Sistem pengendalian internal memainkan peran penting dalam manajemen risiko kepatuhan bank syariah dengan:
1. Memastikan kebijakan, prosedur, dan ketentuan yang ditetapkan manajemen telah dilaksanakan dengan baik. Ini membantu mengendalikan risiko kepatuhan.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan operasional bank untuk mendeteksi potensi pelanggaran atau penyimpangan yang dapat menimbulkan risiko ke
3. Definisi Manajemen Risiko Kepatuhan
Resiko yang harus di terima
oleh bank disebabkan karena
tidak mematuhi dan tidak
melaksanakan peraturan
perundang- undangan serta
ketentuan lain yang berlaku
Risiko akibat bank syariah
tidak mematuhi atau
melaksanakan peraturan
perudang-undangan dan
prinsip syariah berlaku.
Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan Syariah
Jadi, dengan adanya manajemen risiko kepatuhan ini untuk memastikan dapat meminimalkan kemungkinan
terjadinya dampak negative dari perilaku bank yang menyimpang atau melanggar aturan yang berlaku dan
dapat mengantisipasi terjadinya risiko pada bank.
Pada bank syariah agar bisa melaksanakan fungsi kepatuhan dengan baik dan berdampak pada
meningkatnya kepercayaan nasabah dan eksistensi bank syariah.
4. k
Menurut para ahli, pengelolaan risiko adalah
penerapan prinsip kehati-hatian dalam
kegiatau usaha bank yang tidak terlepas dari
risiko yang bisa mengganggu kelangsungan
bank.
Pengelolaan
Risiko
Kepatuhan
Pengelolaan Risiko Kepatuhan sangat
penting bagi bank syariah dalam
menjalankan kegiatan usahanya, karena
jika pengelolaan risiko kepatuhan tidak
tepat maka dapat berdampak pada
meningkatnya risiko lainnya, salah satunya
risiko reputasi. Karena hal ini dapat
berdampak pada ketidakpercayaan
masyarakat pad bank syariah sehingga
dapat mengancam eksistensi bank syariah
apabila tiak mengelola risiko kepatuhan
dengan tepat.
5. Fungsi Kepatuhan Bank
1 3
2 4
Mewujudkan
terlaksananya
budaya kepatuhan
dalam semua yang
menyangkut
kegiatan usaha
bank.
Mengelola
risiko
kepatuhan yang
akan dihadapi
oleh bank
Memastikan
kebijakan,ketentuan,
system, prosedur serta
kegiatan usaha yang
dilakukan bank sesuai
dengan undang-
undang yang berlaku
Memastikan
kepatuhan
bank terhadap
komitmen yang
sudah dibuat.
7. Ketentuan-ketentuan internal maupun eksternal yang harus
dipenuhi apabila tidak dipatuhi akan menimbulkan risiko
kepatuhan meliputi:
Ketentuan Giro Wajib Minimum, Net Open
position, Non Forming Financing, Dan batas mak
pemberian pembiayaan.
Ketentuan dalam penyediaan produk.
Ketentuan dalam pelaporan internal maupun
eksternal, BI maupun laporan kepihak ketiga.
Ketentuan pajak.
Ketentuan dalam akad atau kntrak.
Ketentuan Fatwa DSN-MUI.
8. Proses Manajemen Risiko Kepatuhan
1. Identifikasi resiko kepatuhan
Bank harus melakukan identifikasi dan analisis terlebih dahulu seperti rsiko yang timbul di internal
bank dan eksternal bank.
2. Pengukuran Risiko Kepatuhan
Dalam mengukur risiko kepatuhan, bank dapat menggunakan indikator/parameter berupa jenis,
signifikasi, dan frekuensi pelanggaran terhadap standar yang berlaku secara umum.dimana indikator
itu sebagai acuan dalam pengukuran risiko kepatuhan pada bank.
3. Pemantauan Risiko Kepatuhan
agar fungsi pelaksanaan kepatuhan pada bank dapat terlaksana dengan baik, maka harus dilakukan
aktivitas pemantauan. Dan wajib melaporkan risiko kepatuhan yang terjai pada direksi bank baik
sewaktu-waktu maupun berkala
4. Pengendalian risiko kepatuhan
Dimana Bank harus memastikan bahwa tetap memiliki tingkat kepatuhan yang memadai terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara kantor cabang bank tersebut berada.
5.Sistem informasi Manajemen Risiko Kepatuhan
Harus dimiliki pada sebuah perbankan agar penerapan manajemen risiko efektif. Pada sistem
informasi manajemen risiko bank digunakan untuk mendukung pada pelaksanaan proses manajemen
risiko kepatuhan pada bank.
9.
10. Bank harus melakukan identifikasi dan analisis terlebih dulu terhadap faktor
yang mempengaruhi tingkat eksposur risiko kepatuhan dan berpengaruh pada
rugi laba dan permodalan Bank seperti pada aktivitas usaha bank,
ketidakpatuhan bank dan litigasi.
