SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
OBSTETRI FISIOLOGI 
The Endometrium and Decidua: 
Pregnancy
?
The Endometrium and Decidua: Pragnancy 
The Endometrium 
Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga 
rahim. Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang 
bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang 
berbentuk invaginasi kedalam stroma selular 
Endometrium/desidua merupakan lokasi anatomis tempat 
implantasi blastokista, dan berkembangnya plasenta. 
Endometrium adalah lapisan mukosa pada kavum uteri dan 
desidua merupakan endometrium yang berubah selama 
masa kehamilan.
The Endometrium and Decidua: Pragnancy 
The Endometrium 
 Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi 
rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis 
sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar 
sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi 
kedalam stroma selular. 
 Stroma dan kelenjar mengalami perubahan siklik, 
bergantian antara pengelupasan dan 
pertumbuhan baru setiap sekitar 28 hari
The Endometrium and Decidua: Pragnancy 
The Endometrium 
 Endometrium terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan 
fungsional letaknya superfisial yang akan mengelupas 
setiap bulan dan lapisan basal yaitu tempat lapisan 
fungsional berasal yang tidak ikut mengelupas 
 Epitel lapisan fungsional menunjukkan perubahan 
proliferasi yang aktif setelah periode haid sampai 
terjadi ovulasi, kemudian kelenjar endometrium 
mengalami fase sekresi.
The Endometrium and Decidua: Pragnancy 
• Endometrium terdiri 
atas dua lapisan yaitu 
lapisan fungsional dan 
basal 
The Endometrium
The Endometrium and Decidua: Menstruation 
The Endometrium 
FUNGSI ENDOMETRIUM 
1. Endometrium merupakan tempat optimal untuk untuk 
implantasi blastokista dan berkembangnya mudigah, janin, 
plasenta 
2. Endometrium berperan dalam kapasitasi sperma 
3. Responsivitas terhadap hormon dan perubahan fenotipik 
pada sel-sel endometrium memfasilitasi aposisi dan 
implantasi blastokista 
4. Endometrium dan arteri spiralis menerima invasi trofoblas 
dan mempersiapkan nutrisi bagi mudigah janin
Pengaruh estrogen dan progesteron 
 Estrogen merangsang pertumbuhan miometrium 
dan endometrium. Hormon ini juga menginduksi 
sintesis reseptor progesteron di endometrium. 
Karena itu progesteron dapat berefek pada 
endometrium hanya setelah endometrium yg telah 
dipersiapkan oleh estrogen 
 Progesteron bekerja pada endometrium yang telah 
dipersiapkan oleh estrogen untuk mengubahnya 
menjadi lapisan yang ramah dan menunjang 
pertumbuhan ovum yang dibuahi
Pengaruh estrogen dan progesteron 
 Progesteron menyebabkan jaringan ikat 
endometrium menjadi longgar dan edematosa 
akibat akumulasi elektrolit dan air, memfalitasi 
implantasi ovum yang dibuahi 
 Progesteron menyiapkan endometrium lebih 
lanjut untuk menampung mudigah dengan 
mendorong kelenjar endometrium 
mengeluarkan dan menyimpan glikogen dalam 
jumlah besar serta merangsang pertumbuhan 
besar-besaran pembuluh darah endometrium
Persiapan Endometrium untuk Implantasi 
Siklus 
menstruasi 
Siklus dengan 
implantasi 
Fase Proliferasi 
Fase Sekresi Dini 
Fase Sekresi Tengah 
Fase Sekresi Lanjut 
↓ 
Reaksi Desidua 
Apabila tidak terjadi 
implantasi  
menstruasi
Persiapan Endometrium untuk Implantasi 
• Setelah haid (terkikis)  endometrium 
mengadakan regenerasi dari ujung-ujung 
pipa kelenjar ataupun arteri dan 
vena spiralis yang terletak antara 
trabekel-trabekel otot polos pada 
perbatasan antara miometrium dan 
endometrium. 
• Endometrium di bawah pengaruh 
estradiol tumbuh sampai mencapai 
ketinggian semula. 
• Berdasarkan penilaian histologis pada 
bahan kikisan pada fase proliferasi 
terdapat pipa-pipa kelenjar yang 
ramping dan lurus, dengan epitel yang 
tak terdiferensiasi, dan dengan banyak 
mitosis apikal.
Persiapan Endometrium untuk Implantasi 
