2. Pendahulua
n
Kedua efek ditujukan untuk mempercepat perbaikan jaringan (recovery)
Efek non thermal berkaitan dengan peningkatan aktivitas sel jaringan
Efek thermal yakni efek peningkatan suhu jaringan
Efek thermal & efek non thermal
Terapi ultrasound pada dasarnya memiliki 2 efek
3. Efek
Thermal
Pemampatan dan
peregangan molekul pada
suatu jaringan dengan
kecepatan 1 juta atau 3 juta
kali per detik menimbulkan
peningkatan suhu jaringan
Oscilasi molekul/partikel
pada jaringan dikonversi
menjadi energi panas
Peningkatan suhu jaringan
40-45 derajat menimbulkan
hyperemia, hendaknya
dipertahankan selama 5
menit
Peningkatan sirkulasi darah
lokal, peningkatan elastisitas
jaringan ligament, tendon
dan otot
Menurunkan kekakuan sendi
ditandai dengan peningkatan
Lingkup Gerak Sendi (LGS)
Meningkatkan konsentrasi
nutrisi pada jaringan yang
cedera dan peningkatan
pembuangan zat sisa
metabolisme, zat nyeri
(recovery)
4. Efek Non
Thermal
Efek non thermal meliputi kombinasi
efek cavitation dan acoustic streaming
Terciptanya gas dalam medium ketika
mencapai 1000 siklus
Cavtitation selanjutnya menimbulkan
acoustic streaming
Cavitation terbagi menjadi 2 (stable &
unstable)
Unstable cavitation dihasilkan dari
tekanan rendah gelombang
Gas pecah dan menimbulkan mikro
cedera pada jaringan
5. Accoustic streaming dideskripsikan sebagai
aliran kecil yang memutar
Tercipta dari pembentukan gas pada proses
cavitation
Efek acoustic streaming diantaranya adalah
meningkatkan permeabilitas membrane
jaringan terhadap sodium (Na++)
Meningkatkan metabolism jaringan yakni
dalam melakukan sintesa protein dan
sekresi sel
Meningkatkan aktivitas sel jaringan untuk
recovery
6. Fenomena pemampatan dan peregangan
jaringan yang sangat cepat sering
dikaitkan dengan istilah micromassage
berguna dalam menurunkan bengkak
8. Sebelum pengaturan dosis US maka
perlu diperhatikan kebersihan alat
meliputi membersihkan kepala
transduser agar terbebas dari
penyebaran bakteri
Area segmen tubuh pasien yang akan
diterapi juga dibersihkan agar
mengurangi tahanan akustik pada
permukaan kulit
Aplikasi gel US pada area yang akan
diterapi
Aplikasikan US pada area yang
diterapi dengan menggerakkan kepala
transduser (linier/sirkuler) thd area
yang diterapi 2-3 kali bolak-balik
dalam 1 detik
9. Pemilihan Mode
US
Untuk mendapatkan
efek thermal yang
dominan maka dipilih
mode US continues
Efek thermal dominan
lebih ditujukan pada
kondisi gangguan
musculoskeletal pada
fase kronis
Pada kondisi akut dan
sub akut maka dipilih
efek thermal rendah
dengan menggunakan
mode US pulsed
10. Mode US
Pulsed
Mode US continues berarti dari awal
sampai akhir terapi gelombang
ultrasound selalu ada (on)
Mode US pulsed berarti gelombang
ultrasound terputus (on/off) selama
waktu terapi
Penggunaan US pulsed didasarkan pada
duty cycle/ duty factor dalam nilai persen
(%) yakni persentasi fase “ON”
gelombang ultrasound selama terapi
Semakin kecil duty cycle/ duty factor
maka semakin kecil efek thermalnya
11. SATP &
SATA
Duty cycle/ duty factor mempengaruhi
berapa kekuatan gelombang ultrasound
(intensitas) yang dikeluarkan transduser US
SATP x duty cycle = SATA
Spatial Average Temporal Peak (SATP)
adalah kekuatan gelombang puncak US yang
dihasilkan oleh alat terapi US
Spatial Everage Temporal Average (SATA)
adalah kekuatan gelombang rerata US
Pada penggunaan mode US continues
nilai SATP = SATA
Pada penggunaan mode US pulsed
nilai SATP > SATA
12. Pemilihan Frekuensi
US
Pemilihan frekuensi US didasarkan pada
kedalaman jaringan yang akan diterapi
Kedalaman jaringan kurang dari 2 cm
dipilih frekuensi 3 Mhz
Kedalaman jaringan 2 cm atau lebih
dipilih frekuensi 1 Mhz
Semakin tinggi frekuensi semakin
memiliki resiko energi di refleksi dan
diabsorbsi sehingga semakin sedikit
energi yang diteruskan
13. Tentukan mode dan frekuensi
US
Pasien golfer elbow dengan keluhan nyeri dengan nilai VAS 88mm
pada bagian medial siku, nyeri dirasakan sekitar 3 hari yang lalu
(akut), kedalaman jaringan otot yang nyeri adalah 2 cm, tentukan
mode US dan frekuensi US?
