SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
PRODUKSI MINYAK ATSIRI
      ORGANIK
            Oleh :
       Citra Pramesti
       Farhan Nafisah
             Rut
         Vivi Sevita
Pendahuluan
• Pertanian organik melibatkan budidaya tanaman
  untuk menghasilkan produk bebas
  cemaran, pestisida, herbisida, dan logam berat.
• Pertanian organik menerapkan prinsip-prinsip
  ekologi yang berkelanjutan.
• Studi terobosan metode pertanian organik ini
  dilatar belakangin oleh ketidak seimbangan
  ekosistem dan lingkungan yang disebabkan oleh
  aktivitas pertanian metode konvensional.
Kerusakan yang diakibatkan oleh pertanian
          konvensional adalah :
• residu pestisida yang membunuh keragaman
  hayati tanah serangga.
• residu pupuk kimia anorganik mencemari
  nutrisi tanah dan air.
• Penggunaan pupuk, pestisida, dan herbisida
  yang jauh dari lokasi pertanian membutuhkan
  biaya pengangkutan dan kontribusi emisi gas
  CO2 terhadap lingkungan.
Pertanian organik
• Menghilangkan penggunaan pestisida
• Membantu re-diversifikasi ekosistem
• Membantu reklamasi, rehabilitasi, dan
  mengembalikan keanekaragaman hayati.
• Mengurangi degradasi nutrisi tanah
• Aman, dan bertanggungjawab terhadap
  lingkungan.
Minyak atsiri organik meliputi
• Produk minyak atsiri dari pertanian konvensional yang
  tidak tersertifikasi.
• Budidaya tanaman secara organik yang tersertifikasi.
• Produk minyak atsiri yang diambil dari alam liaryang
  ada dalam ekosistem alami yang tidak tersertifikasi.
• Minyak esensial organik hanya minyak yang diekstrak
  oleh proses fisik yaitu destilasi uap dan ekstraksi CO2.
• Concretes, absolute dan oleo resin yang telah dimanfaatkan
  sebagai pelarut hidrokarbon (kecuali etanol yang diproduksi
  secara organik) tidak diizinkan
Minyak Atsiri Organik
• Dari total produksi minyak atsiri di dunia, yang
  menerapkan metode pertanian organik hanya
  sekitar 2-3% dan belum termasuk produk minyak
  atsiri dari metode konvensional dan dari alam
  bebas.
• Harga produk minyak atsiri organik 3-4 kali lipat
  harga produk konvensional.
• Minyak atsiri organik tidak mengandung residu
  pestisida dan bebas dari paparan residu pestisida.
KONSEP DAN PRAKTIK DASAR
             PERTANIAN ORGANIK

Meningkatkan keanekaragaman hayati dalam sistem secara keseluruhan


Meningkatkan aktivitas biologi tanah


Mempertahankan jangka pangjang kesuburan tanah

Mencaur ulang limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan dalam rangka untuk
mengembalikan nutrisi ke tanah sehingga meminimalkan penggunaan sumber daya
tak terbarukan

Bergantung pada sumber daya terbarukan dalam sistem pertanian lokal terorganisir
KONSEP DAN PRAKTIK DASAR
             PERTANIAN ORGANIK

Mempromosikan penggunaan secara sehat tanah, air dan udara serta meminimalkan
segala bentuk polusi yang ditimbulkan dari praktek pertanian



Menangani produk pertanian dengan penekanan pada metode pengolahan secara
hati-hati dalam rangka untuk menjaga integritas organik dan kualitas penting dari
produk di semua tahapan


Menjadi mapan pada setiap lahan yang ada melalui periode konversi, sesuai yang
ditentukan oleh faktor-faktor tertentu seperti situs sejarah dari tanah dan jenis
tanaman dan ternak yang akan diproduksi.
Rotasi tanaman

• Metode di mana tanaman ditanam dalam bidang
  sama secara rotasi selama periode waktu
  tertentu.
• Penting dalam sistem pertanian organik untuk
  kesehatan dan kesuburan tanah, hama dan
  penyakit,   pengolahan    gulma,   ekosistem
  keanekaragaman dan keberlanjutan.
• Rotasi tanaman efektif pada tanaman ramuan
  abadi seperti ; chamomile, calendula, dan
  ketumbar.
chamomile



            calendula




 ketumbar
Tanaman penutup
• Tanaman penutup : tanaman tahunan atau
  tanaman pelengkap untuk membantu dalam
  produksi tanaman utama.
• Berupa; kacang-kacangan, sereal atau rumput.
• Tujuan: untuk mencegah erosi, sebagai
  sumber nitrogen tanah, untuk meningkatkan
  kesuburan tanah, pengendalian gulma, pest
  control, manajemen penyakit, mengurangi gas
  rumah kaca.
Tanaman penutup
   Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih
     tanaman penutup:
   1. Perlu mengetahui tujuan tertentu dari tanaman penutup?
   2. Sistem akar tanaman penutup dan pengaruhnya terhadap
       tanah?
   3. Biomassa rata yang dihasilkan dan jumlah N akan berkontribusi
       terhadap tanah?
   4. Jenis-jenis gulma, hama, penyakit pada tanaman penutup?
   5. Setiap allelopathy yang dihasilkan oleh tanaman penutup?
   6. Apa jenis hama dan penyakit dari tanaman penutup akan
       menjadi tuan rumah?
   7. Apa yang menguntungkan serangga akan pupuk hijau.
   8. Apa potensi sinergi dapat dicapai antara tanaman penutup dan
       tanaman utama?
Tanaman penutup
 Kelemahan:
 Tanaman penutup selama masa pertumbuhan
   akan menyerap air dalam jumlah banyak yang
   akan menyebabkan kekeringan.
Daftar Tanaman Penutup Potensial
Mimosa invisa




        Alysicarpus vaginalis




Canavalia ensiformis
Pupuk Hewan
• Pupuk hewan berasal dari kotoran hewan ternak
  seperti kambing, domba, dan unggas.
• Pupuk hewan mengandung; nitrogen, fosfor
  (p), kalium (k), kalsium (Ca), magnesium
  (Mg), dan sulfur (S).
• Kotoran hewan yang mengandung bahan organik
  dapat memperbaiki struktur tanah, daya ikat
  air, meningkatkan aerasi, mempromosikan
  organisme menguntungkan dan hasil panen dari
  tanah.
Rentang nilai gizi kotoran
Tidak dianjurkan menggunakan kotoran
                     mereka!!

