SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 5
Ade Irma
Iis Istiqomah
Mega Chandrawati abdullah
Novy Sri Hardiyanti
Wina Ariyani
Pengertian
Istilah-
istilah
Langkah-
langkah
Aplikasi
 Supply : Persediaan
 Demand : Kebutuhan
 Penalty : Selisih biaya
 Dummy Source : Supply > Demand
 Dummy Destination : Supply < Demand
 Metode Transportasi merupakan suatu metode
yang digunakan untuk mengatur distribusi dari
sumber-sumber yang menyediakan produk-
produk yang sama ditempat-tempat yang
membutuhkan secara optimal.
 Metode Vogel merupakan metode yang
digunakan untuk mendapatkan solusi yang
optimal tetapi hanya sekali menentukan alokasi
pada 1 sel maka alokasi tersebut tidak berubah
lagi.
 Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan ke dalam
matriks transportasi.
 Carilah perbedaan daari dua biaya terkecil pertama dan biaya terkecil kedua untuk setiap
baris dan kolom.
 Catatan:
 Apabila dalam keadaan supply > demand atau supply < demand, maka akan ditambah kolom
atau baris untuk tempat dummy. Kemudian untuk menentukan penalty pertama gunakan biaya
pada kolom atau baris dummy sebagai biaya terkecil pertama. Tapi ingat! Untuk penalty
berikutnya biaya terkecil petama tidak berlaku kembali pada biaya dibaris / kolom dummy.
 Pilihlah satu nilai penalty yang terbesar diantara semua nilai penalty padakolom dan baris.
 Isilah pada salah satu segiempat yang termasuk dalam kolom / baris terpilih yaitu pada
segiempat yang mempunyai biaya terendah dan isikan sebanyak mungkin yang bisa
dilakukan.
 Jika salah satu baris / kolom sudah terisi penuh sesuai kapasitas maka selanjutnya hilangkan
baris / kolom tersebut karena baris / kolom tidak mungkin diisi lagi.
 kemudian tentukan kembali perbedaan biaya untuk kolom dan baris yang belum terisi.
 Ulangi langkah-langkah diatas sampai semua baris dan kolom teralokasi.
⦁Supply < Demand
⦁Supply > Demand
⦁Supply = Demand
Suatu persoalaan angkutan bahan-bahan pokok makanan dari kota-kota dipulau Jawa
yaitu Bandung ,Semarang,Surabaya,Tegal dengan persediaan bahan makanan tiap kota
masing-masing 600 ton,550 ton,800 ton, dan 250 ton. Pengangkutan bahan pokok
makanan ditujukan ke 4 kota di luar pulau jawa, yaitu Maluku membutuhkan 700
ton,Malang 600 ton.
Pengangkutan bahan makanan pokok ini dilakukan melalui kapal laut ke kota di luar
pulau Jawa.
Supply = Dummy
Tujuan
Asal
Maluku Malang Yogyakarta Lampung
Bandung 20 30 100 70
Semarang 10 50 60 10
Surabaya 50 80 15 90
Tegal 30 40 70 60
Persoalan !
1. Tentukan Jumlah bahan pokok makanan dari
tempat asal ke tempat tujuan penyaluran !
2. Hitunglah jumlah biaya transport dari keseluruhan distribusi
bahan pokok tersebut!
Tujuan
Asaal
Malu
ku
Malang Yogya
Lampu
ng
Supply Penalty
Bandung
100 70
600
Semarang
10 50 60
550
Surabaya
80 90
800
Tegal
30 40 70 60
250
Demand 700 600 300 600 2200
Penalty
10
0
35
10
10 10 45 50
550
10
---
10
0
35
10
10 10 55 10
15
300
-
-
10
0
30
10
10 10 0 10
50
500 - -
10
0
0
10
10 10 10 10
20
200
-
30
400
200
-
50
 Dari perhitungan metode vogel’s pada tabel
transportasi diperoleh:
 1. Jumlah bahan pokok makanan dari tempat asal
ke tempat tujuan penyaluran adalah :
 Dari Bandung ke Maluku = 200 ton
 Dari Bandung ke Malang = 400 ton
 Dari Semarang ke Lampung = 550 ton
 Dari Surabaya ke Maluku = 500 ton
 Dari Surabaya ke Yogyakarta = 300 ton
 Dari Tegal ke Malang = 200 ton
 Dari Tegal ke Lampung = 50 ton
 Jumlah = 2200 ton
◦ 2. Keseluruhan biaya distribusi bahan makanan pokok ini
dapat dinyatakan sebagai berikut :

