SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
PEMAHAMAN MENGENAI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA
1. Komunikasi dengan Auditor Pendahulu (Setelah Penunjukan)
Menurut PSA no. 16 auditor pendahulu adalah auditor yang telah melaporkan laporan keuangan
auditan terkini atau telah mengadakan perikatan untuk melaksanakan namun belum
menyelesaikan audit laporan keuangan kemudian dan telah mengundurkan diri, bertahan untuk
menunggu penunjukan kembali, atau telah diberitahu bahwa jasanya telah, atau mungkin akan,
dihentikan. Auditor pengganti adalah auditor yang sedang mempertimbangkan untuk menerima
perikatan untuk mengaudit laporan keuangan, namun belum melakukan komunikasi dengan
auditor pendahulu. Auditor pengganti harus meminta keterangan yang spesifik dan masuk akal
kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang menurut keyakinan auditor
pengganti akan membantu dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan. Hal-hal
yang dimintakan keterangan harus mencakup:
a. Informasi yang kemungkinan berkaitan dengan integritas manajemen.
b. Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai penerapan prinsip akuntansi, prosedur audit,
atau soal-soal signifikan yang serupa.
c. Komunikasi dengan komite audit atau pihak lain dengan kewenangan dan tanggung jawab
setara tentang kecurangan, unsur pelanggaran hukum oleh klien, dan masalah-masalah yang
berkaitan dengan pengendalian intern.
d. Pemahaman auditor pendahulu tentang alasan penggantian auditor.
Auditor pengganti harus memperoleh bukti kompeten yang cukup untuk memberikan basis
memadai guna menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang menjadi objek perikatan
auditnya, termasuk penilaian konsistensi penerapan prinsip akuntansi. Bukti audit yang
digunakan untuk menganalisis dampak saldo awal atas laporan keuangan tahun berjalan dan
konsistensi prinsip akuntansi merupakan masalah pertimbangan profesional. Bukti audit tersebut
dapat mencakup laporan keuangan auditan yang dilaporkan oleh auditor pendahulu dalam
laporannya, hasil permintaan keterangan auditor pendahulu, hasil review yang dilakukan oleh
auditor pengganti terhadap kertas kerja auditor pendahulu, dan prosedur audit yang dilaksanakan
terhadap transaksi tahun berjalan yang dapat memberikan bukti tentang saldo awal atau
konsistensi.
2. Pelaksanaan Prosedur Analitik
Prosedur analitik merupakan bagian penting dalam proses audit dan terdiri dari evaluasi terhadap
informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data
keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data
nonkeuangan. Prosedur analitik mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model
yang rumit yang mengaitkan berbagai hubungan dan unsur data. Asumsi dasar penerapan
prosedur analitik adalah bahwa hubungan yang masuk akal di antara data dapat diharapkan tetap
ada dan berlanjut, kecuali jika timbul kondisi yang sebaliknya. Kondisi tertentu yang dapat
menimbulkan penyimpangan dalam hubungan ini mencakup antara lain, peristiwa atau transaksi
yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji (SA 329).
Prosedur analitik digunakan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit lainnya.
b. Sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang
berhubungan dengan saldo akun atau jenis transaksi.
c. Sebagai review menyeluruh informasi keuangan pada tahap review akhir audit.
Prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratio yang dihitung
dari jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan oleh
auditor. Auditor mengembangkan harapan tersebut dengan mengidentifikasi dan menggunakan
hubungan yang masuk akal, yang secara pantas diharapkan terjadi berdasarkan pemahaman
auditor mengenai klien dan industrinya. Berikut ini adalah contoh sumber informasi yang
