SlideShare a Scribd company logo
1. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji
adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada hubungan antara
warna baju dengan kecerdasan mahasiswa”.
2. Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan
digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.
Jenis-jenis Hipotesis :
1. Hipotesis dilihat dari kategori rumusannya
Dibagi menjadi dua bagian yaitu
(1) hipotesis nihil yang biasa disingkat dengan Ho
(2) hipotesis alternatif biasanya disebut hipotesis kerja atau disingkat Ha.
Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh
antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh
antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat pendidikan
orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu directional Hypotheses dan non directional
Hypotheses (Fraenkel and Wallen, 1990:42 ; Suharsimi Arikunto, 1989:57).
Hipotesis terarah adalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah
merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah
diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen. Misalnya: Siswa yang diajar dengan
metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar
dengan menggunakan metode curah pendapat.
Hipotesis tak terarah adalah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak
belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Fraenkel
dan Wallen (1990:42) menyatakan bahwa hipotesis tak terarah itu menggambarkan bahwa
peneliti tidak menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan
dilakukan.
Contoh: Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah pendapat
terhadap prestasi belajar siswa.
2. Hipotesis dilihat dari sifat variabel yang akan diuji.
Dilihat dari sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu (1) hipotesis tentang hubungan dan (2) hipotesis tentang perbedaan.
Hipotesis tentang hubungan yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan antara
dua variabel atau lebih, mengacu ke penelitian korelasional.
Hubungan antara variabel tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) hubungan yang
sifatnya sejajar tidak timbal balik, (b) hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik, (c)
hubungan yang menunjuk pada sebab akibat tetapi timbal balik.
a) Hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contohnya: Hubungan antara
kemampuan fisika dengan kimia.
Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai kimia, tetapi tidak merupakan sebab
akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi,
dan sebaliknya. Keduanya memiliki hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain,
mungkin kebiasaan berpikir logik (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya
hubungan antara keduanya.
b) Hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik. Contohnya: Hubungan antara tingkat
kekayaan dengan kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi
tingkat kelancaran usahanya, dan sebaliknya.
c) Hubungan yang menunjuk pada sebab-akibat, tetapi tidak timbal balik. Contohnya
hubungan antara waktu PBM, dengan kejenuhan siswa. Semakin lama waktu PBM
berlangsung, siswa semakin jenuh terhadap pelajaran yang disampaikan.
Sedangkan hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam
variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang perbedaan ini mendasari
berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.
Contoh (1): Ada perbedaan pretasi belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode
ceramah + tanya jawab (CT) dan metode diskusi (penelitian eksperimen).
Contoh (2): Ada perbedaan prestasi belajar siswa SMA antara yang berada di kota dan di
desa (penelitian komparatif).
3. Jenis Hipotesis yang dilihat dari keluasan atau lingkup variabel yang diuji.
Ditinjau dari keluasan dan lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi hipotesis mayor
dan hipotesis minor. Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup kaitan seluruh variabel
dan seluruh objek penelitian, sedangkan hipotesis minor adalah hipotesis yang terdiri dari
bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran dari hipotesis mayor).
Contoh: Hipotesis Mayor
“Ada hubungan antara keadaan sosial ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi belajar siswa
SMP”.
Contoh: Hipotesis Minor.
1. Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
2. Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
3. Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
Hipotesis
Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian
tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Suatu hipotesis adalah pernyataan masalah
yang spesifik. Karakteristik hipotesis yang baik adalah: dapat diteliti, menunjukkan hubungan
antara variable-variabel, dapat diuji, mengikuti temuan-temuan penelitian terdahulu.
Adapun fungsi-fungsi hipotesis, yaitu: membimbing pikiran peneliti dalam memulai
penelitian, menentukan tahapan atau prosedur penelitian, membantu menetapkan format
dalam menyajikan, menganalisis dan menafsirkan data dalam tesis.
Ada beberapa tipe hipotesis, yaitu:
1.Hipotesis nol mengandung arti tidak ada pengaruh, tidak ada interaksi, tidak ada hubungan,
atau tidak ada perbedaan
2.Hipotesis alternative adalah pernyataan operasional dari hipotesis penelitian. Bila hipotesis
alternatif berdasarkan teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis alternatif
berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif
3.Hipotesis non- directional tidak menunjukkan suatu arah. Untuk itu digunakan uji dua pihak
4.Hipotesis directional memperlihatkan arah pengaruh atau arah perbedaan.
Contoh hipotesis nol (Ho) ; Tidak ada perbedaan kreatifitas antara anak yang diberi
keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga.
Contoh hipotesis alternative (Ha) ; Ada perbedaan kreativitas antara anak yang diberi
keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga atau Kreativitas anak yang diberi
keleluasaan lebih tinggi daripada kreativitas anak yang dikekang (hubungan positif) ; atau
kreativitas anak yang dikekang lebih tinggi daripada kreativitas anak yang diberi keleluasaan
(hubungan negatif).
Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang
artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara
menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan
menjadi Hipotesa.
Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali
peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan
itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu
dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin
salah.
Jenis-jenis Hipotesa
Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan
menjadi dua yaitu :
1. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja
menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok.
2. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa
statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan
perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa
dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Contoh Hipotesa yang diajukan dalam penulisan penelitian.
