SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
1 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
PENGAUDITAN SIKLUS PENDANAAN
Sifat siklus pendanaan hampir mirip dengan siklus investasi, dimana perbedaannya ialah jika
dalam siklus investasi perusahaan membeli saham atau obligasi perusahaan lain, maka
dalam siklus pendanaan perusahaan mengeluarkan surat berharga saham atau obligasi
(utang jangka panjang). Siklus pendanaan berkaitan dengan transaksi mengenai
penghimpunan dana dari pihak lain, dimana penghimpunan dana ini dimaksudkan sebagai
setoran modal melalui penjualan saham maupun sebagai utang jangka panjang. Disamping
itu, siklus pendanaan juga berkaitan dengan pembayaran kembali utang jangka panjang
yang telah jatuh tempo, pembayaran bunga dan dividen. Siklus ini meliputi dua kelompok
transaksi yaitu:
· Transaksi utang jangka panjang: yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel, dan
pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya.
· Transaksi ekuitas pemegang saham (modal): yang meliputi penerbitan dan
penebusan kembali saham prefern dan saham biasa, transaksi pembelian kembali
saham dan pembayaran dividen.
Siklus pendanaan bersinggungan dengan siklus pengeluaran kas, dimana hal ini memiliki
alasan karena pembayaran bunga obligasi dan dividen oleh perusahaan biasanya
dilaksanakan dalam bentuk uang atau sejenisnya. Rekening yang terkait yaitu:
Transaksi utang jangka panjang Transaksi ekuitas pemegang
saham
Obligasi, hipotik, wesel, dan
pinjaman jangka panjang
Saham prefern
Premi obligasi Saham biasa
Utang bunga Saham dibeli kembali
Biaya bunga Paid-in capital
Laba (rugi) dalam penghentian
obligasi
Laba ditahan
Dividen
Utang dividen
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus pendanaan adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendanan. Tujuan audit
ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh
manajemen. Tujuan audit siklus pendanaan adalah sebagai berikut:
2 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
Kategori
Asersi
Tujuan Audit Kelompok
Transaksi
Tujuan Audit Saldo Rekening
Keberadaan
atau
Keterjadian
Transaksi-transaksi biaya bunga
dan transaksi laba-rugi lainnya
yang telah dibukukan
mencerminkan pengaruh dari
transaksi dan kejadian utang
jangka panjang yang terjadi
dalam tahun yang diperiksa (AT1)
Saldo utang jangka panjang dalam
pembukuan mencerminkan utang yang
ada pada tangal neraca (AT2)
Saldo ekuitas pemegang saham
)modal) dalam pembukuan
mencerminkan hak pemilik yang ada
pada tanggal neraca (AT3)
Kelengkapan Semua biaya bunga dan transaksi
pendapatan lain yang berkaitan
dengan utang jangka panjang
yang terjadi selama periode yang
diperiksa telah dicatat (L1)
Saldo-saldo utang jangka panjang
mencerminkan semua utang jangka
panjang kepada kreditur per tanggal
neraca (L2)
Saldo ekuitas pemegang saham
mencerminkan klaim pemilik aras aset
perusahaan
Hak dan
Kewajiban
Semua saldo utang jangka panjang
dalam pembukuan mencerminkan
kewajiban perusahaan HK1)
Saldo ekuitas pemegang saham
mencerminkan klaim pemilik atas aset
perusahaan (HK2)
Penilaian atau
Pengalokasian
Transaksi biaya bungan dan
pendapatan lainnya yang
berkaitan dengan utang jangka
panjang telah dinilai dengan
tepat sesuai dengan PABU (NA1)
Saldo-saldo utang jangka panjang
(NA2) dan ekuitas pemegang saham
(NA3) telah dinilai dengan tepat sesuai
dengan PABU.
Penyajian dan
Pengungkapan
Transaksi utang jangka panjang
dan ekuitas pemegang saham
(modal) telah diidentifikasi dan
dikelompokkan dengan benar
dalam laporan keuangan (SU1)
Saldo-saldo utang jangka panjang dan
ekuitas pemegang saham telah
diidentifikasi dan dikelompokkan
dengan tepat dalam laporan keuangan
(SU2)
Semua syarat, ketentuan, komitmen,
3 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
dan kewajiban yang berkaitan dengan
utang jangka panjang telah
diungkapkan dengan memadai (SU3)
Semua hal yang berkaitan dengan
penerbitan saham seperti nilai nominal
atau nilai yang ditetapkan, saham
diotorisasi dan saham ditempatkan,
serta jumlah saham yang dibeli
kembali, telah diungkapkan (SU4)
PERENCANAAN AUDIT
Pertimbangan dalam perencanan audit meliputi:
a. Materialitas : arti penting dari utang jangka panjang dalam posisi keuangan berbagai
perusahan dapat saja berbeda-beda. Pada umumnya di perusahaan, perbandingan utang
jangka panjang terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham tidak material,
tetapi pada perusahaan-perusahaan seperti PLN, perusahaan gas dan air minum utang
jangka panjang bisa mencerminkan lebih dari 50% klaim atas total aktiva.
b. Risiko bawaan : risiko salah saji dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi-transaksi
siklus keuangan biasanya rendah, dimana dalam kebanyakan perusahaan transaksi-
transaksi siklus ini jarang terjadi kecuali untuk pembayaran bunga dan dividen, yang
kadang-kadang ditangani oleh pihak luar. Disamping itu juga, transaksi-transaksi
semacam ini kebanyakan membutuhkan otorisasi dari dewan komisaris dan pejabat
perusahaan terlibat dalam pelaksanaannya.
c. Risiko prosedur analitis : merupakan elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan
prosedur analitis dalam mendeteksi kekeliruan material. Apabila auditro memahami
aktivitas-aktivitas investasi dan sifat bisnis klien, maka kativitas-aktivitas pendanaan klien
bisa diperkirakan.
d. Risiko pengendalian: penerapan komponen-komponen pengendalian internal atas
transaksi-transaksi dan saldo-saldo pada siklus pendapatan dalam banyak hal serupa
dengan apa yang telah diterapkan untuk siklus investasi. Sebagai contoh, dalam
lingkungan pengendalian, tanggung jawab atas transaksi biasanya dibebankan pada
kepala departemen yang harus memiliki integritas dan kompetensi untuk melakukan
tugas-tugas tersebut. Sebagian besar transaksi memerlukan otorisasi dari dewan
komisaris, dan dewan komitmen audit harus memonitor dengan ketat aktivitas dan
pengendalian dalam siklus ini.
4 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
DOKUMEN DAN CATATAN
Sejumlah dokumen yang ada pada siklus pendanaan sama seperti siklus investasi, seperti
sertifikat saham dan sertifikat obligasis, namun sudut pandangnya dibalik menjadi sudut
pandang penerbit (issuer). Selain itu, transaksi-transaksi pada siklus pendanaan menyangkut
ayat-ayat dalam jurnal umum dan jurnal penerimaan dan pengeluaran kas untuk penerbitan
dan penghentian utang serta sekuritas saham, pembayaran dan bunga, dan pengumuman
serta pembayaran dividen.
FUNGSI-FUNGSI DAN PENGENDALIAN YANG BERSANGKUTAN
Fungsi-fungsi siklus pendanaan dan aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan siklus
pendanaan, yaitu:
- Pemberian otorisasi atas obligasi dan modal saham. Dewan komisaris biasanya
memberi otorisasi berdasarkan atas perencanaan stratejik dan aktivitas investasi
perusahaan.
- Penerbitan obligasi dan modal saham. Penerbitan dilakukan sesuai dengan otorisasi
yang diberikan dewan komisaris dan peraturan hukum yang berlaku, dan hasil
penerbitan disetorkan segera ke bank secara utuh; sertifikat obligasi dan saham
harus diamankan secara fisik.
- Pembayaran bungan obligasi dan dividen tunai. Pembayaran dilakukan terhadap
penerimaan uang berhak sesuai dengan otorisasi dewan komisaris dan manajemen.
- Pelunasan dan pembelian kembali obligasi dan modal saham. Transaksi-transaksi
dilakukan sesuai dengan otorisasi dewan komisaris; saham yang dibeli kembali harus
diamankan secara fisik.
- Pencatatan transaksi pembelanjaan. Transaksi-transaksi dicatat dengan benar, baik
mengenai jumlahnya, penggolongannya, maupun periode akuntansinya sesuai
dengan otorisasi dan dokumen pendukung; tugas pelaksanaan dan pencatatan