                        aiisshh         Wae oenni?
Jinjja?




                            Jeongmal?
Tumpangsari
• Tumpangsari adalah cara menanam tanaman
  untuk meniru keragaman alam melalui
  penciptaan multi-tanaman dalam wilayah yang
  sama pada saat yang sama, dengan pilihan
  tanaman yang akan membantu dalam
  peningkatan produktivitas.
• Prinsip utama: bahwa sistem yang beragam
  mengandung                           sejumlah
  tanaman, hewan, burung, serangga, dan
  mikroorganisme akan memiliki wabah hama dan
  penyakit dari lingkungan yang kurang beragam
  seperti mono-cropping.
Tumpangsari
Manfaat utama:
1. Untuk membuat hasil yang lebih besar dan poduktivitas pada
   bagian tertentu dari tanah melalui pemanfaatan total ruang,
   yang tidak mungkin terjadi memalui mono-cropping, yaitu,
   menanam tanaman tinggi dan pendek dalam susunan kanopi
   atau tanaman berakar dalam campuran.
2. Untuk memanfaatkan tanaman lain untuk melindungi
   lapangan melalui array penanaman penahan angin, untuk
   pengelolaan hama.
3. Untuk membantu dalam diversifikasi perusahan, yang
   mengarah ke pengurangan risiko dalam arus masuk
   pendapatan selama setahun.
4. Unuk mendorong keanekaragam hayati maksimun habitat
   pertanian, yang akan membantu membatasi dan mengurangi
   wabah hama dan penyakit.
Tumpangsari
Peran tanaman dalam tumpangsari:
• 1. tanaman pendamping: tanaman yang mencegah
  serangga dari makan pada tanaman utama. Membantu
  dalam memberikan nutrisi ketanaman utama,
  mengusir atau menjebak serangga, memberikan
  perlindungan dari angin.
• 2. tanaman pengusir : berfungsi untuk menghindari,
  mencegah atau mengusir hama serangga. Hasil
  metabolisme dari batang ,akar, dan daun berupa bahan
  kimia dalam bentuk bau dan racun yang disebut herbal
  aromatik.
  Herbal aromatik ini mencegah serangga dalam 3 cara:
  masking, memukul mundur, dan membunuh.
Tumpangsari
3. tanaman perangkap: tanaman yang
  melindungi tanaman utama dari hama utama
  dengan menarik dan mempertahankan
  mereka.
Tanaman Aromatik sebagai
  Tanaman Pendamping
Tanacetum vulgare



            Pelargonium sp




 Carcum carva
Tumpangsari
Jenis-jenis :
• Tanam campuran
• Tanam row
• Tanam relay
• Tanam Canopy
Variabel Utama Dalam Perencanaan
         Model Tumpangsari
• Kompatibilitas allelopathy : apakah salah satu tumpangsari
  dimaksudkan memancarkan senyawa allelopati yang akan
  menghambat tanaman lain?
• Shading: apakah akan ada keuntungan untuk tanaman dari
  shading?
• Sistem akar : akan sistem akar bersaing atau saling
  melengkapi?
• Nutrisi : apakah salah satu tanaman dimaksud membantu
  dalam memasok nutrisi ke tanaman lain?
• Peran dalam pengendalian hama dan penyakit : peran apa
  yang akan bermain tanaman dimaksud dalam pengolahan
  hama dan penyakit?
• Persaingan : akankah dua tanaman dimaksudkan bersaing
  atau saling melengkapi?
Beberapa Contoh Penelitian Tumpangsari
   Sukses dengan Tanaman Aromatik
Pengomposan
 Pengomposan adalah alat yang berharga
 untuk digunakan dalam hubungannya dengan
 pupuk hijau dan tanaman penutup
 tanah, membentuk bagian dari program
 pengolahan tanah terpadu.
Pengomposan
Ada 3 tahap dalam proses pengomposan:
• 1. tahap pertama (mesofilik)
• 2. tahap kedua (termofilik)
• 3. tahap ketiga (menyembuhkan)
Pengomposan
 Pengomposan
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas proses
   pengomposan:
1. mikrooorganisme: bertanggung jawab dalam proses
   degradasi. Seperti ; bakteri, jamur, actinomycetes.
2. C:N (Carbon/Nitrogen) rasio: sebuah tumpukan
   kompos harus memiliki keseimbangan yang benar
   antara carbon dan nitrigen. Rasio karbon nitrogen
   disebut C:N ratio. Kualitas kompos dianggap baik jika
   memiliki C/N rasio antara 12-15.
3. ukuran partikel: bahan organik harus digiling menjadi
   ukuran partikel kecil sehingga mikroorganisme dapat
   bereaksi dengan mereka.
Pengomposan
4. aerasi: proses pengomposan harus memiliki akses
   aerasi, sehingga oksigen dapat masuk dalam rangka
   untuk menguaraikan bahan organik.
5.suhu: kompos harus mencapai rentang suhu yang benar
   selama 3 fase dekomposisi.
6. moisture: diperlukan untuk memungkinkan proses
   metabolisme dalam mikroba kompos. Sebuah
   tumpukan kompos harus mengandung antara
   kelembaban 55-56%.
7. Ukuran: tumpukan kompos harus memiliki ukuran yang
   optimal, untuk menjaga kelembaban dan panas.
Pengomposan
Beberapa variasi pembuatan pupuk kompos:
1. Bokashi : menggunakan air, nasi dan mollase
   dengan kultur starter (mikroorganisme efektif
   ‘EM’) ke organik untuk mendorong proses
   fermentasi. Memakan waktu 2-3 bulan.
2. IMO: menggunakan air, nasi dan mollase dengan
   inokulasi oleh mikroba udara. Populer di Asia
   Timur.
3. Kascing: memanfaatkan cacing untuk membuat
   kompos dalam membusukkan bahan organik.
   Populer di India, Thailand, Malaysia, dan Filipina.
Cacing tanah (Lumbricus rubellus)
Mulching



