SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Pernahkah Anda perhatikan bahwa 
kita mendengar bunyi bedug setelah 
bedug tersebut dipukul? Atau suara 
yang ditimbulkan oleh piring yang 
jatuh? Suara itu timbul karena adanya 
gelombang. 
Cobalah Anda tuliskan pengalaman 
Anda saat mendengarkan detak 
jantung janin pada kotak berikut ini. 
................................................................... 
.................................................................. 
.................................................................. 
.................................................................. 
.................................................................. 
.................................................................. 
................................................................. 
................................................................... 
Apakah Anda sudah selesai 
menuliskannya? Bila sudah, silahkan 
cari dan temukanlah jawaban atas 
“Mengapa” dari pengalaman Anda 
pada uraian materi yang disajikan 
berikut ini. 
1. Apakah yang dimaksud 
gelombang? 
Gelombang adalah osilasi yang 
berbentuk suatu usikan. Gelombang 
terjadi karena adanya usikan yang 
merambat. Cerminan gelombang 
merupakan rambatan usikan, 
sedangkan mediumnya tetap. Jadi, 
gelombang merupakan rambatan 
pemindahan energi tanpa diikuti 
pemindahan massa medium. 
2. Gelombang Mekanik 
Gelombang mekanik adalah 
gelombang yang memerlukan 
medium dalam perambatannya serta 
sumber energi. Sebuah gelombang 
mekanik diatur gerakannya dengan 
suatu usikan yang menyebabkan 
perpindahan sebagian kecil dari 
suatu medium secara cepat. Partikel-partikel 
di dalam medium tidak 
bergerak bersama gelombang, tetapi 
membentuk suatu osilasi sehingga 
gelombang dapat berpindah dari satu 
tempat ke tempat yang lain. Contoh: 
gelombang yang terjadi pada tali jika 
salah satu ujungnya digerak-gerakkan, 
gerakan air (gelombang) yang terjadi 
saat melempar sebuah benda ke kolam 
air yang tenang. 
Gelombang mekanik terdiri-dari 
gelombang transversal dan 
longitudinal. Gelombang transversal 
merupakan gelombang yang menjalar 
keluar dari titik kesetimbangan dalam 
lingkaran konsentris. Arah gerakan dari 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
partikel-partikel ini adalah tegak lurus 
terhadap arah gerakan gelombang 
sehingga menghasilkan suatu 
gelombang transversal. Gelombang 
longitudinal merupakan gelombang 
yang partikel-partikelnya berosilasi 
dalam arah yang sama dengan arah 
gerakan gelombang. 
1. Gelombang Elektromagnetik 
Gelombang elektromagnetik 
adalah suatu usikan elektromagnetik 
yang merambat melewati ruang 
dengan kecepatan 3 x 108 per detik. 
Gelombang ini merupakan gelombang 
transversal, memiliki medan listrik dan 
medan magnet, bervibrasi tegak lurus 
terhadap arah perjalanan gelombang, 
mempunyai kecepatan konstan dalam 
ruang hampa, frekuensi dan panjang 
gelombangnya berbanding terbalik. 
Frekuensi gelombang ini ada 
yang rendah dan tinggi. Frekuensi 
rendah tidak terjadi ionisasi dan 
tidak merusak molekul, sedangkan 
frekuensi tinggi sebaliknya. Contoh 
gelombang elektromagnetik dengan 
frekuensi rendah diantaranya adalah 
gelombang pendek, gelombang mikro, 
infra merah, sinar tampak, ultraviolet. 
Contoh gelombang elektromagnetik 
dengan frekuensi tinggi adalah sinar x, 
sinar gamma, dan sinar cosmic. 
Pengaruh dan pemanfaatan 
gelombang elektromagnetik dalam 
kesehatan 
(1) Sinar tampak. 
Sinar ini digunakan untuk 
mengetahui secara langsung 
bagian tubuh baik luar maupun 
dalam yang mengalami suatu 
kelainan. Contoh: 
• Transiluminasi : transmisi cahaya 
melalui jaringan tubuh, seperti 
menemukan hidrosefalus, 
pnemothoraks, kelainan testes. 
• Endoskop : alat untuk melihat 
ruang dalam tubuh. 
• Sistoskop : alat untuk melihat 
struktur dalam kandung kencing. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
• Proktoskop : alat untuk melihat 
struktur rectum. 
• Bronkhoskop : alat untuk 
melihat bronkhus dan paru. 
(2) Sinar ultraviolet 
• Memiliki efek fisik, kimia, 
