SlideShare a Scribd company logo
TEORI
PENDUGAAN
STATISTIK
KELOMPOK 3
NAMA: RISKIANA SETYA ADHANI ( 14.0101.0056)
ARWAN DWI S ( 14.0101.0077)
Kasus Pendugaan Dalam Ekonomi
Dalam kehidupan sosial, ekonomi, manajemen, keuangan, dan politik, pendugaan sangat penting
karena digunakan sebagai dasar sebuah perencanaan. Berikut ini satu dari contoh pendugaan dalam
ekonomi :
β€’ Politik, Artis Calon Presiden : menjelang pilihan presiden 2009, banyak partai politik yang ingin
memenangkan Pilpres melakukan survei tentang tokoh yang diharapkan masyarakat dan dipilih
lewat pemilu. Fenomena terakhir menunjukan bahwa banyak kalangan artis terjun ke politik.
Pilkada Tangerang dimenangkan oleh Rano Karno, sedangan Pilkada Jawa Barat dimenangkan oleh
Dede Yusuf. Untuk menanggapi isu artis menjadi Capres ini, kompas melakukan survei. Survei
tersebut dilakukan tgl 7-8 juni 2008 dengan jumlah sampel 1.442 orang yang dipilih secara acak dari
buku petunjuk telepon di 33 ibu kota provinsi. Dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat
kesalahan sebesar 2,5%. Hasilnya menunjukan bahwa Dedi Mizwar mendapatkan suara 26%, Dede
Yusuf 20%, Rano Karno 14%, Tukul Arwana 6%, dan Adjie Massaid mendapatkan suara 5%.
Apakah hasil survei ini akan cocok dengan hasil pemilu 2009? Kita nantikan saja hasilnya dari
pilihan rakyat Indonesia.
Pendugaan Titik Parameter Populasi
Pendugaan adalah seluruh proses dengan menggunakan statistik sampel untuk menduga
parameter yang tidak diketahui. Suatu pendugaan titik adalah pendugaan yang terdiri atas satu
nilai saja yang digunakan untuk menduga parameter. Sebagai contoh, presentase yang
menyatakan bahwa manusia sebagai penyebab bencana kekeringan, banjir, dan perubahan iklim
di dunia sebagaimana dikemukakan oleh Konferensi perubahan iklim di Bali 2007 adalah 72%
(=0,72 sebagai penduga dari P), tingkat inflasi semenjak kenaikan harga BBM pada bulan Mei
2008 dipekirakan sebesar 7,5% ( xΜ… sebagai penduga dari πœ‡ ). Ingat bahwa p dan xΜ… adalah
penduga, P dan πœ‡ merupakan parameter populasi.
Pendugaan Titik adalah suatu nilai (suatu titik) yang digunakan untuk menduga suatu parameter
populasi.
Pendugaan Titik Parameter Populasi
 Sifat-sifat penduga : Penduga yang baik adalah penduga yang mendekati nilai parameter
sebenarnya. Ciri-ciri yang baik adalah tidak bias, efisien, dan konsisten.
οƒ˜Tidak bias : jika didalam sampel Random yang berasal dari populasi, rata-rata atau nilai
harapan dari statistik sampel sama dengan parameter populasi (πœ‡)
οƒ˜Efisien : Penduga yang tidak bias dan mempunyai varians yang paling kecil (Sx
2) atau standar
deviasi (Sx) dari 𝑋1 lebih kecil dari 𝑋 2 maka dapat disimpulkan bahwa penduga 𝑋1 lebih baik
dari penduga 𝑋2. Penduga dengan standar devesiasi yang paling kecil adalah penduga yang
efisien.
οƒ˜Konsisten : Nilai dugaan ( 𝑋) yang semakin mendekati nilai sebenarnya dengan semakin
bertambahnya jumlah sampel(n).
Pendugaan Interval
Pendugaan interval yaitu suatu interval yang menyatakan selang dimana suatu parameter
populasi mungkin berada. Suatu interval keyakinan yang di batasi oleh dua nilai yang disebut
batas bawah dan batas lebih memungkinkan bahwa suatu parameter akan berada pada kisaran
interval tersebut. Interval keyakinan untuk rata rata hitung populasi adalah interval yang memiliki
probabilitas besar mengandung rata rata hitung populasi. Bentuk umum interval keyakinan
adalah sebagai berikut :
(S - Zsx < P < S + Zsx) = C
S : Statistik yang merupakan penduga parameter populasi (P)
P : Parameter populasi yang tidak diketahui
Sx : Standar deviasi distribusi sampel statistik
Z : Suatu nilai ditentukan oleh probabilitas yang berhubungan dengan penduga interval, nilai Z diperoleh dari tabel
luas dari tabel luas di bawah kurva normal
C : Probabilitas atau tingkat keyakinan yang di dalam praktik sudah ditentukan dahulu
S - Zsx : Nilai batas bawah keyakinan
S + Zsx : Nilai batas atas keyakinan
Kesalahan Standar dari Rata-rata
Hitung Sampel
Kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel adalah standar devisiasi distribusi sampel dari rata
rata hitung sampel. Rumusnya :
Untuk populasi yang tidak terbatas n/N < 0,05
Sx =
𝜎
βˆšπ‘›
Untuk populasi yang terbatas dan n/N > 0,05 N
Sx =
𝜎
βˆšπ‘›
π‘βˆ’π‘›
π‘βˆ’1
𝜎
Sx
Interval Keyakinan Untuk Rata-rata
Mulai
identifikasi
masalah
Menentukan
sampel (n) dan
nilai rata-rata X
Menentukan keyakinan
(C atau 𝜎/=(1-C) dan Nilai Z
Populasi tidak terbatas
XΒ± Z 𝜎/2s/βˆšπ‘›
Populasi Terbatas
XΒ± Z 𝜎/2s/βˆšπ‘› x 𝑁 βˆ’ 𝑛)/𝑁 βˆ’ 1)
Lanjutan
Tahap pertama adalah menentukan masalah yang dihadapi, misalnya masalah tentang inflasi.
Setelah menentukan masalah, seperti inflasi, kemudian menentukan sampel. Dari sampel dapat
diketahui nilai rata-ratanya dan standar deviasinya, kemudian menentukan tingkat keyakinan
yang digunakan (99%,98%, 95%, atau lainnya) yang menentukan yang diperoleh nilai Z. Tahap
terahir adalah membuat interval dengan faktor koreksi, apakah populasinya terbatas atau tidak.
Contoh Pendugaan Interval Keyakinan :
οƒ˜Distribusi Normal dan Standar Devisiasi Populasi Diketahui
οƒ˜Distribusi Normal dan Standar Devisiasi Populasi Tidak Diketahui
οƒ˜Distribusi Sampling Mendekati Normal dan Standar Deviasi Populasi Tidak Diketahui
Interval Keyakinan untuk Proposi
Proposi mempunyai distribusi sampling yang bersifat normal, dan nilai rata-rata distribusi
proposi sampel merupakan penduga tidak bias terhadap proposi populasi.
Teori dan prosedur pendugaan untuk proposi populasi sama dengan pendugaan pada rata-rata
hitung sampel. Disebabkan nilai dari parameter kebanyakan tidak diketahui, maka penduga yang
baik dari standar deviasi proposi populasi p adalah standar deviasi proposi sampel Sp.
Sp =
𝑝(1βˆ’π‘)
π‘›βˆ’1
π‘βˆ’π‘›
π‘βˆ’1
Sp =
𝑝(1βˆ’π‘)
π‘›βˆ’1
Untuk populasi yang tidak terbatas
Untuk populasi yang terbatas
Pendugaan proposi dirumuskan :
Dimana :
p : Proposi sampel
Z 𝜎/2 : Nilai Z dari tingkat keyakinan
P : Proporsi populasi yang diduga
Sp : Standar error/kesalahan dari proposi
C : Tingkat keyakinan
𝜎 : 1 - C
( p – Z 𝜎/2.Sp < P < p + Z𝜎/2.Sp.Sp )
Interval Keyakinan Selisih Rata-rata
dan Proporsi
Untuk melihat apakah dua populasi mempunyai parameter atau statistik yang sama, selisih rata-
rata dan proporsi mempunyai distribusi yang bersifat normal. Apabila 𝑋1 dan 𝑋 2 merupakan rata-
rata sedangkan p1 dan p2 merupakan proporsi dari dua populasi yang mendekati normal, maka
selisihnya ( 𝑋1 - 𝑋 2 ) dan (p1 - p2) juga mempunyai sifat yang normal.
Interval keyakinan untuk selisih rata-rata
Probabilitas (( 𝑋1 - 𝑋 2 ) - Z𝛼/2sx1-x2 ) < (πœ‡1βˆ’πœ‡2 )
Dimana standar error dari nilai selisih rata-rata populasi adalah
𝜎x1-x2 =
𝜎2
x1
n1
𝝈
2
x2
n2
Dimana :
Standar error selisih rata-rata populasi
Standar deviasi dari dua populasi
Standar error selisih rata-rata sampel
Standar deviasi sampel dari dua populasi
Jumlah sampel setiap popula
Interval Keyakinan untuk Selisih
Proporsi
Probabilitas :
Standar error dari nilai selisih proporsi adalah :
sp1-p2 =
P1(1βˆ’P1)
n1βˆ’1
+
P2(1βˆ’P2)
n2βˆ’1
((P1βˆ’P2 )βˆ’ZΞ±/2. Sp1-p2)< ( P1βˆ’P2) < ( P1βˆ’P2) + Z𝛼/2. Sp1-p2))
Memilih ukuran sampel
Apabila statistik dari populasi sama atau mendekati parameter populasi. Kondisi demikian
menghendaki jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (n=N). Hal tersebut sulit terjadi
karena sensus atau sampel yang besar akan membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar.
Pertanyaan kemudian adalah beberapa jumlah sampel yang tepat? Sampel yang tidak tepat
tidaklah terlalu kecil atau terlalu besar. Sampel terlalu kecil akan menghasilkan kesimpulan yang
salah, dan sampel terlalu besar memerlukan biaya yang banyak.
Jumlah sampel untuk menduga rata rata populasi
Rumus jumlah sampel dalam populasi dirumuskan sebagai berikut :
N=[(ZΞ±/2 .𝜎)/πœ€]2
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa (a) semakin besar standar deviasi, maka akan
semakin besar n dan (b) semakin tinggi tingkat keyakinan, maka semakin besar pula jumlah
sampel (n).
THANK KYUU ..
QUESTION ??
NPM NAMA QUESTION