Proses penghamparan bahan yang dapat
menutupi sebagian atau seluruh permukaan
sehingga mempengaruhi lingkungan mikro tanah
yang ditutupi
Mulching

                   Membantu
                  pertumbuhan
                       biji




      Menjaga
                                Mencegah
     kestabilan
    suhu tanah
                  Kegunaan        erosi




                   Menjaga
                   kadar air
                    dalam
                    tanah
Mulching


          Macam – macam mulch


   KONVENSIONAL              ORGANIK

• Lembaran plastik     • Sekam
• Ban mobil bekas      • Jerami
                       • Sisa produksi tebu
Pupuk alami


Pupuk diperlukan juga dalam pertanian organik,

           Pupuk alami                            Fungsi
           Tulang ayam              Sumber nitrogen, kalsium, fosfor
            Tulang ikan             Sumber magnesium, kobalt, Zznk
        Cangkang crustaceae       Sumber nitrogen, fosfor, kalsium, kitin
            Ganggang                Sumber magnesium, kobalt, zink
          Kotoran hewan                 Sumber nitrogen, kalium
              Jamur                      Menetralkan pH tanah

Pupuk banyak produksi dalam bentuk yang praktis sesuai kebutuhan
Contoh : EM, pelet
Pupuk Alami

Pupuk alami mengandung mineral sebagai berikut :

      Mineral                                Fungsi
       Fosfat                Nutrisi untuk pertumbuhan akar dan bunga
       Kalium               Nutrisi untuk pertumbuhan bunga dan buah

      Kalsium                    Pengatur keasaman dalam tanah
     Magnesium                   Pengatur keasaman dalam tanah
      Bentonit                            Menyerap air
   Natrium klorida                     Mencegah penyakit
      Belerang                Nutrisi untuk pertumbuhan sel tanaman
Kontrol hama dan penyakit
     pada tumbuhan



 Hama tumbuhan adalah organisme yang
 menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan
 dan perkembanganya terganggu
Kontrol hama dan penyakit
      pada tumbuhan

Contoh hama pada tanaman




           Tikus           Tungau          Alang - alang




                   Jamur   Serratia marcescens
Kontrol hama dan penyakit
        pada tumbuhan
                                                  Iklim dan
                                Analisis            cuaca
                                 awal
                                                   Hama
                 Tindakan
                Pencegahan
                                                  Ambang batas hama

                                                               Kontrol
 Kontrol hama                                                 budidaya
                                    Perencanaan
 dan penyakit                       pencegahan
pada tumbuhan                                                 Kontrol
                                                              mekanik

                                Pemantauan                    Kontrol
                                                              biologi
                    Tindakan         Pestisida
                  Penyembuhan         organik
Biopestisida



  Merupakan    campuran    yang    berkhasiat
  mengendalikan hama pada tanaman; berasal
  dari bahan organik yang diformulasi dengan
  memanfaatkan mikroorganisme
Biopestisida

Keuntungan menggunakan biopestisida :




                                        Efektif pada
                     Cepat terurai
                                        dosis rendah




                                                       Resiko bahaya
    Memiliki inang                                         yang
       spesifik                                        ditimbulkan
                                                        reltif kecil
Biopestisida

Pembuatan biopestisida

Alat
Blender
Jerigen
Corong


Bahan
Daun tembakau            5 Kg
Sampah sayur dan buah    6 Kg
Molases                  3 Kg
Air                      20 L
EM                       100 mL
Biopeptisida

Pembuatan biopeptisida




   Hancurkan sampah      Masukkan bahan hasil    Ditambahkan sisa
  sayur dan tembakau;     tumbukan ke dalam     air, molases, dan EM
        diberi air             jerigen            ke dalam jerigen
Biopeptisida

Pembuatan biopeptisida




  Simpan dalam suhu      Kocok setiap pagi dan      Buka tutup wadah
    ruangan dengan         sore sekitar 5 menit   untuk membuang gas;
      kondisi wadah                                       setelah 15
         tertutup                                  hari, biopestisida siap
                                                            pakai
Insecticidal Soaps
• Insecticidal soap: non-residual dan low toxicity, terbuat
  dari minyak tumbuhan yang tidak menguap (kelapa
  sawit, kelapa, biji kapas, dll)
• Insecticidal soap: disaponifikasi dengan garam kalium
  untuk menetralkan keasaman dan membuat
  emulsi, ditambahkan zat aditif, seperti serai, kayu
  putih, pala,rosemary, pennyroyal, cengkeh, minyak
  pohon teh untuk meningkatkan kualitas produk
• Cara kerja: racunnya mengganggu kutikula/kulit luar
  serangga yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada
  serangga
Plant Oil
• White/horticultural oil:mengemulsi dalam basa dan
  ditambahkan amonia untuk mengendalikan serangga
  (kutu daun, tungau, dll) dan penyakit
• White/horticultural oil: parafin, mineral oil, canola,
  caster, dan bunga matahari
• Cara kerja: disemprotkan langsung ke tanaman untuk
  menyesakkan nafas serangga
• Parafin sedikit digunakan karena jumlah rantai CH2
  panjang yang menyebabkan fototoksisitas yang
  berpotensi fatal bagi tanaman, membawa residu sulfur
  yang dapat mengganggu stomata, dan mencegah
  nutrisi yang masuk
Botanical Pesticides
• Neem (Azadirachta indica) digunakan sebagai:
  insecticidal dan fungicidal; mengandung
  senyawa azadirachtin dan salanin
• Neem mengganggu makanan dan reproduksi
  dari serangga, membingungkannya sampai
  tidak dapat bereproduksi dan menghilang
• Pyrethrum: pelarut yang berasal dari ekstrak
  bunga Chrysantemum cinerariifolium, rendah
  toksisitas untuk mamalia, salah satu pestisida
  yang paling aman, dapat membunuh serangga
  dengan mudah dengan menyerang sistem
  saraf, tidak stabil di radiasi UV, dan berhenti
  dengan cepat
Botanical Pesticides
• Garden dusts: insektisida/fungisida multiguna berasal dari sintetis
  atau turunan tanaman alami dengan bulking agent, digunakan
  untuk melawan penyakit tanaman, mengandung rotenone berasal
  dari akar kacang-kacangan tropis Lonchocarpus dan Derris elliptica
  , ryania diekstraksi dari batang Ryania speciosa, dan sabadilla dari
  biji tropical lily Schoenocaulon officinale
• Rotenone: spektrum luas insektisida, efektif terhadap kutu
  daun, kumbang, dan ulat, harus dicerna oleh serangga agar
  efektif, tidak stabil bila terkena udara dan sinar matahari, dan
  waktu paruh singkat




