SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Bioremediasi Praktikum ke: 8
Kelas/Klmpk : A
Hari/Tgl : Sabtu, 18 November 2014
Waktu : 08.00-12.00 WIB
Dosen : Ir. Dominikus Dodit Hadijoyo
JENIS – JENIS TANAMAN UNTUK FITOREMEDIASI
1. Ageng Noviatama J3M112104
2. Rofiqoh Eliyana J3M112105
3. Fitriana Haediningrum J3M112106
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Aktivitas dan pembagunan pada sektor industri semakin meningkat tiap
tahunnya, dan dalam perkembangan industri di Negara berkembang seperti
Indonesia, sektor ini menjadi sektor penting dalam meningkatkan kesejahteraan
dan ekonomi masyarakatnya. Namun lain halnya dengan kesejahteraan di
bidang ekonomi, kesejahteraan di bidang kesehatan lingkungan semakin
menurun sehingga terjadinya penurunan kualitas kesehetan dan semakin
tingginya tingkat pencemaran yang dihasilkan. Peningkatan pembangunan
industri sangat erat kaitannya dengan peningkatan permasalahan terhadap
kelestarian lingkungan dalam bentuk bahan pencemar. Bahan pencemar yang
dihasilkan oleh kegiatan industri salah satunya logam berat.
Penggunaan logam berat dan senyawa organik secara intensif di dalam
industri telah menimbulkan kontaminasi baik di tanah maupun perairan
(Mangkoediharjo, 2005). Konsentrasi logam berat yang tinggi di dalam tanah
dapat masuk ke dalam rantai makanan dan berpengaruh buruk pada organisme.
Di sekitar Palmerton Amerika Serikat, kadar Cd setinggi 10 mg/kg ditemukan di
dalam ginjal tikus, sedangkan kadar Cd di dalam ginjal dan hati rusa adalah 5
kali lebih tinggi daripada yang ditemukan di tubuh rusa yang hidup di daerah
180 km dari daerah ini (Storm, et al., 1994). Demikian pula ditemukan, bahwa
kadar seng yang tinggi di tanah bekas penambangan logam mengakibatkan
reduksi produksi kedelai hingga 40% (Pierzynski dan Schwab, 1993) .Dalam dua
dekade terakhir upaya kegiatan pemulihan lingkungan melalui pendekatan
secara biologis berbasis tumbuhan atau dikenal dengan istilah bioremediasi
mendapat perhatian dari pemerintah (Kementrian Lingkungan Hidup,2003)
Tindakan pemulihan atau remediasi mulai dilakukan oleh perusahaan –
perusahaan tambang yang memiliki tingkat pencemaran tinggi terhadap
kesuburan tanah. Tindakan ini dilakukan untuk mengembalikan keadaan tanah
seperti semula atau dalam keadaan aman. Salah satu, metode yang dilakukan
adalah metode Fitoremediasi. Metode ini mengunakan media tanaman sebagai
penyerap, pendegradasi maupun pengimbolisasian bahan pencemar, baik itu
logam berat maupun senyawa organik maupun anorganik.
1.2Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menguraikan mengenai peranan tumbuhan
dalam pengendalian dan pemulihan pencemaran, dengan menitikberatkan
perhatian pada logam berat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Istilah fitoremediasi berasal dari kata Inggris phytoremediation. Kata ini
sendiri tersusun atas dua bagian kata, yaitu phyto yang berasal dari kata Yunani
phyton yaitu tumbuhan dan remediation yanmg berasal dari kata Latin
remedium yang berarti menyembuhkan. Fitoremediasi berarti juga
menyelesaikan masalaH dengan cara memperbaiki kesalahan atau kekurangan
(Anonimous, 1999). Dengan demikian fitoremediasi adalah pemanfaatan
tumbuhan, mikroorganisme untuk meminimalisasi dan mendetoksifikasi bahan
pencemar, karena tanaman mempunyai kemampuan menyerap logam-logam
berat dan mineral yang tinggi atau sebagai fitoakumulator dan fotochelator
(Udiharto, 1992).
Konsep pemanfaatan tumbuhan dan mikroorganisme untuk meremediasi
tanah terkontaminasi bahan pencemar adalah pengembangan terbaru dalam
teknik pengolahan limbah. Fitoremediasi dapat diaplikasikan pada limbah
organik maupun anorganik juga unsur logam (As,Cd,Cr,Hg,Pb,Zn,Ni dan Cu)
dalam bentuk padat, cair dan gas (Salt et al., 1998).
Tumbuhan mempunyai kemampuan untuk menahan substansi toksik
dengan cara biokimia dan fisiologisnya serta menahan substansi non nutritive
organik yang dilakukan pada permukaan akar. Bahan pencemar tersebut akan
dimetabolisme atau diimobolisasi melalui sejumlah proses termasuk reaksi
oksidasi, reduksi dan hidrolisa enzimatis. Mekanisme fisiologi fitoremediasi
dibagi menjadi (Salt et al., 1998) :
1. Fitoekstraksi : pemanfaatan tumbuhan pengakumulasi bahan pencemaruntuk
memindahkan logam berat atau senyawa organik dari tanah dengancara
mengakumuylasikannya di bagian tumbuhan yang dapat dipanen.
2. Fitodegradasi : pemanfaatan tumbuhan dan asosiasi mikroorganisme
untukmendegradasi senyawa organik.
3. Rhizofiltrasi : pemanfaatan akar tumbuhan untuk menyerap bahanpencemar,
terutama logam berat, dari air dan aliran limbah.
4. Fitostabilisasi : pemanfaatan tumbuhan untuk mengurangi bahan pencemar
dalam lingkungan.
5. Fitovolatilisasi : pemanfaatan tumbuhan untuk menguapkan bahan pencemar,
atau pemanfaatan tumbuhan untuk memindahkan bahan pencemar dari udara.