More Related Content

What's hot

ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis VarianESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
Ancilla Kustedjo
Β 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda RindyArini
Β 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
Irma Asyatun
Β 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
Β 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
Β 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
yunisarosa
Β 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
Ceria Agnantria
Β 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
siti Julaeha
Β 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
Β 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
Tri Supadmi
Β 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterRetna Rindayani
Β 
Hipotesis nol
Hipotesis nolHipotesis nol
Hipotesis nol
lusiyendriani
Β 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
Amalia Indrawati Gunawan
Β 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata ratayositria
Β 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
fian palu
Β 
Distribusi teoretis
Distribusi teoretisDistribusi teoretis
Distribusi teoretisEman Mendrofa
Β 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
Cabii
Β 

What's hot (20)

ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis VarianESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
Β 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Β 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
Β 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
Β 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
Β 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
Β 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
Β 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
Β 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
Β 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
Β 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
Β 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Β 
Hipotesis nol
Hipotesis nolHipotesis nol
Hipotesis nol
Β 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
Β 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
Β 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Β 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
Β 
Distribusi teoretis
Distribusi teoretisDistribusi teoretis
Distribusi teoretis
Β 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
Β 
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Β 

Viewers also liked

Teori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistikTeori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistik
Netty Nuraini
Β 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Eko Mardianto
Β 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan intervalDanu Saputra
Β 
Estimasi mean
Estimasi meanEstimasi mean
Estimasi meanWindii
Β 
Metode sampling
Metode sampling Metode sampling
Metode sampling
Eko Mardianto
Β 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar StatistikaESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
Ancilla Kustedjo
Β 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
andibutsiawan
Β 

Viewers also liked (8)

Teori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistikTeori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistik
Β 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Β 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
Β 
Estimasi mean
Estimasi meanEstimasi mean
Estimasi mean
Β 
Metode sampling
Metode sampling Metode sampling
Metode sampling
Β 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
Β 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar StatistikaESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
Β 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Β 