      Ryania speciosa          lily Schoenocaulon          Rotenone
Botanical Pesticides
• Ryania: racun lemah untuk serangga, memiliki spektrum luas,
  bekerja dengan baik dalam cuaca panas, bahan aktifnya alkaloid
  ryanodine
• Sabadilla: efektif terhadap serangga, bahan aktifnya cevadine dan
  veratridine
• Nicotine: diekstrak dari tembakau untuk pestisida, racun bagi
  mamalia melalui penyerapan kulit, membunuh serangga dengan
  mengganggu saraf dan otot, dan baik digunakan pada cuaca panas




  Ryanodine           Cevadine            Veratridine         Nicotine
Botanical Pesticides
Weed Control
• Gulma: tanaman yang tidak
  diinginkan, dapat mengganggu
  aktivitas manusia atau tanaman lain
• Keuntungan: membantu membawa
  nutrisi ke permukaan tanah, sebagai
  indikator yang berguna untuk tanah,
  menyediakan habitat untuk serangga
  yang bermanfaat, dapat berkontribusi
  pada keanekaragaman hayati yang
  dapat membuat sistem lebih stabil
  dan produktif
Weed Control
• Pencegahan pertumbuhan gulma: rotasi tanaman; membajak
  ladang; jarak tanaman berbeda-beda; menggembala sapi, domba,
  dan kambing; menyangga tanaman; tanaman penutup; mulches;
  memodifikasi pH tanah; menggunakan benih bebas gulma dan
  kontaminasi spora; membersihkan traktor dan alat pertanian
  lainnya
• Gulma dapat dikelola dengan cara mekanik (fisik), kimia, dan biologi
• Mekanik (fisik): pengamatan secara teratur, menyingkirkan gulma
  secara manual
• Kimia: herbisida organik berasal dari cuka, asam sitrat, dan
  beberapa essential oil. Herbisida organik mengandalkan asam atau
  basa pH untuk membakar gulma
• Biologi: memanfaatkan hama, virus, nematoda atau bakteri untuk
  mengendalikan gulma
Tillage
• Penggarapan tanah merupakan faktor penting untuk
  pengelolaan gulma, pengelolaan residu
  tanaman, membantu menganginkan tanah dan
  mencegah dekomposisi anaerob, membantu
  mengintegrasikan pupuk dengan tanah, dan
  menghancurkan habitat serangga
• Penggarapan tanah sangat berguna karena
  mengembangkan kerja cacing tanah dan populasi
  mikroorganisme di tanah,menurunkan biaya bahan
  bakar dan tenaga kerja, meningkatkan kualitas
  tanah, meningkatkan bahan organik, mengurangi
  kehilangan air, dan erosi
Farmscaping
• Farmscaping memberikan dasar struktural holistik
  dan pendekatan ekologi untuk manajemen
  pertanian
• Kegunaan:
  –   Penggunaan pestisida dapan diminimalkan
  –   Mulching dan pengomposan dapat dilakukan on-farm
  –   Ancaman kontaminasi dari luar dapat diminimalkan
  –   Meningkatkat kualitas keanekaragaman hayati dalam
      ekosistem
Planning and Site Selection
• Teknik pertanian harus disesuaikan dengan tanah,
  iklim, geografi, sistem medan, dan sistem sosial
  yang berada dilokasi pertanian
• Rencana pelaksanaan dan pengelolaan organik
  harus dirancang sesuai dengan:
  –   Pengelolaan tanah
  –   Keanekaragaman hayati
  –   Pengelolaan gulma, hama, dan penyakit
  –   Pengelolaan air dan irigasi
  –   Bahaya kontaminasi
Sertification
•   Organic Practices: kesuburan tanah dan pengelolaan; bahan organik, humus, dan
    kompos; kebijakan rotasi tanaman; pengelolaan air; dan pengelolaan irigasi
•   Landscape dan lingkungan: faktor lingkungan dan kebijakan keadilan sosial
•   Hama dan gulma: pengelolaan hama; penggunaan pengendalian hama; dan
    pengelolaan gulma
•   Pencegahan dan persyaratan lain: residu dan kemungkinan terkontaminasi; dan
    penahan angin dan zona penyangga
•   Penyewaan lahan: persyaratan dan transfer sertifikat
•   Proses: proses on dan off pertanian
•   Transportasi dan penanganan
•   Penyimpanan dan gudang
•   Penggunaan logo organik
•   Benih dan metode propagasi: general; dan produksi bibit, pembibitan, dan
    produksi rumah kaca
•   Catatan perawatan
Integrity and Record Keeping
• Dokumen penting untuk menjaga integritas
  dan diperlukan untuk mempertahankan
  sertifikat
Organic Farming in The Asia-Pacific
             Refion

More Related Content

What's hot

Pengembangan_metode_hidroponik
  Pengembangan_metode_hidroponik  Pengembangan_metode_hidroponik
Pengembangan_metode_hidroponikIRFAN YUSUF
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikLayin Alfiyah
 
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairLaporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairElsa S Pujiantari Husin
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula Belajar Bareng Hidroponik
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakuraWila Dantika
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianRom Doni
 
Penerapan teknologi-bio-perforasi
Penerapan teknologi-bio-perforasiPenerapan teknologi-bio-perforasi
Penerapan teknologi-bio-perforasiJohny S P
 
Pembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTIPembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTI172122
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian OrganikDeni Wahyu
 
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIKPERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIKsumitrojait
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanfahmiganteng
 