transaksi harus dipisahkan, pengecekan independen secara periodik mengenai
kecocokan antara buku besar pembantu dengan rekening kontrol.
Apabila auditor akan menerapkan strategi audit dengan penetapan tingkat risiko
pengendalian pada tingkat maksimum atau tinggi, maka auditro harus memiliki pemahaman
yang cukup mengenai sistem pengendalian untuk merencanakan audit dengan strategi
tersebut. Oleh karena itu, auditor harus dapat mendapatkan dan mendokumentasikan
pemahamannya tentang setiap komponen pengendalian yang akan berpengaruh terhadap
siklus pendanaan. Dengan pengetahuan ini, auditor harus bisa mengindikasikan salah saji
potensial atas asersi-asersi siklus pendapatan, menentukan tingkat risiko deteksi bisa
diterima, dan merancang pengujian substantif.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO-SALDO UTANG JANGKA PANJANG
Dari sudut pandang pengauditan, utang wesel, utang hipotik, dan utang obligasi mempunyai
karakteristik yang sama. Pada umumnya, utang-utang semacam ini (1) disertai dengan
5 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
perjanjian tentang bunga yang disepakati, (2) memerlukan persetujuan dari dewan
komisaris, (3) mungkin disertai dengan jaminan harta tetap atau bentuk lainnya. Tujuan
audit atas rekening-rekening tersebut biasanya dapat dicapai dengan mudah.
Pada umumnya perusahaan hanya memiliki sedikit transaksi berkaitan dengan utang jangka
panjang, tetapu jumlah per transaksi seringkali sangat signifikan. Transaksi utang jangka
panjang jarang memiliki masalah dengan pisah batas akhir tahun. Oleh karena itu, pengujian
substantif atas saldo utang jangka panjang bisa dilakukan sebelum atau sesudah tanggal
neraca. Pengujian atas biaya yang berkaitan biasanya dilakukan bersamaan dengan
pengujian atas saldo utang.
PENENTUAN RISIKO DETEKSI
Risiko deteksi untuk semua asersi yang berkaitan dengan saldo rekening biasanya
ditetapkan rendah karena sifat dan volume transaksi utang jangka panjang relatif jarang,
kecuali untuk asersi kelengkapan dan penilaian atau pengalokasian. Namun auditor harus
tetap skeptis terhadap kemungkinan terjadinya utang tidak dicatat.
PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG JANGKA PANJANG
Kategori Pengujian Substantif
Prosedur-
prosedur awal
1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
untuk menentukan:
a. Signifikansi berbagai sumber pembelanjaan (utang dan
ekuitas) bagi perusahaan klien.
b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh terhadap
kebutuhan perusahaan akan pendanaan dan kemampuan
untuk melunasi kewajiban utang maupun ekuitas
c. Standar industri mengenai seberapa jauh industri
menggunakan pembelanjaan utang dan ekuitas serta
dampak utang terhadap laba bersih.
2. Lakukan prosedur-prosedur awal atas saldo-saldo dan catatan
utang jangka panjang yang akan diuji pada tahap berikutnya.
a. Telusur saldo awal utang jangka panjang ke kertas kerja
tahun lalu.
b. Review aktivitas dalam semua rekening utang jangka panjang
dan rekening laba-rugi yang bersangkutan dan selidiki ayat-
ayat jurnal yang nampak tidak biasa jumlah maupun
sembernya.
c. Dapatkan daftar utang jangka panjang dari klien dan pastikan
bahwa data dalam daftar sesuai dengan catatan
akuntansinya dengan cara:
- Periksa kebenaran penjumlahan menurun dan mendatar
6 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
dalam daftar, dan rekonsiliasi jumlah-jumlah tersebut
dengan buku besar pembantu utang jangka panjang dan
saldo di rekening kontrol.
- Periksa kesesuainan unsur-unsur dalam daftar dengan
ayat jurnal di buku pembantu dan rekening kontrol di
buku besar.
Prosedur
analitis
3. Lakukan prosedur analitis.
a. Hitung rasio-rasio: ROA, aliran kas bebas, utang berbunga
terhadap total aktiva, dsb.
b. Analisis rasio-rasio dan hubungannya dengan prakiraan
berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industri, atau
data lainnya.
Pengujian detil
transaksi
4. Cocokkan ayat jurnal dalam rekening utang jangka panjang dan
rekening laba-rugi yang bersangkutan.
Pengujian detil
saldo
5. Review otorisasi dan perjanjian utang jangka panjang.
6. Konfirmasi utang jangka panjang dengan kreditur atau wali
amanat (bond trustees).
7. Lakukan perhitungan kembali biaya bunga.
Penyajian dan
pengungkapan
8. Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU.
a. Tentukan bahwa saldo-sldo utang jangka panjang telah
diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam
laporan keuangan.
b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang berkaitan dengan
semua persyaratan, perjanjian, komitmen, dan ketentuan
penghentian yang berkaitan dengan utang jangka panjang.
PROSEDUR-PROSEDUR AWAL
Prosedur-prosedur awal sebagaimana berlaku untuk pengujian substantif atas saldo
rekening yang lain, juga berlaku untuk utang jangka panjang. Auditor harus memahami
bisnis dan bidang usaha klien, menentukan kebutuhan perusahaan akan pembelanjaan dari
luar, dan kemampuan untuk membayar utang-utangnya. Oleh karena aktivitas pembelanjan
jelas sangat berkaitan erat dengan aktivitas investasi, maka auditor bisa melakukan kegiatan
tersebut untuk kedua aktivitas ini secara bersamaan.
7 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
Dalam prosedur inisial, hal yang pertama dilakukan auditor ialah memriksa ketepatan
matematis skedul pendukung dengan cara merekonsiliasi saldo dalam skedul dengan saldo
buku besar dan buku pembantu utang jangka panjang. Skedul yang umum adalah daftar
jumlah obligasi yang dipegang pemilik dengan register yang disiapkan oleh bond trustee.
PROSEDUR ANALITIS
Bagian terpenting pengauditan utang jangka panjang panjang adalah penentuan bahwa
informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan prakiraan auditor. Pemahaman
auditor atas bisnis dan bidang usaha klien serta risiko prosedur analitis bisa mengarahkan
pada prosedur-prosedur yang bisa dilakukan auditor untuk menetapkan kewajaran
informasi keuangan yang berkaitan dengan utang jangka panjang dan biaya bunga. Auditor
juga harus menilai pengungkapan tentang saat jatuh tempo dan hal-hal penting lainnya
sesuai dengan isi perjanjian. Sebagai bagian dari pertanggungjawaban auditor untuk menilai
kelangsungan hidup perusahaan klien, auditor harus mengevaluasi kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan aliran kas yang cukup untuk membayar bunga, utang yang jatuh tempo,
dan hal-hal lain sesuai dengan perjanjian. Pada waktu melaksanakan prosedur analitis,
auditor harus selalu bersikap skeptis professional dan menyelidiki hal-hal yang tidak normal.
PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI
Dalam pengujian obligasi, auditor harus mendapatkan bukti mengenai nilai nominal obligasi
dan hasil bersih yang diperoleh dari penerbitan obligasi. Penerbitan surat-surat utang harus
ditelusur ke penerimaan kas yang dibuktikan dengan tanda terima pembayaran dari broker.
Pembayaran pokok pinjaman utang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa
voucher atau bukti pengeluaran kas. Pembayaran untuk pelunasan utang dapat diperiksa
juga dengan menginspeksi sertifikat wesel atau sertifikat obligasi untuk memastikan bahwa
sertifikat-sertifikat tersebut telah diberi tanda “LUNAS” atau telah dibatalkan. Apabila
pembayaran pokok utang dilakukan secara angsuran, maka ketepatan pengangsuran harus
diperiksa juga ke daftar angsuran. maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke
daftar angsuran. Obligasi mungkin juga dikonversi menjadi saham. Apabila hal ini terjadi,
maka auditor harus memeriksa transaksi konversi tersebut dengan menginspeksi sertifikat
obligasi yang dibatalkan dan sertifikat saham yang bersangkutan.