Similar to Teori pendugaan statistik

TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptxTEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TitaMarlina1
Β 
Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan Statistika
Siti Sahati
Β 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasJen Kelana
Β 
P2_Pengantar Statistika Inferensial
P2_Pengantar Statistika InferensialP2_Pengantar Statistika Inferensial
P2_Pengantar Statistika Inferensial
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
Β 
Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11
Judianto Nugroho
Β 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
Β 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Eko Mardianto
Β 
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptxUji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
MuhammadFaiq465162
Β 
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalobiostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
ElsaHabi1
Β 
Statistical Estimation
Statistical EstimationStatistical Estimation
Statistical Estimation
Universitas Telkom
Β 
Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
WiandhariEsaBBPKCilo
Β 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013
aiiniR
Β 
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi SamplingMetode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
dindacahyaningaulia
Β 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Cabii
Β 
jbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.ppt
jbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.pptjbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.ppt
jbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.ppt
FajarArianto8
Β 
Statistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptxStatistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptx
MuhammadRamadhansukm
Β 
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
NurulLaili25
Β 
DESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATADESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATA
Octa Pranata
Β 
Presentasi lab statistik
Presentasi lab statistikPresentasi lab statistik
Presentasi lab statistik
Julita Anggrek
Β 

Similar to Teori pendugaan statistik (20)

TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptxTEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
Β 
Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan Statistika
Β 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Β 
P2_Pengantar Statistika Inferensial
P2_Pengantar Statistika InferensialP2_Pengantar Statistika Inferensial
P2_Pengantar Statistika Inferensial
Β 
Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11
Β 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
Β 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Β 
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptxUji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Β 
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalobiostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
Β 
Statistical Estimation
Statistical EstimationStatistical Estimation
Statistical Estimation
Β 
Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
Β 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Β 
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi SamplingMetode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
Β 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Β 
Teori penaksiran1
Teori penaksiran1Teori penaksiran1
Teori penaksiran1
Β 
jbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.ppt
jbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.pptjbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.ppt
jbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.ppt
Β 
Statistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptxStatistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptx
Β 
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
Β 
DESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATADESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATA
Β 
Presentasi lab statistik
Presentasi lab statistikPresentasi lab statistik
Presentasi lab statistik
Β 

Recently uploaded

M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
Β 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
Β 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
Β 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
Β 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
Β 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
Β 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
Β 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
Β 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
Β 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
Β 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
Β 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
Β 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
Β 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
Β 

Recently uploaded (14)

M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Β 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Β 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Β 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
Β 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Β 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
Β 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Β 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Β 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Β 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
Β 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Β 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Β 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Β 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
Β 

