SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
KULIAH BAB VI



 PELUANG
RUANG SAMPEL
        Ruang sampel adalah himpunan semua
        kemungkinan hasil suatu percobaan.
        Umumnya dilambangkan dengan huruf S
   Contoh:
   a. Pelemparan uang logam, S = {G,A}, dengan
      G = gambar, A = angka.
   b. Percobaan dadu dapat memiliki 2 S,
      S1 = {1,2,3,4,5,6} atau S2 = {genap, ganjil}. S1
      lebih baik daripada S2
c. Menggunakan diagram pohon (slide berikut)
   d. Untuk ruang sampel besar, dijelaskan melalui
      pernyataan, misalnya: S = {x | x adalah kota
      berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa}
Untuk memudahkan menyusun ruang sampel dari
pengambilan 3 jenis produk secara acak untuk
diperiksa cacat (C) atau tidak (T) sebaiknya
menggunakan diagram pohon. Dari diagram di bawah
didapat S = {CCC, CCT,CTC,CTT,TCC,TCT,TTC,TTT}

   Produk 1   Produk 2   Produk 3   Titik Sampel
                              C        CCC
                   C          T
         C                             CCT
                              C        CTC
                   T
                              T        CTT
                              C        TCC
                   C          T
         T                             TCT
                              C        TTC
                   T          T        TTT
KEJADIAN
Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang
sampel. Misalnya, ruang sampel = {1, 2, 3, 4, 5, 6},
kejadian A = {2, 3, 5}
Kejadian sederhana adalah kejadian yang
himpunannya hanya terdiri dari satu titik sampel
Kejadian majemuk adalah gabungan beberapa
kejadian sederhana
Misalnya, ruang sampel dari sebuah kartu bridge
berdasar gambar S = {skop, heart, cover, diamond},
maka kejadian sederhana A = {heart} dan kejadian
majemuk B = {kartu merah} atau B = {heart, diamond}
PENGOLAHAN THD KEJADIAN
Irisan dua kejadian A dan B, dilambangkan dengan
A∩B, adalah kejadian yang mengandung semua
unsur persekutuan kejadian A dan B
Contoh:
a. A = {1,2,3,4,5} dan B = {2,4,6,8} maka A∩B = {2,4}
b. P = {a,e,i,o,u} dan Q = {r,s,t} maka P∩Q = ∅

Dua kejadian A dan B dikatakan saling terpisah bila
A∩B = 0 ; artinya A dan B tidak memiliki unsur
persekutuan.
Contoh: kejadian A = {2,4,6} dan B = {1,3,5}. Karena
tak ada unsur persekutuan, dikatakan saling terpisah
Paduan (gabungan) dua kejadian A dan B, diberi
lambang A∪B, adalah kejadian yang mencakup
semua anggota A atau B atau keduanya
Contoh:
Jika A = {2,3,5,8} dan B = {3,6,8} maka A∪B = {2,3,5,6,8}
Jika M = {x: 3<x<9} dan N = {y: 5<y<12} maka
    M∪N = {z: 3<z<12}
Komplemen suatu kejadian A relatif terhadap S
adalah himpunan semua anggota S yang bukan A.
Komplemen A dilambangkan A’
Contoh:
Jika S = {buku, rokok, uang} dan A = {buku}
maka A’ = {rokok, uang}
DALIL-DALIL DARI DEFINISI TERSEBUT:

   1. A ∩ ∅ = ∅        5. S’ = ∅

    2. A ∪ ∅ = A       6. ∅ ‘ = S

    3. A ∩ A’ = ∅      7. (A’)’ = A

    4. A ∪ A’ = S
LATIHAN
1. Daftarkan semua anggota ruang sampel berikut ini:
   a. Himpunan bilangan bulat antara 1 dan 50 yang
      habis dibagi 8
   b. Himpunan S = { x | x2 + 4x – 5 = 0}
   c. Himpunan semua hasil percobaan bila sekeping
      uang logam dilemparkan sampai sisi angka
      muncul atau sisi gambar muncul 3 kali
   d. Himpunan S = { x | 2x – 4 = 0 dan x < 1}
2. Sebuah percobaan melempar 2 dadu, hijau dan
   merah, yang dicatat adalah kedua bilangan
   yang muncul. Bila x = hasil dari dadu hijau dan
   y = hasil dadu merah, tuliskan ruang sampel S.

  a. dengan mendaftar semua unsurnya dalam
     bentuk (x,y)
  b. dengan menggunakan catatan pembangun
     himpunan
3. Sebuah percobaan berupa pelemparan dadu yang
   diikuti pelemparan sekeping uang logam 1X, bila
   bilangan yang muncul genap, dan 2X bila ganjil.
   Gunakan notasi, misalnya 4G, untuk menyatakan
   kejadian sederhana bahwa pelemparan dadu
   menghasilkan bilangan 4 dan pelemparan uang
   menghasilkan sisi gambar, dan 3GA bila
   pelemparan dadu menghasilkan bilangan 3 diikuti
   munculnya sisi gambar dan angka pada 2X
   pelemparan uang berikutnya.
  Daftarkan semua unsur ruang sampel dengan
  notasi tersebut di atas. (semua ada 18 unsur).
4. Untuk ruang sampel pada latihan 3,

  a. daftarkan semua unsur kejadian A bahwa
     bilangan < 3 muncul pada pelemparan dadu

  b. daftarkan semua unsur kejadian B bahwa sisi
     angka muncul 2X

  c. daftarkan semua unsur kejadian A’
  d. daftarkan semua unsur kejadian A’ ∩ B

  e. daftarkan semua unsur kejadian A ∪ B
5. Bila diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9},
   A = {2, 4, 7, 9}, B = {1, 3, 5, 7, 9}, C = {2, 3, 4, 5},
   dan D = {1, 6, 7}, daftarkan semua unsur
   kejadian berikut
   a. A’ ∪ C        c. (S ∩ B’)’           e. (B ∩ C’) ∪ A
   b. B ∩ C’        d. (C’ ∩ D) ∪ B        f. A ∩ C ∩ D’

6. Bila S = {x0 < x < 12}, M = {x1 < x < 9},
   dan        N = {x0 < x < 5}, tentukan:
   a. M ∪ N         b. M ∩ N            c. M’ ∩ N’
MENCACAH TITIK SAMPEL
Dalil 1: Kaidah penggandaan. Bila suatu operasi
dapat dilakukan dalam n1 cara, dan bila untuk
setiap cara tersebut dapat dilakukan operasi kedua
dalam n2 cara maka kedua operasi itu secara
bersama dapat dilakukan dalam n1n2 cara

Contoh: Bila 2 dadu dilemparkan bersamaan
sekali, maka keduanya dapat mendarat dengan
6.6 = 36 cara
Dalil 2: Kaidah penggandaan umum. Bila suatu
operasi dapat dilakukan dalam n1 cara, bila untuk
setiap cara tersebut dapat dilakukan operasi kedua
dalam n2 cara, bila untuk setiap pasangan dua cara
yang pertama dapat dilakukan operasi ketiga dalam
n3 cara, dan seterusnya, maka k operasi dalam
urutan tersebut dapat dilakukan dalam n1n2....nk cara
Contoh: Berapa banyak bil. genap yang terdiri atas 3
angka dapat dibentuk dari angka 1,2,5,6, dan 9 bila
setiap angka hanya digunakan boleh sekali?
Jawab: Karena bil. genap, angka satuan hanya
menggunakan 2 bilangan. Puluhan 4 bilangan dan
ratusan 3 bilangan. Jadi jumlah bilangan = 2x4x3 =
24 bilangan genap
PERMUTASI
Permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk oleh
keseluruhan atau sebagian dari sekumpulan benda.
Misalnya, dari 3 huruf A, B, dan C, kemungkinan
permutasinya adalah ABC, ACB, BAC, BCA, CAB,
dan, CBA. Terdapat 6 susunan yang berbeda
Dalil 3: Banyaknya permutasi n benda yang
berbeda adalah n!
Contoh: Banyaknya permutasi dari 4 huruf a, b, c,
dan d = 4! = 4x3x2x1 = 24
Dalil 4: Banyaknya permutasi akibat pengambilan r
benda dari n benda yang berbeda adalah
                 n!
       nPr =
               (n – r)!
Contoh: Dari 20 kupon lotre diambil 2 kupon untuk
menentukan hadiah pertama dan kedua. Hitung
banyaknya titik sampel