Hipotesis Kerja (H1) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model
Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan
Linear ”.
Hipotesis Nihil (H0) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak
efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks
Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
PENGERTIAN, JENIS-JENIS HIPOTESIS DAN CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG
BAIK
Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang
artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara
menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan
menjadi Hipotesa.
Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali
peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan
itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu
dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin
salah.
Jenis-jenis Hipotesa
Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan
menjadi dua yaitu :
1. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja
menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok.
2. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa
statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan
perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa
dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Contoh Hipotesa yang diajukan dalam penulisan penelitian.
Hipotesis Kerja (H1) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model
Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan
Linear ”.
Hipotesis Nihil (H0) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak
efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks
Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal
– hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-
variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variable
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus
dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan
kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan
pada variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan
dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk
mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan
sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur
dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian
sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif,
hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan
peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.
MENGUJI HIPOTESIS
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat
diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data
yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan
hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti
cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau
perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik
dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan
memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari
kebenaran.
Hipotesis
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang
telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan kepada hasil
penelitian ini dalam perencanaan penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari
penelitian ini.
Jawaban sementara dari suatu penelitian ini biasanya disebut hipotesis. Jadi hipotesis di
dalam suatu penelitianr berarti jawaban sementara penelitian, patokan juga, atau dalil
sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. melalui pembuktian
dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak.
Kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian atau analisis dari dalam menguji rumusan
jawaban sementara atau hipotesis itulah akhir suatu penelitian. Hasil akhir penelitian ini
disebut juga kesimpulan penelitian, generalisasi atau dalil yang berlaku umum, walaupun
pada taraf tertentu hal tersebut mempunyai perbedaan tingkatan sesuai dengan tingkat
kemaknaan (significantcy) dari hasil analisis statistik. Hasil pembuktian hipotesis atau hasil
akhir penelitian ini juga sering disebut thesis.
Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta yang muncul sehuhubungan dengan masalah yang
diteliti. Dari fakta dirumuskan hubungan antara satu dengan yang lain dan membentuk suatu
konsep yang merupakan abstraksi dari hubungan antara berbagai fakta.
Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian karena hipotesis ini maka penelitian diarahkan.
Hipotesis dapat membimbing (mengarahkan) dalam pengumpulan data.
Secara garis besar hipotesis dalam penelitian mempunyai peranan sebagai berikut:
1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
2. Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data.
3. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau data.
4. Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti
(diamati).
Dari hipotesis peneliti menarik kesimpulan dalam bentuk yang masih sementara dan harus
dibuktikan kebenarannya (hipotesis) sebagai titik tolak atau arah dari pelaksanaan penelitian.
Memperoleh fakta untuk perumusan hipotesis dapat dilakukan antara lain dengan:
1. Memperoleh sendiri dari sumber aslinya, yaitu dari pengalaman langsung di lapangan,
rumah sakit, Puskesmas, atau labotarium. Dalam mengemukakan fakta ini kita tidak berusaha
untuk melakukan perubahan atau penafsiran dari keaslian fakta yang diperoleh.
2. Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan atau menafsirkannya dari sumber
yang asli, tetapi masih berada di tangan orang yang mengidentifikasi tersebut, sehingga masih
dalam bentuknya yang asli.
3. Fakta yang diperoleh dari orang yang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam
bentuk penalaran abstrak, yang sudah merupakan simbol berpikir sebagai generalisas; dari
hubungan antara berbagai fakta atau variabel.
Fakta adalah sangat penting dalam penelitian, terutama dalam perumusan hipotesis. Sebab,
hipotesis merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan fakta yang ditemukan. Hal ini
berarti sangat berguna untuk dijadikan dasar membuat kesimpulan penelitian. Meskipun
hipotesis ini sifatnya suatu ramalan, tetapi bukan hanya sekadar ramalan sebab, hipotesis
ditarik dari dan berdasarkan suatu hasil serta Problematik yang timbul dari penelitian
pendahuluan dan hasil pemikiran yang logis dan rasional. Hipotesis juga dapat dirumuskan
dari teori ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Bentuk Rumusan Hipotesis
Pada hakikatnya hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang hubungan yang diharapkan
antara dua variabel atau lebih yang dapat di uji secara empiris. Biasanya hipotesis terdiri dan
pernyataan terhadap adanya atau tidak adanya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel
bebas (independent variable) dan variabel terikat dependent variabel. Variabel bebas ini
merupakan variabel penyebapnya atau variabel pengaruh, sedang variabel terikat merupakan
variabel akibat atau variabel terpengaruh.
Contoh sederhana :
Merokok adalah penyebab penyakit kanker paru-paru paru. Di dalam contoh ini merokok