Apabila bunga obligasi dibayar melalui pajak luar yang independen, maka auditor harus
memeriksa laporan pembayaran bunga yang dibuat agen. Pencocokan ayat-ayat jurnal yang
diposting ke dalam rekening utang jangka panjang ke dokumen pendukungnya akan
memberi bukti mengenai 4 asersi yaitu :
- keberadaan atau keterjadian
- kelengkapan
- hak dan kewajiban
- penilaian atau pengalokasian
8 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
Dalam hal ini asersi kelengkapan yang dibuktikan melalui pencocokan ke dokumen, hanya
terbatas pada pembuktian bahwa ayat-ayat jurnal yang telah mengurangi utang jangka
panjang adalah pendebetan (pengurangan) yang sah dan benar. Namun pencocokan ke
dokumen atas ayat-ayat jurnal tidak bisa menemukan adanya utang jangka panjang yang
tidak dicatat.
PENGUJIAN DETAIL SALDO
Konfirmasi utang
Auditor dapat melakukan konfirmasi mengenai keberadaan dan termin utang jangka
panjang dengan pihak yang meminjamkan dana, seperti bank dan bond trustee. Disamping
itu auditor juga dapat meminta klien membuat surat permintaan kepada pihak-pihak
tersebut untuk menjawab konfirmasi kepada auditor. Pengiriman surat dan penerimaan
jawaban konfirmasi harus dilakukan oleh auditor. Pengujian ini berkaitan dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penilaian atau
pengalokasian.
Review otorisasi dan kontrak
Bukti adanya otorisasi dapat dilihat dalam notulen rapat dewan komisaris. Otorisasi
pengeluaran utang jangka panjang meliputi referensi ke pasal aturan hukum yang berkaitan
dengan pembiayaan dengan pinjaman. Auditor juga harus menelaah mengenai aspek
hukum yang dapat terjadi apabila ada masalah dengan pinjaman. Prosedur pengujian ini
berkaitan erat dengan asersi keberadan atau keterjadiaan, hak dan kewajiban.
Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang
Auditor pertama kali melihat penjurnalan utang jangka panjang, dimana selanjutnya auditor
menelusuri keberadaan dokumen-dokumen pendukungnya, seperti: cancelled check,
voucher dan sertivikat penghentian obligasi. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian.
Menghitung kembali biaya bunga
Biaya bunga dapat diverifikasikan dengan bukti dokumen dan perhitungan kembali. Biaya
bunga yang dibebankan dapat diverifikasi dengan pengidentifikasian tanggal pembayaran
bunga terakhir, dan menghitung kembali jumlah yang dibukukan klien. Apabila ada kupon
pembayaran bunga obligasi, auditor dapat memeriksa kupon yang telah ditukarkan dan
merekonsiliasikan dengan jumlah bunga yang dibayarkan. Pengujian ini berkaitan erat
dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian
serta asersi hak dan kewajiban utang bunga yang harus dibayar.
9 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
MEMBANDINGKAN PENYAJIAN DENGAN PRINSIP AKUNTANSI BERLAKU UMUM
Agar laporan keuangan lebih informatif maka perubahan pada setiap rekening ekuitas
pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut dapat dilakukan pada batang
tubuh laporan utama dengan memberikan catatan di dalamnya atau disajikan ke dalam
laporan terpisah. Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas ini meliputi
ketentuan opsi saham, dividen yang tertunggak, nilai pari saham atau nilai yang ditetapkan,
preferensi dalam pembagian dividen dan likuiditas. Auditor mendapatkan bukti tentang
asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-pengujian diatas dan dari review atas
notulen rapat dan pencocokan ke rekening-rekening ekuitas pemegang saham. Dalam
mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan apakah ada saham yang telah
dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa, komitmen penerbitan saham yang
akan datang dalam rangka pembelian atau merger dengan perusahaan lain, pembatasan
pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal kerja. Bukti yang relevan bisa juga
diperoleh melalui diskusi dan komunikasi dengan penasehat hukum klien.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS EKUITAS PEMEGANG SAHAM (MODAL)
Seperti halnya utang jangka panjang, pengujian saldo ekuitas pemegang saham bisa
dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Dalam pengauditan saldo-saldo ini, untuk
asersi-asersi penilaian atau pengalokasian dan penyajian dan pengungkapan perlu
dipisahkan antara modal saham disetor dengan laba ditahan.
PENENTUAN RISIKO DETEKSI
Sama seperti risiko deteksi pada utang jangka panjang, risiko deteksi pada ekuitas kadang
ditetapkan rendah karena transaksi pada ekuitas terjadi tidak rutin. Namun jika transaksi ini
terjadi rutin pada perusahaan klien, maka risiko deteksi dapat ditetapkan moderat atau
tinggi.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Kategori Pengujian Substantif
Prosedur-
prosedur awal
1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha dan
tentukanlah:
a. Signifikansi berbagai sumber pendanaan (utang dan ekuitas).
b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh atas
kebutuhan perusahaan akan pendanaan serta kemampuan
untuk mendapatkan ekuitas modal dan membayar dividen.
c. Standar industri yang menunjukkan seberapa besar industri
menggunakan pembelanjaan modal.
2. Lakukan prosedur-prosedur awal atas saldo ekuitas pemegang
saham serta catatan-catatan yang akan diuji lebih lanjut.
10 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
a. Telusur saldo awal rekening-rekening ekuitas pemegang
saham ke kertas kerja tahun lalu.
b. Review aktivitas dalam rekening-rekening ekuitas pemegang
saham dan selidikilah ayat-ayat jurnal yang nampak tidak
biasa, baik dalam jumlah maupun sumbernya.
c. Dapatkan daftar-daftar perubahan dalam saldo-saldo ekuitas
pemegang saham yang dibuat klien dan pastikan bahwa
daftar-daftar tersebut akurat dan sesuai dengan catatan
akuntansi yang menjadi dasar pembuatannya dengan cara:
Lakukan penjumlahan menurun dan mendatar atas daftar-
daftar dan rekonsiliasi jumlah-jumlah tersebut dengan saldo-
saldo di buku pembantu dan di buku besar.
Ujilah kecocokan antara unsur-unsur dalam daftar dengan
pendebetan/pengkreditan di buku besar pembantu dan di
rekening buku besar.
Prosedur
analitis
3. Lakukan prosedur analitis.
a. Hitunglah rasio-rasio: ROE, divident payout ratio, EPS, dsb.
b. Bandingkan rasio-rasio tersebut dengan prakiraan auditor
berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industri, dan
data lainnya.
Pengujian detil
transaksi
4. Cocokkan semua pendebetan dan pengkreditan ke rekening
modal saham disetor dengan dokumen pendukungnya.
5. Cocokkan semua pedebetan dan pengkreditan ke rekening laba
ditahan dengan dokumen pendukungnya.
Pengujian detil
saldo
6. Review pasal-pasal dalam anggaran dasar perusahaan.
7. Review otorisasi dan termin-termin penerbitan saham.
8. Konfirmasi saham beredaran dengan registrar dan transfer
agent.
9. Inspeksi buku sertifikat saham.
10. Inspeksi saham-saham yang dibeli kembali.
Penyajian dan
pengumngkapan
11. Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU.
a. Tentukan bahwa saldo rekening ekuitas pemegang saham
telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam
laporan keuangan.
b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang menyangkut samua
perubahan dalam rekening-rekening ekuitas pemegang
saham selama periode yang diaudit, nilai nominal, preferensi
11 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
dividen dan likuidasi, ketentuan opsi saham, konversi, serta
saham tresury.
PROSEDUR-PROSEDUR AWAL
Auditor harus mendapatkan pemahaman mengenai bisnis dan bidang usaha klien untuk
menentukan (1) kebutuhan perusahaan akan pendanaan dari eksternal dan (2) kebutuhan
akan pendanaan dari ekuitas (modal saham) untuk mendukung perkembangan perusahaan.