Menurut Corseuil & Moreno (2000), mekanisme tumbuhan dalam
menghadapi bahan pencemar beracun adalah :
1. Penghindaran (escape) fenologis. Apabila pengaruh yang terjadi
padatanaman musiman, tanaman dapat menyelesaikan siklus hidupnya
padamusim yang cocok.
2. Ekslusi, yaitu tanaman dapat mengenal ion yang bersifat toksik
danmencegah penyerapan sehingga tidak mengalami keracunan.
3. Penanggulangan (ameliorasi). Tanaman mengabsorpsi ion tersebut,
tetap berusaha meminimumkan
III. PEMBAHASAN
Berbagai jenis tanaman memiliki peranan dalam mengdalikan dan memulihkan
pencemaran baik di tanah, udara dan air. Jenis – jenis tumbuhan Phytoremediasi
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Poplar (Populus deltoides)
Menurut Coleman et.al 1993 Pohon
poplar adalah jenis tumbuhan yang dapat
hidup pada 25oC hingga 30oC dan pohon asli
endemik dari Amerika Utara. Pohon ini
mendapat perhatian khusus karena
perakarannya yang dalam dan
kemampuannya mendegradasi berbagai zat
organik contohnya adalah pemecahan
senyawa kontaminan pestisida, klorinat,
hidrokarbon (Schnoor et al., 1995). Contoh
lainnya adalah penanaman 4 barisan poplar
hibrida (8 m lebarnya dengan 10.000
tanaman/ha) untuk melindungi sungai dari
pencemaran yang datang dari ladang
pertanian di sekitarnya. Hasilnya terjadi
penurunan kadar nitrat dari 50-100 ppm menjadi <5 ppm. Pada skala pilot,
terbukti pula poplar mampu mereduksi atrazin sebesar 10-20%.
2. Kiambang (Pistia Stratiotes)
Menurut penelitian Dewi 2013, Kiambang merupakan salah satu jenis
tanaman air yang menjadi agen tumbuhan penyerap orthofosfat pada detergen
melalui mekanisme fitoremediasi. Menurut hasil penelitian efektivitas
Gambar 1. Pohon Poplar
Sumber:
http://plants.bachmanslandscaping.com/C
ontent/Images/Photos/F788-03.jpg
penyerapan orthofosfat ditunjukkan pada perlakuan fitoremediasi kiambang
dengan nilai penyerapan sebesar 0,02 mg/L atau sebesar 15,38% dari
konsesntrasi awal orhofosfat sebesar 0,13 mg/L.
Gambar2. Kiambang (Pistia Stratiotes)
Sumber: wikipedia
3. Bunga Matahari (Heliantus Anuus, Less)
Bunga matahari merupakan tanaman yang masuk ke dalam suku
compositae (asteraceae), sebuah suku yang mempunyai jenis sangat banyak
Tanaman ini pernah berhasil digunakan dalam proses fitoremediasi badan air
yang tercemar radionuklida akibat kecelakaan Chernobyl.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Thajaja, dkk 2007 disimpulkan
bahwa tanaman bunga matahari mampu menyerap dan mengakumulasi
Radiosesium (kebanyakan berupa 134Cs dan
137Cs). 134Cs merupakan salah satu bahan
radioaktif yang dapat terlepas ke lingkungan
dalam jumlah relatif besar serta mempunyai
dampak yang merugikan bagi lingkungan dan
manusia. Besarnya konsentrasi 134Cs dalam
tanah tidak berpengaruh secara umum terhadap
pertumbuhan tanaman.
Gambar 3. Bunga Matahari (Heliantus
anuus)
4. Kangkung (Ipome reptans)
Salah satu cara untuk memulihkan
lingkungan tanah dari suatu kontaminan logam
berat adalah dengan menggunakan tanaman, yaitu
dengan cara menanam tanaman yang mampu
menyerap logam berat dari dalam tanah. Metode
ini dikenal dengan nama fitoremediasi. (Smith
dkk, 1997 dalam Bayu, 2010). Seregeg dalam
Kohar, 2005 telah melakukan penelitian terhadap
kemampuan beberapa tanaman untuk menyerap
logam berat dari air yang tercemar. Kangkung
termasuk salah satu tanaman yang mudah menyerap logam berat dari media
tumbuhnya. Padahal kangkung banyak dikonsumsi dan sering dijumpai
tumbuh/ditanam di tanah-tanah kosong di sekitar daerah sungai dengan pengairan
yang berasal dari sungai tersebut (Kohar dkk, 2005).
Menurut Haruna, dkk 2009 hasil analisis diperoleh konsentrasi logam berat
Cu tertinggi pada semua usia panen terletak pada akar, kemudian pada batang
setelah itu pada daun kangkung. Semakin lama panen kangkung, semakin besar nilai
konsentrasi logam berat yang terkandung didalamnya.
5. Anturium Merah/ Kuning: Anthurium adalah nama kelompok genus
tanaman family Araceae. Spesies Anthurium cristallinum lebih dikenal dengan
sebutan kuping gajah, karena daunnya yang besar, lebar dan hijau tua dianggap
menyerupai atau mirip dengan telinga gajah. Yang lain
dikebunkan sebagai penghasil bunga potong, terutama
spesiesAnthurium adreanum, yang daunnya berbentuk
hati, tongkolnya dikelilingi bunga-bunga kecil, kuning,
dan seludangnya merah cerah, berlilin.
Gambar 4. Kangkung (Ipome
retratus)
Gambar 5. Antrium Merah
6. Jarak Pagar (Jatropha curcas L)
Tanaman ini mudah tumbuh pada berbagai jenis tanah dan tahan
kekeringan, banyak ditemukan di pinggir-pinggir jalan, biasanya digunakan
sebagai tanaman pembatas pagar dan tanaman hias serta mudah didapatkan dan
diperbanyak (Hambali dkk, 2006). Tanaman ini juga dikembangkan sebagai
sumber arternatif bahan baku minyak nabati yaitu biodisel (Alamsyah, 2006).
Dengan demikian, pemilihan tanaman jarak pagar untuk remediasi tanah tercemar
