Kista ovarium adalah pengumpulan cairan pada ovarium yang dapat tumbuh karena ketidakseimbangan hormon. Gejalanya berkisar antara nyeri abdomen hingga tidak ada gejala. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan USG. Pengobatan meliputi pengontrolan hormon hingga pembedahan untuk mengangkat kista besar. Perawatan pasca bedah meliputi manajemen nyeri, pencegahan infeksi, serta bantuan aktivitas sehari-hari.
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Kista Ovarium: Diagnosa, Tanda dan Gejala, Penatalaksanaan
1. DISUSUN OLEH :
M. GANDA RISYADI
RIA SUSNI MARSELLA
RIANA ARYANTI
RIO RAHMAT ALFATH
2. Pengertian
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi
air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam
(Jacoeb, 2007).
Kista adalah suatu bentukan yang kurang lebih bulat dengan
dinding tipis, berisi cairan atau bahan setengah cair (Soemadi,
2006).
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang
terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini
dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar
dari ovarium (Agusfarly, 2008).
3. Etiologi
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang
nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista
ovarium,tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista
jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak
terkontrol. Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam
ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka
saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa
kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang
nantinya akan menjadi kista.
4. Tanda dan Gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan
gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya.
Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan
menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak
bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin
gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis,
radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau
kanker ovarium.
5. Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila anda mempunyai kista ovarium :
1.Perut terasa penuh, berat, kembung
2.Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
3.Haid tidak teratur
4.Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung
bawah dan paha.
5.Nyeri sanggama
6.Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.
Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan
kesehatan segera:
1.Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
2.Nyeri bersamaan dengan demam
3.Rasa ingin muntah
6. Klasifikasi/ Stadium
• Kista non neoplasma : Disebabkan karena ketidak seimbangan
hormon esterogen dan progresterone.
• Kista neoplasma : yang termasuk kedalam kista neoplasma
ialah Kistoma ovarii,Kistodenoma ovarii musinoum,Kistadenoma
ovarii serosum,Kista Endrometreid,Kista dermoid.
7. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter
lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi
korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista
ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan
mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi,
korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan
mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang
disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,
termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena
stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih.
8. Penatalaksanaan: Medis dan Prinsip Keperawatan
Medis
Pengobatan kista ovari yang besar biasanya adalah pengangkatan melalui
tindakan bedah. Jika ukuran lebar kiste kurang dari 5 cm dan tampak terisi oleh cairan
atau fisiologis pada pasien muda yang sehat, kontrasepsi oral dapat digunakan untuk
menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista.
Prinsip Keperawatan
Pada prinsipnya yang harus dilakukan perawat adalah tindakan keperawatan
seperti melakukan asuhan keperawatan yang holistik dan sesuai dengan prioritas
masalah klien. Untuk kasus seperti ini, yang dilakukan perawat adalah melakukan
pengamatan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada klien.
Perawatan paska operatif setelah pembedahan serupa dengan perawatan
pembedahan abdomen. Penurukan tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh
pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang
berat, komplikasi ini dapat dicegah dengan pemakaian gurita abdomen yang ketat.
9. Diagnosa Keperawatan
• Preoperasi
a.Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis d/d adanya benjolan di
ovarium
b.Ansietas b/d kekhawatiran mengalami kegagalan d/d diagnosis
dan rencana pembedahan
• Post operasi
a.Nyeri akut b/d agen pencedera fisik d/d adanya bekas operasi
b.Resiko infeksi b/d efek prosedur invasif d/d pembedahan
c.Defisit perawatan diri b/d kelemahan d/d imobilitas (nyeri paska
pembedahan)
10. Pre operasi
1.Nyeri akut
Manajemen nyeri
Observasi :
a.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
b.Identifikasi skala nyeri
c.Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
d.Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
a.Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
b.Kontrol lingkungan yanng memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
11. 2.Ansietas
Reduksi ansietas
Observasi :
a.Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis, kondisi, waktu, stressor)
b.Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
c.Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
Terapeutik :
a.Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
b.Pahami situasi yang membuat ansietas
c.Dengarkan dengan penuh perhatian
d.Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
e.Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
12. Edukasi :
a.Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang mungkin dialami
b.Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
c.Anjurkan keluarga tetap bersam pasien, jka perlu
d.Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
e.Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
f.Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
13. Post operasi
1.Nyeri akut
Manajemen nyeri
Observasi :
a.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
b.Identifikasi skala nyeri
c.Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
d.Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
a.Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
b.Kontrol lingkungan yanng memperberat rasa nyeri
c.Fasilitasi istirahat dan tidur
14. 2.Resiko infeksi
Observasi :
a.Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik :
a.Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
b.Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi :
a.Jelaskan tanda dan gejala ifeksi
b.Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
c.Ajarkan cara memeirksa kondisi luka atau luka operasi
d.Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
e.Anjurkan meningkatkan asupan cairan
15. 3.Defisit perawatan diri
Observasi :
a.Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
b.Monitor tingkat kemandirian
c.Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian berhias dan makan
Terapeutik :
a.Sediakan lingkungan yang terapeutik
b.Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
c.Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri
Edukasi :
a.Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
16. Kesimpulan
Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya
sendiri belum diketahui, diduga seringnya memakai
kesuburan. (Soemadi, 2011).
Kasus kista ovari terdapat manifestasi klinis yang jelas
yaitu adanya nyeri pada saat haid di abdomen suprapubic
dengan pemeriksaan penunjang lab yaitu USG untuk
memastikan diagnosa kista ovari. Pemeriksaan dini lebih
baik dilakukan apabila ada manifestasi klinis lain.