haji adalah ibadah yang membutuhkan kondisi fisik yang prima, maka dari iru, perlu persiapan kesehatan haji sebelum keberangkatan, maupun selama disana hingga j=kepulangan
2. MENGAPA PERLU MANASIK
KESEHATAN HAJI?
Fakta
Kesehatan
Haji
30% Lansia
48% Pendidikan
SMA kebawah
Faktor eksternal
(suhu, kelembaban, budaya,
aktivitas fisik, kerumunan massa)
>70% punya
Riwayat Penyakit
773 Wafat (2023)
Pembinaan kesehatan
belum terstruktur,
sistematis dan masif
3. MENGAPA PERLU MANASIK
KESEHATAN HAJI?
Haji adalah Ibadah
yang membutuhkan
kekuatan fisik
Keberangkatan
Tawaf
Wukuf Mabit di Mina
Sa’i
Jumroh
Madinah
Kepulangan
6. JAMAAH HAJI KOTA DEPOK WAFAT
TAHUN 2023
Ny. E (68 THN)
Sepsis
Tn. RS (83THN)
Resp. Disease
& Demensia
Tn. S (89 THN)
CVD
7. BAGAIMANA KONDISI KESEHATAN
JAMAAH KOTA DEPOK 2024?
Hipertensi
40%
Disorder
Lipoprotein
Metabolism
17%
Hiperkoles-
terolemia
16%
Hiper-
lipidemia
16%
8. ISTITHOAH KESEHATAN
Status istithoah kesehatan jemaah haji merupakan hasil
analisis Siskohatkes berdasarkan data pemeriksaan
kesehatan yang diinput.
istithoah istithoah dengan
pendampingan
tidak
istithoah
tidak
istithoah
sementara
9. tidak
istithoah
sementara
Anemia dengan hemoglobin < 8,5 g/dL,
TB dengan BTA positif,
Diabetes mellitus tidak terkontrol dengan nilai
HbA1c > 8%,
Hipertensi stadium 3 (tekanan darah sistolik >
180 mmHg dan/atau diastolik > 110 mmHg,
Gagal ginjal stadium 3 dengan komorbid tidak
terkontrol (hipertensi dan diabetes mellitus tidak
terkontrol),
Menderita fraktur tungkai tanpa komplikasi, dan
Wanita hamil yang diprediksi umur
kehamilannya kurang dari 14 minggu atau lebih
dari 26 minggu pada saat keberangkatan di
embarkasi.
10. tidak istithoah
Pemeriksaan
Medis
Gagal ginjal dengan hemodialisa st. 4 & st. 5
Sirosis hati
Stroke perdarahan
Skizofrenia dan psikosis
HIV/AIDS
Morbus Hansen
TB multiple drugs resistance dan totally drugs
resistance
PPOK dengannilai spirometri FEV1 < 50 atau skala
sesak > 3 setelah melakukan SMWT atau tidak dapat
dilakukan tes SMWT
Penyakit jantungiskemik dan infarkmiokard dengan
riwayat serangan < 3 bulan dengan gambaran EKG
Gagal jantung dan kardiomegalidengan LVEF < 35%
atau nilai klasifikasi NYHA > 3 setelahmelakukan
SMWT atau tidak dapat dilakukan tes SMWT
Keganasan dengan nilai skor ECOG > 2
15. PEMERIKSAAN KESEHATAN
Status Gizi
Lakukan pemeriksaan
BB dan TB secara
berkala untuk
mengetahui status gizi
Pemeriksaan
laboratorium, misal
Kadar Gula dalam
darah, Kolesterol
Pemeriksaan
Tekanan Darah
Pengukuran Tekanan
Darah agar diketahui
adakah kelainan,
misal Hipertensi
Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan berkala
ke dokter bagi
Jamaah dengan
Penyakit
Kontrol Rutin bagi
Jamaah dg Komorbid
diantaranya :
17. PERILAKU HIDUP BERSIH&SEHAT
CTPS
Budayakan Cuci
Tangan pakai Sabun
dengan air mengalir
Budayakan Sampahku
Tanggung Jawabku
Tidak
Merokok
Berhenti Merokok/
Tidak Merokok
Buang Sampah
pada Tempatnya
Budayakan
penggunaan Toilet
secara sehat;
Bersihkan lubang
toilet dan pastikan
kloset selalu dalam
posisi tertutup
Gunakan
Toilet Sehat
19. 10 PESAN
GIZI
SEIMBANG
Biasakan konsumsi aneka ragam makanan
pokok.