Pendanaan dari ekuitas diperlukan baik untuk mendukukung aktivitas investasi, atau untuk
mendukung investasi yang diperlukan dalam modal kerja (misalkan penambahan
persediaan).
PROSEDUR ANALITIS
Dalam prosedur analitis digunakan rasio-rasio yang bermanfaat dalam mengevaluasi
kewajaran saldo rekening-rekening ekuitas pemegang saham. Rasio-rasio tersebut,
misalnya: ROE, EPS, sustainable growth rate, rasio ekuitas dengan jumlah kewajiban dan
ekuitas, dan lain sebagainya. Bukti yang diperoleh dari prosedur ini berkaitan dengan asersi-
asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.
PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
Pencocokan Ayat-ayat Jurnal ke Rekening Modal Saham Disetor dengan Dokumen
Pendukung
Setiap perubahan dalam rekening modal saham harus dicocokkan ke dokumen
pendukunnya. Untuk menerbitkan saham baru, auditor bisa memeriksa bukti penerimaan
kas dari hasil penerbitan saham tersebut. Untuk saham yang diterbitkan, harga pasar saham
bisa dijadikan sebagai dasar harga wajar aktiva tersebut.
Auditor harus benar-benar cermat dalam menentukan ketepatan perlakuan akuntansi atas
penerbitan saham dalam opsi saham, waran, konversi, atau stock split. Auditor harus juga
memiliki dokumen tentang saham yang dibeli kembali berupa otorisasi notulen rapat,
voucher pengeluaran kas, dan bukti pengeluaran kas lainnya.
Bukti yang diperoleh dari pencocokan ke dokumen atas pendebetan dan pengkreditan
dalam rekening-rekening modal saham disetor sebagian besar berkaitan dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, serta penilaian atau pengalokasian.
Pencocokkan Ayat-ayat Jurnal ke Rekening Laba Ditahan dengan Dokumen Pendukung
Setiap ayat jurnal ke rekening laba ditahan kecuali posting laba/rugi bersih harus dicocokkan
ke dokumen pendukungnya. Jurnal untuk mencatat pengumuman dividen dan penyisihan
laba ditahan harus ditelusur ke buku notulen rapat. Dalam menentukan ketepatan
pendistribusian dari laba ditahan, auditor harus:
- Menetapkan bahwa preferensi dan hak pemegang saham lain, serta pembatasan
pembagian dividen telah dilaksanakan.
12 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
- Menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan memeriksa
ketepatan jumlah dividen yang diumumkan dengan menghitung ulang.
- Memastikan kebenaran ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pengumuman
dividen.
- Menelusur pembayaran dividen ke bukti pengeluaran kas dan dokumen lainnya.
Pencocokan ke dokumen dimaksudkan agar auditor dapat menetapkan apakah (1)
pemisahan yang telah tepat dilakukan antara modal saham disetor dengan laba ditahan, dan
(2) ketentuan-ketentuan hukum serta perjanjian telah dipenuhi. Selain untuk asersi
penilaian atau oengalokasian, pengujian ini juga bersangkutan dengan asersi-asersi
keberadaan atau keterrjadian; serta hak dan kewajiban.
PENGUJIAN DETIL SALDO
Review Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan harus dimiliki auditor dan
disimpan dalam kertas kerja permanen. Auditor harus mengajukan pertanyaan kepada
manajemen dan penasihat hukum klien tentang ada tidaknya perubahan dalam AD/ART
selama tahun yang diperiksa. Jawaban mengenai pertanyaan tersebut harus diperoleh
secara tertulis.
Pengujian ini untuk menentukan bahwa modal saham telah memenuhi semua persyaratan
hukum dan bahwa dewan komisaris telah melakukan tindakan dalam batas kewenangannya.
Dengan demikian pengujian ini akan menjadi bukti yang penting tentang asersi keberadaan
atau keterjadian serta hak dan kewajiban.
Review Otorisasi dan Ketentuan-ketentuan Penerbitan Saham
Semua penerbitan saham, pembelian kembali saham, dan pengumuman dividen harus
mendapat otorisasi dari dewan komisaris. Oleh karena itu, review atas notulen rapat
ditujukan untuk mendapatkan bukti bahwa transaksi-transaksi yang berkaitan dengan
ekuitas pemegang saham yang terjadi selama tahun yang diperikas telah mendapat
otorisasi. Pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian serta hak dan
kewajiban.
Konfirmasi tentang Saham yang Beredar dengan Registrar dan Agen Penjual
Apabila klien menggunakan registrar, auditor harus mengkonfirmasi jumlah saham
diotorisasi, diterbitkan, dan saham beredar pada tanggal neraca kepada registrar.
Konfirmasi pada agen penjual akan menghasilkan bukti tentang jumlah saham yang dimiliki
oleh masing-masing pemegang saham. Jawaban konfirmasi tersebut harus dibandingkan
dengan rekening modal saham dan buku pembantu pemegang saham.
Pengujian ini berhubungan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta
hak dan kewajiban.
13 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
Inspeksi Buku Sertifikat Saham
Pengujian ini diperlukan apabila klien menangan sendiri penjualan dan administrasi saham.
Dalam hal demikian, auditor perlu melakukan beberapa pengujian. Pertama, auditor harus
memeriksa buku sertifikat saham untuk menentukan bahwa (1) bonggol saham yang telah
diterbitkan dan beredar telah diisi dengan benar, (2) sertifikat-sertifikat saham yang
dibatalkan diletakkan pada bonggol dengan benar, dan (3) semua sertifikat yang belum
diterbitkan berada dalam keadaan utuh.
Kedua, auditor harus memastikan bahwa perubahan yang terjadi selama tahun yang
diperiksa telah dicatat dengan benar dalam masing-masing rekening pemegang saham di
buku pembantu pemegang saham. Apabila terjadi berbagai penerbitan da pembatalan,
maka pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan sampel.
Ketiga, auditor harus merekonsiliasi total saham yang diterbitkan dan beredar sebagaimana
ditunjukkan oleh buku sertifikat saham dengan total saham menurut buku pembantu
pemegang saham dan rekening modal saham.
Asersi-asersi yang berkaitan dengan pengujian ini sama dengan asersi pada konfirmasi
saham dengan registrar dan transfer agent.
Inspeksi atas Saham yang Dibeli Kembali
Apabila saham yang telah beredar dibeli kembali oleh perusahaan, auditor harus
menghitung sertifikat-sertifikat tersebut pada saat yang bersamaan dengan perhitungan
sekuritas-sekuritas yang lain. Perhitungan ini sebaiknya dilakukan rekonsiliasi dari tanggal
perhitungan ke tanggal neraca. Jumlah saham tersebut harus cocok dengan jumlah saham
yang tercatat dalam rekening Modal Saham Tresury. Pada waktu menginspeksi sertifikat,
auditor harus membuat catatan dalam kertas kerjanya tentang jumlah saham yang dibeli
kembali selama periode yang diperiksa dan dilakukan penelusuran ke catatan kas.
Pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta hak
dan kewajiban.
PEMBANDINGAN PENYAJIAN DI LAPORAN DENGAN PRONSIP AKUNTANSI BERLAKU
UMUM
Agar laporan keuangan informatif, maka perubahan pada setiap rekening ekuitas pemegang
saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut bisa dilakukan pada batang tubuh
laporan utama dengan memberi catatan di dalamnya, atau disajikan dalam laporan terpisah.
Pengungkapan yang berkaitan dengan bagianekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham,
utang dividen, nilai nominal saham, preferensi dalam pembagian dividen dan likuidasi.
Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-
pengujian di atas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokkan ke rekening-rekening
ekuitas pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan
apakah ada saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa,
14 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
komitmen penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger
dengan perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum
modal kerja. Bukti yang relevan bisa juga diperoleh melalui diskusi dan komitmen dengan
penasihat hukum klien.