• Setelah ovulasi berlangsung, 
pada hari ke-14  mulai terjadi 
diferensiasi dalam pipa-pipa 
kelenjar di bawah pengaruh 
progesterone. 
• Pipa-pipa kelenjar tersebut 
meliuk-liuk dan sel-sel epitel 
menghimpun glikogen. 
• Pelepasan glikogen yang 
terhimpun pada bagian basal 
akan meninggalkan vakuol-vakuol 
pada sel-sel epitel
Persiapan Endometrium untuk Implantasi 
• Vakuol-vakuol glikogen 
menghilang lagi. 
• Akibat liukan yang 
cukup banyak, pipa-pipa 
kelenjar dapat 
mempertahankan 
bentuknya yang 
menyerupai daun 
bergerigi. 
• Bagian apikal badan sel 
dipenuhi dengan secret 
yang sebagian dialirkan 
ke dalam lumen
Persiapan Endometrium untuk Implantasi 
• Ketiga lapis endometrium 
(zona basalis, fungsional, 
kompakta) kini sudah 
terbentuk lengkap 
• Dalam endometrium muncul 
sel-sel berbutir yang 
mengandung prolaktin dan 
relaksin 
• Setelah fertilisasi  
blastokista (selang sekitar 5 
hari)  sudah berada dalam 
rongga rahim dan sesudah 6,5 
hari mulai dengan implantasi 
(2d). 
• Blastokista menyusup ke 
dalam zona kompakta selaput 
lender.
Persiapan Endometrium untuk Implantasi 
REAKSI DESIDUA 
Endometrium menanggapi implantasi dengan mengubah diri 
menjadi desidua. 
Sel-sel jaringan ikat desidua membengkak karena terhimpunnya 
glikogen, dan lemak menjadi sel-sel polygonal yang besar. 
Perubahan desidua selaput lendir berlangsung karena pengaruh 
progesteron, juga pada fase sekresi tanpa implantasi, sehingga 
pada tahap itupun sudah digunakan istilah desidua.
Pengendalian siklus ovarium dan endometrium 
oleh gonadotropin
SIKLUS OVARIUM-ENDOMETRIUM 
• Siklus 28 hari 
• FASE FOLIKULAR ( hari 1 – 14 ) 
dimulai pada akhir fase haid 
estrogen ↑ 
penebalan endometrium 
seleksi folikel dominan “ovulatorik” 
• FASE LUTEAL (hari 14 – 21) 
Korpus Luteum menghasilkan estrogen dan progesteron  
menyiapkan endometrium untuk implantasi. 
Jika terjadi implantasi  blastokista yang sedang 
berkembang  akan mulai menghasilkan hCG dan 
mempertahankan korpus luteum sehingga mempertahankan 
produksi progesteron  Aktivitas sekretorik endometrium ↑
SIKLUS OVARIUM-ENDOMETRIUM 
Di bawah pengaruh estrogen  
lapisan fungsional endometrium 
 berproliferasi 
Di bawah pengaruh estrogen dan 
progesteron  mengalami 
sekresi 
Bila tidak terjadi fertilisasi dan 
implantasi  peluruhan 
endometrium (lap. Kompaktum 
dan spongisum)  haid 
Bila terjadi fertilisasi dan implantasi 
 lapisan ini akan dibentuk  
DESIDUA
The Decidua 
• Desidua merupakan endometrium yang 
sangat khusus dan telah dimodifikasi untuk 
kehamilan dan memiliki fungsi plasentasi 
hemokorial.
STRUKTUR DESIDUA 
• setiap sel desidua matang akan dikelilingi oleh suatu 
selaput yaitu membran perisel. 
• Dengan demikian, sel-sel desidua jelas membentuk 
dinding yang mengelilingi diri mereka masing- masing 
dan mungkin mengelilingi janin juga. 
• Bahkan, matriks perisel yang mengelilingi sel desidua 
mungkin menjadi tempat melekatnya sitotrofoblas 
melalui molekul-molekul adhesi sel dengan bertindak 
sebagai perancah tempat melekatnya trofoblas. 
• Membran sel desidua perisel juga mungkin memberi 
perlindungan bagi sel desidua dari efek proteinase 
sitotrofoblas
Tiga bagian desidua: 
1. Basalis 
2. Kapsularis 
3. parietalis
Tiga bagian desidua: 
Basalis 
Desidua yang terletak 
tepat dibawah 
implantasi blastokista 
dimodifikasi oleh 
invasi trofoblas
Tiga bagian desidua: 
Kapsularis 
• Desidua kapsularis 
melapisi blastokista yang 
membesar dan pada 
awalnya memisahkan 
blastokista dari sisa 
kavitas. 
• Bagian ini paling menonjol 
selama bulan kedua 
kehamilan, 
• terdiri atas sel-sel desidua 
yang ditutupi oleh lapisan 
tunggal sel epitel yang 
memipih
Tiga bagian desidua: 
Parietalis 
• desidua kapsularis 
berhubungan dengan 
membran janin 
ekstraembrionik avaskular 
chorion leave. 
• Sisa uterus dilapisi oleh 
desidua parietalis kadang-kadang 
disebut desidua 
vera, bila merupakan 