Jawab: Banyak titik sampel adalah:
          20!      20!   20x19x18!
20P2 =           =     =           = 20 x 19 = 380
       (20 – 2)!   18!      18!
Dalil 5: Banyaknya permutasi n benda yang berbeda
yang disusun dalam suatu lingkaran adalah (n-1) !
Dalil 6: Banyaknya permutasi yang berbeda dari n
benda yang n1 di antaranya berjenis ke-1, n2 berjenis
ke2, .... nk berjenis ke-k adalah :
                 n!
           n1! n2! ….. nk!
Contoh: Berapa banyak susunan yang berbeda bila
ingin dibuat rangkaian lampu hias dari 3 merah, 4
kuning, dan 2 biru?
Jawab: Banyaknya susunan berbeda
            9!
       =          = 1.260
         3! 4! 2!
Dalil 7: Banyaknya cara menyekat sekumpulan n
benda ke dalam r sel, dengan n1 unsur dalam sel ke-
1, n2 unsur dalam sel ke-2, dan seterusnya adalah
         n                   n!
                     =
    n1, n2, ... nr     n1! n2! ….. nk!
   dimana n1 + n2 + ... + nr = n
Contoh: Berapa banyak cara 7 orang dapat
menginap dalam 1 kamar tripel dan 2 kamar dobel?
Jawab: Banyaknya kemungkinan sekatan ada:
      7         7!
           =          = 210
   3, 2, 2   3! 2! 2!
Dalil 8: Banyaknya kombinasi r benda dari n benda
yang berbeda adalah adalah
                   n!
         nCr =
               r! (n – r)!
Contoh: dari 4 siswa dan 3 siswi, hitung banyaknya
kombinasi jika dipilih 2 siswa dan 1 siswi
Jawab:
                                               4!
Banyaknya cara memilih 2 dari 4 siswa = 4C2 =       =6
                                              2! 2!
                                               3!
Banyaknya cara memilih 1 dari 3 siswi = 3C1 =       =3
                                              1! 2!
Dengan dalil 1 diperoleh kombinasi seluruhnya
= 6.3 = 18 cara.
LATIHAN
1. Selesai rapat kerja, peserta ditawari paket wisata.
   Setiap hari, selama 3 hari, tersedia 6 paket. Berapa
   banyak susunan paket wisata yang dapat dipilih
   setiap peserta?
2. Suatu percobaan melempar sebuah dadu diikuti
   dengan mengambil satu huruf secara acak dari abjad,
   ada berapa titik sampel dalam ruang sampelnya?
3. Sebuah perusahaan real estate menawarkan 3 tipe
   rumah, 3 macam sistem pemanasan, dan 2 bentuk
   garasi. Berapa banyak rancangan rumah yang
   tersedia?
3. Berapa banyak permutasi berbeda dapat disusun
   dari huruf dalam kata “infinity”?
4. Berapa macam susunan antrian dapat dibentuk bila,
   a. 6 orang mengantri bis?
   b. 3 orang tertentu berkeras untuk saling
      berdekatan?
   c. 2 orang tertentu tidak mau saling berdekatan?

5. Berapa banyak bilangan yang tersusun atas 3 angka
   dapat dibuat dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 bila
   setiap angka hanya boleh digunakan satu kali.
6. Berapa banyak cara menanam 3 pohon jeruk, 4
   rambutan, dan 2 mangga sepanjang batas kebun
   bila tidak dibedakan antara tanaman sejenis?
7. 9 orang pergi menggunakan 3 mobil, masing-masing
   berkapasitas 2, 4, dan 5 orang. Ada berapa cara
   mengangkut ke-9 orang menggunakan 3 mobil itu?
8. Berapa macam cara memilih 3 calon dari 8 pelamar
   yang berkualitas sama?
9. Dari 4 pria dan 5 wanita, berapa banyak kemungkinan
   susunan panitia yang terdiri atas 3 orang dapat
   dibentuk, dengan 2 pria dan 1 wanita, bila salah satu
   pria tersebut harus duduk dalam panitia
PELUANG SUATU KEJADIAN
Dalil 9 : Seandainya kejadian A terjadi dalam n cara
dari seluruh N cara yang mungkin yang memiliki
peluang sama, maka peluang terjadinya peristiwa itu
(disebut kesuksesan) dinyatakan oleh:
                  n
           P(A) =
                  N
Peluang tidak terjadinya kejadian tersebut
(disebut kegagalan) dinyatakan oleh
                                    n
           P(bukan A) = P(∼A) = 1 –   = 1 – P(A)
                                    N
Jadi, P(A) + P(∼A) = 1
Peluang suatu kejadian berkisar antara 0 – 1.
Peluang untuk kejadian yang tidak dapat terjadi = 0.
Peluang untuk yang pasti terjadi = 1
CONTOH
1. Misal A = kejadian munculnya angka 3 atau 4 pada
   sekali lemparan dadu. Angka dadu dapat muncul
   dalam 6 cara, dengan anggapan keenam angka itu
   berpeluang sama. Karena A terjadi dalam 2 cara,
   yaitu 3 atau 4, maka peluang kejadian A :
                n 2 1
         P(A) = = =
                N 6 3
2. Hitung peluang memperoleh kartu hati bila sebuah
   kartu diambil secara acak dari sebuah kartu bridge
   Jawab: Banyaknya kemungkinan hasil percobaan
   adalah 52. Banyaknya kartu hati 13. Jadi peluang
                                     n 13 1
   terambil kartu hati adalah P(A) = =      =
                                     N 52 4
3. Dalam permainan poker 5 kartu, hitung peluang
   salah seorang pemain mendapat 2 As dan 3 Jack.
  Jawab: Banyaknya cara membagi
                             4!
  a. 2 As dari 4 As 4C2 =        =6
                           2! 2!
                                  4!
  b. 3 Jack dari 4 Jack 4C3 =         =4
                                3! 1!
  Banyaknya cara membagi = 6 . 4 = 24 cara
                                     52!
  c. 5 kartu dari 52 kartu 52C5 =         = 2.598.960 cara
                                   5! 47!
  Peluang atas kejadian tersebut:
            n       24
      P(A) = =             = 0,9 x 10 – 5
            N 2.598.960
KAIDAH PENJUMLAHAN
Dalil 10 : Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang,
maka P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

Korolari 1: Bila A dan B saling terpisah, maka
            P(A ∪ B) = P(A) + P(B)

Korolari 2: Bila A1, A2, …… An saling terpisah, maka
            P(A1 ∪ A2 ∪ …. ∪ An) = P(A1) + P(A2) +
            …… + P(An)
CONTOH
1. Peluang seorang mahasiswa lulus matematika
   = 2/3, peluang lulus bahasa Inggris = 4/9. Bila
   peluang lulus sedikitnya satu mata kuliah di atas
   = 4/5, berapa peluang ia lulus kedua mata kuliah
   tersebut?
  Jawab:
  M = lulus matematika, E = lulus Inggris.
  Berdasarkan dalil 10 (disesuaikan) diperoleh:

  P(M ∩ E) = P(M) + P(E) – P(M ∪ E)
           = 2/3 + 4/9 – 4/5 = 14/45
2. Berapa peluang mendapatkan jumlah 7 atau 11
   bila sepasang dadu dilemparkan?
  Jawab:
  A = kejadian munculnya jumlah 7,
  B = kejadian munculnya jumlah 11.
  Jumlah 7 dapat terjadi dari 6 titik sampel dari 36
  titik sampel keseluruhan; sedangkan jumlah 11
  dapat terjadi dari 2 titik sampel.
  P(A) = 6/36 = 1/6, P(B) = 2/36 = 1/18. Kejadian A dan
  B saling terpisah, sebab jumlah 7 dan 11 tidak
  mungkin terjadi bersamaan pada 1 kali lemparan
  Jadi, P(A ∪ B) = P(A) + P(B) = 1/6 + 1/18 = 2/9
Dalil 11 : Bila A dan A’ adalah dua kejadian yang
saling berkomplemen, maka P(A) + P(A’) = 1

