3. The Endometrium and Decidua: Pragnancy
The Endometrium
Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga
rahim. Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang
bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang
berbentuk invaginasi kedalam stroma selular
Endometrium/desidua merupakan lokasi anatomis tempat
implantasi blastokista, dan berkembangnya plasenta.
Endometrium adalah lapisan mukosa pada kavum uteri dan
desidua merupakan endometrium yang berubah selama
masa kehamilan.
4. The Endometrium and Decidua: Pragnancy
The Endometrium
Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi
rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis
sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar
sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi
kedalam stroma selular.
Stroma dan kelenjar mengalami perubahan siklik,
bergantian antara pengelupasan dan
pertumbuhan baru setiap sekitar 28 hari
5. The Endometrium and Decidua: Pragnancy
The Endometrium
Endometrium terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan
fungsional letaknya superfisial yang akan mengelupas
setiap bulan dan lapisan basal yaitu tempat lapisan
fungsional berasal yang tidak ikut mengelupas
Epitel lapisan fungsional menunjukkan perubahan
proliferasi yang aktif setelah periode haid sampai
terjadi ovulasi, kemudian kelenjar endometrium
mengalami fase sekresi.
6. The Endometrium and Decidua: Pragnancy
• Endometrium terdiri
atas dua lapisan yaitu
lapisan fungsional dan
basal
The Endometrium
7. The Endometrium and Decidua: Menstruation
The Endometrium
FUNGSI ENDOMETRIUM
1. Endometrium merupakan tempat optimal untuk untuk
implantasi blastokista dan berkembangnya mudigah, janin,
plasenta
2. Endometrium berperan dalam kapasitasi sperma
3. Responsivitas terhadap hormon dan perubahan fenotipik
pada sel-sel endometrium memfasilitasi aposisi dan
implantasi blastokista
4. Endometrium dan arteri spiralis menerima invasi trofoblas
dan mempersiapkan nutrisi bagi mudigah janin
8. Pengaruh estrogen dan progesteron
Estrogen merangsang pertumbuhan miometrium
dan endometrium. Hormon ini juga menginduksi
sintesis reseptor progesteron di endometrium.
Karena itu progesteron dapat berefek pada
endometrium hanya setelah endometrium yg telah
dipersiapkan oleh estrogen
Progesteron bekerja pada endometrium yang telah
dipersiapkan oleh estrogen untuk mengubahnya
menjadi lapisan yang ramah dan menunjang
pertumbuhan ovum yang dibuahi
9. Pengaruh estrogen dan progesteron
Progesteron menyebabkan jaringan ikat
endometrium menjadi longgar dan edematosa
akibat akumulasi elektrolit dan air, memfalitasi
implantasi ovum yang dibuahi
Progesteron menyiapkan endometrium lebih
lanjut untuk menampung mudigah dengan
mendorong kelenjar endometrium
mengeluarkan dan menyimpan glikogen dalam
jumlah besar serta merangsang pertumbuhan
besar-besaran pembuluh darah endometrium
10. Persiapan Endometrium untuk Implantasi
Siklus
menstruasi
Siklus dengan
implantasi
Fase Proliferasi
Fase Sekresi Dini
Fase Sekresi Tengah
Fase Sekresi Lanjut
↓
Reaksi Desidua
Apabila tidak terjadi
implantasi
menstruasi
11. Persiapan Endometrium untuk Implantasi
• Setelah haid (terkikis) endometrium
mengadakan regenerasi dari ujung-ujung
pipa kelenjar ataupun arteri dan
vena spiralis yang terletak antara
trabekel-trabekel otot polos pada
perbatasan antara miometrium dan
endometrium.
• Endometrium di bawah pengaruh
estradiol tumbuh sampai mencapai
ketinggian semula.
• Berdasarkan penilaian histologis pada
bahan kikisan pada fase proliferasi
terdapat pipa-pipa kelenjar yang
ramping dan lurus, dengan epitel yang
tak terdiferensiasi, dan dengan banyak
mitosis apikal.
12. Persiapan Endometrium untuk Implantasi
• Setelah ovulasi berlangsung,
pada hari ke-14 mulai terjadi
diferensiasi dalam pipa-pipa
kelenjar di bawah pengaruh
progesterone.
• Pipa-pipa kelenjar tersebut
meliuk-liuk dan sel-sel epitel
menghimpun glikogen.
• Pelepasan glikogen yang
terhimpun pada bagian basal
akan meninggalkan vakuol-vakuol
pada sel-sel epitel
13. Persiapan Endometrium untuk Implantasi
• Vakuol-vakuol glikogen
menghilang lagi.