1.
Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan
berlemak.
2.
Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
pertahankan berat badan ideal.
3.
Biasakan konsumsi lauk pauk yang
mengandung protein tinggi.
4.
Cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir.
5.
Biasakan sarapan pagi.
6.
Biasakan minum air putih yang cukup dan
aman.
7.
Banyak makan buah dan sayur.
8.
Biasakan membaca label pada kemasan
makanan.
9.
Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.
10.
20. VAKSINASI YANG DIBUTUHKAN
Vaksin
Meningitis
diberikan paling lambat
14 hari sebelum masuk
embarkasi. Vaksin
Meningitis berlaku
selama 2 tahun.
Vaksin COVID-19 lengkap
diberikan dengan jarak
minimal 1 bulan sebelum
atau setelah pemberian
vaksin meningitis atau vaksin
lainnya.
Vaksin
Pneumonia; Influenza
Vaksin pneumonia terutama
bagi kelompok risiko (berusia
lanjut dan memiliki riwayat
diabetes, hipertensi dan
gangguan saluran napas);
Vaksin Influenza berlaku 1 tahun
Vaksin
COVID-19
22. EMBARKASI
Asrama Haji
Analisis situasi:
Perjalanan jauh dari kabupaten/kota ke embarkasi
Masa tinggal di embarkasi < 24 jam
Memenuhi syarat kesehatan penerbangan
Risiko kesehatan di embarkasi:
Kelelahan, kurang istirahat
Eksaserbasi akut penyakit kronis
Dampak:
jemaah haji dapat tertunda keberangkatannya bila sakit dan
dinyatakan tidak laik terbang
Cegah risiko:
Walimatusafar (bila ada) jangan mendekati waktu keberangkatan
Istirahat cukup selama perjalanan dan selama di embarkasi
membawa obat-obatan yang rutin dikonsumsi di tas kabin
Ingatkan jemaah risti untuk minum obat
Pemantauan ketat jemaah haji paling risti
bila ada keluhan hubungi petugas kesehatan / kunjungi poliklinik
23. PESAWAT
di Pesawat Keberangkatan
Analisis situasi:
Durasi Perjalanan lama 10-11 Jam
Timbulnya keluhan akibat penerbangan
Terjadinya eksaserbasi akut penyakit kronis
Dampak: jemaah haji dapat terhalang menjalankan ibadah
saat tiba di Arab Saudi
Cegah risiko:
Istirahat cukup selama perjalanan
Minum air putih yang cukup
Lakukan peregangan setiap 3 jam
Ingatkan jemaah risti untuk minum obat
Pemantauan ketat jemaah haji paling risti
26. KESEHATAN DI TANAH SUCI
SELALU MEMBAWA DAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI
MASKER
DISPOSABLE/
MASKER KAIN
KACA MATA HAND-
SANITIZER
PAYUNG
BOTOL
SEMPROT
TAS
SANDAL/SEPATU NYAMAN;
JANGAN SENDAL JEPIT
HANDUK KECIL/
HANDUK
GOOD MORNING
27. UMROH (1)
Analisis situasi:
Tawaf:
Berdesak-desakan
Kepadatan massa
Jarak tempuh + 1,6 s.d. 2 kilomenter
Sa’i:
Dilakukan setelah Tawaf
Jarak tempuh + 3 kilometer
Risiko kesehatan saat Umrah:
Kelelahan
Eksaserbasi akut penyakit kronis
Transmisi penyakit menular
Trauma fisik
Terlepas dari rombongan (hilang)
Dampak:
jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah bahkan terhalang
mengikuti Wukuf di Arafah
28. UMROH (2)
Cegah risiko:
Istirahat cukup sebelum Umrah
Hindari umrah di waktu terik (10.00 – 16.00)
Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua regu
Memakai alat pelindung diri saat umrah, seperti masker dan
semprotan wajah
Istirahat sejenak setelah Tawaf sebelum melanjutkan Sai
Memastikan jemaah haji risti minum obat tepat waktu
Pengawasan ketat jemaah haji paling risti dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan sebelum Umrah untuk memastikan
faktor risiko terkendali
manfaatkan fasilitas scooter untuk tawaf dan sa’i bagi yang tidak
mampu
30. PUNCAK IBADAH HAJI
Analisis situasi:
Suhu > 40C, Kelembaban < 60%
Dilaksanakan di Padang Arafah yang terbuka