logam berat.
Menurut Kelly dalam Surahmaidah (2008) tumbuhan dari family
Euphorbiaceae sangat baik dalam menyerap logam berat Nikel (Ni). Jarak pagar
(Jatropha curcas) dapat digunakan untuk meremediasi tanah tercemar Timbal (Pb)
dan Cadmium (Cd) dengan tingkat
konsentrasi maksimum Pb dan Cd dalam
tanah sebesar 50 mg/kg (Surahmaida,
2008). Hasil percobaan Kumar et al. (2008)
dalam penelitianya menyebutkan bahwa
Jarak pagar (Jatropha curcas) dapat
bertahan pada tanah yang terkontaminasi
logam berat Arsenik (As), Cromium (Cr)
dan Seng (Zn).
7. Bambu Air
Tumbuhan bambu air (Equisetum hyemale) termasuk anggota
genus Equisetum, familia Equisetaceae dari ordoEquisetales yang merupakan satu-
satunya anggota kelas Equisetinae atau Equisetopsida dari subfilum Sphenopsida
yang masih dapat ditemukan dalam keadaan hidup saat ini. Sehingga tumbuhan
yang termasuk genus ini disebut juga paku ekor kuda. Spesies dari genus ini
umumnya tumbuh di lingkungan yang basah seperti kolam dangkal, daerah
pinggiran sungai, atau daerah rawa. Tumbuhan ini rata-rata berukuran kecil
dengan tinggi sekitar 25 – 100 cm dan diameter batang tidak pernah lebih dari 3
Gambar 6. Tanamana Jarak Pagar
cm, meskipun beberapa anggotanya yang hidup di Amerika yang beriklim tropis
ada yang bisa tumbuh mencapai 6 hingga 8 m (contohnya adalah Equisetum
giganteum dan Equisetum myriochaetum). Anggota dari genus ini dapat dijumpai
di seluruh dunia kecuali Antartika.
8. Jenis tumbuhan hipertoleran serta kandungan sianida dan timbal
Sifat hipertoleran terhadap logam berat adalah kunci karakteristik yang
mengindikasikan sifat hiperakumulator suatu tumbuhan. Suatu tumbuhan
dapat disebut hiperakumulator apabila memiliki karakter-karakter sebagai berikut:
(i) Tumbuhan memiliki tingkat laju penyerapan unsur dari tanah yang lebih tinggi
dibanding tanaman lainnya, (ii) Tumbuhan dapat mentoleransi unsur dalam tingkat
yang tinggi padajaringan akar dan tajuknya, dan (iii)nTumbuhan memiliki laju
translokasi logam berat dari akar ke tajuk yang tinggi sehingga akumulasinya pada
tajuk lebih tinggi dari pada akar (Brown et al, 1995). Berikut merupakan tanaman
yang mampu toleran di lahan tailing:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman azolla merupakan tanaman
yang paling toleran terhadap lahan
tailing. Selain itu, Sudah banyak hasil
penelitian yang membuktikan
keberhasilan penggunaan tumbuhan
untuk remediasi dan tidak sedikit
tumbuhan yang dibuktikan sebagai
hiperakumulator adalah species yang
berasal dari daerah tropis. Species
tersebut diantaranya Thlaspi calaminare
untuk seng (Zn), T. caerulescens untuk kadmium (Cd), Aeolanthus biformifolius
untuk tembaga (Cu), Phylanthus serpentinus untuk nikel (Ni), Haumaniastrum
robertii untuk kobalt (Co) Astragalus racemosus untuk selesium (Se), dan Alyxia
rubricaulis untuk mangan (Mn) (Li, et. al., 2000dalam Wise et. al., 2000). Selain
itu Brachiaria mutica untukair raksa (Hg) (Kartawinata, 2002, komunikasi
pribadi).
IV. KESIMPULAN
Gambar 7. Tanaman Azolla
Tanaman yang dapat digunakan sebagi Fitoremediasi diantaranya
adalah Poplar (Populus deltoides), Kiambang (Pistia Stratiotes), Bunga Matahari
(Heliantus Anuus, Less), Kangkung (Ipome reptans), Anturium Merah/ Kuning,
Jarak Pagar (Jatropha curcas L)dan Bambu Air. Setiap tanaman memiliki
kemampuan yang berbeda dalam memulihkan pencemaran.
V. DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Lingkungan Hidup. 2003. Pengelolaan limbah minyak bumi secara
biologi. Badan Pengendali Dampak Lingkungan, Jakarta
Khan, A.G., C. Kuek., Chaudrhry., C.S. Khoo & W.J. Hayes. 2000. Role of Plant,
Mycorrhizae andPhytochelator in Heavy Metal Contaminated Land
Remediation. Chemosphere 41:197 –207.
Juhaeti, Titik, dkk. 2005 Inventarisasi Tumbuhan Potensial untuk Fitoremediasi
Lahan dan Air Terdegradasi Penambangan Emas. Bogor: Pusat Penelitian
Biologi. LIPI
Mangkoedihardjo, S. 2005. Fitoteknologi dan Ekotoksikologi dalam Desain
Operasi Pengomposan Sampah, Seminar Nasional Teknologi Lingkungan
III ITS (Online), (http://www.its.ac.id/sarwoko-enviro-
Seminar%20sampah%20TL.pdf, diakses 8 Maret 2008).
Meagher Richard. Tidak Diketahui. Phytoremediasi Polutan Beracun Dan
Polutan Organik [Mata Kuliah Fakultas Teknik Remediasi Institut
Teknologi Sepuluh Nopember]. oc.its.ac.id/ ambilfile.php?idp=1821.
Diunduh pada tanggal 17 November 2014
Musfa Raty. 2013. Fitoremediasi Upaya Mengolah Air Limbah Dengan Media
Tanaman. http: //ratymusfa.blogspot.com/p/fitoremediasi-upaya-air-
limbah-dengan.html. Diakses pada tanggal 17 November 2014
Rahmaningrum, Dita. 2009. Fitoremediasi Tanah Tercemar Merkuri
(Hg2+)Menggunakan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Dengan
Penambahan Bahan Campuran Kompos Dan Lindi Pada Media Tanam.
[skripsi]. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

