Registrasi alat berat konstruksi merupakan suatu langkah awal yang diharapkan mampu menjawab belum tersedianya informasi alat berat secara komprehensif, waktu riil, dan dapat dipercaya antara lain terkait jumlah/populasi, lokasi/posisi, kondisi/kinerja, status kepemilikan, umur layanan, dan lain sebagainya.
Ketersediaan informasi tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak (stakeholders) terkait baik pengguna, penyedia jasa konstruksi, dan produsen/pemasok dalam menyusun rencana program kerja maupun kelancaran usaha mereka.
Ketersediaan informasi yang kredibel akan lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Paparan ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya Registrasi Alat Berat Konstruksi pada perusahaan vendor, perusahaan rental, dan Badan Usaha Jasa Konstruki (BUJK) dalam rangka memperkuat sistem pasok alat berat konstruki nasional dalam menjamin ketersediaan alat berat untuk mendukung pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Urgensi Penyusunan Basis Data Alat Berat diketahui melalui pembahasan Registrasi dan kaji banding Pengelolaan Registrasi Alat Berat di Negara Maju.
KONSEP DASAR ILMU PEMASARAN DAN MEMAHAMI BAGAIMANA PEMASARAN SECARA HOLISTIK
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
1. Urgensi Pelaksanaan dan Praktik
Terbaik Registrasi Sumber Daya
Peralatan Konstruksi
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung
Dipresentasikan pada kegiatan Diskusi Kelompok Terarah
“Pembahasan Ruang Lingkup Draf Permen PUPR tentang Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi"
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Jakarta – Kamis 3 September 2020
2. Kilasan
• Pengantar
• Rantai Pasok Konstruksi
• Rantai Pasok Alat Berat
• Persoalan Registrasi Alat Berat
• Urgensi Pelaksanaan Registrasi Alat Berat
• Penutup
2
3. Pengantar
• Registrasi alat berat konstruksi merupakan suatu langkah awal yang diharapkan mampu
menjawab belum tersedianya informasi alat berat secara komprehensif, waktu riil, dan dapat
dipercaya antara lain terkait jumlah/populasi, lokasi/posisi, kondisi/kinerja, status kepemilikan,
umur layanan, dan lain sebagainya.
• Ketersediaan informasi tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak (stakeholders) terkait baik
pengguna, penyedia jasa konstruksi, dan produsen/pemasok dalam menyusun rencana program
kerja maupun kelancaran usaha mereka.
• Ketersediaan informasi yang kredibel akan lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
• Paparan ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya Registrasi Alat Berat Konstruksi pada
perusahaan vendor, perusahaan rental, dan Badan Usaha Jasa Konstruki (BUJK) dalam rangka
memperkuat sistem pasok alat berat konstruki nasional dalam menjamin ketersediaan alat berat
untuk mendukung pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
• Urgensi Penyusunan Basis Data Alat Berat diketahui melalui pembahasan Registrasi dan kaji
banding Pengelolaan Registrasi Alat Berat di Negara Maju.
3
6. Definisi Alat Berat
• Alat berat adalah alat dan/atau mesin layak pakai yang digunakan sebagai alat
bantu untuk menyelesaikan pekerjaan atau menghasilkan sesuatu.
• Ciri alat berat antara lain alat pengangkat, alat penanganan bahan, alat
pemindah, alat pembangkit listrik, dan tidak digunakan di jalan raya.
• Siklus alat berat: beli-pakai-rawat-jual-buang
• Operator alat berat masuk dalam Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia dalam
kategori 833 Operator mesin pertanian dan mesin bergerak lainnya.
6
8. Tujuan Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi
• Pencapaian kondisi terpenuhinya alat berat bagi penyelenggaraan konstruksi yang
tercermin dari tersedianya alat yang cukup dan baik mutunya secara efektif dan
efisien.
• Kepastian berusaha bagi pengusaha alat berat dalam membantu pemerintah
dalam pembangunan infrastruktur.