 Dari Bandung ke Maluku = 200 x 20 = Rp. 4000,-
 Dari Bandung ke Malang = 400 x 30 = Rp.
12.000,-
 Dari Semarang ke Lampung = 550 x 10 = Rp. 5.500,-
 Dari Surabaya ke Maluku = 500 x 50 = Rp.
25.000,-
 Dari Surabaya ke Yogyakarta = 300 x 15 = Rp. 4.500,-
 Dari Tegal ke Malang = 200 x 40 = Rp. 8.500,-
 Dari Tegal ke Lampung = 50 x 60 = Rp. 3.000,-
 Jumlah = Rp. 62.000,-
 Terbilang dalam ratusan rupiah : Rp. 6.200.000,- (Enam
Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
Suatu perusahaan negara ditugaskan untuk menyalurkan beras dari
3 gudang sebagai tempat asal.Jumlah beras adalah 230 ton, 150 ton dan 120
ton.Angkutan yang digunakan adalah truk
Pengangkutan beras ditujukan ke 3 kota dimana masing-masing kota
membutuhkan 150 ton, 210 ton dan 160 ton.
Biaya angkutan beras per ton sudah ditentukan dalam ribuan rupiah seperti
ditujukan pada tabel berikut ini:
Dalam Ribuan
Tujuan
Asal
K1 K2 K3
G1 20 30 40
G2 50 40 60
G3 20 30 40
Solusi:
Untuk penyaluran beras disini terdapat kebutuhan
permulaan yang lebih
besar dari persediaan sehingga perlu ditambahkan
baris dummy
sebagai penampung kelebihan kebutuhan beras yang
kemudian disusun pada
tabel transport berikut ini:
Tujuan
AsaalP
K1 K2 K3
Suppl
y
Penalty
Bandung
40
230
Semaran
g
50 60
150
Surabaya
40
120
Dummy
0
0
Demand 150 210 160
Penalty
20
20 30
20
520
10
10
10
0
20 30 40
20
0
40
--
10
10
10
0 0 0
150
-
-
10
10
10
00
0 0 0
150 -
10
0
10
10
0 0 0
30
60
- 80
60
SOLUSI
1. Transportasi yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
Dari G1 ke K1 = 150
ton
Dari G1 ke K3 = 80 ton
Dari G2 ke K2 = 150
ton
Dari G3 ke K2 = 60 ton
Dari G3 ke K3 = 60 ton
Kekurangan pada K3 sebanyak = 20
ton
Jumlah = 520 ton
Total beras yang diperlu
didistribusikan sebnyak 520 ton,
dengan catatan kekurangan pada
kota K3 sebanyak 20 ton
2. angkutan beras dari gudang ke
kota tujuan adalah sebagai berikut
:
G1K1 = 150 x 20 = Rp.3000,-
GIKI = 80 X 40 = Rp.3200,-
G2K2 = 150 X 40 = Rp. 7000,-
G2K2 = 60 x 30 = Rp.1800,-
G3K3 = 60 x 40 = Rp. 2400,-
DK2 = 20 x 0 = Rp. 0,00,-
Jumlah = Rp. 17.400,-
Dalam Jutaan 17.400.000,-
Terbilang tuju belas juta empat
ratus ribu rupiah. Ini merupakan
total biaya angkutan beras tersebut
dengan menggunakan metode
vogel’s
Perusahaan pembangunan real estate (R) akan
memperkirakan keseluruhan biaya transpor
sekaligus pembelian bahan bangunan batu dan pasir
dari tempat asal (A) untuk dimasukkan ke tempat
bangunan real estate
Persediaan bahan bangunan: Kebutuhan
perusahaan pembangunan real estate (R)
1. A1 = 350 Ton 1. R1 = 350 Ton
2. A2 = 400 Ton 2. R2 = 500 Ton
3. A3 = 400 Ton 3. R3 = 250 Ton
Supply > Dummy
Persoalan :
1. Tentukan cara angkutan beras tersebut
sampai kota yang dituju!
2. Berapakah jumlah biaya angkut beras
untuk keseluruhan transportasi!
Tujuan
Asal K1 K2 K3
Du
mm
y
Supply Penalty
Bandung
22 24 0
350
Semaran
g
19 21 0
400
Surabaya
30 36
400
Demand 350 500 250
Penalty
115050
21
18
22
4 2 3 0
0
50
-
- 1
1
8
4 2 3 0
22
350- -
1
1
0
4 2 3 0
18
350
- 3
2
0
0 2 3 0
21
150
- 50
200
1. Dengan demikian diperoleh
angkutan bahan bangunan untuk
real estate sebagai berikut:
Dari A1 ke R2 = 150
ton
Dari A1 ke R3 = 200
ton
Dari A2 ke R1 = 350
ton
Dari A2 ke R3 = 50
ton
DariA3 ke R2 = 350
ton
Dari A3 kelebihan = 50 ton
Jumlah = 1100 ton
Angka diatas yang harus diangkut
,sedangkan persediaan pada
sumber bahan bangunan A3 tersisa
50 ton.
2. Biaya seluruh pengangkutan bahan
bangunan dari tempat asal (Sumber)
ketempat real estate dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Dari A1 ke R2 = 150 x 21= Rp.3.150,
Dari A1 ke R3 = 200 x 24 =
Rp.4.800,-
Dari A2 ke R1 = 350 x 18 = Rp.
6.300,-
Dari A2 ke R3 = 50 x 21 = Rp.
1.050,-
Dari A3 ke R3 = 350 x 22 =
Rp.7.700,-
Dari A3 RD = 50 x 0 = Rp.0,00,-
Jumlah = Rp.
23.000
Dalam Jutaan Rp. 23.000.000
Terbilang “Dua Puluh Tiga Juta Rupiah”
Transhipment adalah suatu masalah
transportasi dimana sebagian atau seluruh
barang yang diangkut dari tempat asal tidak
langsung dikirim ketempat tujuan tetapi
melalui tempat transit (transshipment nodes)
(Ab.Alkaff (ITS) :2016)
 Buatlah pernyataan soal dalam bsentuk tabel
 Pada langkah ini perlu diingat jika supply = demand maka disebut bentuk
standar, namun jika supply ≠ demand maka disebut bentuk tidak standar.
Oleh karena itu harus diberi tambahan permintaan (permintaan
bohongan/dummy) sehingga jumlahnya sama. Karena permintaan semu,
berarti tidak ada pengiriman sehingga biaya pengiriman = 0.
 Untuk mencari kendala awal dapat dilakukan dengan metode “ujung kiri
atas” (north west corner rule) atau metode barat laut yaitu memilih sel
ujung kiri atas sebagai basis dan bergerak kekanan atau kebawah sesuai
dengan batasan yang ada. Pada langkah ini perlu diingat bahwa :
 Dimana; m = banyaknya pasokan dan n = banyaknya permintaan
 jadi, jika jumlah variabel basis kurang maka tambah basis semu (nilai 0).
 Tentukan nilai baris dan kolom dimana kolom pertama selalu diberi nilai 0
dan ditentukan berdasarkan persamaan :
 Hitung nilai pada setiap sel yang bukan merupakan basis. Pada langkah ini
perlu diingat, jika hasil tidak ada yang bernilai negative maka tabel
optimal dan total biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin dapat
ditentukan. Namun, jika terdapat yang bernilai neatif maka tabel belum
optimal.
 Mencari loop sel yang perlu direvisi
 Ganti basis sesuai dengan loop (pada langkah ini perlu diingat, sel yang
tidak terkena loop tetap). Kemudian isilah tabel pertama pada sel yang
mempunyai nilai negative.
 Lakukan langkah ke 3 dan 4
 Jika tabel optimal, maka total biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin
dapat ditentukan. (Ab.Alkaff (ITS) :2016)
+10 3 -10
4 3
2 6
1 10
-10 5 +10
Berapakah biaya seminimal mungkin dan melewati jalur mana untuk
mengantarkan pesanan tersebut?
1
JAKARTA
5
SEMARANG
4
MALANG
2
JOGYAKARTA
3
SURABAYA
Sumber Tujuan (murni & perantara) Persediaan
total
D2
(YGY)
D3
(SBY)
D4
(MLG)
D5
(SMG)
S1 (JAKARTA) 2 4 M 3 10
S2 (YOGYA) 0 M 5 M 20
S3 (SURABAYA) 1 0 M 3 20
S4 (MALANG) M 2 0 6 30
Biaya Pengiriman :
Label garis (jika ada garis)
0 jika node sama
M (bil pos besar) jika tidak ada garis
D2 (YGY) D3 (SBY) D4 (MLG) D5 (SMG)
S1 (JKT) 2 10 4 M 3 10
S2 (YGY) 0 20 M 5 M 20
S3 (SRBY) 1 0 0 20 M 3 20
S4 (MLG) M 2 0 0 20 6 10 30
30 20 20 10
Tambah basis semu (nilai 0)
Pengisian menyebabkan semua sel
lain dalam baris dan kolom tidak bisa
diisi lagi → basis kurang
dimana VD2 (kolom D1) = 0