Teori pendugaan statistik

  • 1. TEORI PENDUGAAN STATISTIK KELOMPOK 3 NAMA: RISKIANA SETYA ADHANI ( 14.0101.0056) ARWAN DWI S ( 14.0101.0077)
  • 2. Kasus Pendugaan Dalam Ekonomi Dalam kehidupan sosial, ekonomi, manajemen, keuangan, dan politik, pendugaan sangat penting karena digunakan sebagai dasar sebuah perencanaan. Berikut ini satu dari contoh pendugaan dalam ekonomi : β€’ Politik, Artis Calon Presiden : menjelang pilihan presiden 2009, banyak partai politik yang ingin memenangkan Pilpres melakukan survei tentang tokoh yang diharapkan masyarakat dan dipilih lewat pemilu. Fenomena terakhir menunjukan bahwa banyak kalangan artis terjun ke politik. Pilkada Tangerang dimenangkan oleh Rano Karno, sedangan Pilkada Jawa Barat dimenangkan oleh Dede Yusuf. Untuk menanggapi isu artis menjadi Capres ini, kompas melakukan survei. Survei tersebut dilakukan tgl 7-8 juni 2008 dengan jumlah sampel 1.442 orang yang dipilih secara acak dari buku petunjuk telepon di 33 ibu kota provinsi. Dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan sebesar 2,5%. Hasilnya menunjukan bahwa Dedi Mizwar mendapatkan suara 26%, Dede Yusuf 20%, Rano Karno 14%, Tukul Arwana 6%, dan Adjie Massaid mendapatkan suara 5%. Apakah hasil survei ini akan cocok dengan hasil pemilu 2009? Kita nantikan saja hasilnya dari pilihan rakyat Indonesia.
  • 3. Pendugaan Titik Parameter Populasi Pendugaan adalah seluruh proses dengan menggunakan statistik sampel untuk menduga parameter yang tidak diketahui. Suatu pendugaan titik adalah pendugaan yang terdiri atas satu nilai saja yang digunakan untuk menduga parameter. Sebagai contoh, presentase yang menyatakan bahwa manusia sebagai penyebab bencana kekeringan, banjir, dan perubahan iklim di dunia sebagaimana dikemukakan oleh Konferensi perubahan iklim di Bali 2007 adalah 72% (=0,72 sebagai penduga dari P), tingkat inflasi semenjak kenaikan harga BBM pada bulan Mei 2008 dipekirakan sebesar 7,5% ( xΜ… sebagai penduga dari πœ‡ ). Ingat bahwa p dan xΜ… adalah penduga, P dan πœ‡ merupakan parameter populasi. Pendugaan Titik adalah suatu nilai (suatu titik) yang digunakan untuk menduga suatu parameter populasi.
  • 4. Pendugaan Titik Parameter Populasi  Sifat-sifat penduga : Penduga yang baik adalah penduga yang mendekati nilai parameter sebenarnya. Ciri-ciri yang baik adalah tidak bias, efisien, dan konsisten. οƒ˜Tidak bias : jika didalam sampel Random yang berasal dari populasi, rata-rata atau nilai harapan dari statistik sampel sama dengan parameter populasi (πœ‡) οƒ˜Efisien : Penduga yang tidak bias dan mempunyai varians yang paling kecil (Sx 2) atau standar deviasi (Sx) dari 𝑋1 lebih kecil dari 𝑋 2 maka dapat disimpulkan bahwa penduga 𝑋1 lebih baik dari penduga 𝑋2. Penduga dengan standar devesiasi yang paling kecil adalah penduga yang efisien. οƒ˜Konsisten : Nilai dugaan ( 𝑋) yang semakin mendekati nilai sebenarnya dengan semakin bertambahnya jumlah sampel(n).
  • 5. Pendugaan Interval Pendugaan interval yaitu suatu interval yang menyatakan selang dimana suatu parameter populasi mungkin berada. Suatu interval keyakinan yang di batasi oleh dua nilai yang disebut batas bawah dan batas lebih memungkinkan bahwa suatu parameter akan berada pada kisaran interval tersebut. Interval keyakinan untuk rata rata hitung populasi adalah interval yang memiliki probabilitas besar mengandung rata rata hitung populasi. Bentuk umum interval keyakinan adalah sebagai berikut : (S - Zsx < P < S + Zsx) = C S : Statistik yang merupakan penduga parameter populasi (P) P : Parameter populasi yang tidak diketahui Sx : Standar deviasi distribusi sampel statistik Z : Suatu nilai ditentukan oleh probabilitas yang berhubungan dengan penduga interval, nilai Z diperoleh dari tabel luas dari tabel luas di bawah kurva normal C : Probabilitas atau tingkat keyakinan yang di dalam praktik sudah ditentukan dahulu S - Zsx : Nilai batas bawah keyakinan S + Zsx : Nilai batas atas keyakinan