gabungan dari desidua 
kapsularis dan parietalis
• Sewaktu kahamilan dini terdapat 
ruang antara desidua kapsularis dan 
parietalis  karena kantong gestasi 
tidak memenuhi seluruh kavitas uteri. 
• Saat minggu ke-14 hingga 16  
perluasan kantong gestasi telah cukup 
besar untuk sepenuhnya mengisi kavitas 
uteri. 
• Pada kehamilan dini, desidua mulai 
menebal, akhirnya mencapai ketebalan 
5 hingga 10 mm. Dengan pembesaran. 
dapat terlihat terowongan dan banyak 
lubang-lubang kecil yang merupakan 
muara kelenjar uteri. 
• Pada kehamilan lanjut  desidua akan 
menipis  mungkin karena tekanan 
yang diberikan oleh isi rahim yang 
meluas.
REAKSI DESIDUA 
• Pada kehamilan manusia, reaksi desidua dianggap tuntas 
hanya dengan implantasi blastokista 
• Perubahan-perubahan Pradesidua 
mula-mula terjadi di sel stroma endometrium yang 
berdekatan dengan arteriol dan arteri spiralis  kemudian 
meluas bergelombang-gelombang ke seluruh mukosa uterus 
 kemudian dari tempat implantasi. Sel-sel stroma 
endometrium membesar  membentuk sel desidua yang 
poligonal atau bulat  Inti sel menjadi bulat dan vesikular,  
sitoplasma menjadi jernih, agak basofilik, dan dikelilingi oleh 
suatu selaput bening.
Pendarahan Desidua 
• Pendarahan desidua berubah sebagai konsekuensi dari 
implantasi. 
• Pasokan darah ke desidua kapsularis lenyap seiring 
dengan membesarnya mudigah-janin dan ekspansinya 
memenuhi rongga uterus. 
• Suplai darah ke desidua parietalis melalui arteri spiralis 
tetap ada, seperti pada fase luteal siklus endometrium. 
• Arteri spiralis pada desidua parietalis mempertahankan 
dinding otot polos dan endotelnya sehingga tetap 
responsif terhadap zat-zat vasoaktif yang bekerja pada 
otot polos atau sel endotel pembuluh ini.
Pendarahan Desidua 
• sistem arteri (spiralis) yang memperdarahi desidua basalis 
yang terletak tepat di bawah implantasi blastokista hingga 
ruang antarvilus yang mengelilingi sinsitiotrofoblas akan 
mengalami banyak perubahan. 
• Arteri dan arteriol spiralis ini diinvasi oleh sitotrofoblas; 
selama proses ini, dinding pembuluh akan dirusak, 
meninggalkan hanya suatu selubung tanpa otot polos atau sel 
endotel. 
• Akibatnya, pembuluh darah maternal ini—yang kini menjadi 
pembuluh uteroplasenta—menjadi tidak responsif terhadap 
zat-zat vasoaktif 
• Sebaliknya, pembuluh korionik janin, yang mengangkut darah 
dari plasenta ke janin, mengandung otot polos dan berespons 
terhadap zat vasoaktif, seperti halnya arteri spiralis ibu.
HISTOLOGI DESIDUA 
• awal kehamilan stratum spongiosum desidua 
terdiri dari kelenjar-kelenjar besar yang 
mengalami peregangan dan sering 
memperlihatkan hiperplasia yang jelas tetapi 
hanya dipisahkan oleh sedikit stroma 
• kemajuan lanjut  epitel secara bertahap 
menjadi kuboid atau bahkan menggepeng, 
kemudian mengalami degenerasi dan terlepas ke 
dalam lumen kelenjar. 
• Kehamilan tahap akhir  unsur-unsur kelenjar 
desidua umumnya sudah lenyap.
FUNGSI khusus DESIDUA 
• Desidua mungkin memiliki kapasitas untuk 
berespons terhadap tantangan mikrobiologis 
tanpa secara bersamaan memicu respons 
imunologis yang menyebabkan abortus atau 
persalinan prematur  DESIDUA harus dapat 
berfungsi membatasi kolonisasi bakteri di 
kutub bawah pertemuan korion laeve dan 
desidua
Fungsi Utama Endometrium/Desidua 
 Akomodasi Kehamilan 
• Endometrium dan desidua adalah jaringan khusus yang 
memiliki banyak fungsi. 
• Responsivitas terhadap hormon, dan perubahan fenotipik 
pada sel-sel endometrium/desidua memfasilitasi aposisi dan 
implantasi blastokista. 
• Desidua berfungsi sebagai jaringan imunologis khusus. 
• Endometrium/desidua dan arteri spiralis menerima invasi 
trofoblas dan mempersiapkan nutrisi bagi mudigah-janin. 
• Desidua menghasilkan berbagai sitokin dan faktor 
pertumbuhan yang membantu pertumbuhan dan fungsi 
plasenta serta menghambat apoptosis (trofoblas).
ILMU GIZI KLINIK by : RAHMAH FITRIA (1320332018)

