2. Tujuan Pembelajaran
Memahami UU Desa Dalam Optimalisasi Tata
Kelola Aset Desa
Menemukenali Aset Desa dan Nilai
Manfaatnya Bagi Kelompok Marjinal
Mendorong Optimalisasi Aset Desa untuk
meningkatkan Sumber Daya dan Kemandirian
Desa
3. Sub Topik
4.1. Pengertian & Ruang Lingkup (60 menit)
4.2. Tatacara Identifikasi Potensi/Aset Desa
(90 menit)
4.3. Tata Kelola Aset Desa (60 menit)
4. Sub Topik 4.1.
Pengertian & Ruang Lingkup
Waktu : 60 Menit
Output Pembelajaran:
a. Peserta memahami pengertian aset desa (15”)
b. Peserta dapat mengidentifikasi jenis-jenis aset desa
baik yang masih dikelola desa sendiri maupun yang
sudah dijadikan fasilitas public dan dikelola oleh
daerah (30”)
c. Peserta mendapatkan gambaran pengelolaan aset
desa yang saat ini dijalankan oleh Desa (15”)
5. PENGERTIAN & RUANG LINGKUP
Salah satu tujuan pengaturan Desa: mendorong
prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa
untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna
kesejahteraan bersama (UU Desa Psl.4)
Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal
dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas
beban APB Desa atau perolehan hak lainnya yang sah
Barang Milik Desa adalah kekayaan milik Desa
berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak
Uraian Pembahasan 4.1
6. Aset ditempatkan sebagai kekuatan yang sudah dimiliki,
namun banyak aset yang belum dimanfaatkan secara
optimal dan belum disadari bahwa aset tersebut dapat
bermanfaat untuk meraih cita-cita di masa depan.
Aset desa sebagai sebuah entitas yang dapat
diidentifikasi dalam arti luas mencakup aspek fisik dan
non fisik,misalnya : aset sumberdaya manusia, aset
sumberdaya alam, aset fisik atau infrastruktur, aset
sosial atau perkumpulan, aset institusi, aset finansial,
aset spiritual dan budaya
Aset desa dalam arti luas dimiliki baik di tingkat individu
dan komunitas menjadi dasar bagi warga dan
masyarakat untuk meningkatkan kekayaan dan
kesejahteraan.
7. Aset milik desa dapat berupa tanah kas Desa, tanah ulayat,
pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa,
pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa,
mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik
Desa (UU Desa,Psl 76)
Sedangkan aset lainnya milik Desa antara lain:
Kekayaan Desa yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
Kekayaan Desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau
yang sejenis;
Kekayaan Desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak dan lain-lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
Hasil kerja sama Desa; dan
Kekayaan Desa yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
JENIS ASET DESA
8. PERTANYAAN DISKUSI 4.1
1. Apa pengertian aset desa yang
dipahami selama ini? (masing-
masing peserta menulis dalam metaplan dan
ditempel di depan)
2. Sebutkan jenis aset yang ada di
desa ? (masing-masing peserta menulis
kembali dalam metaplan dan ditempel di
depan)
3. Bagaimana pengelolaan aset
desa selama ini?
9. Sub Topik 4.2.
Tatacara Identifikasi Potensi/Aset Desa
Waktu : 90 Menit
Output Pembelajaran:
a. Peserta dapat melakukan pemetaan potensi / aset
desa dengan menggunakan alat kajian sketsa desa
b. Peserta dapat melakukan pengelompokkan/
katagorisasi Potensi/Aset desa
c. Peserta dapat melakukan analisis manfaat masing-
masing aset desa baik manfaat secara umum maupun
manfaat khusus bagi kelompok marjinal
10. Uraian Pembahasan 4.2.a
Waktu : 45 menit
Pengertian pemetaan aset adalah kegiatan untuk menemukenali
potensi dan set desa yang ada di masing-masing dusun atau wilayah
terkecil yang disepakati sebagai basis wilayaah pemetaan.