Perladangan organik
Perladangan organikPerladangan organik
Perladangan organikmuzammir1992
 
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
Sifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian OrganikSifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian Organik
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian OrganikMateri Kuliah Online
 
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxanamansyah
 
hidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkhidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkmartia nurfa
 

What's hot (20)

Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Pengembangan_metode_hidroponik
  Pengembangan_metode_hidroponik  Pengembangan_metode_hidroponik
Pengembangan_metode_hidroponik
 
Seminar Hidroponik
Seminar HidroponikSeminar Hidroponik
Seminar Hidroponik
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponik
 
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairLaporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanian
 
Penerapan teknologi-bio-perforasi
Penerapan teknologi-bio-perforasiPenerapan teknologi-bio-perforasi
Penerapan teknologi-bio-perforasi
 
Pembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTIPembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTI
 
Aeroponik
Aeroponik Aeroponik
Aeroponik
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIKPERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
 
Perladangan organik
Perladangan organikPerladangan organik
Perladangan organik
 
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
Sifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian OrganikSifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian Organik
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
 
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
 
hidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkhidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nk
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
 

Similar to ORGANIK MINYAK ATSIRI

Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaJean Tambunan
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaharisnibras
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2maemunahmuchtar
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organikdita wahyu
 
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptxIV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptxOktiHerliana2
 
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxDEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxboyrizajuanda
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutancietera
 
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptxSLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptxInfluencerMuda
 
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...MFaisalFanfani
 
Slide eco farming 2021
Slide eco farming 2021Slide eco farming 2021
Slide eco farming 2021Indra Wijaya
 
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikrobaPertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikrobaAfifi Rahmadetiassani
 
01.pendahuluan agroecology
01.pendahuluan agroecology01.pendahuluan agroecology
01.pendahuluan agroecologyFildzah Ghaisani
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikD'Richo BlackZkull
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptbppcandisidoarjo
 

Similar to ORGANIK MINYAK ATSIRI (20)

Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
 
Puhay penyul
Puhay penyulPuhay penyul
Puhay penyul
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptxIV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
 
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxDEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptxSLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
 
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
 
Slide eco farming 2021
Slide eco farming 2021Slide eco farming 2021
Slide eco farming 2021
 
Slide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultutaSlide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultuta
 
Penentu agroekosistem
Penentu agroekosistemPenentu agroekosistem
Penentu agroekosistem
 
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikrobaPertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
Pertanian organik ramah lingkungan menggunakan mikroba
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
01.pendahuluan agroecology
01.pendahuluan agroecology01.pendahuluan agroecology
01.pendahuluan agroecology
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organik
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.ppt
 

