Makalah ini membahas tentang teori akuntansi positif dan penelitian pasar modal. Teori akuntansi positif berfokus pada penjelasan dan prediksi praktik akuntansi dengan menggunakan pendekatan empiris dan ekonomi. Penelitian pasar modal yang relevan didasarkan pada hipotesis pasar modal yang efisien, di mana harga aset merefleksikan seluruh informasi terkait.
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Capital Market Research
1. 1
CAPITAL MARKET RESEARCH
MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas matakuliah Teori Akuntansi Kelas A
oleh:
Kelompok 5
1. Resky Dhaifullah R. (110810301098)
2. Dimas Noviyanto (110810301136)
3. Kresna Teta Wijaya (110810301138)
4. Erlinda Putri A. (110810301147)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teori akuntansi digunakan sebagai landasan untuk memecahkan masalah-
masalah akuntansi secara beralasan dan bernalar dengan etis dan ilmiah sehingga
dapat dipertanggungjawabkan. Dengan teori akuntansi, masyarakat akan
memandang suatu permasalahan secara luas dan tanpa adanya dengan teori yang
melandasi maka praktik akuntansi yang baik tidak dapat terlaksana.
Dalam perkembangannya, dikenal teori akuntansi positif. Teori ini
berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati dengan mencari
alasan bahwa peristiwa terjadi. Ini berbeda dari teori deskriptif, yang berfokus
hanya pada peristiwa menggambarkan, dan dari teori normatif, yang mengatur apa
yang harus terjadi. Milton friedman memperjuangkan teori positif di bidang
ekonomi. Dia menyatakan bahwa: Tujuan akhir ilmu positif adalah perkembangan
‘teori “atau” hipotesis “yang menghasilkan valid dan bermakna (yaitu tidak
truistic) prediksi tentang fenomena yang belum diamati.
Sama halnya dengan pandangan Friedman, watts dan Zimmerman yang
menyatakan bahwa tujuan teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan
memprediksi praktik akuntansi berarti memberikan alasan untuk praktek diamati.
Teori akuntansi positif ini digunakan untuk penelitian-penelitian di bidang pasar
modal. Penelitian pasar modal membahas tentang pengaruh informasi akuntansi
terhadap harga saham. Dengan mempelajari teori ini, maka dapat diketahui
bagaimana harga saham berubah akibat adanya informasi.
Berdasarkan berbagai penelitian empiris yang dilakukan, sebagaian besar
menyatakan bahwa informasi laba akuntansi mengandung informastion content
sehingga dapat digunakan untuk memprediksi harga saham. Untuk itu, pada
makalah ini, kami berusaha untuk mendalami berbagai informasi yang kami
sajikan.
3. 3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan sumber yang kami gunakan sebagai rujukan/referensi, maka
rumusan masalah yang dapat dibahas adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah filsafat akuntansi positif?