digunakan dalam mengembangkan harapan:
a. Informasi keuangan periode sebelumnya yang dapat diperbandingkan dengan memperhatikan
perubahan yang diketahui.
b. Hasil yang diantisipasikan, misalnya anggaran atau prakiraan termasuk ekstrapolasi dari data
interim atau tahunan.
c. Hubungan antara unsur-unsur informasi keuangan dalam satu periode.
d. Informasi industri bidang usaha Mien, misalnya informasi laba bruto.
e. Hubungan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang relevan.
3. Pertimbangan akan Pengendalian Internal
SA Seksi 110 (PSA No. 01) Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor Independen, menyatakan
bahwa "Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material,
baik yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan."
Faktor-faktor risiko kecurangan tidak dapat dengan mudah disusun peringkatnya menurut
pentingnya atau digabungkan menjadi model prediksi yang efektif. Signifikan atau tidaknya
faktor risiko adalah sangat bervariasi. Beberapa faktor tersebut akan ada di entitas yang di
dalamnya kondisi khusus tidak menunjukkan adanya risiko salah saji material. Oleh karena itu,
auditor harus menggunakan pertimbangan profesional pada waktu mempertimbangkan faktor
risiko secara individual atau secara gabungan dan apakah terdapat pengendalian khusus untuk
mengurangi risiko. Sebagai contoh, suatu entitas mungkin tidak melakukan penyaringan
karyawan baru yang memiliki akses ke aktiva yang dicurigai rentan terhadap pencurian. Faktor
ini, secara tunggal, mungkin tidak berdampak signifikan terhadap penaksiran risiko salah saji
material sebagai akibat dari kecurangan. Namun, jika faktor tersebut digabung dengan kurangnya
pengawasan oleh manajemen dan kurangnya pengamanan fisik terhadap aktiva yang mudah
dijual di pasar seperti sediaan dan aktiva tetap, gabungan dampak faktor-faktor yang berkaitan
tersebut dapat menjadi signifikan dalam penaksiran risiko.
SA Seksi 319 (PSA No. 69) Pertimbangan Pengendalian Intern dalam Audit atas Laporan
Keuangan mensyaratkan agar dalam merencanakan audit, auditor memperoleh pemahaman
memadai tentang pengendalian intern entitas atas pelaporan keuangan. Juga disebutkan bahwa
pengetahuan tersebut harus digunakan untuk mengidentifikasi tipe salah saji potensial,
mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terhadap risiko salah saji material, dan
mendesain pengujian substantif. Pemahaman tersebut seringkali akan berdampak terhadap
pertimbangan auditor tentang signifikan atau tidaknya faktor risiko kecurangan. Di samping itu,
pada waktu mempertimbangkan signifikan atau tidaknya faktor risiko kecurangan, auditor dapat
menentukan apakah terdapat pengendalian khusus yang mengurangi risiko tersebut atau apakah
kelemahan pengendalian tertentu dapat meningkatkan risiko tersebut.
4. Kebutuhan akan Supervisi
Kecurangan sering kali terjadi menyangkut hal berikut ini: (a) suatu tekanan atau suatu dorongan
untuk melakukan kecurangan, (b) suatu peluang yang dirasakan ada untuk melaksanakan
kecurangan. Meskipun tekanan dan peluang khusus untuk terjadinya kecurangan dalam laporan
keuangan dapat berbeda dari kecurangan melalui perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva,
dua kondisi tersebut biasanya terjadi di kedua tipe kecurangan tersebut. Sebagai contoh,
kecurangan dalam pelaporan keuangan dapat dilakukan karena manajemen berada di bawah
tekanan untuk mencapai target laba yang tidak realistik. Perlakuan tidak semestinya terhadap
aktiva dapat dilakukan karena individu yang terlibat hidup di luar batas kemampuannya. Peluang
dirasakan ada jika seorang individu yakin bahwa ia dapat menghindari pengendalian intern (SA
316)
Kecurangan dapat disembunyikan dengan memalsukan dokumentasi, termasuk pemalsuan tanda