biologis, bakterisid (sterilisasi). 
• Efek pada kulit : pembentuk Vit 
D, menyebabkan eritema atau 
luka bakar, keriput, pigmentasi 
yang menyebabkan kulit 
bertambah gelap. 
• Efek pada mata : menyebabkan 
foto keratitis, katarak 
(3) Infra merah 
• Dihasilkan dari lampu dg daya 
besar 250 Watt, 750 Watt 
• Contoh : Sinar matahari, emisi 
lampu pijar, lampu fluoresen dan 
temperatur tinggi komponen 
listrik. 
• Kegunaannya: sebagai terapi 
panas superfisial, termogram, 
reflective Infrared fotografi, 
fotografi pupil mata. 
Termografi: 
 Setiap objek panas akan 
memancarkan radiasi. 
 Radiasi tergantung pada 
besarnya perbedaan 
tempratur 
 Berdasar radiasi infrared 
dapat dibuat termogram 
permukaan tubuh 
 Kegunaan termografi: 
ca mamma, penyakit 
vaskuler, follow up paska 
operasi DM, penyakit 
pembuluh darah otak, 
akut arthritis, nyeri 
sendi lutut, primary 
erythemalgia 
(4) Short waves 
• Gelombang pendek, frequensi 1 
MHz 
• Digunakan untuk terapi panas 
dalam (diathermi) 
• Indikasi: menghilangkan nyeri 
seperti pada kasus penyakit 
degeneratif, kram otot, radang 
kronis, dll. 
(5) Microwaves 
• Gelombang mikro, termasuk 
gelombang radio dengan osilasi 
pada frequensi yang sangat 
tinggi. 
• Frequensi 900 MHz ( lebih 
efektif) 
• Kegunaan : untuk mengurangi 
nyeri pada bursitis, radang 
tendon, arthritis, sprain/strain 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
(6) Ultrasonik 
Bunyi ultrasonic (frekuensi > 20.000 
Hz) dihasilkan oleh magnet listrik 
dan Kristal piezo electric. Kristal 
piezo elektrik digunakan sebagai 
transduser pada ultrasonografi. 
(a) Daya ultrasonik 
Frekuensi dan daya 
ultrasonic yang dipakai 
dalam bidang kedokteran 
menurut kebutuhan. 
Apabila digunakan untuk 
diagnostic, maka frekuensi 
yang digunakan sebesar 1 
– 5 MHz dengan daya 0,01 
W/cm2. Bila daya ultrasonic 
ditingkatkan sampai 1 W/ 
cm2 dapat digunakan untuk 
pengobatan, sedangkan 
untuk penghancuran 
(misalnya sel kanker), 
dibutuhkan daya 103 W/cm2. 
(b) Prinsip penggunaan 
ultrasonic 
Dasar penggunaan ultrasonic 
adalah efek dopler, yaitu (1) 
terjadi perubahan frekuensi 
akibat adanya pergerakan 
pendengar atau sebaliknya; 
dan (2) getaran bunyi yang 
dikirim ke tempat tertentu 
(ke objek) akan direfleksi oleh 
objek itu sendiri. 
(c) Efek gelombang ultrasonik 
Efek gelombang ultrasonic 
sama dengan gelombang 
bunyi hanya saja frekuensinya 
yang sangat tinggi. Efek 
gelombang ultrasonic ini 
seperti uraian berikut ini. 
 Mekanik 
Efek ini membentuk 
emulsi asap/awan dan 
disintegrasi beberapa 
benda padat, dipakai 
untuk menentukan lokasi 
batu empedu. 
 Panas 
Sebagian ultrasonic 
mengalami refleksi pada 
titik yang bersangkutan, 
sedangkan sisanya 
mengalami perubahan 
panas. 
 Kimia 
Gelombang ultrasonic 
menyebabkan proses 
oksidasi dan hidrolisis 
pada ikatan polyester. 
 Efek biologis 
Efek biologis yang 
dimaksud adalah 
gabungan dari 
berbagai efek, misalnya 
akibat pemanasan 
menimbulkan pelebaran 
pembuluh darah. Selain 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
itu menyebabkan 
p e n i n g k a t a n 
permeabilitas membrane 
sel dan kapiler serta 
merangsang aktivitas 
sel. Sebaliknya, bila daya 
ultrasonic ditingkatkan 
tubuh menjadi letih. 
(d) Penggunaan dalam bidang 
kebidanan 
Kristal piezo elektrik yang 
bertindak sebagai transduser 
mengirim gelombang 
ultrasonic mencapai dinding 
berlawanan, kemudian 
gelombang bunyi dipantulkan 
dan diterima oleh transduser 
itu pula. Transduser yang 
menerima gelombang balik 
meneruskan gelombang 
tersebut ke amplifier berupa 
gelombang listrik, kemudian 
ditangkap oleh monitor 
Ultrasonografi. 
2. Gelombang Bunyi 
Gelombang bunyi merupakan 
vibrasi atau getaran dari molekul-molekul 
zat yang saling beradu 
satu sama lainnya. Molekul zat 
tersebut terkoordinasi menghasilkan 
gelombang serta mentransmisikan 
energi bahkan tidak pernah terjadi 
perpindahan partikel. 
Suara yang mucul saat berbicara 
tergantung pada substansi yang 
menjalar. Apabila suara mencapai 
tapal batas, maka suara tersebut 
akan terbagi dua yaitu sebagian 