US1 + VD1 = US1 + 0 = 2 → US1 = 2
US2 + VD1 = US2 + 0 = 0 → US2 = 0
US3 + VD1 = US3 + 0 = 1 → US3 = 1
US3 + VD3 = 1 + VD3 = 0 → VD3 = -1
US4 + VD3 = US4 + (-1) = 2 → US4 = 3
US4 + VD4 = 3 + VD4 = 0 →VD4 = -3
US4 + VD5 = 3 + VD5 = 6 → VD5 = 3
Kotak Indeks perbaikan =
S1D3 4 – 2 – (-1) = 3
S1D4 M – 2 – (-3) = M + 1
S1D5 3 – 2 – 3 = -2 → Titik tolak perubahan
S2D3 M – 0 – 1 (-1) = M + 1
S2D4 5 -0 – (-3) = 8
S2D5 M – 0 – 3 = M – 3
S3D4 M – 1 – (-3) = M + 2
S3D5 3 – 1 – 3 = -1
S4D2 M – 3 – 0 = M -3
D2 (YGY) D3 (SBY) D4 (MLG) D5 (SMG)
S1 (JKT) 2 10
(-)
4 M 3
(+)
10
S2 (YGY) 0 20 M 5 M 20
S3 (SBY) 1 0
(+)
0 (-)
20
M 3 20
S4 (MLG) M 2 (+)
0
0 20 6 10
(-)
30
30 20 20 10
D2 (YGY) D3 (SBY) D4 (MLG) D5 (SMG)
S1 (JKT) 2 0 4 M 3 10 10
S2 (YGY) 0 20 M 5 M 20
S3 (SBY) 1 10 0 10 M 3 20
S4 (MLG) M 2 10 0 20 6 30
30 20 20 10
 VD2 = 0
 US1 + VD2 = US1 + 0 = 2 → US1 = 2
 US1 + VD2 = 2 + VD4 = 3 → VD4 = 1
 US2 + VD2 = US2 + 0 = 0 → US2 = 0
 US3 + VD2 = US3 + 0 = 1 → US3 = 1
 US3 + VD3 = 1 + VD3 = 0 → VD3 = -1
 US4 + VD3 = US4 + (-1) = 2 → US4 = 3
 US4 + VD4 = 3 + VD4 = 0 → VD4 = -3
Kotak Indeks perbaikan =
S1D2 4 – 2 – (-1) = 3
S1D3 M – 2 – (-3) = M + 1
S2D2 M-0-(-1) = M+1
S2D3 5-0-(-3)=8
S2D4 M-0-1=M-1
S3D3 M-1-(-3)=M+2
S3D4 3-1-1=1
S4D1 M-3-0=M-3
S4D4 6-3-1=2
D2 (YGY) D3 (SBY) D4 (MLG) D5 (SMG)
S1 (JKT) 2 0 4 M 3 10
S2 (YGY) 0 20 M 5 M 20
S3 (SBY) 1 10 0 10 M 3 20
S4 (MLG) M 2 10 0 20 6 10 30
30 20 20 10
Pengiriman ke diri sendiri dihilangkan
Pengiriman dengan jumlah barang = 0
dihilangkan
1. PT. Muara Jaya Indah memiliki pabrik di 2 tempat, yaitu Kota
Kuningan dan Kota Bandung, sedangkan daerah
pemasarannya meliputi Daerah Majalengka, Ciamis, dan
Tasik. Kapasitas produksi di pabrik di Kota Kuningan adalah
600 unit dan kapasitas produksi pabrik di Kota Bandung
adalah 1000 unit, permintaan produk untuk Majalengka,
Ciamis, dan Tasik, masing-masing adalah 300, 600, dan 700
unit. Biaya kirim produk dari pabrik di Kota Kuningan ke
Daerah Majalengka, Ciamis, dan Tasik, masing-masing
adalah Rp.20, Rp.24, Rp.16. Sedangkan biaya kirim dari Kota
Bandung ke Daerah Majalengka, Ciamis, dan Tasik masing-
masing adalah Rp.14, Rp.20, dan Rp.28. PT. Muara Jaya Indah
ingin mengetahui berapa banyak produk yang harus dikirim
dari pabrik Kuningan dan Bandung ke daerah pemasaran agar
diperoleh biaya minimum.
2. PT. Yamaha memiliki 3 pabrik motor di Singapura, Australia, dan Amerika
dan 2 distributor utama di Malaysia dan Indonesia. Jumlah produksi motor
tiap pabrik dalam satu bulan adalah 50 unit, 75 unit, dan 25 unit.
Permintaan kedua distributor setiap bulannya masing-masing sejumlah 65
unit dan 85 unit.
Biaya pengiriman tiap unit motor dari tiap pabrik ke tiap distributor
ditunjukan pada tabel berikut:
PABRIK DISTRIBUTOR
Malaysia Indonesia
Singapura 4000 5000
Australia 10000 7000
Amerika 6000 8000
Tentukan pendistribusian yang optimal (jumlah pengiriman mobil dari tiap pabrik
setiap distributor dengan total biaya minimal)
3. Diketahui sebuah tabel transportasi sebagai
berikut; tentukan distribusi barang yang
optimal.
Tujuan
P Q R S Supply
A 8 4 10 6 100
B 2 12 9 7 100
C 5 9 10 6 100
D 12 10 3 8 100
80 110 120 90
4. Perusahaan pembangunan real estate akan memperkirakan
keseluruhan biaya transpot sekaligus pembelian bahan
bangunan batu dan pasir dari tempat asal untuk dimasukan ke
tempat bangunan real estate. Penelitian atas pembiayaan bahan
bangunan tersebut dilakukan dengan memastikan kebutuhan
dan persediaan sumber asal bahan bangunan yang kemudian
disusun dalam suatu tabel transportasi berikut ini:
Asal Tujuan
R1 R2 R3 Dummy Persedi
aan
A1 44 42 48 0 700
A2 36 38 42 0 800
A3 60 44 72 0 800
Kebutuhan 700 1000 500 100 2300
Hitung jumlah biaya transport dari keseluruhan distribusi
bahan pokok makanan tersebut!
1. PABRIK DISTRIBUTOR Persedia
anMajalengka Ciamis Tasik
Kuningan 300
300
600
Bandung -
300 700
1000
Kebutuhan 300 600 700 1600
20
14
24
20
16
28
KM = 0
Ri + Kj = Cij
RK + KM = RK + 0 = 20 -> RK = 20
RK + KC = 20 + KC = 24 -> KC = 4
RB + KC = RB + 4 = 20 -> RB = 16
RB + KT = 16 + KT = 28 -> KT = 12
Indeks Perbaikan :
RKKT = 16 – 20 – 12 = -16 -> titik tolak perubahan
RBKM = 14 – 16 – 0 = -2
PABRIK DISTRIBUTOR Persediaa
nMajalengk
a
Ciamis Tasik
Kuningan 300
300
600
Bandung -
300 700
1000
Kebutuhan 300 600 700 1600
20
14
24
20
16
28
+-
+ -
PABRIK DISTRIBUTOR Persedia
anMajaleng
ka
Ciamis Tasik
Kuningan 300 300 600
Bandung -
600 400
1000
Kebutuh
an
300 600 700 1600
20
14
24
20
16
28
KM = 0
Ri + Kj = Cij
RK + KM = RK + 0 = 20 ->RK = 20
RK + KT = 20 + KT = 16 -> RT = -4
RB + KT = RB + (-4) = 28 -> RB = 32
RB + KC = 32 + KC = 20 -> KC = -12
Indeks Perbaikan :
RKKC= 24 – 20 – (-12)= 16
RBKM= 14 – 32 – 0 = -18 -> titik tolak perubahan
PABRIK DISTRIBUTOR Persediaa
n
Majalengk
a
Ciamis Tasik
Kuningan 300 300 600
Bandung -
600 400
1000
Kebutuhan 300 600 700 1600
20
14 20
24 16
28
PABRIK DISTRIBUTOR Persediaa
nMajalengk
a
Ciamis Tasik
Kuningan 600 600
Bandung 300
600 100
1000
Kebutuh
an
300 600 700 1600
PABRIK DISTRIBUTOR Persediaan
Majalengka Ciamis Tasik
Kuningan 300(-) (+)300 600
Bandung (+)
600 (-)400
1000
Kebutuhan 300 600 700 1600
20 24
14 20
16
28
PABRIK DISTRIBUTOR Persediaan
Majalengka Ciamis Tasik
Kuningan 600 600
Bandung 300 600
100
1000
Kebutuhan 300 600 700 1600
20 24 16
2014 28
KM = 0
Ri + Kj = Cij
RB + KM = RB + 0 = 14 -> R2 = 14
RB + KC = 14 + KC = 20 ->KC = 6
RB + KT = 14 + KT = 28 -> KT = 14
RK + KT = RK + 14 = 16 -> RK = 2
Indeks Perbaikan :
RKKM = 20 – 2– 0 = 18
RKKC = 24 – 2 – 6 = 16 -> titik tolak perubahan
Karena sudah tidak ada nilai yang negatif
maka biaya transportnya adalah :
=600(16) + 300(14) + 600(20) +100(28)
=9.600 + 4.200 + 12.000 + 2.800
=Rp. 28.600
Tujuan penalti
P Q R S supply
A
100
100 2 2 2 0 0
B 80 100 5 5 2 2 3
C
10 90
100 1 1 3 3 1
D
100
100 5 0 0 0 0
de
ma
nd
80 110 120 90 400
pen
alti
3 3 0 0 0 5 5 5 3 3 6 1 1 1 1 0 0 0 1 0
8 4 10 6
2 12 9 7
1095
12
6
310 8
=100(4)+80(2)+20(9)+10(9)+90(6)+100(3)
=400+160+180+90+560+300=1.690
Asal tujuan Dummy Persediaa
n
Penalti
R1 R2 R3
A1 - 300 400 - 0 700 42 2 2 6
A2 700 - 100 - 0 800 36 2 2 4
A3 - 700 - 100 0 800 44 16 0 0
Kebutuhan 700 1000 500 - 100 2300
penalti 8 8 8
0
4 4 4
4
6 6 6
6
Biaya transport adalah 300(42) + 400(48) + 700(36) + 100(42) +
700(44) + 100(0) = Rp. 92.000
44 42 48
423836
60 44 72
TERIMAKASIH
SEMOGA ILMU YANG KITA DAPATKAN HARI INI
BERMANFAAT UNTUK DIRI KITA DAN ORANG
LAIN..AAMIIN 

