2. Pendahulua
n
Biasanya ditemukan sudah dalam kondisi kronis, parah dan tidak merespon baik terhadap obat analgesik
Pada klinis sering dirasakan nyeri walaupun anggota tubuh terlihat normal
Nyeri dapat timbul walaupun tanpa stimulus atau menunjukkan tanda gejala hipersensitisasi ketika ada stimulus
Respon saraf yang tidak sesuai akibat kerusakan saraf tepi ataupun pusat
Nyeri sudah tidak mempunyai fungsi prevensi dan proteksi (patologis = hyperalgesia & allodynia)
Nyeri neuropatik merupakan nyeri akibat cedera jaringan saraf berbeda dengan nyeri fisiologis seperti nyeri nosiseptif
4. Mekanisme Neuropatik
Tepi
Cedera jaringan
saraf
Proses degenerasi
saraf (wallerian
degeneration)
Proses regenerasi
saraf, terbentuknya
neuroma dan terjadi
sprouting
Neuroma
merupakan
disorganisasi sel
saraf
Terjadi ketika saraf
cedera/ terputus
sebagian ataupun
total (cut, crash or
excessive stretch)
Berbentuk seperti
bola dan terdapat
nyeri tekan
Saraf simpatis aktif
(fight or filght) dan
mengaktivasi
serabut saraf nyeri
5. Mekanisme Neuropatik
Pusat
Cedera saraf menyebabkan aktivitas
saraf menjadi tidak terkontrol
Peningkatan aktivitas sodium (Na++)
dan calcium (Ca+) channel
Peningkatan keluarnya glutamate (+)
dan substance p pada presynaptic
Meningkatnya aktivitas A2delta dalam
memperlama terbukanya Voltage
Sensitive Calcium Channel berkaitan
dengan tanda gejala allodynia
Gabapentine & pregabalin (antagonis
A2delta VSCC) efektif menurunkan
hipersensitisasi pusat
7. Aktivasi Sel
Glia
Microglia & astrocyte pada spinal cord
pada dasarnya menjaga kesehatan
lingkungan synaps saraf
Daur ulang glutamate menjadi ATP dan
glutamine
Jika presynaptic mengeluarkan
glutamate berlebihan maka sel glia akan
mengeluarkan zat inflamasi dan nyeri
seperti TNF alfa dan IL1b, PGi2, ATP
Keluarnya zat inflamasi dan nyeri
menyebabkan hyperalgesia dan allodynia
selalu ada
8.
9. Modulasi
Nyeri
Ketika informasi nyeri yang dibawa dari
saraf tepi menuju spinal cord bergerak
terus ke proksimal menuju tingkatan
yang lebih tinggi (brainstem) terjadi
respon yang lebih kompleks pada sistem
saraf pusat
Tubuh melakukan modulasi nyeri
melewati descending pain control
Pada tingkat brainstem endorphine
tubuh (zat anti nyeri) dikeluarkan
10. Hipersensitisasi pusat yang
lama semakin menguras zat
anti nyeri tubuh
Terjadi kematian saraf
inhibitor nyeri (descending
pain control/GABAergic)
akibat keracunan
neurotransmitter & peptid
disebut sebagai
excitotoxicity