energi ditransmisikan/diteruskan dan 
sebagian direfleksikan (dipantulkan). 
Gelombang bunyi timbul akibat 
terjadi perubahan mekanik pada gas, 
zat cair, atau gas yang merambat ke 
depan dengan kecepatan tertentu. 
Gelombang ini menjalar secara 
transversal atau longitudinal. Apabila 
terjadi vibrasi dari suatu bunyi, akan 
terjadi peningkatan dan penurunan 
tekanan pada tekanan atmosfir. 
Peningkatan tekanan disebut kompresi, 
sedangkan penurunan tekanan disebut 
rarefaksi (peregangan). 
Bunyi yang melewati berbagai 
zat mempunyai kecepatan tersendiri. 
Bila melewati udara dengan masa jenis 
1,29 kg/m3 pada temperatur 20oC 
memiliki kecepatan 331 cm/detik. Akan 
tetapi bila bunyi tersebut melewati CO2 
dengan masa jenis 1,98 kg/m3 pada 
temperatur yang sama kecepatannya 
akan menurun menjadi 258 cm/detik. 
Demikian juga bila bunyi melewati 
tulang dengan masa jenis 1.900 kg/m3 
pada suhu 20oC, akan menghasilkan 
kecepatan 4.040 cm/detik, maupun 
melalui air dengan masa jenis 1.000 
kg/m3 pada suhu yang sama, akan 
menghasilkan kecepatan 1.480 cm/ 
detik. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Banyak sekali fenomena yang 
menghasilkan bunyi. Misalnya bunyi 
yang ditimbulkan bila menghidupkan 
mesin (pembakaran minyak dalam 
mesin), instrumen musik, maupun 
garputala yang digetarkan. Ruang 
mulut dan hidung manusia merupakan 
struktur resonansi untuk menghasilkan 
vibrasi melalui pita suara. Dengan 
demikian, bunyi berasal dari alam dan 
hasil perbuatan manusia. 
a. Mendeteksi gelombang bunyi 
Untuk mendeteksi bunyi, perlu 
mengkonversi gelombang 
bunyi bentuk vibrasi untuk 
menganalisis frekuensi dan 
intensitasnya. Untuk perubahan 
ini diperlukan alat mikrofon 
dan telinga manusia. Mikrofon 
merupakan transduser yang 
memberi respon terhadap 
tekanan bunyi (sound pressure) 
dan menghasilkan isyarat/sinyal 
listrik. 
b. Frekuensi bunyi 
Terdapat tiga daerah frekuensi 
bunyi seperti uraian berikut ini. 
1) 0 – 16 Hz (infrasonik) 
Frekuensi ini merupakan 
daerah infrasonic, ditimbulkan 
oleh getaran tanah, gempa 
bumi, maupun truk mobil. 
Vibrasi yang ditimbulkan oleh 
truk mobil ini mempunyai 
frekuensi 1-16 Hz. Frekuensi 
lebih kecil dari 16 Hz akan 
menimbulkan perasaan 
tidak enak (discomfort), 
kelesuan (fatique), kadang 
menimbulkan perubahan 
pada penglihatan. Apabila 
tubuh terpapar dengan 
vibrasi bunyi yang memiliki 
frekuensi infra, dapat 
menyebabkan resonansi 
dan akan terasa sakit pada 
beberapa bagian tubuh. 
2) 16 – 20.000 Hz (frekuensi 
pendengaran) 
Frekuensi ini merupakan 
daerah sonic, yaitu daerah 
yang termasuk frekuensi 
yang dapat didengar 
(audiofrekuensi). Kepekaan 
telinga terhadap frekuensi 
bunyi antara 16 – 4.000 Hz. 
3) Di atas 20.000 Hz (ultrasonik) 
Frekuensi ini mempunyai 
daya tembus terhadap 
jaringan yang cukup besar. 
Dalam dunia kedokteran, 
frekuensi ini dipergunakan 
untuk diagnosis, destruktif/ 
penghancuran, dan 
pengobatan. 
c. Intensitas bunyi 
Intensitas bunyi ditentukan 
oleh energi yang dibawa oleh 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
gelombang bunyi. Energi 
gelombang bunyi ada dua, yaitu 
energi potensial dan energi 
kinetik. Intensitas gelombang 
bunyi merupakan energi yang 
melewati medium 1 m2/detik 
atau watt/m2. Kekerasan/nyaring 
bunyi tidak berkaitan dengan 
frekuensi. Pada kenyataan 30 
Hz mempunyai kekerasan sama 
dengan 4.000 Hz. Suara yang 
menghasilkan nyeri memiliki 
intensitas 10o W/m2 atau 120 dB 
(desibel), sedangkan bila bicara 
pada jarak 1 meter memiliki 
intensitas 10-6 W/m2 atau 60 dB. 
d. Sifat gelombang bunyi 
Gelombang bunyi mempunyai 
sifat memantul, diteruskan dan 
diserap oleh benda. Apabila 
gelombang suara mengenai 
dinding tubuh manusia, maka 
bagian dari gelombang tersebut 
akan dipantulkan dan bagian lain 
akan diteruskan/ditransmisi ke 
dalam tubuh. 
Gelombang bunyi dapat dipatah 
(refraksi) dan gelombang 
bunyi yang masuk ke jaringan 
akan menyebabkan efek friksi. 
Penyerapan energi bunyi ini 
menyebabkan berkurangnya 
amplitudo gelombang bunyi. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8