Pasien tennis elbow dengan keluhan nyeri pada epicondylus lateral,
nyeri sudah diderita lebih dari 6 minggu (kronis), kedalaman
jaringan otot yang nyeri adalah 0.8 cm, tentukan mode US dan
frekuensi US?
14. Penentuan
Intensitas
Intensitas US yang berhasil sampai pada jaringan yang diterapi dikenal sebagai Final Intensity
Intensitas US awal sering dikenal sebagai Incident Intensity
Memperkirakan besar intensitas US awal (di alat) agar intensitas US akhir di jaringan yang di terapi sesuai dosis
Pada kondisi akut, sub akut dan kronis maka intensitas US yang diterima jaringan disesuaikan dengan dosis
Intensitas US menurun seiring dengan kedalaman jaringan yang dituju
Intensitas adalah kuatnya energi gelombang US dalam satuan W/Cm2
15.
16. Guna memperkirakan intensitas awal pada alat agar intensitas akhir pada
jaringan (final intensity) sesuai dengan dosis, maka digunakan rumus
Final Intensity = Incident Intensity X Value of dB (%)
17. Penentuan Intensitas US
Continues
• Kondisi gangguan musculoskeletal fase kronis, intensitas US akhir pada
jaringan direkomendasikan 0.5-0.8 W/Cm2 , misal dipilih 0.8 W/Cm2
• Kedalaman jaringan 1.5 cm sehingga dipilih frekuensi 3 MHz
• Tentukan intensitas awal pada alat (Incident Intensity) berapa W/Cm2
• Final Intensity = Incident Intensity x VofdB
• Dipilih US continues
• Attenuation = 0.5 x 1.5 Cm x 3MHz
• Attenuation = 2.25
• Value of dB = 10-2.25/10
• VofdB = 0.59 (59%)
• 0.8 = Incident Intensity x 0.59
• Incident Intensity = 0.8 : 0.59
• Incident Intensity = 1.3 W/Cm2
18. • Kondisi gangguan musculoskeletal fase sub akut
• Intensitas di jaringan (final intensity) yang direkomendasikan adalah 0.2-0.5 W/Cm2
misal dipilih intensitas 0.5 W/Cm2
• Kedalaman jaringan 1.5 cm sehingga dipilih frekuensi 3 MHz
• Tentukan intensitas awal pada alat (Incident Intensity) berapa W/Cm2
• 0.5 W/Cm2 = Incident Intensity X VofdB
• 0.5 W/Cm2 = Incident intensity x 0.59
• Incident Intensity = 0.5 : 0.59
• Incident intensity = 0.85 W/Cm2
• Kondisi sub akut maka dipilih mode US pulsed dengan duty cycle/duty factor 33%, 50%
atau 100% misal dipilih 50%
• SATA = SATP x Duty cycle
• 0.85 = SATP x 50%
• SATP = 0.85 : 0.5
• SATP = 1.7 W/Cm2
Penentuan Intensitas US
Pulsed
19. Penentuan Lama Waktu
Terapi
Penentuan lama waktu
terapi berbeda antara US
continues dan Pulsed
US Continues ∶
Luas Area yang diterapi
Luas ERA
US Pulsed :
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐸𝑅𝐴
𝑋𝑃𝑢𝑙𝑠𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜
Waktu terapi penggunaan
mode US pulsed
cenderung lebih lama
dibanding US continues
Jika hasil lama waktu
terapi lebih dari 15 menit
maka area perlu dibagi
menjadi 2 dan dilakukan
perhitungan masing-
masing area
20. Waktu terapi US pulsed =
15 𝑐𝑚2
4.4 𝑐𝑚2 x 2 = 6.8 menit (dc 50%= 100/50=2)
Waktu terapi US continues =
15 𝑐𝑚2
4.4 𝑐𝑚2 = 3.4 menit
Atau 1 kali luas transduser ber hak 1 menit terapi
Jika luas ERA tidak ditemukan maka gunakan ukuran luas transduser
Luas ERA dilihat pada spesifikasi alat yang digunakan
Misal luas area yang diterapi adalah 15 cm2 dan Luas ERA adalah 4.4 cm2
21. Tugas
Gangguan akibat cedera
tenis elbow akut,
kedalaman jaringan 1 cm,
tentukan dosis
penatalaksanaan
ultrasound!
Gangguan akibat cedera golfer
elbow kronis, kedalaman
jaringan 2 cm, tentukan dosis
penatalaksanaan ultrasound!