More Related Content

What's hot

Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranDina Nurmariyani
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujianwafa khairani
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanDina Nurmariyani
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanDina Nurmariyani
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arenspadlah1984
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanandiirwan777
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapYABES HULU
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisDwi Wahyu
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 

What's hot (20)

Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaran
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arens
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
 
Rangkuman audit
Rangkuman auditRangkuman audit
Rangkuman audit
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 

Similar to AUDIT PENDANAAN

PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptxPPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptxSiskaLiaTiana
 
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptxRuthPurba2
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
 
pptwesel-180612000802 (2).pdf
pptwesel-180612000802 (2).pdfpptwesel-180612000802 (2).pdf
pptwesel-180612000802 (2).pdfRehanOgie
 
BAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdf
BAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdfBAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdf
BAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdfsitialisa1302
 
Materi Inisiasi 7.ppt
Materi Inisiasi 7.pptMateri Inisiasi 7.ppt
Materi Inisiasi 7.pptSilmiSaf
 
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanRahmah Yuni Sakinah
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Vendrian Dinata
 
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Fajar Sandy
 

Similar to AUDIT PENDANAAN (20)

PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptxPPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
PPT SISKA LULUK AUDIT SIKLUS PEMBIAYAN (2).pptx
 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
 
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
10. Audit Kewajiban jangka panjang.pptx
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 
Psak09
Psak09Psak09
Psak09
 
Audit investasi
Audit investasiAudit investasi
Audit investasi
 
Ppt wesel
Ppt weselPpt wesel
Ppt wesel
 
pptwesel-180612000802 (2).pdf
pptwesel-180612000802 (2).pdfpptwesel-180612000802 (2).pdf
pptwesel-180612000802 (2).pdf
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Tugas pengeuditan 2
Tugas pengeuditan 2Tugas pengeuditan 2
Tugas pengeuditan 2
 
BAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdf
BAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdfBAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdf
BAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdf
 
Materi Inisiasi 7.ppt
Materi Inisiasi 7.pptMateri Inisiasi 7.ppt
Materi Inisiasi 7.ppt
 
accounting theory
accounting theoryaccounting theory
accounting theory
 
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)
 
