SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
KAS (CASH)
Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria,
yaitu:
1. Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta
dapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran
untuk kepentingan perusahaan
2. Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas,
jika diterima umum sebagai alat pembayaran sebesar
nilai nominalnya.
Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada
ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank
(bank), Cek, demand deposit, money order dll.
Sifat/Karakteristik kas:
 Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak
boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh
pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan,
piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas diubah
bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak
disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen
harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua
kepentingan tersebut.
 Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah
tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin
bahwa:
- Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan
- Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima
- Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan
Penting buat perusahaan Perencanaan & Pengawasan Kas
Ada beberapa item yang perlu dipertimbangkan dalam
akuntansi kas:
 Sertifikat deposito (certificates deposit / CDs), sertifikat
deposito harus diklasifikasikan sebagai investasi jangka
pendek dan bukan kas. Sebab CDs dapat dicairkan apbl telah
jatuh tempo, hal ini berarti ada batasan penggunaan kas
 Cek Mundur (Postdated Checks), cek yang dapat diuangkan
pada tanggal yang tercantum dalam cek tersebut. Cek
mundur dapat diklasifikasikan sbg kas setelah tanggal cek tsb
dapat diuangkan
 Cek kosong (Not sufficient funds), terjadi karena rekening
koran perusahaan yang mengeluarkan cek tidak mempunyai
dana, cek dalam keadaan rusak atau kesalahan informasi
yang tercantum dlam cek. Item ini lebih tepat dilaporkan
sebagai piutang daripada kas
 Biaya yang dibayar dimuka, item seperti perangko, uang
muka karyawan, asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar
dimuka, lebih tepat dilaporkan sebagai biaya dibayar dimuka
drpd kas
Ada beberapa item yang perlu dipertimbangkan
dalam akuntansi kas: (lanjutan)
 Bank Overdraft, terjadi karena pemilik dana (deposan)
menulis cek dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan
dengan jumlah dana yang disimpan di bank. Item ini
dilaporkan sebagai utang lancar
 Cek yang belum dikirimkan (undelivered checks), cek yang
telah dibuat tetapi belum diserahkan kepada pihak yang
berhak menerima. Jika pada tanggal neraca terdapat item
seperti ini, maka dapat diklasifikasikan sebagai kas.
 Saldo kompensasi (Compensating balances), merupakan
saldo minimum yang harus dipertahankan di bank sebagai
jaminan atas sejumlah dana yang dipinjam. Saldo
kompensasi harus diungkap dalam catatan atas statemen
keuangan perusahaan.
Manajemen Kas
Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai
aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian
kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.
Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.
Likuiditas manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas
dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.
Earning tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk
mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan
dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus
menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis
Perencanaan Kas
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas.
Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas
(pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan
penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus membuat
proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo)
Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:
1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin,
kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik,
penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll
2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen,
pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap,
membayar gaji karyawan, dll
Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa
besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang
menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya
terhadap kas yang berlebihan/menganggur
Sistem Pengendalian Internal terhadap Kas
Adalah semua sarana, alat, mekanisme yang digunakan oleh
perusahaan untuk:
1. Mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalah
gunaan kas
2. Menjamin ketelitian dan dapat dipercaya/tidaknya data
akuntansi tentang kas
3. Mendorong dicapainya efisiensi, serta
4. Dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas.
Pengawasan
Internal
Pengawasan akuntansi; berkaitan dengan
mengamankan kekayaan perusahaan,
menjamin ketelitian & dapat dipercaya/tidaknya
data akuntansi
Pengawasan administrasi; berkaitan dengan
efisiensi operasi & kepatuhan terhadap kebijakan
manajemen
Prinsip yang berkaitan dengan pengawasan akuntansi:
 Karyawan yang jujur dan kompeten, serta memiliki tanggung jawab
 Tanggung jawab yang terkait harus dilaksanakan oleh fungsi-fungsi
yang terpisah
 Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari fungsi pelaksana
 Catatan akuntansi yang memadai harus terselenggara setiap saat
 Melaksanakan rotasi tugas untuk karyawan yang melaksanakan
kegiatan klerikal
 Adanya sistem otorisasi
 Adanya kebiasaan yang baik dalam perusahaan
Pengawasan internal thd kas didesain untuk menjamin bahwa:
1. Adanya pemisahan antara bagian-bagian yang menangani kas
2. Semua kas yang diterima harus segera disetor ke bank
3. Pengeluaran kas harus ada otorisasi dan sesuai tujuan
4. Semua pengeluaran kas harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran
yang jumlahnya kecil menggunakan petty cash
Akuntansi terhadap kas
Untuk menampung transaksi yang menyangkut kas dalam
perusahaan, diselenggarakan akun/rekening berikut:
Kas atau Bank, digunakan untuk menampung transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas melalui kasir (di dalam
perusahaan), termasuk penerimaan dari dan pengeluaran
(setoran tunai ke bank)
Kas Kecil, Merupakan sejumlah dana yang dibentuk khusus
untuk pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil
jumlahnya. Kas kecil yang jumlahnya dibatasi itu, secara
periodik atau setiap uang kas kecil hampir habis diisi kembali
Selisih kas, digunakan untuk menampung perbedaan jumlah
fisik kas berdasarkan cash opname dengan jumlah kas
menurut catatan pembukuannya. Hal ini bersifat sementara
saja, sebelum sebab terjadinya selisih ditemukan
Kas Kecil (Petty Cash)
Adalah dana yang dibentuk untuk membiayai pengeluaran rutin
perusahaan dan jumlahnya relatif kecil
Metode pencatatan
Kas kecil
Sistem dana tetap
(imprest fund system)
Sistem dana berfluktuasi
(Fluctuating fund system)
Sistem dana tetap
Pembentukan dana kas kecil Kasir kas kecil diberikan
sejumlah uang. Pada saat kas kecil hampir habis kasir kas kecil
membuat laporan penggunaan dana untuk keperluan pengisian
kembali dana kas kecil. Pengisian dana kas kecil selalu sebesar
pengeluaran yang telah dilakukan. Jadi………….
Jadi besarnya dana kas kecil selalu sama/tetap
Contoh Kasus
Daftar Perincian Dana Kas Kecil
20 Desember 31 Desember
1. Uang Kertas Rp. 5.000 Rp. 25.000
2. Uang Logam 2.750 2.500
3. Perangko - 3.750
4. Rek Air & Listrik 47.500 52.750
5. Biaya Pos dan Telp/Fax 125.250 93.750
6. Pembelian Supplies Kantor 17.500 20.000
7. Biaya Rapat dan Pertemuan 31.250 47.250
8. Biaya makan/minum kary 25.000 2.750
9. Selisih dana kas kecil (4.250) 2.250
Jumlah dana kas kecil Rp. 250.000 Rp. 250.000
Pada tanggal 1 Desember PT. FATA membentuk dana kas kecil sebesar Rp.
250.000. Berikut di bawah ini daftar perincian dana kas kecil:
1 Desember Pembentukan dana kas kecil
Dana Kas Kecil Rp. 250.000
Kas (Bank) Rp. 250.000
20 Desember Pengisian kembali dana kas kecil
Biaya Air & Listrik Rp. 47.500
Biaya Pos dan Telp/Fax 125.250
Biaya Supplies Kantor 17.500
Biaya Rapat & Pertemuan 31.250
Biaya Makan Minum Karyawan 25.000
Selisih Kas 4.250
Kas (Bank) Rp 242.250
Jurnal yang dibuat
31 Desember Mencatat biaya periode 20 – 31 Desember & pengisian kembali dana
kas kecil
Persediaan Suplies Kantor (perangko) Rp. 3.750
Biaya Air & Listrik 52.570
Biaya Pos dan Telp/Fax 93.750
Biaya Supplies Kantor 20.000
Biaya Rapat & Pertemuan 47.250
Biaya Makan Minum Karyawan 2.750
Selisih Kas 2.250
Kas (Bank) 222.500
Jurnal yang dibuat (lanjutan)
Jurnal yang dibuat (lanjutan)
Dimisalkan pada 31 Desember tidak dilakukan pengisian kembali, dan hasil kas
opname menunjukkan informasi yang sama dengan contoh di atas, maka
31 Desember Mencatat biaya periode 20 – 31 Desember & tidak dilakukan
pengisian kembali dana kas kecil
Persediaan Suplies Kantor (perangko) Rp. 3.750
Biaya Air & Listrik 52.570
Biaya Pos dan Telp/Fax 93.750
Biaya Supplies Kantor 20.000
Biaya Rapat & Pertemuan 47.250
Biaya Makan Minum Karyawan 2.750
Selisih Kas 2.250
Kas Kecil 222.500
Sistem dana berfluktuasi
Pada sistem ini akun kas kecil dipakai untuk mencatat transaksi
yang mempengaruhi jumlah kas kecil, diantaranya:
(1) Pembentukan dana kas kecil, (2) Penggunaan/pengeluaran
dana kas kecil, (3) Pengisian dana kas kecil, (4) penambahan
dana kas kecil, maupun (5) pengurangan/penarikan kembali
dana kas kecil.
Pencatatan dilakukan segera setelah terjadi pengeluaran kas
kecil, tidak ditangguhkan s.d. saat pengisian kembali dana kas
kecil (spt pada sisitem dana tetap). Akun kas kecil pada dasarya
harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana
kas kecil yang ada di kasir kas kecil.
Oleh karena itu maka pada sistem ini harus diselenggarakan
buku jurnal khusus (tersendiri)
0
20
40
60
80
100
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
East
West
North
Contoh kasus:
Pada tanggal 31 Desember 2005, PT. Shifa membentuk dana kas
kecil sebesar Rp. 250.000. Berikut transaksi yang berhubungan
dengan kas kecil selama bulan Desember 2005:
5 Desember membayar rekening air & listrik Rp. 47.500
7 Desember membayar rekening telpon & Fax Rp. 125.250
9 Desember dibeli supplies kantor Rp. 17.500
12 Desember Biaya rapat dan pertemuan Rp. 31.250
19 Desember dibayar biaya makan/minum karyawan Rp. 25.000
20 Desember pengisian kembali dana kas kecil, cek sebesar Rp.
196.500 diserahkan kepada kasir kas kecil
23 Desember Dibayar biaya langganan koran Rp. 12.500
27 Desember dibeli Perangko sebesar Rp. 5.000
Jurnal yang dibuat:
Tgl Rincian Debit Kredit
1/12 Kas Kecil Rp. 250.000
Kas (Bank) Rp. 250.000
5/12 Biaya Air & Listrik Rp. 47.500
Kas Kecil Rp. 47.500
7/12 Biaya Telp & Fax Rp. 125.250
Kas Kecil Rp. 125.250
9/12 Supplies Kantor Rp. 17.500
Kas Kecil Rp. 17.500
12/12 Biaya Rapat & Pertemuan Rp. 31.250
Kas Kecil Rp. 31.250
19/12 Biaya Makan & Minum Karyawan Rp. 25.000
Kas Kecil Rp. 25.000
20/12 Kas Kecil Rp. 196.500
Kas (Bank) Rp. 196.500
23/12 Biaya langganan Koran Rp. 12.500
Kas Kecil Rp. 12.500
27/12 Biaya Pos (Perangko) Rp 5.000
Kas Kecil Rp 5.000
Kas kecil
Tgl Rincian Debit Kredit Saldo
1/12 Pembentukan Kas Kecil Rp. 250.000 Rp.250.000
5/12 Air & Listrik 47.500 202.500
7/12 Telepon & Fax 125.250 77.250
9/12 Supplies Kantor 17.500 59.750
12/12 Rapat & Pertemuan 31.250 28.500
19/12 Makan/Minum kary. 25.000 3.500
20/12 Pengisian kas kecil 196.500 200.000
23/12 Langganan Koran 12.500 187.500
27/12 Pos (Perangko) 5.000 182.500
Saldo kas kecil
Pada sistem dana berfluktuasi ini, pada akhir periode tetap
harus dilakukan kas opname.
Apabila dari hasil kas opname ternyata jumlah dana kas kecil
berbeda dengan saldo menurut pembukuan, maka perlu
dibuat jurnal penyesuaian (adjustment).
Contoh:
Pada tgl. 31/12 dilakukan kas opname dan ditemukan:
1. kas bon perjalanan dinas Direktur Utama Rp. 150.000 tertgl.
29/12
2. Uang kertas Rp. 24.750
3. Uang logam Rp. 6.250
4. Perangko yang belum terpakai Rp. 3.750
Karena dalam neraca, kas (termasuk kas kecil) harus disajikan
sebesar jumlah uang yang benar-benar ada, maka berdasar
kas opname tadi perlu dibuat jurnal penyesuaian sbb:
Total Rp. 184.750
Jurnal penyesuaian:
Tgl Rincian Debit Kredit
31/12 Persediaan Perangko Rp. 3.750
Uang muka perjalanan dinas 150.000
Selisih kas*) 1.500
Biaya Pos Rp. 3.750
Kas Kecil 151.500
