Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman kopi, di antaranya penyakit karat daun kopi, penyakit bercak daun Cercospora, penyakit jamur upas, penyakit jamur akar cokelat, dan penyakit kanker belah. Penyakit-penyakit tersebut dijelaskan gejalanya beserta penyebab, siklus hidup patogen, dan cara pengendaliannya.
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
1. ORGANISME PENGANGGANGGU
TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503)
“PENYAKIT PADA TANAMAN KOPI”
Oleh:
Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Jember
2019
2. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian
Universitas Jember
HP / WA: 085747307692
Email: pandu@unej.ac.id
9. PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN KOPI
Penyakit karat daun kopi
Penyakit bercak daun Cercospora
Penyakit jamur upas
Penyakit jamur akar coklat
Penyakit kanker belah
Penyakit rebah batang
Penyakit luka akar
11. PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
Penyakit karat daun kopi disebabkan
oleh H. vastatrix yang dapat
menyerang di pembibitan sampai
tanaman dewasa.
Gejala tanaman terserang, daun yang
sakit timbul bercak kuning kemudian
berubah menjadi cokelat (lihat
gambar). Permukaan bercak pada sisi
bawah daun terdapat uredospora
seperti tepung berwarna oranye atau
jingga. Pada serangan berat pohon
tampak kekuningan, daunnya gugur
akhirnya pohon menjadi gundul.
12. Patogen karat daun kopi membentuk
urediospora yang berperanan penting
dalam pembiakan dan pemencaran
(berfungsi sebagai repeating spore).
Patogen adalah parasit obligat dan
mempunyai banyak ras fisiologi
Teliospora (resting spore) jarang dibentuk,
dapat berkecambah membentuk basidium
yang menghasilkan basidiospora.
Basidiospora tidak menyebabkan infeksi
pada daun kopi
BIOEKOLOGI
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
14. PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
Penetrasi dan infeksi patogen terjadi
melalui mulut kulit (stomata)
Urediospora terutama dipencarkan
dan disebarkan melalui percikan air
hujan. Angin juga berperan
menyebarkan urediospora meskipun
kurang penting dibandingkan dengan
air
Tumbuhan inang lain selain kopi belum
dilaporkan
15. PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2090123210001050#f0010
16. KARAKTERISTIK PENYAKIT
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
Penyakit karat daun kopi dapat terjadi pada bibit dan pada
pertanaman kopi di lapangan
Pada varietas kopi yang rentan, kerusakan yang parah dapat
menyebabkan daun rontok dan pohon menjadi gundul
Masa inkubasi patogen karat daun kopi bervariasi tergantung
ketinggian tempat dan jenis kopi (di Ijen, Jatim antara 18-26 hari)
Kerentanan daun terhadap infeksi tergantung umur daun. Daun yang
lebih tua, lebih rentan. Pohon /cabang yang berbuah lebat dan
tanaman yang kurang baik pertumbuhannya juga lebih rentan
terhadap penyakit
17. PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
Kopi arabica dikenal paling rentan terhadap H. vastatrix, sedangkan robusta
memiliki ketahanan lapangan yang cukup
18. Pada bercak karat daun kopi sering
berkembang Verticillium hemileiae
yang memarasit urediospora
patogen, dan berpotensi untuk
dikembangkan sebagai agens
pengendali biologi
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
19. PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
PENGENDALIAN PENYAKIT
• Secara kultur teknik, menjaga kesehatan
tanaman melalui pemupukan berimbang,
pemangkasan, dan pemberian naungan yang
cukup
• Penanaman varietas kopi arabika yang
tahan/toleran (misalnya lini S 795, S 1934,
USDA 62, Kartika 1 dan Kartika 2)
• Secara kimiawi, aplikasi/penyemprotan
fungisida kontak (misalnya Cupravit OB 21 0,4%
formulasi) atau fungisida sistemik (misalnya
Bayleton 250 EC 0,1%, Sumiate 2,5 WP 0,2%
formulasi)
21. PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
Bercak daun Cercospora (Brown eye-
spot) pada kopi, dijumpai di semua
daerah penanaman kopi di seluruh dunia.