tangan. Sebagai contoh, manajemen yang melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan
dapat mencoba menyembunyikan salah saji dengan menciptakan faktur fiktif, karyawan atau
manajemen yang memperlakukan kas secara tidak semestinya dapat mencoba menyembunyikan
tindakan pencurian mereka dengan memalsu tanda tangan atau menciptakan pengesahan
elektronik yang tidak sah di atas dokumen otorisasi pengeluaran kas. Audit yang dilaksanakan
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia jarang berkaitan dengan
keaslian dokumentasi, atau auditor tidak terlatih sebagai atau diharapkan sebagai seorang yang
ahli dalam menguji keaslian seperti itu.
Kecurangan juga disembunyikan melalui kolusi di antara manajemen, karyawan atau pihak
ketiga. Sebagai contoh, melalui kolusi, bukti palsu bahwa pengendalian aktivitas telah
dilaksanakan secara efektif dapat disajikan kepada auditor. Contoh lain, auditor dapat menerima
konfirmasi palsu dari pihak ketiga yang melakukan kolusi dengan manajemen. Kolusi dapat
menyebabkan auditor percaya bahwa suatu bukti dapat meyakinkan, meskipun kenyataannya
palsu.
Karena kemungkingan terjadinya kecurangan sangat tinggi, perusahaan menerapkan pengawasan
yang lebih ketat lagi. Semakin tinggi tingkat kecurangan yang terjadi dalam perusahaan,
kebutuhan akan supervisi juga akan semakin tinggi.
b. Faktor risiko yang berkaitan dengan kondisi industri. Contohnya mencakup:
(1) Akuntansi baru, undang-undang, atau persyaratan peraturan yang dapat menghancurkan
stabilitas keuangan atau profitabilitas entitas.
(2) Tingginya tingkat kompetisi atau kejenuhan pasar, yang disertai dengan menurunnya laba.
(3) Menurunnya industri dengan meningkatnya kegagalan bisnis dan menurunnya permintaan
customers.
(4) Perubahan pesat dalam industri, seperti kerentanan terhadap perubahan cepat teknologi atau
keusangan produk yang cepat.
c.Faktor risiko yang berkaitan dengan karakteristik operasi dan stabilitas keuangan. Contohnya
mencakup:
(1) Ketidakmampuan untuk menghasilkan arus kas dari operasi, sementara itu perusahaan
dilaporkan laba dan labanya mengalami pertumbuhan.
(2) Tekanan signifikan untuk memperoleh modal yang diperlukan untuk mempertahankan daya
saing dengan mempertimbangkan posisi keuangan entitas-termasuk kebutuhan dana untuk
membelanjai pengeluaran riset dan pengembangan atau pengeluaran modal.
(3) Transaksi signifikan antar pihak yang memiliki hubungan istimewa yang tidak dalam
kegiatan bisnis normal atau dengan entitas yang memiliki hubungan istimewa yang tidak diaudit
atau diaudit oleh kantor akuntan publik lain.
(4) Struktur organisasi yang sangat kompleks yang terdiri dari entitas legal, garis wewenang
manajerial, atau perjanjian kontrak yang berbagai macam dan tidak biasa, tanpa tujuan bisnis
yang nyata.
(5) Kesulitan dalam penentuan organisasi atau individu yang mengendalikan entitas.
(6) Pertumbuhan atau profitabilitas yang sangat pesat, terutama dibandingkan dengan perusahaan
lain dalam industri yang sama.
(7) Sangat tergantung terhadap utang atau kemampuan rendah untuk memenuhi persyaratan
pembayaran kembali utang; perjanjian penarikan utang yang sulit untuk dipenuhi.
(8) Ancaman kebangkrutan atau penyitaan yang akan terjadi segera atau pengambilalihan
perusahaan secara paksa (hostile take over ).
(9) Posisi keuangan yang buruk atau menurun bila manajemen memiliki utang entitas dalam
jumlah yang signifikan yang dijamin secara pribadi.
Sumber: Berbagai Sumber
Hakekat Pengendalian Internal serta Pertimbangan Auditor atas Pengendalian Internal
Atestasi Kepatuhan
Proses Bisnis, Pertimbangan Lainnya serta Laporan atas Pemrosesan Transaksi oleh Organisasi Jasa
Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan, Manajemen Laba, Konsekuensi Ekonomis Laporan
Keuangan
Bukti Audit serta Prosedur dan Dokumentasi Audit