More Related Content

What's hot

Gawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatusGawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatusregiregene
 
2. fertilissasi nidasi plasentasi
2. fertilissasi nidasi plasentasi2. fertilissasi nidasi plasentasi
2. fertilissasi nidasi plasentasifikri asyura
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasifikri asyura
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagusMeri Fitri
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanAsih Astuti
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularShiAddung
 

What's hot (20)

Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Gawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatusGawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatus
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 
Anatomi panggul
Anatomi panggulAnatomi panggul
Anatomi panggul
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
2. fertilissasi nidasi plasentasi
2. fertilissasi nidasi plasentasi2. fertilissasi nidasi plasentasi
2. fertilissasi nidasi plasentasi
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
VAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEPVAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEP
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 

Viewers also liked

Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiArisna Kadir
 
BENJOLAN PADA PAYUDARA
BENJOLAN PADA PAYUDARABENJOLAN PADA PAYUDARA
BENJOLAN PADA PAYUDARAAenzu Fm's
 
Tanda awal kehamilan bagi haid tidak teratur
Tanda awal kehamilan bagi haid tidak teraturTanda awal kehamilan bagi haid tidak teratur
Tanda awal kehamilan bagi haid tidak teraturDewi Pratama
 
Histology of Female reproductive system.2.2015.
Histology of Female reproductive system.2.2015.Histology of Female reproductive system.2.2015.
Histology of Female reproductive system.2.2015.Deepak Khedekar
 
histologic structure of female genital system
histologic structure of female genital systemhistologic structure of female genital system
histologic structure of female genital systemwayan sugiritama
 