• Para aktor bisnis alat berat:
• Pengguna, Pemilik, Agen tunggal (distributor), Pabrikan, Pelayanan Pekerjaan (kontraktor)
• Penyewaan, Lelang, Pembiayaan, Sewa Guna Usaha (SGU), Rekondisi, Perawatan dan
Perbaikan, Penjualan Suku Cadang, Importir, Pengangkutan (mobilisasi dan demobilisasi)
8
9. Struktur Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi
9
Pemilik
Alat Berat
Pengguna
Alat Berat
Investasi
Konstruksi
Agen Alat
Berat
Produsen
Alat Berat
Siklus
Investasi
Siklus
Produksi
Siklus
Pembelian
Siklus
Penggunaan
Lingkup Pengaruh Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Ketersediaan dan
Produktivitas Alat Berat
11. Asosiasi
• Hinabi (Asosiasi Industri Alat Besar Indonesia) (Heavy Equipment Manufacturer
Association of Indonesia) (http://www.hinabi.org/)
• Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) (Association of
Indonesian Sole-Agents for Heavy Equipment)
• Asosiasi Pengusaha dan Pemilik Alat Konstruksi Indonesia (APPAKSI) (Indonesian
Heavy Construction Equipment Ownership Association)
• Asosiasi Perusahaan Rekondisi Indonesia (APRI)
• Asosiasi Pengusaha Rekondisi Alat Berat dan Truk Indonesia (Aparati)
• Asosiasi Kontraktor Indonesia
• Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi)
(http://www.gapensi.org/)
11
13. Target Pembangunan Infrastruktur
• Kualitas dan produktivitas pekerjaan konstruksi tergantung alat berat yang
digunakan.
• Kesiapan para kontraktor dan perusahaan pemilik peralatan alat berat:
• Berapa kebutuhan peralatan dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur?
• Berapa jumlah peralatan yang tersedia saat ini dan bagaimana kondisinya?
• Apa saja spesifikasi dan teknologinya (tipe, merek, nomor mesin, umur, status)?
• Bagaimana sebaran alat berat (keberadaan)?
• Belum adanya informasi alat berat baik kebutuhan dan ketersediaannya.
13
14. Kesimpangsiuran Data
14
Sumber: Data Bisnis: Perbandingan Jumlah Alat Berat Versi PU & Appaksi, 16 Feb 2015, 19:01 WIB - Oleh: Ajijah
https://m.bisnis.com/amp/read/20150216/550/1060801/data-bisnis-perbandingan-jumlah-alat-berat-versi-pu-appaksi
15. Pentingnya Registrasi Alat Berat
• Keberadaan atau domisili kepemilikan alat berat belum merata, 68 persen masih berada di Jakarta
sedangkan sisanya menyebar di beberapa provinsi di Indonesia
• Permen PUPR No. 31 tahun 2015 tentang Pedoman Pengadaan Pekerjaan Kontruksi dan Jasa
Konsultasi, para pengusaha pemenang tender proyek Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dengan nilai Rp 200 miliar ke atas, diwajibkan untuk memiliki alat berat, atau leasing alat berat.
• Kesepakatan bersama untuk melakukan Registrasi Alat Berat pada BUJK, Swasta, Pemerintah
Pusat / Daerah dan usaha penyewaan alat berat (rental) telah dilakukan oleh Dirjen Bina
Konstruksi, Lembaga Pengembangan Jasa konstruksi Nasional (LPJKN), dan Asosiasi Pengusaha
dan Pemilik Alat Berat Konstruksi Indonesia (APPAKSI) pada tanggal 13 Pebruari 2015.
• Registrasi kepemilikan melalui website, www.mpk.binakonstruksi.pu.go.id
15
16. Kebijakan dalam batas pengaruh PU
Apa yang dapat dipengaruhi? PEMILIK dan KONTRAKTOR: bagaimana pemilik mau
beli (inves) alat dan bagaimana alat tersedia dan berfungsi dengan baik?
1. Mengembangkan jejaring kerjasama antar pelaku rantai pasok alat berat:
persyaratan keanggotaan rantai pasok konstruksi; fasilitas konsolidasi (WEB
atau cloud computing) mengarah kepada lelang, sewa-menyewa, jual-beli;
dokumen lelang dengan basis dukungan rantai pasok alat berat.
2. Mengembangkan sistem pemantauan status alat berat konstruksi: registrasi
alat (pendaftaran), penggunakan GPS yang terhubung dengan portal internet.