*) selisih kas: 182.500 – (150.000+31.000)
Dengan adanya jurnal ini, maka saldo akun kas kecil yang harus
disajikan di neraca per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp.
31.000, sesuai dengan dana kas kecil yang ada (uang logam +
uang kertas)
Rekonsiliasi Bank
Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan
perusahaan sebaiknya harus disetorkan ke bank dan sebaliknya
pengeluaran perusahaan harus menggunakan cek. Praktek
tersebut sering menyebabkan timbulnya perbedaan antara:
saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut
catatan bank. Pada waktu akan menyusun laporan keuangan,
perusahaan harus tahu saldo kas (termasuk kas kecil) yang
tepat untuk dilaporkan di Neraca.
Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan
dengan bank maka harus diadakan rekonsiliasi bank.
Berikut di bawah ini ikhtisar yang menyebabkan adanya
perbedaan saldo menurut catatan perusahaan dan bank:
No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank
1. Deposit in transit
(Setoran dalam perjalanan)
Sudah menambah saldo
Kas
Belum menambah saldo
Kas
2. Out standing check
(Cek yang sudah
dikeluarkan oleh perusahaan
tetapi belum dicairkan)
Sudah mengurangi
saldo Kas
Belum mengurangi
saldo Kas
3. Kesalahan pencatatan Pengaruhnya tergantung jenis kesalahan
pencatatannya
4. Tagihan wesel & Bunga
langsung ditagihkan bank
Belum menambah saldo
Kas
Sudah menambah saldo
Kas
5. Bunga giro bank Belum menambah saldo
Kas
Sudah menambah saldo
Kas
6. Biaya administrasi bank Belum mengurangi
saldo Kas
Sudah mengurangi
saldo Kas
7. Not Sufficient Fund (NSF
Check); Cek kosong
Sudah menambah saldo
kas, harus dikurangi
Tidak mempengaruhi
8. Kekeliruan memasukkan
setoran rekening giro oleh
bank
Sudah menambah saldo
kas
Belum menambah saldo
kas
Jenis dan tujuan rekonsiliasi bank
Jenis Rekonsiliasi Tujuan
Rekonsiliasi dua kolom Mencari saldo yang tepat/benar
Rekonsiliasi empat kolom Mencari saldo awal, penerimaan satu periode,
pengeluaran satu periode & saldo akhir yang
sesuai dengan catatan perusahaan
Rekonsiliasi Delapan
kolom
Mencari saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir yang tepat/
benar
Catatan: Rekonsiliasi dua kolom pada umumnya dibuat oleh
perusahaan, sedangkan rekonsiliasi empat dan delapan kolom
dibuat oleh akuntan pemeriksa (auditor)
Contoh kasus:
PT. “VAN PERSIE” mempunyai kas dan menerima laporan bank untuk bulan Januari
2003 sebagai berikut:
Laporan Bank:
Saldo 1 Januari Rp. 29.447.100
Penerimaan bulan Januari Rp. 106.062.000 (termasuk setoran 30 Desember 2002
yang diterima pada 2 Januari 2003 Rp. 2.577.000 dan wesel ditagihkan oleh bank Rp.
2.492.500)
Pengeluaran bulan Januari Rp. 120.640.500 (termasuk cek beredar bulan desember
2002 yang baru dicairkan pada bulan Januari 2003 Rp. 4.052.500, Biaya bank Rp.
15.800 dan biaya penagihan wesel Rp. 62.500, Serta Cek Kosong Rp. 594.700)
Saldo akhir bulan Januari 14.898.600
Catatan Perusahaan:
Saldo bulan Januari 28.001.600
Penerimaan bulan Januari Rp. 104.285.000 (termasuk setoran 31 Januari diterima
bank 1 Februari 2003 Rp. 3.292.500)
Pengeluaran bulan Januari Rp. 119.524.150 (termasuk cek beredar bulan Januari
belum dicairkan sampai akhir Januari Rp. 3.519.150)
Saldo Akhir Rp. 12.762.450
Perusahaan salah mencatat pengeluaran Rp. 230.000, dicatat Rp. 320.000 dalam
buku perusahaan (cek sudah ditulis dengan benar)
Rekonsiliasi Dua Kolom
Catatan Perusahaan Catatan Bank
Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,- Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,-
Ditambah: Ditambah:
• Bank sudah menambah,
perusahaan belum
• Kesalahan yg
menyebabkan
penambahan
Rp xxx,-
Rp xxx,-
• Perusahaan sudah
menambah, bank belum
• Kesalahan yg
menyebabkan
penambahan
Rp xxx,-
Rp xxx,-
Jumlah penambahan Rp xxx,- Jumlah penambahan Rp xxx,-
Dikurangi: Dikurangi:
• Bank sudah mengurangi,
perusahaan belum
• Kesalahan yg
menyebabkan
pengurangan
Rp xxx,-
Rp xxx,-
• Perusahaan sudah
mengurangi, bank belum
• Kesalahan yg
menyebabkan
pengurangan
Rp xxx,-
Rp xxx,-
Jumlah pengurangan Rp xxx,- Jumlah pengurangan Rp xxx,-
Saldo yang benar Rp xxx,- Saldo yang benar Rp xxx,-
PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Mencari Saldo Yang Benar
Per 31 Januari 2003
Saldo (akhir) per
perusahaan
Rp. 12.762.450 Saldo (akhir) per
bank
Rp. 14.898.600
Ditambah: Ditambah:
Wesel ditagihkan
bank
2.492.500 Setoran dalam
perjalanan
3.292.500
Koreksi kesalahan 90.000
Dikurangi: Dikurangi:
Biaya Bank (15.800) Cek beredar (3.519.150)
Biaya penagihan
wesel
(62.500)
Cek kosong (594.700)
Saldi yang benar Rp. 14.671.950 Saldo yang benar Rp. 14.671.950
Rekonsiliasi dua kolom
Rekonsiliasi Empat Kolom
PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2003
Uraian Saldo awal periode Penerimaan satu
periode
Pengeluaran satu
periode
Saldo akhir
Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
Setoran dlm
perjalanan:
1/1/2003 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/1988 3.292.500 - 3.292.500
Cek yang beredar
sampai:
1/1/2003 (4.052.500) - (4.052.500)
31/1/1988 - - 3.519.150 3.519.150
Wesel ditagihkan bank - (2.492.500) - (2.492.500)
Biaya Penagihan - - (62.500) 62.500
Biaya Adm Bank - - (15.800) 15.800
Cek kosong - - (594.700) 594.700
Kesalahan catat - - 90.000 (90.000)
Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 104. 285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
Rekonsiliasi Delapan Kolom
PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2003
Uraian Saldo awal periode Penerimaan satu
periode
Pengeluaran satu
periode
Saldo akhir
Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
Setoran dlm
perjalanan:
1/1/2003 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/1988 3.292.500 - 3.292.500
Cek yang beredar
sampai:
1/1/2003 (4.052.500) - (4.052.500)
31/1/1988 - - 3.519.150 (3.519.150)
Saldo yg benar Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950
Saldo menurut
perusahaan
Rp. 28.001.600 Rp. 104.285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
Wesel ditagihkan bank - 2.492.500 - 2.492.500
Biaya Pengihan - - 62.500 (62.500)
Biaya Adm Bank - - 15.800 (15.800)
Cek kosong - - 594.700 (594.700)
Kesalahan catat - - (90.000) 90.000
Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950

