2. Pendahulua
n
Proprioceptive Neuromuscular Facilitiation (PNF)
merupakan konsep pendekatan/ terapi yang didasarkan
pada filosofi bahwa setiap orang (sehat/disabilitas)
mempunyai potensi untuk berkembang
Continues process of growth concept
3. Dasar
filosofi
Motor learning & motor control : mengintegrasikan prinsip motor learning & motor control
Highest level of function : tujuan utama meraih level tertinggi kemampuan fungsional pasien
Positive approach : menggunakan kemampuan dasar pasien untuk optimalisasi kemampuan gerak
Mobilizing reserve : pendekatan terapi fokus pada permasalahan gerak pasien
PNF is an integrated approach : pendekatan terapi yang terintegrasi menyeluruh pada setiap segmen tubuh
4. Dasar neurofisiologi (Sherrington,
1947)
Reciprocal innervation (reciprocal inhibition) : kontraksi otot agonis diikuti inhibisi antagonis (tehnik relaksasi)
Successive induction : peningkatan eksitasi agonis diikuti kontraksi antagonis (tehnik eksitasi)
Irradiation : menyebarkan dan meningkatkan kekuatan
Spatial summation : stimulus/ rangsangan intensitas rendah yang diaplikasikan secara bersamaan pada beberapa
area saling menambahkan kekuatan
Temporal summation : akumulasi stimulus/rangsangan intensitas rendah mampu menghasilkan eksitasi
Afterdischarge : keberlanjutan efek stimulus setelah latihan (intensitas & durasi)
6. International PNF Assosiaction (IPNFA) membuat 2 acuan dalam
penatalaksanaan PNF yakni prinsip & prosedur
PRINSIP :
Tactile stimulation
Visual stimulation
Resistance
Traction
Approximation
Stretch
Temporal & spatial summation
PROSEDUR :
Pattern
Timing
Body mechanics
Irradiation
7. Prinsip & Prosedur
PNF
Pattern ditujukan untuk fasilitasi gerakan sinergis normal
Timing ditujukan untuk memfasilitasi kecepatan gerak normal
Stretch ditujukan untuk meningkatkan kontraksi otot dan mencegah kelelahan otot
Traction & approximation ditujukan untuk fasilitasi gerakan dan stabilitas persendian
Visual stimulation sebagai feedback visual (motivasi & koreksi)
Auditory stimulation dengan menggunakan istilah, intonasi dan volume suara untuk memandu gerakan
Body mechanic (position) ditujukan agar terapis mampu memfasilitasi kontrol gerakan, stabilitas, arah gerakan
yang spesifik
Manual contact ditujukan untuk mengarahkan gerakan dan kekuatan dengan pegangan yang tepat (proper grip)
Irradiation/ reinforcement ditujukan untuk menyebarkan stimulus
Resistance ditujukan untuk membantu meningkatkan kontraksi otot, meningkatkan kontrol motorik dan motor
learning
8. Optimal
resistance
Intensitas tahanan disesuaikan dengan
kemampuan pasien
Semakin tinggi intensitas tahanan
semakin tinggi aktivitas korteks
motorik
Latihan kontraksi konsentrik dan
eksentrik agar koordinasi gerakan
tercapai
Tidak menimbulkan nyeri, kelelahan,
irradiasi yang tidak diinginkan
Kontrol nafas
9. Irradiation &
reinforcement
Tahanan pada gerakan fleksi hip disertai adduksi dan eksternal rotasi diikuti gerakan dorsifleksi ankle dan inversi
Tahanan pada gerakan fleksi leher diikuti kontraksi fleksor trunk dan hip (sebaliknya)
Tahanan pada gerakan supinasi diikuti kontraksi eksorotator bahu
Tahanan pada gerakan fleksi hip diikuti kontraksi fleksor trunk
Kontraksi otot pada sisi sehat diikuti kontraksi otot sisi lesi
Pemberian tahanan dapat menimbulkan iradiasi sehingga mengaktifkan kontraksi beberapa otot pada pola
tertentu, pola (pattern) bisa berbeda antar pasien
Intensitas tahanan yang tepat dapat menimbulkan iradiasi yang tepat pula
10. Tactile stimulus (manual
contact)
Pegangan (manual contact) akan
menstimulasi mekanoreseptor pada
kulit pasien
Memberikan informasi arahan gerak
yang tepat (tactile stimuli promote
tactile kinesthetic perception)
Terapis dalam memberikan
tekanan/ pegangan ditempatkan
melawan arah Gerakan
Pegangan dengan cara lumbrical
grip (flexion metacarpophalangeal
joint)
11. Body mechanics
(position)
Posisi tubuh terapis
(shoulder, pelvis, face)
harus segaris/menghadap
pada arah gerakan yang
akan dilatihkan
Tahanan gerakan
sebagian besar didapat
dari tubuh terapis
12. Verbal
stimulation
Preparation (persiapan), Action (memberikan arahan gerakan) dan Correction (melakukan
koreksi gerakan)
Instruksi terbagi menjadi 3 :
Volume dan intonasi suara dapat mempengaruhi daya kontraksi otot
Instruksi yang diberikan tepat & jelas
14. Traction &
Approximation
Aproksimasi mampu meningkatkan stabilitas persendian
Aproksimasi menambahkan input proprioceptor (muscle & joint receptor) sehingga respon kontraksi otot
lebih besar
Traksi digunakan untuk menambahkan elongasi otot saat dilakukan stretch reflex
Traksi mampu memfasilitasi gerakan menarik, gerak antigravitasi
Aplikasi traksi selama latihan gerak dapat menurunkan nyeri persendian
15. Stretc
h
stretch dihindari jika ada cedera otot, tendon, tulang
Jika otot hip sampai dengan otot ankle terulur (stretch) maka eksitabilitas / kontraksi pada
otot-otot tersebut meningkat dan dapat diikuti kontraksi fleksor trunk
Semakin luas area sinergis yang di ulur (stretch) maka semakin luas area yang difasilitasi
(perhatikan iradiasi)
Stretch ditujukan untuk memfasilitasi kontraksi
16. Timin
g
Gerakan normal membutuhkan
kontrol perubahan gerakan yang halus
dan koordinasi gerakan untuk
menghasilkan kecepatan gerak normal
Syarat kontrol dan koordinasi gerak
ekstremitas yang baik adalah stabilitas
proksimal (proximal stability-distal
mobility)
17. Pattern (pola
gerakan)
Gerakan normal dipengaruhi
oleh gerak keseluruhan segmen
dan sinergistik otot trunk
Pola gerakan PNF meliputi 3
bidang yakni sagittal (fleksi-
ekstensi), frontal (adduksi-
abduksi) dan transversal (rotasi)
Ke 3 bidang gerak terjadi pada
pola Gerakan diagonal (spiral)