SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Masalah Transportasi dan Penugasan
Model Transportasi
Model transportasi diformulasikan sebagai berikut:
 Suatu barang dipindahkan dari pemasok ke
  konsumen/permintaan dengan biaya seminimum
  mungkin.
 Target yang dituju adalah biaya transportasi
  minimum
 Solusi model transportasi adalah dengan metode
  biaya minimum dan persamaan linear.
Model Transportasi Seimbang
Sebuah peternakan kambing memasok hewan kurban ke kota-kota seperti
Jakarta, Tangerang, Bekasi. Hewan kurban dipasok dari daerah-daerah seperti
Bogor, Cianjur dan Depok. Berikut ini adalah tabel permintaan dan penawaran
hewan kurban beserta biaya transportasi antar kota pemasok dengan kota
pelanggan:

   Peternak                        Lokasi                        Penawaran
                   Jakarta        Tangerang       Bekasi
Bogor                        $8               5            6            120
Cianjur                      15             10             12             80
Depok                        3                9            10             80
Permintaan                150               70             60           280

Tentukan biaya transportasi minimum yang dikeluarkan peternak?
Metode biaya minimum

    Peternak                        Lokasi                       Penawaran
                    Jakarta        Tangerang       Bekasi
  Bogor               70      $8       50      5            6        50   120
  Cianjur                     15       20 10          60    12       60   80
  Depok               80      3            9                10            80
  Permintaan               150               70             60            280

Jakarta dipasok dari Depok (80 kambing) dan Bogor (70 kambing)
Tangerang dipasok dari Bogor (50 kambing) dan Cianjur (20 kambing)
Bekasi dipasok dari Cianjur (60 kambing)

Biaya Transportasi = 80x3 + 70x8 + 50x5 + 20x10 + 60x12 = 1970
Metode program linear
  Peternak                           Lokasi                         Penawaran
                Jakarta (A)       Tangerang (B)    Bekasi (C)
Bogor (1)                 $8                  5                 6         120
Cianjur (2)               15                  10            12             80
Depok (3)                     3               9             10             80
Permintaan               150                  70            60            280

Minimalkan: 8x1A+5x1B+6x1C+15x2A+10x2B+12x2C+3x3A+9x3B+10x3C
Dengan batasan:
        x1A+x1B+x1C=120
        x2A+x2B+x2C=80
        x3A+x3B+x3C=80
        x1A+x2A+x3A=150
        x1B+x2B+x3B=70
        x1C+x2C+x3C=60
                   xij≥0
Model Transportasi Tidak Seimbang
(Excess Supply)
Sebuah peternakan kambing memasok hewan kurban ke kota-kota seperti
Jakarta, Tangerang, Bekasi. Hewan kurban dipasok dari daerah-daerah seperti
Bogor, Cianjur dan Depok. Berikut ini adalah tabel permintaan dan penawaran
hewan kurban beserta biaya transportasi antar kota pemasok dengan kota
pelanggan:

   Peternak                        Lokasi                        Penawaran
                   Jakarta        Tangerang       Bekasi
Bogor                        $8               5            6            120
Cianjur                      15             10             12           100
Depok                        3                9            10             80
Permintaan                150               70             60    280    300

Tentukan biaya transportasi minimum yang dikeluarkan peternak?
Model Transportasi Tidak Seimbang
  Peternak                      Lokasi                        Penawaran
             Jakarta       Tangerang     Bekasi       Dummy
Bogor              $8              5              6       0         120
Cianjur            15             10          12          0         100
Depok                  3           9          10          0          80
Permintaan        150             70          60         20         300
Model Transportasi Tidak Seimbang
(Excess Demand)
Sebuah peternakan kambing memasok hewan kurban ke kota-kota seperti
Jakarta, Tangerang, Bekasi. Hewan kurban dipasok dari daerah-daerah seperti
Bogor, Cianjur dan Depok. Berikut ini adalah tabel permintaan dan penawaran
hewan kurban beserta biaya transportasi antar kota pemasok dengan kota
pelanggan:

   Peternak                        Lokasi                        Penawaran
                   Jakarta        Tangerang       Bekasi
Bogor                        $8               5            6            120
Cianjur                      15             10             12             80
Depok                        3                9            10             80
Permintaan                150            100               60    310    280

Tentukan biaya transportasi minimum yang dikeluarkan peternak?
Model Transportasi Tidak Seimbang
  Peternak                  Lokasi                     Penawaran
             Jakarta       Tangerang      Bekasi
Bogor              $8                5             6         120
Cianjur            15                10        12            100
Depok                  3             9         10             80
Dummy                  0             0             0          30
Permintaan        150            100           60            310
Model Penugasan
   Model penugasan adalah model khusus dari suatu
    model program linear ang serupa dengan model
    transportasi.
   Perbedaannya adalah dalam model penugasan
    penawaran pada tiap sumber dan permintaan pada
    setiap tempat tujuan dibatasi sebanyak satu unit
    barang/orang saja.
Kasus Model Penugasan
Setelah dilakukan rolling di empat kota selama satu tahun, didapat rata-rata
penjualan komputer bulanan dari masing-masing manajer yang tertera pada
tabel. Perusahaan ingin menetapkan keempat manajer tersebut berdasarkan
kinerja penjualan. Tempatkan para manajer tersebut pada lokasi yang sesuai



       Manajer                           Lokasi
                      Jakarta    Tangerang      Bekasi      Depok
   Asep                    210           90           180       160
   Babay                   100           70           130       200
   Cecep                   175          105           140       170
   Dadang                   80           65           105       120
Metode Hasil Maksimum
   Manajer                         Lokasi
                 Jakarta   Tangerang        Bekasi     Depok
Asep                 210           90            180     160
Babay                100           70            130     200
Cecep                175          105            140     170
Dadang                80           65            105     120



Jumlah Omzet = 210 + 200 + 140 + 65 = 615
Metode program linear
  Manajer                             Lokasi
              Jakarta (A)   Tangerang (B)   Bekasi (C)    Depok (D)
 Asep (1)             210              90          180           160
 Babay (2)            100              70          130           200
 Cecep (3)            175            105           140           170
 Dadang (4)            80              65          105           120

 Maksimalkan:
 210x1A+90x1B+180x1C+160x1D+100x2A+70x2B+130x2C+200x2D
 +175x3A+105x3B+140x3C+170x3D+80x4A+65x4B+105x4C+120x4D
 Dengan batasan:
         x1A+x1B+x1C+x1D=1       x1A+x2A+x3A+x4A=1
         x2A+x2B+x2C+x2D=1       x1B+x2B+x3B+x4B =1
         x3A+x3B+x3C+x3D=1       x1C+x2C+x3C+x4C =1
         x4A+x4B+x4C+x4D=1       x1D+x2D+x3D+x4D=1
                           xij≥0

More Related Content

What's hot

Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programmingChan Rizky
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektifSimon Patabang
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANNajibullah Al Farisy
 
Program Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah StagecoachProgram Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah StagecoachIbnu Khayath Farisanu
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2unesa
 
Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3THALITAVERONA
 
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiNailul Hasibuan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roFransiska Puteri
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonNarwan Ginanjar
 

What's hot (20)

Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programming
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Model transportasi
Model transportasiModel transportasi
Model transportasi
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
4. program integer
4. program integer4. program integer
4. program integer
 
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
 
Program Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah StagecoachProgram Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah Stagecoach
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2
 
Pertemuan x penugasan tidak seimbang
Pertemuan x  penugasan tidak seimbangPertemuan x  penugasan tidak seimbang
Pertemuan x penugasan tidak seimbang
 
Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3
 
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Model transportasi metode least cost
Model transportasi metode least costModel transportasi metode least cost
Model transportasi metode least cost
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
 

More from Nadia Rahmatul Ummah (20)

