SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KEBIJAKAN AKUNTANSI
CORPORATE
POLICIES MANUAL
MARCH 2024
Kelompok 4
NOPELLIAN ANNISA KURNIA 51622220014
YUNIS LISTIANI 51622220022
Transaksi harian dalam bisnis seringkali kompleks dan
bervariasi dalam jenis dan jumlah. Agar proses pencatatan
lebih mudah, setiap transaksi biasanya dibukukan
berdasarkan jenisnya, seperti pengeluaran atau
penerimaan uang.
Akun atau perkiraan digunakan sebagai tempat mencatat
transaksi keuangan yang serupa, dan membantu
mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal
perusahaan.
• Akun dapat dibagi menjadi dua jenis utama:
• Akun riil (tetap)
• Akun nominal (sementara)
AKUN HARTA (ASSETS)
Penggolongan harta berdasarkan likuiditasnya, seperti harta
lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak
berwujud, dan lainnya.
Harta (aktiva) adalah sumber ekonomis yang mencakup biaya-biaya
dari transaksi sebelumnya dan memberikan manfaat di masa depan.
• Kas
• Surat-surat berharga (efek)
• Wesel tagih.
• Piutang
HARTA LANCAR
• Persediaan barang
dagang
• Perlengkapan
• Beban dibayar di muka
Investasi bertujuan untuk
memperoleh keuntungan pada
masa yang akan datang atau
dengan tujuan untuk
menguasai perusahaan
lainnya. Investasi umumnya
dalam bentuk saham dan
obligasi.
INVESTASI
Harta tetap adalah harta
berwujud yang digunakan untuk
operasi perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih
dari 1 tahun. Seperti tanah,
bangunan, mesin, dan
peralatan.
HARTA TETAP
Harta tak berwujud adalah harta
yang tidak mempunyai wujud
fisik tetapi merupakan hak-hak
istimewa yang menguntungkan
perusahaan dalam
menghasilkan perusahaan.
Contoh:
• Hak Paten
• Hak Cipta
• Goodwill
HARTA TAK
BERWUJUD
AKUN KEWAJIBAN (LIABILITIES)
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan
pada masa yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha.
Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka
panjang.
02 02
AKUN MODAL (EQUITY)
Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan
disertai nama pemilik, sedangkan akuntansi
modal pada persekutuan disertai dengan nama
sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas,
akuntansi modal disebut dengan modal saham.
AKUN PENDAPATAN
01. PENDAPATAN USAHA
02. PENDAPATAN DI LUAR UASAHA
Pendapatan yang
berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha;
Pendapatan yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha,
misalnya sebuah perusahaan dagang
menyewakan sebagian ruang yang
tidak dipakai untuk kegiatan usaha
pihak lain.
AKUN BEBAN
02. Beban Lain-Lain
Pengorbanan yang tidak langsung
berhubungan dengan kegiatan pokok
usaha, misalnya beban bunga yang
dibayar oleh perusahaan pada saat
tertentu atas pinjaman yang diperoleh
dari bank.
01. Beban Usaha
Pengorbanan yang langsung
berhubungan dengan kegiatan
usaha
1
2
3
4
Umumnya perusahaan membagi
kas dalam 2 kelompok:
Kas di tangan (cash on hand)
Kas di Bank (cash in bank)
Umumnya perusahaan tidak hanya
memiliki satu rekening bank, tetapi
beberapa dalam saat yang
bersamaan.
Kas merupakan aset paling lancar
/ likuid, karenanya paling mudah
untuk dicuri, dimanipulasi, dan
diselewengkan.
Untuk mengamankan kas dan
menjamin keakuratan penyajian
atas catatan akuntansi kas, maka
pengendalian intern yang efektif
atas kas mutlak diperlukan.
SIFAT
CASH
1. Hanya karyawan tertentu saja yang secara khusus ditugaskan untuk menangani
penerimaan kas.
2. Adanya pemisahan tugas antara individu yang menerima kas dengan individu
yang melakukan pencatatan dan menyimpan kas.