  • 6. Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel Kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel adalah standar devisiasi distribusi sampel dari rata rata hitung sampel. Rumusnya : Untuk populasi yang tidak terbatas n/N < 0,05 Sx = 𝜎 βˆšπ‘› Untuk populasi yang terbatas dan n/N > 0,05 N Sx = 𝜎 βˆšπ‘› π‘βˆ’π‘› π‘βˆ’1 𝜎 Sx
  • 7. Interval Keyakinan Untuk Rata-rata Mulai identifikasi masalah Menentukan sampel (n) dan nilai rata-rata X Menentukan keyakinan (C atau 𝜎/=(1-C) dan Nilai Z Populasi tidak terbatas XΒ± Z 𝜎/2s/βˆšπ‘› Populasi Terbatas XΒ± Z 𝜎/2s/βˆšπ‘› x 𝑁 βˆ’ 𝑛)/𝑁 βˆ’ 1)
  • 8. Lanjutan Tahap pertama adalah menentukan masalah yang dihadapi, misalnya masalah tentang inflasi. Setelah menentukan masalah, seperti inflasi, kemudian menentukan sampel. Dari sampel dapat diketahui nilai rata-ratanya dan standar deviasinya, kemudian menentukan tingkat keyakinan yang digunakan (99%,98%, 95%, atau lainnya) yang menentukan yang diperoleh nilai Z. Tahap terahir adalah membuat interval dengan faktor koreksi, apakah populasinya terbatas atau tidak. Contoh Pendugaan Interval Keyakinan : οƒ˜Distribusi Normal dan Standar Devisiasi Populasi Diketahui οƒ˜Distribusi Normal dan Standar Devisiasi Populasi Tidak Diketahui οƒ˜Distribusi Sampling Mendekati Normal dan Standar Deviasi Populasi Tidak Diketahui
  • 9. Interval Keyakinan untuk Proposi Proposi mempunyai distribusi sampling yang bersifat normal, dan nilai rata-rata distribusi proposi sampel merupakan penduga tidak bias terhadap proposi populasi. Teori dan prosedur pendugaan untuk proposi populasi sama dengan pendugaan pada rata-rata hitung sampel. Disebabkan nilai dari parameter kebanyakan tidak diketahui, maka penduga yang baik dari standar deviasi proposi populasi p adalah standar deviasi proposi sampel Sp. Sp = 𝑝(1βˆ’π‘) π‘›βˆ’1 π‘βˆ’π‘› π‘βˆ’1 Sp = 𝑝(1βˆ’π‘) π‘›βˆ’1 Untuk populasi yang tidak terbatas Untuk populasi yang terbatas
  • 10. Pendugaan proposi dirumuskan : Dimana : p : Proposi sampel Z 𝜎/2 : Nilai Z dari tingkat keyakinan P : Proporsi populasi yang diduga Sp : Standar error/kesalahan dari proposi C : Tingkat keyakinan 𝜎 : 1 - C ( p – Z 𝜎/2.Sp < P < p + Z𝜎/2.Sp.Sp )
  • 11. Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Untuk melihat apakah dua populasi mempunyai parameter atau statistik yang sama, selisih rata- rata dan proporsi mempunyai distribusi yang bersifat normal. Apabila 𝑋1 dan 𝑋 2 merupakan rata- rata sedangkan p1 dan p2 merupakan proporsi dari dua populasi yang mendekati normal, maka selisihnya ( 𝑋1 - 𝑋 2 ) dan (p1 - p2) juga mempunyai sifat yang normal. Interval keyakinan untuk selisih rata-rata Probabilitas (( 𝑋1 - 𝑋 2 ) - Z𝛼/2sx1-x2 ) < (πœ‡1βˆ’πœ‡2 ) Dimana standar error dari nilai selisih rata-rata populasi adalah 𝜎x1-x2 = 𝜎2 x1 n1 𝝈 2 x2 n2 Dimana : Standar error selisih rata-rata populasi Standar deviasi dari dua populasi Standar error selisih rata-rata sampel Standar deviasi sampel dari dua populasi Jumlah sampel setiap popula
  • 12. Interval Keyakinan untuk Selisih Proporsi Probabilitas : Standar error dari nilai selisih proporsi adalah : sp1-p2 = P1(1βˆ’P1) n1βˆ’1 + P2(1βˆ’P2) n2βˆ’1 ((P1βˆ’P2 )βˆ’ZΞ±/2. Sp1-p2)< ( P1βˆ’P2) < ( P1βˆ’P2) + Z𝛼/2. Sp1-p2))
  • 13. Memilih ukuran sampel Apabila statistik dari populasi sama atau mendekati parameter populasi. Kondisi demikian menghendaki jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (n=N). Hal tersebut sulit terjadi karena sensus atau sampel yang besar akan membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar. Pertanyaan kemudian adalah beberapa jumlah sampel yang tepat? Sampel yang tidak tepat tidaklah terlalu kecil atau terlalu besar. Sampel terlalu kecil akan menghasilkan kesimpulan yang salah, dan sampel terlalu besar memerlukan biaya yang banyak. Jumlah sampel untuk menduga rata rata populasi Rumus jumlah sampel dalam populasi dirumuskan sebagai berikut : N=[(ZΞ±/2 .𝜎)/πœ€]2 Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa (a) semakin besar standar deviasi, maka akan semakin besar n dan (b) semakin tinggi tingkat keyakinan, maka semakin besar pula jumlah sampel (n).