Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi produk jadi melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan. Sehingga perusahaan tersebut aktivitas utamanya adalah memproduksi suatu barang mentah menjadi barang jadi. Dan hasil dari produksi bisa langsung digunakan oleh pelanggan.
Kararteristik perusahaan manufaktur diantaranya:
1. proses pengolahan bahan baku (row material, barang dalam proses) menjadi produk. Dalam proses ini bagian yang dikerjakan ialah pemilihan bahan, manajemen kualitas, EPE.
2. Setiap work station akan mengkonsumsi biaya. Maka pada setiap bagian pasti akan ada suatu kegiatan yang dapat menjadi nilai tambah sehingga suatu perusahaan tidak akan membuang biaya sia-sia jika tidak dibutuhkan.
3. Revenue ditentukan oleh “Keunggulan kompetitif” perusahaan dalam menghasilkan produk. Kapasitas dan jumlah produk yang diproduksi itu akan menjadikan ukuran perusahaan
Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Sistem penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar ke kasir.
12. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas mercu buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
SIKLUS PROSES BISNIS REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DOSEN: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
NAMA : ADI NURPERMANA
NIM : 55516120012
SEMESTER : 1 (SATU)
FAKULTAS : PASCASARJANA (MAGISTER AKUNTANSI)
KELAS : REGULER 2
PASCASARJAN
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2017
2. Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi produk jadi
melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan. Sehingga perusahaan tersebut
aktivitas utamanya adalah memproduksi suatu barang mentah menjadi barang jadi. Dan hasil dari
produksi bisa langsung digunakan oleh pelanggan.
Kararteristik perusahaan manufaktur diantaranya:
1. proses pengolahan bahan baku (row material, barang dalam proses) menjadi produk. Dalam
proses ini bagian yang dikerjakan ialah pemilihan bahan, manajemen kualitas, EPE.
2. Setiap work station akan mengkonsumsi biaya. Maka pada setiap bagian pasti akan ada suatu
kegiatan yang dapat menjadi nilai tambah sehingga suatu perusahaan tidak akan membuang
biaya sia-sia jika tidak dibutuhkan.
3. Revenue ditentukan oleh “Keunggulan kompetitif” perusahaan dalam menghasilkan produk.
Kapasitas dan jumlah produk yang diproduksi itu akan menjadikan ukuran perusahaan
Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung
dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Sistem
penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pembeli akan mengambil barang
setelah harga barang dibayar ke kasir.
B. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus (tidak
langsung lunas). Pembayarannya bisa diterima melalui dua tahap atau lebih yang dilakukan
pembayaran secara angsuran.
C. Dokumen dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai dan Kredit
Penjualan Tunai
Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut :
a. Faktur penjualan tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:
3. lembar 1 akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran barang
kepada kassa,
lembar 2 akan diserahkan kepada bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah
penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kassa dan sekaligus sebagai slip
pembungkus yang akan ditempel di pembungkus barang sebagai identitas barang, dan
lembar 3 yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan dijadikan sebagai arsip
sementara berdasarkan nomor urutnya sebagai pengendali apabila terjadi kejanggalan transaksi
penjualan.
b. Pita Register kas
Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang dioperasikan oleh bagian kassa setelah
terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang dan juga sebagai
dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan
dicatat dalam register kas.
2) Penjualan Kredit
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan Kredit adalah :
1. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya
Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi
kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti
yang tertera dalam dokumen tersebut.
Tembusan dokumen ini berupa :
1. Tembusan Kredit (Credit Copy)Dokumen ini digunakan untuk memperoleh status kredit
pelanggan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari fungís kredit.
2. Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy)Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan
kepada pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses
pengiriman.
3. Surat Muat (Bill of Lading) Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari
perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.
4. 4. Slip Pembungkus (Packing Slip) Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk
memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan dalam mengidentifikasi barang-
barang yang diterimanya. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)
Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang dikirim ke fungsi gudang untuk
menyiapkan jenis barang dengan spesifikasi sesuai dengan yang tercantum didalamya, agar
menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual dalam
kartu gudang.
2. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-up Copy)
Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan oleh fungsi penjualan
menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi penjualan telah menerima tembusan surat
order pengiriman dari fungsi pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman
barang, arsip pengendalian pengiriman ini kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order
pengiriman yang telah dipenuhi. Arsip pengendalian pengiriman ini merupakan sumber informasi
untuk membuat laporan mengenai pesanan pelanggan yang belum dipenuhi.