3. Setiap transaksi penerimaan kas harus didukung dokumen (sebagai bukti
transaksi), seperti slip berita pembayaran, bukti kas masuk, struk (dalam kasus
penerimaan uang melalui konter penjualan), dan salinan bukti setor uang tunai ke
bank.
4. Uang kas yang diterima dari hasil penjualan harian atau hasil penagihan piutang
harudisetor ke bank setiap hari oleh bagian Kasir.
5. Adanya pengecekan independen atau verifikasi internal. Supervisor melakukan
verifikasi jumlah penerimaan kas harian yang dihasilkan operator mesin register kas
dengan cara mencocokkan antara total catatan register kas dengan total fisik uang
kas aktual. Sementara bagian keuangan juga akan memverifikasi kebenaran jumlah
penerimaan kas harian ini dengan cara membandingkan antara salinan lembar ke
dua dari ringkasan total penerimaan kas harian dengan salinan bukti setor ke bank.
6. Mengikat karyawan yang menangani penerimaan kas dengan uang pertanggungan
CASH
Pengendalian internal atas penerimaan kas
Pengendalian internal atas pengeluaran kas
CASH
1. Hanya karyawan/pejabat tertentu saja yang secara khusus memiliki otorisasi untuk
menandatangani cek (biasanya manajer keuangan)
2. Adanya pemisahan tugas antara individu yang menyetujui pembayaran kas, mengeluarkan kas
(melakukan pembayaran) dan individu yang melakukan pencatatan pengeluaran kas
3. Cek harus bernomor urut tercetak, dan setiap cek harus selalu dilampiri bukti tagihan.
4. Simpan blanko cek yang belum terpakai di tempat aman, dan hanya satu orang saja yang
ditunjuk atau memiliki akses untuk itu
5. Adanya pengecekan independen atau verifikasi internal, dengan cara membandingkan cek
dengan bukti tagihan dan cocokkan dengan laporan bank atau rekening koran bulanan.
6. Faktur tagihan yang telah dibayar lunas harus segera diberi stempel “Lunas”/”Paid”.
7. Adanya pemisahan tugas / fungsi antara bagian yang melakukan pembelian dengan yang
melakukan pembayaran (pengeluaran kas).
8. Dibentuknya dana kas kecil (patty cash fund) untuk pengeluaran-pengeluaran tertentu yang
jumlahnya relatif kecil.
PETTY CASH
Petty cash adalah bisa diartikan sebagai sejumlah kecil uang yang memang disiapkan
oleh perusahaan untuk digunakan pada saat ada pengeluaran kecil. Biasanya dari
sejumlah kecil uang yang disiapkan ini nantinya digunakan ketika ada transaksi
mendadak atau rutin yang diperlukan perusahaan. Ciri khas dari petty cash adalah
jumlah nominalnya yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen perusahaan
dalam jumlah tertentu atau terbatas.
TUJUAN
• Menghindari prosedur yang sangat tidak efisien dan tidak ekonomis ketika ada pengeluaran yang diperlukan secara
mendadak dalam nominal yang relatif kecil.
• Memudahkan karyawan atau staff ketika hendak melakukan pelayanan maksimal tetapi mengalami kendala dalam
beberapa hal. Ini juga penting untuk menjaga relasi perusahaan dengan mitra.
• Mempercepat realisasi sebuah aktivitas yang membutuhkan dana dengan cepat dan mendadak tanpa pernah direncanakan
sebelumnya.
• Masalah perlengkapan ataupun kebutuhan kantor yang sudah habis tetapi perlu dipenuhi dalam waktu yang relatif cepat.
DIVIDEN
Saham adalah bukti
kepemilikan suatu
perseroan
(perusahaan) yang
merupakan klaim atas
penghasilan dan
kekayaan perseroan.
Dividen adalah bagian
dari keuntungan
perusahaan yang
dibagikan kepada
pemegang saham. Jika
perusahaan
membukukan laba yang
besar, perusahaan
dapat membagikan
laba tersebut kepada
pemegang sahamnya
dalam bentuk dividen.
Bentuk dividen dibagi 2
yaitu dividen tunai dan
dividen saham. Dividen
tunai diberikan dalam
bentuk uang tunai.