16
Catatan:
PP 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OI7 tentang Jasa Konstruksi, Pasal 26
(2) Sumber daya peralatan Konstruksi yang digunakan dalam Pekerjaan Konstruksi harus teregistrasi oleh Menteri dalam
Sistem lnformasi Jasa Konstruksi terintegrasi.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai optimalisasi penggunaan sumber daya material dan peralatan Konstruksi dalam negeri
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
17. Prakarsa #1 Jejaring Kerjasama Antar Pelaku Alat
Berat Konstruksi
Jejaring Pemilik
Alat Berat
Jejaring
Angkutan Alat
Berat
Katalog Alat Berat
Jejaring Pengguna
Alat Berat
Jaringan transaksi
alat berat
Konsolidasi pemilik
dan pengguna
dalam menjaga
keseimbangan
permintaan dan
penyediaan
17
18. Prakarsa #2 Registrasi dan Sistem Pemantauan
Status Alat Berat Konstruksi
Jumlah Alat Berat
yang siap digunakan
Alat Berat yang
sedang digunakan
Alat Berat rongsokan
(grounded)
Pembelian
Alat Berat
mobilisasi
demobilisasi
Tingkat
Kebutuhan
Alat Berat
#2. Sistem Pemantauan Alat Berat
Utilisasi Alat
Yang Tinggi
Laju Investasi
Alat Berat
Agen Alat
Berat
Standarisasi
Alat
Registrasi Alat Berat
Konstruksi
Infrastruktur
18
19. Registrasi dan Identifikasi Peralatan Konstruksi
• Fungsi dari Regident Sumber Daya Peralatan Konstruksi, yaitu untuk :
1. Tertib administrasi
2. Pengendalian dan pengawasan peralatan kontsruksi
3. Dukungan Mempermudah penyidikan pelanggaran dan/atau kejahatan
4. Perencanaan, operasional mobilisasi alat berat untuk pekerjaan konstruksi
5. Perencanaan pembangunan nasional dalam rangka penyediaan data untuk
mendukung pengembangan bidang yang terkait dengan sumber daya peralatan
alat berat.
• Penerbitan dan pemberian bukti Regident Peralatan Konstruksi dalam hal
pengarsipan, meliputi penandatanganan, pencetakan, dan penyerahan:
• Dokumen pemberi legitimasi kepemilikan peralatan: nomor registrasi peralatan,
nama pemilik, alamat pemilik, nomor kartu induk kependudukan, merek, tipe, jenis,
model, tahun pembuatan.
• Surat Tanda Registrasi Pengoperasian (STRP), dan
• Tanda Nomor Registrasi Pengoperasian (TNRP).
19Sumber: Modifikasi dari Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor
20. Perekaman Nomor
Peralatan
Pencatatan Registrasi,
Penerbitan dan pemberian
bukti Regident
Pencatatan Registrasi
Otentifikasi Nomor Peralatan
Pemberian
Informasi
Peralatan
Cek Otentifikasi
SWITCHING
SWITCHING
Basis Data
ERI
Permintaan Registrasi
Peralatan Konstruksi
Digunakan oleh Pihak
Berkepentingan
Sistem Umum Registrasi Alat Berat
Pengisian Data dan
Unggah Dokumen
Internet
Server Aplikasi Web
Machine Data Server
Web Server
Catatan: ISO/TS 24534-5:2016 provides the requirements for an Electronic Registration Identification (ERI)
20
22. Kaji Banding Praktik Terbaik
• Pemantauan, Keamanan, dan Asuransi
• Filipina
• Amerika: the National Equipment Register atau NER
(http://www.ner.net/)
• UK's Official Construction Equipment Security and
Registration Scheme – CESAR
(https://www.cesarscheme.org/about.php)
• Garansi, Pemeliharaan (maintenance), Sertifikat
keandalan (WOF)
• HELPtech
• KOMTRAX
• Keselamatan (safety)
• Niaga: jual, beli, sewa:
• Heavy Equipment Registration
• IronBlock
• Asamreges
• Bigalia
• Online Heavy Equipment Rental Marketplace
22
23. Filipina
• Heavy Equipment Registration Act of 2004
• Tujuan:
• Pemantauan alat berat konstruksi
• Penanggulangan penyalahgunaan oleh kontraktor
• Jenis alat berat utama: earthmoving equipment, compaction
equipment, lifting equipment, excavating equipment.