adalah variabel yaitu variabel independen (penyebabnya), sedangkan kanker paru-paru
merupaksn variabel dependen atau akibatnya.
Seperti telah diuraikan di atas, bahwa hipotesis adalah suatu simpulan sementara atau
jawaban sementara dari suatu penelitian sebab itu hipotesis harus mempunyai landasan
teoretis, bukan hanya sekadar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah,
melainkan lebih dekat kepada suatu kesimpulan.
Ciri-ciri suatu hipotesis antara lain sebagai berikut:
1. Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan dalam bentuk
kalimat tanya.
2. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti. Hal ini berarti bahwa hipotesis
hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang atau akan diteliti.
3. Hipotesis harus dapat diuji, Hal ini berarti bahwa suatu hipotesis harus mengandung atau
terdiri dari variabel-variabel yang diukur dan dapat dibanding-bandingkan. Hipotesis yang
tidak jelas pengukuran variabelnya akan sulit mencapai hasil yang objektif
4. Hipotesis harus sederhana dan terbatas. Artinya hipotesis yang tidak menimbulkan
perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas sifatnya.
Agar dapat merumuskan hipotesis yang memenuhi kriteria tersebut perlu dipertimbangkan
berbagai hal antara lain yang terpenting adalah teknik yang akan digunakan dalam menguji
rumusan hipotesis yang dibuat. Apabila suatu teknik tertemu dalam rumusan hipotesis
ditetapkan, maka bentuk rumusan hipotesis yang dibuat dapat digunakan dalam penelitian.
Jenis-Jenis Rumusan Hipotesis
Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis dapat digolongkan tiga. yakni:
1. Hipotesis Kerja
Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa
yang rerjadi apabila suatu gejala muncul. Hipotesis ini sering juga disebut hipotesis kerja.
Biasanya makan rumusan pernyataan: Jika…..maka…….. Artinya, jika suatu faktor atau
variabel terdapat atau terjadi pada suatu situasi, maka ada akibat tertentu yang dapat
ditimbulkannya.
Contoh sederhana:
a. Jika sanitasi lingkungan suatu daerah buruk, maka penyakit menular di daerah tersebut
tinggi.
b. Jika persalinan dilakukan oleh dukun yang belum dilatih, maka angka kematian bayi di
daerah tersebul tinggi.
c. Jika pendapatan perkapita suatu negara rendah, maka status kesehatan masyarakat di
negara tersebut rendah pula.
d. dan lain-lain.
Meskipun pada umumnya rumusan hipotesis seperti tersebut di atas, tetapi hal tersebut bukan
saru-satunya rumusan hipotesis kerja. Karena dalam rumusan hipotesis kerja yang paling
penting adalah bahwa rumusan hipotesis harus dapat memberi penjelasan tentang kedudukan
masalah yang diteliti, sebagai bentuk kesimpulan yang akan diuji. Oleh sebab itu penggunaan
rumusan lain seperti di atas masih dapat dibenarkan secara ilmiah.
2. Hipotesis Nol atau Hipotesis Statistik
Hipoiesis Nol biasanya dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu
perbedaan yang bermakna antara kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang
dipermasalahkan. Bila dinyatakan adanya perbedaan antara dua variabel, disebut hipotesis
alternatif.
Contoh sederhana : hipotesis nol
a. Tidak ada perbedaan tentang angka kematian akibat penyakit jantung antara penduduk
perkotaan dengan penduduk pedesaan.
b. Tidak ada perbedaan antara status gizi anak balita yang tidak mendapat ASI pada waktu
bayi, dengan status gizi anak balita yang mendapat ASI pada waktu bayi.
c. Tidak ada perbedaan angka penderita sakit diare antara kelompok penduduk yang
menggunakan air minum dari PAM dengan kelompok penduduk yang menggunakan air
minum dari sumur.
d. dan sebagainya.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok yang bersangkutan adalah
sama, misalnya status gizi dari balita yang mendapatkan ASI sama dengan status gizi anak
balita yang tidak mendapatkan ASI. Bila hal tersebut dirumuskan dengan “selisih” maka akan
menunjukkan hasil dengan nol, maka disebut hipotesis nol. Bila dirumuskan dengan
“persamaan” maka hasilnya sama, atau tidak ada perbedaan. Oleh sebab itu apabila diuji
dengan metode statistika akan tampak apabila rumusan hipotesis dapat diterima, dapat
disimpulkan sebagaimana hipotesisnya.
Tetapi bila rumusannya ditolak, maka hipotesis alternatifhya yang diterima. Itulah sebabnya
maka sdperti rumusan hipotesis nol dipertentangkan dengan rumusan hipotesis altematif.
Hipotesis nol biasanya menggunakan rumus Ho (misalnya HO : x = y) sedangkan hipotesis
alternatif menggunakan simbol Ha (misalnya, Ha : x = > y).
Berdasarkan isinya, suatu hipotesis juga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: pertama, hipotesis
mayor,v hipotesis induk, atau hipotesis utama, yaitu hipotesis yang menjadi sumber dari
hipotesis-hipotesis yang lain. Kedua, hipotesis minor, hipotesis penunjang, atau anak
hipotesis, yaitu hipotesis yang dijabarkan dari hipotesis mayor. Di dalam pengujian statisik
hipotesis ini sangat penting, sebab dengan pengujian terhadap tiap hipotesis minor pada
hakikatnya adalah menguji hipotesis mayornya.
Contoh tidak sempurna :
Hipotesis mayor: “Sanitasi lingkungan yang buruk mengakibatkan tingginya penyakit
menular”. Dari contoh ini dapat diuraikan adanya dua variabel, yakni variabel penyebab
(sanitasi lingkungan) dan variabel akibat (penyakit menular). Kita ketahui bahwa penyakit
menular itu luas sekali, antara lain mencakup penyakit-penyakit diare, demam berdarah,
malaria, TBC, campak, dan sebagainya. Sehubungan dengan banyaknya macam penyakit
menular tersebut, kita dapat menyusun hipotesis minor yang banyak sekali, yang masing-
masing memperkuat dugaan kita tentang hubungan antara penyakit-penyakit tersebut dengan
sanitasi lingkungan, misalnya :
a. Adanya korelasi positif antara penyakit diare dengan buruknya sanitasi lingkungan
b. Adanya hubungan antara penyakit campak dengan rendahnya sanitasi lingkungan.
c. Adanya hubungan antara penyakit kulit dengan rendahnya sanitasi lingkungan.
d. dan sebagainya.
Apabila dalam pengujian statistik hipotesis-hipotesis tersebut terbukti bermakna korelasi
antara kedua variabel di dalam masing-masing hipotesis minor tersebut, maka berarti
hipotesis mayornya juga diterima. Jadi ada korelasi yang positif antara sanitasi lingkungan
dengan penyakit menular.
3. Hipotesis Hubungan dan Hipotesis Perbedaan
Hipotesis dapat juga dibedakan berdasarkan hubungan atau perbedaan 2 variabel alau lebih.
Hipotesis hubungan berisi tentang dugaan adanya hubungan antara dua variabel. Misalnya,
ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan praktek pemeriksaan hamil. Hipotesis dapat
diperjelas lagi menjadi : Makin tinggi pendidikan ibu, makin sering (teratur) memeriksakan
kehamilannya. Sedangkan hipotesis perbedaan menyatakan adanya ketidaksamaan atau
perbedaan di antara dua variabel; misalnya. praktek pemberian ASI ibu-ibu de Kelurahan X
berbeda dengan praktek pemberian ASI ibu-ibu di Kelurahan Y. Hipotesis ini lebih
dielaborasi menjadi: praktek pemberian ASI ibu-ibu di Kelurahan X lebih tinggi bila
dibandingkan dengan praktek pemberian ASI ibu-ibu di Kelurahan Y.