More Related Content

What's hot

Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udarapanjinugroho
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasiKurnia Zuliana
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptChristina Elisabeth
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahRizki Widiantoro
 
1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampahNorma Asrika
 
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)CIFOR-ICRAF
 
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasarPresentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasarEva Nurliawati
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahHotnida D'kanda
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
Peran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusiaPeran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusiaAfifi Rahmadetiassani
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganJessy Damayanti
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 

What's hot (20)

pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah
 
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
 
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasarPresentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
Peran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusiaPeran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusia
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 

Viewers also liked

Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)Evi Yuniar
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaRony - LIPI
 
Persentasi peroksisom
Persentasi peroksisomPersentasi peroksisom
Persentasi peroksisomOppi Ulandari
 
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...Ghearika Sriwijatno
 
peroksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisomperoksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisomPutri Aisyah
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganGabby Aprilia
 
Powerpoint Multimedia Interaktif Sel
Powerpoint Multimedia Interaktif SelPowerpoint Multimedia Interaktif Sel
Powerpoint Multimedia Interaktif SelDian Rahmawati
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptNurulilmi harar
 
Laporan bioremediasi
Laporan bioremediasiLaporan bioremediasi
Laporan bioremediasidaeyah
 
Ppt kelompok 2 relung pada hewan
Ppt kelompok 2 relung pada hewanPpt kelompok 2 relung pada hewan
Ppt kelompok 2 relung pada hewanRangga Tarigan
 
Fitoremediasi pb kankung
Fitoremediasi pb kankungFitoremediasi pb kankung
Fitoremediasi pb kankungTri Asih
 
Kingdom plantae dan klasifikasinya
Kingdom plantae dan klasifikasinyaKingdom plantae dan klasifikasinya
Kingdom plantae dan klasifikasinyaDwiani Rohmah
 

Viewers also liked (20)

Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
Biologi XI Organela SEL (Lisosom,Peroksisom, Glioksisom)
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi Indonesia
 
Persentasi peroksisom
Persentasi peroksisomPersentasi peroksisom
Persentasi peroksisom
 
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
 
Fitoremediasi
Fitoremediasi Fitoremediasi
Fitoremediasi
 
Jurnal fitoremediasi
Jurnal fitoremediasiJurnal fitoremediasi
Jurnal fitoremediasi
 
peroksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisomperoksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisom
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
 
Powerpoint Multimedia Interaktif Sel
Powerpoint Multimedia Interaktif SelPowerpoint Multimedia Interaktif Sel
Powerpoint Multimedia Interaktif Sel
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
 