2. Bagaimanakah kekuatan dari teori positif?
3. Apa saja ruang lingkup akuntansi positif?
4. Bagaimanakah penelitian pasar modal dan hipotesis pasar efisien?
5. Apakah dampak dari pengumuman laba akuntansi terhadap harga saham?
6. Bagaimanakah strategi perdagangan?
7. Permasalahan Auditor?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Bagaimanakah filsafat akuntansi positif
2. Untuk mengetahui Bagaimanakah kekuatan dari teori positif
3. Untuk mengetahui Apa saja ruang lingkup akuntansi positif
4. Untuk mengetahui Bagaimanakah penelitian pasar modal dan hipotesis pasar
efisien
5. Untuk mengetahui Apakah dampak dari pengumuman laba akuntansi
terhadap harga saham
6. Untuk mengetahui Bagaimanakah strategi perdagangan
7. Untuk mengetahui Permasalahan Auditor?
4. 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PHILOSOPHY OF POSITIVE ACCOUNTING THEORY
Filosofi Teori Akuntansi Positif
Positive theory (teori positif) memahami fenomena akuntansi dengan cara
mengamati kejadian secara empiris dan menggunakan hasil pengamatan tersebut
untuk memprediksi pengamatan dalam ruang lingkup yang lebih luas (maksudnya
menggunakan sampel untuk memprediksi populasi) dan/atau memprediksi
kejadian yang akan datang. Menurut Friedman, tujuan dari ilmu pengetahuan
positif adalah “memprediksi perkembangan ‘teori’ atau ‘hipotesis’ yang menghasilkan
informasi yang valid dan bermakna (yaitu tidak truistic) tentang fenomena yang belum
diamati”. Menurut Watts dan Zimmerman, tujuan dari teori akuntansi positif
adalah untuk menjelaskan (explain) dan memprediksi (predict) praktik akuntansi.
Menjelaskan (explain) berarti menunjukkan alasan mengapa sebuah praktik
akuntansi tertentu dilakukan. Memprediksi (predict) berarti teori ini memprediksi
fenomena-fenomena yang belum diteliti.
Fokus ekonomik
Teori akuntansi positif juga memiliki fokus ekonomi dan berusaha untuk
menjawab pertanyaan seperti yang di bawah ini:
Apa saja biaya dan manfaat menggunakan metode akuntansi alternatif?
Apa saja biaya dan manfaat dari peraturan dan proses penetapan standar
akuntansi ?
Apa akibat dari pernyataan laporan keuangan terhadap harga saham?
Model penilaian akuntansi mana yang lebih unggul dalam memprediksi
harga di masa depan, retur, laba atau arus kas?
Asumsi
Untuk menjawab pertanyaan ini, teori akuntansi positif didasarkan pada
beberapa asumsi tentang perilaku individu:
Manajer, investor, kreditur dan orang lain diasumsikan rasional, evaluatif
utilitas maximisers keuangan (Rems)
5. 5
Manajer memiliki kebebasan untuk memilih kebijakan akuntansi yang
secara langsung untuk memaksimalkan utilitas mereka (kepentingan
pribadi) atau untuk mengubah pembiayaan perusahaan, investasi dan
kebijakan produksi untuk secara tidak langsung memaksimalkan
kepentingan dirinya sendiri.
Manajer akan mengambil tindakan yang memaksimalkan nilai perusahaan
2.2 STRENGHTS OF POSITIVE THEORY
Salah satu kritik terhadap perubahan standar akuntansi adalah bahwa
percobaan tertentu untuk akuntansi dan praktik audit tidak seluruhnya didasarkan
pada identifikasi, pengamatan empiris atau metode. Watt dan Zimmerman
menegaskan bahwa konsep yang kuat memerlukan spesifikasi keduanya yaitu
tujuan dan fungsi objektif. Tujuan pemantauan dan pengendalian terhadap
manajemen, atau keputusan ekonomi dan memprediksi arus kas masa depan dan
lain sebagainya adalah kelebihan akuntan bila dibandingkan dengan pihak lain
dalam hal merumuskan tujuan akuntansi. Sebuah contoh positif dari fungsi
objektif adalah spesifikasi tentang bagaimana pengukuran aset sebesar nilai
wajarnya mempengaruhi distribusi kekayaan antara pemegang saham, kreditur
dan manajer. Hal ini berlangsung lebih dari sekedar menetapkan tujuan normatif
untuk mengubah akuntansi dalam mengukur nilai wajar . (Godfrey, 2010 : 405 ).
Dalam teori normatif menurut Popper, tidak terdapat sejumlah pengujian
empiris yaitu tes teori terhadap data yang nyata dapat membuktikan teori yang ada
harus benar, tetapi teori juga dapat disangkal, atau mampu dipatahkan. Seharusnya
tujuan utama dari informasi akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada
investor sehingga mereka dapat memprediksi nilai masa depan, untuk
memberikan patokan dalam menilai pasar saham dengan melaporkan nilai wajar
saat ini untuk mengendalikan pembayaran kompensasi manajemen dengan
mewajibkan praktik akuntansi yang konservatif. Asumsi bahwa salah satu tujuan
normatif adalah akuntan harus mengukur aset dengan harga jual saat ini untuk
memberikan kreditur dengan informasi tentang solvabilitas dari perusahaan.