Contoh: Sekeping uang logam dilemparkan 6 kali
berturut-turut. Berapa peluang sedikitnya sisi
gambar muncul sekali?
Jawab:
E = kejadian munculnya sisi gambar minimal 1 kali.
Karena setiap lemparan ada 2 kemungkinan, maka
ruang sampel S mempunyai 26 = 64 titik sampel.
E’ = kejadian tidak munculnya sisi gambar. E’ hanya
terjadi dalam 1 cara, yaitu pada ke-6 lemparan
semuanya hanya muncul sisi angka, P(E’) = 1/64.
Jadi P(E) = 1 – P(E’) = 1 – 1/64 = 63/64.
LATIHAN
1. Tentukan kesalahan dalam setiap pernyataan berikut:
   a. Peluang seorang salesman berhasil menjual 0, 1, 2, atau 3
      mobil pada sembarang hari di bulan Pebruari berturut-turut
      adalah 0,19, 0,38, 0,29, dan 0,15
   b. Peluang besok turun hujan 0,40, sedangkan peluang besok
      tidak hujan 0,52

   c. Peluang sebuah mesin cetak membuat 0, 1, 2, 3, atau 4
      kesalahan berturut-turut adalah 0,19, 0,34, –0,25, 0,43, dan
      0,29
2. Tiga orang calon saling bersaing berebut satu jabatan.
   Calon A dan B berpeluang berhasil sama. sedangkan calon
   C peluang berhasilnya 2 x dari A maupun B.
   a. Berapa peluang C berhasil?
   b. Berapa peluang A tidak berhasil?
3. Sebuah dadu bersisi 5, dinomori 1, 2, 3, 4, dan 5. Pada dadu
   tersebut 1 dan 5 muncul 2 x lebih sering daripada 2 dan 4,
   sedangkan 2 dan 4 muncul 3 x lebih sering daripada 3.
   Tentukan peluang munculnya bilangan kuadrat murni bila
   dadu itu dilempar 1 kali

4. Bila A dan B saling terpisah, P(A) = 0,3 dan P(B) = 0,5,
   hitunglah:
   a. P(A ∪ B)       b. P(A’)       c. P(A’ ∩ B)
   Petunjuk: buat diagram Venn, dan tuliskan peluang masing-
   masing daerah yang ada

5. Bila sebuah huruf diambil acak dari abjad, hitung peluang
   bahwa huruf yang terambil itu
   a. huruf vokal
   b. mendahului huruf j
   c. di belakang huruf g
6. Bila sebuah permutasi dari kata “putih” diambil secara
   acak, hitung peluang bahwa permutasi itu,
   a. mulai dengan konsonan
   b. diakhiri dengan vokal
   c. mempunyai konsonan dan vokal berselang-seling

7. Sepasang dadu dilemparkan. Hitung peluang mendapatkan
   a. jumlahnya 8
   b. jumlahnya ≤ 5

8. Tiga buku diambil secara acak dari rak yang berisi 5 buku
   novel, 3 buku puisi, dan sebuah kamus. Berapa peluang,
   a. kamus tersebut terambil?
   b. 2 buku novel dan 1 buku puisi terambil?
PELUANG BERSYARAT
Peluang terjadinya kejadian B bila diketahui bahwa
suatu kejadian lain A telah terjadi disebut peluang
bersyarat, dan dilambangkan dengan P(BA)

Lambang tersebut dibaca “peluang terjadinya B bila
A telah terjadi” atau disingkat “peluang B bila A
terjadi”
Definisi. Peluang bersyarat B, bila A diketahui,
dilambangkan dengan P(BA), didefinisikan sebagai:
               P(A ∩ B)
      P(BA) =          jika P(A) > 0
                 P(A)
CONTOH
1. Misalnya, ruang sampel S terdiri dari populasi sarjana di
   kota A. Populasi itu dikelompokkan menurut jenis kelamin
   dan status kerja
                 Bekerja      Menganggur      Jumlah
      Pria        460             40            500
     Wanita       140            260            400
     Jumlah       600            300            900

   Jika akan diambil acak seorang di antara mereka untuk
   tugas tertentu, tentukan peluang yang terpilih adalah pria
   yang bekerja
   Jawab: Misal, M = kejadian yang terpilih pria
                 E = kejadian yang terpilih bekerja
   Dengan menggunakan ruang sampel dipersempit E, diperoleh
              P(E ∩ M)       460   23
   P(ME) =                =     =
                P(E)         600   30
2. Peluang suatu penerbangan reguler berangkat tepat waktu
   adalah P(D) = 0,83. Peluang mendarat tepat waktu P(A) = 0,92.
   Peluang penerbangan itu berangkat dan mendarat tepat waktu
   adalah P(D ∩ A) = 0,78. Hitung peluang suatu pesawat pada
   penerbangan itu:
   a. mendarat tepat waktu bila diketahui pesawat tersebut
      berangkat tepat waktu
   b. berangkat tepat waktu bila diketahui pesawat tersebut
      mendarat tepat waktu
   Jawab:
                 P(D ∩ A)     0,78
   a. P(AD) =              =      = 0,94
                   P(D)       0,83
                 P(A ∩ D)     0,78
   b. P(DA) =              =      = 0,85
                   P(A)       0,92

    Cat: jika P(BA) ≠ P(B) berarti B tergantung pada A
DUA KEJADIAN BEBAS
Definisi. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas bila
          P(BA) = P(B) atau P(AB) = P(A)
Bila tidak terpenuhi, A dan B dikatakan tidak bebas
Contoh : Pada setumpuk kartu bridge diambil 2 kartu
berturut-turut dengan pemulihan. Misal A = kartu
pertama As, B = kartu kedua sekop
Karena kartu pertama dikembalikan, ruang sampel
pengambilan pertama dan kedua tetap sama sebesar
52 kartu, yang mempunyai 4 As dan 13 sekop. jadi
   P(BA) = 13/52 = 1/4 dan P(B) = 13/52 = 1/4
P(BA) = P(B). Kejadian A dan B dikatakan bebas.
Kaidah Penggandaan / Perkalian
Dalil 12 Bila dalam suatu percobaan kejadian A dan
B keduanya dapat terjadi sekaligus, maka
      P(A ∩ B) = P(A) P(BA), atau
      P(B ∩ A) = P(B) P(AB)
Contoh : Dalam kotak terdapat 20 sekring, 5 rusak.
Bila 2 sekring diambil acak tanpa pemulihan, berapa
peluang sekring yang terambil itu keduanya rusak?
A = kejadian sekring pertama rusak, B = kejadian
sekring kedua rusak, A ∩ B = kejadian A lalu B
Peluang P(A) = 5/20 = 1/4,
Peluang P(BA) = (5 – 1)/(20 –1) = 4/19
Jadi P(A ∩ B) = P(A) P(BA) = 1/4 x 4/19 = 1/19
Dalil 13 Kaidah Penggandaan Khusus. Bila dua
kejadian A dan B bebas, maka

       P(A ∩ B) = P(A) P(B)

Jika dalam contoh di muka, sekring pertama setelah
diambil dikembalikan lagi, artinya kejadian A dan B
bebas, maka peluang

   P(BA) = P(B) = 1/4 sehingga didapat,

   P(A ∩ B) = P(A) P(B) = 1/4 x 1/4 = 1/16
CONTOH
1. Kota A memiliki sebuah mobil pemadam kebakaran
   dan sebuah ambulans. Peluang mobil kebakaran
   dapat digunakan saat diperlukan = 0,98, dan peluang
   ambulans = 0,92. Saat terjadi kecelakaan akibat
   kebakaran, hitung peluang mobil kebakaran dan
   ambulans keduanya siap digunakan
Jawab:
  A = mobil pemadam kebakaran siap digunakan
  B = mobil ambulans siap digunakan, maka

