SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Bioakustik
Henri Setiawan, S.Kep.,Ners.
BIOAKUSTIK
• Akustik membahas segala hal yang berhubungan
dengan bunyi,
• Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan
dengan makhluk hidup, terutama manusia.
• Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan
instrumen bunyi
Frekuensi, kecepatan dan panjang gelombang bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasarkan
frekuensinya, getaran digolongkan menjadi 3, yaitu:
 Infrasonik (frekuensi <20 Hz)
 Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya
getaran gempa, tanah longsor dan sebagainya.
 Audiosonik (frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz).
 Tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya suara
pembicaraan, suara lonceng dan sebagainya.
 Ultrasonik (frekuensi >20.000 Hz).
 Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya
getaran yang dihasilkan oleh magnet listrik, getaran kristal piezo
elektrik yang digunakan beberapa instrumen kedokteran (USG,
diatermi dll).
• Suara memiliki karakter yang berbeda-beda meskipun
memiliki frekuensi sama sekalipun.
• Hal ini dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara dalam
gelombang bunyi.
• Karakter suara yang berbeda-beda ini lazim disebut
warna suara atau timbre.
V = .f
V = kecepatan perambatan bunyi dalam meter per sekon
(m/s)
 = panjang gelombang dalam meter (m)
f = frekuensi dalam Hertz (Hz)
Jika suara di udara memiliki kecepatan perambatan 340
m/s, dan frekuensinya 20 Hz, berapakah panjang
gelombang bunyi tersebut?
Diketahui: v = 340 m/s, f = 20 Hz. Ditanyakan: .
Jawab:
. = v/f
= 340 m/s : 20 Hz
= 17 m
• Kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s.
• Jika sesuatu memiliki kecepatan melampaui kecepatan suara di udara
ini, disebut sebagai supersonik.
• Contohnya adalah pesawat supersonik dengan kecepatan 2000
kilometer perjam.
Telinga dan proses pendengaran
Organ yang berperan menerima getaran suara
Getaran tergolong sebagai energi mekanik
Energi mekanik ini diterima dan diolah di dalam telinga, lalu
diubah menjadi energi listrik setelah diterima oleh reseptor saraf
sensorik di organon korti telinga dalam
Proses pengolahan suara oleh telinga:
1. Pada telinga luar
Aurikel (daun telinga) mengumpulkan gelombang suara untuk diteruskan ke liang telinga.
Bandingkan bentuk corong daun telinga dengan stetoskop serta bandingkan pula fungsinya.
Meatus akustikus eksternus (liang telinga luar) yang areanya lebih sempit akan meningkatkan
intensitas suara dan diteruskan menuju telinga tengah. Bandingkan pula bentuk dan struktur
liang telinga dengan stetoskop tadi.
Membrana timpani (gendang telinga) sebagai pembatas telinga luar dan telinga tengah
digetarkan dan menguatkan suara. Luas membrana timpani kira-kira 51 mm2.
2. Pada telinga tengah
Tulang-tulang pendengaran (malleus, inkus dan stapes) menguatkan suara dengan mekanisme
gaya ungkit dan melanjutkannya menuju pembatas telinga dalam yaitu foramen ovale.
Efek dari gaya ungkit tulang pendengaran terhadap getaran suara adalah 1,3 kali. Cermati
bahwa tulang-tulang pendengaran berawal dari membrana timpani seluas 51 mm2 dan berakhir
pada foramen ovale dengan luas kira-kira 3 mm2. Dengan demikian getaran suara yang masuk
ke dalam telinga mengalami amplifikasi sebesar:
51/3 x 1,3 = 22 kali
3. Pada telinga dalam
Telinga dalam: kokhlea (rumah siput) dan duktus semisirkularis (saluran setengah lingkaran).
Di dalam kokhlea terdapat 3 saluran: skala vestibuli dan skala timpani yang berisi cairan
perilimfe, yang akan bergetar meneruskan getaran dari foramen ovale. Selanjutnya getaran ini
akan menggetarkan cairan endolimfe dan organ korti di skala ketiga (skala media).
Organ korti merupakan sel-sel rambut sebagai reseptor pendengaran. Dengan kata lain energi
mekanik berupa getaran tadi merangsang reseptor saraf sensorik pendengaran (Nervus VIII) dan
diteruskan sebagai energi listrik menuju otak untuk ditafsirkan.
Respon frekuensi telinga
Pada usia muda batas atas masih 20.000 Hz, di usia pertengahan berkurang menjadi 15.000 Hz
dan pada usia lanjut menjadi 10.000 Hz. Telinga manusia memiliki sensitifitas tertinggi pada
frekuensi 3.000 Hz yang menimbulkan rasa tidak nyaman, misalnya suara jeritan atau alarm.
Penyebab dari kondisi tersebut adalah kokhlea adalah tabung dengan panjang 2,5 cm yang
tertutup di salah satu ujung.
Respon frekuensi telinga dikategorikan sebagai berikut:
•Pada frekuensi rendah telinga sangat tidak sensitif.