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
 
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
 

Recently uploaded

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 

Recently uploaded (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 

AUDIT PENDANAAN

  • 1. 1 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n PENGAUDITAN SIKLUS PENDANAAN Sifat siklus pendanaan hampir mirip dengan siklus investasi, dimana perbedaannya ialah jika dalam siklus investasi perusahaan membeli saham atau obligasi perusahaan lain, maka dalam siklus pendanaan perusahaan mengeluarkan surat berharga saham atau obligasi (utang jangka panjang). Siklus pendanaan berkaitan dengan transaksi mengenai penghimpunan dana dari pihak lain, dimana penghimpunan dana ini dimaksudkan sebagai setoran modal melalui penjualan saham maupun sebagai utang jangka panjang. Disamping itu, siklus pendanaan juga berkaitan dengan pembayaran kembali utang jangka panjang yang telah jatuh tempo, pembayaran bunga dan dividen. Siklus ini meliputi dua kelompok transaksi yaitu: · Transaksi utang jangka panjang: yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel, dan pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya. · Transaksi ekuitas pemegang saham (modal): yang meliputi penerbitan dan penebusan kembali saham prefern dan saham biasa, transaksi pembelian kembali saham dan pembayaran dividen. Siklus pendanaan bersinggungan dengan siklus pengeluaran kas, dimana hal ini memiliki alasan karena pembayaran bunga obligasi dan dividen oleh perusahaan biasanya dilaksanakan dalam bentuk uang atau sejenisnya. Rekening yang terkait yaitu: Transaksi utang jangka panjang Transaksi ekuitas pemegang saham Obligasi, hipotik, wesel, dan pinjaman jangka panjang Saham prefern Premi obligasi Saham biasa Utang bunga Saham dibeli kembali Biaya bunga Paid-in capital Laba (rugi) dalam penghentian obligasi Laba ditahan Dividen Utang dividen TUJUAN AUDIT Tujuan audit siklus pendanaan adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendanan. Tujuan audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh manajemen. Tujuan audit siklus pendanaan adalah sebagai berikut:
  • 2. 2 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n Kategori Asersi Tujuan Audit Kelompok Transaksi Tujuan Audit Saldo Rekening Keberadaan atau Keterjadian Transaksi-transaksi biaya bunga dan transaksi laba-rugi lainnya yang telah dibukukan mencerminkan pengaruh dari transaksi dan kejadian utang jangka panjang yang terjadi dalam tahun yang diperiksa (AT1) Saldo utang jangka panjang dalam pembukuan mencerminkan utang yang ada pada tangal neraca (AT2) Saldo ekuitas pemegang saham )modal) dalam pembukuan mencerminkan hak pemilik yang ada pada tanggal neraca (AT3) Kelengkapan Semua biaya bunga dan transaksi pendapatan lain yang berkaitan dengan utang jangka panjang yang terjadi selama periode yang diperiksa telah dicatat (L1) Saldo-saldo utang jangka panjang mencerminkan semua utang jangka panjang kepada kreditur per tanggal neraca (L2) Saldo ekuitas pemegang saham mencerminkan klaim pemilik aras aset perusahaan Hak dan Kewajiban Semua saldo utang jangka panjang dalam pembukuan mencerminkan kewajiban perusahaan HK1) Saldo ekuitas pemegang saham mencerminkan klaim pemilik atas aset perusahaan (HK2) Penilaian atau Pengalokasian Transaksi biaya bungan dan pendapatan lainnya yang berkaitan dengan utang jangka panjang telah dinilai dengan tepat sesuai dengan PABU (NA1) Saldo-saldo utang jangka panjang (NA2) dan ekuitas pemegang saham (NA3) telah dinilai dengan tepat sesuai dengan PABU. Penyajian dan Pengungkapan Transaksi utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham (modal) telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan benar dalam laporan keuangan (SU1) Saldo-saldo utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan keuangan (SU2) Semua syarat, ketentuan, komitmen,
  • 3. 3 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n dan kewajiban yang berkaitan dengan utang jangka panjang telah diungkapkan dengan memadai (SU3) Semua hal yang berkaitan dengan penerbitan saham seperti nilai nominal atau nilai yang ditetapkan, saham diotorisasi dan saham ditempatkan, serta jumlah saham yang dibeli kembali, telah diungkapkan (SU4) PERENCANAAN AUDIT Pertimbangan dalam perencanan audit meliputi: a. Materialitas : arti penting dari utang jangka panjang dalam posisi keuangan berbagai perusahan dapat saja berbeda-beda. Pada umumnya di perusahaan, perbandingan utang jangka panjang terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham tidak material, tetapi pada perusahaan-perusahaan seperti PLN, perusahaan gas dan air minum utang jangka panjang bisa mencerminkan lebih dari 50% klaim atas total aktiva. b. Risiko bawaan : risiko salah saji dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi-transaksi siklus keuangan biasanya rendah, dimana dalam kebanyakan perusahaan transaksi- transaksi siklus ini jarang terjadi kecuali untuk pembayaran bunga dan dividen, yang kadang-kadang ditangani oleh pihak luar. Disamping itu juga, transaksi-transaksi semacam ini kebanyakan membutuhkan otorisasi dari dewan komisaris dan pejabat perusahaan terlibat dalam pelaksanaannya. c. Risiko prosedur analitis : merupakan elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan prosedur analitis dalam mendeteksi kekeliruan material. Apabila auditro memahami aktivitas-aktivitas investasi dan sifat bisnis klien, maka kativitas-aktivitas pendanaan klien bisa diperkirakan. d. Risiko pengendalian: penerapan komponen-komponen pengendalian internal atas transaksi-transaksi dan saldo-saldo pada siklus pendapatan dalam banyak hal serupa dengan apa yang telah diterapkan untuk siklus investasi. Sebagai contoh, dalam lingkungan pengendalian, tanggung jawab atas transaksi biasanya dibebankan pada kepala departemen yang harus memiliki integritas dan kompetensi untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Sebagian besar transaksi memerlukan otorisasi dari dewan komisaris, dan dewan komitmen audit harus memonitor dengan ketat aktivitas dan pengendalian dalam siklus ini.
  • 4. 4 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n DOKUMEN DAN CATATAN Sejumlah dokumen yang ada pada siklus pendanaan sama seperti siklus investasi, seperti sertifikat saham dan sertifikat obligasis, namun sudut pandangnya dibalik menjadi sudut pandang penerbit (issuer). Selain itu, transaksi-transaksi pada siklus pendanaan menyangkut ayat-ayat dalam jurnal umum dan jurnal penerimaan dan pengeluaran kas untuk penerbitan dan penghentian utang serta sekuritas saham, pembayaran dan bunga, dan pengumuman serta pembayaran dividen. FUNGSI-FUNGSI DAN PENGENDALIAN YANG BERSANGKUTAN Fungsi-fungsi siklus pendanaan dan aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan siklus pendanaan, yaitu: - Pemberian otorisasi atas obligasi dan modal saham. Dewan komisaris biasanya memberi otorisasi berdasarkan atas perencanaan stratejik dan aktivitas investasi perusahaan. - Penerbitan obligasi dan modal saham. Penerbitan dilakukan sesuai dengan otorisasi yang diberikan dewan komisaris dan peraturan hukum yang berlaku, dan hasil penerbitan disetorkan segera ke bank secara utuh; sertifikat obligasi dan saham harus diamankan secara fisik. - Pembayaran bungan obligasi dan dividen tunai. Pembayaran dilakukan terhadap penerimaan uang berhak sesuai dengan otorisasi dewan komisaris dan manajemen. - Pelunasan dan pembelian kembali obligasi dan modal saham. Transaksi-transaksi dilakukan sesuai dengan otorisasi dewan komisaris; saham yang dibeli kembali harus diamankan secara fisik. - Pencatatan transaksi pembelanjaan. Transaksi-transaksi dicatat dengan benar, baik mengenai jumlahnya, penggolongannya, maupun periode akuntansinya sesuai dengan otorisasi dan dokumen pendukung; tugas pelaksanaan dan pencatatan transaksi harus dipisahkan, pengecekan independen secara periodik mengenai kecocokan antara buku besar pembantu dengan rekening kontrol. Apabila auditor akan menerapkan strategi audit dengan penetapan tingkat risiko pengendalian pada tingkat maksimum atau tinggi, maka auditro harus memiliki pemahaman yang cukup mengenai sistem pengendalian untuk merencanakan audit dengan strategi tersebut. Oleh karena itu, auditor harus dapat mendapatkan dan mendokumentasikan pemahamannya tentang setiap komponen pengendalian yang akan berpengaruh terhadap siklus pendanaan. Dengan pengetahuan ini, auditor harus bisa mengindikasikan salah saji potensial atas asersi-asersi siklus pendapatan, menentukan tingkat risiko deteksi bisa diterima, dan merancang pengujian substantif. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO-SALDO UTANG JANGKA PANJANG Dari sudut pandang pengauditan, utang wesel, utang hipotik, dan utang obligasi mempunyai karakteristik yang sama. Pada umumnya, utang-utang semacam ini (1) disertai dengan
  • 5. 5 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n perjanjian tentang bunga yang disepakati, (2) memerlukan persetujuan dari dewan komisaris, (3) mungkin disertai dengan jaminan harta tetap atau bentuk lainnya. Tujuan audit atas rekening-rekening tersebut biasanya dapat dicapai dengan mudah. Pada umumnya perusahaan hanya memiliki sedikit transaksi berkaitan dengan utang jangka panjang, tetapu jumlah per transaksi seringkali sangat signifikan. Transaksi utang jangka panjang jarang memiliki masalah dengan pisah batas akhir tahun. Oleh karena itu, pengujian substantif atas saldo utang jangka panjang bisa dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Pengujian atas biaya yang berkaitan biasanya dilakukan bersamaan dengan pengujian atas saldo utang. PENENTUAN RISIKO DETEKSI Risiko deteksi untuk semua asersi yang berkaitan dengan saldo rekening biasanya ditetapkan rendah karena sifat dan volume transaksi utang jangka panjang relatif jarang, kecuali untuk asersi kelengkapan dan penilaian atau pengalokasian. Namun auditor harus tetap skeptis terhadap kemungkinan terjadinya utang tidak dicatat. PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG JANGKA PANJANG Kategori Pengujian Substantif Prosedur- prosedur awal 1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien untuk menentukan: a. Signifikansi berbagai sumber pembelanjaan (utang dan ekuitas) bagi perusahaan klien. b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh terhadap kebutuhan perusahaan akan pendanaan dan kemampuan untuk melunasi kewajiban utang maupun ekuitas c. Standar industri mengenai seberapa jauh industri menggunakan pembelanjaan utang dan ekuitas serta dampak utang terhadap laba bersih. 2. Lakukan prosedur-prosedur awal atas saldo-saldo dan catatan utang jangka panjang yang akan diuji pada tahap berikutnya. a. Telusur saldo awal utang jangka panjang ke kertas kerja tahun lalu. b. Review aktivitas dalam semua rekening utang jangka panjang dan rekening laba-rugi yang bersangkutan dan selidiki ayat- ayat jurnal yang nampak tidak biasa jumlah maupun sembernya. c. Dapatkan daftar utang jangka panjang dari klien dan pastikan bahwa data dalam daftar sesuai dengan catatan akuntansinya dengan cara: - Periksa kebenaran penjumlahan menurun dan mendatar