3. Arsip Index Silang (Cross-index File Copy)
Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik menurut nama
pelanggan untuk memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan mengenai status
pesanannya.
4. Faktur Penjualan dan Tembusannya
Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk mencatat timbulnya
piutang. Faktur penjualan merupakan lembar pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada
pelanggan.
Tembusan dokumen ini berupa :
Tembusan Piutang (Account Receivable Copy) Dokumen ini merupakan tembusan faktur
penjualan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk
mencatat piutang dalam kartu piutang
5. Tembusan Jurnal Penjualan (Sales Journal Copy) Dokumen ini merupakan tembusan yang
dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar mencatat transaksi
penjualan dalam jurnal penjualan.
Tembusan Analisis (Analysis Copy) Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh
fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk menghitung harga pokok penjualan
yang dicatat dalam kartu persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi
wiraniaga.
Tembusan wiraniaga (Sales person Copy) Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan
kepada wiraniaga untuk memberitahu bahwa order dari pelanggan yang lewat ditangannya
telah dipenuhi sehingga memungkinkannya untuk menghitung komisi penjualan yang menjadi
haknya.
5. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk
menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. Data yang
dicantumkan dalam dokumen ini berasal dari kartu persediaan. Secara periodik harga pokok
produk yang dijual selama jangka waktu tertentu dihitung dalam rekapitulasi harga pokok
penjualan dan kemudian dibuatkan dokumen sumber berupa bukti memorial untuk mencatat harga
pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
6. Bukti Memorial
Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan kedalam jurnal umum.
Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga
pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
D. Fungsi-fungsi yang Terkait dengan Penjualan Tunai dan Kredi
Penjualan Tunai
Adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut :
Bagian Order Penjualan, Fungsi ini menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan
tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran kas di
bagian kassa.
6. Bagian Kassa
Fungsi ini menerima pembayaran uang sebesar harga barang yang terdapat pada faktur.
Bagian Pembungkus, Fungsi ini membungkus barang dan memberikannya kepada pembeli
ditukar dengan faktur yang telah dilunasi.
Bagian Akuntansi, Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal
umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang secara
periodik serta membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan manajemen.
> Penjualan Kredit
Fungsi yang terkait dengan penjualan kredit meliputi :
Bagian Penjualan
Menerima order pelanggan baik melalui surat maupun telepon yang mengidentifikasikan
jenis dan kuantitas barang yang diminta. Fungsi ini akan menambahkan informasi yang belum
lengkap pada surat order (seperti keterangan barang yang dijual, nama dan alamat pelanggan,
jumlah dan harga per unit, dan informasi keuangan lainnya seperti potongan harga, dan ongkos
angkut.)
Departemen Kredit
Bagian kredit menentukan batas kredit, kelayakan pemberian kredit pada pelanggan dan
memberikan persetujuan kredit sehingga salinan order penjualan dapat didistribusikan ke
departemen penagihan, pergudangan, dan pengiriman.
Gudang
Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang
dipesan oleh pelanggan, menandatangani salinan surat perintah pengeluaran barang sebagai bukti
pesanan sudah dikerjakan dengan benar serta menyerahkan barang ke departemen pengiriman.
Bagian gudang perlu mencatat penyesuaian data persediaan
Departemen Pengiriman
7. Bagian pengiriman bertanggung jawab untuk mencocokkan barang dengan surat surat jalan untuk
memastikan kebenaran pesanan. Petugas pengiriman menyerahkan barang, dokumen pengiriman,
dan dua rangkap Bill Of Leading ke perusahaan jasa pengiriman, kemudian melakukan tugas-tugas
sebagai berikut :
Mencatatat pengiriman pada buku harian pengiriman barang.
Menyerahkan dokumen surat perintah pengeluaran barang dan surat jalan ke departemen
penagihan sebagai bukti pengiriman sudah dilaksanakan.
Menyimpan satu salinan untuk tiap-tiap dokumen pengiriman dan dokumen tagihan bongkar
muat barang.
Departemen Penagihan
Bagian penagihan ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan
kepada pelanggan setelah memperoleh informasi lengkap berkenaan pengiriman barang dari
informasi yang terdapat pada surat perintah pengeluaran barang dan surat jalan, membuat jurnal
penjualan, serta mengirimkan salinan buku besar dari order penjualan ke bagian piutang.