• Registrasi ke the Construction Industry Authority of the Philippines
(CIAP).
23
Sumber: http://www.congress.gov.ph/download/billtext_13/hb00246.pdf
24. 24
Sumber: The National Insurance Crime Bureau (NICB) 2013 Theft Report at http://blog.orbcomm.com/heavy-
equipment-theft-a-big-problem-for-fleet-owners/
27. KOMTRAX adalah sistem
pelacakan mesin nirkabel
yang dikembangkan oleh
Komatsu Limited untuk
meningkatkan produktivitas
mesin dengan memberikan
akses internet yang cepat
dan mudah ke informasi
mesin utama.
Sumber: Komtrax, http://www.komatsuindia.in/komtrax.php
27
29. IronBlock
IronBlock adalah platform
terdesentralisasi global
yang dirancang untuk
memfasilitasi kesepakatan
dan mengoptimalkan
layanan pasar mesin
khusus - tanpa melibatkan
perantara.
Sumber: "IronBlock Solution in Heavy Equipment Lease
and Purchase"
https://medium.com/altcoinsweekly/ironblock-solution-
in-heavy-equipment-lease-and-purchase-cf5d358e3ad2 29
30. Asamreges
Sumber: “Aplikasi Industri 4.0 Maksimalkan Produktivitas Proyek” Sabtu, 18 April 2020 Oleh: Feriawan Hidayat
https://www.beritasatu.com/feri-awan-hidayat/digital/622239/aplikasi-industri-40-maksimalkan-produktivitas-proyek
Fiki Rottriana mendirikan
startup bernama Asamreges
yang fokus menciptakan solusi
satu atap di sektor alat berat
dan konstruksi.
Melalui pengolahan data,
aplikasi menampilkan informasi
dan grafis yang bisa diakses
melalui komputer hingga
smartphone yang mudah
dipahami bagi pengguna awam
sekali pun.
30
31. Sumber: "5 Startup Teknologi Terbaru di Indonesia", September 16, 2015
http://bicarateknoo.blogspot.com/2015/09/5-startup-teknologi-terbaru-di-indonesia.html
Bigalia
Bigalia adalah sebuah situs
marketplace untuk melakukan
jual beli serta sewa - menyewa
alat-alat berat seperti dump
trucks, exavator, serta traktor-
traktor untuk pertanian.
Terdapat lima sektor yang akan
menjadi target pasar dari
Bigalia di antaranya, yaitu
pertanian, pertambangan,
kontruksi, rental, serta
kehutanan.
31
32. Model Bisnis:
Pasar Daring Peralatan
Sumber: “Business Model of Online Heavy Equipment Rental
Marketplace” https://www.fatbit.com/fab/online-heavy-
equipment-rental-marketplace-innovation/
32
33. Pemain Teratas:
Pasar Daring Peralatan
Sumber: “Business Model of Online Heavy Equipment Rental
Marketplace” https://www.fatbit.com/fab/online-heavy-
equipment-rental-marketplace-innovation/
33
35. Penutup
• Proyeksi ke depan menunjukkan peningkatan pembangunan infrastruktur untuk mempercepat
dan memperluas pembangunan ekonomi dan sosial.
• Rantai pasok konstruksi yang efektif dan efisien merupakan kunci dalam pembangunan
infrastruktur.
• Pengelolaan sistem rantai rantai pasok alat berat bertujuan untuk mencapai kondisi terpenuhinya
alat berat bagi penyelenggaraan konstruksi yang tercermin dari tersedianya alat yang cukup dan
baik mutunya secara efektif dan efisien.
• Registrasi Alat berat sudah mendesak untuk dilaksanakan dalam rangka menyediakan informasi
ketersediaan alat berat untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan infrastruktur yang
efisien, efektif, dan berkelanjutan.
• Perlu perincian lebih lanjut ke dalam panduan atau pedoman registrasi sumber daya peralatan
(alat berat) konstruksi untuk masing-masing pemangku kepentingan.
35