Asumsi teori normatif yang lain mengatur bahwa akuntan harus mengukur aset
6. 6
sebesar biaya kini untuk menunjukkan kepada investor bagaimana dana mereka
mampu mempertahankan kapasitas operasi perusahaan. Menurut Popper's, standar
normatif, dan teori preskriptif adalah metodologis yang lemah. ( Godfrey, 2010 :
406 )
Terdapat masalah metodologis lebih lanjut dengan teori normatif dan
preskriptif: Jika suatu akuntansi normatif tujuannya untuk meningkatkan kualitas
informasi dalam laporan akuntansi, akan tetapi hal itu menunjukkan bahwa
akuntansi normatif tidak menunjukan sepenuhnya untuk melayani para pengguna
laporan keuangan (termasuk regulator, debt holders, shareholders, manajemen).
informasi akuntansi yang dihasilkan oleh nilai wajar benar-benar meningkatkan
keputusan pemegang saham dan neraca serta laporan laba rugi disusun
berdasarkan konsep biaya historis, dan untuk menunjukkan bahwa alternatif nilai
historis lebih berguna. Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak investorterhadap
jumlah laba dalam laporan keuangan yang disusun berdasarkan biaya historis,
dimana informasi yang memadai telah disampaikan ke pasar, atau apakah mereka
ditipu oleh manipulasi pasar tidak efisien karena pengungkapan informasi yang
tidak memadai atau informasi akuntansi yang menjadi kurang relevan.
Lalu, setelah hampir 40 tahun Indonesia merdeka, hanya segelintir
perusahaan yang dengan sukarela memanfaatkan teknik nilai wajar sebagai
aternatif pengungkapan dan mengadopsi International Financial Reporting
Standart (IFRS) yang menggunakan pengukuran nilai wajar dalam ekonomi dan
dampak sosial pada bisnis dan masyarakat, dan memiliki standar akuntansi yang
telah diputuskan tanpa campur tangan politik. Pertanyaan-pertanyaan ini
menggambarkan pandangan teori positif bahwa penulis standar akuntansi
preskriptif mungkin telah gagal untuk sepenuhnya memahami dampak dari
penerapan metode pengukuran nilai wajar. ( Godfrey, 2010 : 407).
2.3 SCOPE OF POSITIVE ACCOUNTING THEORY
Perkembangan teori akuntansi positif dapat dikelompokkan ke dalam dua
tahapan.
1. Tahapan awal: research in to accounting dan behaviour of capital market.
7. 7
Literatur pada tahap ini masih belum menjelaskan praktik akuntansi.
Penelitian pada saat itu menelusuri hubungan antara data pengumuman
akuntansi dan reaksi harga saham. Hasil dari penelitian menunjukkan laporan
keuangan yang dibuat berdasarkan historical cost dapat memberikan
informasi yang digunakan dalam pasar modal untuk valuasi saham, tetapi
pada saat itu informasi akuntansi bukan satu-satunya informasi yang
digunakan untuk penilaian perusahaan. Pada saat itu penelitian belum mampu
menjawab apakah angka-angka akuntansi (accounting numbers) merupakan
primary driver dari harga saham dan hal tersebut mendukung argumen bahwa
laporan akuntansi merupakan cara terbaik untuk pertanggungjawaban pada
fungsi stewardship (fungsi antara pemilik dengan pengelola). Akhirnya teori
financial economics, hipotesis pasar efisien, dan capital asset pricing model
(CAPM) digabungkan ke dalam literatur.
2. Tahapan kedua: literature sought to explain and predict accounting practices
across firms. Pada tahap ini ada dua fokus utama yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
a. Ex post
Perusahaan membuat pilihan-pilihan akuntansi untuk alasan oportunistik.