Lisosom
LisosomLisosom
Lisosom
 
Perubahan Materi
Perubahan MateriPerubahan Materi
Perubahan Materi
 
Laporan bioremediasi
Laporan bioremediasiLaporan bioremediasi
Laporan bioremediasi
 
Ppt kelompok 2 relung pada hewan
Ppt kelompok 2 relung pada hewanPpt kelompok 2 relung pada hewan
Ppt kelompok 2 relung pada hewan
 
Sel
SelSel
Sel
 
Fitoremediasi pb kankung
Fitoremediasi pb kankungFitoremediasi pb kankung
Fitoremediasi pb kankung
 
relung/niche
relung/nicherelung/niche
relung/niche
 
Sel
SelSel
Sel
 
Kingdom plantae dan klasifikasinya
Kingdom plantae dan klasifikasinyaKingdom plantae dan klasifikasinya
Kingdom plantae dan klasifikasinya
 

Similar to Jenis tanaman fitoremediasi

Fitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pbFitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pbGregorio Antonny Bani
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganrheonaldy
 
Fitoremediasi ry05 tugas dr aminudin
Fitoremediasi ry05 tugas dr aminudinFitoremediasi ry05 tugas dr aminudin
Fitoremediasi ry05 tugas dr aminudinRony - LIPI
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli Furqaan Hamsyani
 
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin s
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin sFitoremediasi ry04 tugas dr amin s
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin sRony - LIPI
 
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari wahyu septiadi
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari  wahyu septiadiManfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari  wahyu septiadi
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari wahyu septiadiWahyuSept25
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Jidun Cool
 
Acara 5 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 5 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 5 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 5 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Ahmad Azhari
 
Kegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip Lestari
Kegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip LestariKegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip Lestari
Kegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip LestariArima Reo
 

Similar to Jenis tanaman fitoremediasi (20)

Fitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pbFitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pb
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
 
Fitoremediasi ry05 tugas dr aminudin
Fitoremediasi ry05 tugas dr aminudinFitoremediasi ry05 tugas dr aminudin
Fitoremediasi ry05 tugas dr aminudin
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli
 
Makalah copy
Makalah   copyMakalah   copy
Makalah copy
 
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin s
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin sFitoremediasi ry04 tugas dr amin s
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin s
 
Praktikum 1 hujan asam
Praktikum 1 hujan asamPraktikum 1 hujan asam
Praktikum 1 hujan asam
 
Pencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisidaPencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisida
 
PESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudangPESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudang
 
Powerpoint mira
Powerpoint miraPowerpoint mira
Powerpoint mira
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Laporan pestisda
 
Trichokompos power point
Trichokompos power pointTrichokompos power point
Trichokompos power point
 
Pencemaran_Tanah_ppt.ppt
Pencemaran_Tanah_ppt.pptPencemaran_Tanah_ppt.ppt
Pencemaran_Tanah_ppt.ppt
 
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari wahyu septiadi
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari  wahyu septiadiManfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari  wahyu septiadi
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari wahyu septiadi
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
 
Acara 5 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 5 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 5 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 5 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
 
Kegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip Lestari
Kegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip LestariKegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip Lestari
Kegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip Lestari
 
Ayu
AyuAyu
Ayu
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (7)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

