajaran sesuai dengan bidang keahlian program studi dan jenjang pendidikan yang disusun oleh forum program studi atau pengelola program studi sejenis 41
  • 42. Peninjauan Kurikulum No. Unsur Evaluasi Kategori Baik Cukup Masalah Usulan 3. Evaluasi CPL, dan keterkaitan CPL dengan BK dan MK: Tabel/Matriks yang menunjukkan keterkaitan CPL dengan Bahan Kajian dan Mata kuliah BK belum jelas Keluasan materi belum sesuai Konsorsium prodi sejenis. Bahan-bahan kajian harus dikelompokkan berdasarkan : 1) inti keilmuan; 2) Ipteks pendukung; 3) ipteks pelengkap; dan 4) penciri institusi. 4. Penetapan mata kuliah: • Untuk struktur kurikulum model serial: 1) matakuliah disusun berdasar logika atau struktur keilmuan; 2) dari matakuliah dasar sampai matakuliah lanjutan, 3) setiap matakuliah saling berhubungan, 4) ada matakuliah prasyarat. • Untuk struktur kurikulum model paralel : 1) matakuliah disajikan pada siap semester sesuai dengan tujuan kompetensinya ; 2) berdasarkan ketercapaian kompotensi setiap blok, 3) mengelompok matakuliah berdasarkan kompetensi yang sejenis, 4) tidak ada matakuliah Prasyarat Belum jelas keterkaitan mata kuliah antar semester. Perlu dipilih apakah model serial atau model paralel. 5. Materi ajar dan besarnya sks 6. Struktur Mata kuliah setiap semester: Pohon mata kuliah yang mampu menunjukkan prasyarat mata kuliah dan posisi mata kuliah di setiap semesternya Peta kurikulum prodi tidak menunjukkan dengan jelas hubungan dan tingkatan antar kelompok mata kuliah/ blok dasar, menengah dan khusus, yang tersusun secara logis, berurutan dan terintegrasi. Peta kurikulum harus menunjukkan keterkaitan antar rnata kuliah dari semester awal dengan semester berikutnya atau blok pertama dengan dengan blok berikutnya. 42
  • 43. Peninjauan Kurikulum No. Unsur Evaluasi Kategori Baik Cukup Masalah Usulan 7. Assessmen Pembelajaran: Panduan pedoman untuk dosen dalam mengukur ketercapaian capaian mata kuliah a. Kejelasan tahapan penilaian b. Kejelasan indikator penilaian Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa harus mencakup: 1) prinsip penilaian; 2) teknik dan instrumen penilaian; 3) dalam bentuk kontrak perkuliahan mekanisme dan prosedur penilaian; dan 4) pelaksanaan penilaian. 8. Silabus: Silabus disusun berdasarkan format standar 9. Rencana Pembelajaran Semester (RPS): Perencanaan proses pembelajaran yang ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi. Perencanaan pembelajaran setiap mata kuliah dari kurikulum suatu program studi harus dituangkan ke dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau rencana pembelajaran blok (RPB), yang minimal memuat deskripsi singkat mata kuliah, tujuan atau capaian pembelajaran, metode pembelajaran, metoda penilaian, referensi, dan rencana kegiatan pembelajaran mingguan. 43
  • 44. Peninjauan Kurikulum No. Unsur Evaluasi Kategori Baik Cukup Masalah Usulan 10. Pembelajaran: a. Kesesuaian dengan RPS b. Penerapan SCL c. Peran dosen sebagai fasilitator Pembelajaran harus mencakup 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik, 7) efektif, 8) kolaboratif, dan 9) berpusat pada mahasiswa. 11. Lainnya (lihat Standar Nasional Pendidikan Tinggi) 44
  • 46. 46
  • 47. Kampus Merdeka Pembukaan program studi baru Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Hak belajar tiga semester di luar program studi Sistem akreditasi perguruan tinggi Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi  Permendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Perubahan Perguruan Tinggi Negeri menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum  Permendikbud Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri  Permendikbud No. 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta  Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi 1 2 3 4 47