More Related Content

What's hot

Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Mayawi Karim
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
Universitas Negeri Makassar
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
EnvaPya
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
apriliantihermawan
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
Hafiza .h
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
Fredika Ayu Lestari
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
firman afriansyah
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
Siti Sahati
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
Ruyung Movia
 
Penyajian Data ppt
Penyajian Data pptPenyajian Data ppt
Penyajian Data ppt
Aisyah Turidho
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Yogyakarta State University
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
Ratih Ramadhani
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposal
Najmi Sari
 

What's hot (20)

Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Penyajian Data ppt
Penyajian Data pptPenyajian Data ppt
Penyajian Data ppt
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposal
 

Viewers also liked

7. analisis deret berkala 2
7. analisis deret berkala 27. analisis deret berkala 2
7. analisis deret berkala 2Farhatunisa
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
yayansaleho
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
silvia kuswanti
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
phient_dvero
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Tugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Tugas metodologi penelitian ahmad zurainiTugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Tugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Ahmad Zuraini
 
FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir Lika Saras
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
pikopong
 
Modul kelas pemulihan jawi model j qaf(pp)
Modul kelas pemulihan jawi model j qaf(pp)Modul kelas pemulihan jawi model j qaf(pp)
Modul kelas pemulihan jawi model j qaf(pp)Ibnu Omar
 
Etika Dalam Penelitian
Etika Dalam PenelitianEtika Dalam Penelitian
Etika Dalam Penelitian
pjj_kemenkes
 
Statistika pendidikan unit_5
Statistika pendidikan unit_5Statistika pendidikan unit_5
Statistika pendidikan unit_5kelasrs12a
 
METODOLOGI PENELITIAN "DESIGN RESEARCH"
METODOLOGI PENELITIAN "DESIGN RESEARCH"METODOLOGI PENELITIAN "DESIGN RESEARCH"
METODOLOGI PENELITIAN "DESIGN RESEARCH"
Nursa Fatri Nofriati
 

Viewers also liked (20)

Rumus hipotesis
Rumus hipotesisRumus hipotesis
Rumus hipotesis
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
7. analisis deret berkala 2
7. analisis deret berkala 27. analisis deret berkala 2
7. analisis deret berkala 2
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Bab Uji Hipotesis awal
Bab Uji Hipotesis awalBab Uji Hipotesis awal
Bab Uji Hipotesis awal
 
Pelaksanaan dan Pelaporan PTK/PTS
Pelaksanaan dan Pelaporan PTK/PTSPelaksanaan dan Pelaporan PTK/PTS
Pelaksanaan dan Pelaporan PTK/PTS
 
Diskusi+himatif
Diskusi+himatifDiskusi+himatif
Diskusi+himatif
 
Tugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Tugas metodologi penelitian ahmad zurainiTugas metodologi penelitian ahmad zuraini
Tugas metodologi penelitian ahmad zuraini
 
FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir
 
Soal ipa kelas xii
Soal ipa kelas xiiSoal ipa kelas xii
Soal ipa kelas xii
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Modul kelas pemulihan jawi model j qaf(pp)
Modul kelas pemulihan jawi model j qaf(pp)Modul kelas pemulihan jawi model j qaf(pp)
Modul kelas pemulihan jawi model j qaf(pp)
 
Etika Dalam Penelitian
Etika Dalam PenelitianEtika Dalam Penelitian
Etika Dalam Penelitian
 
Statistika pendidikan unit_5
Statistika pendidikan unit_5Statistika pendidikan unit_5
Statistika pendidikan unit_5
 
METODOLOGI PENELITIAN "DESIGN RESEARCH"
METODOLOGI PENELITIAN "DESIGN RESEARCH"METODOLOGI PENELITIAN "DESIGN RESEARCH"
METODOLOGI PENELITIAN "DESIGN RESEARCH"
 

Similar to Hipotesis nol

Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
Irianto Aras
 
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.pptPENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
BagusSetyawan30
 
pengertian Hipotesis dalam statistik.ppt
pengertian Hipotesis dalam statistik.pptpengertian Hipotesis dalam statistik.ppt
pengertian Hipotesis dalam statistik.ppt
ikahime
 
Ak402 092173-651-8
Ak402 092173-651-8Ak402 092173-651-8
Ak402 092173-651-8Heri Waluyo
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
Desidwidjayanti1
 
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxSesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
asyifa24
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
angga33019
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
Fadhol Romdhoni
 
PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesis
Nona Zesifa
 
Pengujian hipotesis.pptx
Pengujian hipotesis.pptxPengujian hipotesis.pptx
Pengujian hipotesis.pptx
AndyDorkzilaPartydor
 
Teori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
Teori penelitian dalam keilmua sosial.pptTeori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
Teori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
muntahamardhatillah
 
Hipotesis Penelitian dalam kegiatan perbankan
Hipotesis Penelitian dalam kegiatan perbankanHipotesis Penelitian dalam kegiatan perbankan
Hipotesis Penelitian dalam kegiatan perbankan
Ningrum50
 
Hipotesis_Penelitian_biostatistikpptx.pptx
Hipotesis_Penelitian_biostatistikpptx.pptxHipotesis_Penelitian_biostatistikpptx.pptx
Hipotesis_Penelitian_biostatistikpptx.pptx
RizqiyaniKhoiriyah
 
Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptx
DonaMarina
 
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi KepengawasanPresentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
habibullahhasibuan
 
Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitianHipotesis penelitian
Hipotesis penelitian
1724143052
 
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
NaniWidia3
 
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.pptHIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
DewiAnti3
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis

Similar to Hipotesis nol (20)

Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.pptPENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
 
pengertian Hipotesis dalam statistik.ppt
pengertian Hipotesis dalam statistik.pptpengertian Hipotesis dalam statistik.ppt
pengertian Hipotesis dalam statistik.ppt
 
Ak402 092173-651-8
Ak402 092173-651-8Ak402 092173-651-8
Ak402 092173-651-8
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
 
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxSesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesis
 
Pengujian hipotesis.pptx
Pengujian hipotesis.pptxPengujian hipotesis.pptx
Pengujian hipotesis.pptx
 
Bentuk-bentuk Hipotesis
Bentuk-bentuk HipotesisBentuk-bentuk Hipotesis
Bentuk-bentuk Hipotesis
 
Teori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
Teori penelitian dalam keilmua sosial.pptTeori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
Teori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
 
Hipotesis Penelitian dalam kegiatan perbankan
Hipotesis Penelitian dalam kegiatan perbankanHipotesis Penelitian dalam kegiatan perbankan
Hipotesis Penelitian dalam kegiatan perbankan
 
Hipotesis_Penelitian_biostatistikpptx.pptx
Hipotesis_Penelitian_biostatistikpptx.pptxHipotesis_Penelitian_biostatistikpptx.pptx
Hipotesis_Penelitian_biostatistikpptx.pptx
 
Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptx
 
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi KepengawasanPresentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
 
Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitianHipotesis penelitian
Hipotesis penelitian
 
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
 
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.pptHIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 