Departemen Akuntansi
Bagian piutang bertanggung jawab untuk memposting data salinan buku besar order penjualan ke
buku besar pembantu piutang dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para
debitur. Bagian buku besar meringkas buku rekening dari bagian piutang, membuat laporan
penjualan serta mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu persediaan. Laporan
Yang dihasilkan Dalam Penjualan Kredit merupakan hasil akhir proses akuntansi. Laporan berisi
informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.
ProsedurPenjualan Tunai dan Kredit
Penjualan Tunai
Adapun prosedur atas transaksi penjualan tunai adalah sebagai berikut :
Prosedur order penjualan
Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan dalam menerima order dari
pembeli, mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar yang akan didistribusikan masing-
8. masing satu kepada pembeli sebagai bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirmkan ke bagian
gudang, dan untuk bagian order penjualan sendiri sebagai arsip dokumentasi yang akan disimpan
menurut nomor urut faktur.
Prosedur penerimaan kas
Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah menerima faktur penjualan
tunai dari bagian order penjualan tunai dari pembeli sekaligus mengoperasikan mesin cash register
sehingga menghasilkan bukti cash register yang akan ditempelkan pada faktur yang telah
dibubuhkan cap lunas dan diserahkan kembali kepada pembeli untuk kepentingan pengambilan
barang ke bagian pengiriman barang.
Prosedur penyerahan barang
Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah menerima faktur penjualan
tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan kuantiítas yang sebenarnya sekaligus
pencatatannya kedalam kartu gudang yang akan diserahkan ke bagian pengiriman
Prosedur pencatatan kas
Pencatatan kas ditangani oleh departemen akuntansi dalam jurnal penjualan dan penerimaan
kas setelah menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri oleh pita register kas dari bagian
pengiriman barang.
Penjualan Kredit
Adapun yang menjadi prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut
:
Proses penjualan
Proses penjualan diawali dari adanya pesanan dari pelanggan yang menyatakan jenis dan
kuantiítas barang yang ditujukan kepada departemen penjualan dalam bentuk surat, telepon
langsung oleh pelanggan kepada bagian penjualan dan kemudian akan membuat sales order untuk
didistribusikan ke departemen lain yang berkaitan dengan masalah penjualan.
Proses Kredit
9. Fungsi dari departemen kredit meliputi penyetujuan atau otorisasi atas transaksi yang
mencakup verifikasi atas kelayakan kredit dapat diberikan kepada pelanggan. Selain itu,
departemen kredit juga berperan dalam menyetujui adanya retur dan potongan penjualan serta
adanya penyesuaian atas rekening pelanggan, menilai dan menyetujui neraca saldo umur piutang
dalam penentuan sisa kredit dari pelanggan. Salinan dari persetujuan kredit atas penjualan akan
dikelola dan disimpan dalam file pesanan pelanggan sampai berakhirnya transaksi.
Proses Penagihan
Faktur, memo kredit dan penyesuaian faktur lainnya yang diterima pada saat persetujuan
kredit oleh departemen penagihan sebagai tanda terima dari dokumen pengiriman atas pengeluaran
barang akan dikelola ke piutang dagang untuk diposting ke rekening pelanggan.
Proses Pengeluaran Barang dari Gudang
Salinan surat penjualan barang yang berasal dari departemen penjualan atas adanya pesanan
penjualan yang dikelola kemudian oleh bagian gudang mengisyaratkan kepada bagian gudang
untuk mempersiapkan barang yang diinginkan oleh pelanggan sesuai dengan pesanan dan
mengeluarkan barang yang dimaksud. Setelah petugas menulis inisial pada salinan surat
pengeluaran barang yang mengindikasikan bahwa pesanan sudah lengkap dan benar, satu salinan
surat pengeluaran barang akan dikirimkan ke departemen pengiriman dan salinan lainnya akan
disimpan di gudang sebagai catatan transaksi.
Proses Pengiriman Barang
Pengiriman barang akan dilakukan oleh departemen pengiriman setelah departemen
pengiriman menerima surat pengiriman barang dari departemen persediaan (bagian gudang).
Dokumentasi atas adanya pengiriman barang akan disiapkan oleh departemen pengiriman sebuah
bill of lading yaitu pertukaran dokumentasi antara pengirim dan pengangkut.
Proses Update Persediaan
Dalam hal pemutakhiran data persediaan barang dilakukan berdasarkan atas dokumen
pengeluaran barang dari departemen pengiriman yang akan dilakukan oleh Bagian akuntansi yang
10. akan memperbaharui catatan akun buku besar pembantu persediaan, dan setelah proses
pembukuan selesai dilakukan dokumen pengeluaran barang akan disimpan.