Implantation , embryology_and_placental_development
Implantation , embryology_and_placental_developmentImplantation , embryology_and_placental_development
Implantation , embryology_and_placental_developmentPattiya Kwan
 

Viewers also liked (9)

Pertumbuhan plasenta dr.emminarty
Pertumbuhan plasenta dr.emminartyPertumbuhan plasenta dr.emminarty
Pertumbuhan plasenta dr.emminarty
 
Histology of ovary
Histology of ovaryHistology of ovary
Histology of ovary
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
BENJOLAN PADA PAYUDARA
BENJOLAN PADA PAYUDARABENJOLAN PADA PAYUDARA
BENJOLAN PADA PAYUDARA
 
Tanda awal kehamilan bagi haid tidak teratur
Tanda awal kehamilan bagi haid tidak teraturTanda awal kehamilan bagi haid tidak teratur
Tanda awal kehamilan bagi haid tidak teratur
 
Histology of Female reproductive system.2.2015.
Histology of Female reproductive system.2.2015.Histology of Female reproductive system.2.2015.
Histology of Female reproductive system.2.2015.
 
histologic structure of female genital system
histologic structure of female genital systemhistologic structure of female genital system
histologic structure of female genital system
 
Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi wanitaOrgan reproduksi wanita
Organ reproduksi wanita
 
Implantation , embryology_and_placental_development
Implantation , embryology_and_placental_developmentImplantation , embryology_and_placental_development
Implantation , embryology_and_placental_development
 

Similar to The Endometrium and Decidua: Pregnancy

Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptnice foresa
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiMuhammad Amin
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
Biologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahBiologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahArumpuspa Azizah
 
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilanagungwahyudi709
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanKurnia Wati
 
PPT Klp 3 Pembentukan Mata dan Pencernaan.pptx
PPT Klp 3 Pembentukan Mata dan Pencernaan.pptxPPT Klp 3 Pembentukan Mata dan Pencernaan.pptx
PPT Klp 3 Pembentukan Mata dan Pencernaan.pptxDiahPratiwi43
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previaWarnet Raha
 

Similar to The Endometrium and Decidua: Pregnancy (20)

Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Biologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahBiologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizah
 
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
 
Beranda
BerandaBeranda
Beranda
 
Embriologi.ppt
Embriologi.pptEmbriologi.ppt
Embriologi.ppt
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
 
PPT Klp 3 Pembentukan Mata dan Pencernaan.pptx
PPT Klp 3 Pembentukan Mata dan Pencernaan.pptxPPT Klp 3 Pembentukan Mata dan Pencernaan.pptx
PPT Klp 3 Pembentukan Mata dan Pencernaan.pptx
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 