More Related Content

What's hot

Metode stepping stone
Metode stepping stoneMetode stepping stone
Metode stepping stone
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Nunu Nugraha
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Ketut Swandana
 
Metode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalMetode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset Operasional
Lelys x'Trezz
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
Resti Amin
 
Integer Programming ( Quantitative Method )
Integer Programming ( Quantitative Method )Integer Programming ( Quantitative Method )
Integer Programming ( Quantitative Method )Andika Januarianto
 
Model transportasi
Model transportasiModel transportasi
Model transportasi
Ngadiyono Ngadiyono
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simpleks
hazhiyah
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan interval
Yesica Adicondro
 
Riset Operasi Penugasan.ppt
Riset Operasi Penugasan.pptRiset Operasi Penugasan.ppt
Riset Operasi Penugasan.ppt
BastianElvn
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
Raden Maulana
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
Feronica Romauli
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
specy1234
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesioner
Abdul Manap
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
Siti Zuariyah
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Bab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika BisnisBab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika Bisnis
Fergieta Prahasdhika
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
hazhiyah
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
Perum Perumnas
 

What's hot (20)

Metode stepping stone
Metode stepping stoneMetode stepping stone
Metode stepping stone
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Metode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalMetode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset Operasional
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 
Integer Programming ( Quantitative Method )
Integer Programming ( Quantitative Method )Integer Programming ( Quantitative Method )
Integer Programming ( Quantitative Method )
 
Model transportasi
Model transportasiModel transportasi
Model transportasi
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simpleks
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan interval
 
Riset Operasi Penugasan.ppt
Riset Operasi Penugasan.pptRiset Operasi Penugasan.ppt
Riset Operasi Penugasan.ppt
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesioner
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Bab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika BisnisBab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika Bisnis
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 

Viewers also liked

Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 02 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 02 2009Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 02 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 02 2009
Fauzul Rizal Sutikno
 
Global Windows Azure Bootcamp : Samir Arezki Multi-Tenancy. (sponsor Annuel d...
Global Windows Azure Bootcamp : Samir Arezki Multi-Tenancy. (sponsor Annuel d...Global Windows Azure Bootcamp : Samir Arezki Multi-Tenancy. (sponsor Annuel d...
Global Windows Azure Bootcamp : Samir Arezki Multi-Tenancy. (sponsor Annuel d...
MUG-Lyon Microsoft User Group
 
Global Windows Azure Bootcamp : Cedric Derue playing with php on azure. (spon...
Global Windows Azure Bootcamp : Cedric Derue playing with php on azure. (spon...Global Windows Azure Bootcamp : Cedric Derue playing with php on azure. (spon...
Global Windows Azure Bootcamp : Cedric Derue playing with php on azure. (spon...
MUG-Lyon Microsoft User Group
 
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 03 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 03 2009Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 03 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 03 2009Fauzul Rizal Sutikno
 
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANNajibullah Al Farisy
 
Disaster Recovery to the Cloud with Microsoft Azure
Disaster Recovery to the Cloud with Microsoft AzureDisaster Recovery to the Cloud with Microsoft Azure
Disaster Recovery to the Cloud with Microsoft Azure
Lai Yoong Seng
 
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 08 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB  Lect 08 2009Perencanaan Transportasi PWK UB  Lect 08 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 08 2009Fauzul Rizal Sutikno
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
Hengki Putra
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
Ayu Fatimah Zahra
 
Global Azure Bootcamp 2016 - Azure Automation Invades Your Data Centre
Global Azure Bootcamp 2016 - Azure Automation Invades Your Data CentreGlobal Azure Bootcamp 2016 - Azure Automation Invades Your Data Centre
Global Azure Bootcamp 2016 - Azure Automation Invades Your Data Centre
kieranjacobsen
 
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasi
Ayu Fatimah Zahra
 
Analisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasiAnalisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasi
tafqr
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
Lembayung Senja
 
Azure Site Recovery Bootcamp
Azure Site Recovery BootcampAzure Site Recovery Bootcamp
Azure Site Recovery Bootcamp
Asaf Nakash
 
Solving Transportation Problem in Operations Research
Solving Transportation Problem in Operations ResearchSolving Transportation Problem in Operations Research
Solving Transportation Problem in Operations Research
Chandan Pahelwani
 
5. masalah transportasi dan penugasan
5. masalah transportasi dan penugasan5. masalah transportasi dan penugasan
5. masalah transportasi dan penugasanNadia Rahmatul Ummah
 
Azure Cloud PPT
Azure Cloud PPTAzure Cloud PPT
Azure Cloud PPT
Aniket Kanitkar
 

Viewers also liked (17)

Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 02 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 02 2009Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 02 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 02 2009
 
Global Windows Azure Bootcamp : Samir Arezki Multi-Tenancy. (sponsor Annuel d...
Global Windows Azure Bootcamp : Samir Arezki Multi-Tenancy. (sponsor Annuel d...Global Windows Azure Bootcamp : Samir Arezki Multi-Tenancy. (sponsor Annuel d...
Global Windows Azure Bootcamp : Samir Arezki Multi-Tenancy. (sponsor Annuel d...
 
Global Windows Azure Bootcamp : Cedric Derue playing with php on azure. (spon...
Global Windows Azure Bootcamp : Cedric Derue playing with php on azure. (spon...Global Windows Azure Bootcamp : Cedric Derue playing with php on azure. (spon...
Global Windows Azure Bootcamp : Cedric Derue playing with php on azure. (spon...
 