  P(A ∩ B) = P(A) P(B) = (0,98) x (0,92) = 0,9016
2. Sebuah kantung berisi 4 kelereng merah dan 3 biru.
   Kantung kedua berisi 3 kelereng merah dan 5 biru.
   Satu kelereng diambil dari kantung pertama dan
   tanpa dilihat dimasukkan ke dalam kantung kedua.
   Berapa peluang mendapatkan kelereng biru bila
   diambil satu kelereng dari kantung kedua?
Jawab:
   B1 = terambilnya kelereng biru dari kantung pertama
   B2 = terambilnya kelereng biru dari kantung kedua,
   M1 = terambilnya kelg. merah dari kantung pertama
  P[(B1∩B2) ∪ P[(M1∩B2)} = P(B1∩B2) + P(M1∩B2)
  = P(B1) P(B2B1) + P(M1) P(B2M1)
  = (3/7) (6/9) + (4/7) (5/9) = 38/63
Dalil 14. Kaidah Penggandaan Umum. Jika dalam
suatu percobaan kejadian A1, A2, …….. Ak dapat
terjadi, maka:
P[(A1 ∩ A2 ∩ A3 ∩ …….. ∩ Ak)
 = P(A1)P(A2A1) P(A3A1∩A2)...P(AkA1∩A1∩ …∩Ak–1)

Jika kejadian A1, A2, ….. Ak bebas, maka

P[(A1 ∩ A2 ∩ A3 ∩ … ∩ Ak) = P(A1) P(A2) P(A3) … P(Ak)
CONTOH
1. Tiga kartu diambil berturut-turut tanpa pemulihan.
   Hitung peluang kartu terambil pertama as merah,
   kedua sepuluh atau Jack, dan ketiga > 3 tapi < 7
Jawab
A = kartu pertama as merah {as hati, as wajik}. 2 kartu
B = kartu kedua sepuluh atau Jack Ada 8 kartu
  C = kartu ketiga > 3 tapi < 7. Ada 12 kartu
P(A) = 2/52, P(BA) = 8/51, P(CA ∩ B) = 12/50
P (A ∩ B ∩ C) = P(A) P(BA) P(C A ∩ B)
              = (2/52) (8/51) (12/50) = 8/5525
2. Sebuah uang logam tak seimbang, peluang muncul
   sisi gambar 2 kali angka, dilempar 3 kali, berapa
   peluang dapat 2 sisi angka dan 1 sisi gambar?
Jawab
S = {GGG, GGA, GAG, AGG, GAA, AGA, AAG, AAA)
Karena tidak seimbang, P(G) = 2/3 dan P(A) = 1/3
B = Kejadian munculnya 2 sisi angka dan 1 sisi gambar
    dalam 3 kali pelemparan = {AAG, AGA, GAA}
Menurut dalil 14:
P(AAG) =P(A∩A∩G)=P(A)P(A)P(G) = (1/3)(1/3)(2/3)=
2/27 P(AGA) = P(GAA) = 2/27 sehingga
Juga,
P(B) = (2/27) + (2/27) + (2/27) = 2/9
LATIHAN
1. Misal R = kejadian seorang tersangka melakukan
   perampokan bersenjata dan D = kejadian tersangka
   itu mengedarkan ganja. Nyatakan dalam kata-kata
   peluang apa yang dilambangkan oleh:
   a. P(RD)       b. P(DR) c. P(R’D’)

2. Dua dadu dilemparkan. Dadu yang satu
   menunjukkan 4, hitung peluang bahwa,
   a. Dadu yang lain menunjukkan 5
   b. Jumlah kedua dadu menunjukkan > 7
3. Sampel acak 200 orang dewasa diklasifikasi menurut
   jenis kelamin dan tingkat pendidikan, sebagai berikut
      SEKOLAH        PRIA      WANITA
          SD          38          45
       SMP/SMA        28          50
      Perg. Tinggi    22          17


    Bila seorang diambil acak dari kelompok ini,
    hitunglah peluang bahwa,
    a. Yang terpilih pria, bila diketahui ia berpendidikan
       sekolah menengah
    b. Yang terpilih tingkat pendidikannya bukan dari
       perguruan tinggi, bila diketahui bahwa ia wanita
4. Dari 100 siswa kelas 3 sebuah SMA, 42 siswa belajar
   matematika, 68 belajar biologi, 54 belajar sejarah, 22
   belajar matematika dan sejarah, 25 belajar biologi
   dan matematika, 7 belajar sejarah tetapi tidak belajar
   matematika maupun biologi, 10 belajar ketiganya,
   dan 8 tidak belajar satu pun dari ketiganya. Bila
   seorang siswa diambil acak, hitung peluang bahwa
   a. seorang siswa yang belajar biologi akan
      mempelajari ketiganya
   b. seorang siswa yang tidak belajar biologi, akan
      mempelajari sejarah dan matematika
5. Peluang sebuah mobil memasuki Banten bernomor
   polisi Lampung 0,12; peluang mobil itu berkemah
   0,28; dan peluang mobil itu berkemah dan bernomor
   polisi Lampung 0,09. Berapa peluang
  a. sebuah mobil berkemah di Banten dan
     bernomor polisi Lampung?
  b. sebuah mobil bernomor polisi Lampung
     memasuki Banten ingin berkemah?
  c. sebuah mobil memasuki Banten bukan bernomor
     polisi Lampung atau tidak bermaksud berkemah?

6. Peluang Tom masih hidup 20 tahun mendatang
   adalah 0,7 dan peluang Nancy 0,9. Berapa peluang
   keduanya akan meninggal 20 tahun mendatang?
7. Peluang seorang dokter mendiagnosis suatu
   penyakit secara benar 0,7. Bila dokter itu salah
   mendiagnosis, peluang pasien menuntut ke
   pengadilan 0,9. Berapa peluang dokter itu salah
   mendiagnosis dan pasien akan menuntutnya?

8. Seorang dokter ahli alergi menyatakan 50% pasien-
   nya alergi terhadap rumput liar. Berapa peluang
   a. tepat 3 di antara 4 pasien berikutnya alergi
      terhadap rumput liar?
   b. tak seorang pun di antara 4 pasien berikutnya
      alergi terhadap rumput liar
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersama
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 

Viewers also liked

Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaVidi Al Imami
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikasatriyo buaya
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpasFatimah Sitompul
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: PeluangJidun Cool
 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013andibutsiawan
 
Pdf primavera tutorial
Pdf primavera tutorialPdf primavera tutorial
Pdf primavera tutorialKetut Swandana
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasIr. Zakaria, M.M
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Davisio
 
Sejarah matematik
Sejarah matematikSejarah matematik
Sejarah matematikAsniem CA
 
Soal ulangan peluang
Soal ulangan peluang Soal ulangan peluang
Soal ulangan peluang Medi Harja
 

Viewers also liked (20)

Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
 
Pdf primavera tutorial
Pdf primavera tutorialPdf primavera tutorial
Pdf primavera tutorial
 
Akt 1-pendahuluan-review-peluang
Akt 1-pendahuluan-review-peluangAkt 1-pendahuluan-review-peluang
Akt 1-pendahuluan-review-peluang
 
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitas
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Keistimewaan angka 3
Keistimewaan angka 3Keistimewaan angka 3
Keistimewaan angka 3
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
Stat d3 5
Stat d3 5Stat d3 5
Stat d3 5
 
Sesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&SSesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&S
 
Sejarah matematik
Sejarah matematikSejarah matematik
Sejarah matematik
 
Soal ulangan peluang
Soal ulangan peluang Soal ulangan peluang
Soal ulangan peluang
 

Similar to Stat d3 7

Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasarantiantika
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasinanasaf
 
Peluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorikPeluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorikRifai Syaban
 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangBeny Nugraha
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxTaufikRamadhan47
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang newYusrin21
 
Presentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistikPresentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistikHaifa Khairunisa
 
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.pptpdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.pptSupraptoAnakpunkwing
 
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptxPPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptxratna624932
 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiMirabela Islami
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Alzena Vashti
 
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2Reynal Dasukma Hidayat
 
peluang_by_novi.pptx
peluang_by_novi.pptxpeluang_by_novi.pptx
peluang_by_novi.pptxDwiSintya
 
Soal dan Pembahasan Kombinasi
Soal dan Pembahasan KombinasiSoal dan Pembahasan Kombinasi
Soal dan Pembahasan Kombinasisiska sri asali
 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 51234567890pgri
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Wayan Sudiarta
 

Similar to Stat d3 7 (20)

Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasar
 
Xii peluang
Xii peluangXii peluang
Xii peluang
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Peluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorikPeluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorik
 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
 
Bab 1-peluang
Bab 1-peluangBab 1-peluang
Bab 1-peluang
 
Presentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistikPresentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistik
 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
 
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.pptpdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
 
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptxPPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
 
Soal usm-stis-mtk
Soal usm-stis-mtkSoal usm-stis-mtk
Soal usm-stis-mtk
 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
 
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
 
peluang_by_novi.pptx
peluang_by_novi.pptxpeluang_by_novi.pptx
peluang_by_novi.pptx
 
Soal dan Pembahasan Kombinasi
Soal dan Pembahasan KombinasiSoal dan Pembahasan Kombinasi
Soal dan Pembahasan Kombinasi
 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
 

More from Ketut Swandana

Biodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampungBiodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampungKetut Swandana
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
 
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radinAnalisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radinKetut Swandana
 
Garis garis besar program kerja
Garis garis besar program kerjaGaris garis besar program kerja
Garis garis besar program kerjaKetut Swandana
 
Kalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukmKalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukmKetut Swandana
 
Building winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdiBuilding winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdiKetut Swandana
 
Port designers handbook
Port designers handbookPort designers handbook
Port designers handbookKetut Swandana
 
Kode etik agen [final mar 06]
Kode etik agen [final   mar 06]Kode etik agen [final   mar 06]
Kode etik agen [final mar 06]Ketut Swandana
 
Petunjuk pelaksanaan ujian online
Petunjuk pelaksanaan ujian onlinePetunjuk pelaksanaan ujian online
Petunjuk pelaksanaan ujian onlineKetut Swandana
 
Bab 2 m nkst prinsip umum mnj konst 240807
Bab 2  m nkst  prinsip umum mnj konst 240807Bab 2  m nkst  prinsip umum mnj konst 240807
Bab 2 m nkst prinsip umum mnj konst 240807Ketut Swandana
 
Hand out mp hpji 2008 ok
Hand out mp hpji 2008 okHand out mp hpji 2008 ok
Hand out mp hpji 2008 okKetut Swandana
 

More from Ketut Swandana (20)

Stat d3 4
Stat d3 4Stat d3 4
Stat d3 4
 
Stat d3 3
Stat d3 3Stat d3 3
Stat d3 3
 
Stat d3 2
Stat d3 2Stat d3 2
Stat d3 2
 
Stat d3 1
Stat d3 1Stat d3 1
Stat d3 1
 
Biodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampungBiodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampung
 
Putu ganteng
Putu gantengPutu ganteng
Putu ganteng
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radinAnalisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
 
Garis garis besar program kerja
Garis garis besar program kerjaGaris garis besar program kerja
Garis garis besar program kerja
 
Kalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukmKalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukm
 
Pelatihan progja
Pelatihan progjaPelatihan progja
Pelatihan progja
 
Building winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdiBuilding winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdi
 
Pertemuan v
Pertemuan vPertemuan v
Pertemuan v
 
Port designers handbook
Port designers handbookPort designers handbook
Port designers handbook
 
Pasang surut
Pasang surutPasang surut
Pasang surut
 
Kode etik agen [final mar 06]
Kode etik agen [final   mar 06]Kode etik agen [final   mar 06]
Kode etik agen [final mar 06]
 
Petunjuk pelaksanaan ujian online
Petunjuk pelaksanaan ujian onlinePetunjuk pelaksanaan ujian online
Petunjuk pelaksanaan ujian online
 
Bab 2 m nkst prinsip umum mnj konst 240807
Bab 2  m nkst  prinsip umum mnj konst 240807Bab 2  m nkst  prinsip umum mnj konst 240807
Bab 2 m nkst prinsip umum mnj konst 240807
 
Hand out mp hpji 2008 ok
Hand out mp hpji 2008 okHand out mp hpji 2008 ok
Hand out mp hpji 2008 ok
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