The Endometrium and Decidua: Pregnancy

  • 1. OBSTETRI FISIOLOGI The Endometrium and Decidua: Pregnancy
  • 2. ?
  • 3. The Endometrium and Decidua: Pragnancy The Endometrium Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi kedalam stroma selular Endometrium/desidua merupakan lokasi anatomis tempat implantasi blastokista, dan berkembangnya plasenta. Endometrium adalah lapisan mukosa pada kavum uteri dan desidua merupakan endometrium yang berubah selama masa kehamilan.
  • 4. The Endometrium and Decidua: Pragnancy The Endometrium  Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi kedalam stroma selular.  Stroma dan kelenjar mengalami perubahan siklik, bergantian antara pengelupasan dan pertumbuhan baru setiap sekitar 28 hari
  • 5. The Endometrium and Decidua: Pragnancy The Endometrium  Endometrium terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan fungsional letaknya superfisial yang akan mengelupas setiap bulan dan lapisan basal yaitu tempat lapisan fungsional berasal yang tidak ikut mengelupas  Epitel lapisan fungsional menunjukkan perubahan proliferasi yang aktif setelah periode haid sampai terjadi ovulasi, kemudian kelenjar endometrium mengalami fase sekresi.
  • 6. The Endometrium and Decidua: Pragnancy • Endometrium terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan fungsional dan basal The Endometrium
  • 7. The Endometrium and Decidua: Menstruation The Endometrium FUNGSI ENDOMETRIUM 1. Endometrium merupakan tempat optimal untuk untuk implantasi blastokista dan berkembangnya mudigah, janin, plasenta 2. Endometrium berperan dalam kapasitasi sperma 3. Responsivitas terhadap hormon dan perubahan fenotipik pada sel-sel endometrium memfasilitasi aposisi dan implantasi blastokista 4. Endometrium dan arteri spiralis menerima invasi trofoblas dan mempersiapkan nutrisi bagi mudigah janin
  • 8. Pengaruh estrogen dan progesteron  Estrogen merangsang pertumbuhan miometrium dan endometrium. Hormon ini juga menginduksi sintesis reseptor progesteron di endometrium. Karena itu progesteron dapat berefek pada endometrium hanya setelah endometrium yg telah dipersiapkan oleh estrogen  Progesteron bekerja pada endometrium yang telah dipersiapkan oleh estrogen untuk mengubahnya menjadi lapisan yang ramah dan menunjang pertumbuhan ovum yang dibuahi
  • 9. Pengaruh estrogen dan progesteron  Progesteron menyebabkan jaringan ikat endometrium menjadi longgar dan edematosa akibat akumulasi elektrolit dan air, memfalitasi implantasi ovum yang dibuahi  Progesteron menyiapkan endometrium lebih lanjut untuk menampung mudigah dengan mendorong kelenjar endometrium mengeluarkan dan menyimpan glikogen dalam jumlah besar serta merangsang pertumbuhan besar-besaran pembuluh darah endometrium
  • 10. Persiapan Endometrium untuk Implantasi Siklus menstruasi Siklus dengan implantasi Fase Proliferasi Fase Sekresi Dini Fase Sekresi Tengah Fase Sekresi Lanjut ↓ Reaksi Desidua Apabila tidak terjadi implantasi  menstruasi
  • 11. Persiapan Endometrium untuk Implantasi • Setelah haid (terkikis)  endometrium mengadakan regenerasi dari ujung-ujung pipa kelenjar ataupun arteri dan vena spiralis yang terletak antara trabekel-trabekel otot polos pada perbatasan antara miometrium dan endometrium. • Endometrium di bawah pengaruh estradiol tumbuh sampai mencapai ketinggian semula. • Berdasarkan penilaian histologis pada bahan kikisan pada fase proliferasi terdapat pipa-pipa kelenjar yang ramping dan lurus, dengan epitel yang tak terdiferensiasi, dan dengan banyak mitosis apikal.
  • 12. Persiapan Endometrium untuk Implantasi • Setelah ovulasi berlangsung, pada hari ke-14  mulai terjadi diferensiasi dalam pipa-pipa kelenjar di bawah pengaruh progesterone. • Pipa-pipa kelenjar tersebut meliuk-liuk dan sel-sel epitel menghimpun glikogen. • Pelepasan glikogen yang terhimpun pada bagian basal akan meninggalkan vakuol-vakuol pada sel-sel epitel