Meskipun kerusakan pada daun-daun
tidak menimbulkan kerugian yang berarti,
tetapi kerugian akan menjadi lebih besar
apabila terjadi serangan pada buah.
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan
C. coffeicola yang dapat muncul di
pembibitan sampai tanaman dewasa
serta menyerang buah kopi. Daun yang
sakit timbul bercak berwarna kuning
yang tepinya dikelilingi halo (lingkaran)
berwarna kuning.
22. PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
GEJALA
Bercak-bercak bulat pada daun,
berwarna coklat kemerah-merahan
atau coklat tua, berbatas jelas, tepi
bercak dikelilingi halo warna kuning
Bercak yang tua pusatnya berwarna
putih kelabu, sering tertutup dengan
serbuk hitam yang terdiri dari konidium
patogen
Bercak Cercospora lebih jelas dilihat
dari sisi atas daun (berbeda dengan
bercak karat yang tampak dari sisi
bawah daun)
23. PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
Penyakit ini umumnya dijumpai
dipertanaman yang kurang mendapat
pemeliharaan.
Penyebaran penyakit dibantu oleh
keadaan lingkungan yang lembab dan
pola tanam yang kurang baik.
Penyebaran penyakit melalui spora
yang terbawa angin dan aliran air hujan
serta alat-alat pertanian.
24. PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
Bercak pada buah, apabila
jaringannya membusuk bisa
sampai ke biji sehingga warna
biji menjadi tidak bagus dan
kualitas menurun
27. PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
BIOEKOLOGI
• Konidium C. coffeicola berbentuk gada,
bersekat 2-5 dan ukurannya ada yang
pendek dan ada yang panjang
• C. coffeicola merupakan stadia
imperfek dari patogen ini, dan stadia
sempurnanya (perfect stage) adalah
Mycosphaerella coffeicola
• Serangan Cercospora pada daun-daun
didukung oleh kelembapan udara yang
tinggi, dan sering terjadi pada musim
hujan
29. • Serangan patogen bercak daun
Cercospora yang parah dapat
menyebabkan rontoknya daun
• Penyakit umumnya banyak
terjadi di kebun dataran rendah
yang lengas tanahnya kurang,
kekurangan hara, dan yang
pohon pelindungnya juga kurang
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
33. PENYAKIT JAMUR UPAS
• Jamur upas (pink disease) mempunyai arti yang penting terutama di
daerah-daerah yang basah.
• Infeksi penyakit mula-mula terjadi pada percabangan, atau sisi bawah
cabang dan ranting yang kondisinya lebih lembap daripada di tempat
yang lain.
34. PENYAKIT JAMUR UPAS
Upasia salmonicolor
(dulu dikenal sebagai Cortisium salmonicolor)
PATOGEN
GEJALA
Gejala dibedakan ke dalam empat stadia:
• Stadium rumah labah-labah, pada stadium ini miselium fungi yang tipis
mengkilat seperti sutera/perak tampak terbentuk pada
cabang/ranting yang terinfeksi (patogen belum masuk ke dalam kulit)
• Stadium bongkol, pada stadium ini terbentuk gumpalan-gumpalan hifa
di depan lenti sel sebelum patogen melakukan penetrasi ke dalam
jaringan tanaman
35. GEJALA (lanjutan)
PENYAKIT JAMUR UPAS
• Stadium corticium, terbentuk kerak
berwarna merah jambu/pink dan kerak
tersebut terdiri dari lapisan basidium
(setiap basidium menghasilkan empat
basidiospora). Kulit di bawah kerak
membusuk
• Stadium necator, pada stadium ini telah
berkembang dan membentuk piknidium
berwarna merah dalam jumlah banyak
37. PENYAKIT JAMUR UPAS
• Patogen jamur upas bersifat polifag. Selain pada kopi,
patogen tersebut dapat pula menyerang karet, teh, kakao,
kina, jeruk, mangga, nangka, jati, apel, kelengkeng, dan
melinjo
• Sumber infeksi bagi tanaman adalah tanaman pupuk hijau
(misalnya Tephrosia candida) yang sangat rentan terhadap
jamur upas
BIOEKOLOGI
38. PENYAKIT JAMUR UPAS
Perkembangan penyakit didukung oleh kelembapan kebun
yang tinggi
Penyakit banyak terjadi di daerah yang curah hujannya agak
tinggi, di kebun-kebun yang pohon pelindungnya terlalu
lebat dan kurang pemangkasannya
40. PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT
Penyakit akar cokelat merupakan penyakit
terpenting pada tanaman kopi.
