SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
BIOPESTISIDA/PESTISIDA HAYATI
Solusi Pertanian Ramah Lingkungan
Dra.Nike Triwahyuningsih, MP.
Institut Pertanian INTAN Yogyakarta
Untuk
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT JAMBU AIR
Bimbingan Teknis Pembuatan Biopestisida untuk Pertanian Tanaman Buah di Kota Yogyakarta. Gemblakan Atas, 21 Oktober 2020
Pengertian Pestisida
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 Pengertian pestisida adalah semua zat
kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak
tanaman atau hasil-hasil pertanian.
2. Memberantas rerumputan (gulma)
3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman, tidak termasuk pupuk.
4. Memberantas/mencegah hama-hama luar pada hewan peliharaan dan ternak.
5. Memberantas dan mencegah hama-hama air.
6. Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam
rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan, memberantas atau
mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah
dan air.
Jenis-Jenis Pestisida
A. Berdasarkan jenis organisme sasaran, pestisida ada yang bersifat:
1. Insektisida, mengandung senyawa kimia yang bisa mematikan semua jenis serangga.
2. Fungisida, mengandung senyawa kimia beracun untuk memberantas fungi/cendawan.
3. Bakterisida, mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri.
4. Nematisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda.
5. Akarisida atau mitisida, mengandung senyawa kimia untuk membunuh tungau, caplak dan
laba-laba.
6. Rodenstisida, mengandung senyawa kimia beracun untuk mematikan berbagai jenis
binatang pengerat, misalnya tikus.
7. Moluskisida, pestisida untuk membunuh moluska (siput, bekicot, tripisan yang banyak di
tambak).
8. Herbisida, senyawa kimia beracun untuk membunuh tumbuhan pengganggu / gulma.
9. Ovisida, berfungsi untuk merusak telur.
10. Pedukulisida, pestisida untuk membunuh kutu atau tuma.
11. Piscisida, pestisida yang berfungsi untuk membunuh ikan.
12. Termisida, pestisida yang berfungsi untuk membunuh rayap.
B. Berdasarkan Sifat dan Cara Kerja Racun Pestisida
1. Racun Kontak, Pestisida jenis ini bekerja dengan masuk ke dalam tubuh serangga sasaran
lewat kulit (kutikula) dan di transportasikan ke bagian tubuh serangga tempat pestisida aktif
bekerja.
2. Racun Pernafasan (Fumigan), Pestisida jenis ini dapat membunuh serangga dengan
bekerja lewat sistem pernapasan.
3. Racun Lambung, Jenis pestisida yang membunuh serangga sasaran jika termakan serta
masuk ke dalam organ pencernaannya
4. Racun Sistemik, Cara kerja seperti ini dapat memiliki oleh insektisida, fungisida dan
herbisida. Racun sistemik setelah disemprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman akan
terserap ke dalam jaringan tanaman melalui akar atau daun, sehingga dapat membunuh
hama yang berada di dalam jaringan tanaman seperti jamur dan bakteri. Pada insektisida
sistemik, serangga akan mati setelah memakan atau menghisap cairan tanaman yang telah
disemprot.
5. Racun Metabolisme, Pestisida ini membunuh serangga dengan mengintervensi proses
metabolismenya.
6. Racun Protoplasma, Ini akan mengganggu fungsi sel karena protoplasma sel menjadi rusak.
▪ Biopestisida atau pestisida hayati adalah pestisida
yang bahan utamanya bersumber atau dibuat dari
bahan-bahan hayati atau makhluk hidup, yang
berpotesi digunakan untuk mengendalikan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yaitu hama
dan penyakit yang mengganggu, merusak, atau
menyerang pada tanaman
▪ Biopestisida (pestisida alami/pestisida hayati)
merupakan pestisida ramah lingkungan yang dapat
mengurangi dampak negatif dari penggunaan
pestisida kimia.
▪ Biopestisida tidak mengandung zat racun yang
berbahaya bagi Kesehatan manusia dan lingkungan
Pengertian Biopestisida
1. Dapat diaplikasikan dengan mudah
2. Dapat diaplikasikan dalam areal yang
luas dalam waktu singkat
3. Mudah diperoleh dan memberikan
keuntungan ekonomi dlm jangka pendek.
4. dapat diaplikasikan hampir di setiap
waktu dan setiap tempat.
5. Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu
singkat
1. Kematian musuh alami organisme
pengganggu
2. Kenaikan populasi pengganggu
3. Dapat menyebabkan timbulnya resistensi
4. Keracunan pestisida
5. Keracunan thdp ternak/hewan peliharaan.
6. Keracunan pada ikan dan biota lainnya.
7. Keracunan terhadap satwa liar.
8. Keracunan terhadap makanan
9. Residu yang dapat mencemari lingkungan
10.Menghambat Perdagangan
1. Murah dan mudah dibuat
2. Aman bagi manusia dan lingkungan
3. Bahan aktifnya tidak menimbulkan
residu pada tanah/tanaman
4. Tidak menyebabkan resistensi