More Related Content

What's hot

Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan
yogieardhensa
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
Indah Dwi Lestari
 
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan hargaPelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
UTARITRI
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
Faras Tika
 
solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004
Suzie Lestari
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Indra Yu
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
Ratih Anjilni
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
adaaje
 
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
rizky nurul chasanah
 

What's hot (20)

(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
 
Audit berbasis resiko
Audit berbasis resikoAudit berbasis resiko
Audit berbasis resiko
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan hargaPelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
 
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
 

Similar to Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya

Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
resa_putra
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
Isme Semangat
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
Sophia Ririn
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
WidyaRomadhan
 

Similar to Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya (20)

sum3.docx
sum3.docxsum3.docx
sum3.docx
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
Pra audit
Pra auditPra audit
Pra audit
 
(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi audit(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi audit
 
TUGAS SISTEM INFORMASI DAN PENEGENDALIAN INTERNAL
TUGAS SISTEM INFORMASI DAN PENEGENDALIAN INTERNALTUGAS SISTEM INFORMASI DAN PENEGENDALIAN INTERNAL
TUGAS SISTEM INFORMASI DAN PENEGENDALIAN INTERNAL
 
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
 
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
UAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdfUAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdf
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
 

More from ADE NURZEN

More from ADE NURZEN (18)

Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika BisnisAde Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
 
Jawaban tugas uas dosen hafzi ali.cma pdf
Jawaban tugas uas dosen hafzi  ali.cma pdfJawaban tugas uas dosen hafzi  ali.cma pdf
Jawaban tugas uas dosen hafzi ali.cma pdf
 
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRKETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
 
Jawaban forum tentang i co fr
Jawaban forum tentang i co frJawaban forum tentang i co fr
Jawaban forum tentang i co fr
 
Pengendalian dan sistem informasi akuntansi
Pengendalian dan sistem informasi akuntansiPengendalian dan sistem informasi akuntansi
Pengendalian dan sistem informasi akuntansi
 
Elemen struktur pengendalian intern versi coso
Elemen struktur pengendalian intern versi cosoElemen struktur pengendalian intern versi coso
Elemen struktur pengendalian intern versi coso
 
Kerangka kerja konseptual akuntansi keuangan
Kerangka kerja konseptual akuntansi keuanganKerangka kerja konseptual akuntansi keuangan
Kerangka kerja konseptual akuntansi keuangan
 
Jawaban kuis audit
Jawaban kuis auditJawaban kuis audit
Jawaban kuis audit
 
Tugas uts si&pi dosen hafzi ali
Tugas uts si&pi dosen hafzi aliTugas uts si&pi dosen hafzi ali
Tugas uts si&pi dosen hafzi ali
 
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdfJawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
 
Jurnal ade
Jurnal adeJurnal ade
Jurnal ade
 
Cover skripsi ade
Cover skripsi adeCover skripsi ade
Cover skripsi ade
 
Bab i bab v ade sidang ok
Bab i   bab v ade sidang okBab i   bab v ade sidang ok
Bab i bab v ade sidang ok
 
Skripsi presentasi
Skripsi presentasiSkripsi presentasi
Skripsi presentasi
 
Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3
 
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisPengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
 
Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
 
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya

  • 1. PEMAHAMAN MENGENAI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA 1. Komunikasi dengan Auditor Pendahulu (Setelah Penunjukan) Menurut PSA no. 16 auditor pendahulu adalah auditor yang telah melaporkan laporan keuangan auditan terkini atau telah mengadakan perikatan untuk melaksanakan namun belum menyelesaikan audit laporan keuangan kemudian dan telah mengundurkan diri, bertahan untuk menunggu penunjukan kembali, atau telah diberitahu bahwa jasanya telah, atau mungkin akan, dihentikan. Auditor pengganti adalah auditor yang sedang mempertimbangkan untuk menerima perikatan untuk mengaudit laporan keuangan, namun belum melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu. Auditor pengganti harus meminta keterangan yang spesifik dan masuk akal kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang menurut keyakinan auditor pengganti akan membantu dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan. Hal-hal yang dimintakan keterangan harus mencakup: a. Informasi yang kemungkinan berkaitan dengan integritas manajemen. b. Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai penerapan prinsip akuntansi, prosedur audit, atau soal-soal signifikan yang serupa. c. Komunikasi dengan komite audit atau pihak lain dengan kewenangan dan tanggung jawab setara tentang kecurangan, unsur pelanggaran hukum oleh klien, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengendalian intern. d. Pemahaman auditor pendahulu tentang alasan penggantian auditor. Auditor pengganti harus memperoleh bukti kompeten yang cukup untuk memberikan basis memadai guna menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang menjadi objek perikatan auditnya, termasuk penilaian konsistensi penerapan prinsip akuntansi. Bukti audit yang digunakan untuk menganalisis dampak saldo awal atas laporan keuangan tahun berjalan dan konsistensi prinsip akuntansi merupakan masalah pertimbangan profesional. Bukti audit tersebut dapat mencakup laporan keuangan auditan yang dilaporkan oleh auditor pendahulu dalam laporannya, hasil permintaan keterangan auditor pendahulu, hasil review yang dilakukan oleh auditor pengganti terhadap kertas kerja auditor pendahulu, dan prosedur audit yang dilaksanakan terhadap transaksi tahun berjalan yang dapat memberikan bukti tentang saldo awal atau konsistensi. 2. Pelaksanaan Prosedur Analitik Prosedur analitik merupakan bagian penting dalam proses audit dan terdiri dari evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data nonkeuangan. Prosedur analitik mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mengaitkan berbagai hubungan dan unsur data. Asumsi dasar penerapan prosedur analitik adalah bahwa hubungan yang masuk akal di antara data dapat diharapkan tetap ada dan berlanjut, kecuali jika timbul kondisi yang sebaliknya. Kondisi tertentu yang dapat menimbulkan penyimpangan dalam hubungan ini mencakup antara lain, peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji (SA 329). Prosedur analitik digunakan dengan tujuan sebagai berikut: a. Membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit lainnya.
  • 2. b. Sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau jenis transaksi. c. Sebagai review menyeluruh informasi keuangan pada tahap review akhir audit. Prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratio yang dihitung dari jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor. Auditor mengembangkan harapan tersebut dengan mengidentifikasi dan menggunakan hubungan yang masuk akal, yang secara pantas diharapkan terjadi berdasarkan pemahaman auditor mengenai klien dan industrinya. Berikut ini adalah contoh sumber informasi yang digunakan dalam mengembangkan harapan: a. Informasi keuangan periode sebelumnya yang dapat diperbandingkan dengan memperhatikan perubahan yang diketahui. b. Hasil yang diantisipasikan, misalnya anggaran atau prakiraan termasuk ekstrapolasi dari data interim atau tahunan. c. Hubungan antara unsur-unsur informasi keuangan dalam satu periode. d. Informasi industri bidang usaha Mien, misalnya informasi laba bruto. e. Hubungan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang relevan. 3. Pertimbangan akan Pengendalian Internal SA Seksi 110 (PSA No. 01) Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor Independen, menyatakan bahwa "Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan." Faktor-faktor risiko kecurangan tidak dapat dengan mudah disusun peringkatnya menurut pentingnya atau digabungkan menjadi model prediksi yang efektif. Signifikan atau tidaknya faktor risiko adalah sangat bervariasi. Beberapa faktor tersebut akan ada di entitas yang di dalamnya kondisi khusus tidak menunjukkan adanya risiko salah saji material. Oleh karena itu, auditor harus menggunakan pertimbangan profesional pada waktu mempertimbangkan faktor risiko secara individual atau secara gabungan dan apakah terdapat pengendalian khusus untuk mengurangi risiko. Sebagai contoh, suatu entitas mungkin tidak melakukan penyaringan karyawan baru yang memiliki akses ke aktiva yang dicurigai rentan terhadap pencurian. Faktor ini, secara tunggal, mungkin tidak berdampak signifikan terhadap penaksiran risiko salah saji material sebagai akibat dari kecurangan. Namun, jika faktor tersebut digabung dengan kurangnya pengawasan oleh manajemen dan kurangnya pengamanan fisik terhadap aktiva yang mudah dijual di pasar seperti sediaan dan aktiva tetap, gabungan dampak faktor-faktor yang berkaitan tersebut dapat menjadi signifikan dalam penaksiran risiko. SA Seksi 319 (PSA No. 