Kebijakan ekonomi umar
Kebijakan ekonomi umarKebijakan ekonomi umar
Kebijakan ekonomi umar
 
1 pengantar statistik
1 pengantar statistik1 pengantar statistik
1 pengantar statistik
 
Silabus PSI
Silabus PSI Silabus PSI
Silabus PSI
 
14. manajemen persediaan
14. manajemen persediaan14. manajemen persediaan
14. manajemen persediaan
 
Penerapan syariat islam
Penerapan syariat islamPenerapan syariat islam
Penerapan syariat islam
 
Prepositions
PrepositionsPrepositions
Prepositions
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
 
13. analisis antrean
13. analisis antrean13. analisis antrean
13. analisis antrean
 
9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)
9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)
9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank
 
Actuating leadership
Actuating leadershipActuating leadership
Actuating leadership
 
Akuntansi kas
Akuntansi kasAkuntansi kas
Akuntansi kas
 
Landasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalan
Landasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalanLandasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalan
Landasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalan
 
Fatwa & mujtahid
Fatwa & mujtahidFatwa & mujtahid
Fatwa & mujtahid
 
Presentation psi
Presentation psiPresentation psi
Presentation psi
 
7. manajemen proyek
7. manajemen proyek7. manajemen proyek
7. manajemen proyek
 
6. analisis jaringan
6. analisis jaringan6. analisis jaringan
6. analisis jaringan
 
6. analisis jaringan
6. analisis jaringan6. analisis jaringan
6. analisis jaringan
 
Pengantar Akuntansi II pert 1
Pengantar Akuntansi II pert 1Pengantar Akuntansi II pert 1
Pengantar Akuntansi II pert 1
 

