SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PESTISIDA
Luthfiana Rahmasari
Dani setiawan
Irma Persita Damayanti
Hilda Ageng Ilmira
PESTISIDA
Menurut Kept Menteri Pertanian No
434.1/Kpts/TP.270/7/2001, pestisida
adalah semua zat kimia atau bahan lain
serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk :
a. memberantas atau mencegah hama
dan penyakit yang merusak tanaman,
bagian tanaman atau hasil pertanian
b. memberantas rumput
c. Mematikan daun, mencegah
pertumbuhan yang tidak diinginkan
d. Dan lain lain
Berawal...
 Setelah masa perang dunia I, Negara utara mulai
memperkenalkan pertanian modern yang bertujuan untuk
mencukupi kebutuhan pangan dengan pemberian paket
tehnologi (pupuk,benih pestisida). Dari sinilah sejarah
pestisida berubah, dari kepentingan perang digunakan
untuk tanaman.
 petani semakin tergantung pada pestisida kimia dan
semakin lama dosis yang digunakan semakin bertambah
karena hama semakin resisten.
 Kekhawatiran penggunaan petisida yang
kemudian menimbulkan beragam penyakit
telah mendorong lahirnya berbagai
perjanjian / Konvensi Internasional yang
menyangkut pestisida, antara lain Konvensi
Rotterdam (Prior Informed Consent /PIC)
yang dikeluarkan FAO dan UNEP di tahun
1998 dan telah ditandatangani 50 negara.
Regulasi di Indonesia
 UU NO 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
 PP NO. 7 / 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,Penyimpanan,dan
Penggunaan Pestisida
 PP NO 6/1995 tentang perlindungan Tanaman
 Kep.Bers Menkes & Mentan no. 881/Menkes/SKB/VII/1996 &
771/Kpts/TP,270/8/1996 tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Pada hasil
Pertanian
 Kep MENTAN NO 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat & Tata Cara
Pendaftaran Pestisida
 Kep.MENTAN NO.517/Kpts/TP.270/9/2002 tentang pengawasan Pestisida
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973
 tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian melalui Komisi Pestisida
untuk dimintakan izin penggunaannya
 hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri
Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
 pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian
hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan dalam izin pestisida itu
 tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi keterangan-
keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/
Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang ditetapkan dalam
pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.
Jenis pestisida
 Insektisida memberantas serangga
 Fungisida memberantasdan mencegah
pertumbuhan jamur atau cendawan
 Bakterisida memberantas bakteri atau virus
 Rodentisida memberantas hama tanaman berupa hewan
pengerat, seperti tikus
 Nematisida memberantas hama tanaman jenis cacing
(nematoda)
 Herbisida membasmi tanaman pengganggu
(gulma)
 Larvasida pengendalian larva atau jentik
nyamuk DBD maupun malaria
Perbedaan Pestisida Kimia dan
Organik
Keterangan Pestisida Kimia PestisidaOrganik
Kelebihan
Mudah didapatkan diberbagai tempat
repelan (menolak kehadiran
serangga)
Zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman
Merusak perkembangant elur dan
