SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Pengendalian Hayati
Latar Belakang
Apa yang dimaksud dengan Pengendalian Hayati
Prinsip Pengendalian Hayati
Contoh-contoh
Kemungkinan penggunaan pertama kali dari pengendalian
hayati sejak zaman kuno dan kemungkinan besar terjadi
karena kecelakaan.
Orang-orang Aztec termaksud
seorang pemburu/pengumpul ,
mereka pendatang yang terlambat
ke wilayah pusat Meksiko yang
membawa mereka ke peradaban
maju lainnya. Menurut legenda,
mereka akan menemukan rumah
baru mereka di mana dan elang
memegang ular akan bertengger di
atas kaktus di sebuah pulau dan
daerah itu adalah kota mexiko. Jadi
mereka tinggal di daerah berawa
yang sekarang dikenal sebagai
Meksiko City, di mana reruntuhan
dapat ditemukan.
Chinampas - "kebun mengapung" dibangun dari Wattles
atau alang-alang yang diikat dan berlapis dengan lumpur,
sedimen danau, dan gulma air
Kekayaan chinampas mendorong datangnya
organisme yang kurang menguntungkan
 Akhirnya chinampas menjadi berlabuh
dengan akar tanaman
 Tanaman yang tumbuh melalui benih
dipindahkan ke chinampas
 Tanah banyak mengandung agen
Pengendalian Hayati yang berbeda dalam
kesetimbangan seperti Trichoderma,
Pseudomonas, dan antagonis Fusarium
Vile Concoctions
 Nectria galligena
adalah jamur yang
menyebabkan kanker
Eropa apel.
 Austen, 1657 -
mengobati luka
pemangkasan yang
baru dengan kotoran
sapi dan urine untuk
mencegah kanker
pada pohon apel
 Luka adalah bagian
utama untuk agen
infeksi seperti jamur
dan bakteri
Vile ramuan untuk luka-luka Pohon
 Forsyth, 1791 - kotoran sapi segar, kapur, abu kayu,
dan pasir
 Le Barryais, 1785 - lumpur segar
 Weidlich, 1979 - tanah di Parasitica Cryptonectria
(Chestnut Blight) cankers, Trichoderma sp.?
 MacDonald et al., 1979 - tanah diterapkan untuk
Amerika disebabkan Endothia cankers Parasitica
untuk menyembuhkan - Trichoderma sp.?
Apa yang dimaksud pengendalian hayati??
 Hama penindasan dengan agen biologis
yang beroperasi di latar belakang
pengendalian terpadu yang tidak
bergantung pada resistensi host, sterilisasi
patogen target, atau modifikasi perilaku
hama
Apakah Bioteknologi Pengendalian Hayati?
 Bioteknologi adalah satu set alat yang
memanfaatkan makhluk hidup (dan baru-baru,
turunan dari makhluk hidup) untuk
memecahkan masalah atau untuk
menghasilkan produk.
Tentu saja!
Biological Control Melibatkan
 Penghancuran unit propagative atau biomassa
patogen.
 Pencegahan pembentukan inokulum.
 Melemahnya atau perpindahan dari patogen dalam
residu penuh.
 Pengurangan kekuatan atau virulensi patogen oleh
agen seperti mycoviruses atau penentu
hypovirulence
.
Dimanakah kamu dapat menemukan
agent pengendalian hayati
 penekan tanah
 Dunia lama
 baru dunia
 patogen tumbuhan
 Dari suatu kejadian
 Pada bahan tanaman
 Pada "sakit" patogen dan hama
Ini adalah masalah
kelangsungan hidup
 Sebagian besar antibiotik ditemukan sejak
penemuan Fleming penisilin berasal dari
mikroorganisme tanah saprophytic
 Sementara itu ........
- Pythium debaryanum - bibit pinus rebah,
Hartley, 1921
- Streptomyces kudis - keropeng kentang,
potongan rumput mengurangi penyakit,
Millard dan Taylor, 1927
Pengendalian hayati
 Sanford dan Broadfoot, 1931
- pertama kali digunakan
"Biological Control" dalam
patologi tanaman
1. 40 bakteri, jamur 24
2. Organisme atau filtrat
budaya di tanah steril
3. Ditemukan organisme
lebih efektif terhadap
Gaeumannomyces graminis
var. tritici
Tanah penekan adalah
lokasi atau situs di mana
penyakit menurun
secara bertahap dari
waktu ke waktu terus
menerus di bawah
tanam dengan tanaman
yang sama.
Penekan Tanah
 Reinking and Manns, 1933
 Amerika Tengah tanah
 Fusarium oxysporum f. sp. cubense - Panama
penyakit pisang
 Patogen diisolasi dari tanah berpasir tetapi bukan
dari tanah liat
 Sandy tanah penanaman 10 tahun terakhir
(kondusif)
 Liat tanam tanah 20 tahun terakhir (penekanan)
Bagaimana Tanah penekan Bekerja?
 Gerlagh, 1968
a. 4 tanaman berturut-turut dalam tanah
meningkat penindasan Gaeumannomyces
graminis var. tritici
b. Mengukus menghancurkan antagonis
 R. James Cook, David Weller, Linda
Thomashow
a. USDA / ARS, WSU
b. Pseudomonas fluorescens, P. Aureofaciens
c. 2-fluoroglucinol
Jenis apa saja yang berfungsi
sebagai agen pengendali hayati???
 Mikroorganisme
 Bakteri
 Jamur
 Nematoda
 Virus
 Makroorganisme
 Serangga
 Manusia
 Hewan
Mekanisme Pengendalian Hayati
 Kompetisi - agen SM lebih efisien
memanfaatkan ruang dan nutrisi.
 Antibiosis - agen SM menghasilkan satu
atau lebih senyawa merugikan.
 Parasitisme - agen SM menggunakan target
untuk makanan atau untuk reproduksi.
 Resistensi Induksi - agen SM tidak
langsung merangsang tanaman agar tahan
Bagaimana Agen pengendalian
hayati diterapkan ?
 importasi
 Augmentasi
 Konservasi Musuh Alami
Adult Bathyplectes anurus , a parasitoid of
alfalfa weevil larvae. Photo courtesy USDA
APHIS
Importation
 Ketika patogen
adalah eksotis.
 Mengidentifikasi
asal-usul patogen
atau hama.
 Mencari musuh
alami
 Mendapatkan
izin USDA
untuk
mengimpor
Augmentasi
 Augmentasi adalah manipulasi langsung
dari musuh alami untuk meningkatkan
efektivitas mereka.
 Produksi massal dan pelepasan periodik (kolonisasi)
adalah pendekatan yang paling umum.
 Peningkatan genetik
 Augmentation tidak permanen, dan
membutuhkan reapplication dari agen.
Konservasi
 Konservasi adalah identifikasi dan
modifikasi sejumlah faktor untuk
meningkatkan efektivitas musuh
alami.
Target pengendalian hayati
 Agen penyebab penyakit tanaman
 Agen yang menyebabkan kerusakan tanaman
 Gulma
Apa perbedaan penyakit tanaman dan
kerusakan tanaman???
 Penyakit tanaman adalah respon fisiologis
yang abnormal dari tanaman untuk hubungan
yang kronis dengan agen kausal primer.
 Kerusakan tanaman adalah kerusakan jaringan
karena hubungan akut dengan agen.