5. Produk pertanian lebih sehat, bebas
racun kimia
Dampak positif
Dampak Negatif 1. Daya kerja relatif lambat, tidak cepat
menanggulangi hama
2. Tidak dapat membunuh secara
langsung hama sasaran
3. Tidak tahan tterhadap sinar matahari
4. Tidak dapat disimpan terlalu lama
5. Kurang praktis, perlu semprot
berulang-ulang
Pestisida Kimia Pestisida Organik
Tanaman Jambu Air (Syzygium aqueum)
Hama/Pengganggu Tanaman Jambu Air
Ulat pagoda (Pagodiella sp.) Ulat Kupu-kupu Gajah Kutu Perisai Hijau
Codot BenaluLalat Buah Penggerek Batang
Semut
Mengendalikan Hama/Pengganggu Tanaman Jambu Air
1. Ulat pagoda (Pagodiella hekmeyeri):
a. Kumpulkan telur, ulat, dan kepompong → dimusnahkan
b. Fumigasi dengan pengasapan atau fumigan
c. Semprotkan pestisida sistemik (kimia → tidak disarankan)
2. Ulat Kupu-Kupu Gajah (Attacus atlas):
a. Kumpulkan telur, ulat, serta kepompongnya lalu dimusnahkan
b. Semprotkan insektisida sistemik (kimia → tidak disarankan)
3. Kutu Perisai Hijau (Palomena prasina), Kutu Kebul (Bemisia
tabaci):
a. Berikan musuh alami seperti kepik, lalat kaki panjang. Pada musim
penghujan hama ini akan musnah dengan sendirinya karena
serangan beragam cendawan.
b. Air sabun cuci piring disikatkan pada daun atau batang yang
terkena kutu ini, atau disemprotkan
c. Rebusan air serai. Siapkan serai 1 kilogram, potong pendek-pendek
lalu blender/geprek sampai halus, rebus dalam panci yang sudah
diisi air 3 liter
4. Lalat Buah:
a. Bungkus buah dengan kertas semen/plastik sewaktu
masih di pohon
b. Buat perangkap dengan feromon
c. Lem lalat
d. Semprotkan insektida (kimia → tidak disarankan)
5. Semut: Semprotkan insektisida (non organik) atau lem
6. Penggerek Batang (Batocera rufomaculata):
a. Buang cabang/ranting yang ada bekas gigitan serangga. Jika massif, sebaiknya
tanaman ditebang
b. Berikan Pestisida sistemik (seperti Actara) → tidak disarankan, terutama ketika
tanaman sudah berbuah
7. Codot (Pteropodidae) :
a. Berikan selambu di sekitar tanaman atau buah
b. Bungkus bakal buah satu per satu
8. Benalu (Loranthus sp.):
a. Sanitasi lahan, membuang dan membersihkan dari tanaman
b. Pemotongan langsung
Contoh Yellow Trap untuk Menarik Serangga Tanaman (Atraktant) :
Contoh Tanaman Pengusir Serangga (Repellent):
Selasih Bay LeafKemangi
MarigoldLavender Tansy/tombol pahit
Basil Daun Mint
Rosemary Penny Royal
Citronella (Serai Wangi) Apsintus Kenikir Lantana
Penyakit Pada Tanaman Jambu Air
Penyakit busuk (kanker batang)
Embun jelaga (Capnodium sp.)
permukaan daun tertutup lapisan berwarna hitam
Jamur upas (Corticium salmonicolor)
Antraknosa (Gloeosporium sp.) bercak-
bercak coklat kehitaman pada daun-daun tua
Mengendalikan Penyakit Pada Tanaman Jambu Air
1. Antraknosa (Gloeosporium sp.):
Serangan ringan bisa semprotkan biofungisida. Jika sudah berat sebaiknya dipotong dan musnahka
2. Embun jelaga (Capnodium sp.):
Semprotkan insektisida untuk membunuh kutu daun. Potong dan musnahkan bagian tanaman yang
terserang untuk mencegah penyebaran penyakit.
3. Penyakit busuk (kanker bercak pada batang):
a. Pengendalian dengan perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir di permukaan tanah
b. Untuk batang yang sakit, dilakukan pemotongan kulit yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan
potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida,
misalnya difolatan 4 F 3%.
4. Jamur upas (Corticium salmonicolor):
Jika ringan, dilakukan pelumasan biofungisida (misalnya BIO -C ) pada jaringan kulit yang sakit sampai
batas jaringan kulit yang sehat lebih kurang 10-15 cm di atas/di bawah jaringan kulit yang
sakit. Pengolesan dilakukan dengan interval seminggu sekali hingga tanaman sembuh, minimal 4 kali
aplikasi. Jika sudah terserang berat sebaiknya dilakukan pemotongan (topping) dan bekas luka
potongan diolesi dengan fungisida untuk mencegah adanya infeksi baru dan ditutup dengan colter.
5. Penyakit Fisiologis, Penyakit yang disebabkan oleh perawatan yang kurang terkondisi. Hal ini dapat membuat
rusaknya akar dan muncul cendawan yang merugikan tanaman. Akibatnya akar bisa membusuk, buah rontok dan
berakhir dengan kematian tanaman. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan perawatan sesuai petunjuk terutama
dalam pemberian pupuk serta penyiraman rutin
Bahan Baku Pestisida Organik
▪ Bagian tumbuhan yang diambil untuk bahan pestisida organik biasanya
mengandung zat aktif dari kelompok metabolit sekunder seperti alkaloid,
terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya.
▪ Bahan aktif ini bisa mempengaruhi hama dengan berbagai cara seperti
penghalau (repellent), penghambat makan (anti feedant), penghambat