  • 6. 6 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n dalam daftar, dan rekonsiliasi jumlah-jumlah tersebut dengan buku besar pembantu utang jangka panjang dan saldo di rekening kontrol. - Periksa kesesuainan unsur-unsur dalam daftar dengan ayat jurnal di buku pembantu dan rekening kontrol di buku besar. Prosedur analitis 3. Lakukan prosedur analitis. a. Hitung rasio-rasio: ROA, aliran kas bebas, utang berbunga terhadap total aktiva, dsb. b. Analisis rasio-rasio dan hubungannya dengan prakiraan berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industri, atau data lainnya. Pengujian detil transaksi 4. Cocokkan ayat jurnal dalam rekening utang jangka panjang dan rekening laba-rugi yang bersangkutan. Pengujian detil saldo 5. Review otorisasi dan perjanjian utang jangka panjang. 6. Konfirmasi utang jangka panjang dengan kreditur atau wali amanat (bond trustees). 7. Lakukan perhitungan kembali biaya bunga. Penyajian dan pengungkapan 8. Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU. a. Tentukan bahwa saldo-sldo utang jangka panjang telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan keuangan. b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang berkaitan dengan semua persyaratan, perjanjian, komitmen, dan ketentuan penghentian yang berkaitan dengan utang jangka panjang. PROSEDUR-PROSEDUR AWAL Prosedur-prosedur awal sebagaimana berlaku untuk pengujian substantif atas saldo rekening yang lain, juga berlaku untuk utang jangka panjang. Auditor harus memahami bisnis dan bidang usaha klien, menentukan kebutuhan perusahaan akan pembelanjaan dari luar, dan kemampuan untuk membayar utang-utangnya. Oleh karena aktivitas pembelanjan jelas sangat berkaitan erat dengan aktivitas investasi, maka auditor bisa melakukan kegiatan tersebut untuk kedua aktivitas ini secara bersamaan.
  • 7. 7 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n Dalam prosedur inisial, hal yang pertama dilakukan auditor ialah memriksa ketepatan matematis skedul pendukung dengan cara merekonsiliasi saldo dalam skedul dengan saldo buku besar dan buku pembantu utang jangka panjang. Skedul yang umum adalah daftar jumlah obligasi yang dipegang pemilik dengan register yang disiapkan oleh bond trustee. PROSEDUR ANALITIS Bagian terpenting pengauditan utang jangka panjang panjang adalah penentuan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan prakiraan auditor. Pemahaman auditor atas bisnis dan bidang usaha klien serta risiko prosedur analitis bisa mengarahkan pada prosedur-prosedur yang bisa dilakukan auditor untuk menetapkan kewajaran informasi keuangan yang berkaitan dengan utang jangka panjang dan biaya bunga. Auditor juga harus menilai pengungkapan tentang saat jatuh tempo dan hal-hal penting lainnya sesuai dengan isi perjanjian. Sebagai bagian dari pertanggungjawaban auditor untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan klien, auditor harus mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas yang cukup untuk membayar bunga, utang yang jatuh tempo, dan hal-hal lain sesuai dengan perjanjian. Pada waktu melaksanakan prosedur analitis, auditor harus selalu bersikap skeptis professional dan menyelidiki hal-hal yang tidak normal. PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI Dalam pengujian obligasi, auditor harus mendapatkan bukti mengenai nilai nominal obligasi dan hasil bersih yang diperoleh dari penerbitan obligasi. Penerbitan surat-surat utang harus ditelusur ke penerimaan kas yang dibuktikan dengan tanda terima pembayaran dari broker. Pembayaran pokok pinjaman utang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa voucher atau bukti pengeluaran kas. Pembayaran untuk pelunasan utang dapat diperiksa juga dengan menginspeksi sertifikat wesel atau sertifikat obligasi untuk memastikan bahwa sertifikat-sertifikat tersebut telah diberi tanda “LUNAS” atau telah dibatalkan. Apabila pembayaran pokok utang dilakukan secara angsuran, maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke daftar angsuran. maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke daftar angsuran. Obligasi mungkin juga dikonversi menjadi saham. Apabila hal ini terjadi, maka auditor harus memeriksa transaksi konversi tersebut dengan menginspeksi sertifikat obligasi yang dibatalkan dan sertifikat saham yang bersangkutan. Apabila bunga obligasi dibayar melalui pajak luar yang independen, maka auditor harus memeriksa laporan pembayaran bunga yang dibuat agen. Pencocokan ayat-ayat jurnal yang diposting ke dalam rekening utang jangka panjang ke dokumen pendukungnya akan memberi bukti mengenai 4 asersi yaitu : - keberadaan atau keterjadian - kelengkapan - hak dan kewajiban - penilaian atau pengalokasian
  • 8. 8 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n Dalam hal ini asersi kelengkapan yang dibuktikan melalui pencocokan ke dokumen, hanya terbatas pada pembuktian bahwa ayat-ayat jurnal yang telah mengurangi utang jangka panjang adalah pendebetan (pengurangan) yang sah dan benar. Namun pencocokan ke dokumen atas ayat-ayat jurnal tidak bisa menemukan adanya utang jangka panjang yang tidak dicatat. PENGUJIAN DETAIL SALDO Konfirmasi utang Auditor dapat melakukan konfirmasi mengenai keberadaan dan termin utang jangka panjang dengan pihak yang meminjamkan dana, seperti bank dan bond trustee. Disamping itu auditor juga dapat meminta klien membuat surat permintaan kepada pihak-pihak tersebut untuk menjawab konfirmasi kepada auditor. Pengiriman surat dan penerimaan jawaban konfirmasi harus dilakukan oleh auditor. Pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian. Review otorisasi dan kontrak Bukti adanya otorisasi dapat dilihat dalam notulen rapat dewan komisaris. Otorisasi pengeluaran utang jangka panjang meliputi referensi ke pasal aturan hukum yang berkaitan dengan pembiayaan dengan pinjaman. Auditor juga harus menelaah mengenai aspek hukum yang dapat terjadi apabila ada masalah dengan pinjaman. Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadan atau keterjadiaan, hak dan kewajiban. Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang Auditor pertama kali melihat penjurnalan utang jangka panjang, dimana selanjutnya auditor menelusuri keberadaan dokumen-dokumen pendukungnya, seperti: cancelled check, voucher dan sertivikat penghentian obligasi. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian. Menghitung kembali biaya bunga Biaya bunga dapat diverifikasikan dengan bukti dokumen dan perhitungan kembali. Biaya bunga yang dibebankan dapat diverifikasi dengan pengidentifikasian tanggal pembayaran bunga terakhir, dan menghitung kembali jumlah yang dibukukan klien. Apabila ada kupon pembayaran bunga obligasi, auditor dapat memeriksa kupon yang telah ditukarkan dan merekonsiliasikan dengan jumlah bunga yang dibayarkan. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian serta asersi hak dan kewajiban utang bunga yang harus dibayar.
  • 9. 9 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n MEMBANDINGKAN PENYAJIAN DENGAN PRINSIP AKUNTANSI BERLAKU UMUM Agar laporan keuangan lebih informatif maka perubahan pada setiap rekening ekuitas pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut dapat dilakukan pada batang tubuh laporan utama dengan memberikan catatan di dalamnya atau disajikan ke dalam laporan terpisah. Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham, dividen yang tertunggak, nilai pari saham atau nilai yang ditetapkan, preferensi dalam pembagian dividen dan likuiditas. Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-pengujian diatas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokan ke rekening-rekening ekuitas pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan apakah ada saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa, komitmen penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger dengan perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal kerja. Bukti yang relevan bisa juga diperoleh melalui diskusi dan komunikasi dengan penasehat hukum klien. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS EKUITAS PEMEGANG SAHAM (MODAL) Seperti halnya utang jangka panjang, pengujian saldo ekuitas pemegang saham bisa dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Dalam pengauditan saldo-saldo ini, untuk asersi-asersi penilaian atau pengalokasian dan penyajian dan pengungkapan perlu dipisahkan antara modal saham disetor dengan laba ditahan. PENENTUAN RISIKO DETEKSI Sama seperti risiko deteksi pada utang jangka panjang, risiko deteksi pada ekuitas kadang ditetapkan rendah karena transaksi pada ekuitas terjadi tidak rutin. Namun jika transaksi ini terjadi rutin pada perusahaan klien, maka risiko deteksi dapat ditetapkan moderat atau tinggi. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS EKUITAS PEMEGANG SAHAM Kategori Pengujian Substantif Prosedur- prosedur awal 1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha dan tentukanlah: a. Signifikansi berbagai sumber pendanaan (utang dan ekuitas). b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh atas kebutuhan perusahaan akan pendanaan serta kemampuan untuk mendapatkan ekuitas modal dan membayar dividen. c. Standar industri yang menunjukkan seberapa besar industri menggunakan pembelanjaan modal. 2. Lakukan prosedur-prosedur awal atas saldo ekuitas pemegang saham serta catatan-catatan yang akan diuji lebih lanjut.