ORGANIK MINYAK ATSIRI

  • 1. PRODUKSI MINYAK ATSIRI ORGANIK Oleh : Citra Pramesti Farhan Nafisah Rut Vivi Sevita
  • 2. Pendahuluan • Pertanian organik melibatkan budidaya tanaman untuk menghasilkan produk bebas cemaran, pestisida, herbisida, dan logam berat. • Pertanian organik menerapkan prinsip-prinsip ekologi yang berkelanjutan. • Studi terobosan metode pertanian organik ini dilatar belakangin oleh ketidak seimbangan ekosistem dan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertanian metode konvensional.
  • 3. Kerusakan yang diakibatkan oleh pertanian konvensional adalah : • residu pestisida yang membunuh keragaman hayati tanah serangga. • residu pupuk kimia anorganik mencemari nutrisi tanah dan air. • Penggunaan pupuk, pestisida, dan herbisida yang jauh dari lokasi pertanian membutuhkan biaya pengangkutan dan kontribusi emisi gas CO2 terhadap lingkungan.
  • 4. Pertanian organik • Menghilangkan penggunaan pestisida • Membantu re-diversifikasi ekosistem • Membantu reklamasi, rehabilitasi, dan mengembalikan keanekaragaman hayati. • Mengurangi degradasi nutrisi tanah • Aman, dan bertanggungjawab terhadap lingkungan.
  • 5.
  • 6. Minyak atsiri organik meliputi • Produk minyak atsiri dari pertanian konvensional yang tidak tersertifikasi. • Budidaya tanaman secara organik yang tersertifikasi. • Produk minyak atsiri yang diambil dari alam liaryang ada dalam ekosistem alami yang tidak tersertifikasi. • Minyak esensial organik hanya minyak yang diekstrak oleh proses fisik yaitu destilasi uap dan ekstraksi CO2. • Concretes, absolute dan oleo resin yang telah dimanfaatkan sebagai pelarut hidrokarbon (kecuali etanol yang diproduksi secara organik) tidak diizinkan
  • 7. Minyak Atsiri Organik • Dari total produksi minyak atsiri di dunia, yang menerapkan metode pertanian organik hanya sekitar 2-3% dan belum termasuk produk minyak atsiri dari metode konvensional dan dari alam bebas. • Harga produk minyak atsiri organik 3-4 kali lipat harga produk konvensional. • Minyak atsiri organik tidak mengandung residu pestisida dan bebas dari paparan residu pestisida.
  • 8. KONSEP DAN PRAKTIK DASAR PERTANIAN ORGANIK Meningkatkan keanekaragaman hayati dalam sistem secara keseluruhan Meningkatkan aktivitas biologi tanah Mempertahankan jangka pangjang kesuburan tanah Mencaur ulang limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan dalam rangka untuk mengembalikan nutrisi ke tanah sehingga meminimalkan penggunaan sumber daya tak terbarukan Bergantung pada sumber daya terbarukan dalam sistem pertanian lokal terorganisir
  • 9. KONSEP DAN PRAKTIK DASAR PERTANIAN ORGANIK Mempromosikan penggunaan secara sehat tanah, air dan udara serta meminimalkan segala bentuk polusi yang ditimbulkan dari praktek pertanian Menangani produk pertanian dengan penekanan pada metode pengolahan secara hati-hati dalam rangka untuk menjaga integritas organik dan kualitas penting dari produk di semua tahapan Menjadi mapan pada setiap lahan yang ada melalui periode konversi, sesuai yang ditentukan oleh faktor-faktor tertentu seperti situs sejarah dari tanah dan jenis tanaman dan ternak yang akan diproduksi.
  • 10.
  • 11.
  • 12. Rotasi tanaman • Metode di mana tanaman ditanam dalam bidang sama secara rotasi selama periode waktu tertentu. • Penting dalam sistem pertanian organik untuk kesehatan dan kesuburan tanah, hama dan penyakit, pengolahan gulma, ekosistem keanekaragaman dan keberlanjutan. • Rotasi tanaman efektif pada tanaman ramuan abadi seperti ; chamomile, calendula, dan ketumbar.
  • 13. chamomile calendula ketumbar
  • 14. Tanaman penutup • Tanaman penutup : tanaman tahunan atau tanaman pelengkap untuk membantu dalam produksi tanaman utama. • Berupa; kacang-kacangan, sereal atau rumput. • Tujuan: untuk mencegah erosi, sebagai sumber nitrogen tanah, untuk meningkatkan kesuburan tanah, pengendalian gulma, pest control, manajemen penyakit, mengurangi gas rumah kaca.
  • 15. Tanaman penutup Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih tanaman penutup: 1. Perlu mengetahui tujuan tertentu dari tanaman penutup? 2. Sistem akar tanaman penutup dan pengaruhnya terhadap tanah? 3. Biomassa rata yang dihasilkan dan jumlah N akan berkontribusi terhadap tanah? 4. Jenis-jenis gulma, hama, penyakit pada tanaman penutup? 5. Setiap allelopathy yang dihasilkan oleh tanaman penutup? 6. Apa jenis hama dan penyakit dari tanaman penutup akan menjadi tuan rumah? 7. Apa yang menguntungkan serangga akan pupuk hijau. 8. Apa potensi sinergi dapat dicapai antara tanaman penutup dan tanaman utama?
  • 16. Tanaman penutup Kelemahan: Tanaman penutup selama masa pertumbuhan akan menyerap air dalam jumlah banyak yang akan menyebabkan kekeringan.
  • 18. Mimosa invisa Alysicarpus vaginalis Canavalia ensiformis
  • 19. Pupuk Hewan • Pupuk hewan berasal dari kotoran hewan ternak seperti kambing, domba, dan unggas. • Pupuk hewan mengandung; nitrogen, fosfor (p), kalium (k), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). • Kotoran hewan yang mengandung bahan organik dapat memperbaiki struktur tanah, daya ikat air, meningkatkan aerasi, mempromosikan organisme menguntungkan dan hasil panen dari tanah.
  • 21. Tidak dianjurkan menggunakan kotoran mereka!! aiisshh Wae oenni? Jinjja? Jeongmal?
  • 22. Tumpangsari • Tumpangsari adalah cara menanam tanaman untuk meniru keragaman alam melalui penciptaan multi-tanaman dalam wilayah yang sama pada saat yang sama, dengan pilihan tanaman yang akan membantu dalam peningkatan produktivitas. • Prinsip utama: bahwa sistem yang beragam mengandung sejumlah tanaman, hewan, burung, serangga, dan mikroorganisme akan memiliki wabah hama dan penyakit dari lingkungan yang kurang beragam seperti mono-cropping.
  • 23. Tumpangsari Manfaat utama: 1. Untuk membuat hasil yang lebih besar dan poduktivitas pada bagian tertentu dari tanah melalui pemanfaatan total ruang, yang tidak mungkin terjadi memalui mono-cropping, yaitu, menanam tanaman tinggi dan pendek dalam susunan kanopi atau tanaman berakar dalam campuran. 2. Untuk memanfaatkan tanaman lain untuk melindungi lapangan melalui array penanaman penahan angin, untuk pengelolaan hama. 3. Untuk membantu dalam diversifikasi perusahan, yang mengarah ke pengurangan risiko dalam arus masuk pendapatan selama setahun. 4. Unuk mendorong keanekaragam hayati maksimun habitat pertanian, yang akan membantu membatasi dan mengurangi wabah hama dan penyakit.