Frekuensi 20 Hz membutuhkan intensitas suara kira-kira
1 W/m2.
•Pada frekuensi ambang atas pendengaran, frekuensi
100 Hz membutuhkan intensitas suara kira-kira 10-10
W/m2.
Pada frekuensi ambang bawah pendengaran, frekuensi
3000 Hz sangat menusuk
Level (dBA) Noise Effect
0 Ambang pendengaran
20 Denyut nadi
30 Detak jam
40 Percakapan tenang
50 Jalanan sepi
70 Hoover in a room
90 Jalanan 7 m
Pemaparan lama menimbulkan kerusakan
pendengaran
100 Kebisingan pabrik
120 Suara diskotik Batas ketidaknyamanan
140 Pesawat udara 25 m Batas nyeri
160 Rifle close to ear Merobek membrana timpani
Skala kebisingan
Kebisingan diukur dengan skala desibel (dB). Berikut ini merupakan daftar nilai kebisingan dalam berbagai
situasi dan dampak yang dapat timbul.
Kehilangan pendengaran
Kehilangan pendengaran dapat terjadi akibat:
•Kerusakan mekanis akibat cedera kepala
•Penyakit (penyakit yang menghambat gerakan
tulang-tulang pendengaran dapat diatasi
dengan operasi atau menggunakan alat bantu
pendengaran. Penyakit yang merusak saraf
menuju kokhlea sulit diatasi)
•Terpapar pada kegaduhan secara berlebihan
(Tinitus dapat terjadi setelah terpapar
kegaduhan konser rock, atau saat distress
ketika tak bias tidur).
•Proses penuaan (proses penuaan menimbulkan
penurunan sensitifitas terhadap suara)
Pencegahan Kebisingan
- Memakai pelindung telinga.
- Memisahkan antara tempat
sumber bising dengan tempat
aktivitas manusia.
- Memberikan cairan pelumas
pada mesin yang menjadi
sumber kebisingan.
Efek Doppler
• Berfungsi untuk mengukur kecepatan gerak aliran darah.
• Prinsip kerjanya adalah besar frekuensi yang diterima oleh
pendengar tidak sama dengan yang dipancarkan oleh sumbernya
akibat pergerakan sumber bunyi atau pendengarnya. Secara
matematik dapat dinyatakan dengan :
fp = ( v ± vp ) fs
v ± vs
dengan fp = frekuensi pendengar
fs = frekuensi sumber
v = kecepatan bunyi di udara
vp = kecepatan pendengar ( + jika mendekat )
vs = kecepatan sumber bunyi ( - jika mendekat )
Aplikasi Efek Doppler Dalam Kesehatan
• Efek Doppler dapat digunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair
didalam tubuh, misalnya darah. Berkas ultrasonik (bunyi ultra) yang
mengenai darah (darah bergerak menjahui bunyi) darah akan memantulkan
bunyi diterima oleh detektor.
Diagnostic
• F = 1-5 MHz, daya = 0.01 W/cm2
Repair Therapy
• Daya 1 W/cm2
Direct Cancer Theraphy
• Daya 1000 W/cm2
Metode
• A Scaning = Amplitudo
Diagnosis tumor otak (EEG), Lensa mata, kornea dan
tumor retina
• B Scaning = Moving Tranducer with A Scaning
Deteksi kehamilan 6 minggu
• M Scaning = Modulation
Effusi perikardial dan katup jantung
Diagnosis CRT
Diagnosis MRI dan USG
Memiliki prinsip kerja yang sama berupa tembakan pulsa
dengan bunyi ultrasonik
Formula frekuensi sekarang adalah:
Untuk sumber bunyi mendekati pendengar: f = fo . v/(v-c)
Untuk sumber bunyi menjauhi pendengar: f = fo . v/(v+c)
Keterangan:
f = frekuensi sekarang
fo = frekuensi bunyi mula-mula
v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s)
c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar
Pendengar 2
Pendengar 1
Ambulans mengeluarkan bunyi sirine dengan frekuensi 1000 Hz dengan kecepatan 72
km/jam mendekati pendengar 1 dan meninggalkan pendengar 2.
Hitunglah frekuensi bunyi sekarang yang didengar oleh pendengar 1 dan pendengar 2!
Diketahui:
f = 72 km/jam = (72 x 1000)/3600 m/s = 20 m/s
v = 340 m/s
fo = 1000 Hz
Ditanyakan: f untuk pendengar 1 (f1) dan f untuk pendengar 2 (f2)
Jawab:
f1 = fo . v/(v-c)
= 1000 . 340/(340-20)
= 1062,5 Hz
f2 = fo . v/(v-c)
= 1000 . 340/(340+20)
= 944 Hz
Contoh soal :
1. Gelombang bunyi yang merambat melalui
tulang yang massa jenisnya 1200 kg/m3. Jika
modulus elastisitas tulang 1,92 x 1010 N/m2,
berapakah kecepatan bunyi tersebut ?
2. Tentukan frekuensi bunyi yang merambat di
udara dengan panjang gelombang 40 cm dan
kelajuan bunyi di udara 340 m/s ?
Contoh Soal :
3. Mobil ambulan mengeluarkan bunyi dengan frekuensi 700 Hz dan disuatu
tempat terdapat pengamat. Tentukan frekuensi bunyi yang diterima
pengamat jika: (kecepatan bunyi di udara = 340 m/s)
a. ambulan mendekati pengamat dg kecepatan 20 m/s
b. ambulan menjauhi pengamat dg kecepatan 10 m/s
c. Ambulan mendekati pengamat dg kecepatan pengamat 90 m/s
d. Ambulan menjauhi pengamat dg kecepatan pengamat 60 m/s
e. Ambulan dengan kecepatan 50 m/s dan pengamat menjauh dari
ambulan dengan kecepatan 10 m/s
f. Ambulan dengan kecepatan 40 m/s dan pengamat mendekat dari
ambulan dengan kecepatan 20 m/s