Jenis tanaman fitoremediasi

  • 1. Bioremediasi Praktikum ke: 8 Kelas/Klmpk : A Hari/Tgl : Sabtu, 18 November 2014 Waktu : 08.00-12.00 WIB Dosen : Ir. Dominikus Dodit Hadijoyo JENIS – JENIS TANAMAN UNTUK FITOREMEDIASI 1. Ageng Noviatama J3M112104 2. Rofiqoh Eliyana J3M112105 3. Fitriana Haediningrum J3M112106 PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
  • 2. I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Aktivitas dan pembagunan pada sektor industri semakin meningkat tiap tahunnya, dan dalam perkembangan industri di Negara berkembang seperti Indonesia, sektor ini menjadi sektor penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakatnya. Namun lain halnya dengan kesejahteraan di bidang ekonomi, kesejahteraan di bidang kesehatan lingkungan semakin menurun sehingga terjadinya penurunan kualitas kesehetan dan semakin tingginya tingkat pencemaran yang dihasilkan. Peningkatan pembangunan industri sangat erat kaitannya dengan peningkatan permasalahan terhadap kelestarian lingkungan dalam bentuk bahan pencemar. Bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan industri salah satunya logam berat. Penggunaan logam berat dan senyawa organik secara intensif di dalam industri telah menimbulkan kontaminasi baik di tanah maupun perairan (Mangkoediharjo, 2005). Konsentrasi logam berat yang tinggi di dalam tanah dapat masuk ke dalam rantai makanan dan berpengaruh buruk pada organisme. Di sekitar Palmerton Amerika Serikat, kadar Cd setinggi 10 mg/kg ditemukan di dalam ginjal tikus, sedangkan kadar Cd di dalam ginjal dan hati rusa adalah 5 kali lebih tinggi daripada yang ditemukan di tubuh rusa yang hidup di daerah 180 km dari daerah ini (Storm, et al., 1994). Demikian pula ditemukan, bahwa kadar seng yang tinggi di tanah bekas penambangan logam mengakibatkan reduksi produksi kedelai hingga 40% (Pierzynski dan Schwab, 1993) .Dalam dua dekade terakhir upaya kegiatan pemulihan lingkungan melalui pendekatan secara biologis berbasis tumbuhan atau dikenal dengan istilah bioremediasi mendapat perhatian dari pemerintah (Kementrian Lingkungan Hidup,2003) Tindakan pemulihan atau remediasi mulai dilakukan oleh perusahaan – perusahaan tambang yang memiliki tingkat pencemaran tinggi terhadap kesuburan tanah. Tindakan ini dilakukan untuk mengembalikan keadaan tanah seperti semula atau dalam keadaan aman. Salah satu, metode yang dilakukan
  • 3. adalah metode Fitoremediasi. Metode ini mengunakan media tanaman sebagai penyerap, pendegradasi maupun pengimbolisasian bahan pencemar, baik itu logam berat maupun senyawa organik maupun anorganik. 1.2Tujuan Makalah ini bertujuan untuk menguraikan mengenai peranan tumbuhan dalam pengendalian dan pemulihan pencemaran, dengan menitikberatkan perhatian pada logam berat. II. TINJAUAN PUSTAKA Istilah fitoremediasi berasal dari kata Inggris phytoremediation. Kata ini sendiri tersusun atas dua bagian kata, yaitu phyto yang berasal dari kata Yunani phyton yaitu tumbuhan dan remediation yanmg berasal dari kata Latin remedium yang berarti menyembuhkan. Fitoremediasi berarti juga menyelesaikan masalaH dengan cara memperbaiki kesalahan atau kekurangan (Anonimous, 1999). Dengan demikian fitoremediasi adalah pemanfaatan tumbuhan, mikroorganisme untuk meminimalisasi dan mendetoksifikasi bahan pencemar, karena tanaman mempunyai kemampuan menyerap logam-logam berat dan mineral yang tinggi atau sebagai fitoakumulator dan fotochelator (Udiharto, 1992). Konsep pemanfaatan tumbuhan dan mikroorganisme untuk meremediasi tanah terkontaminasi bahan pencemar adalah pengembangan terbaru dalam teknik pengolahan limbah. Fitoremediasi dapat diaplikasikan pada limbah organik maupun anorganik juga unsur logam (As,Cd,Cr,Hg,Pb,Zn,Ni dan Cu) dalam bentuk padat, cair dan gas (Salt et al., 1998). Tumbuhan mempunyai kemampuan untuk menahan substansi toksik dengan cara biokimia dan fisiologisnya serta menahan substansi non nutritive organik yang dilakukan pada permukaan akar. Bahan pencemar tersebut akan dimetabolisme atau diimobolisasi melalui sejumlah proses termasuk reaksi
  • 4. oksidasi, reduksi dan hidrolisa enzimatis. Mekanisme fisiologi fitoremediasi dibagi menjadi (Salt et al., 1998) : 1. Fitoekstraksi : pemanfaatan tumbuhan pengakumulasi bahan pencemaruntuk memindahkan logam berat atau senyawa organik dari tanah dengancara mengakumuylasikannya di bagian tumbuhan yang dapat dipanen. 2. Fitodegradasi : pemanfaatan tumbuhan dan asosiasi mikroorganisme untukmendegradasi senyawa organik. 3. Rhizofiltrasi : pemanfaatan akar tumbuhan untuk menyerap bahanpencemar, terutama logam berat, dari air dan aliran limbah. 4. Fitostabilisasi : pemanfaatan tumbuhan untuk mengurangi bahan pencemar dalam lingkungan. 5. Fitovolatilisasi : pemanfaatan tumbuhan untuk menguapkan bahan pencemar, atau pemanfaatan tumbuhan untuk memindahkan bahan pencemar dari udara. Menurut Corseuil & Moreno (2000), mekanisme tumbuhan dalam menghadapi bahan pencemar beracun adalah : 1. Penghindaran (escape) fenologis. Apabila pengaruh yang terjadi padatanaman musiman, tanaman dapat menyelesaikan siklus hidupnya padamusim yang cocok. 2. Ekslusi, yaitu tanaman dapat mengenal ion yang bersifat toksik danmencegah penyerapan sehingga tidak mengalami keracunan. 3. Penanggulangan (ameliorasi). Tanaman mengabsorpsi ion tersebut, tetap berusaha meminimumkan