Selain di Indonesia penyakit juga diketahui
di beberapa negara yaitu Malaysia, Sri
lanka, India, Filipina, dan Afrika (Barat &
Timur).
Patogen:
Fomes noxius, sinonim dari Fomes
lamaoensis atau Phellinus lamaensis
41. PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT
• Gejala khas penyakit ini, bagian akar
yang terserang terutama akar
tunggang tertutup oleh kerak yang
terdiri atas butir-butir tanah yang
melekat sangat kuat (tidak mudah
lepas meskipun dicuci dan disikat)
• Di antara butir-butir tanah yang
menjadi kerak terlihat jaringan
jamur berwarna coklat tua sampai
coklat kehitam-hitaman
GEJALA
42. PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT
• Kayu akar yang sakit menjadi busuk
kering dan lunak, serta terdapat garis-
garis coklat gambir yang terdiri atas
miselium jamur
• Tanaman yang sakit daun-daunnya
menguning, layu, dan kemudian rontok
(Gejala ini tidak khas)
GEJALA (lanjutan)
43. • Jamur akar coklat memiliki miselium
warna coklat jernih/coklat gambir
(ketika masih muda) dan menjadi
coklat tua (setelah tua)
• Tubuh buah jamur bentuknya mirip
kuku kuda tipis, keras, berwarna
coklat dengan zone-zone
pertumbuhan yang sepusat tapi
jarang terbentuk. Biasanya dibentuk
pada pangkal batang dari pohon yang
mengalami serangan lanjut
PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT
BIOEKOLOGI
44. • Basidiospora Fomes berbentuk bulat tidak berwarna, spora ini
mempunyai arti penting dalam memperbanyak sumber infeksi.
Spora yang jatuh pada tunggul-tunggul pohon bekas ditebang
dapat berkembang dan mengadakan penetrasi ke dalam akar, dan
dari tempat ini patogen dapat menular ke tanaman sehat melalui
kontak akar
• Jamur akar coklat dapat menyerang tanaman selain kopi yaitu
karet, teh, kakao, kelapa sawit, kelapa, kina, kapuk, kapas, nangka,
dadap, kapur barus, kluwih, lamtoro, kayu manis, Cassia sp., dan
Albizzia sp.
• Patogen akar coklat dapat bertahan lama di dalam tanah dengan
memanfaatkan sisa-sisa akar dari tunggul pohon-pohon yang
ditebang sebagai persediaan makanannya
PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT
45. • Penularan penyakit akar coklat dari tanaman sakit ke
tanaman sehat terjadi karena adanya kontak akar,
dan penularan berlangsung sangat lambat
• Pada tanaman sakit perkembangan penyakit sangat
lambat, sehingga jika tanaman menunjukkan gejala
biasanya perkembangan penyakit sudah lanjut dan
tanaman tidak dapat ditolong lagi
PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT
KARAKTERISTIK PENYAKIT
47. PENYAKIT KANKER BELAH
Kanker belah (kanker celah/penyakit
sobek) banyak terdapat di kebun kopi
arabika di lereng utara dan barat dataran
tinggi Ijen, yaitu pada kebun-kebun
dengan ketinggian 1300-1600 m
Patogen: Armillaria sp.(identik dengan
Armillaria fuscipes pada tanaman teh dan
A. mellea)
48. Symptoms and signs of Armillaria
infection of Theobroma cacao. (a)
Cracking of bark at the base of an
infected tree, (b) bark and cambium
lesion, together with white
fungal/mycelium fan after removal of
bark, (c) cracking of the xylem and
mycelial fans in xylem of infected tree,
(d) white mycelial mat and gum
production in the stem, (e) basidiomes
(mushrooms) of a typical Armillaria sp.