  • 24. Tumpangsari Peran tanaman dalam tumpangsari: • 1. tanaman pendamping: tanaman yang mencegah serangga dari makan pada tanaman utama. Membantu dalam memberikan nutrisi ketanaman utama, mengusir atau menjebak serangga, memberikan perlindungan dari angin. • 2. tanaman pengusir : berfungsi untuk menghindari, mencegah atau mengusir hama serangga. Hasil metabolisme dari batang ,akar, dan daun berupa bahan kimia dalam bentuk bau dan racun yang disebut herbal aromatik. Herbal aromatik ini mencegah serangga dalam 3 cara: masking, memukul mundur, dan membunuh.
  • 25. Tumpangsari 3. tanaman perangkap: tanaman yang melindungi tanaman utama dari hama utama dengan menarik dan mempertahankan mereka.
  • 26. Tanaman Aromatik sebagai Tanaman Pendamping
  • 27. Tanacetum vulgare Pelargonium sp Carcum carva
  • 28. Tumpangsari Jenis-jenis : • Tanam campuran • Tanam row • Tanam relay • Tanam Canopy
  • 29. Variabel Utama Dalam Perencanaan Model Tumpangsari • Kompatibilitas allelopathy : apakah salah satu tumpangsari dimaksudkan memancarkan senyawa allelopati yang akan menghambat tanaman lain? • Shading: apakah akan ada keuntungan untuk tanaman dari shading? • Sistem akar : akan sistem akar bersaing atau saling melengkapi? • Nutrisi : apakah salah satu tanaman dimaksud membantu dalam memasok nutrisi ke tanaman lain? • Peran dalam pengendalian hama dan penyakit : peran apa yang akan bermain tanaman dimaksud dalam pengolahan hama dan penyakit? • Persaingan : akankah dua tanaman dimaksudkan bersaing atau saling melengkapi?
  • 30. Beberapa Contoh Penelitian Tumpangsari Sukses dengan Tanaman Aromatik
  • 31. Pengomposan Pengomposan adalah alat yang berharga untuk digunakan dalam hubungannya dengan pupuk hijau dan tanaman penutup tanah, membentuk bagian dari program pengolahan tanah terpadu.
  • 32.
  • 33. Pengomposan Ada 3 tahap dalam proses pengomposan: • 1. tahap pertama (mesofilik) • 2. tahap kedua (termofilik) • 3. tahap ketiga (menyembuhkan)
  • 34. Pengomposan Pengomposan Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas proses pengomposan: 1. mikrooorganisme: bertanggung jawab dalam proses degradasi. Seperti ; bakteri, jamur, actinomycetes. 2. C:N (Carbon/Nitrogen) rasio: sebuah tumpukan kompos harus memiliki keseimbangan yang benar antara carbon dan nitrigen. Rasio karbon nitrogen disebut C:N ratio. Kualitas kompos dianggap baik jika memiliki C/N rasio antara 12-15. 3. ukuran partikel: bahan organik harus digiling menjadi ukuran partikel kecil sehingga mikroorganisme dapat bereaksi dengan mereka.
  • 35. Pengomposan 4. aerasi: proses pengomposan harus memiliki akses aerasi, sehingga oksigen dapat masuk dalam rangka untuk menguaraikan bahan organik. 5.suhu: kompos harus mencapai rentang suhu yang benar selama 3 fase dekomposisi. 6. moisture: diperlukan untuk memungkinkan proses metabolisme dalam mikroba kompos. Sebuah tumpukan kompos harus mengandung antara kelembaban 55-56%. 7. Ukuran: tumpukan kompos harus memiliki ukuran yang optimal, untuk menjaga kelembaban dan panas.
  • 36. Pengomposan Beberapa variasi pembuatan pupuk kompos: 1. Bokashi : menggunakan air, nasi dan mollase dengan kultur starter (mikroorganisme efektif ‘EM’) ke organik untuk mendorong proses fermentasi. Memakan waktu 2-3 bulan. 2. IMO: menggunakan air, nasi dan mollase dengan inokulasi oleh mikroba udara. Populer di Asia Timur. 3. Kascing: memanfaatkan cacing untuk membuat kompos dalam membusukkan bahan organik. Populer di India, Thailand, Malaysia, dan Filipina.
  • 38. Mulching Proses penghamparan bahan yang dapat menutupi sebagian atau seluruh permukaan sehingga mempengaruhi lingkungan mikro tanah yang ditutupi
  • 39. Mulching Membantu pertumbuhan biji Menjaga Mencegah kestabilan suhu tanah Kegunaan erosi Menjaga kadar air dalam tanah
  • 40. Mulching Macam – macam mulch KONVENSIONAL ORGANIK • Lembaran plastik • Sekam • Ban mobil bekas • Jerami • Sisa produksi tebu
  • 41. Pupuk alami Pupuk diperlukan juga dalam pertanian organik, Pupuk alami Fungsi Tulang ayam Sumber nitrogen, kalsium, fosfor Tulang ikan Sumber magnesium, kobalt, Zznk Cangkang crustaceae Sumber nitrogen, fosfor, kalsium, kitin Ganggang Sumber magnesium, kobalt, zink Kotoran hewan Sumber nitrogen, kalium Jamur Menetralkan pH tanah Pupuk banyak produksi dalam bentuk yang praktis sesuai kebutuhan Contoh : EM, pelet
  • 42. Pupuk Alami Pupuk alami mengandung mineral sebagai berikut : Mineral Fungsi Fosfat Nutrisi untuk pertumbuhan akar dan bunga Kalium Nutrisi untuk pertumbuhan bunga dan buah Kalsium Pengatur keasaman dalam tanah Magnesium Pengatur keasaman dalam tanah Bentonit Menyerap air Natrium klorida Mencegah penyakit Belerang Nutrisi untuk pertumbuhan sel tanaman
  • 43. Kontrol hama dan penyakit pada tumbuhan Hama tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembanganya terganggu
  • 44. Kontrol hama dan penyakit pada tumbuhan Contoh hama pada tanaman Tikus Tungau Alang - alang Jamur Serratia marcescens
  • 45. Kontrol hama dan penyakit pada tumbuhan Iklim dan Analisis cuaca awal Hama Tindakan Pencegahan Ambang batas hama Kontrol Kontrol hama budidaya Perencanaan dan penyakit pencegahan pada tumbuhan Kontrol mekanik Pemantauan Kontrol biologi Tindakan Pestisida Penyembuhan organik
  • 46. Biopestisida Merupakan campuran yang berkhasiat mengendalikan hama pada tanaman; berasal dari bahan organik yang diformulasi dengan memanfaatkan mikroorganisme
  • 47. Biopestisida Keuntungan menggunakan biopestisida : Efektif pada Cepat terurai dosis rendah Resiko bahaya Memiliki inang yang spesifik ditimbulkan reltif kecil
  • 48. Biopestisida Pembuatan biopestisida Alat Blender Jerigen Corong Bahan Daun tembakau 5 Kg Sampah sayur dan buah 6 Kg Molases 3 Kg Air 20 L EM 100 mL
  • 49. Biopeptisida Pembuatan biopeptisida Hancurkan sampah Masukkan bahan hasil Ditambahkan sisa sayur dan tembakau; tumbukan ke dalam air, molases, dan EM diberi air jerigen ke dalam jerigen