  • 5. III. PEMBAHASAN Berbagai jenis tanaman memiliki peranan dalam mengdalikan dan memulihkan pencemaran baik di tanah, udara dan air. Jenis – jenis tumbuhan Phytoremediasi diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Poplar (Populus deltoides) Menurut Coleman et.al 1993 Pohon poplar adalah jenis tumbuhan yang dapat hidup pada 25oC hingga 30oC dan pohon asli endemik dari Amerika Utara. Pohon ini mendapat perhatian khusus karena perakarannya yang dalam dan kemampuannya mendegradasi berbagai zat organik contohnya adalah pemecahan senyawa kontaminan pestisida, klorinat, hidrokarbon (Schnoor et al., 1995). Contoh lainnya adalah penanaman 4 barisan poplar hibrida (8 m lebarnya dengan 10.000 tanaman/ha) untuk melindungi sungai dari pencemaran yang datang dari ladang pertanian di sekitarnya. Hasilnya terjadi penurunan kadar nitrat dari 50-100 ppm menjadi <5 ppm. Pada skala pilot, terbukti pula poplar mampu mereduksi atrazin sebesar 10-20%. 2. Kiambang (Pistia Stratiotes) Menurut penelitian Dewi 2013, Kiambang merupakan salah satu jenis tanaman air yang menjadi agen tumbuhan penyerap orthofosfat pada detergen melalui mekanisme fitoremediasi. Menurut hasil penelitian efektivitas Gambar 1. Pohon Poplar Sumber: http://plants.bachmanslandscaping.com/C ontent/Images/Photos/F788-03.jpg
  • 6. penyerapan orthofosfat ditunjukkan pada perlakuan fitoremediasi kiambang dengan nilai penyerapan sebesar 0,02 mg/L atau sebesar 15,38% dari konsesntrasi awal orhofosfat sebesar 0,13 mg/L. Gambar2. Kiambang (Pistia Stratiotes) Sumber: wikipedia 3. Bunga Matahari (Heliantus Anuus, Less) Bunga matahari merupakan tanaman yang masuk ke dalam suku compositae (asteraceae), sebuah suku yang mempunyai jenis sangat banyak Tanaman ini pernah berhasil digunakan dalam proses fitoremediasi badan air yang tercemar radionuklida akibat kecelakaan Chernobyl. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Thajaja, dkk 2007 disimpulkan bahwa tanaman bunga matahari mampu menyerap dan mengakumulasi Radiosesium (kebanyakan berupa 134Cs dan 137Cs). 134Cs merupakan salah satu bahan radioaktif yang dapat terlepas ke lingkungan dalam jumlah relatif besar serta mempunyai dampak yang merugikan bagi lingkungan dan manusia. Besarnya konsentrasi 134Cs dalam tanah tidak berpengaruh secara umum terhadap pertumbuhan tanaman. Gambar 3. Bunga Matahari (Heliantus anuus)
  • 7. 4. Kangkung (Ipome reptans) Salah satu cara untuk memulihkan lingkungan tanah dari suatu kontaminan logam berat adalah dengan menggunakan tanaman, yaitu dengan cara menanam tanaman yang mampu menyerap logam berat dari dalam tanah. Metode ini dikenal dengan nama fitoremediasi. (Smith dkk, 1997 dalam Bayu, 2010). Seregeg dalam Kohar, 2005 telah melakukan penelitian terhadap kemampuan beberapa tanaman untuk menyerap logam berat dari air yang tercemar. Kangkung termasuk salah satu tanaman yang mudah menyerap logam berat dari media tumbuhnya. Padahal kangkung banyak dikonsumsi dan sering dijumpai tumbuh/ditanam di tanah-tanah kosong di sekitar daerah sungai dengan pengairan yang berasal dari sungai tersebut (Kohar dkk, 2005). Menurut Haruna, dkk 2009 hasil analisis diperoleh konsentrasi logam berat Cu tertinggi pada semua usia panen terletak pada akar, kemudian pada batang setelah itu pada daun kangkung. Semakin lama panen kangkung, semakin besar nilai konsentrasi logam berat yang terkandung didalamnya. 5. Anturium Merah/ Kuning: Anthurium adalah nama kelompok genus tanaman family Araceae. Spesies Anthurium cristallinum lebih dikenal dengan sebutan kuping gajah, karena daunnya yang besar, lebar dan hijau tua dianggap menyerupai atau mirip dengan telinga gajah. Yang lain dikebunkan sebagai penghasil bunga potong, terutama spesiesAnthurium adreanum, yang daunnya berbentuk hati, tongkolnya dikelilingi bunga-bunga kecil, kuning, dan seludangnya merah cerah, berlilin. Gambar 4. Kangkung (Ipome retratus) Gambar 5. Antrium Merah