  • 13. Persiapan Endometrium untuk Implantasi • Vakuol-vakuol glikogen menghilang lagi. • Akibat liukan yang cukup banyak, pipa-pipa kelenjar dapat mempertahankan bentuknya yang menyerupai daun bergerigi. • Bagian apikal badan sel dipenuhi dengan secret yang sebagian dialirkan ke dalam lumen
  • 14. Persiapan Endometrium untuk Implantasi • Ketiga lapis endometrium (zona basalis, fungsional, kompakta) kini sudah terbentuk lengkap • Dalam endometrium muncul sel-sel berbutir yang mengandung prolaktin dan relaksin • Setelah fertilisasi  blastokista (selang sekitar 5 hari)  sudah berada dalam rongga rahim dan sesudah 6,5 hari mulai dengan implantasi (2d). • Blastokista menyusup ke dalam zona kompakta selaput lender.
  • 15. Persiapan Endometrium untuk Implantasi REAKSI DESIDUA Endometrium menanggapi implantasi dengan mengubah diri menjadi desidua. Sel-sel jaringan ikat desidua membengkak karena terhimpunnya glikogen, dan lemak menjadi sel-sel polygonal yang besar. Perubahan desidua selaput lendir berlangsung karena pengaruh progesteron, juga pada fase sekresi tanpa implantasi, sehingga pada tahap itupun sudah digunakan istilah desidua.
  • 16. Pengendalian siklus ovarium dan endometrium oleh gonadotropin
  • 17. SIKLUS OVARIUM-ENDOMETRIUM • Siklus 28 hari • FASE FOLIKULAR ( hari 1 – 14 ) dimulai pada akhir fase haid estrogen ↑ penebalan endometrium seleksi folikel dominan “ovulatorik” • FASE LUTEAL (hari 14 – 21) Korpus Luteum menghasilkan estrogen dan progesteron  menyiapkan endometrium untuk implantasi. Jika terjadi implantasi  blastokista yang sedang berkembang  akan mulai menghasilkan hCG dan mempertahankan korpus luteum sehingga mempertahankan produksi progesteron  Aktivitas sekretorik endometrium ↑
  • 18. SIKLUS OVARIUM-ENDOMETRIUM Di bawah pengaruh estrogen  lapisan fungsional endometrium  berproliferasi Di bawah pengaruh estrogen dan progesteron  mengalami sekresi Bila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi  peluruhan endometrium (lap. Kompaktum dan spongisum)  haid Bila terjadi fertilisasi dan implantasi  lapisan ini akan dibentuk  DESIDUA
  • 19. The Decidua • Desidua merupakan endometrium yang sangat khusus dan telah dimodifikasi untuk kehamilan dan memiliki fungsi plasentasi hemokorial.
  • 20. STRUKTUR DESIDUA • setiap sel desidua matang akan dikelilingi oleh suatu selaput yaitu membran perisel. • Dengan demikian, sel-sel desidua jelas membentuk dinding yang mengelilingi diri mereka masing- masing dan mungkin mengelilingi janin juga. • Bahkan, matriks perisel yang mengelilingi sel desidua mungkin menjadi tempat melekatnya sitotrofoblas melalui molekul-molekul adhesi sel dengan bertindak sebagai perancah tempat melekatnya trofoblas. • Membran sel desidua perisel juga mungkin memberi perlindungan bagi sel desidua dari efek proteinase sitotrofoblas
  • 21. Tiga bagian desidua: 1. Basalis 2. Kapsularis 3. parietalis
  • 22. Tiga bagian desidua: Basalis Desidua yang terletak tepat dibawah implantasi blastokista dimodifikasi oleh invasi trofoblas
  • 23. Tiga bagian desidua: Kapsularis • Desidua kapsularis melapisi blastokista yang membesar dan pada awalnya memisahkan blastokista dari sisa kavitas. • Bagian ini paling menonjol selama bulan kedua kehamilan, • terdiri atas sel-sel desidua yang ditutupi oleh lapisan tunggal sel epitel yang memipih
  • 24. Tiga bagian desidua: Parietalis • desidua kapsularis berhubungan dengan membran janin ekstraembrionik avaskular chorion leave. • Sisa uterus dilapisi oleh desidua parietalis kadang-kadang disebut desidua vera, bila merupakan gabungan dari desidua kapsularis dan parietalis