  • 50. Biopeptisida Pembuatan biopeptisida Simpan dalam suhu Kocok setiap pagi dan Buka tutup wadah ruangan dengan sore sekitar 5 menit untuk membuang gas; kondisi wadah setelah 15 tertutup hari, biopestisida siap pakai
  • 51. Insecticidal Soaps • Insecticidal soap: non-residual dan low toxicity, terbuat dari minyak tumbuhan yang tidak menguap (kelapa sawit, kelapa, biji kapas, dll) • Insecticidal soap: disaponifikasi dengan garam kalium untuk menetralkan keasaman dan membuat emulsi, ditambahkan zat aditif, seperti serai, kayu putih, pala,rosemary, pennyroyal, cengkeh, minyak pohon teh untuk meningkatkan kualitas produk • Cara kerja: racunnya mengganggu kutikula/kulit luar serangga yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada serangga
  • 52. Plant Oil • White/horticultural oil:mengemulsi dalam basa dan ditambahkan amonia untuk mengendalikan serangga (kutu daun, tungau, dll) dan penyakit • White/horticultural oil: parafin, mineral oil, canola, caster, dan bunga matahari • Cara kerja: disemprotkan langsung ke tanaman untuk menyesakkan nafas serangga • Parafin sedikit digunakan karena jumlah rantai CH2 panjang yang menyebabkan fototoksisitas yang berpotensi fatal bagi tanaman, membawa residu sulfur yang dapat mengganggu stomata, dan mencegah nutrisi yang masuk
  • 53. Botanical Pesticides • Neem (Azadirachta indica) digunakan sebagai: insecticidal dan fungicidal; mengandung senyawa azadirachtin dan salanin • Neem mengganggu makanan dan reproduksi dari serangga, membingungkannya sampai tidak dapat bereproduksi dan menghilang • Pyrethrum: pelarut yang berasal dari ekstrak bunga Chrysantemum cinerariifolium, rendah toksisitas untuk mamalia, salah satu pestisida yang paling aman, dapat membunuh serangga dengan mudah dengan menyerang sistem saraf, tidak stabil di radiasi UV, dan berhenti dengan cepat
  • 54. Botanical Pesticides • Garden dusts: insektisida/fungisida multiguna berasal dari sintetis atau turunan tanaman alami dengan bulking agent, digunakan untuk melawan penyakit tanaman, mengandung rotenone berasal dari akar kacang-kacangan tropis Lonchocarpus dan Derris elliptica , ryania diekstraksi dari batang Ryania speciosa, dan sabadilla dari biji tropical lily Schoenocaulon officinale • Rotenone: spektrum luas insektisida, efektif terhadap kutu daun, kumbang, dan ulat, harus dicerna oleh serangga agar efektif, tidak stabil bila terkena udara dan sinar matahari, dan waktu paruh singkat Ryania speciosa lily Schoenocaulon Rotenone
  • 55. Botanical Pesticides • Ryania: racun lemah untuk serangga, memiliki spektrum luas, bekerja dengan baik dalam cuaca panas, bahan aktifnya alkaloid ryanodine • Sabadilla: efektif terhadap serangga, bahan aktifnya cevadine dan veratridine • Nicotine: diekstrak dari tembakau untuk pestisida, racun bagi mamalia melalui penyerapan kulit, membunuh serangga dengan mengganggu saraf dan otot, dan baik digunakan pada cuaca panas Ryanodine Cevadine Veratridine Nicotine
  • 57. Weed Control • Gulma: tanaman yang tidak diinginkan, dapat mengganggu aktivitas manusia atau tanaman lain • Keuntungan: membantu membawa nutrisi ke permukaan tanah, sebagai indikator yang berguna untuk tanah, menyediakan habitat untuk serangga yang bermanfaat, dapat berkontribusi pada keanekaragaman hayati yang dapat membuat sistem lebih stabil dan produktif
  • 58. Weed Control • Pencegahan pertumbuhan gulma: rotasi tanaman; membajak ladang; jarak tanaman berbeda-beda; menggembala sapi, domba, dan kambing; menyangga tanaman; tanaman penutup; mulches; memodifikasi pH tanah; menggunakan benih bebas gulma dan kontaminasi spora; membersihkan traktor dan alat pertanian lainnya • Gulma dapat dikelola dengan cara mekanik (fisik), kimia, dan biologi • Mekanik (fisik): pengamatan secara teratur, menyingkirkan gulma secara manual • Kimia: herbisida organik berasal dari cuka, asam sitrat, dan beberapa essential oil. Herbisida organik mengandalkan asam atau basa pH untuk membakar gulma • Biologi: memanfaatkan hama, virus, nematoda atau bakteri untuk mengendalikan gulma
  • 59. Tillage • Penggarapan tanah merupakan faktor penting untuk pengelolaan gulma, pengelolaan residu tanaman, membantu menganginkan tanah dan mencegah dekomposisi anaerob, membantu mengintegrasikan pupuk dengan tanah, dan menghancurkan habitat serangga • Penggarapan tanah sangat berguna karena mengembangkan kerja cacing tanah dan populasi mikroorganisme di tanah,menurunkan biaya bahan bakar dan tenaga kerja, meningkatkan kualitas tanah, meningkatkan bahan organik, mengurangi kehilangan air, dan erosi
  • 60. Farmscaping • Farmscaping memberikan dasar struktural holistik dan pendekatan ekologi untuk manajemen pertanian • Kegunaan: – Penggunaan pestisida dapan diminimalkan – Mulching dan pengomposan dapat dilakukan on-farm – Ancaman kontaminasi dari luar dapat diminimalkan – Meningkatkat kualitas keanekaragaman hayati dalam ekosistem
  • 61. Planning and Site Selection • Teknik pertanian harus disesuaikan dengan tanah, iklim, geografi, sistem medan, dan sistem sosial yang berada dilokasi pertanian • Rencana pelaksanaan dan pengelolaan organik harus dirancang sesuai dengan: – Pengelolaan tanah – Keanekaragaman hayati – Pengelolaan gulma, hama, dan penyakit – Pengelolaan air dan irigasi – Bahaya kontaminasi
  • 62. Sertification • Organic Practices: kesuburan tanah dan pengelolaan; bahan organik, humus, dan kompos; kebijakan rotasi tanaman; pengelolaan air; dan pengelolaan irigasi • Landscape dan lingkungan: faktor lingkungan dan kebijakan keadilan sosial • Hama dan gulma: pengelolaan hama; penggunaan pengendalian hama; dan pengelolaan gulma • Pencegahan dan persyaratan lain: residu dan kemungkinan terkontaminasi; dan penahan angin dan zona penyangga • Penyewaan lahan: persyaratan dan transfer sertifikat • Proses: proses on dan off pertanian • Transportasi dan penanganan • Penyimpanan dan gudang • Penggunaan logo organik • Benih dan metode propagasi: general; dan produksi bibit, pembibitan, dan produksi rumah kaca • Catatan perawatan
  • 63. Integrity and Record Keeping • Dokumen penting untuk menjaga integritas dan diperlukan untuk mempertahankan sertifikat
  • 64. Organic Farming in The Asia-Pacific Refion