pupa
Bersifat tahan lama untuk disimpan Racun syaraf bagi hama
Daya racunnyat inggi
Dapat mengganggu proses
metamorfosa
Kekurangan
Hama menjadi kebal Cepat terurai
Peledakan hama baru Daya racunnya rendah
Penumpukan residu bahan kimia dalam
panen
Daya kerjanya relatifl ambat
Pencemaran lingkungan Kurang praktis
Harganya mahal Tidak tahan lama
Dampak Negatif Pestisida
 Kesehatan Manusia
pestisida dapat meracuni manusia atau hewan ternak melalui
mulut, kulit, dan pernafasan. sisa racun (residu) pestisida yang
ada didalam tanaman atau bagian tanaman yang dikonsumsi
manusia sebagai bahan makanan. bersifat karsiogenic, mutagenic,
dan teratogenic.
 Lingkungan
Residu pestisida telah diketemukan di dalam tanah, ada di air
minum, air sungai, air sumur, maupun di udara. Hal tersebutdapat
menyebabkan kerusakan tanah, kualitas air memburuk dan
menghilangnya spesies tertentu yang bukan jasad sasaran
 Peningkatan Populasi Jasad Pengganggu
Tanaman
 Munculnya Ketahanan (Resistensi) Hama Terhadap
Pestisida
 Resurgensi Hama
 Ledakan Populasi Hama Sekunder
Teknologi Remediasi
 Remediasi in-situ (on-site) :
Pembersihan di lokasi, lebih mudah dan murah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi),
dan bioremediasi.
 Remediasi ex-situ (off-site) :
Meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman
untuk dibersihkan dr zat pencemar.
 Bioremediasi :
Proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri).
Tujuan : memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). bioremediasi yang umum digunakan untuk
lahan pertanian adalah land farming sedangkan untuk pencemaran air tanah, teknik yang
umum digunakan adalah pump and treat.
 Land farming
merupakan salah satu teknik bioremediasi yang dilakukan dalam sel biotreatman. Tanah
yang terkontaminasi dimasukkan lumpur atau sedimen yang mengandung nutrient untuk
pertumbuhan mikroorganisme dan digarap secara berkala untuk mensuplai air dan udara
udaran ke tanah. sehingga degradasi kontaminan diremediasi melaui proses mikrobiologi
dan oksidasi. Faktor yang harus selalu dikontrol dalam landfarming adalah kadar air,
frekuensi aerasi dan pH.
 Teknik pump and treat
merupakan remediasi secara in-site, air tanah di ekstraksi dari bawah
permukaan tanah kemudian dilakukan treatment kemudian dikembalikan ke
tanah. pemompaan menyababkan air tanah tertekan dan kontaminan diserap
oleh tanah. Air yang telah ditreatmen kemudian dikembalikan ke tanah dan
digunakan untuk melarutkankontaminan yang telah diserap tanah.
Pestisida yang Cocok di
Indonesia
Penggunaan pestisida kimia di Indonesia telah memusnahkan 55%
jenis hama dan 72% agen pengendali hayati. Oleh karenaitu, diperlukan
pengganti pestisida yang ramah lingkungan, salah satu alternative lainnya
adalah penggunaan pestisida hayati tumbuhan. Pestisida nabati adalah
salah satu pestisida berbahan dasar tumbuhan. Tumbuhan sendiri pada
dasaarnya kaya akan bahan aktif yang berfungsis ebagai alat pertahanan
alami terhadap pengganggunya. Bahan pestisida yang berasal dari
tumbuhan dijamin aman bagi lingkungan karena cepat terurai di tanah dan
tidak membahayakan hewan, manusia dan serangga non sasaran.
PESTISIDA