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 03 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 03 2009Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 03 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 03 2009
 
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
 
Disaster Recovery to the Cloud with Microsoft Azure
Disaster Recovery to the Cloud with Microsoft AzureDisaster Recovery to the Cloud with Microsoft Azure
Disaster Recovery to the Cloud with Microsoft Azure
 
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 08 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB  Lect 08 2009Perencanaan Transportasi PWK UB  Lect 08 2009
Perencanaan Transportasi PWK UB Lect 08 2009
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Global Azure Bootcamp 2016 - Azure Automation Invades Your Data Centre
Global Azure Bootcamp 2016 - Azure Automation Invades Your Data CentreGlobal Azure Bootcamp 2016 - Azure Automation Invades Your Data Centre
Global Azure Bootcamp 2016 - Azure Automation Invades Your Data Centre
 
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasi
 
Analisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasiAnalisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasi
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Azure Site Recovery Bootcamp
Azure Site Recovery BootcampAzure Site Recovery Bootcamp
Azure Site Recovery Bootcamp
 
Solving Transportation Problem in Operations Research
Solving Transportation Problem in Operations ResearchSolving Transportation Problem in Operations Research
Solving Transportation Problem in Operations Research
 
5. masalah transportasi dan penugasan
5. masalah transportasi dan penugasan5. masalah transportasi dan penugasan
5. masalah transportasi dan penugasan
 
Azure Cloud PPT
Azure Cloud PPTAzure Cloud PPT
Azure Cloud PPT
 

Similar to Transportasi vogel dan transhipment

Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industriPertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
dhimasusahid20230520
 
5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx
kurniasarih780
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
Diponegoro University
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Metode transportasi (lp)
Metode transportasi (lp)Metode transportasi (lp)
Metode transportasi (lp)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
44424-location-determination.pptx
44424-location-determination.pptx44424-location-determination.pptx
44424-location-determination.pptx
Tekadagungngrh
 
Metode stepping stone revisi
Metode stepping stone revisiMetode stepping stone revisi
Metode stepping stone revisi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Introduction chemical basic
Introduction chemical basicIntroduction chemical basic
Introduction chemical basic
dedyKhaerudin2
 
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportMetode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
Tegar Adi
 
2. transportasi
2. transportasi2. transportasi
2. transportasi
aisyaaaaahh
 
Masalah Transportasi
Masalah TransportasiMasalah Transportasi
Masalah Transportasi
Ibnu Khayath Farisanu
 
Pertemuan 12 Model Penugasan (Assigment).ppt
Pertemuan 12 Model Penugasan (Assigment).pptPertemuan 12 Model Penugasan (Assigment).ppt
Pertemuan 12 Model Penugasan (Assigment).ppt
Wrantymumu
 
M13 t ransportasi
M13  t ransportasiM13  t ransportasi
M13 t ransportasi
Silvi Rushanti
 
Operation research metode transportasi
Operation research   metode transportasiOperation research   metode transportasi
Operation research metode transportasiAtika Purnamaratri
 
12- Penugasan (HO).pdf
12- Penugasan (HO).pdf12- Penugasan (HO).pdf
12- Penugasan (HO).pdf
AdhitamaZura
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Ubb jun11
Ubb jun11Ubb jun11
Ubb jun11
Zul Majid
 

Similar to Transportasi vogel dan transhipment (20)

Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industriPertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
 
5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx5-Metode Transportasi.pptx
5-Metode Transportasi.pptx
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Metode transportasi (lp)
Metode transportasi (lp)Metode transportasi (lp)
Metode transportasi (lp)
 
44424-location-determination.pptx
44424-location-determination.pptx44424-location-determination.pptx
44424-location-determination.pptx
 
Metode stepping stone revisi
Metode stepping stone revisiMetode stepping stone revisi
Metode stepping stone revisi
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Introduction chemical basic
Introduction chemical basicIntroduction chemical basic
Introduction chemical basic
 
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportMetode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
 
2. transportasi
2. transportasi2. transportasi
2. transportasi
 
Masalah Transportasi
Masalah TransportasiMasalah Transportasi
Masalah Transportasi
 
Pertemuan 12 Model Penugasan (Assigment).ppt
Pertemuan 12 Model Penugasan (Assigment).pptPertemuan 12 Model Penugasan (Assigment).ppt
Pertemuan 12 Model Penugasan (Assigment).ppt
 
Transfortasia
TransfortasiaTransfortasia
Transfortasia
 
M13 t ransportasi
M13  t ransportasiM13  t ransportasi
M13 t ransportasi
 
Operation research metode transportasi
Operation research   metode transportasiOperation research   metode transportasi
Operation research metode transportasi
 
12- Penugasan (HO).pdf
12- Penugasan (HO).pdf12- Penugasan (HO).pdf
12- Penugasan (HO).pdf
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Metode modi
 
Ubb jun11
Ubb jun11Ubb jun11
Ubb jun11
 

More from Wina Ariyani

Analisis galat
Analisis galatAnalisis galat
Analisis galat
Wina Ariyani
 
Menentukan Nilai Maksimum dan Minimum
Menentukan Nilai Maksimum dan MinimumMenentukan Nilai Maksimum dan Minimum
Menentukan Nilai Maksimum dan Minimum
Wina Ariyani
 
Sistem pertidaksamaanlinear dan model matematika
Sistem pertidaksamaanlinear dan model matematikaSistem pertidaksamaanlinear dan model matematika
Sistem pertidaksamaanlinear dan model matematika
Wina Ariyani
 
Perkalian matriks
Perkalian matriksPerkalian matriks
Perkalian matriks
Wina Ariyani
 
Penjumlahan dan pengurangan matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriksPenjumlahan dan pengurangan matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriks
Wina Ariyani
 
Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamKurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islam
Wina Ariyani
 
Penilaian authentik
Penilaian authentikPenilaian authentik
Penilaian authentik
Wina Ariyani
 

More from Wina Ariyani (7)

Analisis galat
Analisis galatAnalisis galat
Analisis galat
 
Menentukan Nilai Maksimum dan Minimum
Menentukan Nilai Maksimum dan MinimumMenentukan Nilai Maksimum dan Minimum
Menentukan Nilai Maksimum dan Minimum
 
Sistem pertidaksamaanlinear dan model matematika
Sistem pertidaksamaanlinear dan model matematikaSistem pertidaksamaanlinear dan model matematika
Sistem pertidaksamaanlinear dan model matematika
 
Perkalian matriks
Perkalian matriksPerkalian matriks
Perkalian matriks
 
Penjumlahan dan pengurangan matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriksPenjumlahan dan pengurangan matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriks
 
Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamKurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islam
 