Apa yang dimaksud penyakit
tanaman??
 Tanaman dapat menjadi "sakit" akibat infeksi oleh
berbagai organisme.
 Serangga
 Jamur
 Bakteri
 Virus
 nematoda
 Definisi suatu penyakit tanaman: Respon fisiologis
yang abnormal dari Tanaman karena hubungan yang
kronis dengan agen kausal primer.
Gejala yang di tampilkan tanaman
ketika sakit
 Noda atau lesi (jaringan mati)
Daun, Batang, Bunga, Buah
 Menurunnya aktivitas tumbuh
 Kehilangan klorofil daun
 Pertumbuhan yang abnormal
 Browning atau menguning
 Layu
 mati
Tanaman sakit menunjukkan tanda
 Tanda adalah bukti
langsung dari kehadiran
patogen.
 kotoran serangga
 cairan bakteri
 pertumbuhan kapas jamur
 kista nematoda
Bagaimana cara kita mengontrol
penyakit tanaman??
 Rotasi Tanaman - kepadatan inokulum lebih rendah
 Menambahkan Perubahan - stimulasi antagonis
 Alter pH
 Persiapan lahan - memodifikasi struktur
 tanah atau aerasi
 pemilihan tanggal penanaman
 Terapkan perubahan organik
 Praktek irigasi
 perangkap tanaman
 menambahkan agen yang dapat mengontrol penyakit
tanaman.
Kenneth Baker and R.
James Cook. The
Nature and Practice of
Biological Control of
Plant Pathogens
Target pengendalian Hayati
 Agen yang menyebabkan penyakit tanaman
 Agen yang menyebabkan kerusakan tanaman
 Gulma: Setiap tanaman yang tumbuh di
tempat yang tidak diinginkan
Serangga adalah agen biologis utama
yang telah digunakan untuk
memerangi hama gulma berbahaya
Mengapa Serangga yang Baik dapat
menjadi Agen Pengendalian Hayati
 Bisa diperbanyak dalam jumlah massal
 cukup spesifik
 mudah dipindahkan
 Bereproduksi di lapangan
 Dapat dikombinasikan dengan agen
serangga lainnya
Gulma sebagai penyebab
masalah
 Mencegah pertumbuhan tanaman yang
budidaya
 Bersaing dengan tanaman untuk:
- Air dan nutrisi
- sinar matahari
 Dalam beberapa kasus, sebagai tempat
patogen
Apa yang di maksud gulma?
 Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di mana
Anda tidak menginginkannya.
 Sebuah Gulma pengganggu adalah gulma
yang
- Bukan asli - yaitu asing
- agresif
- sangat kompetitif
 sangat invasif
Pengontrolan gulma secara
teradisional
 herbisida
 efektif
 Penggunaan yang sedikit
 Biaya murah
Bahan-bahan kimia seperti 2,4-Dichlorophenoxyacetic
acid (2,4-D) sangat efektif terhadap gulma.
RoundUp (Monsanto) – mengikat phosphoenolpyruvate,
menghentikan sintesis asam amino
Mengapa bioherbisida..??
 Kerugian masi tetap terjadi
 $619 juta pada sayuran, $441 juta pada buah dan
lahan kacang di amerika
 Herbisida membuat resisiten populasi gulma
 Efek berpengaruh pada organisme non target
 Tanaman asli
 FQPA 1996
 Perang dunia ke II
Mengapa bioherbisida.??
 Permintaan untuk penurunan penggunaan
pestisida
 Besar daerah di mana aplikasi herbisida tidak
memungkinkan atau memerlukan biaya yang
efektif
 Kerusakan lingkungan
 Kontaminasi suplai air kita
Gulma yang merugikan
Leafy spurge memiliki tiga
juta hektar penuh jarak tanah.
Ini adalah gulma agresif yang
menggantikan vegetasi asli
dan degradasi lahan
penggembalaan
Leafy Spurge
 Mempunyai
perakaran
parennial yang
mereproduksi
dengan biji dan
akar
Leafy
Spurge
 Dikenalkan
pertama di USA
pada th 1827.
 Penyebaranya
sampai ke US
bagian barat
 Reduces rangeland
productivity by 50
to 75 percent
Leafy Spurge
 Sapi biasanya menghindari memakan
leafy spurge
 Namun ,ketika sapi memakan leafy
spurge mereka menjadi sakit kemudia
mati
 Kerugia ekonomi di motana,selatan
dakota, dan utara dakota dan wyoming
diperkirakan sekitar $120 juta
 namun leafy spurge masih dijual
Leafy Spurge Control
 sulit
 Akar luar
 Dapat mengeluarkan
dan menebarkan benih
sejauh 15 kaki
 Disebarkan oleh burung
 Agen biologi
 6 spesies dari kumbang
kutu
 satu specie dari
kumbang slender
Leafy Spurge Control
 Agen biologi
 Satu specie ngengat
 Satu specie lalat
 Reduces bud gall fly
 Kumbang dan ngengat
mengurangi pertumbuhan
tanaman
 Dewasa makan
 Larva makan pada akar
 Domba dan kambing
Pembunuh hama yang lain
adalah
 serangga
 bakteri
 jamur
 manusia
 hewan
Kelebihan dari bioherbidida
 Produksi yang berlimpah dan tahan lama
dalam teknik kultur inokulum
 Jadilah target spesifik
 Secara genetik stabil
 Jadilah mampu membunuh sebagian besar
populasi gulma di bawah berbagai kondisi
lingkungan (kepadatan gulma)
Jamur pembunuh hama
 Patogen pertama yang diisolasi untuk
pengendalian gulma, gloeosporioides
Colletotrichum, 1971.
Pencekik pohon
anggur di Siprus.
gulma ini menjadi
hama utama kebun
jeruk di Florida.
Jamur pembunuh hama – De Vine
 Phytophthora palmivora - Devine, Abbot Laboratories,
1981. Produk pertama mikroba komersial untuk
pengendalian gulma.
 Chlamydospores
 Pencekik pohon anggur di kebun jeruk
 Diisolasi dari tanaman mati yang ditemukan di sebuah
kebun
 96% membunuh gulma dan berlangsung selama 2
tahun pasca aplikasi
 Patogen pada bawang merah, melon, okra, tomat,
endive, ketimun, squash, dll
Keberhasilan Non-commercial
 Chondrilla karat - kerangka gulma – Australia
 Skeleton gulma
- Mediterania dan Timur Tengah asal
- Menyerbu tenggara Australia
- Tiga bentuk morfologi
 Puccinia chondrillina - jamur karat
- Persempit berdaun strain
- Menengah dan regangan berdaun lebar
Bakteri sebagai agen pengendali hayati
 Xanthomonas campestris pv. poannua -
Aktivitas postemergence pada bluegrass
tahunan di halaman rumput bermudagrass
(Johnson, 1994: Johnson, Wyse, Jones, 1996).
 Pseudomonas syringae pv. tagetis - thistle
Kanada pada kedelai (Johnson, Wyse, Jones,
1996).
Nematoda - gelang
 Nematoda - gelang
Kecil (0,60-2 mm), cacing mikroskopis
eukariotik.
 Gaya hidup – baik dan buruk
 Patogen hewan
 Patogen tanaman
 cacing pemangsa
 Patogen serangga
 Sapropit
Parasit tanaman
 Stunting
 Warna kuning daun
 Layu
 Daun drop
 Buah kecil
 Menguning
 Pengeriting dan memutar
daun dan batang
 Gelembung udara
 Akar gemuk