Bank harus memastikan efektivitas penerapan manajemen risiko kepatuhan
yang berkaitan dengan :
Kebijakan
Prosedur
Sumber daya Manusia
Sistem Pengendalian
Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan
11.
12. Kewenangan Mengenai
Tanggung Jawab yang
dilakukan Direksi, Dewan
Komisaris dan DPS
Sumber Daya Insani
Organisasi Manajemen
Risiko Kepatuhan
13. Strategi Manajemen
Risiko
• Tingkat Resiko yang
akan diambil beserta
toleransi risiko
• Kebijakan prosedur, dimana
Bank syariah punya rencana
kerja kepatuhan Yang
terorganisir dan memadai dan
juga bisa Memastikan
evektivitas dari adanya
manajemen Risiko kepatuhan
• Penetapan limit,dimana
masing-masing bank memiliki
Limit yang bergantung pada
kebutuhan bank tersebut
dengan tingkat risiko yang
diambil.
16. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons from Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Sekian dan
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
17. Pertanyaan 1
Penanya : Jannatul Husna (kelompok 2)
Seperti apa kelalaian yang dilakukan perbankan dalam menjalankan peran dan fungsi kepatuhan yang
mana berkaitan dengan sistem perbankan nasional ?
Penjawab : M. Risky Firdaus
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/ 2 /PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum:
a. Fungsi kepatuhan merupakan bagian dari pelaksanaan framework manajemen risiko. Fungsi kepatuhan
melakukan pengelolaan risiko kepatuhan melalui koordinasi dengan satker terkait.
b. Pelaksanaan fungsi kepatuhan menekankan pada peran aktif dari seluruh elemen organisasi kepatuhan yang
terdiri dari Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, Kepala unit kepatuhan dan satuan kerja
kepatuhan untuk mengelola risiko kepatuhan.
c. Menekankan pada terwujudnya budaya kepatuhan dalam rangka mengelola risiko kepatuhan.
d. Kepatuhan merupakan tanggung jawab personil seluruh bagian dari bank dengan tone from the top
e. Status independensi yang disandang dari elemen organisasi fungsi kepatuhan dimaksudkan untuk
meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas dan menghindari konflik kepentingan (conflict of interest).
18. Pertanyaan 2
Penanya : Nia Rosanti (Kelompok 4)
Seperti apa kelalaian yang dilakukan perbankan dalam menjalankan peran dan fungsi kepatuhan yang mana
berkaitan dengan sistem perbankan nasional ?
Penjawab : Siti Bulkis dan Susilawati
Bank harus memastikan efektivitas penerapan manajemen risiko kepatuhan yang berkaitan dengan :
1. Kebijakan
a) Ketepatan dalam menetapkan limit risiko yang telah ditetatapkan dan Konsistensi kebijakan manajemen risiko dengan arah
dan strategi usaha Bank
b) Penerapan kepatuhan, pengaturan tanggung jawab dan akuntabilitas pada seluruh jenjang organisasi
c) kebijakan mengecualikan suatu pengambilan keputusan yang menyimpang (irregularities );
d) penerapan kebijakan pengecekan kepatuhan melalui prosedur secara berkala.
2. Prosedur
a) Ketepatan waktu mengkomunikasikan kebijakan kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi
b) Kecukupan pengendalian terhadap pengembangan produk baru dan Kecukupan laporan dan sistem data
19. Lanjutan Jawaban…..
3. Sumber daya manusia
a) Ketepatan program kompensasi dan pengelolaan kinerjakaryawan dan pejabat Bank;
b) Tingkat turn over karyawan dan pejabat Bank yang mendudukiposisi yang strategis pada Bank (high risk taking unit);
c) Kecukupan program pelatihan;
d) Kecukupan kompetensi Komisaris dan Direksi Bank;
e) Tingkat pemahaman dan kesesuaian arah strategi usaha dengan risk tolerance
4. Sistem pengendalian
a) Efektivitas dan independensi fungsi audit, quality assurance unit (apabila ada), dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;
b) Akurasi, kelengkapan, dan integritas laporan serta sistem informasi manajemen;
c) Keberadaan sistem pemantauan terhadap irregularities yang mampu mengidentifikasi dan mengukur peningkatan
frekuensidan jumlah eksposur risiko;
d) Tingkat responsif Bank terhadap penyimpangan terhadapkebijakan dan prosedur intern Bank;
e) Tingkat responsif Bank terhadap penyimpangan dalam sistempengendalian intern Bank.
20. Pertanyaan 3
Penanya : Akmali Ahya (kelompok 1)
Bagaimana cara agar manajemen risiko kepatuhan menjadi efektif?
Penjawab : Yuanda Safitrie
1. Letakkan Sistem di Tempatnya
Program manajemen risiko perusahaan harus menyediakan metode berkomunikasi dan mendokumentasikan
evaluasi mengenai:Jumlah risiko Kualitas manajemen risiko Agregat Arah risiko.