  • 48. Merdeka Belajar Prinsip • Prinsip merdeka belajar adalah perubahan paradigma pendidikan agar menjadi lebih otonom dengan kultur pembelajaran yang inovatif. Tujuan • Kampus merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Relevansi • Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan (link and match) dengan dunia usaha dan dunia industri, serta untuk mempersiapkan mahasiswa dalam dunia kerja sejak awal. Program • Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi. 48
  • 49. Landasan Hukum pelaksanaan program kebijakan Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi. 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 5. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI. 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019, tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020. 8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019, tentang Musyawarah Desa. 9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. 10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa. 49
  • 50. Kampus Merdeka, Merdeka Belajar Dosen sebagai PENGGERAK Dosen memfasilitasi pembelajaran mahasiswanya secara independen. Gunakan bentuk-bentuk non-kuliah: magang, KKN, menghadirkan praktisi (dosen dari industri; bila perlu di RPL-kan), project melibatkan mahasiswa. Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (dapatdiambil atau tidak):  Dapat mengambil sks di luar perguruan tinggi sebanyak 2 semester (setara dengan 40 sks)  Ditambah lagi, dapat mengambil sks di prodi yang berbeda di PT yang sama sebanyak1 semester (setara dengan 20 sks) Dengan kata lain sks yang wajib diambil di prodi asal adalah sebanyak 5 semester daritotal semester yang harus dijalankan (tidak berlaku untuk prodiKesehatan1) Perubahan definisi sks:  Setiap sks diartikan sebagai “jam kegiatan”, bukan “jambelajar”.  Definisi “kegiatan”: Belajar di kelas, praktik kerja (magang), pertukaran pelajar, proyek didesa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan mengajar di daerah terpencil. Semua jenis kegiatan terpilih harus dibimbing seorang dosen (dosen ditentukan olehPT)  Daftar “kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa (dalam 3 semester diatas) dapatdipilih dari: (a) program yang ditentukan pemerintah, (b) program yang disetujui olehrektor Merdeka dalam BELAJAR 50
  • 51. Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus asal 51
  • 54. 54
  • 55. 55
  • 56. 56
  • 58. Tabel 1. Contoh kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang sama Penjelasan Tabel 1. Mahasiswa Desain Produk harus mampu menguasai minimal ketiga CPL prodi tersebut, namun memerlukan kompetensi tambahan yang dapat diambil dari prodi lain yang menunjang kompetensi lulusan. Maka dapat mengambil mata kuliah di program studi akuntansi, manajemen dan komunikasi. Prodi Capaian Pembelajran Lulusan (CPL) Kompetensi Tambahan Prodi Desain Produk 1. Mampu merancang produk 2. Mampu mengevaluasi obyek desain 3. Mampu menyusun dan menyampaikan solusi desain secara visual Mampu menyusun, menganalisis dan menginterpretasi rencana keuangan Akuntansi Mampu melaksanakan fungsi pemasaran Manajemen Mampu merancang program dalam bidang periklanan Komunikasi 58
  • 59. Tabel 2. Contoh kegiatan pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda Penjelasan Tabel 2. Prodi Kehutanan pada PT A dan PT B mempunyai salah satu CPL yaitu mampu merancang dan mengelola suatu ekosistem hutan. Mahasiswa PT A dapat mengambil mata kuliah yang ditawarkan oleh PT B atau sebaliknya. Prodi CPL Prodi MK Prodi PT A MK Prodi PT B Kehutanan 1. Mampu merancang dan mengelola suatu ekosistem hutan 1. Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove, 2. Pengelolaan Ekosistem Hutan Pegunungan 1. Pengelolaan Ekosistem Hutan Dataran Rendah 2. Pengelolaan Ekosistem Hutan Pantai 59