 Mengurangi pertumbuhan
Cacing
 Merupakan sebagian besar dari biomassa di
beberapa tanah
 Monochida, Dorylaimida, Diplogasteroidea
 Siap berbudaya di piring
 Tidak konsisten demonstrasi pengendalian
nematoda parasit tanaman
 Kurangnya host spesifisitas dan dengan demikian
akan makan dirinya sendiri
Cacing
Nematodes dengan
penggigitnya
Dorylaimida
Nematodes sebagai pemakan
serangga
 Sirex noctilio- di Eropa
diperkenalkan tawon
pemakan kayu hancur di
hutan pinus Australia dan
Selandia Baru
 Sengaja diperkenalkan
 Oviposits dengan simbiosis
jamur
 Larva, menetas, makan
jamur, menembus pohon
Nematodes
sebagai parasit
serangga
 Deladenus siricidicola, parasit nematoda dari
tawon Sirex
 Nematoda masuk larva Sirex, mereproduksi
ketika pupates tuan rumah, memasuki telur host
 Sirex betina muncul, terbang ke pohon yang lain,
oviposits paket dari nematoda dengan jamur
 Hampir 100% kontrol, perlu menjaga tekanan
konstan control
Nematoda dapat
menjadi patogen
vektor
 Steinernema dan spesies
Heterorhabditis (urutan
Rhabditida) adalah nematoda
parasit pada serangga.
 Transmit bakteri yang mematikan
menjadi tuan rumah mereka,
sebuah karakteristik yang
membuat mereka lebih cocok
untuk pengendali hayati serangga
dari kelompok nematoda lainnya.
A cockroach parasitized by
Steinernema scapterisci
Neosteinernema females
emerged from termites
Nematode Killers
 Predators – organisms that utilize
nematodes as food
 Trap crops – plants that are used to
attract nematodes from the economic
crop but do not support reproduction or
are toxic.
 Parasites – disease causing agents of
nematodes
Nematoda perusak
 Predator - organisme yang
memanfaatkan nematoda
sebagai makanan
 Perangkap tanaman -
tanaman yang digunakan
untuk menarik nematoda
dari tanaman ekonomi
tetapi tidak mendukung
reproduksi atau beracun.
 Parasit - agen penyebab
penyakit nematoda
Pasteuria penetrans (Actinomycete)
Penyimpan Spore
Alat
penetrasi
dari
nematoda
Bakteri parasit dari
nematoda
Parasit dari jamur patogen
Mycoparasites
- miselia jamur yang parasitizes, propagules
(konidia, oospores chlamydospores), atau
overwintering struktur (sclerotia, oospores,
chlamydospores) jamur lainnya
Parasit lain
- Mikroorganisme lain dan virus yang
menginfeksi jamur colonizes atau
phytopathogenic sehingga mengurangi
dampaknya terhadap tanaman
Prodak komersial dari jamur
pengendali penyakit
 Ampelomyces quisqualis: AQ10
 Candida oleophila: Aspire
 Coniothyrium minitans: Contans , KONI
 Fusarium oxysporum: Biofox C, Fusaclean
 Gliocladium virens: SoilGard
 Gliocladium catenulatum: PreStop, Primastop
 Phlebia gigantea: Rotstop, P.g. Suspension
 Pythium oligandrum: Polygandron
 Trichoderma harzianum and other spp.: Bio_Fungus, Binab_T,
RootShield, T-22G, T-22 Planter Box, Bio-Trek), Supresivit,
Trichodex, Trichopel, Trichoject, Trichodowels, Trichoseal ,
Trichoderma 2000
Ampelomyces quisqualis
AQ10 Biofungicide
Organisme biokontrol: Ampelomyces
quisqualis isolat M-10
Target patogen / Penyakit: embun tepung
Tanaman: apel, cucurbits, anggur, tanaman
hias, stroberi, tomat
Formulasi: air granul Dispersible
Metode Aplikasi: spray
Ampelomyces
quisqualis
Hiperparasit dari mildews
berbedak
256 spesies tanaman dalam 172
genera dalam 59 famili
Colonizes hifa, conidiophores,
cleistothecia
Penetrasi langsung
Sel Host tewas tak lama setelah
pembentukan pycnidial (2-4 hari
setelah infeksi)
Amerika Chestane
dan Blight
chestane
Amerika kastanya
 Castanea dentata
pohon yang sangat populer di
Amerika Serikat Timur, 40% dari
pohon berdiri
 Chestnut dipanggang pada api
terbuka dan kalkun rias
 Kayu yang sangat tahan terhadap
busuk: pagar, posting, bahan
bangunan
 Pada tahun 1904, laporan penyakit
pertama dekat Kebun Binatang
Bronx
 Dalam 50 tahun, berkurang menjadi
beberapa pohon
 Tujuh spesies punah ngengat
Penyakit tanaman
kestanya
Cryphonectria (Endothia) Parasitica
Memasuki luka, tumbuh di dalam dan di
bawah kulit
Membunuh kambium yang terinfeksi
ranting, cabang, dan batang
Tidak memasuki mahkota
Pohon berangan mengurangi ke
beberapa yang berasal semak
Penyakit
tanaman
kastanye
 Aseksual (pycnidium, pcyniospores) dan
seksual (perithecium, ascospores) spora
diproduksi
 Tersebar oleh angin, hujan, serangga.
 Dilacak sampai 30 mil
 Tidak ada resistensi di kastanye Amerika
Tanaman karantina pada 1902 terlalu terlambat
 Kemungkinan besar diperkenalkan dari stok
pembibitan dari kenari Jepang (Castanea crenata)
yang banyak ditanam dan dicangkokkan dengan
spesies kastanye lain (1876)
 Pada 1889, hampir 10.000 pohon dari Jepang
diimpor
 Pada 1904, ditemukan di Kebun Binatang Bronx
 Pada 1906, luas
 Dengan 1908, di luar kendali
Harapan untuk American chestnut
 Sebuah virulence ringan yang di isolasi dari C.
parasitica di temukan di itali oleh Biraghi di
European chestnut pada tahun 1850
 Juga di temukan dan di jelaskan bahwa
hypovirulent oleh Grente sekitar tahun 1965 dan
menganggap ini adalah sebuah penentu
penularan
 Van Elfen, James and Day, 1975
 Lingkungan yang mempengaruhi ukuran kanker
menggunakan hypovirulent dan virulent strains
 Ditunjukan dengan penularan oleh auxotrophic mutants
1978-1983, Dodds, Van Alfen, Day
 Hypovirulent strains dari C. parasitica
mendapatkan dsRNA akan tetapi virulent strains
tidak mendapatkannya
 Tiga kelas berdasarkan pola pita fragmen
 tipe III Amerika
 tipe I dan II Eropa
 Inokulasi dengan strain hypovirulent sukses di
Eropa tetapi bukan AS
 Van Alfen, menemukan hypovirulence yang
menular yang dapat ditentukan oleh satu atau lebih
potongan dsRNA
Genetika sebagai penyelamatan
 Vegetatif kompatibilitas
 Anastomosis diperlukan untuk transfer virus
 Namun, anastomosis memerlukan jenis
yang kompatibel
 Choi and Nuss, 1992
 Mengifeksi cDNA cetakan secara
menyeluruh
 Pemisahan rantai gen
 Transfer 100% efisien