More Related Content

What's hot

Fisika- Kelas X GEM
Fisika- Kelas X GEMFisika- Kelas X GEM
Fisika- Kelas X GEMEka Sugandi
 
Materi manfaat gelombang bunyi
Materi manfaat gelombang bunyiMateri manfaat gelombang bunyi
Materi manfaat gelombang bunyiInten Aja Deh
 
Gelombang elektromagnetik-x21
Gelombang elektromagnetik-x21Gelombang elektromagnetik-x21
Gelombang elektromagnetik-x21PT. SASA
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSyarif Hamdani
 
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Shaifull Niell
 
Ppt spektroskopi nmr suyatno-unesa-2020
Ppt spektroskopi nmr suyatno-unesa-2020Ppt spektroskopi nmr suyatno-unesa-2020
Ppt spektroskopi nmr suyatno-unesa-2020suyatnosutoyo
 
3. bioakustik
3. bioakustik3. bioakustik
3. bioakustikZo Ri
 
Ipa8 kd11-aplikasi getaran dan gelombang dalam teknologi
Ipa8 kd11-aplikasi getaran dan gelombang dalam teknologiIpa8 kd11-aplikasi getaran dan gelombang dalam teknologi
Ipa8 kd11-aplikasi getaran dan gelombang dalam teknologiSMPK Stella Maris
 
Neutron flux spectrum mata kuliah fisika nuklir
Neutron flux spectrum mata kuliah fisika nuklirNeutron flux spectrum mata kuliah fisika nuklir
Neutron flux spectrum mata kuliah fisika nuklirUniversitas Gadjah Mada
 
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...Chizwuah N'Tweety
 
Spektroskopi inframerah kimia analitik
Spektroskopi inframerah  kimia analitikSpektroskopi inframerah  kimia analitik
Spektroskopi inframerah kimia analitikRhoma Dhianah
 
A1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik SyafiraA1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik Syafiraruy pudjo
 

What's hot (20)

Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Fisika- Kelas X GEM
Fisika- Kelas X GEMFisika- Kelas X GEM
Fisika- Kelas X GEM
 
Sinar x dan sinar tampak
Sinar  x dan sinar tampakSinar  x dan sinar tampak
Sinar x dan sinar tampak
 
Materi manfaat gelombang bunyi
Materi manfaat gelombang bunyiMateri manfaat gelombang bunyi
Materi manfaat gelombang bunyi
 
Gelombang elektromagnetik-x21
Gelombang elektromagnetik-x21Gelombang elektromagnetik-x21
Gelombang elektromagnetik-x21
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Ppt fisdas 3 2
Ppt fisdas 3   2Ppt fisdas 3   2
Ppt fisdas 3 2
 