More Related Content

Similar to bioakustik oleh henri setiawan skep ners

Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smp
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smpBab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smp
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smpINDAHPUSPITANINGTYAS2
 
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem SonarMateri tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem SonarDianaksm11
 
FIRMAN 210205501013 TUGAS PPT REKAYASA SISTEM AUDIO.pptx
FIRMAN 210205501013 TUGAS PPT REKAYASA SISTEM AUDIO.pptxFIRMAN 210205501013 TUGAS PPT REKAYASA SISTEM AUDIO.pptx
FIRMAN 210205501013 TUGAS PPT REKAYASA SISTEM AUDIO.pptxFirman815495
 
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdfBab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdfHeriIsyono3
 
Gelombang bunyi fisika daara keperawatan
Gelombang bunyi fisika daara keperawatanGelombang bunyi fisika daara keperawatan
Gelombang bunyi fisika daara keperawatanBenRumimbo1
 
Getaran dan gelombang (Bunyi)
Getaran dan gelombang (Bunyi)Getaran dan gelombang (Bunyi)
Getaran dan gelombang (Bunyi)DIAH KOHLER
 
Apa itu Audiology - penjelasan hearing assesmet
Apa itu Audiology - penjelasan hearing assesmetApa itu Audiology - penjelasan hearing assesmet
Apa itu Audiology - penjelasan hearing assesmetAuliandriAndri
 
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxMateri fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxNurul Yani
 
Bunyi dan pemantulan bunyi.pptx
Bunyi dan pemantulan bunyi.pptxBunyi dan pemantulan bunyi.pptx
Bunyi dan pemantulan bunyi.pptxDedenSuryadi2
 
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hariBab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hariLin Hidayati
 

Similar to bioakustik oleh henri setiawan skep ners (20)

Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smp
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smpBab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smp
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi ktlas 8 smp
 
Bunyi
BunyiBunyi
Bunyi
 
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem SonarMateri tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
 