More Related Content

What's hot

Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJosua Sitorus
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaNurma Fauzaniar
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Novayanti Simamora
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanNurma Fauzaniar
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)tani57
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAdiana novitasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Identifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamiIdentifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamimuditateach
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPy Bayu
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 

What's hot (20)

Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Identifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamiIdentifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alami
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
 
Pengendalian hayati
Pengendalian hayatiPengendalian hayati
Pengendalian hayati
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Dasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar AgronomiDasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar Agronomi
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 

Similar to BIOLOGICAL CONTROL OF WEEDS

Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumuloanisasptiany
 
Bioteknologi Tradisional dan Modern Dalam Kehidupan
Bioteknologi Tradisional dan Modern Dalam KehidupanBioteknologi Tradisional dan Modern Dalam Kehidupan
Bioteknologi Tradisional dan Modern Dalam KehidupanJas Hujan Axio
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangSeptian Muna Barakati
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjieArta Adjie
 
73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulmaEfri Yadi
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdfssuser37d4f01
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianRom Doni
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniratnisarirkuka
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniratnisarirkuka
 
Cendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alamiCendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alamiHaris Setiawan
 
ppt kajian jurnal tomat transgenik
ppt kajian jurnal tomat transgenikppt kajian jurnal tomat transgenik
ppt kajian jurnal tomat transgenikGoogle
 
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)Moh Masnur
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
 
Rangkuman PHPT.docx
Rangkuman PHPT.docxRangkuman PHPT.docx
Rangkuman PHPT.docxMutiana6
 

Similar to BIOLOGICAL CONTROL OF WEEDS (20)

Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
 
Bioteknologi Tradisional dan Modern Dalam Kehidupan
Bioteknologi Tradisional dan Modern Dalam KehidupanBioteknologi Tradisional dan Modern Dalam Kehidupan
Bioteknologi Tradisional dan Modern Dalam Kehidupan
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjie
 
73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma
 
PENYAKIT-I.ppt
PENYAKIT-I.pptPENYAKIT-I.ppt
PENYAKIT-I.ppt
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
 
Kuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdfKuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdf
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanian
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
 
Cendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alamiCendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alami
 
ppt kajian jurnal tomat transgenik
ppt kajian jurnal tomat transgenikppt kajian jurnal tomat transgenik
ppt kajian jurnal tomat transgenik
 
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
 
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
 
Rangkuman PHPT.docx
Rangkuman PHPT.docxRangkuman PHPT.docx
Rangkuman PHPT.docx
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

BIOLOGICAL CONTROL OF WEEDS

  • 1. Pengendalian Hayati Latar Belakang Apa yang dimaksud dengan Pengendalian Hayati Prinsip Pengendalian Hayati Contoh-contoh
  • 2. Kemungkinan penggunaan pertama kali dari pengendalian hayati sejak zaman kuno dan kemungkinan besar terjadi karena kecelakaan.
  • 3. Orang-orang Aztec termaksud seorang pemburu/pengumpul , mereka pendatang yang terlambat ke wilayah pusat Meksiko yang membawa mereka ke peradaban maju lainnya. Menurut legenda, mereka akan menemukan rumah baru mereka di mana dan elang memegang ular akan bertengger di atas kaktus di sebuah pulau dan daerah itu adalah kota mexiko. Jadi mereka tinggal di daerah berawa yang sekarang dikenal sebagai Meksiko City, di mana reruntuhan dapat ditemukan.
  • 4. Chinampas - "kebun mengapung" dibangun dari Wattles atau alang-alang yang diikat dan berlapis dengan lumpur, sedimen danau, dan gulma air
  • 5. Kekayaan chinampas mendorong datangnya organisme yang kurang menguntungkan  Akhirnya chinampas menjadi berlabuh dengan akar tanaman  Tanaman yang tumbuh melalui benih dipindahkan ke chinampas  Tanah banyak mengandung agen Pengendalian Hayati yang berbeda dalam kesetimbangan seperti Trichoderma, Pseudomonas, dan antagonis Fusarium
  • 6. Vile Concoctions  Nectria galligena adalah jamur yang menyebabkan kanker Eropa apel.  Austen, 1657 - mengobati luka pemangkasan yang baru dengan kotoran sapi dan urine untuk mencegah kanker pada pohon apel  Luka adalah bagian utama untuk agen infeksi seperti jamur dan bakteri
  • 7. Vile ramuan untuk luka-luka Pohon  Forsyth, 1791 - kotoran sapi segar, kapur, abu kayu, dan pasir  Le Barryais, 1785 - lumpur segar  Weidlich, 1979 - tanah di Parasitica Cryptonectria (Chestnut Blight) cankers, Trichoderma sp.?  MacDonald et al., 1979 - tanah diterapkan untuk Amerika disebabkan Endothia cankers Parasitica untuk menyembuhkan - Trichoderma sp.?
  • 8. Apa yang dimaksud pengendalian hayati??  Hama penindasan dengan agen biologis yang beroperasi di latar belakang pengendalian terpadu yang tidak bergantung pada resistensi host, sterilisasi patogen target, atau modifikasi perilaku hama
  • 9. Apakah Bioteknologi Pengendalian Hayati?  Bioteknologi adalah satu set alat yang memanfaatkan makhluk hidup (dan baru-baru, turunan dari makhluk hidup) untuk memecahkan masalah atau untuk menghasilkan produk. Tentu saja!
  • 10. Biological Control Melibatkan  Penghancuran unit propagative atau biomassa patogen.  Pencegahan pembentukan inokulum.  Melemahnya atau perpindahan dari patogen dalam residu penuh.  Pengurangan kekuatan atau virulensi patogen oleh agen seperti mycoviruses atau penentu hypovirulence .
  • 11. Dimanakah kamu dapat menemukan agent pengendalian hayati  penekan tanah  Dunia lama  baru dunia  patogen tumbuhan  Dari suatu kejadian  Pada bahan tanaman  Pada "sakit" patogen dan hama
  • 12. Ini adalah masalah kelangsungan hidup  Sebagian besar antibiotik ditemukan sejak penemuan Fleming penisilin berasal dari mikroorganisme tanah saprophytic  Sementara itu ........ - Pythium debaryanum - bibit pinus rebah, Hartley, 1921 - Streptomyces kudis - keropeng kentang, potongan rumput mengurangi penyakit, Millard dan Taylor, 1927
  • 13. Pengendalian hayati  Sanford dan Broadfoot, 1931 - pertama kali digunakan "Biological Control" dalam patologi tanaman 1. 40 bakteri, jamur 24 2. Organisme atau filtrat budaya di tanah steril 3. Ditemukan organisme lebih efektif terhadap Gaeumannomyces graminis var. tritici Tanah penekan adalah lokasi atau situs di mana penyakit menurun secara bertahap dari waktu ke waktu terus menerus di bawah tanam dengan tanaman yang sama.
  • 14. Penekan Tanah  Reinking and Manns, 1933  Amerika Tengah tanah  Fusarium oxysporum f. sp. cubense - Panama penyakit pisang  Patogen diisolasi dari tanah berpasir tetapi bukan dari tanah liat  Sandy tanah penanaman 10 tahun terakhir (kondusif)  Liat tanam tanah 20 tahun terakhir (penekanan)
  • 15. Bagaimana Tanah penekan Bekerja?  Gerlagh, 1968 a. 4 tanaman berturut-turut dalam tanah meningkat penindasan Gaeumannomyces graminis var. tritici b. Mengukus menghancurkan antagonis  R. James Cook, David Weller, Linda Thomashow a. USDA / ARS, WSU b. Pseudomonas fluorescens, P. Aureofaciens c. 2-fluoroglucinol
  • 16. Jenis apa saja yang berfungsi sebagai agen pengendali hayati???  Mikroorganisme  Bakteri  Jamur  Nematoda  Virus  Makroorganisme  Serangga  Manusia  Hewan
  • 17. Mekanisme Pengendalian Hayati  Kompetisi - agen SM lebih efisien memanfaatkan ruang dan nutrisi.  Antibiosis - agen SM menghasilkan satu atau lebih senyawa merugikan.  Parasitisme - agen SM menggunakan target untuk makanan atau untuk reproduksi.  Resistensi Induksi - agen SM tidak langsung merangsang tanaman agar tahan
  • 18. Bagaimana Agen pengendalian hayati diterapkan ?  importasi  Augmentasi  Konservasi Musuh Alami
  • 19. Adult Bathyplectes anurus , a parasitoid of alfalfa weevil larvae. Photo courtesy USDA APHIS Importation  Ketika patogen adalah eksotis.  Mengidentifikasi asal-usul patogen atau hama.  Mencari musuh alami  Mendapatkan izin USDA untuk mengimpor