Elektrofisika i
Elektrofisika  iElektrofisika  i
Elektrofisika i
 
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
 
Ppt spektroskopi nmr suyatno-unesa-2020
Ppt spektroskopi nmr suyatno-unesa-2020Ppt spektroskopi nmr suyatno-unesa-2020
Ppt spektroskopi nmr suyatno-unesa-2020
 
Sektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sampleSektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sample
 
3. bioakustik
3. bioakustik3. bioakustik
3. bioakustik
 
Ipa8 kd11-aplikasi getaran dan gelombang dalam teknologi
Ipa8 kd11-aplikasi getaran dan gelombang dalam teknologiIpa8 kd11-aplikasi getaran dan gelombang dalam teknologi
Ipa8 kd11-aplikasi getaran dan gelombang dalam teknologi
 
MRI
MRIMRI
MRI
 
O1 interferometer michelson
O1 interferometer michelsonO1 interferometer michelson
O1 interferometer michelson
 
Neutron flux spectrum mata kuliah fisika nuklir
Neutron flux spectrum mata kuliah fisika nuklirNeutron flux spectrum mata kuliah fisika nuklir
Neutron flux spectrum mata kuliah fisika nuklir
 
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...
 
Pengantar spektro
Pengantar spektroPengantar spektro
Pengantar spektro
 
Spektroskopi inframerah kimia analitik
Spektroskopi inframerah  kimia analitikSpektroskopi inframerah  kimia analitik
Spektroskopi inframerah kimia analitik
 
A1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik SyafiraA1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik Syafira
 

Viewers also liked

Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid pjj_kemenkes
 
Pencatatan Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Kesehatan MasyarakatPencatatan Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Kesehatan Masyarakatpjj_kemenkes
 
Pengkajian Subyektif
Pengkajian SubyektifPengkajian Subyektif
Pengkajian Subyektifpjj_kemenkes
 
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Bayi
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada BayiPendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Bayi
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Bayipjj_kemenkes
 
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)pjj_kemenkes
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan KebidananKonsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidananpjj_kemenkes
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadershippjj_kemenkes
 
menyusun rencanatindakan
menyusun rencanatindakanmenyusun rencanatindakan
menyusun rencanatindakanpjj_kemenkes
 
Konsep Motivasi Manusia
Konsep Motivasi ManusiaKonsep Motivasi Manusia
Konsep Motivasi Manusiapjj_kemenkes
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasipjj_kemenkes
 
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia pjj_kemenkes
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan MinimalStandar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimalpjj_kemenkes
 
Sistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan KesehatanSistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan Kesehatanpjj_kemenkes
 
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (19)

Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
 
Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid
 
Pencatatan Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Kesehatan MasyarakatPencatatan Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Kesehatan Masyarakat
 
Pengkajian Subyektif
Pengkajian SubyektifPengkajian Subyektif
Pengkajian Subyektif
 
Desa Siaga
Desa SiagaDesa Siaga
Desa Siaga
 
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Bayi
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada BayiPendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Bayi
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Bayi
 
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan KebidananKonsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadership
 
pengkajian data
pengkajian datapengkajian data
pengkajian data
 
menyusun rencanatindakan
menyusun rencanatindakanmenyusun rencanatindakan
menyusun rencanatindakan
 
Konsep Motivasi Manusia
Konsep Motivasi ManusiaKonsep Motivasi Manusia
Konsep Motivasi Manusia
 
Persepsi Manusia
Persepsi ManusiaPersepsi Manusia
Persepsi Manusia
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
 
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan MinimalStandar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
 
Sistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan KesehatanSistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan Kesehatan
 
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
 

Similar to MODUL PENDIDIKAN JARAK JAUH

Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
Teori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docxTeori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docxAlifiaaDevi
 
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdfBab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdfhardiajah924
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikLeoiska Messi
 
Gelombang bunyi fisika daara keperawatan
Gelombang bunyi fisika daara keperawatanGelombang bunyi fisika daara keperawatan
Gelombang bunyi fisika daara keperawatanBenRumimbo1
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah fisika gelombang mekanik 3 dimensi
Makalah fisika gelombang mekanik 3 dimensiMakalah fisika gelombang mekanik 3 dimensi
Makalah fisika gelombang mekanik 3 dimensiwahyuadnyana_dw
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikDenz Kyodensu
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikranjana putri
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikbusbussron
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikLiviany Wullur
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikLiviany Wullur
 

Similar to MODUL PENDIDIKAN JARAK JAUH (20)

Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Makalah fisika kesehatan
Makalah fisika kesehatanMakalah fisika kesehatan
Makalah fisika kesehatan
 
04 ultrasound terapy
04 ultrasound terapy04 ultrasound terapy
04 ultrasound terapy
 
Teori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docxTeori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docx
 
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdfBab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Gelombang bunyi fisika daara keperawatan
Gelombang bunyi fisika daara keperawatanGelombang bunyi fisika daara keperawatan
Gelombang bunyi fisika daara keperawatan
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
 
Makalah fisika gelombang mekanik 3 dimensi
Makalah fisika gelombang mekanik 3 dimensiMakalah fisika gelombang mekanik 3 dimensi
Makalah fisika gelombang mekanik 3 dimensi
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
fisika modern.pptx
fisika modern.pptxfisika modern.pptx
fisika modern.pptx
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
SINAR_X.ppt
SINAR_X.pptSINAR_X.ppt
SINAR_X.ppt
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 
Kb3 bioakustik
Kb3 bioakustikKb3 bioakustik
Kb3 bioakustik
 
osilasi.pptx
osilasi.pptxosilasi.pptx
osilasi.pptx
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 

MODUL PENDIDIKAN JARAK JAUH

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Pernahkah Anda perhatikan bahwa kita mendengar bunyi bedug setelah bedug tersebut dipukul? Atau suara yang ditimbulkan oleh piring yang jatuh? Suara itu timbul karena adanya gelombang. Cobalah Anda tuliskan pengalaman Anda saat mendengarkan detak jantung janin pada kotak berikut ini. ................................................................... .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. ................................................................. ................................................................... Apakah Anda sudah selesai menuliskannya? Bila sudah, silahkan cari dan temukanlah jawaban atas “Mengapa” dari pengalaman Anda pada uraian materi yang disajikan berikut ini. 1. Apakah yang dimaksud gelombang? Gelombang adalah osilasi yang berbentuk suatu usikan. Gelombang terjadi karena adanya usikan yang merambat. Cerminan gelombang merupakan rambatan usikan, sedangkan mediumnya tetap. Jadi, gelombang merupakan rambatan pemindahan energi tanpa diikuti pemindahan massa medium. 2. Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya serta sumber energi. Sebuah gelombang mekanik diatur gerakannya dengan suatu usikan yang menyebabkan perpindahan sebagian kecil dari suatu medium secara cepat. Partikel-partikel di dalam medium tidak bergerak bersama gelombang, tetapi membentuk suatu osilasi sehingga gelombang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh: gelombang yang terjadi pada tali jika salah satu ujungnya digerak-gerakkan, gerakan air (gelombang) yang terjadi saat melempar sebuah benda ke kolam air yang tenang. Gelombang mekanik terdiri-dari gelombang transversal dan longitudinal. Gelombang transversal merupakan gelombang yang menjalar keluar dari titik kesetimbangan dalam lingkaran konsentris. Arah gerakan dari Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan partikel-partikel ini adalah tegak lurus terhadap arah gerakan gelombang sehingga menghasilkan suatu gelombang transversal. Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang partikel-partikelnya berosilasi dalam arah yang sama dengan arah gerakan gelombang. 1. Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah suatu usikan elektromagnetik yang merambat melewati ruang dengan kecepatan 3 x 108 per detik. Gelombang ini merupakan gelombang transversal, memiliki medan listrik dan medan magnet, bervibrasi tegak lurus terhadap arah perjalanan gelombang, mempunyai kecepatan konstan dalam ruang hampa, frekuensi dan panjang gelombangnya berbanding terbalik. Frekuensi gelombang ini ada yang rendah dan tinggi. Frekuensi rendah tidak terjadi ionisasi dan tidak merusak molekul, sedangkan frekuensi tinggi sebaliknya. Contoh gelombang elektromagnetik dengan frekuensi rendah diantaranya adalah gelombang pendek, gelombang mikro, infra merah, sinar tampak, ultraviolet. Contoh gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi adalah sinar x, sinar gamma, dan sinar cosmic. Pengaruh dan pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam kesehatan (1) Sinar tampak. Sinar ini digunakan untuk mengetahui secara langsung bagian tubuh baik luar maupun dalam yang mengalami suatu kelainan. Contoh: • Transiluminasi : transmisi cahaya melalui jaringan tubuh, seperti menemukan hidrosefalus, pnemothoraks, kelainan testes. • Endoskop : alat untuk melihat ruang dalam tubuh. • Sistoskop : alat untuk melihat struktur dalam kandung kencing. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan • Proktoskop : alat untuk melihat struktur rectum. • Bronkhoskop : alat untuk melihat bronkhus dan paru. (2) Sinar ultraviolet • Memiliki efek fisik, kimia, biologis, bakterisid (sterilisasi). • Efek pada kulit : pembentuk Vit D, menyebabkan eritema atau luka bakar, keriput, pigmentasi yang menyebabkan kulit bertambah gelap. • Efek pada mata : menyebabkan foto keratitis, katarak (3) Infra merah • Dihasilkan dari lampu dg daya besar 250 Watt, 750 Watt • Contoh : Sinar matahari, emisi lampu pijar, lampu fluoresen dan temperatur tinggi komponen listrik. • Kegunaannya: sebagai terapi panas superfisial, termogram, reflective Infrared fotografi, fotografi pupil mata. Termografi:  Setiap objek panas akan memancarkan radiasi.  Radiasi tergantung pada besarnya perbedaan tempratur  Berdasar radiasi infrared dapat dibuat termogram permukaan tubuh  Kegunaan termografi: ca mamma, penyakit vaskuler, follow up paska operasi DM, penyakit pembuluh darah otak, akut arthritis, nyeri sendi lutut, primary erythemalgia (4) Short waves • Gelombang pendek, frequensi 1 MHz • Digunakan untuk terapi panas dalam (diathermi) • Indikasi: menghilangkan nyeri seperti pada kasus penyakit degeneratif, kram otot, radang kronis, dll. (5) Microwaves • Gelombang mikro, termasuk gelombang radio dengan osilasi pada frequensi yang sangat tinggi. • Frequensi 900 MHz ( lebih efektif) • Kegunaan : untuk mengurangi nyeri pada bursitis, radang tendon, arthritis, sprain/strain Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan (6) Ultrasonik Bunyi ultrasonic (frekuensi > 20.000 Hz) dihasilkan oleh magnet listrik dan Kristal piezo electric. Kristal piezo elektrik digunakan sebagai transduser pada ultrasonografi. (a) Daya ultrasonik Frekuensi dan daya ultrasonic yang dipakai dalam bidang kedokteran menurut kebutuhan. Apabila digunakan untuk diagnostic, maka frekuensi yang digunakan sebesar 1 – 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2. Bila daya ultrasonic ditingkatkan sampai 1 W/ cm2 dapat digunakan untuk pengobatan, sedangkan untuk penghancuran (misalnya sel kanker), dibutuhkan daya 103 W/cm2. (b) Prinsip penggunaan ultrasonic Dasar penggunaan ultrasonic adalah efek dopler, yaitu (1) terjadi perubahan frekuensi akibat adanya pergerakan pendengar atau sebaliknya; dan (2) getaran bunyi yang dikirim ke tempat tertentu (ke objek) akan direfleksi oleh objek itu sendiri. (c) Efek gelombang ultrasonik Efek gelombang ultrasonic sama dengan gelombang bunyi hanya saja frekuensinya yang sangat tinggi. Efek gelombang ultrasonic ini seperti uraian berikut ini.  Mekanik Efek ini membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi beberapa benda padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu.  Panas Sebagian ultrasonic mengalami refleksi pada titik yang bersangkutan, sedangkan sisanya mengalami perubahan panas.  Kimia Gelombang ultrasonic menyebabkan proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan polyester.  Efek biologis Efek biologis yang dimaksud adalah gabungan dari berbagai efek, misalnya akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. Selain Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan itu menyebabkan p e n i n g k a t a n permeabilitas membrane sel dan kapiler serta merangsang aktivitas sel. Sebaliknya, bila daya ultrasonic ditingkatkan tubuh menjadi letih. (d) Penggunaan dalam bidang kebidanan Kristal piezo elektrik yang bertindak sebagai transduser mengirim gelombang ultrasonic mencapai dinding berlawanan, kemudian gelombang bunyi dipantulkan dan diterima oleh transduser itu pula. Transduser yang menerima gelombang balik meneruskan gelombang tersebut ke amplifier berupa gelombang listrik, kemudian ditangkap oleh monitor Ultrasonografi. 