FIRMAN 210205501013 TUGAS PPT REKAYASA SISTEM AUDIO.pptx
FIRMAN 210205501013 TUGAS PPT REKAYASA SISTEM AUDIO.pptxFIRMAN 210205501013 TUGAS PPT REKAYASA SISTEM AUDIO.pptx
FIRMAN 210205501013 TUGAS PPT REKAYASA SISTEM AUDIO.pptx
 
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdfBab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
Bab-11-Getaran-Gelombang-dan-Bunyi.pdf
 
Gelombang bunyi fisika daara keperawatan
Gelombang bunyi fisika daara keperawatanGelombang bunyi fisika daara keperawatan
Gelombang bunyi fisika daara keperawatan
 
Getaran dan gelombang (Bunyi)
Getaran dan gelombang (Bunyi)Getaran dan gelombang (Bunyi)
Getaran dan gelombang (Bunyi)
 
Kb3 bioakustik
Kb3 bioakustikKb3 bioakustik
Kb3 bioakustik
 
Gelombang bunyi
Gelombang bunyiGelombang bunyi
Gelombang bunyi
 
Apa itu Audiology - penjelasan hearing assesmet
Apa itu Audiology - penjelasan hearing assesmetApa itu Audiology - penjelasan hearing assesmet
Apa itu Audiology - penjelasan hearing assesmet
 
Getaran dan Gelombang
Getaran dan GelombangGetaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
 
Gelombang bunyi
Gelombang bunyiGelombang bunyi
Gelombang bunyi
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 
Fis8 getgelbunyi
Fis8 getgelbunyiFis8 getgelbunyi
Fis8 getgelbunyi
 
Gelombang bunyi ipptx
Gelombang bunyi ipptxGelombang bunyi ipptx
Gelombang bunyi ipptx
 
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxMateri fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
 
Bunyi dan pemantulan bunyi.pptx
Bunyi dan pemantulan bunyi.pptxBunyi dan pemantulan bunyi.pptx
Bunyi dan pemantulan bunyi.pptx
 
Diktat fisika 12 bunyi
Diktat fisika 12   bunyiDiktat fisika 12   bunyi
Diktat fisika 12 bunyi
 
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hariBab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
 
Kebisingan
KebisinganKebisingan
Kebisingan
 

Recently uploaded

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 

Recently uploaded (18)