More Related Content

What's hot

Capital Market Research
Capital Market ResearchCapital Market Research
Capital Market ResearchErlinda Putri
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaADE NURZEN
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaansony4de
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Hening RN
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixArina Indah
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardFungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardKanaidi ken
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Audit sumber daya manusia
Audit sumber daya manusiaAudit sumber daya manusia
Audit sumber daya manusiavellfire
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanandiirwan777
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
 

What's hot (20)

Capital Market Research
Capital Market ResearchCapital Market Research
Capital Market Research
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Teori Pengukuran
Teori PengukuranTeori Pengukuran
Teori Pengukuran
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardFungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
 
performance budgeting
performance budgetingperformance budgeting
performance budgeting
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Pusat investasi
Pusat investasiPusat investasi
Pusat investasi
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
Audit Program 2
Audit Program 2Audit Program 2
Audit Program 2
 
Audit sumber daya manusia
Audit sumber daya manusiaAudit sumber daya manusia
Audit sumber daya manusia
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 

Viewers also liked (20)

Controlling Function
Controlling FunctionControlling Function
Controlling Function
 
Kuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaanKuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaan
 
Bisnis waralaba
Bisnis waralabaBisnis waralaba
Bisnis waralaba
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Pengantar ekonomi
Pengantar  ekonomi Pengantar  ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Sistem ekonomi
Sistem ekonomiSistem ekonomi
Sistem ekonomi
 
Uang / Money
Uang / MoneyUang / Money
Uang / Money
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan PembiayaanPerusahaan Pembiayaan
Perusahaan Pembiayaan
 
Financial institution
Financial institutionFinancial institution
Financial institution
 
Elastisitas
Elastisitas Elastisitas
Elastisitas
 
Bussines plan
Bussines planBussines plan
Bussines plan
 
PASAR UANG
PASAR UANG PASAR UANG
PASAR UANG
 
Manajemen Distribusi
Manajemen DistribusiManajemen Distribusi
Manajemen Distribusi
 
Akuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaanAkuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaan
 
Ijarah dan salam
Ijarah dan salamIjarah dan salam
Ijarah dan salam
 
Pengantar akuntansi
Pengantar akuntansiPengantar akuntansi
Pengantar akuntansi
 
Bank Sentral (BI)
Bank Sentral (BI)Bank Sentral (BI)
Bank Sentral (BI)
 
Sumber Dana Bank
Sumber Dana BankSumber Dana Bank
Sumber Dana Bank
 
Depresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SRDepresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SR
 

Similar to KAS DAN PENGERTIAN

Kas
KasKas
Kasbpkp
 
PERTEMUAN 2 (PETTY CASH). accountingpptx
PERTEMUAN 2 (PETTY CASH). accountingpptxPERTEMUAN 2 (PETTY CASH). accountingpptx
PERTEMUAN 2 (PETTY CASH). accountingpptxAccIblock
 
Ria febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt okRia febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt okfebyan3
 
Ria febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt okRia febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt okfebyan3
 
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}DonnieChrysnabudi
 
Kas Kecil Metode Dana Tetap PPT.pdf
Kas Kecil Metode Dana Tetap PPT.pdfKas Kecil Metode Dana Tetap PPT.pdf
Kas Kecil Metode Dana Tetap PPT.pdfWulandariClarisa
 
Kas dan piutang
Kas dan piutangKas dan piutang
Kas dan piutangIsmaWati65
 
PENCATATAN AKUNTANSI untuk akun KAS UMUM
PENCATATAN AKUNTANSI untuk akun KAS UMUMPENCATATAN AKUNTANSI untuk akun KAS UMUM
PENCATATAN AKUNTANSI untuk akun KAS UMUMalswa054
 