Hipotesis nol

  • 1. 1. Hipotesis Nol (Ho) Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa”. 2. Hipotesis Kerja (H1) Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian. Jenis-jenis Hipotesis : 1. Hipotesis dilihat dari kategori rumusannya Dibagi menjadi dua bagian yaitu (1) hipotesis nihil yang biasa disingkat dengan Ho (2) hipotesis alternatif biasanya disebut hipotesis kerja atau disingkat Ha. Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD. Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD. Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu directional Hypotheses dan non directional Hypotheses (Fraenkel and Wallen, 1990:42 ; Suharsimi Arikunto, 1989:57). Hipotesis terarah adalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen. Misalnya: Siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode curah pendapat. Hipotesis tak terarah adalah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Fraenkel dan Wallen (1990:42) menyatakan bahwa hipotesis tak terarah itu menggambarkan bahwa peneliti tidak menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan dilakukan. Contoh: Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah pendapat terhadap prestasi belajar siswa.
  • 2. 2. Hipotesis dilihat dari sifat variabel yang akan diuji. Dilihat dari sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) hipotesis tentang hubungan dan (2) hipotesis tentang perbedaan. Hipotesis tentang hubungan yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan antara dua variabel atau lebih, mengacu ke penelitian korelasional. Hubungan antara variabel tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, (b) hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik, (c) hubungan yang menunjuk pada sebab akibat tetapi timbal balik. a) Hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contohnya: Hubungan antara kemampuan fisika dengan kimia. Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai kimia, tetapi tidak merupakan sebab akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi, dan sebaliknya. Keduanya memiliki hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain, mungkin kebiasaan berpikir logik (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya hubungan antara keduanya. b) Hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik. Contohnya: Hubungan antara tingkat kekayaan dengan kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi tingkat kelancaran usahanya, dan sebaliknya. c) Hubungan yang menunjuk pada sebab-akibat, tetapi tidak timbal balik. Contohnya hubungan antara waktu PBM, dengan kejenuhan siswa. Semakin lama waktu PBM berlangsung, siswa semakin jenuh terhadap pelajaran yang disampaikan. Sedangkan hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang perbedaan ini mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen. Contoh (1): Ada perbedaan pretasi belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode ceramah + tanya jawab (CT) dan metode diskusi (penelitian eksperimen). Contoh (2): Ada perbedaan prestasi belajar siswa SMA antara yang berada di kota dan di desa (penelitian komparatif). 3. Jenis Hipotesis yang dilihat dari keluasan atau lingkup variabel yang diuji. Ditinjau dari keluasan dan lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi hipotesis mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup kaitan seluruh variabel dan seluruh objek penelitian, sedangkan hipotesis minor adalah hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran dari hipotesis mayor). Contoh: Hipotesis Mayor “Ada hubungan antara keadaan sosial ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP”.
  • 3. Contoh: Hipotesis Minor. 1. Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP. 2. Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP. 3. Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP. Hipotesis Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Suatu hipotesis adalah pernyataan masalah yang spesifik. Karakteristik hipotesis yang baik adalah: dapat diteliti, menunjukkan hubungan antara variable-variabel, dapat diuji, mengikuti temuan-temuan penelitian terdahulu. Adapun fungsi-fungsi hipotesis, yaitu: membimbing pikiran peneliti dalam memulai penelitian, menentukan tahapan atau prosedur penelitian, membantu menetapkan format dalam menyajikan, menganalisis dan menafsirkan data dalam tesis. Ada beberapa tipe hipotesis, yaitu: 1.Hipotesis nol mengandung arti tidak ada pengaruh, tidak ada interaksi, tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan 2.Hipotesis alternative adalah pernyataan operasional dari hipotesis penelitian. Bila hipotesis alternatif berdasarkan teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis alternatif berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif 3.Hipotesis non- directional tidak menunjukkan suatu arah. Untuk itu digunakan uji dua pihak 4.Hipotesis directional memperlihatkan arah pengaruh atau arah perbedaan. Contoh hipotesis nol (Ho) ; Tidak ada perbedaan kreatifitas antara anak yang diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga. Contoh hipotesis alternative (Ha) ; Ada perbedaan kreativitas antara anak yang diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga atau Kreativitas anak yang diberi keleluasaan lebih tinggi daripada kreativitas anak yang dikekang (hubungan positif) ; atau kreativitas anak yang dikekang lebih tinggi daripada kreativitas anak yang diberi keleluasaan (hubungan negatif). Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa. Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan. Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin salah.
  • 4. Jenis-jenis Hipotesa Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu : 1. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. 2. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol). Contoh Hipotesa yang diajukan dalam penulisan penelitian. Hipotesis Kerja (H1) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”. Hipotesis Nihil (H0) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”. PENGERTIAN, JENIS-JENIS HIPOTESIS DAN CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa. Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan. Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin salah. Jenis-jenis Hipotesa Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu : 1. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