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 

bioakustik oleh henri setiawan skep ners

  • 2. BIOAKUSTIK • Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, • Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia. • Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan instrumen bunyi
  • 3. Frekuensi, kecepatan dan panjang gelombang bunyi Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasarkan frekuensinya, getaran digolongkan menjadi 3, yaitu:  Infrasonik (frekuensi <20 Hz)  Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran gempa, tanah longsor dan sebagainya.  Audiosonik (frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz).  Tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya suara pembicaraan, suara lonceng dan sebagainya.  Ultrasonik (frekuensi >20.000 Hz).  Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran yang dihasilkan oleh magnet listrik, getaran kristal piezo elektrik yang digunakan beberapa instrumen kedokteran (USG, diatermi dll).
  • 4.
  • 5. • Suara memiliki karakter yang berbeda-beda meskipun memiliki frekuensi sama sekalipun. • Hal ini dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara dalam gelombang bunyi. • Karakter suara yang berbeda-beda ini lazim disebut warna suara atau timbre.
  • 6.
  • 7. V = .f V = kecepatan perambatan bunyi dalam meter per sekon (m/s)  = panjang gelombang dalam meter (m) f = frekuensi dalam Hertz (Hz)
  • 8. Jika suara di udara memiliki kecepatan perambatan 340 m/s, dan frekuensinya 20 Hz, berapakah panjang gelombang bunyi tersebut? Diketahui: v = 340 m/s, f = 20 Hz. Ditanyakan: . Jawab: . = v/f = 340 m/s : 20 Hz = 17 m
  • 9. • Kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s. • Jika sesuatu memiliki kecepatan melampaui kecepatan suara di udara ini, disebut sebagai supersonik. • Contohnya adalah pesawat supersonik dengan kecepatan 2000 kilometer perjam.
  • 10. Telinga dan proses pendengaran Organ yang berperan menerima getaran suara Getaran tergolong sebagai energi mekanik Energi mekanik ini diterima dan diolah di dalam telinga, lalu diubah menjadi energi listrik setelah diterima oleh reseptor saraf sensorik di organon korti telinga dalam
  • 11.
  • 12. Proses pengolahan suara oleh telinga: 1. Pada telinga luar Aurikel (daun telinga) mengumpulkan gelombang suara untuk diteruskan ke liang telinga. Bandingkan bentuk corong daun telinga dengan stetoskop serta bandingkan pula fungsinya. Meatus akustikus eksternus (liang telinga luar) yang areanya lebih sempit akan meningkatkan intensitas suara dan diteruskan menuju telinga tengah. Bandingkan pula bentuk dan struktur liang telinga dengan stetoskop tadi. Membrana timpani (gendang telinga) sebagai pembatas telinga luar dan telinga tengah digetarkan dan menguatkan suara. Luas membrana timpani kira-kira 51 mm2.
  • 13. 2. Pada telinga tengah Tulang-tulang pendengaran (malleus, inkus dan stapes) menguatkan suara dengan mekanisme gaya ungkit dan melanjutkannya menuju pembatas telinga dalam yaitu foramen ovale. Efek dari gaya ungkit tulang pendengaran terhadap getaran suara adalah 1,3 kali. Cermati bahwa tulang-tulang pendengaran berawal dari membrana timpani seluas 51 mm2 dan berakhir pada foramen ovale dengan luas kira-kira 3 mm2. Dengan demikian getaran suara yang masuk ke dalam telinga mengalami amplifikasi sebesar: 51/3 x 1,3 = 22 kali
  • 14.
  • 15. 3. Pada telinga dalam Telinga dalam: kokhlea (rumah siput) dan duktus semisirkularis (saluran setengah lingkaran). Di dalam kokhlea terdapat 3 saluran: skala vestibuli dan skala timpani yang berisi cairan perilimfe, yang akan bergetar meneruskan getaran dari foramen ovale. Selanjutnya getaran ini akan menggetarkan cairan endolimfe dan organ korti di skala ketiga (skala media). Organ korti merupakan sel-sel rambut sebagai reseptor pendengaran. Dengan kata lain energi mekanik berupa getaran tadi merangsang reseptor saraf sensorik pendengaran (Nervus VIII) dan diteruskan sebagai energi listrik menuju otak untuk ditafsirkan.
  • 16.
  • 17. Respon frekuensi telinga Pada usia muda batas atas masih 20.000 Hz, di usia pertengahan berkurang menjadi 15.000 Hz dan pada usia lanjut menjadi 10.000 Hz. Telinga manusia memiliki sensitifitas tertinggi pada frekuensi 3.000 Hz yang menimbulkan rasa tidak nyaman, misalnya suara jeritan atau alarm. Penyebab dari kondisi tersebut adalah kokhlea adalah tabung dengan panjang 2,5 cm yang tertutup di salah satu ujung.