Stat d3 7

  • 1. KULIAH BAB VI PELUANG
  • 2. RUANG SAMPEL Ruang sampel adalah himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan. Umumnya dilambangkan dengan huruf S Contoh: a. Pelemparan uang logam, S = {G,A}, dengan G = gambar, A = angka. b. Percobaan dadu dapat memiliki 2 S, S1 = {1,2,3,4,5,6} atau S2 = {genap, ganjil}. S1 lebih baik daripada S2 c. Menggunakan diagram pohon (slide berikut) d. Untuk ruang sampel besar, dijelaskan melalui pernyataan, misalnya: S = {x | x adalah kota berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa}
  • 3. Untuk memudahkan menyusun ruang sampel dari pengambilan 3 jenis produk secara acak untuk diperiksa cacat (C) atau tidak (T) sebaiknya menggunakan diagram pohon. Dari diagram di bawah didapat S = {CCC, CCT,CTC,CTT,TCC,TCT,TTC,TTT} Produk 1 Produk 2 Produk 3 Titik Sampel C CCC C T C CCT C CTC T T CTT C TCC C T T TCT C TTC T T TTT
  • 4. KEJADIAN Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel. Misalnya, ruang sampel = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, kejadian A = {2, 3, 5} Kejadian sederhana adalah kejadian yang himpunannya hanya terdiri dari satu titik sampel Kejadian majemuk adalah gabungan beberapa kejadian sederhana Misalnya, ruang sampel dari sebuah kartu bridge berdasar gambar S = {skop, heart, cover, diamond}, maka kejadian sederhana A = {heart} dan kejadian majemuk B = {kartu merah} atau B = {heart, diamond}
  • 5. PENGOLAHAN THD KEJADIAN Irisan dua kejadian A dan B, dilambangkan dengan A∩B, adalah kejadian yang mengandung semua unsur persekutuan kejadian A dan B Contoh: a. A = {1,2,3,4,5} dan B = {2,4,6,8} maka A∩B = {2,4} b. P = {a,e,i,o,u} dan Q = {r,s,t} maka P∩Q = ∅ Dua kejadian A dan B dikatakan saling terpisah bila A∩B = 0 ; artinya A dan B tidak memiliki unsur persekutuan. Contoh: kejadian A = {2,4,6} dan B = {1,3,5}. Karena tak ada unsur persekutuan, dikatakan saling terpisah
  • 6. Paduan (gabungan) dua kejadian A dan B, diberi lambang A∪B, adalah kejadian yang mencakup semua anggota A atau B atau keduanya Contoh: Jika A = {2,3,5,8} dan B = {3,6,8} maka A∪B = {2,3,5,6,8} Jika M = {x: 3<x<9} dan N = {y: 5<y<12} maka M∪N = {z: 3<z<12} Komplemen suatu kejadian A relatif terhadap S adalah himpunan semua anggota S yang bukan A. Komplemen A dilambangkan A’ Contoh: Jika S = {buku, rokok, uang} dan A = {buku} maka A’ = {rokok, uang}
  • 7. DALIL-DALIL DARI DEFINISI TERSEBUT: 1. A ∩ ∅ = ∅ 5. S’ = ∅ 2. A ∪ ∅ = A 6. ∅ ‘ = S 3. A ∩ A’ = ∅ 7. (A’)’ = A 4. A ∪ A’ = S
  • 8. LATIHAN 1. Daftarkan semua anggota ruang sampel berikut ini: a. Himpunan bilangan bulat antara 1 dan 50 yang habis dibagi 8 b. Himpunan S = { x | x2 + 4x – 5 = 0} c. Himpunan semua hasil percobaan bila sekeping uang logam dilemparkan sampai sisi angka muncul atau sisi gambar muncul 3 kali d. Himpunan S = { x | 2x – 4 = 0 dan x < 1}
  • 9. 2. Sebuah percobaan melempar 2 dadu, hijau dan merah, yang dicatat adalah kedua bilangan yang muncul. Bila x = hasil dari dadu hijau dan y = hasil dadu merah, tuliskan ruang sampel S. a. dengan mendaftar semua unsurnya dalam bentuk (x,y) b. dengan menggunakan catatan pembangun himpunan
  • 10. 3. Sebuah percobaan berupa pelemparan dadu yang diikuti pelemparan sekeping uang logam 1X, bila bilangan yang muncul genap, dan 2X bila ganjil. Gunakan notasi, misalnya 4G, untuk menyatakan kejadian sederhana bahwa pelemparan dadu menghasilkan bilangan 4 dan pelemparan uang menghasilkan sisi gambar, dan 3GA bila pelemparan dadu menghasilkan bilangan 3 diikuti munculnya sisi gambar dan angka pada 2X pelemparan uang berikutnya. Daftarkan semua unsur ruang sampel dengan notasi tersebut di atas. (semua ada 18 unsur).
  • 11. 4. Untuk ruang sampel pada latihan 3, a. daftarkan semua unsur kejadian A bahwa bilangan < 3 muncul pada pelemparan dadu b. daftarkan semua unsur kejadian B bahwa sisi angka muncul 2X c. daftarkan semua unsur kejadian A’ d. daftarkan semua unsur kejadian A’ ∩ B e. daftarkan semua unsur kejadian A ∪ B
  • 12. 5. Bila diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, A = {2, 4, 7, 9}, B = {1, 3, 5, 7, 9}, C = {2, 3, 4, 5}, dan D = {1, 6, 7}, daftarkan semua unsur kejadian berikut a. A’ ∪ C c. (S ∩ B’)’ e. (B ∩ C’) ∪ A b. B ∩ C’ d. (C’ ∩ D) ∪ B f. A ∩ C ∩ D’ 6. Bila S = {x0 < x < 12}, M = {x1 < x < 9}, dan N = {x0 < x < 5}, tentukan: a. M ∪ N b. M ∩ N c. M’ ∩ N’
  • 13. MENCACAH TITIK SAMPEL Dalil 1: Kaidah penggandaan. Bila suatu operasi dapat dilakukan dalam n1 cara, dan bila untuk setiap cara tersebut dapat dilakukan operasi kedua dalam n2 cara maka kedua operasi itu secara bersama dapat dilakukan dalam n1n2 cara Contoh: Bila 2 dadu dilemparkan bersamaan sekali, maka keduanya dapat mendarat dengan 6.6 = 36 cara
  • 14. Dalil 2: Kaidah penggandaan umum. Bila suatu operasi dapat dilakukan dalam n1 cara, bila untuk setiap cara tersebut dapat dilakukan operasi kedua dalam n2 cara, bila untuk setiap pasangan dua cara yang pertama dapat dilakukan operasi ketiga dalam n3 cara, dan seterusnya, maka k operasi dalam urutan tersebut dapat dilakukan dalam n1n2....nk cara Contoh: Berapa banyak bil. genap yang terdiri atas 3 angka dapat dibentuk dari angka 1,2,5,6, dan 9 bila setiap angka hanya digunakan boleh sekali? Jawab: Karena bil. genap, angka satuan hanya menggunakan 2 bilangan. Puluhan 4 bilangan dan ratusan 3 bilangan. Jadi jumlah bilangan = 2x4x3 = 24 bilangan genap
  • 15. PERMUTASI Permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk oleh keseluruhan atau sebagian dari sekumpulan benda. Misalnya, dari 3 huruf A, B, dan C, kemungkinan permutasinya adalah ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, dan, CBA. Terdapat 6 susunan yang berbeda Dalil 3: Banyaknya permutasi n benda yang berbeda adalah n! Contoh: Banyaknya permutasi dari 4 huruf a, b, c, dan d = 4! = 4x3x2x1 = 24
  • 16. Dalil 4: Banyaknya permutasi akibat pengambilan r benda dari n benda yang berbeda adalah n! nPr = (n – r)! Contoh: Dari 20 kupon lotre diambil 2 kupon untuk menentukan hadiah pertama dan kedua. Hitung banyaknya titik sampel Jawab: Banyak titik sampel adalah: 20! 20! 20x19x18! 20P2 = = = = 20 x 19 = 380 (20 – 2)! 18! 18!
  • 17. Dalil 5: Banyaknya permutasi n benda yang berbeda yang disusun dalam suatu lingkaran adalah (n-1) ! Dalil 6: Banyaknya permutasi yang berbeda dari n benda yang n1 di antaranya berjenis ke-1, n2 berjenis ke2, .... nk berjenis ke-k adalah : n! n1! n2! ….. nk! Contoh: Berapa banyak susunan yang berbeda bila ingin dibuat rangkaian lampu hias dari 3 merah, 4 kuning, dan 2 biru? Jawab: Banyaknya susunan berbeda 9! = = 1.260 3! 4! 2!
  • 18. Dalil 7: Banyaknya cara menyekat sekumpulan n benda ke dalam r sel, dengan n1 unsur dalam sel ke- 1, n2 unsur dalam sel ke-2, dan seterusnya adalah n n! = n1, n2, ... nr n1! n2! ….. nk! dimana n1 + n2 + ... + nr = n Contoh: Berapa banyak cara 7 orang dapat menginap dalam 1 kamar tripel dan 2 kamar dobel? Jawab: Banyaknya kemungkinan sekatan ada: 7 7! = = 210 3, 2, 2 3! 2! 2!