  • 5. 2. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol). Contoh Hipotesa yang diajukan dalam penulisan penelitian. Hipotesis Kerja (H1) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”. Hipotesis Nihil (H0) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”. Karakteristik Hipotesis yang Baik Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya : 1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas 2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel- variabel. 3) Hipotesis harus dapat diuji 4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada. 5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik : - Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variable Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain. - Hipotesis harus Dapat Diuji Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris. - Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan- Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan
  • 6. sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya. - Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut. MENGUJI HIPOTESIS Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran. Hipotesis Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini dalam perencanaan penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Jawaban sementara dari suatu penelitian ini biasanya disebut hipotesis. Jadi hipotesis di dalam suatu penelitianr berarti jawaban sementara penelitian, patokan juga, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak. Kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian atau analisis dari dalam menguji rumusan jawaban sementara atau hipotesis itulah akhir suatu penelitian. Hasil akhir penelitian ini disebut juga kesimpulan penelitian, generalisasi atau dalil yang berlaku umum, walaupun pada taraf tertentu hal tersebut mempunyai perbedaan tingkatan sesuai dengan tingkat kemaknaan (significantcy) dari hasil analisis statistik. Hasil pembuktian hipotesis atau hasil akhir penelitian ini juga sering disebut thesis. Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta yang muncul sehuhubungan dengan masalah yang diteliti. Dari fakta dirumuskan hubungan antara satu dengan yang lain dan membentuk suatu konsep yang merupakan abstraksi dari hubungan antara berbagai fakta. Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian karena hipotesis ini maka penelitian diarahkan. Hipotesis dapat membimbing (mengarahkan) dalam pengumpulan data. Secara garis besar hipotesis dalam penelitian mempunyai peranan sebagai berikut: 1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian. 2. Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data. 3. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau data.
  • 7. 4. Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (diamati). Dari hipotesis peneliti menarik kesimpulan dalam bentuk yang masih sementara dan harus dibuktikan kebenarannya (hipotesis) sebagai titik tolak atau arah dari pelaksanaan penelitian. Memperoleh fakta untuk perumusan hipotesis dapat dilakukan antara lain dengan: 1. Memperoleh sendiri dari sumber aslinya, yaitu dari pengalaman langsung di lapangan, rumah sakit, Puskesmas, atau labotarium. Dalam mengemukakan fakta ini kita tidak berusaha untuk melakukan perubahan atau penafsiran dari keaslian fakta yang diperoleh. 2. Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan atau menafsirkannya dari sumber yang asli, tetapi masih berada di tangan orang yang mengidentifikasi tersebut, sehingga masih dalam bentuknya yang asli. 3. Fakta yang diperoleh dari orang yang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk penalaran abstrak, yang sudah merupakan simbol berpikir sebagai generalisas; dari hubungan antara berbagai fakta atau variabel. Fakta adalah sangat penting dalam penelitian, terutama dalam perumusan hipotesis. Sebab, hipotesis merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan fakta yang ditemukan. Hal ini berarti sangat berguna untuk dijadikan dasar membuat kesimpulan penelitian. Meskipun hipotesis ini sifatnya suatu ramalan, tetapi bukan hanya sekadar ramalan sebab, hipotesis ditarik dari dan berdasarkan suatu hasil serta Problematik yang timbul dari penelitian pendahuluan dan hasil pemikiran yang logis dan rasional. Hipotesis juga dapat dirumuskan dari teori ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Bentuk Rumusan Hipotesis Pada hakikatnya hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat di uji secara empiris. Biasanya hipotesis terdiri dan pernyataan terhadap adanya atau tidak adanya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat dependent variabel. Variabel bebas ini merupakan variabel penyebapnya atau variabel pengaruh, sedang variabel terikat merupakan variabel akibat atau variabel terpengaruh. Contoh sederhana : Merokok adalah penyebab penyakit kanker paru-paru paru. Di dalam contoh ini merokok adalah variabel yaitu variabel independen (penyebabnya), sedangkan kanker paru-paru merupaksn variabel dependen atau akibatnya. Seperti telah diuraikan di atas, bahwa hipotesis adalah suatu simpulan sementara atau jawaban sementara dari suatu penelitian sebab itu hipotesis harus mempunyai landasan teoretis, bukan hanya sekadar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah, melainkan lebih dekat kepada suatu kesimpulan. Ciri-ciri suatu hipotesis antara lain sebagai berikut: 1. Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan dalam bentuk kalimat tanya. 2. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti. Hal ini berarti bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang atau akan diteliti. 3. Hipotesis harus dapat diuji, Hal ini berarti bahwa suatu hipotesis harus mengandung atau terdiri dari variabel-variabel yang diukur dan dapat dibanding-bandingkan. Hipotesis yang tidak jelas pengukuran variabelnya akan sulit mencapai hasil yang objektif