  • 18. Respon frekuensi telinga dikategorikan sebagai berikut: •Pada frekuensi rendah telinga sangat tidak sensitif. Frekuensi 20 Hz membutuhkan intensitas suara kira-kira 1 W/m2. •Pada frekuensi ambang atas pendengaran, frekuensi 100 Hz membutuhkan intensitas suara kira-kira 10-10 W/m2. Pada frekuensi ambang bawah pendengaran, frekuensi 3000 Hz sangat menusuk
  • 19. Level (dBA) Noise Effect 0 Ambang pendengaran 20 Denyut nadi 30 Detak jam 40 Percakapan tenang 50 Jalanan sepi 70 Hoover in a room 90 Jalanan 7 m Pemaparan lama menimbulkan kerusakan pendengaran 100 Kebisingan pabrik 120 Suara diskotik Batas ketidaknyamanan 140 Pesawat udara 25 m Batas nyeri 160 Rifle close to ear Merobek membrana timpani Skala kebisingan Kebisingan diukur dengan skala desibel (dB). Berikut ini merupakan daftar nilai kebisingan dalam berbagai situasi dan dampak yang dapat timbul.
  • 20. Kehilangan pendengaran Kehilangan pendengaran dapat terjadi akibat: •Kerusakan mekanis akibat cedera kepala •Penyakit (penyakit yang menghambat gerakan tulang-tulang pendengaran dapat diatasi dengan operasi atau menggunakan alat bantu pendengaran. Penyakit yang merusak saraf menuju kokhlea sulit diatasi) •Terpapar pada kegaduhan secara berlebihan (Tinitus dapat terjadi setelah terpapar kegaduhan konser rock, atau saat distress ketika tak bias tidur). •Proses penuaan (proses penuaan menimbulkan penurunan sensitifitas terhadap suara)
  • 21. Pencegahan Kebisingan - Memakai pelindung telinga. - Memisahkan antara tempat sumber bising dengan tempat aktivitas manusia. - Memberikan cairan pelumas pada mesin yang menjadi sumber kebisingan.
  • 22.
  • 23.
  • 24. Efek Doppler • Berfungsi untuk mengukur kecepatan gerak aliran darah. • Prinsip kerjanya adalah besar frekuensi yang diterima oleh pendengar tidak sama dengan yang dipancarkan oleh sumbernya akibat pergerakan sumber bunyi atau pendengarnya. Secara matematik dapat dinyatakan dengan : fp = ( v ± vp ) fs v ± vs dengan fp = frekuensi pendengar fs = frekuensi sumber v = kecepatan bunyi di udara vp = kecepatan pendengar ( + jika mendekat ) vs = kecepatan sumber bunyi ( - jika mendekat )
  • 25. Aplikasi Efek Doppler Dalam Kesehatan • Efek Doppler dapat digunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair didalam tubuh, misalnya darah. Berkas ultrasonik (bunyi ultra) yang mengenai darah (darah bergerak menjahui bunyi) darah akan memantulkan bunyi diterima oleh detektor. Diagnostic • F = 1-5 MHz, daya = 0.01 W/cm2 Repair Therapy • Daya 1 W/cm2 Direct Cancer Theraphy • Daya 1000 W/cm2
  • 26. Metode • A Scaning = Amplitudo Diagnosis tumor otak (EEG), Lensa mata, kornea dan tumor retina • B Scaning = Moving Tranducer with A Scaning Deteksi kehamilan 6 minggu • M Scaning = Modulation Effusi perikardial dan katup jantung
  • 28. Diagnosis MRI dan USG Memiliki prinsip kerja yang sama berupa tembakan pulsa dengan bunyi ultrasonik
  • 29. Formula frekuensi sekarang adalah: Untuk sumber bunyi mendekati pendengar: f = fo . v/(v-c) Untuk sumber bunyi menjauhi pendengar: f = fo . v/(v+c) Keterangan: f = frekuensi sekarang fo = frekuensi bunyi mula-mula v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s) c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar Pendengar 2 Pendengar 1
  • 30. Ambulans mengeluarkan bunyi sirine dengan frekuensi 1000 Hz dengan kecepatan 72 km/jam mendekati pendengar 1 dan meninggalkan pendengar 2. Hitunglah frekuensi bunyi sekarang yang didengar oleh pendengar 1 dan pendengar 2! Diketahui: f = 72 km/jam = (72 x 1000)/3600 m/s = 20 m/s v = 340 m/s fo = 1000 Hz Ditanyakan: f untuk pendengar 1 (f1) dan f untuk pendengar 2 (f2) Jawab: f1 = fo . v/(v-c) = 1000 . 340/(340-20) = 1062,5 Hz f2 = fo . v/(v-c) = 1000 . 340/(340+20) = 944 Hz
  • 31. Contoh soal : 1. Gelombang bunyi yang merambat melalui tulang yang massa jenisnya 1200 kg/m3. Jika modulus elastisitas tulang 1,92 x 1010 N/m2, berapakah kecepatan bunyi tersebut ? 2. Tentukan frekuensi bunyi yang merambat di udara dengan panjang gelombang 40 cm dan kelajuan bunyi di udara 340 m/s ?
  • 32. Contoh Soal : 3. Mobil ambulan mengeluarkan bunyi dengan frekuensi 700 Hz dan disuatu tempat terdapat pengamat. Tentukan frekuensi bunyi yang diterima pengamat jika: (kecepatan bunyi di udara = 340 m/s) a. ambulan mendekati pengamat dg kecepatan 20 m/s b. ambulan menjauhi pengamat dg kecepatan 10 m/s c. Ambulan mendekati pengamat dg kecepatan pengamat 90 m/s d. Ambulan menjauhi pengamat dg kecepatan pengamat 60 m/s e. Ambulan dengan kecepatan 50 m/s dan pengamat menjauh dari ambulan dengan kecepatan 10 m/s f. Ambulan dengan kecepatan 40 m/s dan pengamat mendekat dari ambulan dengan kecepatan 20 m/s