Perspektif oportunistik ini disebut ex post jika manajer memilih aturan
akuntansi tertentu setelah adanya fakta yang menunjukkan bahwa
pemilihan aturan akuntansi tersebut adalah untuk memaksimalisasi
kepentingan pribadinya.
b. Ex ante
Perusahaan memilih praktik akuntansi tertentu dengan alasan efisiensi.
Aturan akuntansi tertentu diterapkan untuk mengurangi cost of
contracting antara perusahaan dengan claimholders.
Pemilihan metode akuntansi ex ante untuk alasan efisiensi tidak menghalangi
manajer untuk membuat pilihan oportunistik ex post karena tidak mungkin
atau tidak efisien untuk menyisihkan perilaku oportunistik manajer.
8. 8
2.4 CAPITAL MARKET RESEARCH AND THE EFFICIENT
MARKET HYPOTHESIS
Ada dua tipe penelitian mengenai pasar modal yang penting bagi teori
akuntansi positif, yaitu:
1. studi yang mempelajari dampak penerbitan informasi akuntansi terhadap
return saham, dan
2. studi yang mempertimbangkan dampak dari perubahan aturan akuntansi
terhadap harga saham.
Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan penelitian di atas didasarkan atas
paradigma financial economics, yaitu efficient market hypothesis (EMH). EMH
berdasarkan microeconomic price theory dimana di dalam competitive capital
market, marginal cost dari informasi sama dengan pendapatan marginal (Godfrey,
2010 : 408).
Menurut Fama, pasar yang efisien (efficient market) adalah pasar yang
menyesuaikan secara cepat terhadap informasi yang baru. Fama menambahkan
bahwa pasar dikatakan efisien apabila harga suatu saham mencerminkan secara
penuh semua informasi berdasarkan asumsi jika:
a. tidak ada biaya untuk transaksi jual beli sekuritas,
b. informasi tersedia secara bebas dan gratis untuk semua market participant,
dan
c. ada persetujuan atas implikasi informasi saat ini terhadap harga saat ini dan
distribusi harga masa depan.
Akan tetapi teori mengenai pasar efisien di atas tidak dapat menjawab
permasalahan di beberapa pasar lainnya. Oleh karena itu, Fama membedakan
pasar ke dalam tiga bentuk.
9. 9
1. The weak form. (pasar efisien bentuk lemah)
Harga sekuritas pada saat tertentu merefleksikan secara penuh informasi yang
dikandung oleh harga sebelumnya. Investor tidak dapat memperoleh profit
jika melihat dari informasi siklus harga (dow theory), pattern harga (head and
shoulders), atau aturan-aturan lainnya seperti odd-lot behaviour, moving
averages dan relative strenght.
2. The semistrong form
harga sekuritas secara sempurna merefleksikan informasi yang dipublikasikan
dan informasi harga sebelumnya. Tidak ada strategi jual beli yang
menguntungkan untuk memperoleh profit dengan cara menganalisis
informasi-informasi yang dipublikasikan.
3. The strong form
Harga sekuritas secara sempurna merefleksikan informasi semua informasi,
baik itu yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.
Dari ketiga bentuk pasar efisien, bentuk semistrong adalah yang paling
langsung berhubungan dengan penelitian akuntansi, karena informasi akuntansi
dari publik teori akuntansi normatif dan badan penetapan standar akuntansi
memberikan argumentasi tentang bentuk manfaat laporan akuntansi yang
diungkapkan kepada investor kaitannya terhadap pengambilan keputusan, jika
harga merefleksikan seluruh informasi publik yang tersedia (termasuk nilai aktiva
lancar dan kewajiban), maka argumen normatif untuk pengukuran yang tepat dan
pelaporan yang sangat lemah (Belkaoui, 2004:142-143).
