2. Robert Kaplan dan David Norton
berpendapat
“Komunikasi Balanced Scorecard terjadi melalui
struktur logis, berdasarkan pengelolaan tujuan
yang telah ditetapkan; memungkinkan manajer
untuk merelokasi sumber daya fisik, keuangan dan
manusia untuk mencapai tujuan strategis. Lebih
dari sekadar alat pengukur kinerja, Balanced
Scorecard adalah penerjemah strategi dan
komunikator kinerja. “
3. 1. Memberi struktur pada strategi
2. Mempermudah komunikasi strategi
dalam bisnis
3. Menyelaraskan departemen dan divisi
4. Melihat keterkaitan tujuan individual
dengan strategi organisasi
5. Membuat strategi terus berjalan
pada track
Fungsi Balanced Scorecard
4. Memberi struktur pada strategi
• Tidak seperti manajemen keuangan atau SDM,
organisasi sering berbicara tentang kinerja dan strategi
organisasi dalam berbagai cara yang berbeda dan unik.
• Dengan demikian, ada banyak pendekatan berbeda
untuk manajemen strategis. Balanced Scorecard adalah
cara yang logis dan terstruktur untuk membantu para
pemimpin organisasi Anda memastikan bahwa semua
area organisasi dicakup dengan cara yang mudah
dipahami.
• Ini membantu menjaga tujuan Anda di pusat,
menggunakan pengukuran khusus untuk melacak
kemajuan, dan mengikuti inisiatif untuk melacak tindakan
danstruktur mereka yang menggunakan pengetahuan
dan data yang dikumpulkan.
.
5. Mempermudah komunikasi strategi
dalam bisnis
• Rencana bisnis dirancang untuk menyampaikan rencana
strategis dengan jelas. Ini adalah alat bantu visual yang
baik dan sederhana yang digunakan untuk
menyelaraskan setiap departemen atau divisi dengan
tujuan mencapai tujuan bisnis tingkat tinggi.
• Ketika diterapkan dengan benar, itu berarti akan:
• Memberi karyawan tujuan yang jelas untuk diingat
saat mengerjakan tindakan.
• Membantu karyawan mengidentifikasi tujuan utama.
• Memungkinkan karyawan untuk lebih memahami
elemen strategis yang membutuhkan penanganan
• Memungkinkan karyawan untuk melihat bagaimana
tujuan mempengaruhi satu sama lain.
6. Menyelaraskan departemen dan
divisi
• Jika diterapkan dengan benar, semua divisi dan
departemen harus selaras dengan strategi yang sama,
dan Balanced Scorecard memfasilitasi proses ini.
• Dengan struktur yang dibuat dalam balanced scorecard,
Anda dapat menghubungkan tujuan kritis Anda dengan
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
• Selain itu, Anda dapat melihat bagaimana pengukuran
Anda dapat ditinjau dan diaplikasikan ke pengukuran
tingkat perusahaan, bagaimana proyek ditautkan ke
proyek tingkat perusahaan, dan banyak lagi. Balanced
scorecard juga menyediakan struktur yang dibutuhkan
ketika proyek besar dibagikan ke berbagai divisi.
7. Melihat keterkaitan tujuan
individual dengan strategi organisasi
• Menggunakan kerangka kerja Organisasi Berfokus
pada Strategi, balanced scorecard memungkinkan
individu untuk menyelaraskan tujuan mereka di
seluruh organisasi.
• Misalnya, seorang karyawan yang menetapkan
tujuan kinerja reguler untuk tinjauan pribadi tahunan
dan dapat menghubungkan tujuan mereka dengan
tujuan divisi atau departemen mereka.
• Jadi, balanced scorecard memungkinkan semua
karyawan Anda untuk menghubungkan apa yang
mereka lakukan untuk kemajuan tim dan
perusahaan secara keseluruhan.
8. Membuat strategi terus berjalan
pada track
• Banyak organisasi membangun rencana strategis dan
meletakkannya di rak, tidak pernah ditinjau ulang.
Pembuatan kerangka kerja balanced scorecard
didasarkan pada peninjauan strategi Anda secara
teratur dan Anda hanya dapat melakukan ini jika
strategi Anda diatur.
• Rapat tinjauan strategi rutin setiap bulan atau tiga
bulanan, dikombinasikan dengan pembaruan strategi
tahunan, akan memastikan Anda mereferensikan
strategi Anda secara teratur dan menjadikannya
sebagai pusat proses pelaporan manajemen Anda.
• Meninjau strategi Anda akan menghidupkannya dan
menjadikannya bagian dari cara Anda mengelola
organisasi. Selain itu, Anda akan tahu di mana Anda
berada setiap saat dalam mencapai tujuan Anda.
9. Lebih jauh, Balanced
Scorecard memiliki fungsi, sbb:
• Sebagai alat ukur perusahaan apakah visi dan
misi yang dianut telah tercapai.
• Sebagai alat ukur keunggulan kompetitif yang
dimiliki perusahaan.
• Sebagai panduan strategis untuk menjalankan
bisnis.
• Alat analisis efektifitas strategi yang telah
digunakan.