  • 25. • Sewaktu kahamilan dini terdapat ruang antara desidua kapsularis dan parietalis  karena kantong gestasi tidak memenuhi seluruh kavitas uteri. • Saat minggu ke-14 hingga 16  perluasan kantong gestasi telah cukup besar untuk sepenuhnya mengisi kavitas uteri. • Pada kehamilan dini, desidua mulai menebal, akhirnya mencapai ketebalan 5 hingga 10 mm. Dengan pembesaran. dapat terlihat terowongan dan banyak lubang-lubang kecil yang merupakan muara kelenjar uteri. • Pada kehamilan lanjut  desidua akan menipis  mungkin karena tekanan yang diberikan oleh isi rahim yang meluas.
  • 26. REAKSI DESIDUA • Pada kehamilan manusia, reaksi desidua dianggap tuntas hanya dengan implantasi blastokista • Perubahan-perubahan Pradesidua mula-mula terjadi di sel stroma endometrium yang berdekatan dengan arteriol dan arteri spiralis  kemudian meluas bergelombang-gelombang ke seluruh mukosa uterus  kemudian dari tempat implantasi. Sel-sel stroma endometrium membesar  membentuk sel desidua yang poligonal atau bulat  Inti sel menjadi bulat dan vesikular,  sitoplasma menjadi jernih, agak basofilik, dan dikelilingi oleh suatu selaput bening.
  • 27. Pendarahan Desidua • Pendarahan desidua berubah sebagai konsekuensi dari implantasi. • Pasokan darah ke desidua kapsularis lenyap seiring dengan membesarnya mudigah-janin dan ekspansinya memenuhi rongga uterus. • Suplai darah ke desidua parietalis melalui arteri spiralis tetap ada, seperti pada fase luteal siklus endometrium. • Arteri spiralis pada desidua parietalis mempertahankan dinding otot polos dan endotelnya sehingga tetap responsif terhadap zat-zat vasoaktif yang bekerja pada otot polos atau sel endotel pembuluh ini.
  • 28. Pendarahan Desidua • sistem arteri (spiralis) yang memperdarahi desidua basalis yang terletak tepat di bawah implantasi blastokista hingga ruang antarvilus yang mengelilingi sinsitiotrofoblas akan mengalami banyak perubahan. • Arteri dan arteriol spiralis ini diinvasi oleh sitotrofoblas; selama proses ini, dinding pembuluh akan dirusak, meninggalkan hanya suatu selubung tanpa otot polos atau sel endotel. • Akibatnya, pembuluh darah maternal ini—yang kini menjadi pembuluh uteroplasenta—menjadi tidak responsif terhadap zat-zat vasoaktif • Sebaliknya, pembuluh korionik janin, yang mengangkut darah dari plasenta ke janin, mengandung otot polos dan berespons terhadap zat vasoaktif, seperti halnya arteri spiralis ibu.
  • 29. HISTOLOGI DESIDUA • awal kehamilan stratum spongiosum desidua terdiri dari kelenjar-kelenjar besar yang mengalami peregangan dan sering memperlihatkan hiperplasia yang jelas tetapi hanya dipisahkan oleh sedikit stroma • kemajuan lanjut  epitel secara bertahap menjadi kuboid atau bahkan menggepeng, kemudian mengalami degenerasi dan terlepas ke dalam lumen kelenjar. • Kehamilan tahap akhir  unsur-unsur kelenjar desidua umumnya sudah lenyap.
  • 30. FUNGSI khusus DESIDUA • Desidua mungkin memiliki kapasitas untuk berespons terhadap tantangan mikrobiologis tanpa secara bersamaan memicu respons imunologis yang menyebabkan abortus atau persalinan prematur  DESIDUA harus dapat berfungsi membatasi kolonisasi bakteri di kutub bawah pertemuan korion laeve dan desidua
  • 31. Fungsi Utama Endometrium/Desidua  Akomodasi Kehamilan • Endometrium dan desidua adalah jaringan khusus yang memiliki banyak fungsi. • Responsivitas terhadap hormon, dan perubahan fenotipik pada sel-sel endometrium/desidua memfasilitasi aposisi dan implantasi blastokista. • Desidua berfungsi sebagai jaringan imunologis khusus. • Endometrium/desidua dan arteri spiralis menerima invasi trofoblas dan mempersiapkan nutrisi bagi mudigah-janin. • Desidua menghasilkan berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan yang membantu pertumbuhan dan fungsi plasenta serta menghambat apoptosis (trofoblas).
  • 32. ILMU GIZI KLINIK by : RAHMAH FITRIA (1320332018)