Berbicara tentang pasar efisien, kami tidak menyarankan bahwa setiap
investor, siapapu yang memiliki bentuk pengetahuan dari semua informasi pasar
efisien tidak berarti bahwa semua informasi keuangan telah benar disajikan oleh
suatu perusahaan diinterpretasikan oleh pembuat keputusan individu. Pasar efisien
dalam konteks EMH mencerminkan harga sekuritas yang diakibatkan dari semua
informasi yang relevan. Sedangkan EMH adalah teori tentang mekanisme harga
pada pasar sekuritas. Captal Market Research (CMR) merupakan penelitian
empiris yang menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis tentang
perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR menggunakan (model pasar) yang
10. 10
berasal dari capital asset pricing model (CAPM), untuk memperkirakan
(abnormal return) atas saham biasa perusahaan pada saat peristiwa yang terjadi,
misalnya pengumuman laba (Godfrey, 2010 : 409).
2.5 IMPACT OF ACCOUNTING PROFITS ANNOUNCEMENTS ON
SHARE PRICES
1. Direction
Studi oleh Ball dan Brown merupakan dasar akuntansi positif. Seperti yang
telah disarankan, salah satu motivasi di balik teori akuntansi positif adalah
untuk menentukan kandungan informasi dalam laba akuntansi pada kaitannya
dengan pasar saham. Pandangan umum oleh ahli teori normatif adalah bahwa
keuntungan biaya historis tidak ada artinya, karena keseluruhan hasil
penerapan prosedur yang berbeda untuk berbagai jenis data ekonomi.
Ball dan Brown menguji kegunaan angka laba biaya historis untuk keputusan
investasi. Mereka berpendapat bahwa jika informasi yang terdapat pada laba
berguna dan informatif dalam membuat keputusan investasi, maka harga
saham akan menyesuaikan diri untuk mencerminkan informasi tersebut. Ball
dan Brown menggunakan data 261 perusahaan AS dalam periode 1946-1966
untuk menguji dampak pengumuman harga dari keuntungan yang tak terduga.
Hasil pengujian Ball dan Brown memiliki beberapa implikasi teori akuntansi
keuangan. Pertama, ada informasi konten yang signifikan yang dihasilkan.
Kedua, bukti-bukti yang menyarankan ada pelepasan arus informasi ke pasar
dan dengan demikian akuntansi bukan satu-satunya sumber informasi tentang
perusahaan yang berfungsi sebagai umpan balik ke pasar. Ketiga, pasar
tampaknya cukup konsisten dalam mengantisipasi informasi dalam laporan
akuntansi, dan tidak mungkin untuk melakukan perdagangan pada informasi
akuntansi, setelah informasi akuntansi tersebut dikeluarkan untuk
mendapatkan keuntungan ekonomi setelah biaya transaksi turut
diperhitungkan.
11. 11
2. Magnitude
Studi baru-baru ini terkosentrasi pada pengenalan abnormal return, yaitu
positif atau negatif abnormal return yang berhubungan dengan kenaikan atau
penurunan keuntungan tak terduga. Namun, juga memungkinkan untuk
menyelidiki hubungan antara besarnya perubahan tak terduga terhadap
keuntungan dan abnormal return. Teori yang mendasari pegujian-pengujian
ini adalah bahwa jika sebuah laba akuntansi memiliki kandungan informasi,
besarnya abnormal return akan terkait dengan besarnya keuntungan yang tak
terduga. Dalam sebuah penelitian lebih lanjut tentang hubungan ini. Lambert
dan Morse menemukan bahwa, rata-rata, hanya ada abnormal return 0,1-
0,15% berhubungan dengan laba tak terduga sebesar 1%. Artinya, mereka
tidak menemukan fakta bahwa hubungan sensitivitas antara proporsi
abnormal return dengan keuntungan tak terduga.
3. Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan
Kandungan informasi pengumuman laba tak terduga mungkin berbanding
terbalik dengan ukuran perusahaan, yaitu semakin kecil perusahaan maka
semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan akuntansi.