  • 8. 6. Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Tanaman ini mudah tumbuh pada berbagai jenis tanah dan tahan kekeringan, banyak ditemukan di pinggir-pinggir jalan, biasanya digunakan sebagai tanaman pembatas pagar dan tanaman hias serta mudah didapatkan dan diperbanyak (Hambali dkk, 2006). Tanaman ini juga dikembangkan sebagai sumber arternatif bahan baku minyak nabati yaitu biodisel (Alamsyah, 2006). Dengan demikian, pemilihan tanaman jarak pagar untuk remediasi tanah tercemar logam berat. Menurut Kelly dalam Surahmaidah (2008) tumbuhan dari family Euphorbiaceae sangat baik dalam menyerap logam berat Nikel (Ni). Jarak pagar (Jatropha curcas) dapat digunakan untuk meremediasi tanah tercemar Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) dengan tingkat konsentrasi maksimum Pb dan Cd dalam tanah sebesar 50 mg/kg (Surahmaida, 2008). Hasil percobaan Kumar et al. (2008) dalam penelitianya menyebutkan bahwa Jarak pagar (Jatropha curcas) dapat bertahan pada tanah yang terkontaminasi logam berat Arsenik (As), Cromium (Cr) dan Seng (Zn). 7. Bambu Air Tumbuhan bambu air (Equisetum hyemale) termasuk anggota genus Equisetum, familia Equisetaceae dari ordoEquisetales yang merupakan satu- satunya anggota kelas Equisetinae atau Equisetopsida dari subfilum Sphenopsida yang masih dapat ditemukan dalam keadaan hidup saat ini. Sehingga tumbuhan yang termasuk genus ini disebut juga paku ekor kuda. Spesies dari genus ini umumnya tumbuh di lingkungan yang basah seperti kolam dangkal, daerah pinggiran sungai, atau daerah rawa. Tumbuhan ini rata-rata berukuran kecil dengan tinggi sekitar 25 – 100 cm dan diameter batang tidak pernah lebih dari 3 Gambar 6. Tanamana Jarak Pagar
  • 9. cm, meskipun beberapa anggotanya yang hidup di Amerika yang beriklim tropis ada yang bisa tumbuh mencapai 6 hingga 8 m (contohnya adalah Equisetum giganteum dan Equisetum myriochaetum). Anggota dari genus ini dapat dijumpai di seluruh dunia kecuali Antartika. 8. Jenis tumbuhan hipertoleran serta kandungan sianida dan timbal Sifat hipertoleran terhadap logam berat adalah kunci karakteristik yang mengindikasikan sifat hiperakumulator suatu tumbuhan. Suatu tumbuhan dapat disebut hiperakumulator apabila memiliki karakter-karakter sebagai berikut: (i) Tumbuhan memiliki tingkat laju penyerapan unsur dari tanah yang lebih tinggi dibanding tanaman lainnya, (ii) Tumbuhan dapat mentoleransi unsur dalam tingkat yang tinggi padajaringan akar dan tajuknya, dan (iii)nTumbuhan memiliki laju translokasi logam berat dari akar ke tajuk yang tinggi sehingga akumulasinya pada tajuk lebih tinggi dari pada akar (Brown et al, 1995). Berikut merupakan tanaman yang mampu toleran di lahan tailing:
  • 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman azolla merupakan tanaman yang paling toleran terhadap lahan tailing. Selain itu, Sudah banyak hasil penelitian yang membuktikan keberhasilan penggunaan tumbuhan untuk remediasi dan tidak sedikit tumbuhan yang dibuktikan sebagai hiperakumulator adalah species yang berasal dari daerah tropis. Species tersebut diantaranya Thlaspi calaminare untuk seng (Zn), T. caerulescens untuk kadmium (Cd), Aeolanthus biformifolius untuk tembaga (Cu), Phylanthus serpentinus untuk nikel (Ni), Haumaniastrum robertii untuk kobalt (Co) Astragalus racemosus untuk selesium (Se), dan Alyxia rubricaulis untuk mangan (Mn) (Li, et. al., 2000dalam Wise et. al., 2000). Selain itu Brachiaria mutica untukair raksa (Hg) (Kartawinata, 2002, komunikasi pribadi). IV. KESIMPULAN Gambar 7. Tanaman Azolla
  • 11. Tanaman yang dapat digunakan sebagi Fitoremediasi diantaranya adalah Poplar (Populus deltoides), Kiambang (Pistia Stratiotes), Bunga Matahari (Heliantus Anuus, Less), Kangkung (Ipome reptans), Anturium Merah/ Kuning, Jarak Pagar (Jatropha curcas L)dan Bambu Air. Setiap tanaman memiliki kemampuan yang berbeda dalam memulihkan pencemaran. V. DAFTAR PUSTAKA Kementerian Lingkungan Hidup. 2003. Pengelolaan limbah minyak bumi secara biologi. Badan Pengendali Dampak Lingkungan, Jakarta Khan, A.G., C. Kuek., Chaudrhry., C.S. Khoo & W.J. Hayes. 2000. Role of Plant, Mycorrhizae andPhytochelator in Heavy Metal Contaminated Land Remediation. Chemosphere 41:197 –207. Juhaeti, Titik, dkk. 2005 Inventarisasi Tumbuhan Potensial untuk Fitoremediasi Lahan dan Air Terdegradasi Penambangan Emas. Bogor: Pusat Penelitian Biologi. LIPI Mangkoedihardjo, S. 2005. Fitoteknologi dan Ekotoksikologi dalam Desain Operasi Pengomposan Sampah, Seminar Nasional Teknologi Lingkungan III ITS (Online), (http://www.its.ac.id/sarwoko-enviro- Seminar%20sampah%20TL.pdf, diakses 8 Maret 2008). Meagher Richard. Tidak Diketahui. Phytoremediasi Polutan Beracun Dan Polutan Organik [Mata Kuliah Fakultas Teknik Remediasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember]. oc.its.ac.id/ ambilfile.php?idp=1821. Diunduh pada tanggal 17 November 2014 Musfa Raty. 2013. Fitoremediasi Upaya Mengolah Air Limbah Dengan Media Tanaman. http: //ratymusfa.blogspot.com/p/fitoremediasi-upaya-air- limbah-dengan.html. Diakses pada tanggal 17 November 2014 Rahmaningrum, Dita. 2009. Fitoremediasi Tanah Tercemar Merkuri (Hg2+)Menggunakan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Dengan
  • 12. Penambahan Bahan Campuran Kompos Dan Lindi Pada Media Tanam. [skripsi]. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.