  • 10. 10 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n a. Telusur saldo awal rekening-rekening ekuitas pemegang saham ke kertas kerja tahun lalu. b. Review aktivitas dalam rekening-rekening ekuitas pemegang saham dan selidikilah ayat-ayat jurnal yang nampak tidak biasa, baik dalam jumlah maupun sumbernya. c. Dapatkan daftar-daftar perubahan dalam saldo-saldo ekuitas pemegang saham yang dibuat klien dan pastikan bahwa daftar-daftar tersebut akurat dan sesuai dengan catatan akuntansi yang menjadi dasar pembuatannya dengan cara: Lakukan penjumlahan menurun dan mendatar atas daftar- daftar dan rekonsiliasi jumlah-jumlah tersebut dengan saldo- saldo di buku pembantu dan di buku besar. Ujilah kecocokan antara unsur-unsur dalam daftar dengan pendebetan/pengkreditan di buku besar pembantu dan di rekening buku besar. Prosedur analitis 3. Lakukan prosedur analitis. a. Hitunglah rasio-rasio: ROE, divident payout ratio, EPS, dsb. b. Bandingkan rasio-rasio tersebut dengan prakiraan auditor berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industri, dan data lainnya. Pengujian detil transaksi 4. Cocokkan semua pendebetan dan pengkreditan ke rekening modal saham disetor dengan dokumen pendukungnya. 5. Cocokkan semua pedebetan dan pengkreditan ke rekening laba ditahan dengan dokumen pendukungnya. Pengujian detil saldo 6. Review pasal-pasal dalam anggaran dasar perusahaan. 7. Review otorisasi dan termin-termin penerbitan saham. 8. Konfirmasi saham beredaran dengan registrar dan transfer agent. 9. Inspeksi buku sertifikat saham. 10. Inspeksi saham-saham yang dibeli kembali. Penyajian dan pengumngkapan 11. Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU. a. Tentukan bahwa saldo rekening ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan keuangan. b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang menyangkut samua perubahan dalam rekening-rekening ekuitas pemegang saham selama periode yang diaudit, nilai nominal, preferensi
  • 11. 11 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n dividen dan likuidasi, ketentuan opsi saham, konversi, serta saham tresury. PROSEDUR-PROSEDUR AWAL Auditor harus mendapatkan pemahaman mengenai bisnis dan bidang usaha klien untuk menentukan (1) kebutuhan perusahaan akan pendanaan dari eksternal dan (2) kebutuhan akan pendanaan dari ekuitas (modal saham) untuk mendukung perkembangan perusahaan. Pendanaan dari ekuitas diperlukan baik untuk mendukukung aktivitas investasi, atau untuk mendukung investasi yang diperlukan dalam modal kerja (misalkan penambahan persediaan). PROSEDUR ANALITIS Dalam prosedur analitis digunakan rasio-rasio yang bermanfaat dalam mengevaluasi kewajaran saldo rekening-rekening ekuitas pemegang saham. Rasio-rasio tersebut, misalnya: ROE, EPS, sustainable growth rate, rasio ekuitas dengan jumlah kewajiban dan ekuitas, dan lain sebagainya. Bukti yang diperoleh dari prosedur ini berkaitan dengan asersi- asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian. PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI Pencocokan Ayat-ayat Jurnal ke Rekening Modal Saham Disetor dengan Dokumen Pendukung Setiap perubahan dalam rekening modal saham harus dicocokkan ke dokumen pendukunnya. Untuk menerbitkan saham baru, auditor bisa memeriksa bukti penerimaan kas dari hasil penerbitan saham tersebut. Untuk saham yang diterbitkan, harga pasar saham bisa dijadikan sebagai dasar harga wajar aktiva tersebut. Auditor harus benar-benar cermat dalam menentukan ketepatan perlakuan akuntansi atas penerbitan saham dalam opsi saham, waran, konversi, atau stock split. Auditor harus juga memiliki dokumen tentang saham yang dibeli kembali berupa otorisasi notulen rapat, voucher pengeluaran kas, dan bukti pengeluaran kas lainnya. Bukti yang diperoleh dari pencocokan ke dokumen atas pendebetan dan pengkreditan dalam rekening-rekening modal saham disetor sebagian besar berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, serta penilaian atau pengalokasian. Pencocokkan Ayat-ayat Jurnal ke Rekening Laba Ditahan dengan Dokumen Pendukung Setiap ayat jurnal ke rekening laba ditahan kecuali posting laba/rugi bersih harus dicocokkan ke dokumen pendukungnya. Jurnal untuk mencatat pengumuman dividen dan penyisihan laba ditahan harus ditelusur ke buku notulen rapat. Dalam menentukan ketepatan pendistribusian dari laba ditahan, auditor harus: - Menetapkan bahwa preferensi dan hak pemegang saham lain, serta pembatasan pembagian dividen telah dilaksanakan.
  • 12. 12 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n - Menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan memeriksa ketepatan jumlah dividen yang diumumkan dengan menghitung ulang. - Memastikan kebenaran ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pengumuman dividen. - Menelusur pembayaran dividen ke bukti pengeluaran kas dan dokumen lainnya. Pencocokan ke dokumen dimaksudkan agar auditor dapat menetapkan apakah (1) pemisahan yang telah tepat dilakukan antara modal saham disetor dengan laba ditahan, dan (2) ketentuan-ketentuan hukum serta perjanjian telah dipenuhi. Selain untuk asersi penilaian atau oengalokasian, pengujian ini juga bersangkutan dengan asersi-asersi keberadaan atau keterrjadian; serta hak dan kewajiban. PENGUJIAN DETIL SALDO Review Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan harus dimiliki auditor dan disimpan dalam kertas kerja permanen. Auditor harus mengajukan pertanyaan kepada manajemen dan penasihat hukum klien tentang ada tidaknya perubahan dalam AD/ART selama tahun yang diperiksa. Jawaban mengenai pertanyaan tersebut harus diperoleh secara tertulis. Pengujian ini untuk menentukan bahwa modal saham telah memenuhi semua persyaratan hukum dan bahwa dewan komisaris telah melakukan tindakan dalam batas kewenangannya. Dengan demikian pengujian ini akan menjadi bukti yang penting tentang asersi keberadaan atau keterjadian serta hak dan kewajiban. Review Otorisasi dan Ketentuan-ketentuan Penerbitan Saham Semua penerbitan saham, pembelian kembali saham, dan pengumuman dividen harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris. Oleh karena itu, review atas notulen rapat ditujukan untuk mendapatkan bukti bahwa transaksi-transaksi yang berkaitan dengan ekuitas pemegang saham yang terjadi selama tahun yang diperikas telah mendapat otorisasi. Pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian serta hak dan kewajiban. Konfirmasi tentang Saham yang Beredar dengan Registrar dan Agen Penjual Apabila klien menggunakan registrar, auditor harus mengkonfirmasi jumlah saham diotorisasi, diterbitkan, dan saham beredar pada tanggal neraca kepada registrar. Konfirmasi pada agen penjual akan menghasilkan bukti tentang jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham. Jawaban konfirmasi tersebut harus dibandingkan dengan rekening modal saham dan buku pembantu pemegang saham. Pengujian ini berhubungan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta hak dan kewajiban.
  • 13. 13 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n Inspeksi Buku Sertifikat Saham Pengujian ini diperlukan apabila klien menangan sendiri penjualan dan administrasi saham. Dalam hal demikian, auditor perlu melakukan beberapa pengujian. Pertama, auditor harus memeriksa buku sertifikat saham untuk menentukan bahwa (1) bonggol saham yang telah diterbitkan dan beredar telah diisi dengan benar, (2) sertifikat-sertifikat saham yang dibatalkan diletakkan pada bonggol dengan benar, dan (3) semua sertifikat yang belum diterbitkan berada dalam keadaan utuh. Kedua, auditor harus memastikan bahwa perubahan yang terjadi selama tahun yang diperiksa telah dicatat dengan benar dalam masing-masing rekening pemegang saham di buku pembantu pemegang saham. Apabila terjadi berbagai penerbitan da pembatalan, maka pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan sampel. Ketiga, auditor harus merekonsiliasi total saham yang diterbitkan dan beredar sebagaimana ditunjukkan oleh buku sertifikat saham dengan total saham menurut buku pembantu pemegang saham dan rekening modal saham. Asersi-asersi yang berkaitan dengan pengujian ini sama dengan asersi pada konfirmasi saham dengan registrar dan transfer agent. Inspeksi atas Saham yang Dibeli Kembali Apabila saham yang telah beredar dibeli kembali oleh perusahaan, auditor harus menghitung sertifikat-sertifikat tersebut pada saat yang bersamaan dengan perhitungan sekuritas-sekuritas yang lain. Perhitungan ini sebaiknya dilakukan rekonsiliasi dari tanggal perhitungan ke tanggal neraca. Jumlah saham tersebut harus cocok dengan jumlah saham yang tercatat dalam rekening Modal Saham Tresury. Pada waktu menginspeksi sertifikat, auditor harus membuat catatan dalam kertas kerjanya tentang jumlah saham yang dibeli kembali selama periode yang diperiksa dan dilakukan penelusuran ke catatan kas. Pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta hak dan kewajiban. PEMBANDINGAN PENYAJIAN DI LAPORAN DENGAN PRONSIP AKUNTANSI BERLAKU UMUM Agar laporan keuangan informatif, maka perubahan pada setiap rekening ekuitas pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut bisa dilakukan pada batang tubuh laporan utama dengan memberi catatan di dalamnya, atau disajikan dalam laporan terpisah. Pengungkapan yang berkaitan dengan bagianekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham, utang dividen, nilai nominal saham, preferensi dalam pembagian dividen dan likuidasi. Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian- pengujian di atas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokkan ke rekening-rekening ekuitas pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan apakah ada saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa,
  • 14. 14 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n komitmen penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger dengan perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal kerja. Bukti yang relevan bisa juga diperoleh melalui diskusi dan komitmen dengan penasihat hukum klien.