2. Petroganik diproduksi dengan sistim kerjasama dengan Investor.
Saat ini telah didirikan 178 unit yang tersebar di berbagai daerah
dengan total kapasitas produksi 1.780.000 ton per tahun.
►
►
►
►
►
►
►
U R E A
Z A
SP - 36
PHONSKA
N P K KEBOMAS
Z K
PETROGANIK
460.000 Ton / tahun
650.000
1.000.000
2.500.000
200.000
10.000
1.780.000
Ton / tahun
Ton / tahun
Ton / tahun
Ton / tahun
Ton / tahun
Ton / tahun
7. JENIS PUPUK
UNTUK MENGETAHUI JENIS PUPUK YANG TEPAT, KITA
HARUS MENGETAHUI DAHULU KEBUTUHAN
HARA/MAKANAN YANG DIBUTUHKAN OLEH TANAMAN
8. O2
Apabila jumlah kebutuhan salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi
maka unsur yang paling minimum pemenuhannya akan menjadi
penentu/pembatas jumlah produksi yang dihasilkan tanaman.
P
Ca Mg S
Mn
N K
Zn
B
Mo CuFe
Co
Makro Primer
Makro Sekunder
Mikro
KEBUTUHAN UNSUR HARA TANAMAN
11. Spesifikasi :
Bentuk : Butiran
Warna : Merah muda
Kandungan hara :
Nitrogen (N) : 15 % (min)
Fosfat (P2O5) : 15 % (min)
> Kalium (K2O) : 15 % (min)
> Sulfur (S) : 10 % (min)
Pupuk NPK PHONSKA
12. JUMLAH
UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMUPUKAN YANG
TEPAT, KITA HARUS MENGETAHUI JUMLAH
KEBUTUHAN UNSUR HARA PADA BEBERAPA JENIS
TANAMAN
13. NO KOMODITI
KEBUTUHAN HARA TANAMAN (KG/HA)
N P2O5 K2O S
1 Padi 137 45 45 15
2 Jagung 183 45 45 18
3 Kedelai 30 45 30 15
4 Bawang Merah 135 113 90 24
5 Lombok 113 45 45 12
Unsur hara yang lainnya sudah tersedia di
tanah dan udara, dan umumnya sudah tersedia
dalam jumlah yang cukup
15. JENIS PUPUK
KANDUNGAN HARA (%)
N P2O5 K2O S
UREA 46 - - -
ZA 21 - - 24
SP-36 - 36 - -
KCl - - 60 -
PHONSKA 15 15 15 10
KANDUNGAN HARA PADA BEBERAPA JENIS PUPUK
16. CONTOH PERHITUNGAN KEBUTUHAN DOSIS PUPUK
Kebutuhan hara tanaman padi per hektar :
N = 137 kg, P2O5 = 45 kg, K2O = 45 kg
Pupuk yang akan digunakan Phonska dan Urea
KEBUTUHAN
PHONSKA
45
15
x 100 kg = 300 kg PHONSKA
300 kg PHONSKA
sudah mengandung
• 45 kg N
• 45 kg P
• 45 kg K
17. KEKURANGAN UNSUR HARA N
137 - 45 = 92 kg N
KEBUTUHAN UREA
92
46
x 100 kg = 200 kg UREA
18. Urea : 200 kg
Phonska : 300 kg Urea : 200 kg
Phonska : 300 kg
19. Dari aplikasi tersebut tampak
bahwa pemupukan berimbang
menggunakan pupuk majemuk
lebih praktis dibanding
pemupukan berimbang
menggunakan pupuk tunggal.
20. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan
pemupukan, harus selalu memperhatikan
jumlah kebutuhan (dosis) masing-masing
unsur secara proporsional sesuai dengan
yang dibutuhkan tanaman tersebut.
Pemupukan seperti itu biasa disebut :
28. Supaya unsur hara yang diberikan dan
yang tersedia dalam tanah dapat diserap
secara optimal oleh tanaman maka
kondisi tanah harus dalam kondisi ideal
33. SPESIFIKASI
C – Organik : 12,5%
C/N Ratio : 15 – 25
pH : 4 – 8
Kadar Air : 4 – 15%
Bentuk : Granul
Nama Dagang : PETROGANIK
No. Pendaftaran : G 566/ORGANIK/DEPTAN-PPI/V/2010
Kemasan : 20 Kg, 40 Kg
34. Memperbaiki fisik tanah
Memperbaiki struktur dan tata udara tanah sehingga penyerapan
unsur hara menjadi lebih baik.