Diferensial proposisi ini bergantung pada kenyataan bahwa jumlah informasi
yang tersedia dari sumber-sumber lain dari laporan akuntansi merupakan
fungsi peningkatan ukuran perusahaan, dan dikembangkan dari teori biaya
transaksi dan insentif yang berbeda untuk pencarian informasi. Jika biaya
pencarian informasi tetap dan konstan di seluruh perusahaan, maka insentif
untuk melakukan penelitian untuk mispricing lebih besar bagi perusahaan
besar. Freeman berpendapat bahwa kemungkinan biaya pencarian meningkat
terkait dengan meningkatnya kompleksitas perusahaan besar diimbangi oleh:
Perusahaan besar menyediakan berbagai informasi yang lebih besar dari
perusahaan-perusahaan kecil.
Perusahaan besar memiliki derajat eksposur yang lebih tinggi dengan
melaporkan secara konstan dalam media keuangan dan oleh aktivitas
analis keuangan.
12. 12
Secara ringkas, hipotesis informasi diferensial menyiratkan bahwa informasi
yang terdapat dalam akuntansi harus lebih penting bagi perusahaan-
perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Penelitian empiris menunjukkan
bahwa laba memberikan informasi yang lebih besar bagi perusahaan kecil.
Freeman difokuskan pada perbedaan waktu dalam proses penyesuaian
perusahaan kecil dan besar untuk pengumuman pendapatan. Dia
menunjukkan bahwa:
Harga sekuritas perusahaan besar mencerminkan informasi laba awal dari
harga sekuritas perusahaan kecil.
Besarnya abnormal return kumulatif sekitar pengumuman laba lebih
besar bagi perusahaan kecil daripada perusahaan besar.
4. Volatility
Peneliti lain telah menggunakan indeks alternatif kandungan informasi dari
pengumuman pendapatan. Salah satu alternatif adalah varian dari abnormal
return, pertama kali digunakan oleh Beaver. Teori yang mendasari pengujian
ini adalah bahwa jika ada informasi dalam pengumuman pendapatan, kita
dapat mengekspektasikan perubahan harga yang lebih besar dari harga
pengumuman tersebut. Hipotesis ini diuji dengan mengamati variasi abnormal
return (8 minggu sebelum dan 8 minggu setelah pengumuman laba). Hasil
studi Beaver konsisten dengan hipotesis ini, karena pada minggu
pengumuman varians return perusahaan adalah 67% lebih besar dari
biasanya.
5. Association Studies and Earnings Response Coefficient (ERC)
ERC diteliti dengan menggunakan regresi OLS yang menggunakan return
sebagai variabel dependennya. ERC merupakan slope (koefisien) yang
menunjukkan keinformatifan laba. Faktor yang mempengaruhi Earning
Respon Coeficient (ERC) : (1) Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas audit,
(3) Industri, (4) Tingkat Bunga, (5) Financial Leverage, (6) Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan temporer. (Godfrey, 2010)
13. 13
6. Determinants of Firm Value
Studi asosiasi jangka panjang menunjukkan sejumlah faktor termasuk resiko
dan ketidakpastian, ukuran perusahaan, industri, tingkat bunga, financial
leverage, pertumbuhan potensial, serta keuntungan sementara dan permanen
memiliki peran dalam menentukan nilai perusahaan.
7. Factors wich Can Affect the ERC
Beberapa faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient antara lain:
a. Risiko dan ketidakpastian
b. Kualitas audit
c. Industri
d. Tingkat Bunga
e. Financial Leverage
f. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
g. Laba permanen dan temporer
h. Non-linear Modelling
i. Disagregating Profits
j. Cash flows
k. Balance sheet dan komponennya
8. Methodological Issues
Williams dan Findlay menyatakan bahwa EMH labih mempengaruhi harga
sekuritas. Di sisi lain, Watts dan Zimmerman menyatakan bahwa manajer
menggunakan Williams dan Findlay menyatakan bahwa EMH lebih
mempengaruhi harga sekuritas. Di sisi lain, Watts dan Zimmerman
menyatakan bahwa manajer menggunakan akuntansi untuk membohongi
pasar atau pasar efisien dan mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak
berakibat pada aliran kas.