Lingkungan berangin dan debu
Antri lama di toilet
WUKUF DI AROFAH
Risiko kesehatan saat Wukuf:
Kelelahan
Eksaserbasi akut penyakit kronis
Heat exhausted hingga sengatan panas
Dehidrasi
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah bahkan terhalang
melanjutkan rukun dan wajib haji berikutnya
Cegah risiko:
Istirahat yang cukup di hotel 5 hari menjelang Arafah
Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua regu
Memakai alat pelindung diri seperti payung, masker, dan semprotan wajah terutama saat antri di toilet
Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
Istirahat yang cukup di Arafah dan kurangi aktivitas diluar tenda
Membawa kurma atau makanan ringan
Mengingatkan minum obat bagi jemaah risiko tinggi
Pengawasan ketat jemaah haji paling risti dengan melakukan pemeriksaan kesehatan selama di Arafah
untuk memastikan faktor risiko terkendali
31. PUNCAK IBADAH HAJI
Analisis situasi:
.Suhu > 30C, Kelembaban < 60%
Dilaksanakan di lapangan terbuka
Lingkungan berangin dan debu
Antri lama di toilet
MABIT DI MUZDALIFAH
Risiko kesehatan:
Kelelahan
Eksaserbasi akut penyakit kronis
Terpisah dari rombongan (hilang) terutama saat ke toilet
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah bahkan
terhalang mengikuti rukun dan wajib haji selanjutnya
Cegah risiko:
Istirahat yang cukup di Arafah sebelum ke Muzdalifah
Makan malam di Arafah sebelum ke Muzdalifah
Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua regu terutama saat ke toilet
Memakai alat pelindung diri seperti masker dan semprotan wajah
Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
Istirahat yang cukup di Muzdalifah
Membawa kurma atau makanan ringan
Mengingatkan minum obat bagi jemaah risiko tinggi
Pengawasan ketat jemaah haji paling risti
32. PUNCAK IBADAH HAJI
MELONTAR JUMROH AQOBAH (1)
Analisis situasi:
Suhu > 40C, Kelembaban < 60%
Dilaksanakan setelah bermalam di Muzdalifah
(JUMLAH AQOBAH)
Lingkungan berangin dan debu
Jarak tempuh yang jauh (min. 6 kilometer pergi-
pulang)
Risiko kesehatan:
Kelelahan
Eksaserbasi akut penyakit kronis
Heat exhausted hingga sengatan panas (Heat
Stroke)
Dehidrasi
Tersesat
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan
ibadah bahkan terhalang mengikuti rukun dan
wajib haji selanjutnya.
33. PUNCAK IBADAH HAJI
MELONTAR JUMROH AQOBAH (2)
Cegah risiko:
Istirahat yang cukup di Mina sebelum melontar
Menaati jadwal melontar yang ditetapkan dan
mengikuti arahan petugas
Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua
regu
Memakai alat pelindung diri seperti payung,
masker, dan semprotanwajah
Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap
jam
Membawa kurma atau makanan ringan
Mengingatkan minum obat bagi jemaah risiko
tinggi
Bagi jemaah haji paling risti dan lansia sangat
disarankan untuk dibadalkan melontar jumrah
Aqabah
Pengawasan ketat jemaah haji paling risti
dengan melakukan pemeriksaan kesehatan
pasca Muzdalifah untuk memastikan faktor
risiko terkendali
34. PUNCAK IBADAH HAJI
MABIT DI MINA & MELONTAR JUMROH HARI TASYRIK (1)
Analisis situasi:
Suhu > 40C, Kelembaban < 60%
Dilaksanakan di Mina di dalam tenda
Lingkungan berangin dan debu
Antri lama di toilet
Jarak tempuh yang jauh (min. 6 kilometer pergi-pulang)
Risiko kesehatan:
Kelelahan
Eksaserbasi akut penyakit kronis
Heat exhausted hingga sengatan panas (Heat
Stroke)
Dehidrasi
Tersesat
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan
ibadah bahkan terhalang mengikuti rukun dan
wajib haji selanjutnya.