  • 20. Augmentasi  Augmentasi adalah manipulasi langsung dari musuh alami untuk meningkatkan efektivitas mereka.  Produksi massal dan pelepasan periodik (kolonisasi) adalah pendekatan yang paling umum.  Peningkatan genetik  Augmentation tidak permanen, dan membutuhkan reapplication dari agen.
  • 21. Konservasi  Konservasi adalah identifikasi dan modifikasi sejumlah faktor untuk meningkatkan efektivitas musuh alami.
  • 22. Target pengendalian hayati  Agen penyebab penyakit tanaman  Agen yang menyebabkan kerusakan tanaman  Gulma
  • 23. Apa perbedaan penyakit tanaman dan kerusakan tanaman???  Penyakit tanaman adalah respon fisiologis yang abnormal dari tanaman untuk hubungan yang kronis dengan agen kausal primer.  Kerusakan tanaman adalah kerusakan jaringan karena hubungan akut dengan agen.
  • 24. Apa yang dimaksud penyakit tanaman??  Tanaman dapat menjadi "sakit" akibat infeksi oleh berbagai organisme.  Serangga  Jamur  Bakteri  Virus  nematoda  Definisi suatu penyakit tanaman: Respon fisiologis yang abnormal dari Tanaman karena hubungan yang kronis dengan agen kausal primer.
  • 25. Gejala yang di tampilkan tanaman ketika sakit  Noda atau lesi (jaringan mati) Daun, Batang, Bunga, Buah  Menurunnya aktivitas tumbuh  Kehilangan klorofil daun  Pertumbuhan yang abnormal  Browning atau menguning  Layu  mati
  • 26. Tanaman sakit menunjukkan tanda  Tanda adalah bukti langsung dari kehadiran patogen.  kotoran serangga  cairan bakteri  pertumbuhan kapas jamur  kista nematoda
  • 27. Bagaimana cara kita mengontrol penyakit tanaman??  Rotasi Tanaman - kepadatan inokulum lebih rendah  Menambahkan Perubahan - stimulasi antagonis  Alter pH  Persiapan lahan - memodifikasi struktur  tanah atau aerasi  pemilihan tanggal penanaman  Terapkan perubahan organik  Praktek irigasi  perangkap tanaman  menambahkan agen yang dapat mengontrol penyakit tanaman. Kenneth Baker and R. James Cook. The Nature and Practice of Biological Control of Plant Pathogens
  • 28. Target pengendalian Hayati  Agen yang menyebabkan penyakit tanaman  Agen yang menyebabkan kerusakan tanaman  Gulma: Setiap tanaman yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan
  • 29. Serangga adalah agen biologis utama yang telah digunakan untuk memerangi hama gulma berbahaya
  • 30. Mengapa Serangga yang Baik dapat menjadi Agen Pengendalian Hayati  Bisa diperbanyak dalam jumlah massal  cukup spesifik  mudah dipindahkan  Bereproduksi di lapangan  Dapat dikombinasikan dengan agen serangga lainnya
  • 31. Gulma sebagai penyebab masalah  Mencegah pertumbuhan tanaman yang budidaya  Bersaing dengan tanaman untuk: - Air dan nutrisi - sinar matahari  Dalam beberapa kasus, sebagai tempat patogen
  • 32. Apa yang di maksud gulma?  Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di mana Anda tidak menginginkannya.  Sebuah Gulma pengganggu adalah gulma yang - Bukan asli - yaitu asing - agresif - sangat kompetitif  sangat invasif
  • 33. Pengontrolan gulma secara teradisional  herbisida  efektif  Penggunaan yang sedikit  Biaya murah Bahan-bahan kimia seperti 2,4-Dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) sangat efektif terhadap gulma. RoundUp (Monsanto) – mengikat phosphoenolpyruvate, menghentikan sintesis asam amino
  • 34. Mengapa bioherbisida..??  Kerugian masi tetap terjadi  $619 juta pada sayuran, $441 juta pada buah dan lahan kacang di amerika  Herbisida membuat resisiten populasi gulma  Efek berpengaruh pada organisme non target  Tanaman asli  FQPA 1996  Perang dunia ke II
  • 35. Mengapa bioherbisida.??  Permintaan untuk penurunan penggunaan pestisida  Besar daerah di mana aplikasi herbisida tidak memungkinkan atau memerlukan biaya yang efektif  Kerusakan lingkungan  Kontaminasi suplai air kita
  • 36. Gulma yang merugikan Leafy spurge memiliki tiga juta hektar penuh jarak tanah. Ini adalah gulma agresif yang menggantikan vegetasi asli dan degradasi lahan penggembalaan
  • 37. Leafy Spurge  Mempunyai perakaran parennial yang mereproduksi dengan biji dan akar
  • 38. Leafy Spurge  Dikenalkan pertama di USA pada th 1827.  Penyebaranya sampai ke US bagian barat  Reduces rangeland productivity by 50 to 75 percent
  • 39. Leafy Spurge  Sapi biasanya menghindari memakan leafy spurge  Namun ,ketika sapi memakan leafy spurge mereka menjadi sakit kemudia mati  Kerugia ekonomi di motana,selatan dakota, dan utara dakota dan wyoming diperkirakan sekitar $120 juta  namun leafy spurge masih dijual
  • 40. Leafy Spurge Control  sulit  Akar luar  Dapat mengeluarkan dan menebarkan benih sejauh 15 kaki  Disebarkan oleh burung  Agen biologi  6 spesies dari kumbang kutu  satu specie dari kumbang slender
  • 41. Leafy Spurge Control  Agen biologi  Satu specie ngengat  Satu specie lalat  Reduces bud gall fly  Kumbang dan ngengat mengurangi pertumbuhan tanaman  Dewasa makan  Larva makan pada akar  Domba dan kambing
  • 42. Pembunuh hama yang lain adalah  serangga  bakteri  jamur  manusia  hewan
  • 43. Kelebihan dari bioherbidida  Produksi yang berlimpah dan tahan lama dalam teknik kultur inokulum  Jadilah target spesifik  Secara genetik stabil  Jadilah mampu membunuh sebagian besar populasi gulma di bawah berbagai kondisi lingkungan (kepadatan gulma)
  • 44. Jamur pembunuh hama  Patogen pertama yang diisolasi untuk pengendalian gulma, gloeosporioides Colletotrichum, 1971. Pencekik pohon anggur di Siprus. gulma ini menjadi hama utama kebun jeruk di Florida.
  • 45. Jamur pembunuh hama – De Vine  Phytophthora palmivora - Devine, Abbot Laboratories, 1981. Produk pertama mikroba komersial untuk pengendalian gulma.  Chlamydospores  Pencekik pohon anggur di kebun jeruk  Diisolasi dari tanaman mati yang ditemukan di sebuah kebun  96% membunuh gulma dan berlangsung selama 2 tahun pasca aplikasi  Patogen pada bawang merah, melon, okra, tomat, endive, ketimun, squash, dll
  • 46. Keberhasilan Non-commercial  Chondrilla karat - kerangka gulma – Australia  Skeleton gulma - Mediterania dan Timur Tengah asal - Menyerbu tenggara Australia - Tiga bentuk morfologi  Puccinia chondrillina - jamur karat - Persempit berdaun strain - Menengah dan regangan berdaun lebar
  • 47.
  • 48. Bakteri sebagai agen pengendali hayati  Xanthomonas campestris pv. poannua - Aktivitas postemergence pada bluegrass tahunan di halaman rumput bermudagrass (Johnson, 1994: Johnson, Wyse, Jones, 1996).  Pseudomonas syringae pv. tagetis - thistle Kanada pada kedelai (Johnson, Wyse, Jones, 1996).