pertumbuhan (growth retardant), penarik (attractant) dan sebagai racun
mematikan (toksin).
▪ Sedangkan, pestisida organik yang terbuat dari bagian hewan biasanya
berasal dari urin.
▪ Beberapa mikroorganisme juga diketahui bisa mengendalikan hama yang
bisa dipakai untuk membuat pestisida.
JENIS
TANAMAN
BAGIAN
YANG
DIGUNAKAN
HAMA/PENYAKIT YANG DIKENDALIKAN
Adas Biji Kutu (beras, sereal, polowijo)
Alang-alang Rimpang Antraknosa pada buncis
Babandotan Seluruh
tanaman
Nematode pada kentang
Bawang-
bawangan
Umbi Busuk batang pada panili
Bengkoang Biji Ulat pada kubis
Brotowali batang Lalat buahKutu aphids pada cabe
Cabe buah Hama tikus pada tanaman hias
Cengkeh bunga Phytopthora pada lada
Daun wangi Daun Lalat buah, bactrocera dorsalis
Gadung Umbi Tikus/rodentisida
Jahe Rimpang Ulat Plutella xylostella pada kubis
Jambu mete Kulit Ulat jambu mete
Jambu biji Daun Antraknosa
Jarak Buah dan daun Namatoda pada nilam dan jahe, Lalat penggerek
daun pada tanaman terung-terungan
Jengkol Buah Walangsangit pada cabe
Jeruk nipis Daun Busuk hitam pada anggrek
Kacang babi Biji Ulat pucuk
JENIS TANAMAN BAGIAN
YANG
DIGUNAKAN
HAMA/PENYAKIT YANG DIKENDALIKAN
Kayu manis Daun Pestisida organic
Kemangi Daun Busuk hitam pada anggrek
Kencur Rimpang Phytoptora pada lada
Acubung Bunga Kutu, ulat tanah
Kenikir Bunga Walangsangit
Kunyit Rimpang Phytoptora pada lada
Lada Biji, daun Hama gudang, Antraknosa pada cabe
Lengkuas Rimpang AntraknosaSemut pada lada
Mimba DaunBiji Antraknosa pada buncis dan cabe, Phytoptora pada
tembakau, Belatung, Pengisap polong pada kedelai,
Hama pengetam pada kelapa
Mindi Daun Ulat penggerek
Mahoni Biji Kutu daun pada krisanUlat tanah, Walangsangit,
wereng coklat
Pacar cina Daun Spodoptera litura pada kedelai dan kubis
Pahitan/kipahit Daun Serangga Tribolium castaneum
Patah tulang Daun Molusca
Pandan Daun Walangsangit
Piretrum Bunga Hama gudang
Saga Biji Hama gudang sitophilus sp
JENIS TANAMAN BAGIAN
YANG
DIGUNAKAN
HAMA/PENYAKIT YANG DIKENDALIKAN
Selasih Daun Lalat buah ( dacus correctus)
Sembung Daun Keong emas
Sereh Batang, daun Herbisida organic
Sirih DaunAbu Antraknosa pada cabeTMV pada tembakau, Hama
gudang
Srikaya Biji Thrips pada sedap malam, Kutu daun pada kedelai,
kacang panjang, jagung, kapas, tembakau
Sirsak Biji, daun Wereng coklat pada padi
Tembakau Daun, batang Ulat grayak pada famili terung-terungan (tomat,
cabe, paprika, terung), Walangsangit
Tembelekan Biji Ulat grayak Spodoptera litura pada kedelai,
Penggerek polong
Tuba akar Keong mas, Hama gudang
Pestisida Organik Rempah/Empon-Empon
▪ Pestisida dari rempah atau empon-empon ini mampu
mengusir semut, larva ulat hingga ulat bulu dari
tanaman sayur dan buah di rumah.
▪ Bahan aktif dan aroma yang menyengat dari empon-
empon dapat bersifat mengusir serangga, membasmi
jamur/ cendawan, bahkan bakteri
Cara membuat:
1. Parut, potong-potong atau tumbuk jahe, kunyit, laos,
kencur hingga halus;
2. Siapkan satu ember air bersih dan masukkan parutan
empon-empon (30%) ke dalamnya;
3. Aduk-aduk hingga air dan empon-empon menyatu lalu
diamkan selama sehari
4. Setelah satu hari, masukkan air ekstrak yang telah
disaring ke dalam botol semprotan dan siap untuk
digunakan.
Pestisida Organik Daun Pepaya
▪ Daun pepaya memiliki manfaat sebagai pestisida alami
yang sangat ampuh untuk mengendalikan hama ulat,
aphids, rayap, belalang dan ulat bulu.
▪ Kemampuan pengendali hama ini hadir berkat adanya
kandungan zat aktif enzim papain, alkaloid, dan
glikosid pada batang dan buahnya.
Cara Membuat:
1. Siapkan daun pepaya sebanyak satu kilogram.
2. Blender daun tersebut dengan air hingga berbentuk
seperti bubur sedikit demi sedikit.
3. Tuangkan ke dalam wadah lalu tambahkan sekiranya
satu liter air.
4. Aduk-aduk hingga rata lalu simpan selama dua malam.
5. Setelah proses pendiaman, saring larutan daun lalu
gunakan untuk mengusir hama
Pestisida Organik Bawang Putih
▪ Air rendaman bawang putih diketahui dapat bekerja secara
efektif untuk mengontrol nematoda (cacing akar) dengan
cara disiramkan ke tanah.
▪ Kemudian cairan akan diserap oleh akar tanaman untuk
mengusir hama seperti kumbang jepang, ngengat, lalat, dan
belatung akar.
▪ Bahkan juga sangat efektif untuk menjauhkan rusa dan
kelinci dari bunga di kebun.
Cara Membuat:
1. Ambil bawang putih + 100 gram lalu haluskan.
2. Masukkan ke dalam botol lalu tambahkan air bersih hingga
1 Liter.
3. Kocok-kocok campuran tersebut lalu diamkan selama satu
malam. Pestisida organik dari bawang putih pun siap
digunakan keesokan harinya.
Pestisida Organik Nasi Basi