  • 60. Tabel 3. Contoh kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda Penjelasan Tabel 3. Mahasiswa TI pada PT A harus mampu menguasai CPL untuk merancang sistem/komponen, proses dan produk industri (misalnya ekonomi, lingkungan, kesehatan), namun memerlukan kompetensi tambahan yang dapat diambil dari prodi lain pada PT berbeda. Maka mahasiswa yang bersangkutan dapat mengambil mata kuliah PT B, dan mata kuliah PT C. Prodi (PT A) CPL Prodi Kompetensi Tambahan MK Prodi Lain PT Lain Teknik Industri Mampu merancang sistem/komponen, proses dan produk industri untuk memenuhi kebutuhan dalam batasan-batasan realistis (misalnya ekonomi, lingkungan, kesehatan) Mampu merancang produk untuk kebutuhan pertanian Energi dan Mesin Pertanian (PT B) Mampu membangun model untuk menganalisis sumber daya dan lingkungan Pemodelan Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan (PT C) 60
  • 61. Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus asal Kegiatan Penjelasan Catatan 1 Magang / praktik kerja Kegiatan magang di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup) Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar 2 Proyek di desa Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya Dapat dilakukan bersama dengan aparatur desa (kepala desa), BUMDes, Koperasi, atau organisasi desa lainnya 3 Mengajar di sekolah Kegiatan mengajar di sekolah dasar, menengah, maupun atas selama beberapa bulan. Sekolah dapat berada di lokasi kota maupun tepencil Program ini akan difasilitasi oleh Kemendikbud 4 Pertukaran pelajar Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan Pemerintah Nilai dan sks yang diambil di PT luar akan disetarakan oleh PT masing-masing 5 Penelitian / riset Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora, yang dilakukan di bawah pengawasan dosen atau peneliti Dapat dilakukan untuk lembaga riset seperti LIPI / BRIN 6 Kegiatan wirausaha Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri – dibuktikan dengan penjelasan/ proposal kegiatan kewirausahaan dan bukti transaksi konsumen atau slip gaji pegawai Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar 7 Studi / proyek independen Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek berdasarkan topik sosial khusus dan dapat dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar 8 Proyek kemanusiaan Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri Contoh organisasi formal yang dapat disetujui Rektor: Palang Merah Indonesia, Mercy Corps, dan lain-lain Catatan:  Semua kegiatan wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar  Kegiatan yang berada di luar Perguruan Tinggi asal (misalnya magang atau proyek di desa) dapat diambil sebanyak dua semester atau setara dengan 40 sks 61
  • 62. Mahasiswa Magang di Industri selama 6 Bulan • Keterampilan keras (hard skills): • merumuskan permasalahan keteknikan : 3 SKS A • menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan : 3 SKS B • kemampuan sintesa dalam bentuk design : 4 SKS A • Keterampilan lunak (soft skills): • kemampuan berkomunikasi : 2 SKS A • kemampuan bekerjasama : 2 SKS A • kerja keras : 2 SKS A • kepemimpinan : 2 SKS A • kreativitas : 2 SKS B • Selain dalam bentuk penilaian capaian, pengalaman/kompetensi yang diperoleh selama kegiatan magang dapat juga dituliskan dalam bentuk portofolio sebagai SKPI (surat keterangan pendamping ijazah). 62
  • 63. Simulasi Proses Merdeka Belajar Mahasiswa mendaftar Magang (memilih MK pada sistem KRS yang bisa diambil di Luar PT/Magang/Luar Prodi) Mahasiswa mengikuti Seleksi administratif dan akademik sesuai dengan Mekanisme Perusahaan/PT Lain Mahasiswa LULUS Seleksi yang dilakukan oleh Industri/PT Lain Mahasiswa Magang/Kuliah di PT Lain/Prodi Lain Proses Penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing bersamadengan Pembimbing Industri/Dosen dari PT Penerima/Prodi Penerima Mahasiswa mendapatkan nilai dari PT/Prodi lain/ Industri dan dapat Sertifikat Magang Konversi nilai dan PengakuanSKS Nilai diinput dalamKHS KHS PT Asal melaporkan kePDDikti 63