More Related Content

What's hot

Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayatipandirambo900
 
Bab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiBab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiIvho Mamonto
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Unzila Illa Ika
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)f' yagami
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisisfahmiganteng
 
Jalur metabolisme pada fungi
Jalur metabolisme pada fungiJalur metabolisme pada fungi
Jalur metabolisme pada fungiLaily Mastika
 
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptxPPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptxsupianur2
 
2 analisis pertumbuhan (1)
2 analisis pertumbuhan (1)2 analisis pertumbuhan (1)
2 analisis pertumbuhan (1)Andrew Hutabarat
 
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenKlasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenfantasykomp
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Awe Wardani
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIseu Pranyoto
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabatigalang7813
 
Analisis vegetasi
Analisis vegetasiAnalisis vegetasi
Analisis vegetasiayireni
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatifEmi Suhaemi
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Indri Eljawiiy
 

What's hot (20)

Biopestisida
BiopestisidaBiopestisida
Biopestisida
 
Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayati
 
Bab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiBab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasi
 
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Jalur metabolisme pada fungi
Jalur metabolisme pada fungiJalur metabolisme pada fungi
Jalur metabolisme pada fungi
 
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptxPPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
 
2 analisis pertumbuhan (1)
2 analisis pertumbuhan (1)2 analisis pertumbuhan (1)
2 analisis pertumbuhan (1)
 
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenKlasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
 
Analisis vegetasi
Analisis vegetasiAnalisis vegetasi
Analisis vegetasi
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
 
Biokontrol
BiokontrolBiokontrol
Biokontrol
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1
 

Similar to PESTISIDA

pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptxTokoRazaq
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganrheonaldy
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida inayah9
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjieArta Adjie
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Ahmad Azhari
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisidaCici Indra
 
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASKimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASSusantri Susantri
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianRom Doni
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanIr. Zakaria, M.M
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaNike Triwahyuningsih
 
Pencemaran tanah dan penyebabnya
Pencemaran tanah dan penyebabnyaPencemaran tanah dan penyebabnya
Pencemaran tanah dan penyebabnyaReedha Williams
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatiixie_yeuw_jack
 

Similar to PESTISIDA (20)

Pencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisidaPencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisida
 
pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptx
 
Trichokompos power point
Trichokompos power pointTrichokompos power point
Trichokompos power point
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
 
BIOPESTISIDA
BIOPESTISIDABIOPESTISIDA
BIOPESTISIDA
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjie
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisida
 
Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Laporan pestisda
 
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASKimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanian
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Ipi161112
Ipi161112Ipi161112
Ipi161112
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
 
Pencemaran_Tanah.pptx
Pencemaran_Tanah.pptxPencemaran_Tanah.pptx
Pencemaran_Tanah.pptx
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Pencemaran tanah dan penyebabnya
Pencemaran tanah dan penyebabnyaPencemaran tanah dan penyebabnya
Pencemaran tanah dan penyebabnya
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii
 