▪ Nasi sisa yang tidak habis dikonsumsi ternyata dapat dimanfaatkan untuk
biopestisida.
▪ Jika dibiarkan, nasi akan basi dan tumbuh jamur yang makin lama makin banyak
▪ Jamur yang tumbuh ini dapat berfungsi sebagai insektisida karena mengeluarkan
zat-zat yang dapat meracuni serangga seperti ulat, belalang, kutu kebul, dan hama
lainnya yang mengganggu tanaman
Alat dan Bahan:
▪ Nasi basi + 300 gram; air bersih;
▪ Botol kosong ukuran 1 liter
Cara Membuat:
1. Nasi ( baru atau basi) dibentuk bulat sebesar bola pimpong sebanyak 4 buah;
2. Diamkan selama 3 hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan
abu-abu;
3. Bola nasi jamuran, kemudian dimasukkan kedalam botol kosong;
4. Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak 4 sendok makan
kedalam botol berisi nasi basi
5. Biarkan botol terbuka tidak ditutup diamkan selama 1 minggu (campuran nasi dan
air gula tersebut akan berbau asam seperti tape).
Pembuatan Atraktant Petrogenol
▪ Lalat buah jantan sangat tertarik dengan aroma buah tertentu yang memiliki
kandungan senyawa kimia metal-eugenol karena mirip seperti feromone.
Penggunaan atraktan yang mengandung metyl-eugenol dapat menekan
serangan lalat buah antara 35-70%.
Alat dan Bahan:
▪ Botol bekas air mineral (ukuran 600 ml atau lebih)
▪ Cutter/gunting; Spet/suntikan; Benang Kasur/kawat; Kapas
▪ Metil eugenol (merk Petrogenol)
Cara Membuat:
1. Botol di lubangi di tengah botol sebanyak 4 lubang dengan cutter hingga membentuk siletan X atau + ukuran
kurang lebih 1 cm, yang akan menjadi tempat masuknya lalat buah.
2. Gunakan masker sebelum bekerja. Ambil kapas, ikat dengan benang kemudian dibasahi dengan Petrogenol
(kira kira 1-2 cc) dan jangan sampai menetes netes.
3. Buat satu lubang kecil pada tutup botol untuk tempat benang. Setelah benang dilewatkan dari lubang pada
tutup botol, tarik hingga kapas menggantung hampir sejajar dengan empat lubang kecil yang dibuat tadi.
4. Tutuplah botol dan perangkap siap di pasang. Letakkan botol pada jarak minimal 15 meter dari pohon.
5. Pemasangan perangkap buah paling tepat adalah pada masa tanaman masih berbunga dan belum berbuah.
Tujuannya untuk menekan populasi lalat jantan sehingga nanti pada masa berbuah hanya sedikit terjadi
serangan lalat buah betina karena tidak dikawini pejantan.
Pestisida Bubur Bordo (Bordeaux)
▪ Bubur Bordeaux (bubur bordo atau bubur California) adalah pestisida sederhana yang ampuh mengatasi
berbagai penyakit yang disebabkan oleh cendawan pada tanaman pertanian seperti penyakit bintik
batang, antraknosa, penyakit busuk pangkal batang, embun tepung (powdery dan downy mildew), bercak
daun dan lain-lain.
Bahan dan Alat:
▪ ¼ Kg Gamping/Kapur bangunan Ca(OH)2; ¼ Kg Belerang; ¼ Kg Prusi/terusi CuSO4; Air 6 liter
▪ Dua buah ember; Panci; Kompos; Lumpang atau ulekan
Cara Membuat:
1. Pertama masukkan Prusi atau terusi atau CuSO4 ke dalam ember,
2. Haluskan gamping dan belerang menggunakan ulekan/lumpang, masukkan ke dalam ember kedua,
3. Rebus 6 liter air dalam panci hingga mendidih.
4. Masukkan 3 liter air mendidih ke dalam ember pertama yang berisi trusi. Aduk hingga merata.
5. Lalu masukkan 3 liter air mendidih sisanya ke dalam ember ke dua. Aduk hingga tercampur merata.
6. Satukan masing-masing adonan dari ember satu dan ember dua, lalu diaduk sampai merata dan
campuran menjadi homogen.
7. Diamkan adonan tersebut selama semalaman hingga membentuk cairan bening dan ada bagian yang
mengendap di dasar wadah.
8. Ambil cairan berwarna bening dan gunakan untuk menyemprot daun tanaman yang terserang penyakit.
9. Sedangkan endapan yang berwarna kuning bisa dipakai untuk dicampurkan dengan media tanam atau
dioleskan pada batang tanaman yang terindikasi terkena hama.
Aplikasi Bubur Bordo di lapangan
1. Bintik batang/stem-canker dan antraknos pada tanaman buah
▪ Semprot ke seluruh batang dan cabang. Untuk tindakan pencegahan
dapat dilakukan setiap bulan. Jika tanaman telah terserang (fase awal),
lakukan pemangkasan cabang yang terserang, selanjutnya semprot
setiap minggu.
2. Busuk pangkal batang
▪ Buang bagian kulit pangkal batang yang bergejala busuk, semprot
merata bagian tersebut sampai basah. Lakukan penyemprotan setiap
minggu sampai gejala berkurang/hilang.
3. Bercak daun
▪ Semprot tanaman secara merata setiap minggu untuk pengendalian dan
untuk tindakan preventif lakukan setiap bulan.
Saran pemakaian
1. Jangan menggunakan bahan metal sebagai wadah untuk membuat larutan
bubur bordo
2. Bubur bordo langsung dipakai setelah dibuat
3. Cuci alat setelah selesai penyemprotan.
Bahan-bahan
Disemprotkan ke bag tanaman
Ditaburkan di tanah