DANA KAS KECIL
DANA KAS KECILDANA KAS KECIL
DANA KAS KECILekawidya12
 
MENGELOLA DANA KAS KECIL - AKUNTANSI KEUANGAN - KELAS XI SMK AKL
MENGELOLA DANA KAS KECIL - AKUNTANSI KEUANGAN - KELAS XI SMK AKLMENGELOLA DANA KAS KECIL - AKUNTANSI KEUANGAN - KELAS XI SMK AKL
MENGELOLA DANA KAS KECIL - AKUNTANSI KEUANGAN - KELAS XI SMK AKLIndah ND
 
KAS KECIL Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
KAS KECIL Guru Mapel : Arma Setyo NugrahaniKAS KECIL Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
KAS KECIL Guru Mapel : Arma Setyo NugrahaniArma Setyo Nugrahani
 
Kas dan kas kecil, by: jaryanto
Kas dan kas kecil, by: jaryantoKas dan kas kecil, by: jaryanto
Kas dan kas kecil, by: jaryantodinioctoriauns
 
M1 kb4 adm. keuangan
M1 kb4 adm. keuanganM1 kb4 adm. keuangan
M1 kb4 adm. keuanganPPGHybrid1
 

Similar to KAS DAN PENGERTIAN (20)

Kas
KasKas
Kas
 
kas banki
 kas banki kas banki
kas banki
 
PERTEMUAN 2 (PETTY CASH). accountingpptx
PERTEMUAN 2 (PETTY CASH). accountingpptxPERTEMUAN 2 (PETTY CASH). accountingpptx
PERTEMUAN 2 (PETTY CASH). accountingpptx
 
Kas
KasKas
Kas
 
Cash on bank & petty cash
Cash on bank & petty cashCash on bank & petty cash
Cash on bank & petty cash
 
Der
DerDer
Der
 
Ria febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt okRia febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt ok
 
Ria febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt okRia febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt ok
 
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
 
Rangkuman kas
Rangkuman kasRangkuman kas
Rangkuman kas
 
Kas Kecil Metode Dana Tetap PPT.pdf
Kas Kecil Metode Dana Tetap PPT.pdfKas Kecil Metode Dana Tetap PPT.pdf
Kas Kecil Metode Dana Tetap PPT.pdf
 
Kas dan piutang
Kas dan piutangKas dan piutang
Kas dan piutang
 
Ulyatinnew 120831072854-phpapp01
Ulyatinnew 120831072854-phpapp01Ulyatinnew 120831072854-phpapp01
Ulyatinnew 120831072854-phpapp01
 
PENCATATAN AKUNTANSI untuk akun KAS UMUM
PENCATATAN AKUNTANSI untuk akun KAS UMUMPENCATATAN AKUNTANSI untuk akun KAS UMUM
PENCATATAN AKUNTANSI untuk akun KAS UMUM
 
180963953 pengawasan-terhadap-kas-doc
180963953 pengawasan-terhadap-kas-doc180963953 pengawasan-terhadap-kas-doc
180963953 pengawasan-terhadap-kas-doc
 
DANA KAS KECIL
DANA KAS KECILDANA KAS KECIL
DANA KAS KECIL
 
MENGELOLA DANA KAS KECIL - AKUNTANSI KEUANGAN - KELAS XI SMK AKL
MENGELOLA DANA KAS KECIL - AKUNTANSI KEUANGAN - KELAS XI SMK AKLMENGELOLA DANA KAS KECIL - AKUNTANSI KEUANGAN - KELAS XI SMK AKL
MENGELOLA DANA KAS KECIL - AKUNTANSI KEUANGAN - KELAS XI SMK AKL
 
KAS KECIL Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
KAS KECIL Guru Mapel : Arma Setyo NugrahaniKAS KECIL Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
KAS KECIL Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
 
Kas dan kas kecil, by: jaryanto
Kas dan kas kecil, by: jaryantoKas dan kas kecil, by: jaryanto
Kas dan kas kecil, by: jaryanto
 
M1 kb4 adm. keuangan
M1 kb4 adm. keuanganM1 kb4 adm. keuangan
M1 kb4 adm. keuangan
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptSyafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM (20)

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Mananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko PasarMananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko Pasar
 
Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko KepatuhanManajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko Kepatuhan
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
 
manajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasilmanajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasil
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen risiko
manajemen risikomanajemen risiko
manajemen risiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 