Sedangkan dividen
saham artinya
pemegang saham
dibagikan saham
secara cuma-cuma
alias gratis.
TREASURY
SHARE
Saham yang ditarik dari peredaran atau saham yang dibeli
kembali (treasury shares) adalah modal ditempatkan yang
dibeli kembali (ditarik dari peredaran) oleh perseroan.
Status saham treasury tetap modal ditempatkan (issued
shares), tetapi tidak beredar (not outstanding).
Perseroan membeli saham yang beredar untuk:
• Diberikan kepada pejabat dan karyawan terkait program bonus dan
kompensasi saham.
• Meningkatkan nilai pasar dengan mengurangi sisi supply (penawaran).
• Menyediakan tambahan saham untuk mengakuisisi perusahaan lain.
• Meningkatkan laba per saham.
• Menghindari pengambilalihan paksa.
CONTOH KASUS PT GARUDA INDONESIA
Berawal pada 24 April 2019 saat RUPS salah satu agendanya
mengesahkan laporan keuangan tahunan 2018. Namun dalam RUPS
tersebut terjadi kisruh karena dua komisaris menyatakan tak mau
menandatangani laporan keuangan tersebut.
Diketahui dalam laporan keuangan 2018, Garuda mencatat laba bersih yang
salah satunya ditopang oleh kerja sama antara Garuda dan PT Mahata Aero
Terknologi. Kerja sama itu nilainya mencapai US$ 239,94 juta atau sekitar Rp
3,48 triliun.
Dana tersebut sejatinya masih bersifat piutang dengan kontrak berlaku untuk 15
tahun ke depan, namun sudah dibukukan di tahun pertama dan diakui sebagai
pendapatan dan masuk ke dalam pendapatan lain-lain. Alhasil, perusahaan
yang sebelumnya merugi kemudian mencetak laba.
PPPK dan OJK pun akhirnya memutuskan bahwa ada yang salah dalam sajian
laporan keuangan GIAA 2018. Perusahaan diminta untuk menyajikan ulang
laporan keuangannya dan perusahaan kena denda Rp 100 juta berikut dengan
direksi dan komisaris yang menandatangani laporan keuangan tersebut.
Setelah dilakukan penyesuaian pencatatan maskapai penerbangan nasional
ini akhirnya mencatatkan kerugian US$ 175 juta atau setara Rp 2,53 triliun.
CONTOH KASUS
Dalam kasus PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, terjadi pelanggaran
terhadap berbagai peraturan dan standar terkait dengan penyajian
laporan keuangan, audit, dan pengendalian mutu. OJK memberikan
sanksi dan perintah tertulis kepada perusahaan, anggota direksi dan
dewan komisaris, auditor eksternal, dan perusahaan akuntan publik
(KAP) sebagai langkah tegas untuk menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap industri Pasar Modal Indonesia. Hal ini menunjukkan
pentingnya penerapan corporate policies manual yang jelas dan sesuai
dengan regulasi untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan dan
standar yang berlaku serta mencegah terjadinya pelanggaran yang
dapat merugikan perusahaan dan kepercayaan masyarakat.
KESIMPULAN
Corporate Policies Manual adalah dokumen yang memberikan panduan singkat dan
jelas terkait prinsip-prinsip akuntansi, pengendalian kas, manajemen petty cash,
pembagian dividen, dan pengelolaan saham treasury. Dengan merinci
pengelompokkan akun, langkah-langkah pengendalian kas, manajemen petty cash,
kebijakan dividen, dan tujuan penggunaan saham treasury, corporate policies manual
ini membantu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam
pengelolaan keuangan perusahaan. Ini penting untuk menciptakan lingkungan yang
stabil dan dipercaya bagi semua pemangku kepentingan, seperti investor, karyawan,
dan pihak terkait lainnya. Dengan memiliki panduan ini, perusahaan dapat
menjalankan operasinya dengan lebih terstruktur dan sesuai dengan prinsip-prinsip
yang telah ditetapkan.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}