  • 49. Nematoda - gelang  Nematoda - gelang Kecil (0,60-2 mm), cacing mikroskopis eukariotik.  Gaya hidup – baik dan buruk  Patogen hewan  Patogen tanaman  cacing pemangsa  Patogen serangga  Sapropit
  • 50. Parasit tanaman  Stunting  Warna kuning daun  Layu  Daun drop  Buah kecil  Menguning  Pengeriting dan memutar daun dan batang  Gelembung udara  Akar gemuk  Mengurangi pertumbuhan
  • 51. Cacing  Merupakan sebagian besar dari biomassa di beberapa tanah  Monochida, Dorylaimida, Diplogasteroidea  Siap berbudaya di piring  Tidak konsisten demonstrasi pengendalian nematoda parasit tanaman  Kurangnya host spesifisitas dan dengan demikian akan makan dirinya sendiri
  • 53. Nematodes sebagai pemakan serangga  Sirex noctilio- di Eropa diperkenalkan tawon pemakan kayu hancur di hutan pinus Australia dan Selandia Baru  Sengaja diperkenalkan  Oviposits dengan simbiosis jamur  Larva, menetas, makan jamur, menembus pohon
  • 54. Nematodes sebagai parasit serangga  Deladenus siricidicola, parasit nematoda dari tawon Sirex  Nematoda masuk larva Sirex, mereproduksi ketika pupates tuan rumah, memasuki telur host  Sirex betina muncul, terbang ke pohon yang lain, oviposits paket dari nematoda dengan jamur  Hampir 100% kontrol, perlu menjaga tekanan konstan control
  • 55. Nematoda dapat menjadi patogen vektor  Steinernema dan spesies Heterorhabditis (urutan Rhabditida) adalah nematoda parasit pada serangga.  Transmit bakteri yang mematikan menjadi tuan rumah mereka, sebuah karakteristik yang membuat mereka lebih cocok untuk pengendali hayati serangga dari kelompok nematoda lainnya. A cockroach parasitized by Steinernema scapterisci Neosteinernema females emerged from termites
  • 56. Nematode Killers  Predators – organisms that utilize nematodes as food  Trap crops – plants that are used to attract nematodes from the economic crop but do not support reproduction or are toxic.  Parasites – disease causing agents of nematodes
  • 57. Nematoda perusak  Predator - organisme yang memanfaatkan nematoda sebagai makanan  Perangkap tanaman - tanaman yang digunakan untuk menarik nematoda dari tanaman ekonomi tetapi tidak mendukung reproduksi atau beracun.  Parasit - agen penyebab penyakit nematoda
  • 58. Pasteuria penetrans (Actinomycete) Penyimpan Spore Alat penetrasi dari nematoda Bakteri parasit dari nematoda
  • 59. Parasit dari jamur patogen Mycoparasites - miselia jamur yang parasitizes, propagules (konidia, oospores chlamydospores), atau overwintering struktur (sclerotia, oospores, chlamydospores) jamur lainnya Parasit lain - Mikroorganisme lain dan virus yang menginfeksi jamur colonizes atau phytopathogenic sehingga mengurangi dampaknya terhadap tanaman
  • 60. Prodak komersial dari jamur pengendali penyakit  Ampelomyces quisqualis: AQ10  Candida oleophila: Aspire  Coniothyrium minitans: Contans , KONI  Fusarium oxysporum: Biofox C, Fusaclean  Gliocladium virens: SoilGard  Gliocladium catenulatum: PreStop, Primastop  Phlebia gigantea: Rotstop, P.g. Suspension  Pythium oligandrum: Polygandron  Trichoderma harzianum and other spp.: Bio_Fungus, Binab_T, RootShield, T-22G, T-22 Planter Box, Bio-Trek), Supresivit, Trichodex, Trichopel, Trichoject, Trichodowels, Trichoseal , Trichoderma 2000
  • 61. Ampelomyces quisqualis AQ10 Biofungicide Organisme biokontrol: Ampelomyces quisqualis isolat M-10 Target patogen / Penyakit: embun tepung Tanaman: apel, cucurbits, anggur, tanaman hias, stroberi, tomat Formulasi: air granul Dispersible Metode Aplikasi: spray
  • 62. Ampelomyces quisqualis Hiperparasit dari mildews berbedak 256 spesies tanaman dalam 172 genera dalam 59 famili Colonizes hifa, conidiophores, cleistothecia Penetrasi langsung Sel Host tewas tak lama setelah pembentukan pycnidial (2-4 hari setelah infeksi)
  • 64. Amerika kastanya  Castanea dentata pohon yang sangat populer di Amerika Serikat Timur, 40% dari pohon berdiri  Chestnut dipanggang pada api terbuka dan kalkun rias  Kayu yang sangat tahan terhadap busuk: pagar, posting, bahan bangunan  Pada tahun 1904, laporan penyakit pertama dekat Kebun Binatang Bronx  Dalam 50 tahun, berkurang menjadi beberapa pohon  Tujuh spesies punah ngengat
  • 65. Penyakit tanaman kestanya Cryphonectria (Endothia) Parasitica Memasuki luka, tumbuh di dalam dan di bawah kulit Membunuh kambium yang terinfeksi ranting, cabang, dan batang Tidak memasuki mahkota Pohon berangan mengurangi ke beberapa yang berasal semak
  • 66. Penyakit tanaman kastanye  Aseksual (pycnidium, pcyniospores) dan seksual (perithecium, ascospores) spora diproduksi  Tersebar oleh angin, hujan, serangga.  Dilacak sampai 30 mil  Tidak ada resistensi di kastanye Amerika
  • 67. Tanaman karantina pada 1902 terlalu terlambat  Kemungkinan besar diperkenalkan dari stok pembibitan dari kenari Jepang (Castanea crenata) yang banyak ditanam dan dicangkokkan dengan spesies kastanye lain (1876)  Pada 1889, hampir 10.000 pohon dari Jepang diimpor  Pada 1904, ditemukan di Kebun Binatang Bronx  Pada 1906, luas  Dengan 1908, di luar kendali
  • 68. Harapan untuk American chestnut  Sebuah virulence ringan yang di isolasi dari C. parasitica di temukan di itali oleh Biraghi di European chestnut pada tahun 1850  Juga di temukan dan di jelaskan bahwa hypovirulent oleh Grente sekitar tahun 1965 dan menganggap ini adalah sebuah penentu penularan  Van Elfen, James and Day, 1975  Lingkungan yang mempengaruhi ukuran kanker menggunakan hypovirulent dan virulent strains  Ditunjukan dengan penularan oleh auxotrophic mutants
  • 69. 1978-1983, Dodds, Van Alfen, Day  Hypovirulent strains dari C. parasitica mendapatkan dsRNA akan tetapi virulent strains tidak mendapatkannya  Tiga kelas berdasarkan pola pita fragmen  tipe III Amerika  tipe I dan II Eropa  Inokulasi dengan strain hypovirulent sukses di Eropa tetapi bukan AS  Van Alfen, menemukan hypovirulence yang menular yang dapat ditentukan oleh satu atau lebih potongan dsRNA
  • 70. Genetika sebagai penyelamatan  Vegetatif kompatibilitas  Anastomosis diperlukan untuk transfer virus  Namun, anastomosis memerlukan jenis yang kompatibel  Choi and Nuss, 1992  Mengifeksi cDNA cetakan secara menyeluruh  Pemisahan rantai gen  Transfer 100% efisien