5. masalah transportasi dan penugasan

  • 2. Model Transportasi Model transportasi diformulasikan sebagai berikut:  Suatu barang dipindahkan dari pemasok ke konsumen/permintaan dengan biaya seminimum mungkin.  Target yang dituju adalah biaya transportasi minimum  Solusi model transportasi adalah dengan metode biaya minimum dan persamaan linear.
  • 3. Model Transportasi Seimbang Sebuah peternakan kambing memasok hewan kurban ke kota-kota seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi. Hewan kurban dipasok dari daerah-daerah seperti Bogor, Cianjur dan Depok. Berikut ini adalah tabel permintaan dan penawaran hewan kurban beserta biaya transportasi antar kota pemasok dengan kota pelanggan: Peternak Lokasi Penawaran Jakarta Tangerang Bekasi Bogor $8 5 6 120 Cianjur 15 10 12 80 Depok 3 9 10 80 Permintaan 150 70 60 280 Tentukan biaya transportasi minimum yang dikeluarkan peternak?
  • 4. Metode biaya minimum Peternak Lokasi Penawaran Jakarta Tangerang Bekasi Bogor 70 $8 50 5 6 50 120 Cianjur 15 20 10 60 12 60 80 Depok 80 3 9 10 80 Permintaan 150 70 60 280 Jakarta dipasok dari Depok (80 kambing) dan Bogor (70 kambing) Tangerang dipasok dari Bogor (50 kambing) dan Cianjur (20 kambing) Bekasi dipasok dari Cianjur (60 kambing) Biaya Transportasi = 80x3 + 70x8 + 50x5 + 20x10 + 60x12 = 1970
  • 5. Metode program linear Peternak Lokasi Penawaran Jakarta (A) Tangerang (B) Bekasi (C) Bogor (1) $8 5 6 120 Cianjur (2) 15 10 12 80 Depok (3) 3 9 10 80 Permintaan 150 70 60 280 Minimalkan: 8x1A+5x1B+6x1C+15x2A+10x2B+12x2C+3x3A+9x3B+10x3C Dengan batasan: x1A+x1B+x1C=120 x2A+x2B+x2C=80 x3A+x3B+x3C=80 x1A+x2A+x3A=150 x1B+x2B+x3B=70 x1C+x2C+x3C=60 xij≥0
  • 6. Model Transportasi Tidak Seimbang (Excess Supply) Sebuah peternakan kambing memasok hewan kurban ke kota-kota seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi. Hewan kurban dipasok dari daerah-daerah seperti Bogor, Cianjur dan Depok. Berikut ini adalah tabel permintaan dan penawaran hewan kurban beserta biaya transportasi antar kota pemasok dengan kota pelanggan: Peternak Lokasi Penawaran Jakarta Tangerang Bekasi Bogor $8 5 6 120 Cianjur 15 10 12 100 Depok 3 9 10 80 Permintaan 150 70 60 280 300 Tentukan biaya transportasi minimum yang dikeluarkan peternak?
  • 7. Model Transportasi Tidak Seimbang Peternak Lokasi Penawaran Jakarta Tangerang Bekasi Dummy Bogor $8 5 6 0 120 Cianjur 15 10 12 0 100 Depok 3 9 10 0 80 Permintaan 150 70 60 20 300
  • 8. Model Transportasi Tidak Seimbang (Excess Demand) Sebuah peternakan kambing memasok hewan kurban ke kota-kota seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi. Hewan kurban dipasok dari daerah-daerah seperti Bogor, Cianjur dan Depok. Berikut ini adalah tabel permintaan dan penawaran hewan kurban beserta biaya transportasi antar kota pemasok dengan kota pelanggan: Peternak Lokasi Penawaran Jakarta Tangerang Bekasi Bogor $8 5 6 120 Cianjur 15 10 12 80 Depok 3 9 10 80 Permintaan 150 100 60 310 280 Tentukan biaya transportasi minimum yang dikeluarkan peternak?
  • 9. Model Transportasi Tidak Seimbang Peternak Lokasi Penawaran Jakarta Tangerang Bekasi Bogor $8 5 6 120 Cianjur 15 10 12 100 Depok 3 9 10 80 Dummy 0 0 0 30 Permintaan 150 100 60 310
  • 10. Model Penugasan  Model penugasan adalah model khusus dari suatu model program linear ang serupa dengan model transportasi.  Perbedaannya adalah dalam model penugasan penawaran pada tiap sumber dan permintaan pada setiap tempat tujuan dibatasi sebanyak satu unit barang/orang saja.
  • 11. Kasus Model Penugasan Setelah dilakukan rolling di empat kota selama satu tahun, didapat rata-rata penjualan komputer bulanan dari masing-masing manajer yang tertera pada tabel. Perusahaan ingin menetapkan keempat manajer tersebut berdasarkan kinerja penjualan. Tempatkan para manajer tersebut pada lokasi yang sesuai Manajer Lokasi Jakarta Tangerang Bekasi Depok Asep 210 90 180 160 Babay 100 70 130 200 Cecep 175 105 140 170 Dadang 80 65 105 120
  • 12. Metode Hasil Maksimum Manajer Lokasi Jakarta Tangerang Bekasi Depok Asep 210 90 180 160 Babay 100 70 130 200 Cecep 175 105 140 170 Dadang 80 65 105 120 Jumlah Omzet = 210 + 200 + 140 + 65 = 615
  • 13. Metode program linear Manajer Lokasi Jakarta (A) Tangerang (B) Bekasi (C) Depok (D) Asep (1) 210 90 180 160 Babay (2) 100 70 130 200 Cecep (3) 175 105 140 170 Dadang (4) 80 65 105 120 Maksimalkan: 210x1A+90x1B+180x1C+160x1D+100x2A+70x2B+130x2C+200x2D +175x3A+105x3B+140x3C+170x3D+80x4A+65x4B+105x4C+120x4D Dengan batasan: x1A+x1B+x1C+x1D=1 x1A+x2A+x3A+x4A=1 x2A+x2B+x2C+x2D=1 x1B+x2B+x3B+x4B =1 x3A+x3B+x3C+x3D=1 x1C+x2C+x3C+x4C =1 x4A+x4B+x4C+x4D=1 x1D+x2D+x3D+x4D=1 xij≥0