Economic and accounting education
Economic and accounting educationEconomic and accounting education
Economic and accounting educationwanayuss
 
Laporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptxLaporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptxAndiNova5
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
Cash flow statement
Cash flow statementCash flow statement
Cash flow statementojicatel
 
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuMuhammadWahyu60
 
Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_sistem pi_universitas mercu buana_2017
Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_sistem pi_universitas mercu buana_2017Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_sistem pi_universitas mercu buana_2017
Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_sistem pi_universitas mercu buana_2017yenny yoris
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009diengoes
 
Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2nur_asifah
 
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxAK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxIrfanJayaKusumah
 
MENJURNAL TRANSAKSI.pptx
MENJURNAL TRANSAKSI.pptxMENJURNAL TRANSAKSI.pptx
MENJURNAL TRANSAKSI.pptxfayruzkh
 
Laporan arus kas - RIKI ARDONI
Laporan arus kas - RIKI ARDONILaporan arus kas - RIKI ARDONI
Laporan arus kas - RIKI ARDONIRiki Ardoni
 
Kas
KasKas
Kasbpkp
 

Similar to CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}} (20)

Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
Economic and accounting education
Economic and accounting educationEconomic and accounting education
Economic and accounting education
 
Laporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptxLaporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptx
 
Pencatatan transaksi usaha
Pencatatan transaksi usahaPencatatan transaksi usaha
Pencatatan transaksi usaha
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Laporan keuangan
Laporan keuanganLaporan keuangan
Laporan keuangan
 
Cash flow
Cash flowCash flow
Cash flow
 
Cash flow statement
Cash flow statementCash flow statement
Cash flow statement
 
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
 
Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_sistem pi_universitas mercu buana_2017
Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_sistem pi_universitas mercu buana_2017Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_sistem pi_universitas mercu buana_2017
Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_sistem pi_universitas mercu buana_2017
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009
 
Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2
 
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxAK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
 
MENJURNAL TRANSAKSI.pptx
MENJURNAL TRANSAKSI.pptxMENJURNAL TRANSAKSI.pptx
MENJURNAL TRANSAKSI.pptx
 
laporan-arus-kas
laporan-arus-kaslaporan-arus-kas
laporan-arus-kas
 
Laporan arus kas - RIKI ARDONI
Laporan arus kas - RIKI ARDONILaporan arus kas - RIKI ARDONI
Laporan arus kas - RIKI ARDONI
 
Kas
KasKas
Kas
 
Cashflow
CashflowCashflow
Cashflow
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}