2.6 TRADING STRATEGIES
1. Perubahan informasi setelah pengumuman
Dalam sebagian besar penelitian, informasi akuntansi berupa angka, efisiensi
pasar modal telah diasumsikan atau uji efisiensi berhubungan dengan apakah
14. 14
angka-angka akuntansi yang terkait memiliki konsekuensi terhadap arus kas.
Namun, beberapa peneliti mempertanyakan asumsi ini.
2. Winner-loser strategies dan sikap optimis para analis keuangan.
Efek ini menghasilkan strategi trading. Saham yang menhhasulkan return
positif yang ekstrim (winner) atau return negatif ekstrim (loser) diranking
dalam tiga tahun performancenya dan ditempatkan di dalam portofolio.
Terlalu percaya diri tentang informasi pribadi juga menyebabkan investor
untuk meremehkan pentingnya informasi publik disebarluaskan. Terlalu
percaya diri tentang informasi pribadi juga menyebabkan investor untuk
meremehkan pentingnya informasi publik disebarluaskan.
3. Mekanistik atau dampak perilaku
Ada dua hipotesis yang dikembangkan
Pasar bereaksi secara mekanistik terhadap perubahan data akuntansi,
tanpa memperhatikan apakah bersifat kosmetik atau yang mempunyai
dampak aliran kas.
Pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki
konsekuensi arus kas
4. Manipulasi angka-angka akuntansi
Laba yang dihasilkan dari GAAP merupakan hasil pengukuran yang kurang
sempurna. Hal ini disebabkan karena standar tidak didefinisikan secara tepat
maupun konsisten bagi semua negara, akuntan dalam melakukan estimasi
dipengaruhi sikap yang subjective dan kultural, seta melakukan manipulasi
laporan keuangan pada tingkatan yang bervariasi. Dalam perspektif
oportunistik, kecurangan adalah varian paling ekstrim dari manajemen laba
dan digunakan oleh para manajer untuk menipu pengguna laporan keuangan.
Manipulasi ekuitas terjadi ketika para manajer mencoba untuk memanipulasi
rekening untuk menaikkan harga saham untuk meningkatkan jumlah
kekayaan mereka pada saham atau opsi, atau meningkatkan harga penawaran
saham perdana. Kompensasi manajemen adalah ketika manajer memanipulasi
rekening sehingga memaksimalkan utilitas dari skema bonus yang terikat ke
angka akuntansi (Godfrey, 2010).
15. 15
5. Mendeteksi kualitas dan probabilitas accounting management
Fakta dalam pasar modal menunjukkan bahwa manager’s cosmetic secara
akrual berdampak terhadap harga saham. Bukti juga menunjukkan bahwa
harga akan kembali ke nilai fundamental, tetapi mungkin membutuhkan
waktu bahkan sampai satu tahun atau lebih. Kita dapat menggunakan reaksi
harga saham sebagai indikasi kualitas. Laporan auditor dan pendapatnya juga
dapat digunakan sebagai proxy untuk kualitas tetapi ada beberapa perdebatan
tentang apakah benar-benar auditor independen. Kekuatan tata kelola
perusahaan juga dapat menjadi indikator dan pengganti kualitas informasi.
(Godfrey, 2010)
2.7 ISSUES FOR AUDITORS
Fakta-fakta empiris memperlihatkan bahwa laba akuntansi mengandung
information content dan reaksi pasar terhadap angka akrual menjadi bias karena
investor tidak mengapresiasi sifat akrual tersebut. Selain itu terdapat fakta juga
bahwa auditing berhubungan dengan cost of capital (biaya modal). Banyak
penelitian meneliti hubungan antara pilihan auditor dan biaya modal (ditinjau
dalam bab ini) dan permintaan untuk kualitas audit menghadapi masalah
metodologis yang sama. Para peneliti tidak dapat melakukan percobaan terkontrol
untuk membuktikan hubungan kausal antara pilihan auditor dan biaya modal.