  • 64. Aspek Merdeka Belajar 64 Beberapa contoh kebijakan: • UPI: http://www3.upi.edu/main/file/775c7-panduan-mbkm-upi_sosialisasi-19-juni-2020-compressed.pdf • UGM: http://dcse.fmipa.ugm.ac.id/site/wp-content/uploads/2020/07/2-Merdeka-Belajar-Kampus-Merdeka-dan-MOOCs.pdf • Unila: Kurikulum MBKM Fakultas Teknik Univesitas Lampung Tahun 2020 http://eng.unila.ac.id/kurikulum-merdeka-ft-2020/
  • 65. Kegiatan Kewirausahaan Kondisi Aktual Global Entrepreneurship Index (GEI) pada tahun 2018, Indonesia hanya memiliki skor 21% wirausahawan IDN Research Institute tahun 2019, 69,1% millennial di Indonesia memiliki minat untuk berwirausaha. Kewirausahaan dalam dilakukan dengan Mata Kuliah Kewirausahaan atau kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler 65
  • 66. Tujuan Wirausaha Dalam Pelaksanaan KKNT Masyarakat dan Mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha untuk mengembangkan usahanya lebih dini dan terbimbing. 01 02 Menangani permasalahan pengangguran yang ada di Desa 66
  • 67. Mekanisme Pelaksanaan • Program kewirausahaan mahasiswa disusun pada tingkat perguruan tinggi, • dengan menyusun silabus kegiatan wirausaha yang dapat memenuhi 20 SKS/ • semester atau 40 SKS/tahun. • Program tersebut bisa merupakan kombinasi beberapa mata kuliah dari berbagai • program studi yang ditawarkan oleh Fakultas yang ada di dalam perguruan tinggi • maupun di luar perguruan tinggi, termasuk kursus/micro-credentials • Untuk penilaian program kewirausahaan dapat disusun rubrik asesmen atau ukuran keberhasilan capaian pembelajaran. • Misalnya bila mahasiswa berhasil membuat perintisan (start up) di akhir program maka mahasiswa mendapatkan nilai A dengan bobot 20 SKS/40 SKS. 67
  • 68. Mekanisme Pelaksanaan • Selama mengikuti program wirausaha, mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing, mentor pakar wirausaha/pengusaha yang telah berhasil. • Perguruan tinggi yang memiliki pusat inkubasi diharapkan mengintegrasikan program ini dengan pusat tersebut. Bagi yang belum memiliki dapat bekerjasama dengan pusat-pusat inkubasi dan akselerasi bisnis. • Perguruan tinggi bekerja sama dengan institusi mitra dalam menyediakan sistem pembelajaran kewirausahaan yang terpadu dengan praktik langsung. Sistem pembelajaran ini dapat berupa fasilitasi pelatihan, pendampingan, dan bimbingan dari mentor/pelaku usaha. • Menyusun pedoman teknis kegiatan pembelajaran melalui wirausaha. 68
  • 69. Tabel Contoh Capaian Pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang Mengikuti Kegiatan Wirausaha (Bentuk Blended) Prodi CPL Wirausaha Ekuivalensi MK Jumlah SKS Ilmu Komunikasi Mampu melakukan praktik awal wirausaha dengan pemahaman konsep wirausaha yang komprehensif Kewirausahaan Sosial 3 Etika Bisnis 2 Pengantar Manajemen dan Bisnis 2 Pemasaran Digital 3 Wirausaha 1. Desain Wirausaha dan Presentasi 2. Praktik Wirausaha 3. Laporan Pelaksanaan Wirausaha dan Presentasi 3 4 3 Jumlah 6 MK 20 SKS Penjelasan Tabel Mahasiswa Ilmu Komunikasi mengambil bentuk kegiatan pembelajaran berupa Kewirausahaan untuk menambah kompetensinya di bidang wirausaha. Kompetensi yang telah dicapai melalui serangkaian proses kegiatan pembelajaran kewirausahaan ini sesuai dengan CPL, proses pencapaian CPL tersebut dapat diekuivalensikan kedalam mata kuliah Kewirausahaan Sosial, Etika Bisnis, Pengantar Manajemen dan Bisnis, Pemasaran Digital, Desain Wirausaha dan Presentasi, Praktik Wirausaha, serta Laporan Wirausaha dan Presentasi yang setara dengan 20 SKS. 69
  • 71. Sumber: Dina Dellyana (2020, "Konsep Teknopreenurship SBM untuk ITB" Opportunity Shaping: • Business Model and Plan Planning Execution Growth Minor Technopreneurship Program (Mahasiswa Lintas F/S belum memulai usaha) Opportunity Capturing: • Managing Start- up (Practices); • SEED • Magang • Thematic Accelerator Growing: • Business and Product Development; • Shadowing (start-up & successful start-ups Technopreneurship on certain theme (technology) Technopreneurship in Life Sciences Technopreneurship in AI Parallel business and product/technology aspects (supported by all Faculties/Schools) Business Model and Busines Plan using extensive data Exploring Opportunity exploration: • Design Thinking Emphasis on product development and market development Working closely with business mentors Working closely with incubator/accelerator Working closely with investors • Thematic Technopreneurship • Technology Commercialization 71