  • 1. KEBIJAKAN AKUNTANSI CORPORATE POLICIES MANUAL MARCH 2024 Kelompok 4 NOPELLIAN ANNISA KURNIA 51622220014 YUNIS LISTIANI 51622220022
  • 2. Transaksi harian dalam bisnis seringkali kompleks dan bervariasi dalam jenis dan jumlah. Agar proses pencatatan lebih mudah, setiap transaksi biasanya dibukukan berdasarkan jenisnya, seperti pengeluaran atau penerimaan uang. Akun atau perkiraan digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan yang serupa, dan membantu mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan. • Akun dapat dibagi menjadi dua jenis utama: • Akun riil (tetap) • Akun nominal (sementara)
  • 3. AKUN HARTA (ASSETS) Penggolongan harta berdasarkan likuiditasnya, seperti harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan lainnya. Harta (aktiva) adalah sumber ekonomis yang mencakup biaya-biaya dari transaksi sebelumnya dan memberikan manfaat di masa depan. • Kas • Surat-surat berharga (efek) • Wesel tagih. • Piutang HARTA LANCAR • Persediaan barang dagang • Perlengkapan • Beban dibayar di muka
  • 4. Investasi bertujuan untuk memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi. INVESTASI Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun. Seperti tanah, bangunan, mesin, dan peralatan. HARTA TETAP Harta tak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan perusahaan. Contoh: • Hak Paten • Hak Cipta • Goodwill HARTA TAK BERWUJUD
  • 5. AKUN KEWAJIBAN (LIABILITIES) Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang. 02 02
  • 6. AKUN MODAL (EQUITY) Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, sedangkan akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.
  • 7. AKUN PENDAPATAN 01. PENDAPATAN USAHA 02. PENDAPATAN DI LUAR UASAHA Pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha; Pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, misalnya sebuah perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha pihak lain.
  • 8. AKUN BEBAN 02. Beban Lain-Lain Pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha, misalnya beban bunga yang dibayar oleh perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari bank. 01. Beban Usaha Pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha
  • 9. 1 2 3 4 Umumnya perusahaan membagi kas dalam 2 kelompok: Kas di tangan (cash on hand) Kas di Bank (cash in bank) Umumnya perusahaan tidak hanya memiliki satu rekening bank, tetapi beberapa dalam saat yang bersamaan. Kas merupakan aset paling lancar / likuid, karenanya paling mudah untuk dicuri, dimanipulasi, dan diselewengkan. Untuk mengamankan kas dan menjamin keakuratan penyajian atas catatan akuntansi kas, maka pengendalian intern yang efektif atas kas mutlak diperlukan. SIFAT CASH
  • 10. 1. Hanya karyawan tertentu saja yang secara khusus ditugaskan untuk menangani penerimaan kas. 2. Adanya pemisahan tugas antara individu yang menerima kas dengan individu yang melakukan pencatatan dan menyimpan kas. 3. Setiap transaksi penerimaan kas harus didukung dokumen (sebagai bukti transaksi), seperti slip berita pembayaran, bukti kas masuk, struk (dalam kasus penerimaan uang melalui konter penjualan), dan salinan bukti setor uang tunai ke bank. 4. Uang kas yang diterima dari hasil penjualan harian atau hasil penagihan piutang harudisetor ke bank setiap hari oleh bagian Kasir. 5. Adanya pengecekan independen atau verifikasi internal. Supervisor melakukan verifikasi jumlah penerimaan kas harian yang dihasilkan operator mesin register kas dengan cara mencocokkan antara total catatan register kas dengan total fisik uang kas aktual. Sementara bagian keuangan juga akan memverifikasi kebenaran jumlah penerimaan kas harian ini dengan cara membandingkan antara salinan lembar ke dua dari ringkasan total penerimaan kas harian dengan salinan bukti setor ke bank. 6. Mengikat karyawan yang menangani penerimaan kas dengan uang pertanggungan CASH Pengendalian internal atas penerimaan kas
  • 11. Pengendalian internal atas pengeluaran kas CASH 1. Hanya karyawan/pejabat tertentu saja yang secara khusus memiliki otorisasi untuk menandatangani cek (biasanya manajer keuangan) 2. Adanya pemisahan tugas antara individu yang menyetujui pembayaran kas, mengeluarkan kas (melakukan pembayaran) dan individu yang melakukan pencatatan pengeluaran kas 3. Cek harus bernomor urut tercetak, dan setiap cek harus selalu dilampiri bukti tagihan. 4. Simpan blanko cek yang belum terpakai di tempat aman, dan hanya satu orang saja yang ditunjuk atau memiliki akses untuk itu 5. Adanya pengecekan independen atau verifikasi internal, dengan cara membandingkan cek dengan bukti tagihan dan cocokkan dengan laporan bank atau rekening koran bulanan. 6. Faktur tagihan yang telah dibayar lunas harus segera diberi stempel “Lunas”/”Paid”. 7. Adanya pemisahan tugas / fungsi antara bagian yang melakukan pembelian dengan yang melakukan pembayaran (pengeluaran kas). 8. Dibentuknya dana kas kecil (patty cash fund) untuk pengeluaran-pengeluaran tertentu yang jumlahnya relatif kecil.