Recently uploaded (20)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 

KAS DAN PENGERTIAN

  • 1. KAS (CASH) Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1. Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan 2. Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya. Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order dll.
  • 2. Sifat/Karakteristik kas:  Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut.  Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa: - Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan - Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima - Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan Penting buat perusahaan Perencanaan & Pengawasan Kas
  • 3. Ada beberapa item yang perlu dipertimbangkan dalam akuntansi kas:  Sertifikat deposito (certificates deposit / CDs), sertifikat deposito harus diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek dan bukan kas. Sebab CDs dapat dicairkan apbl telah jatuh tempo, hal ini berarti ada batasan penggunaan kas  Cek Mundur (Postdated Checks), cek yang dapat diuangkan pada tanggal yang tercantum dalam cek tersebut. Cek mundur dapat diklasifikasikan sbg kas setelah tanggal cek tsb dapat diuangkan  Cek kosong (Not sufficient funds), terjadi karena rekening koran perusahaan yang mengeluarkan cek tidak mempunyai dana, cek dalam keadaan rusak atau kesalahan informasi yang tercantum dlam cek. Item ini lebih tepat dilaporkan sebagai piutang daripada kas  Biaya yang dibayar dimuka, item seperti perangko, uang muka karyawan, asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, lebih tepat dilaporkan sebagai biaya dibayar dimuka drpd kas
  • 4. Ada beberapa item yang perlu dipertimbangkan dalam akuntansi kas: (lanjutan)  Bank Overdraft, terjadi karena pemilik dana (deposan) menulis cek dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah dana yang disimpan di bank. Item ini dilaporkan sebagai utang lancar  Cek yang belum dikirimkan (undelivered checks), cek yang telah dibuat tetapi belum diserahkan kepada pihak yang berhak menerima. Jika pada tanggal neraca terdapat item seperti ini, maka dapat diklasifikasikan sebagai kas.  Saldo kompensasi (Compensating balances), merupakan saldo minimum yang harus dipertahankan di bank sebagai jaminan atas sejumlah dana yang dipinjam. Saldo kompensasi harus diungkap dalam catatan atas statemen keuangan perusahaan.
  • 5. Manajemen Kas Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas. Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning. Likuiditas manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan. Earning tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis
  • 6. Perencanaan Kas Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo) Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan: 1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin, kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll 2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen, pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji karyawan, dll Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur
  • 7. Sistem Pengendalian Internal terhadap Kas Adalah semua sarana, alat, mekanisme yang digunakan oleh perusahaan untuk: 1. Mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalah gunaan kas 2. Menjamin ketelitian dan dapat dipercaya/tidaknya data akuntansi tentang kas 3. Mendorong dicapainya efisiensi, serta 4. Dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas. Pengawasan Internal Pengawasan akuntansi; berkaitan dengan mengamankan kekayaan perusahaan, menjamin ketelitian & dapat dipercaya/tidaknya data akuntansi Pengawasan administrasi; berkaitan dengan efisiensi operasi & kepatuhan terhadap kebijakan manajemen
  • 8. Prinsip yang berkaitan dengan pengawasan akuntansi:  Karyawan yang jujur dan kompeten, serta memiliki tanggung jawab  Tanggung jawab yang terkait harus dilaksanakan oleh fungsi-fungsi yang terpisah  Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari fungsi pelaksana  Catatan akuntansi yang memadai harus terselenggara setiap saat  Melaksanakan rotasi tugas untuk karyawan yang melaksanakan kegiatan klerikal  Adanya sistem otorisasi  Adanya kebiasaan yang baik dalam perusahaan Pengawasan internal thd kas didesain untuk menjamin bahwa: 1. Adanya pemisahan antara bagian-bagian yang menangani kas 2. Semua kas yang diterima harus segera disetor ke bank 3. Pengeluaran kas harus ada otorisasi dan sesuai tujuan 4. Semua pengeluaran kas harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil menggunakan petty cash
  • 9. Akuntansi terhadap kas Untuk menampung transaksi yang menyangkut kas dalam perusahaan, diselenggarakan akun/rekening berikut: Kas atau Bank, digunakan untuk menampung transaksi penerimaan dan pengeluaran kas melalui kasir (di dalam perusahaan), termasuk penerimaan dari dan pengeluaran (setoran tunai ke bank) Kas Kecil, Merupakan sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya. Kas kecil yang jumlahnya dibatasi itu, secara periodik atau setiap uang kas kecil hampir habis diisi kembali Selisih kas, digunakan untuk menampung perbedaan jumlah fisik kas berdasarkan cash opname dengan jumlah kas menurut catatan pembukuannya. Hal ini bersifat sementara saja, sebelum sebab terjadinya selisih ditemukan
  • 10. Kas Kecil (Petty Cash) Adalah dana yang dibentuk untuk membiayai pengeluaran rutin perusahaan dan jumlahnya relatif kecil Metode pencatatan Kas kecil Sistem dana tetap (imprest fund system) Sistem dana berfluktuasi (Fluctuating fund system) Sistem dana tetap Pembentukan dana kas kecil Kasir kas kecil diberikan sejumlah uang. Pada saat kas kecil hampir habis kasir kas kecil membuat laporan penggunaan dana untuk keperluan pengisian kembali dana kas kecil. Pengisian dana kas kecil selalu sebesar pengeluaran yang telah dilakukan. Jadi…………. Jadi besarnya dana kas kecil selalu sama/tetap
