2. Pendahulua
n
Biasanya dikeluhkan sebagai pegel, kemeng, kram, seperti ada robek
Pada pemeriksaan nyeri otot khas sulit untuk ditunjuk (difuse) dibanding nyeri pada kulit, nyeri otot
dapat dirujuk pada otot disekitarnya (non dermatomal)
Menurunnya suplai darah pada jaringan otot menurunkan pasokan oksigen sehingga tidak
mencukupi kebutuhan dasar metabolism jaringan
Penyebab yang sering didapatkan adalah aktivitas otot berlebih (overuse) atau cedera trauma otot
Banyak laporan klinis menyatakan bahwa mekanisme nyeri otot didasarkan pada kondisi ischemic
4. Stimulus
Mekanik
Stimulus mekanik yakni
rangsang mekanik yang
mencapai threshold saraf
nyeri
Penguluran otot (stretching),
kontraksi otot ataupun
tekanan ringan pada otot
pada umumnya tidak
mencapai threshold saraf
nyeri
Namun ketika terjadi
gangguan pada otot seperti
ischemic otot maka threshold
saraf nyeri menurun
Merasakan nyeri saat otot
diulur atau kontraksi
5. Stimulus
Kimia
Kontraksi yang paling potensial menyebabkan ischemic adalah kontraksi isometrik memanjang atau
kontraksi eksentrik
Kontraksi otot yang berlebih dapat menyebabkan kondisi ischemic sering disebut sebagai “pure
chemonociceptor”
Terbukanya second messenger system oleh mediator inflamasi
Terbukanya protein reseptor (non selective cation channel) sehingga cation seperti sodium (Na++)
dan calcium (Ca+) masuk kedalam membrane sel saraf dan terjadi depolarisasi saraf (action
potential)
Mengeluarkan zat kimia nyeri dan inflamasi
Stimulus kimia didapatkan dari jaringan otot yang cedera
6. Nocicepto
r
TRPV1 terbuka ketika terdapat suhu berlebih dan penurunan pH jaringan otot
P2X3 terbuka ketika terdapat ATP yang dikeluarkan oleh jaringan otot cedera
Acid Sensing Ion Channel (ASIC) terbuka ketika terdapat proton (H+) yang dikeluarkan oleh jaringan
otot cedera (low pH)
Reseptor nyeri yang mempunyai peranan penting pada kondisi nyeri otot adalah ASIC, P2X3 dan
TRPV1
7. Adenosin Triphosphate
(ATP)
ATP sangat banyak ditemukan dalam sel otot
ATP pada otot tidak hanya diperlukan sebagai energi
untuk kontraksi namun juga untuk men transport
calcium (Ca+) kembali ke reticulum sarcoplasmic
Pada kondisi ischemic, terjadi kematian sel otot dan
mengakibatkan terlepasnya ATP
ATP mengaktivasi reseptor purinergic (P2X3) sehingga
non selective cation channel terbuka
Terjadi depolarisasi saraf nyeri
Banyaknya ATP yang terlepas menyebabkan transport
calcium(Ca+) terhenti, sehingga terjadilah kram otot
8. Proton
(H+)
Proton (H+) merupakan
stimulus kimia yang sering
didapatkan pada semua
patologi gangguan otot dan
sangat berkaitan dengan
penurunan pH jaringan
pH normal jaringan sekitar
7.4
pH 6 terjadi inflamasi atau
kondisi ischemic
pH 5 keasaman jaringan
semakin meluas
10. Latihan &
Cedera
Terjadi nonuniformity sarcomere & overstretch menimbulkan popped sarcomeres
Ischemic jaringan otot menyebabkan keasaman jaringan meningkat ditandai dengan terlepasnya
proton (H+) dan potensi kematian sel otot
30% kontraksi maksimal (MVIC) signifikan meningkatkan kompresi pada pembuluh darah otot
Banyak bukti penelitian bahwa kontraksi isometrik memanjang dalam waktu lama & kontraksi
eksentrik menimbulkan kondisi ischemic
Kontraksi konsentrik dalam latihan pada umumnya tidak menimbulkan ischemia otot
11. Intensitas Latihan & Nyeri
Otot
Pada intensitas latihan sedang seperti cycle ergometry, nyeri
otot dapat timbul dalam beberapa menit
Terbukti ketika tekanan intramuscular mencapai 20-40
mmHg berpotensi resiko terjadi ischemic partial atau
mikrosirkulasi bahkan komplit (10-20 maksimal kontraksi
volunteer)
Jaringan otot ischemic dalam 1 menit sudah dapat
menimbulkan nyeri
Bagaimana desain terapi latihan agar tidak menambahkan
kondisi ischemic?