  • 8. 4. Hipotesis harus sederhana dan terbatas. Artinya hipotesis yang tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas sifatnya. Agar dapat merumuskan hipotesis yang memenuhi kriteria tersebut perlu dipertimbangkan berbagai hal antara lain yang terpenting adalah teknik yang akan digunakan dalam menguji rumusan hipotesis yang dibuat. Apabila suatu teknik tertemu dalam rumusan hipotesis ditetapkan, maka bentuk rumusan hipotesis yang dibuat dapat digunakan dalam penelitian. Jenis-Jenis Rumusan Hipotesis Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis dapat digolongkan tiga. yakni: 1. Hipotesis Kerja Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang rerjadi apabila suatu gejala muncul. Hipotesis ini sering juga disebut hipotesis kerja. Biasanya makan rumusan pernyataan: Jika…..maka…….. Artinya, jika suatu faktor atau variabel terdapat atau terjadi pada suatu situasi, maka ada akibat tertentu yang dapat ditimbulkannya. Contoh sederhana: a. Jika sanitasi lingkungan suatu daerah buruk, maka penyakit menular di daerah tersebut tinggi. b. Jika persalinan dilakukan oleh dukun yang belum dilatih, maka angka kematian bayi di daerah tersebul tinggi. c. Jika pendapatan perkapita suatu negara rendah, maka status kesehatan masyarakat di negara tersebut rendah pula. d. dan lain-lain. Meskipun pada umumnya rumusan hipotesis seperti tersebut di atas, tetapi hal tersebut bukan saru-satunya rumusan hipotesis kerja. Karena dalam rumusan hipotesis kerja yang paling penting adalah bahwa rumusan hipotesis harus dapat memberi penjelasan tentang kedudukan masalah yang diteliti, sebagai bentuk kesimpulan yang akan diuji. Oleh sebab itu penggunaan rumusan lain seperti di atas masih dapat dibenarkan secara ilmiah. 2. Hipotesis Nol atau Hipotesis Statistik Hipoiesis Nol biasanya dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan. Bila dinyatakan adanya perbedaan antara dua variabel, disebut hipotesis alternatif. Contoh sederhana : hipotesis nol a. Tidak ada perbedaan tentang angka kematian akibat penyakit jantung antara penduduk perkotaan dengan penduduk pedesaan. b. Tidak ada perbedaan antara status gizi anak balita yang tidak mendapat ASI pada waktu bayi, dengan status gizi anak balita yang mendapat ASI pada waktu bayi. c. Tidak ada perbedaan angka penderita sakit diare antara kelompok penduduk yang menggunakan air minum dari PAM dengan kelompok penduduk yang menggunakan air minum dari sumur. d. dan sebagainya. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok yang bersangkutan adalah sama, misalnya status gizi dari balita yang mendapatkan ASI sama dengan status gizi anak
  • 9. balita yang tidak mendapatkan ASI. Bila hal tersebut dirumuskan dengan “selisih” maka akan menunjukkan hasil dengan nol, maka disebut hipotesis nol. Bila dirumuskan dengan “persamaan” maka hasilnya sama, atau tidak ada perbedaan. Oleh sebab itu apabila diuji dengan metode statistika akan tampak apabila rumusan hipotesis dapat diterima, dapat disimpulkan sebagaimana hipotesisnya. Tetapi bila rumusannya ditolak, maka hipotesis alternatifhya yang diterima. Itulah sebabnya maka sdperti rumusan hipotesis nol dipertentangkan dengan rumusan hipotesis altematif. Hipotesis nol biasanya menggunakan rumus Ho (misalnya HO : x = y) sedangkan hipotesis alternatif menggunakan simbol Ha (misalnya, Ha : x = > y). Berdasarkan isinya, suatu hipotesis juga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: pertama, hipotesis mayor,v hipotesis induk, atau hipotesis utama, yaitu hipotesis yang menjadi sumber dari hipotesis-hipotesis yang lain. Kedua, hipotesis minor, hipotesis penunjang, atau anak hipotesis, yaitu hipotesis yang dijabarkan dari hipotesis mayor. Di dalam pengujian statisik hipotesis ini sangat penting, sebab dengan pengujian terhadap tiap hipotesis minor pada hakikatnya adalah menguji hipotesis mayornya. Contoh tidak sempurna : Hipotesis mayor: “Sanitasi lingkungan yang buruk mengakibatkan tingginya penyakit menular”. Dari contoh ini dapat diuraikan adanya dua variabel, yakni variabel penyebab (sanitasi lingkungan) dan variabel akibat (penyakit menular). Kita ketahui bahwa penyakit menular itu luas sekali, antara lain mencakup penyakit-penyakit diare, demam berdarah, malaria, TBC, campak, dan sebagainya. Sehubungan dengan banyaknya macam penyakit menular tersebut, kita dapat menyusun hipotesis minor yang banyak sekali, yang masing- masing memperkuat dugaan kita tentang hubungan antara penyakit-penyakit tersebut dengan sanitasi lingkungan, misalnya : a. Adanya korelasi positif antara penyakit diare dengan buruknya sanitasi lingkungan b. Adanya hubungan antara penyakit campak dengan rendahnya sanitasi lingkungan. c. Adanya hubungan antara penyakit kulit dengan rendahnya sanitasi lingkungan. d. dan sebagainya. Apabila dalam pengujian statistik hipotesis-hipotesis tersebut terbukti bermakna korelasi antara kedua variabel di dalam masing-masing hipotesis minor tersebut, maka berarti hipotesis mayornya juga diterima. Jadi ada korelasi yang positif antara sanitasi lingkungan dengan penyakit menular. 3. Hipotesis Hubungan dan Hipotesis Perbedaan Hipotesis dapat juga dibedakan berdasarkan hubungan atau perbedaan 2 variabel alau lebih. Hipotesis hubungan berisi tentang dugaan adanya hubungan antara dua variabel. Misalnya, ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan praktek pemeriksaan hamil. Hipotesis dapat diperjelas lagi menjadi : Makin tinggi pendidikan ibu, makin sering (teratur) memeriksakan kehamilannya. Sedangkan hipotesis perbedaan menyatakan adanya ketidaksamaan atau perbedaan di antara dua variabel; misalnya. praktek pemberian ASI ibu-ibu de Kelurahan X berbeda dengan praktek pemberian ASI ibu-ibu di Kelurahan Y. Hipotesis ini lebih dielaborasi menjadi: praktek pemberian ASI ibu-ibu di Kelurahan X lebih tinggi bila dibandingkan dengan praktek pemberian ASI ibu-ibu di Kelurahan Y.