More Related Content

What's hot

Pedoman budidaya merica atau lada
Pedoman budidaya merica atau ladaPedoman budidaya merica atau lada
Pedoman budidaya merica atau ladabobby denil
 
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRIMULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRImaya safitri
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Novia Tri Handayani S
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanianMuhammad Sabrin
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBobby Denil Lesmana
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiSupianto Anto
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptirhamakbar7
 
Penyakit hutan
Penyakit hutanPenyakit hutan
Penyakit hutanbayu meido
 

What's hot (20)

Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terong
 
Pedoman budidaya merica atau lada
Pedoman budidaya merica atau ladaPedoman budidaya merica atau lada
Pedoman budidaya merica atau lada
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRIMULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Pola tanam
Pola tanamPola tanam
Pola tanam
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
 
PGPR.pptx
PGPR.pptxPGPR.pptx
PGPR.pptx
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman Padi
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Pupuk Organik Cair.ppt
Pupuk Organik Cair.pptPupuk Organik Cair.ppt
Pupuk Organik Cair.ppt
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
Singkong
SingkongSingkong
Singkong
 
Penyakit hutan
Penyakit hutanPenyakit hutan
Penyakit hutan
 

Similar to Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida

Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisidaCici Indra
 
04. bab ii nailul husni
04. bab ii nailul husni04. bab ii nailul husni
04. bab ii nailul husniNailul Husni
 
pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptxTokoRazaq
 
Pestisida Nabati Daun Kemangi.pptx
Pestisida Nabati Daun Kemangi.pptxPestisida Nabati Daun Kemangi.pptx
Pestisida Nabati Daun Kemangi.pptxdyaharum14
 
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alamiPetunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alamiMuhammad Saifuddin
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxgoliaputra1
 
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatiEla Afellay
 
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptkuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptGassPoll1
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanLeman Shah Mizatie
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptPpt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptLiliWardani1
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumuloanisasptiany
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptxssuser389a2e
 

Similar to Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida (20)

Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisida
 
04. bab ii nailul husni
04. bab ii nailul husni04. bab ii nailul husni
04. bab ii nailul husni
 
pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptx
 
Pestisida Organik.pptx
Pestisida Organik.pptxPestisida Organik.pptx
Pestisida Organik.pptx
 
Pestisida Nabati Daun Kemangi.pptx
Pestisida Nabati Daun Kemangi.pptxPestisida Nabati Daun Kemangi.pptx
Pestisida Nabati Daun Kemangi.pptx
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Laporan pestisda
 
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alamiPetunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
 
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
 
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptkuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
 
BIOPESTISIDA
BIOPESTISIDABIOPESTISIDA
BIOPESTISIDA
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptPpt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 

More from Nike Triwahyuningsih

More from Nike Triwahyuningsih (7)

Sosialisasi Sekolah Sampah Ar Raihan Bantul
Sosialisasi Sekolah Sampah Ar Raihan BantulSosialisasi Sekolah Sampah Ar Raihan Bantul
Sosialisasi Sekolah Sampah Ar Raihan Bantul
 
5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon
 
2. tumbuhan berkormus
2. tumbuhan berkormus2. tumbuhan berkormus
2. tumbuhan berkormus
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Analisis usaha produksi susu kedelai
Analisis usaha produksi susu kedelaiAnalisis usaha produksi susu kedelai
Analisis usaha produksi susu kedelai
 
Workshop Pengelolaan Sampah
Workshop Pengelolaan Sampah Workshop Pengelolaan Sampah
Workshop Pengelolaan Sampah
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida

  • 1. BIOPESTISIDA/PESTISIDA HAYATI Solusi Pertanian Ramah Lingkungan Dra.Nike Triwahyuningsih, MP. Institut Pertanian INTAN Yogyakarta Untuk PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT JAMBU AIR Bimbingan Teknis Pembuatan Biopestisida untuk Pertanian Tanaman Buah di Kota Yogyakarta. Gemblakan Atas, 21 Oktober 2020
  • 2. Pengertian Pestisida Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 Pengertian pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk : 1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman atau hasil-hasil pertanian. 2. Memberantas rerumputan (gulma) 3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman, tidak termasuk pupuk. 4. Memberantas/mencegah hama-hama luar pada hewan peliharaan dan ternak. 5. Memberantas dan mencegah hama-hama air. 6. Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan, memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.
  • 3. Jenis-Jenis Pestisida A. Berdasarkan jenis organisme sasaran, pestisida ada yang bersifat: 1. Insektisida, mengandung senyawa kimia yang bisa mematikan semua jenis serangga. 2. Fungisida, mengandung senyawa kimia beracun untuk memberantas fungi/cendawan. 3. Bakterisida, mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri. 4. Nematisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda. 5. Akarisida atau mitisida, mengandung senyawa kimia untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba. 6. Rodenstisida, mengandung senyawa kimia beracun untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus. 7. Moluskisida, pestisida untuk membunuh moluska (siput, bekicot, tripisan yang banyak di tambak). 8. Herbisida, senyawa kimia beracun untuk membunuh tumbuhan pengganggu / gulma. 9. Ovisida, berfungsi untuk merusak telur. 10. Pedukulisida, pestisida untuk membunuh kutu atau tuma. 11. Piscisida, pestisida yang berfungsi untuk membunuh ikan. 12. Termisida, pestisida yang berfungsi untuk membunuh rayap.
  • 4. B. Berdasarkan Sifat dan Cara Kerja Racun Pestisida 1. Racun Kontak, Pestisida jenis ini bekerja dengan masuk ke dalam tubuh serangga sasaran lewat kulit (kutikula) dan di transportasikan ke bagian tubuh serangga tempat pestisida aktif bekerja. 2. Racun Pernafasan (Fumigan), Pestisida jenis ini dapat membunuh serangga dengan bekerja lewat sistem pernapasan. 3. Racun Lambung, Jenis pestisida yang membunuh serangga sasaran jika termakan serta masuk ke dalam organ pencernaannya 4. Racun Sistemik, Cara kerja seperti ini dapat memiliki oleh insektisida, fungisida dan herbisida. Racun sistemik setelah disemprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui akar atau daun, sehingga dapat membunuh hama yang berada di dalam jaringan tanaman seperti jamur dan bakteri. Pada insektisida sistemik, serangga akan mati setelah memakan atau menghisap cairan tanaman yang telah disemprot. 5. Racun Metabolisme, Pestisida ini membunuh serangga dengan mengintervensi proses metabolismenya. 6. Racun Protoplasma, Ini akan mengganggu fungsi sel karena protoplasma sel menjadi rusak.
  • 5. ▪ Biopestisida atau pestisida hayati adalah pestisida yang bahan utamanya bersumber atau dibuat dari bahan-bahan hayati atau makhluk hidup, yang berpotesi digunakan untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yaitu hama dan penyakit yang mengganggu, merusak, atau menyerang pada tanaman ▪ Biopestisida (pestisida alami/pestisida hayati) merupakan pestisida ramah lingkungan yang dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia. ▪ Biopestisida tidak mengandung zat racun yang berbahaya bagi Kesehatan manusia dan lingkungan Pengertian Biopestisida
  • 6. 1. Dapat diaplikasikan dengan mudah 2. Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat 3. Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi dlm jangka pendek. 4. dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap tempat. 5. Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat 1. Kematian musuh alami organisme pengganggu 2. Kenaikan populasi pengganggu 3. Dapat menyebabkan timbulnya resistensi 4. Keracunan pestisida 5. Keracunan thdp ternak/hewan peliharaan. 6. Keracunan pada ikan dan biota lainnya. 7. Keracunan terhadap satwa liar. 8. Keracunan terhadap makanan 9. Residu yang dapat mencemari lingkungan 10.Menghambat Perdagangan 1. Murah dan mudah dibuat 2. Aman bagi manusia dan lingkungan 3. Bahan aktifnya tidak menimbulkan residu pada tanah/tanaman 4. Tidak menyebabkan resistensi 5. Produk pertanian lebih sehat, bebas racun kimia Dampak positif Dampak Negatif 1. Daya kerja relatif lambat, tidak cepat menanggulangi hama 2. Tidak dapat membunuh secara langsung hama sasaran 3. Tidak tahan tterhadap sinar matahari 4. Tidak dapat disimpan terlalu lama 5. Kurang praktis, perlu semprot berulang-ulang Pestisida Kimia Pestisida Organik
  • 7. Tanaman Jambu Air (Syzygium aqueum)
  • 8. Hama/Pengganggu Tanaman Jambu Air Ulat pagoda (Pagodiella sp.) Ulat Kupu-kupu Gajah Kutu Perisai Hijau Codot BenaluLalat Buah Penggerek Batang Semut
  • 9. Mengendalikan Hama/Pengganggu Tanaman Jambu Air 1. Ulat pagoda (Pagodiella hekmeyeri): a. Kumpulkan telur, ulat, dan kepompong → dimusnahkan b. Fumigasi dengan pengasapan atau fumigan c. Semprotkan pestisida sistemik (kimia → tidak disarankan) 2. Ulat Kupu-Kupu Gajah (Attacus atlas): a. Kumpulkan telur, ulat, serta kepompongnya lalu dimusnahkan b. Semprotkan insektisida sistemik (kimia → tidak disarankan) 3. Kutu Perisai Hijau (Palomena prasina), Kutu Kebul (Bemisia tabaci): a. Berikan musuh alami seperti kepik, lalat kaki panjang. Pada musim penghujan hama ini akan musnah dengan sendirinya karena serangan beragam cendawan. b. Air sabun cuci piring disikatkan pada daun atau batang yang terkena kutu ini, atau disemprotkan c. Rebusan air serai. Siapkan serai 1 kilogram, potong pendek-pendek lalu blender/geprek sampai halus, rebus dalam panci yang sudah diisi air 3 liter