Meningkatkan daya sangga air tanah sehingga ketersediaan air
dalam tanah menjadi lebih baik.
Menggemburkan tanah sehingga perkembangan perakaran lebih
optimal.
Memperbaiki sifat biologi tanah
Bahan organik merupakan sumber energi bagi mikroba tanah
sehingga mikroba tanah berkembang lebih optimal.
Tanah dikatakan subur secara biologis jika mengandung minimal
10.000 mikroba tiap gram tanah.
Memperbaiki sifat kimia tanah :
Sebagai penyedia unsur hara walaupun dalam jumlah kecil.
Menjadi penyangga unsur hara dalam tanah sehingga kehilangan
unsur hara tanah berkurang dan pemupukan menjadi lebih efisien.
38. ARTI (PRAKTIS) PEMUPUKAN BERIMBANG :
Pemupukan dengan mempertimbangkan JENIS, JUMLAH, CARA dan
WAKTU pemupukan, sesuai dengan kesuburan tanah dan kebutuhan
tanaman untuk mendapatkan Hasil Panen yang Optimum
PEMUPUKAN
BERIMBANG
IDEAL
ORGANIK
+
N ORGANIK
PEMUPUKAN
BERIMBANG IDEAL
TEPAT Jenis, Jumlah,
Cara, Waktu
40. 1,41
1,37
1,62
1,07
Rata-rata
Propinsi
Jateng & DIJ
Jawa Timur 8,51 7,10
Kenaikan
Luar Demplot
Demplot
Jabar & Banten
8,16 7,09
9,10 7,48
8,59 7,22
Keterangan
Hasil demplot merupakan rata-rata dari lokasi yang terdiri dari :
Jawa Timur : 25 lokasi/kecamatan di 15 kabupaten
Jawa Tengah & DIJ : 13 lokasi/kecamatan di 9 kabulaten
Jawa Barat & Banten : 13 lokasi/kecamatan di 8 kabupaten
(ton GKP/ha)
HASIL DEMPLOT PEMUPUKAN BERIMBANG IDEAL
PADA TANAMAN PADI MT 2010/2011
( Phonska 300 kg/ha + Urea 200 kg/ha+Petroganik 500 kg/ha)
41. Gejala defisiensi Nitrogen pada tanaman jagung
Tanaman kerdil, daun kekuningan (klorosis) terutama daun tua
42. Tanaman kerdil. daun kecil, warna keunguan pada pelepah
daun / batang
Gejala defisiensi Phosphat pada tanaman jagung
43. Tanaman padi :
Pinggir daun kuning kecoklatan
disertai bercak terutama pada
daun tua dan kemudian
mengering, tanaman kerdil,
penuaan daun lebih cepat
Tanaman jagung
tanaman kerdil, daun sempit,
kualitas buah menurun
Gejala defisiensi Kalium pada padi dan jagung
43
44. Tanaman padi :
Daun muda pucat (klorosis), mirip defisiensi N, kerdil, pemasakan terhambat 1-2 mgg, jumlah
anakan, malai dan gabah per malai menurun
Tanaman jagung :
Daun muda pucat (klorosis), mirip defisiensi N, kerdil, pemasakan terhambat 1-2 mgg.
Gejala defisiensi Sulfur(S) pada tanaman padi dan jagung
44
58. PT PETROKIMIA GRESIK MENGEMBANGKAN PETROGANIK
Kondisi kandungan C-organik pada lahan pertanian (Sawah dan
Kering) di Indonesia sudah sangat rendah (rata-rata < 2 %).
Pengembalian bahan organik ke dalam tanah akan berpengaruh
pada :
- Peningkatan Produksi Hasil Pertanian
- Efisiensi Penggunaan Pupuk
- Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
Guna menjawab tantangan tersebut PT Petrokimia Gresik
melakukan pengembangan varian pupuk Organik
“PETROGANIK”.
Pupuk Organik PETROGANIK