  • 19. Dalil 8: Banyaknya kombinasi r benda dari n benda yang berbeda adalah adalah n! nCr = r! (n – r)! Contoh: dari 4 siswa dan 3 siswi, hitung banyaknya kombinasi jika dipilih 2 siswa dan 1 siswi Jawab: 4! Banyaknya cara memilih 2 dari 4 siswa = 4C2 = =6 2! 2! 3! Banyaknya cara memilih 1 dari 3 siswi = 3C1 = =3 1! 2! Dengan dalil 1 diperoleh kombinasi seluruhnya = 6.3 = 18 cara.
  • 20. LATIHAN 1. Selesai rapat kerja, peserta ditawari paket wisata. Setiap hari, selama 3 hari, tersedia 6 paket. Berapa banyak susunan paket wisata yang dapat dipilih setiap peserta? 2. Suatu percobaan melempar sebuah dadu diikuti dengan mengambil satu huruf secara acak dari abjad, ada berapa titik sampel dalam ruang sampelnya? 3. Sebuah perusahaan real estate menawarkan 3 tipe rumah, 3 macam sistem pemanasan, dan 2 bentuk garasi. Berapa banyak rancangan rumah yang tersedia?
  • 21. 3. Berapa banyak permutasi berbeda dapat disusun dari huruf dalam kata “infinity”? 4. Berapa macam susunan antrian dapat dibentuk bila, a. 6 orang mengantri bis? b. 3 orang tertentu berkeras untuk saling berdekatan? c. 2 orang tertentu tidak mau saling berdekatan? 5. Berapa banyak bilangan yang tersusun atas 3 angka dapat dibuat dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 bila setiap angka hanya boleh digunakan satu kali.
  • 22. 6. Berapa banyak cara menanam 3 pohon jeruk, 4 rambutan, dan 2 mangga sepanjang batas kebun bila tidak dibedakan antara tanaman sejenis? 7. 9 orang pergi menggunakan 3 mobil, masing-masing berkapasitas 2, 4, dan 5 orang. Ada berapa cara mengangkut ke-9 orang menggunakan 3 mobil itu? 8. Berapa macam cara memilih 3 calon dari 8 pelamar yang berkualitas sama? 9. Dari 4 pria dan 5 wanita, berapa banyak kemungkinan susunan panitia yang terdiri atas 3 orang dapat dibentuk, dengan 2 pria dan 1 wanita, bila salah satu pria tersebut harus duduk dalam panitia
  • 23. PELUANG SUATU KEJADIAN Dalil 9 : Seandainya kejadian A terjadi dalam n cara dari seluruh N cara yang mungkin yang memiliki peluang sama, maka peluang terjadinya peristiwa itu (disebut kesuksesan) dinyatakan oleh: n P(A) = N Peluang tidak terjadinya kejadian tersebut (disebut kegagalan) dinyatakan oleh n P(bukan A) = P(∼A) = 1 – = 1 – P(A) N Jadi, P(A) + P(∼A) = 1 Peluang suatu kejadian berkisar antara 0 – 1. Peluang untuk kejadian yang tidak dapat terjadi = 0. Peluang untuk yang pasti terjadi = 1
  • 24. CONTOH 1. Misal A = kejadian munculnya angka 3 atau 4 pada sekali lemparan dadu. Angka dadu dapat muncul dalam 6 cara, dengan anggapan keenam angka itu berpeluang sama. Karena A terjadi dalam 2 cara, yaitu 3 atau 4, maka peluang kejadian A : n 2 1 P(A) = = = N 6 3 2. Hitung peluang memperoleh kartu hati bila sebuah kartu diambil secara acak dari sebuah kartu bridge Jawab: Banyaknya kemungkinan hasil percobaan adalah 52. Banyaknya kartu hati 13. Jadi peluang n 13 1 terambil kartu hati adalah P(A) = = = N 52 4
  • 25. 3. Dalam permainan poker 5 kartu, hitung peluang salah seorang pemain mendapat 2 As dan 3 Jack. Jawab: Banyaknya cara membagi 4! a. 2 As dari 4 As 4C2 = =6 2! 2! 4! b. 3 Jack dari 4 Jack 4C3 = =4 3! 1! Banyaknya cara membagi = 6 . 4 = 24 cara 52! c. 5 kartu dari 52 kartu 52C5 = = 2.598.960 cara 5! 47! Peluang atas kejadian tersebut: n 24 P(A) = = = 0,9 x 10 – 5 N 2.598.960
  • 26. KAIDAH PENJUMLAHAN Dalil 10 : Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang, maka P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) Korolari 1: Bila A dan B saling terpisah, maka P(A ∪ B) = P(A) + P(B) Korolari 2: Bila A1, A2, …… An saling terpisah, maka P(A1 ∪ A2 ∪ …. ∪ An) = P(A1) + P(A2) + …… + P(An)
  • 27. CONTOH 1. Peluang seorang mahasiswa lulus matematika = 2/3, peluang lulus bahasa Inggris = 4/9. Bila peluang lulus sedikitnya satu mata kuliah di atas = 4/5, berapa peluang ia lulus kedua mata kuliah tersebut? Jawab: M = lulus matematika, E = lulus Inggris. Berdasarkan dalil 10 (disesuaikan) diperoleh: P(M ∩ E) = P(M) + P(E) – P(M ∪ E) = 2/3 + 4/9 – 4/5 = 14/45
  • 28. 2. Berapa peluang mendapatkan jumlah 7 atau 11 bila sepasang dadu dilemparkan? Jawab: A = kejadian munculnya jumlah 7, B = kejadian munculnya jumlah 11. Jumlah 7 dapat terjadi dari 6 titik sampel dari 36 titik sampel keseluruhan; sedangkan jumlah 11 dapat terjadi dari 2 titik sampel. P(A) = 6/36 = 1/6, P(B) = 2/36 = 1/18. Kejadian A dan B saling terpisah, sebab jumlah 7 dan 11 tidak mungkin terjadi bersamaan pada 1 kali lemparan Jadi, P(A ∪ B) = P(A) + P(B) = 1/6 + 1/18 = 2/9
  • 29. Dalil 11 : Bila A dan A’ adalah dua kejadian yang saling berkomplemen, maka P(A) + P(A’) = 1 Contoh: Sekeping uang logam dilemparkan 6 kali berturut-turut. Berapa peluang sedikitnya sisi gambar muncul sekali? Jawab: E = kejadian munculnya sisi gambar minimal 1 kali. Karena setiap lemparan ada 2 kemungkinan, maka ruang sampel S mempunyai 26 = 64 titik sampel. E’ = kejadian tidak munculnya sisi gambar. E’ hanya terjadi dalam 1 cara, yaitu pada ke-6 lemparan semuanya hanya muncul sisi angka, P(E’) = 1/64. Jadi P(E) = 1 – P(E’) = 1 – 1/64 = 63/64.
  • 30. LATIHAN 1. Tentukan kesalahan dalam setiap pernyataan berikut: a. Peluang seorang salesman berhasil menjual 0, 1, 2, atau 3 mobil pada sembarang hari di bulan Pebruari berturut-turut adalah 0,19, 0,38, 0,29, dan 0,15 b. Peluang besok turun hujan 0,40, sedangkan peluang besok tidak hujan 0,52 c. Peluang sebuah mesin cetak membuat 0, 1, 2, 3, atau 4 kesalahan berturut-turut adalah 0,19, 0,34, –0,25, 0,43, dan 0,29 2. Tiga orang calon saling bersaing berebut satu jabatan. Calon A dan B berpeluang berhasil sama. sedangkan calon C peluang berhasilnya 2 x dari A maupun B. a. Berapa peluang C berhasil? b. Berapa peluang A tidak berhasil?
  • 31. 3. Sebuah dadu bersisi 5, dinomori 1, 2, 3, 4, dan 5. Pada dadu tersebut 1 dan 5 muncul 2 x lebih sering daripada 2 dan 4, sedangkan 2 dan 4 muncul 3 x lebih sering daripada 3. Tentukan peluang munculnya bilangan kuadrat murni bila dadu itu dilempar 1 kali 4. Bila A dan B saling terpisah, P(A) = 0,3 dan P(B) = 0,5, hitunglah: a. P(A ∪ B) b. P(A’) c. P(A’ ∩ B) Petunjuk: buat diagram Venn, dan tuliskan peluang masing- masing daerah yang ada 5. Bila sebuah huruf diambil acak dari abjad, hitung peluang bahwa huruf yang terambil itu a. huruf vokal b. mendahului huruf j c. di belakang huruf g
  • 32. 6. Bila sebuah permutasi dari kata “putih” diambil secara acak, hitung peluang bahwa permutasi itu, a. mulai dengan konsonan b. diakhiri dengan vokal c. mempunyai konsonan dan vokal berselang-seling 7. Sepasang dadu dilemparkan. Hitung peluang mendapatkan a. jumlahnya 8 b. jumlahnya ≤ 5 8. Tiga buku diambil secara acak dari rak yang berisi 5 buku novel, 3 buku puisi, dan sebuah kamus. Berapa peluang, a. kamus tersebut terambil? b. 2 buku novel dan 1 buku puisi terambil?
  • 33. PELUANG BERSYARAT Peluang terjadinya kejadian B bila diketahui bahwa suatu kejadian lain A telah terjadi disebut peluang bersyarat, dan dilambangkan dengan P(BA) Lambang tersebut dibaca “peluang terjadinya B bila A telah terjadi” atau disingkat “peluang B bila A terjadi” Definisi. Peluang bersyarat B, bila A diketahui, dilambangkan dengan P(BA), didefinisikan sebagai: P(A ∩ B) P(BA) = jika P(A) > 0 P(A)