69) Pertimbangan Pengendalian Intern dalam Audit atas Laporan Keuangan mensyaratkan agar dalam merencanakan audit, auditor memperoleh pemahaman memadai tentang pengendalian intern entitas atas pelaporan keuangan. Juga disebutkan bahwa pengetahuan tersebut harus digunakan untuk mengidentifikasi tipe salah saji potensial, mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terhadap risiko salah saji material, dan mendesain pengujian substantif. Pemahaman tersebut seringkali akan berdampak terhadap pertimbangan auditor tentang signifikan atau tidaknya faktor risiko kecurangan. Di samping itu, pada waktu mempertimbangkan signifikan atau tidaknya faktor risiko kecurangan, auditor dapat menentukan apakah terdapat pengendalian khusus yang mengurangi risiko tersebut atau apakah kelemahan pengendalian tertentu dapat meningkatkan risiko tersebut.
  • 3. 4. Kebutuhan akan Supervisi Kecurangan sering kali terjadi menyangkut hal berikut ini: (a) suatu tekanan atau suatu dorongan untuk melakukan kecurangan, (b) suatu peluang yang dirasakan ada untuk melaksanakan kecurangan. Meskipun tekanan dan peluang khusus untuk terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan dapat berbeda dari kecurangan melalui perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva, dua kondisi tersebut biasanya terjadi di kedua tipe kecurangan tersebut. Sebagai contoh, kecurangan dalam pelaporan keuangan dapat dilakukan karena manajemen berada di bawah tekanan untuk mencapai target laba yang tidak realistik. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat dilakukan karena individu yang terlibat hidup di luar batas kemampuannya. Peluang dirasakan ada jika seorang individu yakin bahwa ia dapat menghindari pengendalian intern (SA 316) Kecurangan dapat disembunyikan dengan memalsukan dokumentasi, termasuk pemalsuan tanda tangan. Sebagai contoh, manajemen yang melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan dapat mencoba menyembunyikan salah saji dengan menciptakan faktur fiktif, karyawan atau manajemen yang memperlakukan kas secara tidak semestinya dapat mencoba menyembunyikan tindakan pencurian mereka dengan memalsu tanda tangan atau menciptakan pengesahan elektronik yang tidak sah di atas dokumen otorisasi pengeluaran kas. Audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia jarang berkaitan dengan keaslian dokumentasi, atau auditor tidak terlatih sebagai atau diharapkan sebagai seorang yang ahli dalam menguji keaslian seperti itu. Kecurangan juga disembunyikan melalui kolusi di antara manajemen, karyawan atau pihak ketiga. Sebagai contoh, melalui kolusi, bukti palsu bahwa pengendalian aktivitas telah dilaksanakan secara efektif dapat disajikan kepada auditor. Contoh lain, auditor dapat menerima konfirmasi palsu dari pihak ketiga yang melakukan kolusi dengan manajemen. Kolusi dapat menyebabkan auditor percaya bahwa suatu bukti dapat meyakinkan, meskipun kenyataannya palsu. Karena kemungkingan terjadinya kecurangan sangat tinggi, perusahaan menerapkan pengawasan yang lebih ketat lagi. Semakin tinggi tingkat kecurangan yang terjadi dalam perusahaan, kebutuhan akan supervisi juga akan semakin tinggi. b. Faktor risiko yang berkaitan dengan kondisi industri. Contohnya mencakup: (1) Akuntansi baru, undang-undang, atau persyaratan peraturan yang dapat menghancurkan stabilitas keuangan atau profitabilitas entitas. (2) Tingginya tingkat kompetisi atau kejenuhan pasar, yang disertai dengan menurunnya laba. (3) Menurunnya industri dengan meningkatnya kegagalan bisnis dan menurunnya permintaan customers. (4) Perubahan pesat dalam industri, seperti kerentanan terhadap perubahan cepat teknologi atau keusangan produk yang cepat. c.Faktor risiko yang berkaitan dengan karakteristik operasi dan stabilitas keuangan. Contohnya mencakup: (1) Ketidakmampuan untuk menghasilkan arus kas dari operasi, sementara itu perusahaan dilaporkan laba dan labanya mengalami pertumbuhan. (2) Tekanan signifikan untuk memperoleh modal yang diperlukan untuk mempertahankan daya saing dengan mempertimbangkan posisi keuangan entitas-termasuk kebutuhan dana untuk membelanjai pengeluaran riset dan pengembangan atau pengeluaran modal. (3) Transaksi signifikan antar pihak yang memiliki hubungan istimewa yang tidak dalam
  • 4. kegiatan bisnis normal atau dengan entitas yang memiliki hubungan istimewa yang tidak diaudit atau diaudit oleh kantor akuntan publik lain. (4) Struktur organisasi yang sangat kompleks yang terdiri dari entitas legal, garis wewenang manajerial, atau perjanjian kontrak yang berbagai macam dan tidak biasa, tanpa tujuan bisnis yang nyata. (5) Kesulitan dalam penentuan organisasi atau individu yang mengendalikan entitas. (6) Pertumbuhan atau profitabilitas yang sangat pesat, terutama dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. (7) Sangat tergantung terhadap utang atau kemampuan rendah untuk memenuhi persyaratan pembayaran kembali utang; perjanjian penarikan utang yang sulit untuk dipenuhi. (8) Ancaman kebangkrutan atau penyitaan yang akan terjadi segera atau pengambilalihan perusahaan secara paksa (hostile take over ). (9) Posisi keuangan yang buruk atau menurun bila manajemen memiliki utang entitas dalam jumlah yang signifikan yang dijamin secara pribadi. Sumber: Berbagai Sumber Hakekat Pengendalian Internal serta Pertimbangan Auditor atas Pengendalian Internal Atestasi Kepatuhan Proses Bisnis, Pertimbangan Lainnya serta Laporan atas Pemrosesan Transaksi oleh Organisasi Jasa Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan, Manajemen Laba, Konsekuensi Ekonomis Laporan Keuangan Bukti Audit serta Prosedur dan Dokumentasi Audit