35. PUNCAK IBADAH HAJI
MABIT DI MINA & MELONTAR JUMROH HARI TASYRIK (2)
Cegah risiko:
Istirahat yang cukup di Mina sebelum melontar
Menaati jadwal melontar yang ditetapkan dan
mengikuti arahan petugas
Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua
regu
Memakai alat pelindung diri seperti payung,
masker, dan semprotanwajah
Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap
jam
Membawa kurma atau makanan ringan
Mengingatkan minum obat bagi jemaah risiko
tinggi
Bagi jemaah haji paling risti dan lansia sangat
disarankan untuk dibadalkan melontar jumrah
Aqabah
Pengawasan ketat jemaah haji paling risti
dengan melakukan pemeriksaan kesehatan
pasca Muzdalifah untuk memastikan faktor
risiko terkendali
Lakukan peregangan sebelum aktifitas
melontar jumroh
36. PUNCAK IBADAH HAJI
MABIT DI MINA & MELONTAR JUMROH HARI TASYRIK (2)
Cegah risiko:
Istirahat yang cukup di Mina sebelum melontar
Menaati jadwal melontar yang ditetapkan dan
mengikuti arahan petugas
Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua regu
Memakai alat pelindung diri seperti payung,
masker, dan semprotanwajah
Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
Membawa kurma atau makanan ringan
Mengingatkan minum obat bagi jemaah risiko
tinggi
Bagi jemaah haji paling risti dan lansia sangat
disarankan untuk dibadalkan melontar jumrah
Aqabah
Pengawasan ketat jemaah haji paling risti
dengan melakukan pemeriksaan kesehatan
pasca Muzdalifah untuk memastikan faktor risiko
terkendali
Lakukan peregangan sebelum aktifitas melontar
jumroh
perhatikan kebersihan alat cukur untuk tahallul
37. AKTIVITAS IBADAH DI MEKAH
Analisis situasi:
Suhu > 40C, Kelembaban < 60% (Panas menyengat)
Jemaah salat 5 waktu di Masjidil Haram, umrah sunnah, dan ziarah
Jarak hotel ke Masjidil Haram > 2 km, ditempuh dengan bus
Risiko kesehatan:
Kelelahan
Eksaserbasi akut penyakit kronis
Trauma
Dehidrasi
Dampak:
jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah bahkan terhalang
mengikuti Wukuf di Arafah
Cegah risiko:
Istirahat cukup dan tidak memaksakan diri melakukan aktivitas yang
berlebihan
Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
Memakai alat pelindung diri saat aktivitas diluar ruangan
Selalu memakai alas kaki, simpan dalam tas dan bawa masuk ke
dalam masjid
Ingatkan jemaah risti untuk minum obat
Pengawasan ketat pada jemaah haji paling risti
38. AKTIVITAS IBADAH DI MADINAH
Analisis situasi:
Suhu > 40C, Kelembaban < 50% (Panas menyengat)
Jemaah salat 5 waktu di Masjid Nabawi dan mengikuti ziarah
Jarak hotel jemaahke Masjid Nabawi antara 300 s.d. 500 meter,
denganjalan kaki
Risiko kesehatan:
Kelelahan
Eksaserbasi akut penyakit kronis
Telapak kaki melepuh karena kehilangan alas kaki di masjid
Dehidrasi
Dampak:
jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah bahkan umrah saat kloter
berpindah ke Makkah atau tertinggal kloter kembali ke tanah air
Cegah risiko:
Istirahat cukup dan tidak memaksakan diri melakukan aktivitas yang
berlebihan
Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
Memakai alat pelindung diri saat aktivitas diluar ruangan
Selalu memakai alas kaki, simpan dalam tas dan bawa masuk ke masjid
Ingatkan jemaah risti untuk minum obat
Pemantauan ketat jemaah haji paling risti
39. MANASIK JAMAAH RISTI
Risiko kesehatan:
Rentan jatuh
Pergerakan lambat (osteoporosis dan osteoartritis)
Tidak bisa menahan kencing (inkontinensia urine)
Trauma fisik (dislokasi, fraktur)
Terlepas dari rombongan (hilang)
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan rangkaian ibadah haji bahkan
terhalang pulang ke tanah air bersama kloter
Cegah risiko:
Istirahat cukup sebelum dan setelah ibadah
Dampingi lansia bekerjasama dengan pendamping, ketua regu dan jemaah
mandiri
Memakai alat pelindung diri saat ibadah
Istirahat sejenak disela-sela ibadah tawaf dan sai
Bagi penderita inkontinensia urine, memakai popok saat ibadah dan selama
perjalanan
Minum air putih atau Zamzam 200 mL tiap jam dan makan kurma di sela-sela
ibadah
Pengawasan ketat jemaah haji paling risti dengan melakukan pemeriksaan
kesehatan sebelum ibadah untuk memastikan faktor risiko terkendali
40. DEBARKASI
Jemaah haji mendapat Kartu
Kewaspadaan Kesehatan
Jemaah Haji (K3JH) untuk
memantau perkembangan
kesehatan setelah pulang
dari tanah suci.