  • 72. Courses Credits Definition of course Class operationalization Course PIC Collaborators SEMESTER 6 Business Growth Management 3 The course is focused on the challenges and opportunities of managing a growing company and emphasizes practical management methods and techniques. Students learn about the key aspects of growth management including: leadership, planning, organization structure, operations, financial management and accounting, information systems and human resources. Online class, real case study, project to startup they work Prodi Growth companies Elective 1 3 Depend on course Options: - Elearning from reputable university with credit earning - Certification program from reputable provider - Available elective class in ITB Incubator Depend on course Elective 2 3 Depend on course Incubator Depend on course Startup Business Practice/Internship 9 The course is focused on the practice of doing/working in startup. During this course, most of the time students running the business, consult and attend program and classes in incubator Working on startup (sprint), coaching and mentoring, attend internal and external event Incubator Startup communities (Local and international) TOTAL 18 Courses Credits Definition of course Class operationalization Course PIC Collaborators Global Strategic Management 3 The course puts students into the position of key decision makers faced with the creation of competitive advantage in the global and international firm. Students will learn to apply critical management skills involved in planning, structuring, controlling and leading a multinational organization Online class, case study, project to startup they work Prodi Multinational/intrenational ly expanded companies Elective 3 3 Depend on course Options: - Elearning from reputable university with credit earning - Certification program from reputable provider - Available elective class in ITB Incubator Depend on course Elective 4 3 Depend on course Options: - Elearning from reputable university with credit earning - Certification program from reputable provider - Available elective class in ITB Incubator Depend on course Startup Business Practice/Internship 9 The course is focused on the practice of doing/working in startup. During this course, most of the time students running the business, consult and attend program and classes in incubator Working on startup (sprint), coaching and mentoring, attend internal and external event Incubator Startup communities (Local and international) TOTAL 18 Courses Credits Definition of course Class operationalization Course PIC Collaborators SEMESTER 8 Final Project 4 This final projects consist of report on their startup progress and activities during 2 semesters Incubator 4 TOTAL 40 Track MBKM: The Greater Hub Incubator (Mahasiswa Lintas F/S sudah memulai usaha) 72
  • 74. Penutup • Kewirausahaan merupakan keilmuan untuk menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha yang meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang, penciptaan organisasi usaha, dan pertumbuhan perusahaan. • Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk lulusan yang memiliki karakter, pemahaman, dan keterampilan sebagai wirausaha. • Kurikulum pendidikan kewirausahaan sebaiknya dilakukan peninjauan secara rutin. Peninjauan kurikulum mencakup pembaharuan bahan ajar sesuai dengan perkembanqan IPTEKS, inovasi metode pembelajaran, dan strategi penilaianpembelajaran. • Program merdeka belajar membukan kesempatan untuk menyelesaikan persoalan riil di masyarakat yang memerlukan perubahan, pembaharuan, dan penyelesaian tantangan. 74