• Akibat liukan yang
cukup banyak, pipa-pipa
kelenjar dapat
mempertahankan
bentuknya yang
menyerupai daun
bergerigi.
• Bagian apikal badan sel
dipenuhi dengan secret
yang sebagian dialirkan
ke dalam lumen
14. Persiapan Endometrium untuk Implantasi
• Ketiga lapis endometrium
(zona basalis, fungsional,
kompakta) kini sudah
terbentuk lengkap
• Dalam endometrium muncul
sel-sel berbutir yang
mengandung prolaktin dan
relaksin
• Setelah fertilisasi
blastokista (selang sekitar 5
hari) sudah berada dalam
rongga rahim dan sesudah 6,5
hari mulai dengan implantasi
(2d).
• Blastokista menyusup ke
dalam zona kompakta selaput
lender.
15. Persiapan Endometrium untuk Implantasi
REAKSI DESIDUA
Endometrium menanggapi implantasi dengan mengubah diri
menjadi desidua.
Sel-sel jaringan ikat desidua membengkak karena terhimpunnya
glikogen, dan lemak menjadi sel-sel polygonal yang besar.
Perubahan desidua selaput lendir berlangsung karena pengaruh
progesteron, juga pada fase sekresi tanpa implantasi, sehingga
pada tahap itupun sudah digunakan istilah desidua.
17. SIKLUS OVARIUM-ENDOMETRIUM
• Siklus 28 hari
• FASE FOLIKULAR ( hari 1 – 14 )
dimulai pada akhir fase haid
estrogen ↑
penebalan endometrium
seleksi folikel dominan “ovulatorik”
• FASE LUTEAL (hari 14 – 21)
Korpus Luteum menghasilkan estrogen dan progesteron
menyiapkan endometrium untuk implantasi.
Jika terjadi implantasi blastokista yang sedang
berkembang akan mulai menghasilkan hCG dan
mempertahankan korpus luteum sehingga mempertahankan
produksi progesteron Aktivitas sekretorik endometrium ↑
18. SIKLUS OVARIUM-ENDOMETRIUM
Di bawah pengaruh estrogen
lapisan fungsional endometrium
berproliferasi
Di bawah pengaruh estrogen dan
progesteron mengalami
sekresi
Bila tidak terjadi fertilisasi dan
implantasi peluruhan
endometrium (lap. Kompaktum
dan spongisum) haid
Bila terjadi fertilisasi dan implantasi
lapisan ini akan dibentuk
DESIDUA
19. The Decidua
• Desidua merupakan endometrium yang
sangat khusus dan telah dimodifikasi untuk
kehamilan dan memiliki fungsi plasentasi
hemokorial.
20. STRUKTUR DESIDUA
• setiap sel desidua matang akan dikelilingi oleh suatu
selaput yaitu membran perisel.
• Dengan demikian, sel-sel desidua jelas membentuk
dinding yang mengelilingi diri mereka masing- masing
dan mungkin mengelilingi janin juga.
• Bahkan, matriks perisel yang mengelilingi sel desidua
mungkin menjadi tempat melekatnya sitotrofoblas
melalui molekul-molekul adhesi sel dengan bertindak
sebagai perancah tempat melekatnya trofoblas.
• Membran sel desidua perisel juga mungkin memberi
perlindungan bagi sel desidua dari efek proteinase
sitotrofoblas
22. Tiga bagian desidua:
Basalis
Desidua yang terletak
tepat dibawah
implantasi blastokista
dimodifikasi oleh
invasi trofoblas
23. Tiga bagian desidua:
Kapsularis
• Desidua kapsularis
melapisi blastokista yang
membesar dan pada
awalnya memisahkan
blastokista dari sisa
kavitas.
• Bagian ini paling menonjol
selama bulan kedua
kehamilan,
• terdiri atas sel-sel desidua
yang ditutupi oleh lapisan
tunggal sel epitel yang
memipih
24. Tiga bagian desidua:
Parietalis
• desidua kapsularis
berhubungan dengan
membran janin
ekstraembrionik avaskular
chorion leave.
• Sisa uterus dilapisi oleh
desidua parietalis kadang-kadang
disebut desidua
vera, bila merupakan
gabungan dari desidua
kapsularis dan parietalis
25. • Sewaktu kahamilan dini terdapat
ruang antara desidua kapsularis dan
parietalis karena kantong gestasi
tidak memenuhi seluruh kavitas uteri.