• Memberikan gambaran kepada perusahaan terkait
SWOT yang dimiliki.
• Sebagai alat key performance
indicator perusahaan.
• Sebagai feedback terhadap shareholder perusaha
an.
10. Penerapan Balanced Scorecard
pada Bisnis
• Proses pengembangan Balanced Scorecard di
suatu perusahaan melibatkan beberapa langkah,
Berikut adalah rangkumannya:
Tetapkan visi masa depan yang jelas
Tentukan tujuan strategis
Tentukan faktor penentu keberhasilan
Pilih indikator untuk mengukur dan memantau
kinerja
Tetapkan tujuan, rencana tindakan, dan inisiatif
• Semua 5 langkah untuk masing-masing dari 4
perspektif. Poin-poin ini, hanyalah beberapa aspek
tentang bagaimana menetapkan tujuan dan memilih
indikator.
14. Hubungan Sebab Akibat
Keempat Perspektif
Learning & Growth
Internal Process
Customer
Financial
(Averson, 2003)
Gambar
15. Hubungan Sebab Akibat
Keempat Perspektif ...
• Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan merupakan dasar
bagi perspektif lainnya.
• Jika dalam perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan terjadi peningkatan keahlian
karyawan, maka diharapkan terjadi peningkatan
kualitas dari produk yang dihasilkan (perspektif
proses bisnis internal).
• Selanjutnya produk yang berkualitas akan
meningkatkan kepuasan pelanggan (perspektif
pelanggan), dan
• Pada akhirnya meningkatkan penjualan dan laba
organisasi (perspektif finansial).
16. Hubungan Sebab Akibat
Keempat Perspektif ...
(Kaplan dan Norton, 1996)
• Pembelajaran dan Pertumbuhan
• Prose Bisnis Internal
• Pelanggan
• Keuangan
17. • Setiap tujuan dan ukuran dari setiap perspektif
merupakan suatu hubungan sebab akibat, artinya
jika tujuan dari perspektif pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan
tercapai, maka pada akhirnya adalah peningkatan
kinerja finansial organisasi.
• Hubungan sebab akibat merupakan komponen
penting dalam performance measurement model
karena hubungan sebab akibat dapat membantu
memprediksi tujuan finansial yang akan tercapai,
dan dapat menciptakan proses pembelajaran,
motivasi dan komunikasi yang efektif.
(Malina dan Selto, 2004)
Hubungan Sebab Akibat
Keempat Perspektif ...
19. Perspektif Keuangan
Indikatornya antara lain:
• Peningkatan kepuasan customer melalui
peningkatan revenue
• Peningkatan produktifitas dan komitment
karyawan melalui cost effectiveness sehingga
terjadi peningkatan laba
• Peningkatan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan financial returns dengan
mengurangi modal yang digunakan atau
melakukan investasi daiam proyek yang
menghasilkan return yang tinggi.
Indikator
20. Perspektif Keuangan …
• Prinsip balanced scorecard harus ada
keseimbangan antara perspektif
keuangan dan perspektif non
keuangan.
• Kunci perspektif keuangan: keuntungan,
tren pertumbuhan, economic value-added,
return of equity and investment, dan arus
kas.
21. Perspektif Pelanggan
Indikatornya (core meansurement) , antara lain:
• Pangsa pasar (market share)
• Tingkat perolehan pelanggan baru (customer
acqutition)
• Kemampuan perusahaan mempertahankan para
pelanggan lama (customer retention)
• Tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
• Tingkat profitabilitas pelanggan (customer
profitability)
Indikator
22. Perspektif Pelanggan …
• Sedangkan kelompok penunjang (customer value
proposition) ini dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
Atribut-atribut produk (harga, mutu, fungsi)
Hubungan dengan pelanggan
Citra dan reputasi
• Kunci perspektif konsumen: Kepuasan, retensi,
akuisisi, nilai manfaat konsumen, dan market
share
23. Perspektif Proses Bisnis Internal
• Perspektif ini menampilkan proses kritis yang
memungkinkan suatu unit usaha dalam memberi
value proposition yang bisa menarik serta
mempertahankan pelanggannya pada segmen
pasar yang diinginkan.
• Secara umum terdapat tiga pedoman dasarnya
yaitu:
• Proses inovasi
• Proses operasional
• Pelayanan purna jual
Indikator
24. Perspektif Proses Bisnis Internal …
• Dalam proses inovasi itu sendiri terdiri atas
dua komponen, yaitu:
identifikasi keinginan pelanggan, dan
melakukan proses perancangan produk
yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
Intinya proses inovasi harus bisa
memberikan nilai (value) yang diinginkan
konsumen.
25. Perspektif Pembelajaran &
Pertumbuhan
Indikatornya, antara lain:
• Kapabilitas karyawan :
Kepuasan karyawan
Retensi karyawan
Produktivitas karyawan.
• Kapabilitas sistem informasi: tingkat ketersediaan
informasi, tingkat ketepatan informasi yang
tersedia, serta jangka waktu untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan.
• Iklim Organisasi: SDM yang ada menjadi faktor
keunggulan kompetitif (peningkatan keselarasan
dan motivasi).
Indikator