PESTISIDA

  • 1. PESTISIDA Luthfiana Rahmasari Dani setiawan Irma Persita Damayanti Hilda Ageng Ilmira
  • 2. PESTISIDA Menurut Kept Menteri Pertanian No 434.1/Kpts/TP.270/7/2001, pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk : a. memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil pertanian b. memberantas rumput c. Mematikan daun, mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan d. Dan lain lain
  • 3. Berawal...  Setelah masa perang dunia I, Negara utara mulai memperkenalkan pertanian modern yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pangan dengan pemberian paket tehnologi (pupuk,benih pestisida). Dari sinilah sejarah pestisida berubah, dari kepentingan perang digunakan untuk tanaman.  petani semakin tergantung pada pestisida kimia dan semakin lama dosis yang digunakan semakin bertambah karena hama semakin resisten.
  • 4.  Kekhawatiran penggunaan petisida yang kemudian menimbulkan beragam penyakit telah mendorong lahirnya berbagai perjanjian / Konvensi Internasional yang menyangkut pestisida, antara lain Konvensi Rotterdam (Prior Informed Consent /PIC) yang dikeluarkan FAO dan UNEP di tahun 1998 dan telah ditandatangani 50 negara.
  • 5. Regulasi di Indonesia  UU NO 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman  PP NO. 7 / 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,Penyimpanan,dan Penggunaan Pestisida  PP NO 6/1995 tentang perlindungan Tanaman  Kep.Bers Menkes & Mentan no. 881/Menkes/SKB/VII/1996 & 771/Kpts/TP,270/8/1996 tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Pada hasil Pertanian  Kep MENTAN NO 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat & Tata Cara Pendaftaran Pestisida  Kep.MENTAN NO.517/Kpts/TP.270/9/2002 tentang pengawasan Pestisida
  • 6. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973  tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian melalui Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya  hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan  pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu  tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi keterangan- keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.
  • 7.
  • 8. Jenis pestisida  Insektisida memberantas serangga  Fungisida memberantasdan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan  Bakterisida memberantas bakteri atau virus  Rodentisida memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus  Nematisida memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda)  Herbisida membasmi tanaman pengganggu (gulma)  Larvasida pengendalian larva atau jentik nyamuk DBD maupun malaria
  • 9. Perbedaan Pestisida Kimia dan Organik Keterangan Pestisida Kimia PestisidaOrganik Kelebihan Mudah didapatkan diberbagai tempat repelan (menolak kehadiran serangga) Zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman Merusak perkembangant elur dan pupa Bersifat tahan lama untuk disimpan Racun syaraf bagi hama Daya racunnyat inggi Dapat mengganggu proses metamorfosa Kekurangan Hama menjadi kebal Cepat terurai Peledakan hama baru Daya racunnya rendah Penumpukan residu bahan kimia dalam panen Daya kerjanya relatifl ambat Pencemaran lingkungan Kurang praktis Harganya mahal Tidak tahan lama
  • 10. Dampak Negatif Pestisida  Kesehatan Manusia pestisida dapat meracuni manusia atau hewan ternak melalui mulut, kulit, dan pernafasan. sisa racun (residu) pestisida yang ada didalam tanaman atau bagian tanaman yang dikonsumsi manusia sebagai bahan makanan. bersifat karsiogenic, mutagenic, dan teratogenic.
  • 11.  Lingkungan Residu pestisida telah diketemukan di dalam tanah, ada di air minum, air sungai, air sumur, maupun di udara. Hal tersebutdapat menyebabkan kerusakan tanah, kualitas air memburuk dan menghilangnya spesies tertentu yang bukan jasad sasaran
  • 12.  Peningkatan Populasi Jasad Pengganggu Tanaman  Munculnya Ketahanan (Resistensi) Hama Terhadap Pestisida  Resurgensi Hama  Ledakan Populasi Hama Sekunder
  • 13. Teknologi Remediasi  Remediasi in-situ (on-site) : Pembersihan di lokasi, lebih mudah dan murah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.  Remediasi ex-situ (off-site) : Meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman untuk dibersihkan dr zat pencemar.  Bioremediasi : Proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Tujuan : memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). bioremediasi yang umum digunakan untuk lahan pertanian adalah land farming sedangkan untuk pencemaran air tanah, teknik yang umum digunakan adalah pump and treat.
  • 14.  Land farming merupakan salah satu teknik bioremediasi yang dilakukan dalam sel biotreatman. Tanah yang terkontaminasi dimasukkan lumpur atau sedimen yang mengandung nutrient untuk pertumbuhan mikroorganisme dan digarap secara berkala untuk mensuplai air dan udara udaran ke tanah. sehingga degradasi kontaminan diremediasi melaui proses mikrobiologi dan oksidasi. Faktor yang harus selalu dikontrol dalam landfarming adalah kadar air, frekuensi aerasi dan pH.
  • 15.  Teknik pump and treat merupakan remediasi secara in-site, air tanah di ekstraksi dari bawah permukaan tanah kemudian dilakukan treatment kemudian dikembalikan ke tanah. pemompaan menyababkan air tanah tertekan dan kontaminan diserap oleh tanah. Air yang telah ditreatmen kemudian dikembalikan ke tanah dan digunakan untuk melarutkankontaminan yang telah diserap tanah.
  • 16. Pestisida yang Cocok di Indonesia Penggunaan pestisida kimia di Indonesia telah memusnahkan 55% jenis hama dan 72% agen pengendali hayati. Oleh karenaitu, diperlukan pengganti pestisida yang ramah lingkungan, salah satu alternative lainnya adalah penggunaan pestisida hayati tumbuhan. Pestisida nabati adalah salah satu pestisida berbahan dasar tumbuhan. Tumbuhan sendiri pada dasaarnya kaya akan bahan aktif yang berfungsis ebagai alat pertahanan alami terhadap pengganggunya. Bahan pestisida yang berasal dari tumbuhan dijamin aman bagi lingkungan karena cepat terurai di tanah dan tidak membahayakan hewan, manusia dan serangga non sasaran.