2. Gelombang Bunyi Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau getaran dari molekul-molekul zat yang saling beradu satu sama lainnya. Molekul zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi perpindahan partikel. Suara yang mucul saat berbicara tergantung pada substansi yang menjalar. Apabila suara mencapai tapal batas, maka suara tersebut akan terbagi dua yaitu sebagian energi ditransmisikan/diteruskan dan sebagian direfleksikan (dipantulkan). Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada gas, zat cair, atau gas yang merambat ke depan dengan kecepatan tertentu. Gelombang ini menjalar secara transversal atau longitudinal. Apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi, akan terjadi peningkatan dan penurunan tekanan pada tekanan atmosfir. Peningkatan tekanan disebut kompresi, sedangkan penurunan tekanan disebut rarefaksi (peregangan). Bunyi yang melewati berbagai zat mempunyai kecepatan tersendiri. Bila melewati udara dengan masa jenis 1,29 kg/m3 pada temperatur 20oC memiliki kecepatan 331 cm/detik. Akan tetapi bila bunyi tersebut melewati CO2 dengan masa jenis 1,98 kg/m3 pada temperatur yang sama kecepatannya akan menurun menjadi 258 cm/detik. Demikian juga bila bunyi melewati tulang dengan masa jenis 1.900 kg/m3 pada suhu 20oC, akan menghasilkan kecepatan 4.040 cm/detik, maupun melalui air dengan masa jenis 1.000 kg/m3 pada suhu yang sama, akan menghasilkan kecepatan 1.480 cm/ detik. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Banyak sekali fenomena yang menghasilkan bunyi. Misalnya bunyi yang ditimbulkan bila menghidupkan mesin (pembakaran minyak dalam mesin), instrumen musik, maupun garputala yang digetarkan. Ruang mulut dan hidung manusia merupakan struktur resonansi untuk menghasilkan vibrasi melalui pita suara. Dengan demikian, bunyi berasal dari alam dan hasil perbuatan manusia. a. Mendeteksi gelombang bunyi Untuk mendeteksi bunyi, perlu mengkonversi gelombang bunyi bentuk vibrasi untuk menganalisis frekuensi dan intensitasnya. Untuk perubahan ini diperlukan alat mikrofon dan telinga manusia. Mikrofon merupakan transduser yang memberi respon terhadap tekanan bunyi (sound pressure) dan menghasilkan isyarat/sinyal listrik. b. Frekuensi bunyi Terdapat tiga daerah frekuensi bunyi seperti uraian berikut ini. 1) 0 – 16 Hz (infrasonik) Frekuensi ini merupakan daerah infrasonic, ditimbulkan oleh getaran tanah, gempa bumi, maupun truk mobil. Vibrasi yang ditimbulkan oleh truk mobil ini mempunyai frekuensi 1-16 Hz. Frekuensi lebih kecil dari 16 Hz akan menimbulkan perasaan tidak enak (discomfort), kelesuan (fatique), kadang menimbulkan perubahan pada penglihatan. Apabila tubuh terpapar dengan vibrasi bunyi yang memiliki frekuensi infra, dapat menyebabkan resonansi dan akan terasa sakit pada beberapa bagian tubuh. 2) 16 – 20.000 Hz (frekuensi pendengaran) Frekuensi ini merupakan daerah sonic, yaitu daerah yang termasuk frekuensi yang dapat didengar (audiofrekuensi). Kepekaan telinga terhadap frekuensi bunyi antara 16 – 4.000 Hz. 3) Di atas 20.000 Hz (ultrasonik) Frekuensi ini mempunyai daya tembus terhadap jaringan yang cukup besar. Dalam dunia kedokteran, frekuensi ini dipergunakan untuk diagnosis, destruktif/ penghancuran, dan pengobatan. c. Intensitas bunyi Intensitas bunyi ditentukan oleh energi yang dibawa oleh Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan gelombang bunyi. Energi gelombang bunyi ada dua, yaitu energi potensial dan energi kinetik. Intensitas gelombang bunyi merupakan energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2. Kekerasan/nyaring bunyi tidak berkaitan dengan frekuensi. Pada kenyataan 30 Hz mempunyai kekerasan sama dengan 4.000 Hz. Suara yang menghasilkan nyeri memiliki intensitas 10o W/m2 atau 120 dB (desibel), sedangkan bila bicara pada jarak 1 meter memiliki intensitas 10-6 W/m2 atau 60 dB. d. Sifat gelombang bunyi Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan dan diserap oleh benda. Apabila gelombang suara mengenai dinding tubuh manusia, maka bagian dari gelombang tersebut akan dipantulkan dan bagian lain akan diteruskan/ditransmisi ke dalam tubuh. Gelombang bunyi dapat dipatah (refraksi) dan gelombang bunyi yang masuk ke jaringan akan menyebabkan efek friksi. Penyerapan energi bunyi ini menyebabkan berkurangnya amplitudo gelombang bunyi. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8