Penilaian authentik
Penilaian authentikPenilaian authentik
Penilaian authentik
 

Recently uploaded

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 

Transportasi vogel dan transhipment

  • 1. Kelompok 5 Ade Irma Iis Istiqomah Mega Chandrawati abdullah Novy Sri Hardiyanti Wina Ariyani
  • 3.  Supply : Persediaan  Demand : Kebutuhan  Penalty : Selisih biaya  Dummy Source : Supply > Demand  Dummy Destination : Supply < Demand
  • 4.  Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk- produk yang sama ditempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.  Metode Vogel merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan solusi yang optimal tetapi hanya sekali menentukan alokasi pada 1 sel maka alokasi tersebut tidak berubah lagi.
  • 5.  Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan ke dalam matriks transportasi.  Carilah perbedaan daari dua biaya terkecil pertama dan biaya terkecil kedua untuk setiap baris dan kolom.  Catatan:  Apabila dalam keadaan supply > demand atau supply < demand, maka akan ditambah kolom atau baris untuk tempat dummy. Kemudian untuk menentukan penalty pertama gunakan biaya pada kolom atau baris dummy sebagai biaya terkecil pertama. Tapi ingat! Untuk penalty berikutnya biaya terkecil petama tidak berlaku kembali pada biaya dibaris / kolom dummy.  Pilihlah satu nilai penalty yang terbesar diantara semua nilai penalty padakolom dan baris.  Isilah pada salah satu segiempat yang termasuk dalam kolom / baris terpilih yaitu pada segiempat yang mempunyai biaya terendah dan isikan sebanyak mungkin yang bisa dilakukan.  Jika salah satu baris / kolom sudah terisi penuh sesuai kapasitas maka selanjutnya hilangkan baris / kolom tersebut karena baris / kolom tidak mungkin diisi lagi.  kemudian tentukan kembali perbedaan biaya untuk kolom dan baris yang belum terisi.  Ulangi langkah-langkah diatas sampai semua baris dan kolom teralokasi.
  • 6. ⦁Supply < Demand ⦁Supply > Demand ⦁Supply = Demand
  • 7. Suatu persoalaan angkutan bahan-bahan pokok makanan dari kota-kota dipulau Jawa yaitu Bandung ,Semarang,Surabaya,Tegal dengan persediaan bahan makanan tiap kota masing-masing 600 ton,550 ton,800 ton, dan 250 ton. Pengangkutan bahan pokok makanan ditujukan ke 4 kota di luar pulau jawa, yaitu Maluku membutuhkan 700 ton,Malang 600 ton. Pengangkutan bahan makanan pokok ini dilakukan melalui kapal laut ke kota di luar pulau Jawa. Supply = Dummy
  • 8. Tujuan Asal Maluku Malang Yogyakarta Lampung Bandung 20 30 100 70 Semarang 10 50 60 10 Surabaya 50 80 15 90 Tegal 30 40 70 60 Persoalan ! 1. Tentukan Jumlah bahan pokok makanan dari tempat asal ke tempat tujuan penyaluran ! 2. Hitunglah jumlah biaya transport dari keseluruhan distribusi bahan pokok tersebut!
  • 9. Tujuan Asaal Malu ku Malang Yogya Lampu ng Supply Penalty Bandung 100 70 600 Semarang 10 50 60 550 Surabaya 80 90 800 Tegal 30 40 70 60 250 Demand 700 600 300 600 2200 Penalty 10 0 35 10 10 10 45 50 550 10 --- 10 0 35 10 10 10 55 10 15 300 - - 10 0 30 10 10 10 0 10 50 500 - - 10 0 0 10 10 10 10 10 20 200 - 30 400 200 - 50
  • 10.  Dari perhitungan metode vogel’s pada tabel transportasi diperoleh:  1. Jumlah bahan pokok makanan dari tempat asal ke tempat tujuan penyaluran adalah :  Dari Bandung ke Maluku = 200 ton  Dari Bandung ke Malang = 400 ton  Dari Semarang ke Lampung = 550 ton  Dari Surabaya ke Maluku = 500 ton  Dari Surabaya ke Yogyakarta = 300 ton  Dari Tegal ke Malang = 200 ton  Dari Tegal ke Lampung = 50 ton  Jumlah = 2200 ton
  • 11. ◦ 2. Keseluruhan biaya distribusi bahan makanan pokok ini dapat dinyatakan sebagai berikut :   Dari Bandung ke Maluku = 200 x 20 = Rp. 4000,-  Dari Bandung ke Malang = 400 x 30 = Rp. 12.000,-  Dari Semarang ke Lampung = 550 x 10 = Rp. 5.500,-  Dari Surabaya ke Maluku = 500 x 50 = Rp. 25.000,-  Dari Surabaya ke Yogyakarta = 300 x 15 = Rp. 4.500,-  Dari Tegal ke Malang = 200 x 40 = Rp. 8.500,-  Dari Tegal ke Lampung = 50 x 60 = Rp. 3.000,-  Jumlah = Rp. 62.000,-  Terbilang dalam ratusan rupiah : Rp. 6.200.000,- (Enam Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
  • 12. Suatu perusahaan negara ditugaskan untuk menyalurkan beras dari 3 gudang sebagai tempat asal.Jumlah beras adalah 230 ton, 150 ton dan 120 ton.Angkutan yang digunakan adalah truk Pengangkutan beras ditujukan ke 3 kota dimana masing-masing kota membutuhkan 150 ton, 210 ton dan 160 ton. Biaya angkutan beras per ton sudah ditentukan dalam ribuan rupiah seperti ditujukan pada tabel berikut ini: Dalam Ribuan Tujuan Asal K1 K2 K3 G1 20 30 40 G2 50 40 60 G3 20 30 40
  • 13. Solusi: Untuk penyaluran beras disini terdapat kebutuhan permulaan yang lebih besar dari persediaan sehingga perlu ditambahkan baris dummy sebagai penampung kelebihan kebutuhan beras yang kemudian disusun pada tabel transport berikut ini:
  • 14. Tujuan AsaalP K1 K2 K3 Suppl y Penalty Bandung 40 230 Semaran g 50 60 150 Surabaya 40 120 Dummy 0 0 Demand 150 210 160 Penalty 20 20 30 20 520 10 10 10 0 20 30 40 20 0 40 -- 10 10 10 0 0 0 150 - - 10 10 10 00 0 0 0 150 - 10 0 10 10 0 0 0 30 60 - 80 60
  • 15. SOLUSI 1. Transportasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Dari G1 ke K1 = 150 ton Dari G1 ke K3 = 80 ton Dari G2 ke K2 = 150 ton Dari G3 ke K2 = 60 ton Dari G3 ke K3 = 60 ton Kekurangan pada K3 sebanyak = 20 ton Jumlah = 520 ton Total beras yang diperlu didistribusikan sebnyak 520 ton, dengan catatan kekurangan pada kota K3 sebanyak 20 ton 2. angkutan beras dari gudang ke kota tujuan adalah sebagai berikut : G1K1 = 150 x 20 = Rp.3000,- GIKI = 80 X 40 = Rp.3200,- G2K2 = 150 X 40 = Rp. 7000,- G2K2 = 60 x 30 = Rp.1800,- G3K3 = 60 x 40 = Rp. 2400,- DK2 = 20 x 0 = Rp. 0,00,- Jumlah = Rp. 17.400,- Dalam Jutaan 17.400.000,- Terbilang tuju belas juta empat ratus ribu rupiah. Ini merupakan total biaya angkutan beras tersebut dengan menggunakan metode vogel’s