• Saat minggu ke-14 hingga 16
perluasan kantong gestasi telah cukup
besar untuk sepenuhnya mengisi kavitas
uteri.
• Pada kehamilan dini, desidua mulai
menebal, akhirnya mencapai ketebalan
5 hingga 10 mm. Dengan pembesaran.
dapat terlihat terowongan dan banyak
lubang-lubang kecil yang merupakan
muara kelenjar uteri.
• Pada kehamilan lanjut desidua akan
menipis mungkin karena tekanan
yang diberikan oleh isi rahim yang
meluas.
26. REAKSI DESIDUA
• Pada kehamilan manusia, reaksi desidua dianggap tuntas
hanya dengan implantasi blastokista
• Perubahan-perubahan Pradesidua
mula-mula terjadi di sel stroma endometrium yang
berdekatan dengan arteriol dan arteri spiralis kemudian
meluas bergelombang-gelombang ke seluruh mukosa uterus
kemudian dari tempat implantasi. Sel-sel stroma
endometrium membesar membentuk sel desidua yang
poligonal atau bulat Inti sel menjadi bulat dan vesikular,
sitoplasma menjadi jernih, agak basofilik, dan dikelilingi oleh
suatu selaput bening.
27. Pendarahan Desidua
• Pendarahan desidua berubah sebagai konsekuensi dari
implantasi.
• Pasokan darah ke desidua kapsularis lenyap seiring
dengan membesarnya mudigah-janin dan ekspansinya
memenuhi rongga uterus.
• Suplai darah ke desidua parietalis melalui arteri spiralis
tetap ada, seperti pada fase luteal siklus endometrium.
• Arteri spiralis pada desidua parietalis mempertahankan
dinding otot polos dan endotelnya sehingga tetap
responsif terhadap zat-zat vasoaktif yang bekerja pada
otot polos atau sel endotel pembuluh ini.
28. Pendarahan Desidua
• sistem arteri (spiralis) yang memperdarahi desidua basalis
yang terletak tepat di bawah implantasi blastokista hingga
ruang antarvilus yang mengelilingi sinsitiotrofoblas akan
mengalami banyak perubahan.
• Arteri dan arteriol spiralis ini diinvasi oleh sitotrofoblas;
selama proses ini, dinding pembuluh akan dirusak,
meninggalkan hanya suatu selubung tanpa otot polos atau sel
endotel.
• Akibatnya, pembuluh darah maternal ini—yang kini menjadi
pembuluh uteroplasenta—menjadi tidak responsif terhadap
zat-zat vasoaktif
• Sebaliknya, pembuluh korionik janin, yang mengangkut darah
dari plasenta ke janin, mengandung otot polos dan berespons
terhadap zat vasoaktif, seperti halnya arteri spiralis ibu.
29. HISTOLOGI DESIDUA
• awal kehamilan stratum spongiosum desidua
terdiri dari kelenjar-kelenjar besar yang
mengalami peregangan dan sering
memperlihatkan hiperplasia yang jelas tetapi
hanya dipisahkan oleh sedikit stroma
• kemajuan lanjut epitel secara bertahap
menjadi kuboid atau bahkan menggepeng,
kemudian mengalami degenerasi dan terlepas ke
dalam lumen kelenjar.
• Kehamilan tahap akhir unsur-unsur kelenjar
desidua umumnya sudah lenyap.
30. FUNGSI khusus DESIDUA
• Desidua mungkin memiliki kapasitas untuk
berespons terhadap tantangan mikrobiologis
tanpa secara bersamaan memicu respons
imunologis yang menyebabkan abortus atau
persalinan prematur DESIDUA harus dapat
berfungsi membatasi kolonisasi bakteri di
kutub bawah pertemuan korion laeve dan
desidua
31. Fungsi Utama Endometrium/Desidua
Akomodasi Kehamilan
• Endometrium dan desidua adalah jaringan khusus yang
memiliki banyak fungsi.
• Responsivitas terhadap hormon, dan perubahan fenotipik
pada sel-sel endometrium/desidua memfasilitasi aposisi dan
implantasi blastokista.
• Desidua berfungsi sebagai jaringan imunologis khusus.
• Endometrium/desidua dan arteri spiralis menerima invasi
trofoblas dan mempersiapkan nutrisi bagi mudigah-janin.
• Desidua menghasilkan berbagai sitokin dan faktor
pertumbuhan yang membantu pertumbuhan dan fungsi
plasenta serta menghambat apoptosis (trofoblas).