  • 10. 4. Lalat Buah: a. Bungkus buah dengan kertas semen/plastik sewaktu masih di pohon b. Buat perangkap dengan feromon c. Lem lalat d. Semprotkan insektida (kimia → tidak disarankan) 5. Semut: Semprotkan insektisida (non organik) atau lem 6. Penggerek Batang (Batocera rufomaculata): a. Buang cabang/ranting yang ada bekas gigitan serangga. Jika massif, sebaiknya tanaman ditebang b. Berikan Pestisida sistemik (seperti Actara) → tidak disarankan, terutama ketika tanaman sudah berbuah 7. Codot (Pteropodidae) : a. Berikan selambu di sekitar tanaman atau buah b. Bungkus bakal buah satu per satu 8. Benalu (Loranthus sp.): a. Sanitasi lahan, membuang dan membersihkan dari tanaman b. Pemotongan langsung
  • 11. Contoh Yellow Trap untuk Menarik Serangga Tanaman (Atraktant) :
  • 12. Contoh Tanaman Pengusir Serangga (Repellent): Selasih Bay LeafKemangi MarigoldLavender Tansy/tombol pahit Basil Daun Mint Rosemary Penny Royal Citronella (Serai Wangi) Apsintus Kenikir Lantana
  • 13. Penyakit Pada Tanaman Jambu Air Penyakit busuk (kanker batang) Embun jelaga (Capnodium sp.) permukaan daun tertutup lapisan berwarna hitam Jamur upas (Corticium salmonicolor) Antraknosa (Gloeosporium sp.) bercak- bercak coklat kehitaman pada daun-daun tua
  • 14. Mengendalikan Penyakit Pada Tanaman Jambu Air 1. Antraknosa (Gloeosporium sp.): Serangan ringan bisa semprotkan biofungisida. Jika sudah berat sebaiknya dipotong dan musnahka 2. Embun jelaga (Capnodium sp.): Semprotkan insektisida untuk membunuh kutu daun. Potong dan musnahkan bagian tanaman yang terserang untuk mencegah penyebaran penyakit. 3. Penyakit busuk (kanker bercak pada batang): a. Pengendalian dengan perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir di permukaan tanah b. Untuk batang yang sakit, dilakukan pemotongan kulit yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3%. 4. Jamur upas (Corticium salmonicolor): Jika ringan, dilakukan pelumasan biofungisida (misalnya BIO -C ) pada jaringan kulit yang sakit sampai batas jaringan kulit yang sehat lebih kurang 10-15 cm di atas/di bawah jaringan kulit yang sakit. Pengolesan dilakukan dengan interval seminggu sekali hingga tanaman sembuh, minimal 4 kali aplikasi. Jika sudah terserang berat sebaiknya dilakukan pemotongan (topping) dan bekas luka potongan diolesi dengan fungisida untuk mencegah adanya infeksi baru dan ditutup dengan colter. 5. Penyakit Fisiologis, Penyakit yang disebabkan oleh perawatan yang kurang terkondisi. Hal ini dapat membuat rusaknya akar dan muncul cendawan yang merugikan tanaman. Akibatnya akar bisa membusuk, buah rontok dan berakhir dengan kematian tanaman. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan perawatan sesuai petunjuk terutama dalam pemberian pupuk serta penyiraman rutin
  • 15. Bahan Baku Pestisida Organik ▪ Bagian tumbuhan yang diambil untuk bahan pestisida organik biasanya mengandung zat aktif dari kelompok metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya. ▪ Bahan aktif ini bisa mempengaruhi hama dengan berbagai cara seperti penghalau (repellent), penghambat makan (anti feedant), penghambat pertumbuhan (growth retardant), penarik (attractant) dan sebagai racun mematikan (toksin). ▪ Sedangkan, pestisida organik yang terbuat dari bagian hewan biasanya berasal dari urin. ▪ Beberapa mikroorganisme juga diketahui bisa mengendalikan hama yang bisa dipakai untuk membuat pestisida.
  • 16. JENIS TANAMAN BAGIAN YANG DIGUNAKAN HAMA/PENYAKIT YANG DIKENDALIKAN Adas Biji Kutu (beras, sereal, polowijo) Alang-alang Rimpang Antraknosa pada buncis Babandotan Seluruh tanaman Nematode pada kentang Bawang- bawangan Umbi Busuk batang pada panili Bengkoang Biji Ulat pada kubis Brotowali batang Lalat buahKutu aphids pada cabe Cabe buah Hama tikus pada tanaman hias Cengkeh bunga Phytopthora pada lada Daun wangi Daun Lalat buah, bactrocera dorsalis Gadung Umbi Tikus/rodentisida Jahe Rimpang Ulat Plutella xylostella pada kubis Jambu mete Kulit Ulat jambu mete Jambu biji Daun Antraknosa Jarak Buah dan daun Namatoda pada nilam dan jahe, Lalat penggerek daun pada tanaman terung-terungan Jengkol Buah Walangsangit pada cabe Jeruk nipis Daun Busuk hitam pada anggrek Kacang babi Biji Ulat pucuk
  • 17. JENIS TANAMAN BAGIAN YANG DIGUNAKAN HAMA/PENYAKIT YANG DIKENDALIKAN Kayu manis Daun Pestisida organic Kemangi Daun Busuk hitam pada anggrek Kencur Rimpang Phytoptora pada lada Acubung Bunga Kutu, ulat tanah Kenikir Bunga Walangsangit Kunyit Rimpang Phytoptora pada lada Lada Biji, daun Hama gudang, Antraknosa pada cabe Lengkuas Rimpang AntraknosaSemut pada lada Mimba DaunBiji Antraknosa pada buncis dan cabe, Phytoptora pada tembakau, Belatung, Pengisap polong pada kedelai, Hama pengetam pada kelapa Mindi Daun Ulat penggerek Mahoni Biji Kutu daun pada krisanUlat tanah, Walangsangit, wereng coklat Pacar cina Daun Spodoptera litura pada kedelai dan kubis Pahitan/kipahit Daun Serangga Tribolium castaneum Patah tulang Daun Molusca Pandan Daun Walangsangit Piretrum Bunga Hama gudang Saga Biji Hama gudang sitophilus sp
  • 18. JENIS TANAMAN BAGIAN YANG DIGUNAKAN HAMA/PENYAKIT YANG DIKENDALIKAN Selasih Daun Lalat buah ( dacus correctus) Sembung Daun Keong emas Sereh Batang, daun Herbisida organic Sirih DaunAbu Antraknosa pada cabeTMV pada tembakau, Hama gudang Srikaya Biji Thrips pada sedap malam, Kutu daun pada kedelai, kacang panjang, jagung, kapas, tembakau Sirsak Biji, daun Wereng coklat pada padi Tembakau Daun, batang Ulat grayak pada famili terung-terungan (tomat, cabe, paprika, terung), Walangsangit Tembelekan Biji Ulat grayak Spodoptera litura pada kedelai, Penggerek polong Tuba akar Keong mas, Hama gudang
  • 19. Pestisida Organik Rempah/Empon-Empon ▪ Pestisida dari rempah atau empon-empon ini mampu mengusir semut, larva ulat hingga ulat bulu dari tanaman sayur dan buah di rumah. ▪ Bahan aktif dan aroma yang menyengat dari empon- empon dapat bersifat mengusir serangga, membasmi jamur/ cendawan, bahkan bakteri Cara membuat: 1. Parut, potong-potong atau tumbuk jahe, kunyit, laos, kencur hingga halus; 2. Siapkan satu ember air bersih dan masukkan parutan empon-empon (30%) ke dalamnya; 3. Aduk-aduk hingga air dan empon-empon menyatu lalu diamkan selama sehari 4. Setelah satu hari, masukkan air ekstrak yang telah disaring ke dalam botol semprotan dan siap untuk digunakan.