  • 16. Perusahaan pembangunan real estate (R) akan memperkirakan keseluruhan biaya transpor sekaligus pembelian bahan bangunan batu dan pasir dari tempat asal (A) untuk dimasukkan ke tempat bangunan real estate Persediaan bahan bangunan: Kebutuhan perusahaan pembangunan real estate (R) 1. A1 = 350 Ton 1. R1 = 350 Ton 2. A2 = 400 Ton 2. R2 = 500 Ton 3. A3 = 400 Ton 3. R3 = 250 Ton Supply > Dummy
  • 17. Persoalan : 1. Tentukan cara angkutan beras tersebut sampai kota yang dituju! 2. Berapakah jumlah biaya angkut beras untuk keseluruhan transportasi!
  • 18.
  • 19. Tujuan Asal K1 K2 K3 Du mm y Supply Penalty Bandung 22 24 0 350 Semaran g 19 21 0 400 Surabaya 30 36 400 Demand 350 500 250 Penalty 115050 21 18 22 4 2 3 0 0 50 - - 1 1 8 4 2 3 0 22 350- - 1 1 0 4 2 3 0 18 350 - 3 2 0 0 2 3 0 21 150 - 50 200
  • 20. 1. Dengan demikian diperoleh angkutan bahan bangunan untuk real estate sebagai berikut: Dari A1 ke R2 = 150 ton Dari A1 ke R3 = 200 ton Dari A2 ke R1 = 350 ton Dari A2 ke R3 = 50 ton DariA3 ke R2 = 350 ton Dari A3 kelebihan = 50 ton Jumlah = 1100 ton Angka diatas yang harus diangkut ,sedangkan persediaan pada sumber bahan bangunan A3 tersisa 50 ton. 2. Biaya seluruh pengangkutan bahan bangunan dari tempat asal (Sumber) ketempat real estate dapat dinyatakan sebagai berikut: Dari A1 ke R2 = 150 x 21= Rp.3.150, Dari A1 ke R3 = 200 x 24 = Rp.4.800,- Dari A2 ke R1 = 350 x 18 = Rp. 6.300,- Dari A2 ke R3 = 50 x 21 = Rp. 1.050,- Dari A3 ke R3 = 350 x 22 = Rp.7.700,- Dari A3 RD = 50 x 0 = Rp.0,00,- Jumlah = Rp. 23.000 Dalam Jutaan Rp. 23.000.000 Terbilang “Dua Puluh Tiga Juta Rupiah”
  • 21. Transhipment adalah suatu masalah transportasi dimana sebagian atau seluruh barang yang diangkut dari tempat asal tidak langsung dikirim ketempat tujuan tetapi melalui tempat transit (transshipment nodes) (Ab.Alkaff (ITS) :2016)
  • 22.  Buatlah pernyataan soal dalam bsentuk tabel  Pada langkah ini perlu diingat jika supply = demand maka disebut bentuk standar, namun jika supply ≠ demand maka disebut bentuk tidak standar. Oleh karena itu harus diberi tambahan permintaan (permintaan bohongan/dummy) sehingga jumlahnya sama. Karena permintaan semu, berarti tidak ada pengiriman sehingga biaya pengiriman = 0.  Untuk mencari kendala awal dapat dilakukan dengan metode “ujung kiri atas” (north west corner rule) atau metode barat laut yaitu memilih sel ujung kiri atas sebagai basis dan bergerak kekanan atau kebawah sesuai dengan batasan yang ada. Pada langkah ini perlu diingat bahwa :  Dimana; m = banyaknya pasokan dan n = banyaknya permintaan  jadi, jika jumlah variabel basis kurang maka tambah basis semu (nilai 0).
  • 23.  Tentukan nilai baris dan kolom dimana kolom pertama selalu diberi nilai 0 dan ditentukan berdasarkan persamaan :  Hitung nilai pada setiap sel yang bukan merupakan basis. Pada langkah ini perlu diingat, jika hasil tidak ada yang bernilai negative maka tabel optimal dan total biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin dapat ditentukan. Namun, jika terdapat yang bernilai neatif maka tabel belum optimal.  Mencari loop sel yang perlu direvisi  Ganti basis sesuai dengan loop (pada langkah ini perlu diingat, sel yang tidak terkena loop tetap). Kemudian isilah tabel pertama pada sel yang mempunyai nilai negative.  Lakukan langkah ke 3 dan 4  Jika tabel optimal, maka total biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin dapat ditentukan. (Ab.Alkaff (ITS) :2016)
  • 24. +10 3 -10 4 3 2 6 1 10 -10 5 +10 Berapakah biaya seminimal mungkin dan melewati jalur mana untuk mengantarkan pesanan tersebut? 1 JAKARTA 5 SEMARANG 4 MALANG 2 JOGYAKARTA 3 SURABAYA
  • 25. Sumber Tujuan (murni & perantara) Persediaan total D2 (YGY) D3 (SBY) D4 (MLG) D5 (SMG) S1 (JAKARTA) 2 4 M 3 10 S2 (YOGYA) 0 M 5 M 20 S3 (SURABAYA) 1 0 M 3 20 S4 (MALANG) M 2 0 6 30 Biaya Pengiriman : Label garis (jika ada garis) 0 jika node sama M (bil pos besar) jika tidak ada garis
  • 26. D2 (YGY) D3 (SBY) D4 (MLG) D5 (SMG) S1 (JKT) 2 10 4 M 3 10 S2 (YGY) 0 20 M 5 M 20 S3 (SRBY) 1 0 0 20 M 3 20 S4 (MLG) M 2 0 0 20 6 10 30 30 20 20 10 Tambah basis semu (nilai 0) Pengisian menyebabkan semua sel lain dalam baris dan kolom tidak bisa diisi lagi → basis kurang
  • 27. dimana VD2 (kolom D1) = 0 US1 + VD1 = US1 + 0 = 2 → US1 = 2 US2 + VD1 = US2 + 0 = 0 → US2 = 0 US3 + VD1 = US3 + 0 = 1 → US3 = 1 US3 + VD3 = 1 + VD3 = 0 → VD3 = -1 US4 + VD3 = US4 + (-1) = 2 → US4 = 3 US4 + VD4 = 3 + VD4 = 0 →VD4 = -3 US4 + VD5 = 3 + VD5 = 6 → VD5 = 3
  • 28. Kotak Indeks perbaikan = S1D3 4 – 2 – (-1) = 3 S1D4 M – 2 – (-3) = M + 1 S1D5 3 – 2 – 3 = -2 → Titik tolak perubahan S2D3 M – 0 – 1 (-1) = M + 1 S2D4 5 -0 – (-3) = 8 S2D5 M – 0 – 3 = M – 3 S3D4 M – 1 – (-3) = M + 2 S3D5 3 – 1 – 3 = -1 S4D2 M – 3 – 0 = M -3
  • 29. D2 (YGY) D3 (SBY) D4 (MLG) D5 (SMG) S1 (JKT) 2 10 (-) 4 M 3 (+) 10 S2 (YGY) 0 20 M 5 M 20 S3 (SBY) 1 0 (+) 0 (-) 20 M 3 20 S4 (MLG) M 2 (+) 0 0 20 6 10 (-) 30 30 20 20 10
  • 30. D2 (YGY) D3 (SBY) D4 (MLG) D5 (SMG) S1 (JKT) 2 0 4 M 3 10 10 S2 (YGY) 0 20 M 5 M 20 S3 (SBY) 1 10 0 10 M 3 20 S4 (MLG) M 2 10 0 20 6 30 30 20 20 10
  • 31.  VD2 = 0  US1 + VD2 = US1 + 0 = 2 → US1 = 2  US1 + VD2 = 2 + VD4 = 3 → VD4 = 1  US2 + VD2 = US2 + 0 = 0 → US2 = 0  US3 + VD2 = US3 + 0 = 1 → US3 = 1  US3 + VD3 = 1 + VD3 = 0 → VD3 = -1  US4 + VD3 = US4 + (-1) = 2 → US4 = 3  US4 + VD4 = 3 + VD4 = 0 → VD4 = -3