in Cameroon found on a native tree
species, (f) white mycelial mats in an
infected and dead T. cacao root, and (g)
typical Armillaria sp. rhizomorphs on
the base of an infected tree
49. Daun-daun tanaman menguning, layu, dan akhirnya gugur serta terjadi kematian
cabang-cabang
Pada pangkal batang dan akar tunggang terjadi celah-celah memanjang yang
masuk dalam ke dalam kayu
Apabila celah dibuka, tampak bahwa dinding celah dilapisi jaringan jamur yang
rapat, berwarna putih, seperti bulu, dan berbau jamur yg khas
Kayu menjadi lunak, busuk kering, dan terdapat banyak garis coklat kehitam-
hitaman
Pada akar-akar tanaman terdapat rizomorf yang berwarna coklat tua sampai coklat
kehitam-hitaman
Sebagian besar dari akar-akar busuk dan mati, dan sebelum mati sering pohon
membentuk banyak akar adventif baru yang tampak sehat
PENYAKIT KANKER BELAH
GEJALA
51. PENYAKIT KANKER BELAH
Patogen kanker belah membentuk
rizomorf yang berperan dalam
penularan melalui kontak antara
akar sakit dengan yang sehat
Tubuh buah patogen belum
diketahui, tetapi diduga patogen
dapat dipencarkan dengan
basidiospora
Selain menyerang kopi, patogen
juga menyerang dadap, lamtoro,
dan akasia
53. Penyakit rebah batang dapat terjadi pada
bibit yang masih dalam stadium serdadu,
stadium kepel, atau yang sudah berdaun
beberapa pasang tetapi batangnya masih
lunak
Pada pangkal batang yang sakit mula-mula
terjadi bercak memar, kemudian busuk yang
akhirnya mengering sehingga
batang/pangkal batang tampak berlekuk
Pada bibit yang batangnya sudah mengeras
dapat terjadi hambatan pertumbuhan,
sedangkan pada stadium serdadu dan
stadium kepel menyebabkan kematian bibit
PENYAKIT REBAH BATANG
GEJALA
54. PENYAKIT REBAH BATANG
BIOEKOLOGI Patogen: Rhizoctonia solani
R. solani dicirikan memiliki miselia
berwarna putih yang kemudian akan
berubah menjadi kecoklat-coklatan,
dengan percabangan hifa tegak lurus
(membentuk sudut siku-siku)
Patogen membentuk sklerotia yang
bentuknya tidak teratur sebagai spora
dorman dan mampu bertahan di dalam
tanah
Perkembangan penyakit didukung
kelembapan yang tinggi
55. PENYAKIT REBAH BATANG
Pengukuran penyakit dapat dilakukan dengan menentukan :
Kejadian penyakit (KP) atau insiden penyakit (Diseases insidence), dan
Intensitas penyakit (IP) yang menggambarkan tingkat keparahan
penyakit (Diseases severity) yang berbeda pada bagian tanaman
KP diartikan sebagai proporsi tanaman-tanaman yang terkena penyakit
dalam suatu populasi tanaman tertentu, tanpa memperhitungkan
berat atau ringannya tingkat serangan
IP diartikan sebagai proporsi area tanaman yang rusak atau
menunjukkan gejala akibat serangan patogen dalam satu tanaman (IP
menentukan tingkat serangan pertanaman dalam populasi)
58. PENYAKIT KARENA NEMATODA
Pratylenchus coffeae adalah jenis
nematoda endoparasit yang
berpindah-pindah. Daur hidup P.
coffeae sekitar 45 hari.
Tanaman kopi yang terserang
kelihatan kerdil, daun menguning dan
gugur. Pertumbuhan cabang-cabang
primer terhambat sehingga
menghasilkan sedikit bunga, buah
prematur dan banyak yang kosong.
Bagian akar serabut membusuk dan
putus sehingga habis. Pada serangan
berat tanaman akhirnya mati.