  • 20. Pestisida Organik Daun Pepaya ▪ Daun pepaya memiliki manfaat sebagai pestisida alami yang sangat ampuh untuk mengendalikan hama ulat, aphids, rayap, belalang dan ulat bulu. ▪ Kemampuan pengendali hama ini hadir berkat adanya kandungan zat aktif enzim papain, alkaloid, dan glikosid pada batang dan buahnya. Cara Membuat: 1. Siapkan daun pepaya sebanyak satu kilogram. 2. Blender daun tersebut dengan air hingga berbentuk seperti bubur sedikit demi sedikit. 3. Tuangkan ke dalam wadah lalu tambahkan sekiranya satu liter air. 4. Aduk-aduk hingga rata lalu simpan selama dua malam. 5. Setelah proses pendiaman, saring larutan daun lalu gunakan untuk mengusir hama
  • 21. Pestisida Organik Bawang Putih ▪ Air rendaman bawang putih diketahui dapat bekerja secara efektif untuk mengontrol nematoda (cacing akar) dengan cara disiramkan ke tanah. ▪ Kemudian cairan akan diserap oleh akar tanaman untuk mengusir hama seperti kumbang jepang, ngengat, lalat, dan belatung akar. ▪ Bahkan juga sangat efektif untuk menjauhkan rusa dan kelinci dari bunga di kebun. Cara Membuat: 1. Ambil bawang putih + 100 gram lalu haluskan. 2. Masukkan ke dalam botol lalu tambahkan air bersih hingga 1 Liter. 3. Kocok-kocok campuran tersebut lalu diamkan selama satu malam. Pestisida organik dari bawang putih pun siap digunakan keesokan harinya.
  • 22. Pestisida Organik Nasi Basi ▪ Nasi sisa yang tidak habis dikonsumsi ternyata dapat dimanfaatkan untuk biopestisida. ▪ Jika dibiarkan, nasi akan basi dan tumbuh jamur yang makin lama makin banyak ▪ Jamur yang tumbuh ini dapat berfungsi sebagai insektisida karena mengeluarkan zat-zat yang dapat meracuni serangga seperti ulat, belalang, kutu kebul, dan hama lainnya yang mengganggu tanaman Alat dan Bahan: ▪ Nasi basi + 300 gram; air bersih; ▪ Botol kosong ukuran 1 liter Cara Membuat: 1. Nasi ( baru atau basi) dibentuk bulat sebesar bola pimpong sebanyak 4 buah; 2. Diamkan selama 3 hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu; 3. Bola nasi jamuran, kemudian dimasukkan kedalam botol kosong; 4. Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak 4 sendok makan kedalam botol berisi nasi basi 5. Biarkan botol terbuka tidak ditutup diamkan selama 1 minggu (campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asam seperti tape).
  • 23. Pembuatan Atraktant Petrogenol ▪ Lalat buah jantan sangat tertarik dengan aroma buah tertentu yang memiliki kandungan senyawa kimia metal-eugenol karena mirip seperti feromone. Penggunaan atraktan yang mengandung metyl-eugenol dapat menekan serangan lalat buah antara 35-70%. Alat dan Bahan: ▪ Botol bekas air mineral (ukuran 600 ml atau lebih) ▪ Cutter/gunting; Spet/suntikan; Benang Kasur/kawat; Kapas ▪ Metil eugenol (merk Petrogenol) Cara Membuat: 1. Botol di lubangi di tengah botol sebanyak 4 lubang dengan cutter hingga membentuk siletan X atau + ukuran kurang lebih 1 cm, yang akan menjadi tempat masuknya lalat buah. 2. Gunakan masker sebelum bekerja. Ambil kapas, ikat dengan benang kemudian dibasahi dengan Petrogenol (kira kira 1-2 cc) dan jangan sampai menetes netes. 3. Buat satu lubang kecil pada tutup botol untuk tempat benang. Setelah benang dilewatkan dari lubang pada tutup botol, tarik hingga kapas menggantung hampir sejajar dengan empat lubang kecil yang dibuat tadi. 4. Tutuplah botol dan perangkap siap di pasang. Letakkan botol pada jarak minimal 15 meter dari pohon. 5. Pemasangan perangkap buah paling tepat adalah pada masa tanaman masih berbunga dan belum berbuah. Tujuannya untuk menekan populasi lalat jantan sehingga nanti pada masa berbuah hanya sedikit terjadi serangan lalat buah betina karena tidak dikawini pejantan.
  • 24. Pestisida Bubur Bordo (Bordeaux) ▪ Bubur Bordeaux (bubur bordo atau bubur California) adalah pestisida sederhana yang ampuh mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan oleh cendawan pada tanaman pertanian seperti penyakit bintik batang, antraknosa, penyakit busuk pangkal batang, embun tepung (powdery dan downy mildew), bercak daun dan lain-lain. Bahan dan Alat: ▪ ¼ Kg Gamping/Kapur bangunan Ca(OH)2; ¼ Kg Belerang; ¼ Kg Prusi/terusi CuSO4; Air 6 liter ▪ Dua buah ember; Panci; Kompos; Lumpang atau ulekan Cara Membuat: 1. Pertama masukkan Prusi atau terusi atau CuSO4 ke dalam ember, 2. Haluskan gamping dan belerang menggunakan ulekan/lumpang, masukkan ke dalam ember kedua, 3. Rebus 6 liter air dalam panci hingga mendidih. 4. Masukkan 3 liter air mendidih ke dalam ember pertama yang berisi trusi. Aduk hingga merata. 5. Lalu masukkan 3 liter air mendidih sisanya ke dalam ember ke dua. Aduk hingga tercampur merata. 6. Satukan masing-masing adonan dari ember satu dan ember dua, lalu diaduk sampai merata dan campuran menjadi homogen. 7. Diamkan adonan tersebut selama semalaman hingga membentuk cairan bening dan ada bagian yang mengendap di dasar wadah. 8. Ambil cairan berwarna bening dan gunakan untuk menyemprot daun tanaman yang terserang penyakit. 9. Sedangkan endapan yang berwarna kuning bisa dipakai untuk dicampurkan dengan media tanam atau dioleskan pada batang tanaman yang terindikasi terkena hama.
  • 25. Aplikasi Bubur Bordo di lapangan 1. Bintik batang/stem-canker dan antraknos pada tanaman buah ▪ Semprot ke seluruh batang dan cabang. Untuk tindakan pencegahan dapat dilakukan setiap bulan. Jika tanaman telah terserang (fase awal), lakukan pemangkasan cabang yang terserang, selanjutnya semprot setiap minggu. 2. Busuk pangkal batang ▪ Buang bagian kulit pangkal batang yang bergejala busuk, semprot merata bagian tersebut sampai basah. Lakukan penyemprotan setiap minggu sampai gejala berkurang/hilang. 3. Bercak daun ▪ Semprot tanaman secara merata setiap minggu untuk pengendalian dan untuk tindakan preventif lakukan setiap bulan. Saran pemakaian 1. Jangan menggunakan bahan metal sebagai wadah untuk membuat larutan bubur bordo 2. Bubur bordo langsung dipakai setelah dibuat 3. Cuci alat setelah selesai penyemprotan. Bahan-bahan Disemprotkan ke bag tanaman Ditaburkan di tanah