2. PENGERTIAN PENUGASAN TIDAK SEIMBANG
• Dalam Masalah Penugasan, sering kalai
Dijumpai Ketidak seimbangan antara jumlah
baris dan kolom. Jika Terjadi demikian maka
untuk memenuhi persyaratan tersebut
baris/kolom yang tidak sesuai harus
ditambahkan dengan variabel dummy dengan
nilai tiap sel adalah 0
3. Contoh
Jasmine Fashion merupakan sebuah butik
terkenal yang menjual pakaian “Handmade”.
Saat ini, Jasmine Fashion memiliki 4 pegawai
dengan pekerjaan yang berbeda. Perusahaan
merencanakan menambah pedawai baru
untuk mengisi kekosongan pekerjaan.
Berikut merupakan data biaya harian para
pegawai (dalam ribuan rupiah) dalam
melaksanakan pekerjaannya :
4. Tabel.1. berikut :
PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 26 36 40 30 28
Alda 18 50 34 40 22
Firman 28 40 30 42 20
Sailendra 20 30 36 32 18
a. Tentukan pekerjaan apa yang memerlukan penambahan
karyawan baru.
b. Tentukan alokasi pekerjaan masing-masing karyawan beserta
biayanya.
5. PENYELESAIAN
Karena baris tidak sama dengan kolom, maka ada
penambahan variable dummy pada baris
Tabel 2.
PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 26 36 40 30 28
Alda 18 50 34 40 22
Firman 28 40 30 42 20
Sailendra 20 30 36 32 18
Dummy 0 0 0 0 0
6. Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
1. Masing-masing baris cari angka
terkecil kemudian selisihkan angka
terkecil tersebut pada angka-angka
lainnya di baris tersebut. Sehingga
diperoleh matrik tabel 2 berikut.
7. PENYELESAIAN
Karena baris tidak sama dengan kolom, maka ada
penambahan variable dummy pada baris
Tabel 3
PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 0 10 14 4 2
Alda 0 32 16 22 4
Firman 8 20 10 22 0
Sailendra 2 12 18 14 0
Dummy 0 0 0 0 0
Karena pada kolom telah memiliki angka 0, maka proses eksekusi
terhadap kolom diabaikan.
8. PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 0 10 14 4 2
Alda 0 32 16 22 4
Firman 8 20 10 22 0
Sailendra 2 12 18 14 0
Dummy 0 0 0 0 0
Tabel 4
9. Langkah berikutnya
• Memilih elemen terkecil yang belum terliput
garis-garis (arsiran, atau pada contoh diatas = 4)
kemudian kurangi angka-angka yang tidak
terlewati garis buatan (arsiran) tersebut dengan
angka terkecil tersebut dan tambahakan angka
terkecil tersebut pada angka yang terletak pada
perpotongan garis/arsiran (terkena dua
garis/arsiran). Jadi hasil perbaikannya adalah 4
pada baris Sailendra, Matrik yang telah direvisi
dapat dilihat pada tabel 5 yang didapat dengan
mengikuti prosedur diatas.
10. PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 0 6 10 0 2
Alda 0 28 12 18 4
Firman 8 16 6 18 0
Sailendra 2 8 14 10 0
Dummy 4 0 0 0 4
Tabel 5
11. PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 6 6 10 0 8
Alda 0 22 6 12 4
Firman 8 10 0 12 0
Sailendra 2 2 8 4 0
Dummy 10 0 0 0 10
Tabel 7
Karena jumlah garis buatan/arsiran sama dengan jumlah baris/kolom
maka penyelesaian telah optimal.
12. Alokasi Pekerjaan
Aldi Pekerjaan D
Alda Pekerjaan A
Firman C atau E (karena pekerjaan E telah
dikerjakan Sailendra, maka Firman
melakukan pekerjaan C)
Sailendra pekerjaan E
Dummy pekerjaan B atau C atau D (karena
pekerjaan C dan D telah diambil
oleh Firman dan Aldi, maka
pekerjaan yang belum ada
pegawaianya adalah pekerjaan B.