Proses Piutang Dagang
Bagian yang berperan atas pencatatan piutang dagang oleh pelanggan dilakukan oleh
departemen akuntansi bagian piutang dagang dengan cara membukukan salinan buku besar
pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang dan setelah proses pembukuan selesai
dilakukan staff piutang dagang akan menyimpan salinan buku besar yang akan merangkum setiap
saldo akun menjadi satu dan mengirimkannya ke buku besar umum.
Proses Pencatatan Buku besar Umum
Pengendalian persediaan dan ikhtisar setiap akun yang berasal dari piutang dagang akan
terlaksana pada saat penutupan periode pemrosesan setelah departemen buku besar umum telah
menerima voucher jornal dari departemen penagihan.
F. Pengendalian internal atas Penjualan Tunai dan Kredit
Dalam hal penjualan tunai hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi adanya kecurangan yang
rentan dilakukan oleh pegawai sebaiknya dilakukan pemisahan tugas antara orang yang mengelola
penjualan dengan yang mengelola kas sementara (kassa) seharusnya tidak dikelola oleh satu orang
saja untuk menghindari adanya penggelapan dana yang akan dilakukan oleh kassa secara mudah.
Selain itu pita cash register juga akan Sangat berperan besar dalam hal penanggulangan
penggelapan dana yang dilakukan oleh kassa dengan cara mengeluarkan cash register sebagai
bukti pembayaran yang dilakukukan oleh pelanggan, karena pelanggan dapat mengecek
kesesuaian jumlah yang harus dibayar dengan jumlah pembyaran yang akan diserahkan kepada
kassa.
Pengendalian internal dalam penjualan kredit dapat dilakukan dengan cara pencatatan penjualan
yang didukung oleh dokumen pengiriman yang sah dan pesanan pelanggan yang telah disetujui
untuk menghindari adanya penjualan fiktif.
11. Selain itu adanya otorisasi kredit atas transaksi penjualan yang sah dalam untuk setiap prosedur
persetujuan kredit sebelum pengiriman, otorisasi pengiriman barang, dan otorisasi penentuan
harga dan syarat-syarat penjualan, pengangkutan dan potongan secara jelas.
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis
internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness).
Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (opportunity) dan tantangan (Threats)
Faktor- Faktor Internal dan Eksternal Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pelabuhan
sebagai faktor-faktor internal, tim pembuat rencana perlu memperhatikan tiga unsur yaitu sumber-
sumber daya (input), strategi berjalan (process) dan kinerja (outputs). Pertimbangan atas kekuatan
dan kelemahan organisasi tidak lain adalah mengidentifikasi keunggulan perusahaan, kemampuan
bersaing, ketajaman strategi untuk memenangkan pertarungan dan pengelolaan sumber daya yang
tepat sehingga menjamin kelangsungan usaha. Faktor peluang dan ancaman ditemukan dengan
memperhatikan perkembangan politik, ekonomi, sosial, teknologi, pendidikan, termasuk juga
stakeholder eksternal utamanya penyalur sumber-sumber daya (langsung atau tidak langsung).
Fokus perhatian tim hendaknya tidak hanya ditujukan pada aspek negatif berupa ancaman, akan
tetapi peluangpun harus mendapat perhatian. Diperhitungkan pula sebagai stakeholder eksternal:
pengguna jasa, pelanggan, pendana, pembayar pungutan, regulator, dan lembaga terkait. Termasuk
dalam kategori eksternal adalah pesaing, kekuatan, persaingan, potensi menambah kekuatan
penting, serta semua kaki tangan atau jaringannya.
Faktor eksternal yang berada di luar kendali dan merupakan faktor pengaruh akan datang yakni
pasar, pesaing, regulasi, pemasok, sistem ekonomi, teknologi, dan konsumen atau pengguna jasa.
Analisis lingkungan internal dan eksternal tetap dalam rangka mewujudkan misi. Titik-titik
pertemuan antara faktor-faktor internal dan ekternal satu terhadap yang lain merupakan arah dari
perumusan strategi. Diagram yang terlihat pada gambar 2 dinamakan Strategy Matrix yang
menunjukkan bahwa perusahaan mengejar kombinasi terbaik yakni keterpaduan kekuatan dengan
peluang. Pertemuan kelemahan dengan peluang dan kekuatan dengan ancaman patut dihindari dan
titik temu kelemahan dengan ancaman adalah pertemuan terburuk bahkan berbahaya. Kekuatan
12. dan kelemahan perusahaan dari Heizer dan Render terdiri atas kebutuhan modal, kemampuan
manajemen, kinerja, tingkat laba, kapasitas/utilisasi, integral vertikal, keterampilan teknis, inovasi,
dan posisi pasar. Sedangkan peluang dan ancaman meliputi budaya, kependudukan, ekonomi,
politik/hukum, teknologi, publik terdiri dari investor, kreditor, pemasok, distributor, pelanggan,
tenaga kerja, dan para pesaing.