2. Tetapkan Toleransi untuk Risiko
Penilaian risiko yang komprehensif harus sepadan dengan ukuran, penawaran produk, area layanan, dan risk
appetite perusahaan.Untuk memahami toleransi suatu perusahaan terhadap risiko kepatuhan, kita dapat
memeriksa ruang lingkup dan kompleksitas kegiatan bisnisnya. Selain itu, pastikan juga untuk memeriksa area
layanan pasar, pengiriman atau distribusi produk dan layanannya.
21. Lanjutan Jawaban…..
3.Tetapkan Toleransi
untuk RisikoPenilaian risiko yang komprehensif harus sepadan dengan ukuran, penawaran produk, area
layanan, dan risk appetite perusahaan.Untuk memahami toleransi suatu perusahaan terhadap risiko
kepatuhan, kita dapat memeriksa ruang lingkup dan kompleksitas kegiatan bisnisnya. Selain itu, pastikan
juga untuk memeriksa area layanan pasar, pengiriman atau distribusi produk dan layanannya.
4. Pembaruan yang Berkelanjutan
Penilaian risiko adalah serangkaian proses yang harus disesuaikan dengan pasar, peraturan, penawaran,
dan keinginan manajemen dalam perubahan.
Melalui manajemen risiko kepatuhan yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan
kinerja keuangannya. Tak hanya itu, manajemen risiko kepatuhan yang efektif juga mampu meminimalkan
dan mengurangi kesalahan perusahaan sambil berfokus pada pengambilan keputusan operasional yang
tepat.
22. Pertanyaan 4
Penanya : Risma Apriliyana (kelompok 3)
Jelaskan bagaimana organisasi manajemen risiko kepatuhan pada bank syariah?
Penjawab : Zainal Ilmi
Dalam mengelola Manajemen Risiko Kepatuhan diperlukan adanya organisasi pada bank syariah yang
meliputi :
a. Bank syariah harus memiliki fungsi manajemen risiko untuk risiko kepatuhan
yang memadai dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk masing-masing satuan atau unit
kerja yang melaksanakan fungsi manajemen risiko untuk risiko kepatuhan. Oleh karena itu sangat penting
bagi perbankan dalam menerapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas kepada satuan unit kerja.
b. Bank syariah harus memiliki satuan kerja kepatuhan yang independen yang memiliki
tugas, kewenangan, dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku mengenai
pelaksanan fungsi kepatuhan yang meliputi:
23. Lanjutan Jawaban……..
1) Membuat langkah2 untuk mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha bank syariah pada
setiap jenjang organisasi. agar semuanya terstruktur dengan rapih.
2) Memiliki program kerja tertulis dan melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terkait dengan
manajemen risiko untuk risiko kepatuhn agar program kerja dapat terlaksana dengan baik sehingga risiko kepatuhan dapat
terkendali.
3) Menilai dan mengevaluasi secara efektifivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, sistem, dan prosedur yang dimiliki
bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Oleh karerna itu mengevaluasi dan menilai secara efektivitas
diperlukan pada sebuah perrbankan untuk mengetahui sebera besar kebijakan-kebijan atau peraturan perundang-
undagan di laksanakan.
4) Melakukan upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha bank
syariah telah sesuai dengan ketentuan otoritas dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan begitu ketentuan
peraturan perundang-undangan dapat dilaksanakan atau dapat ditetapkan.
24. Pertanyaan 5
Penanya : Wachidah Sabrina Salsabila (Kelompok 5)
Apa peran dari sistem pengendalian internal dalam manajemen risiko kepatuhan khsuusnya dalam bank syariah?
Penjawab : Tiara Warahmah
peran dari sistem pengendalian internal khsuusnya dalam bank syariah itu sangat penting ada nya
a. Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan kegiatan organisasi. Karena
dalam menegendalikan sebuah organisasi dibutuhkanya saling kerjasama antar satu pihak degan pihak lain.
b. Menciptakan pengawasan melekat, menutupi kelemahan dan keterbatasan personel, serta mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan. Menutupi disini dalam artian bukan untik melakukan suatu
kebohongan akan tetapi untuk meminimalisir tingakatan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Dan
mengurangi dampak kerugian pada perusahaan agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.
c. Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang akan diterapkan pada
perbankan.
d. Membantu auditor dalam memastikan efektifitas audit, dengan keterbatasan waktu dan biaya audit. Dengan
begitu semunya akan berjalan sesuai yang telah ditetapkan.
25. Pertanyaan 6
Penanya : Irma Saputri (kelompok 2)
Tolong berikan contoh risiko kepatuhan yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari?
Penjawab : M. Risky Firdaus dan tambahan Bapa
Risiko Kepatuhan sendiri adalah risiko yang berhubungan dengan bank atau perusahaan
tetapi juga berhubungan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dalam kehidupan sehari-hari
kita keluar dari rumah pun pasti ada risiko nya seperti risiko dijalan adanya kecelakan,dan
sebagainya.