  • 34. CONTOH 1. Misalnya, ruang sampel S terdiri dari populasi sarjana di kota A. Populasi itu dikelompokkan menurut jenis kelamin dan status kerja Bekerja Menganggur Jumlah Pria 460 40 500 Wanita 140 260 400 Jumlah 600 300 900 Jika akan diambil acak seorang di antara mereka untuk tugas tertentu, tentukan peluang yang terpilih adalah pria yang bekerja Jawab: Misal, M = kejadian yang terpilih pria E = kejadian yang terpilih bekerja Dengan menggunakan ruang sampel dipersempit E, diperoleh P(E ∩ M) 460 23 P(ME) = = = P(E) 600 30
  • 35. 2. Peluang suatu penerbangan reguler berangkat tepat waktu adalah P(D) = 0,83. Peluang mendarat tepat waktu P(A) = 0,92. Peluang penerbangan itu berangkat dan mendarat tepat waktu adalah P(D ∩ A) = 0,78. Hitung peluang suatu pesawat pada penerbangan itu: a. mendarat tepat waktu bila diketahui pesawat tersebut berangkat tepat waktu b. berangkat tepat waktu bila diketahui pesawat tersebut mendarat tepat waktu Jawab: P(D ∩ A) 0,78 a. P(AD) = = = 0,94 P(D) 0,83 P(A ∩ D) 0,78 b. P(DA) = = = 0,85 P(A) 0,92 Cat: jika P(BA) ≠ P(B) berarti B tergantung pada A
  • 36. DUA KEJADIAN BEBAS Definisi. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas bila P(BA) = P(B) atau P(AB) = P(A) Bila tidak terpenuhi, A dan B dikatakan tidak bebas Contoh : Pada setumpuk kartu bridge diambil 2 kartu berturut-turut dengan pemulihan. Misal A = kartu pertama As, B = kartu kedua sekop Karena kartu pertama dikembalikan, ruang sampel pengambilan pertama dan kedua tetap sama sebesar 52 kartu, yang mempunyai 4 As dan 13 sekop. jadi P(BA) = 13/52 = 1/4 dan P(B) = 13/52 = 1/4 P(BA) = P(B). Kejadian A dan B dikatakan bebas.
  • 37. Kaidah Penggandaan / Perkalian Dalil 12 Bila dalam suatu percobaan kejadian A dan B keduanya dapat terjadi sekaligus, maka P(A ∩ B) = P(A) P(BA), atau P(B ∩ A) = P(B) P(AB) Contoh : Dalam kotak terdapat 20 sekring, 5 rusak. Bila 2 sekring diambil acak tanpa pemulihan, berapa peluang sekring yang terambil itu keduanya rusak? A = kejadian sekring pertama rusak, B = kejadian sekring kedua rusak, A ∩ B = kejadian A lalu B Peluang P(A) = 5/20 = 1/4, Peluang P(BA) = (5 – 1)/(20 –1) = 4/19 Jadi P(A ∩ B) = P(A) P(BA) = 1/4 x 4/19 = 1/19
  • 38. Dalil 13 Kaidah Penggandaan Khusus. Bila dua kejadian A dan B bebas, maka P(A ∩ B) = P(A) P(B) Jika dalam contoh di muka, sekring pertama setelah diambil dikembalikan lagi, artinya kejadian A dan B bebas, maka peluang P(BA) = P(B) = 1/4 sehingga didapat, P(A ∩ B) = P(A) P(B) = 1/4 x 1/4 = 1/16
  • 39. CONTOH 1. Kota A memiliki sebuah mobil pemadam kebakaran dan sebuah ambulans. Peluang mobil kebakaran dapat digunakan saat diperlukan = 0,98, dan peluang ambulans = 0,92. Saat terjadi kecelakaan akibat kebakaran, hitung peluang mobil kebakaran dan ambulans keduanya siap digunakan Jawab: A = mobil pemadam kebakaran siap digunakan B = mobil ambulans siap digunakan, maka P(A ∩ B) = P(A) P(B) = (0,98) x (0,92) = 0,9016
  • 40. 2. Sebuah kantung berisi 4 kelereng merah dan 3 biru. Kantung kedua berisi 3 kelereng merah dan 5 biru. Satu kelereng diambil dari kantung pertama dan tanpa dilihat dimasukkan ke dalam kantung kedua. Berapa peluang mendapatkan kelereng biru bila diambil satu kelereng dari kantung kedua? Jawab: B1 = terambilnya kelereng biru dari kantung pertama B2 = terambilnya kelereng biru dari kantung kedua, M1 = terambilnya kelg. merah dari kantung pertama P[(B1∩B2) ∪ P[(M1∩B2)} = P(B1∩B2) + P(M1∩B2) = P(B1) P(B2B1) + P(M1) P(B2M1) = (3/7) (6/9) + (4/7) (5/9) = 38/63
  • 41. Dalil 14. Kaidah Penggandaan Umum. Jika dalam suatu percobaan kejadian A1, A2, …….. Ak dapat terjadi, maka: P[(A1 ∩ A2 ∩ A3 ∩ …….. ∩ Ak) = P(A1)P(A2A1) P(A3A1∩A2)...P(AkA1∩A1∩ …∩Ak–1) Jika kejadian A1, A2, ….. Ak bebas, maka P[(A1 ∩ A2 ∩ A3 ∩ … ∩ Ak) = P(A1) P(A2) P(A3) … P(Ak)
  • 42. CONTOH 1. Tiga kartu diambil berturut-turut tanpa pemulihan. Hitung peluang kartu terambil pertama as merah, kedua sepuluh atau Jack, dan ketiga > 3 tapi < 7 Jawab A = kartu pertama as merah {as hati, as wajik}. 2 kartu B = kartu kedua sepuluh atau Jack Ada 8 kartu C = kartu ketiga > 3 tapi < 7. Ada 12 kartu P(A) = 2/52, P(BA) = 8/51, P(CA ∩ B) = 12/50 P (A ∩ B ∩ C) = P(A) P(BA) P(C A ∩ B) = (2/52) (8/51) (12/50) = 8/5525
  • 43. 2. Sebuah uang logam tak seimbang, peluang muncul sisi gambar 2 kali angka, dilempar 3 kali, berapa peluang dapat 2 sisi angka dan 1 sisi gambar? Jawab S = {GGG, GGA, GAG, AGG, GAA, AGA, AAG, AAA) Karena tidak seimbang, P(G) = 2/3 dan P(A) = 1/3 B = Kejadian munculnya 2 sisi angka dan 1 sisi gambar dalam 3 kali pelemparan = {AAG, AGA, GAA} Menurut dalil 14: P(AAG) =P(A∩A∩G)=P(A)P(A)P(G) = (1/3)(1/3)(2/3)= 2/27 P(AGA) = P(GAA) = 2/27 sehingga Juga, P(B) = (2/27) + (2/27) + (2/27) = 2/9
  • 44. LATIHAN 1. Misal R = kejadian seorang tersangka melakukan perampokan bersenjata dan D = kejadian tersangka itu mengedarkan ganja. Nyatakan dalam kata-kata peluang apa yang dilambangkan oleh: a. P(RD) b. P(DR) c. P(R’D’) 2. Dua dadu dilemparkan. Dadu yang satu menunjukkan 4, hitung peluang bahwa, a. Dadu yang lain menunjukkan 5 b. Jumlah kedua dadu menunjukkan > 7
  • 45. 3. Sampel acak 200 orang dewasa diklasifikasi menurut jenis kelamin dan tingkat pendidikan, sebagai berikut SEKOLAH PRIA WANITA SD 38 45 SMP/SMA 28 50 Perg. Tinggi 22 17 Bila seorang diambil acak dari kelompok ini, hitunglah peluang bahwa, a. Yang terpilih pria, bila diketahui ia berpendidikan sekolah menengah b. Yang terpilih tingkat pendidikannya bukan dari perguruan tinggi, bila diketahui bahwa ia wanita
  • 46. 4. Dari 100 siswa kelas 3 sebuah SMA, 42 siswa belajar matematika, 68 belajar biologi, 54 belajar sejarah, 22 belajar matematika dan sejarah, 25 belajar biologi dan matematika, 7 belajar sejarah tetapi tidak belajar matematika maupun biologi, 10 belajar ketiganya, dan 8 tidak belajar satu pun dari ketiganya. Bila seorang siswa diambil acak, hitung peluang bahwa a. seorang siswa yang belajar biologi akan mempelajari ketiganya b. seorang siswa yang tidak belajar biologi, akan mempelajari sejarah dan matematika
  • 47. 5. Peluang sebuah mobil memasuki Banten bernomor polisi Lampung 0,12; peluang mobil itu berkemah 0,28; dan peluang mobil itu berkemah dan bernomor polisi Lampung 0,09. Berapa peluang a. sebuah mobil berkemah di Banten dan bernomor polisi Lampung? b. sebuah mobil bernomor polisi Lampung memasuki Banten ingin berkemah? c. sebuah mobil memasuki Banten bukan bernomor polisi Lampung atau tidak bermaksud berkemah? 6. Peluang Tom masih hidup 20 tahun mendatang adalah 0,7 dan peluang Nancy 0,9. Berapa peluang keduanya akan meninggal 20 tahun mendatang?
  • 48. 7. Peluang seorang dokter mendiagnosis suatu penyakit secara benar 0,7. Bila dokter itu salah mendiagnosis, peluang pasien menuntut ke pengadilan 0,9. Berapa peluang dokter itu salah mendiagnosis dan pasien akan menuntutnya? 8. Seorang dokter ahli alergi menyatakan 50% pasien- nya alergi terhadap rumput liar. Berapa peluang a. tepat 3 di antara 4 pasien berikutnya alergi terhadap rumput liar? b. tak seorang pun di antara 4 pasien berikutnya alergi terhadap rumput liar