  • 11. Contoh Kasus Daftar Perincian Dana Kas Kecil 20 Desember 31 Desember 1. Uang Kertas Rp. 5.000 Rp. 25.000 2. Uang Logam 2.750 2.500 3. Perangko - 3.750 4. Rek Air & Listrik 47.500 52.750 5. Biaya Pos dan Telp/Fax 125.250 93.750 6. Pembelian Supplies Kantor 17.500 20.000 7. Biaya Rapat dan Pertemuan 31.250 47.250 8. Biaya makan/minum kary 25.000 2.750 9. Selisih dana kas kecil (4.250) 2.250 Jumlah dana kas kecil Rp. 250.000 Rp. 250.000 Pada tanggal 1 Desember PT. FATA membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 250.000. Berikut di bawah ini daftar perincian dana kas kecil:
  • 12. 1 Desember Pembentukan dana kas kecil Dana Kas Kecil Rp. 250.000 Kas (Bank) Rp. 250.000 20 Desember Pengisian kembali dana kas kecil Biaya Air & Listrik Rp. 47.500 Biaya Pos dan Telp/Fax 125.250 Biaya Supplies Kantor 17.500 Biaya Rapat & Pertemuan 31.250 Biaya Makan Minum Karyawan 25.000 Selisih Kas 4.250 Kas (Bank) Rp 242.250 Jurnal yang dibuat
  • 13. 31 Desember Mencatat biaya periode 20 – 31 Desember & pengisian kembali dana kas kecil Persediaan Suplies Kantor (perangko) Rp. 3.750 Biaya Air & Listrik 52.570 Biaya Pos dan Telp/Fax 93.750 Biaya Supplies Kantor 20.000 Biaya Rapat & Pertemuan 47.250 Biaya Makan Minum Karyawan 2.750 Selisih Kas 2.250 Kas (Bank) 222.500 Jurnal yang dibuat (lanjutan)
  • 14. Jurnal yang dibuat (lanjutan) Dimisalkan pada 31 Desember tidak dilakukan pengisian kembali, dan hasil kas opname menunjukkan informasi yang sama dengan contoh di atas, maka 31 Desember Mencatat biaya periode 20 – 31 Desember & tidak dilakukan pengisian kembali dana kas kecil Persediaan Suplies Kantor (perangko) Rp. 3.750 Biaya Air & Listrik 52.570 Biaya Pos dan Telp/Fax 93.750 Biaya Supplies Kantor 20.000 Biaya Rapat & Pertemuan 47.250 Biaya Makan Minum Karyawan 2.750 Selisih Kas 2.250 Kas Kecil 222.500
  • 15. Sistem dana berfluktuasi Pada sistem ini akun kas kecil dipakai untuk mencatat transaksi yang mempengaruhi jumlah kas kecil, diantaranya: (1) Pembentukan dana kas kecil, (2) Penggunaan/pengeluaran dana kas kecil, (3) Pengisian dana kas kecil, (4) penambahan dana kas kecil, maupun (5) pengurangan/penarikan kembali dana kas kecil. Pencatatan dilakukan segera setelah terjadi pengeluaran kas kecil, tidak ditangguhkan s.d. saat pengisian kembali dana kas kecil (spt pada sisitem dana tetap). Akun kas kecil pada dasarya harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang ada di kasir kas kecil. Oleh karena itu maka pada sistem ini harus diselenggarakan buku jurnal khusus (tersendiri) 0 20 40 60 80 100 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr East West North
  • 16. Contoh kasus: Pada tanggal 31 Desember 2005, PT. Shifa membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 250.000. Berikut transaksi yang berhubungan dengan kas kecil selama bulan Desember 2005: 5 Desember membayar rekening air & listrik Rp. 47.500 7 Desember membayar rekening telpon & Fax Rp. 125.250 9 Desember dibeli supplies kantor Rp. 17.500 12 Desember Biaya rapat dan pertemuan Rp. 31.250 19 Desember dibayar biaya makan/minum karyawan Rp. 25.000 20 Desember pengisian kembali dana kas kecil, cek sebesar Rp. 196.500 diserahkan kepada kasir kas kecil 23 Desember Dibayar biaya langganan koran Rp. 12.500 27 Desember dibeli Perangko sebesar Rp. 5.000
  • 17. Jurnal yang dibuat: Tgl Rincian Debit Kredit 1/12 Kas Kecil Rp. 250.000 Kas (Bank) Rp. 250.000 5/12 Biaya Air & Listrik Rp. 47.500 Kas Kecil Rp. 47.500 7/12 Biaya Telp & Fax Rp. 125.250 Kas Kecil Rp. 125.250 9/12 Supplies Kantor Rp. 17.500 Kas Kecil Rp. 17.500 12/12 Biaya Rapat & Pertemuan Rp. 31.250 Kas Kecil Rp. 31.250 19/12 Biaya Makan & Minum Karyawan Rp. 25.000 Kas Kecil Rp. 25.000 20/12 Kas Kecil Rp. 196.500 Kas (Bank) Rp. 196.500 23/12 Biaya langganan Koran Rp. 12.500 Kas Kecil Rp. 12.500 27/12 Biaya Pos (Perangko) Rp 5.000 Kas Kecil Rp 5.000
  • 18. Kas kecil Tgl Rincian Debit Kredit Saldo 1/12 Pembentukan Kas Kecil Rp. 250.000 Rp.250.000 5/12 Air & Listrik 47.500 202.500 7/12 Telepon & Fax 125.250 77.250 9/12 Supplies Kantor 17.500 59.750 12/12 Rapat & Pertemuan 31.250 28.500 19/12 Makan/Minum kary. 25.000 3.500 20/12 Pengisian kas kecil 196.500 200.000 23/12 Langganan Koran 12.500 187.500 27/12 Pos (Perangko) 5.000 182.500 Saldo kas kecil
  • 19. Pada sistem dana berfluktuasi ini, pada akhir periode tetap harus dilakukan kas opname. Apabila dari hasil kas opname ternyata jumlah dana kas kecil berbeda dengan saldo menurut pembukuan, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian (adjustment). Contoh: Pada tgl. 31/12 dilakukan kas opname dan ditemukan: 1. kas bon perjalanan dinas Direktur Utama Rp. 150.000 tertgl. 29/12 2. Uang kertas Rp. 24.750 3. Uang logam Rp. 6.250 4. Perangko yang belum terpakai Rp. 3.750 Karena dalam neraca, kas (termasuk kas kecil) harus disajikan sebesar jumlah uang yang benar-benar ada, maka berdasar kas opname tadi perlu dibuat jurnal penyesuaian sbb: Total Rp. 184.750
  • 20. Jurnal penyesuaian: Tgl Rincian Debit Kredit 31/12 Persediaan Perangko Rp. 3.750 Uang muka perjalanan dinas 150.000 Selisih kas*) 1.500 Biaya Pos Rp. 3.750 Kas Kecil 151.500 *) selisih kas: 182.500 – (150.000+31.000) Dengan adanya jurnal ini, maka saldo akun kas kecil yang harus disajikan di neraca per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp. 31.000, sesuai dengan dana kas kecil yang ada (uang logam + uang kertas)