Dalam konteks perumusan strategi keunggulan bersaing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu 1.Kekuatan adalah kondisi internal yang menjadi pendorong keberhasilan meraih posisi
unggul menghadapi persaingan, contohnya antara lain sumber daya manusia (profesional,
memiliki expertise, moralitas serta loyalitas tinggi), sumber daya keuangan (kinerja dan
ketersediaan dana investasi), sumber daya informasi (teknologi informasi superior, memiliki
network) 2. Kelemahan adalah kondisi internal yang menghambat keberhasilan mencapai tujuan
perusahaan contohnya antara lain manajemen sumber daya manusia (sistem spoil, perilaku
organisasi rigid) 3.Peluang adalah kondisi eksternal yang menjadi pendorong keberhasilan
perusahaan mewujudnyatakan misi, contohnya antara lain pemerintahan (deregulasi,
debirokratisasi), investor/pendana swasta (pemberian Tax Holiday) 4. Ancaman adalah kondisi
eksternal yang menghambat keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan, contohnya antara lain
ekonomi (resesi global, tingkat inflasi tinggi), sosial (kemerosotan nilai moral, pemakaian obat
terlarang), teknologi (salah kelola) Analisis pemetaan kekuatan dan kelemahan internal, maupun
peluang dan ancaman eksternal untuk industri jasa kepelabuhan tentu tidak terbebas dari misi yang
dinyatakan kepada stakeholders dan mandat yang diterima dari pemerintah selaku shareholder.
Isu-Isu Stategis Faktor Eksternal dan Internal Isu-isu strategis adalah pertanyaan yang mendasar
atau tantangan kritis yang memengaruhi mandat, misi, nilai, produk, dan kualitas pelayanan.
Perencanaan strategis terfokus pada hubungan serasih antara perusahaan dan lingkungan.
Memahami mandat dan lingkungan eksternal berarti menampung dalam rencana masukan-
masukan dari luar, dan memahami nilai-nilai kebersamaan dengan lingkungan internal berarti
masukan dari dalam untuk perencanaan. Suatu perusahaan yang tidak merespons isu strategis akan
mendatangkan sesuatu yang tidak diinginkan berbentuk ancaman, kehilangan peluang atau kedua-
duanya. Pengidentifikasian isu stategis dilakukan secara mendasar dengan pendekatan direct
approach terhadap mandat dan misi organisasi, dan SWOT (Strenghs, Weaknesses, Oppurtunities,
Threats). Sebagai tindak lanjut dari pengidentifikasian, adalah mengelola isu-isu stategis di mana
13. diperlukan strategis yang perumusannya didasarkan pada hasil-hasil analisis faktor-faktor
eksternal dan internal. Matrix strategi seperti yang terlihat dalam gambar 2.2 telah dikembangan
menjadi Matrix SWOT atau TOWS Matrix Matrix SWOT yang dikembangkan Wheelen dan
Hunger tersusun seperti yang terlihat pada tabel 2.1.Baris horizontal berisi Internal Factor Analysis
Summary (IFAS), dan kolom vertikal berisi External Factor Analysis Summary (EFAS). Pada Sel
Strengths-Oppurtunities (SO) diprogramkan strategi memanfaatkan peluang berkembang dengan
menggunakan kekuatan yang ada. Pada sel Weakness-Oppurtunities (WO) diprogramkan strategi
memanfaatkan peluang berkembang dengan mengatasi kelemahan internal. Pada sel Strengths-
Threats (ST) disusun stategi memanfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman; pada sel
Weakness-Threats (WT) dibangun stategi memperkecil kelemahan dan pada saat yang sama
menghindari ancaman eksternal.
Implementasi analisis SWAt di perusaahaan saya sekarang bekerja,mungkin ada beberapa yang
belum di terapkan di perusahaan, karna keterbatasan perusahaan saya bekerja saat ini masih kecil.
Tapi menurut saya dengan analisis SWOT ini diharapkan permasalahan di perusahaan akan ter
back up.