Alat yang dipergunakan dalam pemetaan pada dasarya banyak
metodologi, tetapi kita akan belajar khusus dengan menggunakan
bagian dari PRA, yatu sketsa dusun. PRA selengkapnya akan
didiskusikan pada sesi berikutnya.
Tujuan penggunaan alat ini untuk menemukenali jenis potensi baik
yang bersifat ekonomi maupun untuk mendorong pembangunan desa
lainnya. Dalam pokok bahasan ini hanya digunakan untuk
menemkenali potensi aset yang secara langsung mendorong
kemandirian ekonomi desa.
Aset desa sebagai sebuah entitas yang dapat diidentifikasi dalam arti
luas mencakup aspek fisik dan non fisik, misalnya : aset
sumberdaya manusia, aset sumberdaya alam, aset fisik atau
infrastruktur, aset sosial atau perkumpulan, aset institusi, aset
finansial, aset spiritual dan budaya
Peserta dibagi dalam 3 kelompok / dusun dan praktek musyawarah
dusun untuk melakukan pemetaan potensi dusun
13. Lembar Kerja 4.2.a
Dusun/Dukuh: ……….
KATAGORI
ASET
JENIS ASET RT 1 RT 2
Sumber daya
manusia
aset sumber
daya alam
fisik atau infra
struktur
aset sosial atau
perkumpulan
aset institusi
aset finansial
spiritual dan
budaya
14. Uraian Pembahasan 4.2.b
Waktu : 45 Menit
Pengelompokkan jenis aset menjadi penting agar ketika
desa merencanakan membangun lembaga ekonomi
khususnya, akan benar-benar mempunyai prespektif
pemberdayaan masyarakat marjinal
Praktek pengelompokkan dilakukan dengan
menggunakan tool pengelompokkan aset sebagaimana
pada lembar kerja 4.2.b
Setelah seluruh aset di masing-masing dusun
dikelompokkan, selanjutnya dilakukan pengelompokkan
di tingkat desa dengan merekap seluruh hasil dari dusun
15. Lembar Kerja 4.2.b
Dusun/Dukuh: ……….
KATAGORI
ASET
JENIS ASET Jumlah Pelaku
Perorangan
Jumlah pelaku
Kelompok
Sumber daya
manusia
aset sumber
daya alam
fisik atau infra
struktur
aset sosial atau
perkumpulan
aset institusi
aset finansial
spiritual dan
budaya
16. Uraian Pembahasan 4.2.c
Waktu : 45 Menit
Hasil pembelajaran pengelompokkan sebagaimana
bahan ajar 4.2.b, kemudian peserta diminta untuk
mengambil beberapa contoh potensi/aset desa yang
berkaitan langsung dengan ekonomi desa baik yang
bersifat kelompok maupun perorangan.
Setelah seluruh aset di masing-masing dusun
dikelompokkan selanjutnya dilakukan analisis
sejauhmana manfaat aset tersebut terhadap kelompok
marjnal dengan menggunakan tools transek/bagan
kelembagaan
Dari analisis tersebut diharapkan tergali informasi
manfaat masing-masing aset desa untuk kelompok
marjinal
18. Lembar Kerja 4.2.c
Dusun/Dukuh: ……….
KATAGORI
ASET
JENIS ASET MANFAAT
UMUM
MANFAAT
LANGSUNG BAGI
KELOMPOK
MARJINAL
Sumber daya
manusia
aset sumber
daya alam
fisik atau infra
struktur
aset sosial atau
perkumpulan
aset institusi
aset finansial
spiritual dan
budaya
19. Sub Topik 4.3.
Tata Kelola Aset Desa
Waktu : 60 Menit
Output Pembelajaran:
a. Peserta memahami pengertian, asaz pengelolaan
aset desa dan tugas/ tanggungjawab pengelolaan
aset desa (15”)
b. Peserta memahami tahapan dan tata cara
pengelolaan aset desa (15”)
c. Peserta memahami regulasi desa dan daerah yang
dibutuhkan untuk memproteksi tata kelola asset desa
(15”)
d. Peserta memahami tata kelola data base asset
melalui SID (15”)
20. Uraian Pembahasan 4.3.a
Waktu : 15 Menit
Pengertian aset desa
Aset desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli
milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa) atau perolehan Hak lainnya yang sah.
Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,
pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan,
pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset
Desa
Azas pengelolaan aset desa
Pengelolaan aset desa dilaksanakan berdasarkan asas fungsional,
kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi,
akuntabilitas, dan kepastian nilai
Pengelola aset desa terdisi dari :
Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan aset desa
Sekretaris Desa sebagai pembantu pengelola aset desa
Perangkat Desa (Kaur) sebagai petugas/pengurus aset desa.
21. TUGAS
PENGELOLA
• menetapkan kebijakan pengelolaan aset desa;
• menetapkan pembantu pengelola dan petugas/pengurus
aset desa;
• menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau
pemindahtanganan aset desa;
• menetapkan kebijakan pengamanan aset desa;
• mengajukan usul pengadaan, pemindahtanganan dan
atau penghapusan aset desa yang bersifat strategis
melalui musyawarah desa;
• menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan
aset desa sesuai batas kewenangan; dan
• menyetujui usul pemanfaatan aset desa selain tanah
dan/atau bangunan.
Kepala Desa
(Pemegang Kekuasaan
Pengelolaan Aset Desa)
• meneliti rencana kebutuhan aset desa;
• meneliti rencana kebutuhan pemeliharan aset desa ;
• mengatur penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan
pemindahtanganan aset desa yang telah di setujui oleh
Kepala Desa;
• melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi aset
desa;dan
• melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan
aset desa.
Sekretaris Desa
(Pembantu
Pengelola Aset
Desa)
• mengajukan rencana kebutuhan aset desa;
• mengajukan permohonan penetapan penggunaan aset desa
yang diperoleh dari beban APBDesa dan perolehan lainnya
yang sah kepada Kepala Desa;
• melakukan inventarisasi aset desa;
• mengamankan dan memelihara aset desa yang dikelolanya;
dan
• menyusun dan menyampaikan laporan aset desa
Perangkat Desa
(Petugas/Pengurus
Aset Desa)
23. Mandatory
Regulasi AsetUU No.6 Tahun 2014
Pasal 77 ayat (3)
PP 43 Tahun 2014 diubah PP 47 Tahun 2015
Pasal 113
Permendagri No.1 Tahun 2016
Peraturan Bupati
tentang Pengelolaan Aset Desa (Pasal 45)
Peraturan di Desa (PP 43/2014,Psl 125 ayat (1)
Tentang Pengadaan, pemanfaatan, status penggunaan aset desa
(Permendagri Pasal 8,10,11)
1. Pengadaan Aset : Perdes RPJM
Desa; Perdes RKP Desa dan
Perdes APB Desa (psl 8)
2. Perdes pemanfaatan Aset Desa
(psl 11)
Keputusan Kades tentang
Status Penggunaan Aset Desa
(psl 10)
Uraian Pembahasan 4.3.c
Waktu : 15 Menit
24. SID & ASET
DESA•UU No.6/2014 Psl. 86
• SID adalah sebuah aplikasi yang membantu pemerintahan
desa dalam mendokumentasikan data-data milik desa guna
memudahkan proses pencariannya.
• SID sebagai alat yang secara efektif dapat menyajikan
informasi tentang potensi/aser di desa mulai dari sistem
pendataan aset, sistem informasi pengelolaan aset sampai
dengan publikasiinformasi yang mudah cepat dan akurat
Pengertian
SID
• Membantu menyimpan data
• Membantu memanggil data; dan
• Membantu mengolah dataFungsi SID
• untuk menyimpan, memproses dan memperbaharui data
dan informasi; membangun kesadaran dan kecerdasan
masyarakat desa; mendukung peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan desa dalam pelayanan
publik ; meningkatkan kualitas perencanaan dan
penganggaran desa sesuai kebutuhan masyarakat dan
berbasis data; dan meminimalisir tumpang tindih data
Manfaat
SID