K3JH harus disimpan oleh
jemaah haji selama 14 hari
dan mengembalikannya ke
Puskesmas terdekat setelah
14 hari.
Bila dalam masa 14 hari
tersebut jemaah haji
merasakan keluhan atau
sakit, segera ke fasilitas
pelayanan kesehatan
terdekat dengan membawa
K3JH untuk ditunjukkan
kepada tenaga medis.
41. PENYAKIT YANG SERING DIALAMI
HEAT STROKE
Kondisi ketika tubuh
mengalami
peningkatan suhu
secara drastis hingga
mencapai 40 derajat
Celcius atau bahkan
lebih
Minumlah air
sesering
mungkin,
jangan
menunggu
haus
MINUM AIR
HINDARI PAPARAN
MATAHARI LANGSUNG
GUNAKAN
SEMPROTAN AIR
GUNAKAN PAKAIAN
NYAMAN
Gunakan payung/topi
serta krim pelindung kulit
Atur waktu beraktivitas di
luar (lebih baik pagi/sore)
dan batasi aktifitas fisik
Gunakan
semprotan air
pada bagian tubuh
yang terkena sinar
matahari langsung
seperti muka dan
tangan
Hindari
memakai
pakaian berlapis
Pakai pakaian
longgar
berbahan katun
42. PENYAKIT YANG SERING DIALAMI
KAKI MELEPUH
Kasus telapak kaki melepuh dikarenakan jemaah haji
memaksakan berjalan tanpa alas kaki di kawasan di
Masjidil Haram, sehingga kulit telapak kaki melepuh.
Pencegahan:
Selalu memakai alas kaki bila aktivitas diluar
ruangan
Selalu membawa kantong untuk menyimpan
sandal saat ke masjid. Bawa sendiri dan tidak
disimpan diluar masjid
46. PESAN GIZI SELAMA DI TANAH SUCI
Konsumsi makanan tepat waktu
Perhatikan label kemasan pada kotak makanan
Minum air putih 5 – 6 botol @ 600 ml sehari.
Setelah aktivitas di luar hotel, minum 1 botol @
600 ml yang telah dicampur dengan 1 sachet
oralit.
Minum air zamzam dan konsumsi makanan ringan
seperti kurma atau roti untuk menambah energi.
Hindari makanan/ minuman yang mengandung
kafein, minuman bersoda dan gula tinggi seperti
kue manis, biscuit sirup, dan lainnya.
Membawa makanan ringan seperti permen gula
atau kurma saat beraktivitas berat dan konsumi
jika mengalami gejala hipoglikemi, seperti lemas,
pusing, mual, dan keringat dingin.
47. TELEJAMAAH
aplikasi Kemenkes kolaborasi Kemenag
Login dengan No Porsi
Menu TeleJemaah:
Profile Jemaah
Tombol Bantuan
Input Data Kesehatan
Informasi Vaksinasi
Informasi Obat
Riwayat Pemeriksaan Jemaah
Penunjuk Arah Lokasi
Kontak Petugas
Informasi Kesehatan
Perkiraan Cuaca
Data Tabel Kesehatan Jemaah
Info Poster Kesehatan
Gallery Video
Artikel
48. PENUTUP
Ibadah Haji merupakan ibadah yang
membutuhkan kondisi kesehatan yang
prima
Manasik Kesehatan Haji perlu diketahui
oleh semua Jamaah dan dipersiapkan
secara baik
Pastikan Perilaku Hidup Bersih & Sehat
dijalankan dan skrining kesehatan
berkala, agar mendapatkan Kesehatan
yang prima
Manfaatkan sumber informasi
terpercaya
Selalu berdoa kepada Allah SWT