Editor's Notes

  1. The Aztecs were a warring people who came to the central valley of Mexico around 1200 AD from the southwestern United States
  2. Surrounded by more powerful civilizations, they were forced to take refuge on theses islands and pay tribute. As the civilization grew more powerful, turned to an agricultural state. Could support larger populations. and thus ruled until the arrival of the Spanish Conquerers.
  3. Corners or sides anchored with willows or other trees. Seeds planted in dryland nurseries.
  4. Biological control of the alfalfa weevil, Hypera postica (Gyllenhall) is a example of a successful program using importation of natural enemies (Bryan et al. 1993). The alfalfa weevil, a native of Europe, was originally detected in the US in Utah in 1904. A second introduction was detected on the East coast in 1951. By 1970, the weevil had spread to all 48 contiguous states and become a serious pest of alfalfa. Some importation's of natural enemies began as early as 1911, however, a major program aimed at biological control of the weevil was initiated in 1957. In this program, USDA ARS personnel conducted foreign exploration in Europe resulting in the eventual importation of 12 parasitoid species. Six of these species became established and are credited with contributing to the reduction in the weevil's pest status in the eastern US (Day 1981).
  5. Around the late 1940’s during the green revolution, chemicals such as 2,4-D, a synthetic auxin, was used to control broad leaved weeds (dicots) in grasses (monocots).
  6. Approximately 1 million nematodes can live in a spot the size of a quarter. There are hundreds of nematode species that feed on insects but only 5 are commercially available. Largest nematode is found in the placenta of a whale, Placentanema gigantissima, it is over 8 meters long and 2 cm thick.