12.
13. Myalgia Kronis Akibat
Kerja
Resiko ischemia jaringan otot = myalgia kronis
Dalam kondisi normal aktivitas saraf simpatis akan menurun oleh keluarnya zat hasil
metabolism otot, jika keseimbangan ini terganggu maka saraf simpatis selalu aktif
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah berlangsung lama
Fasilitasi fokus atensi dalam bekerja, fasilitasi kontraksi otot dalam mempertahankan
posisi/sikap tertentu ataupun melakukan gerakan dengan repetisi tinggi dalam bekerja
Aktivitas saraf simpatis (fight or flight) meningkat selama bekerja
14. Pembuluh Darah
Otot
Otot skeletal sangat kaya akan pasokan
darah, karena kebutuhan otot dalam
bekerja membutuhkan banyak energi
sehingga pasokan oksigen dan nutrisi harus
mencukupi kebutuhan metabolisme otot
Pasokan oksigen dan nutrisi selanjutnya
digunakan untuk memproduksi energi
(ATP) melewati metabolism aerob atau
anaerob (tanpa oksigen)
Pembuluh darah pada otot akan menegang
dan menyempit lumennya ketika otot
memanjang terulur atau kontraksi
memendek
15. Metabolisme
Otot
Otot mampu memproduksi ATP sebagai
energi dengan melakukan metabolisme
anaerob (tidak membutuhkan ketersediaan
oksigen) dan metabolism aerob
(memerlukan ketersediaan oksigen)
Anaerob memproduksi ATP dalam jumlah
kecil melewati proses pemecahan glukosa
(glycolysis) dan pembentukan asam laktat
Aerob memproduksi ATP dalam jumlah
besar melewati proses glikolysis & siklus
kreb dan tidak menyebabkan pembentukan
asam laktat
Metabolisme otot mana yang resiko
menimbulkan nyeri otot?
16. Excess Postexercise Oxygen Consumption
(EPOC)
Pasokan glycogen harus tergantikan
Akumulasi asam laktat harus dikonversi kembali menjai asam piruvat
Pasokan oksigen dalam myoglobin harus tergantikan
Ada 3 syarat yang harus dipenuhi dalam mengembalikan keseimbangan
Sehingga otot harus mampu mengembalikan keseimbangan zat tersebut seperti sebelum
latihan
Apakah otot kelelahan atau tidak, setiap kontraksi otot khususnya dalam latihan terjadi
perubahan zat kimia pada otot secara drastis
17. Ukuran Otot &
Cedera
Serabut otot besar pada umumnya memiliki pasokan glycogen
yang lebih banyak dibanding serabut otot kecil
Ketika terjadi gangguan maka serabut otot kecil cenderung
kehabisan glycogen sehingga tidak mampu memproduksi
ATP, hal ini menyebabkan nyeri disertai kontraktur
Sehingga serabut otot kecil resiko lebih cepat kontraktur
dibanding serabut otot besar
Apa prioritas terapi pada kondisi patologis yang disertai
gangguan otot?
19. Slow & Fast
Twitch
Tipe serabut slow twitch memiliki
banyak pasokan darah, banyak
menghasilkan energi (ATP)
sehingga memiliki daya tahan
kontraksi yang lama,kurang dari
300 motor unit (metabolism aerob)
Tipe serabut fast twitch sedikit
pasokan darah, sedikit energi (ATP)
sehingga otot mudah lelah, lebih
dari 300 motor unit sehingga
kecepatan dan kekuatan kontraksi
otot lebih cepat (metabolism
anaerob)
21. Tentukan program terapi latihan
fisioterapi
Serabut otot tipe apa yang
banyak terganggu pada
kondisi bed rest lama atau
pada obesitas?
Serabut tipe apa yang
banyak terganggu pada
kondisi sarcopenia
(menua)?
25. Spasme
Otot
Spasme otot adalah suatu
kondisi terjadinya
kontraksi otot terus
menerus secara involunter
(berbeda dengan
spatisitas)
Diakibatkan oleh nyeri
akibat cedera otot ataupun
nyeri akibat gangguan
sendi
Banyak penelitian
membuktikan bahwa nyeri
otot menurunkan
eksitabilitas saraf alfa
motor
Cedera otot menimbulkan
kerusakan pada motor
endplate menimbulkan
keluarnya acetylcholine
dalam jumlah banyak
(uncontrolled)
Menyebabkan depolarisasi
membrane otot dan
kontraksi involunter
serabut otot (MTrP’s)