16. 16
KESIMPULAN
Teori akuntansi positif mempunyai fokus dan mencoba menjawab
pertanyaan tentang: (1) manfaat dan kekurangan dari penerapan metode akuntansi
yang (2) manfaat dan kekurangan peraturan dan proses penetapan standar (3)
dampak pelaporan keuangan terhadap harga saham (4) Penilaian akuntansi mana
yang terbaik untuk memprediksi harga, imbal hasil dan laba dimasa yang akan
datang. Asumsi yang digunakan pada teori akuntansi positif : (1) Manajer,
investor, kreditor dan individual lain diasumsikan berperilaku rational dalam
melakukan evaluasi untuk memaksimalkan utilitas, (2) Manajer mempunyai
kebijakan dalam memilih kebijakan akuntansi untuk memaksimumkan utilitas
atau dalam memilih kebijakan pendanaan, investasi dan produksi untuk
memaksimumkan utilitas, (3) Manajer akan melakukan tindakan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan.
Keunggulan teori positif : (1) Mengatasi kelemahan standar prescriptive
yang dilandasi dari observasi empiris, (2) Normative teori dilandasi kebijakan dari
praktik yang mungkin menyebabkan ketidak sesuaian dengan keadaan yang
sebenarnya. Pasar modal efisien adalah pasar yang dengan cepat menyesuaikan
dengan informasi baru. Asumsi pada pasar moal efisien adalah : (1) Tidak ada
biaya transaksi, (2) Informasi dapat diperoleh oleh seluruh pelaku pasar tanpa
batasan, (3) Terdapat kesepakatan mengenai dampak informasi saat ini pada harga
kini dan distribusi pada harga dimasa yang akan datang. Salah satu tujuan teori
akuntansi posiitif adalah mempelajari informasi yang dimiliki laba akuntansi
terhadap harga saham. Dalam pasar modal efisien, setiap perubahan aliran kas dari
yang diharapkan akan mempenngaruhi harga saham. Laba akuntansi historis
mengandung informasi yang cukup berarti. Dari hasil penelitian diketahui adanya
informasi yang berkelanjutan di pasar, jadi akuntansi bukan satu-satunya
informasi mengenai perusahaan.
Kandungan informasi pengumuman laba yang tidak diharapkan mungkin
berlawanan dengan ukuran perusahaan. Semakin kecil perusahaan, semakin
banyak informasi yang terkandung pada perusahaan. Argumentasi yang diberikan
17. 17
Freeman: (1) Perusahaan memberikan informasi yang lebih bervariasi, (2)
Perusahaan besar mempunyai tingkat informasi yang lebih besar yang dilakukan
oleh para peneliti dan pemberitaan. Investor institusi umumnya lebih menyukai
bertransaksi dengan perusahaan besar, untuk alasan likuiditas dan masalah
kontrak. Faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient (ERC) : (1)
Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas audit, (3) Industri, (4) Tingkat Bunga, (5)
Financial Leverage, (6) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan
temporer.
Berdasarkan bukti empiris ternyata pasar dapat dipengaruhi data
akuntansi: (1) Perubahan informasi setelah pengumuman, (2) Winner-losser
strategies dan sikap optimis para analis keuangan. Laba yang dihasilkan dari
GAAP merupakan hasil pengukuran yang kurang sempurna. Hal ini disebabkan
karena standar tidak didefinisikan secara tepat maupun konsisten bagi semua
negara, akuntan dalam melakukan estimasi dipengaruhi sikap yang subjective dan
kultural, seta melakukan manipulasi laporan keuangan pada tingkatan yang
bervariasi. Beberapa masalah bagi auditor adalah : (1) Berdasarkan bukti empiris,
laba akuntansi mengandung informasi (harga saham), (2) Reaksi pasar terhadap
akrual cenderung bias, (3) Berdasarkan bukti empiris terdapat keterkaitan antara
biaya modal dengan kualitas audit