  • 12. PETTY CASH Petty cash adalah bisa diartikan sebagai sejumlah kecil uang yang memang disiapkan oleh perusahaan untuk digunakan pada saat ada pengeluaran kecil. Biasanya dari sejumlah kecil uang yang disiapkan ini nantinya digunakan ketika ada transaksi mendadak atau rutin yang diperlukan perusahaan. Ciri khas dari petty cash adalah jumlah nominalnya yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen perusahaan dalam jumlah tertentu atau terbatas. TUJUAN • Menghindari prosedur yang sangat tidak efisien dan tidak ekonomis ketika ada pengeluaran yang diperlukan secara mendadak dalam nominal yang relatif kecil. • Memudahkan karyawan atau staff ketika hendak melakukan pelayanan maksimal tetapi mengalami kendala dalam beberapa hal. Ini juga penting untuk menjaga relasi perusahaan dengan mitra. • Mempercepat realisasi sebuah aktivitas yang membutuhkan dana dengan cepat dan mendadak tanpa pernah direncanakan sebelumnya. • Masalah perlengkapan ataupun kebutuhan kantor yang sudah habis tetapi perlu dipenuhi dalam waktu yang relatif cepat.
  • 13. DIVIDEN Saham adalah bukti kepemilikan suatu perseroan (perusahaan) yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jika perusahaan membukukan laba yang besar, perusahaan dapat membagikan laba tersebut kepada pemegang sahamnya dalam bentuk dividen. Bentuk dividen dibagi 2 yaitu dividen tunai dan dividen saham. Dividen tunai diberikan dalam bentuk uang tunai. Sedangkan dividen saham artinya pemegang saham dibagikan saham secara cuma-cuma alias gratis.
  • 14. TREASURY SHARE Saham yang ditarik dari peredaran atau saham yang dibeli kembali (treasury shares) adalah modal ditempatkan yang dibeli kembali (ditarik dari peredaran) oleh perseroan. Status saham treasury tetap modal ditempatkan (issued shares), tetapi tidak beredar (not outstanding). Perseroan membeli saham yang beredar untuk: • Diberikan kepada pejabat dan karyawan terkait program bonus dan kompensasi saham. • Meningkatkan nilai pasar dengan mengurangi sisi supply (penawaran). • Menyediakan tambahan saham untuk mengakuisisi perusahaan lain. • Meningkatkan laba per saham. • Menghindari pengambilalihan paksa.
  • 15. CONTOH KASUS PT GARUDA INDONESIA Berawal pada 24 April 2019 saat RUPS salah satu agendanya mengesahkan laporan keuangan tahunan 2018. Namun dalam RUPS tersebut terjadi kisruh karena dua komisaris menyatakan tak mau menandatangani laporan keuangan tersebut. Diketahui dalam laporan keuangan 2018, Garuda mencatat laba bersih yang salah satunya ditopang oleh kerja sama antara Garuda dan PT Mahata Aero Terknologi. Kerja sama itu nilainya mencapai US$ 239,94 juta atau sekitar Rp 3,48 triliun. Dana tersebut sejatinya masih bersifat piutang dengan kontrak berlaku untuk 15 tahun ke depan, namun sudah dibukukan di tahun pertama dan diakui sebagai pendapatan dan masuk ke dalam pendapatan lain-lain. Alhasil, perusahaan yang sebelumnya merugi kemudian mencetak laba. PPPK dan OJK pun akhirnya memutuskan bahwa ada yang salah dalam sajian laporan keuangan GIAA 2018. Perusahaan diminta untuk menyajikan ulang laporan keuangannya dan perusahaan kena denda Rp 100 juta berikut dengan direksi dan komisaris yang menandatangani laporan keuangan tersebut. Setelah dilakukan penyesuaian pencatatan maskapai penerbangan nasional ini akhirnya mencatatkan kerugian US$ 175 juta atau setara Rp 2,53 triliun.
  • 16. CONTOH KASUS Dalam kasus PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, terjadi pelanggaran terhadap berbagai peraturan dan standar terkait dengan penyajian laporan keuangan, audit, dan pengendalian mutu. OJK memberikan sanksi dan perintah tertulis kepada perusahaan, anggota direksi dan dewan komisaris, auditor eksternal, dan perusahaan akuntan publik (KAP) sebagai langkah tegas untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri Pasar Modal Indonesia. Hal ini menunjukkan pentingnya penerapan corporate policies manual yang jelas dan sesuai dengan regulasi untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan dan standar yang berlaku serta mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat merugikan perusahaan dan kepercayaan masyarakat.
  • 17. KESIMPULAN Corporate Policies Manual adalah dokumen yang memberikan panduan singkat dan jelas terkait prinsip-prinsip akuntansi, pengendalian kas, manajemen petty cash, pembagian dividen, dan pengelolaan saham treasury. Dengan merinci pengelompokkan akun, langkah-langkah pengendalian kas, manajemen petty cash, kebijakan dividen, dan tujuan penggunaan saham treasury, corporate policies manual ini membantu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Ini penting untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan dipercaya bagi semua pemangku kepentingan, seperti investor, karyawan, dan pihak terkait lainnya. Dengan memiliki panduan ini, perusahaan dapat menjalankan operasinya dengan lebih terstruktur dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.