  • 21. Rekonsiliasi Bank Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan perusahaan sebaiknya harus disetorkan ke bank dan sebaliknya pengeluaran perusahaan harus menggunakan cek. Praktek tersebut sering menyebabkan timbulnya perbedaan antara: saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut catatan bank. Pada waktu akan menyusun laporan keuangan, perusahaan harus tahu saldo kas (termasuk kas kecil) yang tepat untuk dilaporkan di Neraca. Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan dengan bank maka harus diadakan rekonsiliasi bank. Berikut di bawah ini ikhtisar yang menyebabkan adanya perbedaan saldo menurut catatan perusahaan dan bank:
  • 22. No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank 1. Deposit in transit (Setoran dalam perjalanan) Sudah menambah saldo Kas Belum menambah saldo Kas 2. Out standing check (Cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum dicairkan) Sudah mengurangi saldo Kas Belum mengurangi saldo Kas 3. Kesalahan pencatatan Pengaruhnya tergantung jenis kesalahan pencatatannya 4. Tagihan wesel & Bunga langsung ditagihkan bank Belum menambah saldo Kas Sudah menambah saldo Kas 5. Bunga giro bank Belum menambah saldo Kas Sudah menambah saldo Kas 6. Biaya administrasi bank Belum mengurangi saldo Kas Sudah mengurangi saldo Kas 7. Not Sufficient Fund (NSF Check); Cek kosong Sudah menambah saldo kas, harus dikurangi Tidak mempengaruhi 8. Kekeliruan memasukkan setoran rekening giro oleh bank Sudah menambah saldo kas Belum menambah saldo kas
  • 23. Jenis dan tujuan rekonsiliasi bank Jenis Rekonsiliasi Tujuan Rekonsiliasi dua kolom Mencari saldo yang tepat/benar Rekonsiliasi empat kolom Mencari saldo awal, penerimaan satu periode, pengeluaran satu periode & saldo akhir yang sesuai dengan catatan perusahaan Rekonsiliasi Delapan kolom Mencari saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir yang tepat/ benar Catatan: Rekonsiliasi dua kolom pada umumnya dibuat oleh perusahaan, sedangkan rekonsiliasi empat dan delapan kolom dibuat oleh akuntan pemeriksa (auditor)
  • 24. Contoh kasus: PT. “VAN PERSIE” mempunyai kas dan menerima laporan bank untuk bulan Januari 2003 sebagai berikut: Laporan Bank: Saldo 1 Januari Rp. 29.447.100 Penerimaan bulan Januari Rp. 106.062.000 (termasuk setoran 30 Desember 2002 yang diterima pada 2 Januari 2003 Rp. 2.577.000 dan wesel ditagihkan oleh bank Rp. 2.492.500) Pengeluaran bulan Januari Rp. 120.640.500 (termasuk cek beredar bulan desember 2002 yang baru dicairkan pada bulan Januari 2003 Rp. 4.052.500, Biaya bank Rp. 15.800 dan biaya penagihan wesel Rp. 62.500, Serta Cek Kosong Rp. 594.700) Saldo akhir bulan Januari 14.898.600 Catatan Perusahaan: Saldo bulan Januari 28.001.600 Penerimaan bulan Januari Rp. 104.285.000 (termasuk setoran 31 Januari diterima bank 1 Februari 2003 Rp. 3.292.500) Pengeluaran bulan Januari Rp. 119.524.150 (termasuk cek beredar bulan Januari belum dicairkan sampai akhir Januari Rp. 3.519.150) Saldo Akhir Rp. 12.762.450 Perusahaan salah mencatat pengeluaran Rp. 230.000, dicatat Rp. 320.000 dalam buku perusahaan (cek sudah ditulis dengan benar)
  • 25. Rekonsiliasi Dua Kolom Catatan Perusahaan Catatan Bank Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,- Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,- Ditambah: Ditambah: • Bank sudah menambah, perusahaan belum • Kesalahan yg menyebabkan penambahan Rp xxx,- Rp xxx,- • Perusahaan sudah menambah, bank belum • Kesalahan yg menyebabkan penambahan Rp xxx,- Rp xxx,- Jumlah penambahan Rp xxx,- Jumlah penambahan Rp xxx,- Dikurangi: Dikurangi: • Bank sudah mengurangi, perusahaan belum • Kesalahan yg menyebabkan pengurangan Rp xxx,- Rp xxx,- • Perusahaan sudah mengurangi, bank belum • Kesalahan yg menyebabkan pengurangan Rp xxx,- Rp xxx,- Jumlah pengurangan Rp xxx,- Jumlah pengurangan Rp xxx,- Saldo yang benar Rp xxx,- Saldo yang benar Rp xxx,-
  • 26. PT “VAN PERSIE” Rekonsiliasi Mencari Saldo Yang Benar Per 31 Januari 2003 Saldo (akhir) per perusahaan Rp. 12.762.450 Saldo (akhir) per bank Rp. 14.898.600 Ditambah: Ditambah: Wesel ditagihkan bank 2.492.500 Setoran dalam perjalanan 3.292.500 Koreksi kesalahan 90.000 Dikurangi: Dikurangi: Biaya Bank (15.800) Cek beredar (3.519.150) Biaya penagihan wesel (62.500) Cek kosong (594.700) Saldi yang benar Rp. 14.671.950 Saldo yang benar Rp. 14.671.950 Rekonsiliasi dua kolom
  • 27. Rekonsiliasi Empat Kolom PT “VAN PERSIE” Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku (Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir) Periode bulan Januari 2003 Uraian Saldo awal periode Penerimaan satu periode Pengeluaran satu periode Saldo akhir Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600 Setoran dlm perjalanan: 1/1/2003 2.577.000 (2.577.000) - - 31/1/1988 3.292.500 - 3.292.500 Cek yang beredar sampai: 1/1/2003 (4.052.500) - (4.052.500) 31/1/1988 - - 3.519.150 3.519.150 Wesel ditagihkan bank - (2.492.500) - (2.492.500) Biaya Penagihan - - (62.500) 62.500 Biaya Adm Bank - - (15.800) 15.800 Cek kosong - - (594.700) 594.700 Kesalahan catat - - 90.000 (90.000) Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 104. 285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
  • 28. Rekonsiliasi Delapan Kolom PT “VAN PERSIE” Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku (Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir) Periode bulan Januari 2003 Uraian Saldo awal periode Penerimaan satu periode Pengeluaran satu periode Saldo akhir Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600 Setoran dlm perjalanan: 1/1/2003 2.577.000 (2.577.000) - - 31/1/1988 3.292.500 - 3.292.500 Cek yang beredar sampai: 1/1/2003 (4.052.500) - (4.052.500) 31/1/1988 - - 3.519.150 (3.519.150) Saldo yg benar Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950 Saldo menurut perusahaan Rp. 28.001.600 Rp. 104.285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450 Wesel ditagihkan bank - 2.492.500 - 2.492.500 Biaya Pengihan - - 62.500 (62.500) Biaya Adm Bank - - 15.800 (15.800) Cek kosong - - 594.700 (594.700) Kesalahan catat - - (90.000) 90.000 Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950