  • 32. Kotak Indeks perbaikan = S1D2 4 – 2 – (-1) = 3 S1D3 M – 2 – (-3) = M + 1 S2D2 M-0-(-1) = M+1 S2D3 5-0-(-3)=8 S2D4 M-0-1=M-1 S3D3 M-1-(-3)=M+2 S3D4 3-1-1=1 S4D1 M-3-0=M-3 S4D4 6-3-1=2
  • 33. D2 (YGY) D3 (SBY) D4 (MLG) D5 (SMG) S1 (JKT) 2 0 4 M 3 10 S2 (YGY) 0 20 M 5 M 20 S3 (SBY) 1 10 0 10 M 3 20 S4 (MLG) M 2 10 0 20 6 10 30 30 20 20 10 Pengiriman ke diri sendiri dihilangkan Pengiriman dengan jumlah barang = 0 dihilangkan
  • 34.
  • 35. 1. PT. Muara Jaya Indah memiliki pabrik di 2 tempat, yaitu Kota Kuningan dan Kota Bandung, sedangkan daerah pemasarannya meliputi Daerah Majalengka, Ciamis, dan Tasik. Kapasitas produksi di pabrik di Kota Kuningan adalah 600 unit dan kapasitas produksi pabrik di Kota Bandung adalah 1000 unit, permintaan produk untuk Majalengka, Ciamis, dan Tasik, masing-masing adalah 300, 600, dan 700 unit. Biaya kirim produk dari pabrik di Kota Kuningan ke Daerah Majalengka, Ciamis, dan Tasik, masing-masing adalah Rp.20, Rp.24, Rp.16. Sedangkan biaya kirim dari Kota Bandung ke Daerah Majalengka, Ciamis, dan Tasik masing- masing adalah Rp.14, Rp.20, dan Rp.28. PT. Muara Jaya Indah ingin mengetahui berapa banyak produk yang harus dikirim dari pabrik Kuningan dan Bandung ke daerah pemasaran agar diperoleh biaya minimum.
  • 36. 2. PT. Yamaha memiliki 3 pabrik motor di Singapura, Australia, dan Amerika dan 2 distributor utama di Malaysia dan Indonesia. Jumlah produksi motor tiap pabrik dalam satu bulan adalah 50 unit, 75 unit, dan 25 unit. Permintaan kedua distributor setiap bulannya masing-masing sejumlah 65 unit dan 85 unit. Biaya pengiriman tiap unit motor dari tiap pabrik ke tiap distributor ditunjukan pada tabel berikut: PABRIK DISTRIBUTOR Malaysia Indonesia Singapura 4000 5000 Australia 10000 7000 Amerika 6000 8000 Tentukan pendistribusian yang optimal (jumlah pengiriman mobil dari tiap pabrik setiap distributor dengan total biaya minimal)
  • 37. 3. Diketahui sebuah tabel transportasi sebagai berikut; tentukan distribusi barang yang optimal. Tujuan P Q R S Supply A 8 4 10 6 100 B 2 12 9 7 100 C 5 9 10 6 100 D 12 10 3 8 100 80 110 120 90
  • 38. 4. Perusahaan pembangunan real estate akan memperkirakan keseluruhan biaya transpot sekaligus pembelian bahan bangunan batu dan pasir dari tempat asal untuk dimasukan ke tempat bangunan real estate. Penelitian atas pembiayaan bahan bangunan tersebut dilakukan dengan memastikan kebutuhan dan persediaan sumber asal bahan bangunan yang kemudian disusun dalam suatu tabel transportasi berikut ini: Asal Tujuan R1 R2 R3 Dummy Persedi aan A1 44 42 48 0 700 A2 36 38 42 0 800 A3 60 44 72 0 800 Kebutuhan 700 1000 500 100 2300 Hitung jumlah biaya transport dari keseluruhan distribusi bahan pokok makanan tersebut!
  • 39. 1. PABRIK DISTRIBUTOR Persedia anMajalengka Ciamis Tasik Kuningan 300 300 600 Bandung - 300 700 1000 Kebutuhan 300 600 700 1600 20 14 24 20 16 28 KM = 0 Ri + Kj = Cij RK + KM = RK + 0 = 20 -> RK = 20 RK + KC = 20 + KC = 24 -> KC = 4 RB + KC = RB + 4 = 20 -> RB = 16 RB + KT = 16 + KT = 28 -> KT = 12 Indeks Perbaikan : RKKT = 16 – 20 – 12 = -16 -> titik tolak perubahan RBKM = 14 – 16 – 0 = -2
  • 40. PABRIK DISTRIBUTOR Persediaa nMajalengk a Ciamis Tasik Kuningan 300 300 600 Bandung - 300 700 1000 Kebutuhan 300 600 700 1600 20 14 24 20 16 28 +- + - PABRIK DISTRIBUTOR Persedia anMajaleng ka Ciamis Tasik Kuningan 300 300 600 Bandung - 600 400 1000 Kebutuh an 300 600 700 1600 20 14 24 20 16 28
  • 41. KM = 0 Ri + Kj = Cij RK + KM = RK + 0 = 20 ->RK = 20 RK + KT = 20 + KT = 16 -> RT = -4 RB + KT = RB + (-4) = 28 -> RB = 32 RB + KC = 32 + KC = 20 -> KC = -12 Indeks Perbaikan : RKKC= 24 – 20 – (-12)= 16 RBKM= 14 – 32 – 0 = -18 -> titik tolak perubahan PABRIK DISTRIBUTOR Persediaa n Majalengk a Ciamis Tasik Kuningan 300 300 600 Bandung - 600 400 1000 Kebutuhan 300 600 700 1600 20 14 20 24 16 28
  • 42. PABRIK DISTRIBUTOR Persediaa nMajalengk a Ciamis Tasik Kuningan 600 600 Bandung 300 600 100 1000 Kebutuh an 300 600 700 1600 PABRIK DISTRIBUTOR Persediaan Majalengka Ciamis Tasik Kuningan 300(-) (+)300 600 Bandung (+) 600 (-)400 1000 Kebutuhan 300 600 700 1600 20 24 14 20 16 28
  • 43. PABRIK DISTRIBUTOR Persediaan Majalengka Ciamis Tasik Kuningan 600 600 Bandung 300 600 100 1000 Kebutuhan 300 600 700 1600 20 24 16 2014 28 KM = 0 Ri + Kj = Cij RB + KM = RB + 0 = 14 -> R2 = 14 RB + KC = 14 + KC = 20 ->KC = 6 RB + KT = 14 + KT = 28 -> KT = 14 RK + KT = RK + 14 = 16 -> RK = 2 Indeks Perbaikan : RKKM = 20 – 2– 0 = 18 RKKC = 24 – 2 – 6 = 16 -> titik tolak perubahan
  • 44. Karena sudah tidak ada nilai yang negatif maka biaya transportnya adalah : =600(16) + 300(14) + 600(20) +100(28) =9.600 + 4.200 + 12.000 + 2.800 =Rp. 28.600
  • 45. Tujuan penalti P Q R S supply A 100 100 2 2 2 0 0 B 80 100 5 5 2 2 3 C 10 90 100 1 1 3 3 1 D 100 100 5 0 0 0 0 de ma nd 80 110 120 90 400 pen alti 3 3 0 0 0 5 5 5 3 3 6 1 1 1 1 0 0 0 1 0 8 4 10 6 2 12 9 7 1095 12 6 310 8 =100(4)+80(2)+20(9)+10(9)+90(6)+100(3) =400+160+180+90+560+300=1.690
  • 46. Asal tujuan Dummy Persediaa n Penalti R1 R2 R3 A1 - 300 400 - 0 700 42 2 2 6 A2 700 - 100 - 0 800 36 2 2 4 A3 - 700 - 100 0 800 44 16 0 0 Kebutuhan 700 1000 500 - 100 2300 penalti 8 8 8 0 4 4 4 4 6 6 6 6 Biaya transport adalah 300(42) + 400(48) + 700(36) + 100(42) + 700(44) + 100(0) = Rp. 92.000 44 42 48 423836 60 44 72
  • 47. TERIMAKASIH SEMOGA ILMU YANG KITA DAPATKAN HARI INI BERMANFAAT UNTUK DIRI KITA DAN ORANG LAIN..AAMIIN 