Dokumen tersebut membahas tentang etika dan disiplin apoteker. Etika dan moral memiliki makna yang sama yaitu kebiasaan dan merupakan nilai-nilai serta norma yang menjadi pedoman tingkah laku seseorang atau kelompok. Disiplin adalah tata tertib dan kepatuhan terhadap peraturan. Seorang apoteker yang baik diharapkan dapat menguasai pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara seimbang. Kode etik ap
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
1. 1
Maulana Sakti
Prof. apt. Urip Harahap
Etik dan Disiplin Apoteker
18 Maret 2020
Etika dan Disiplin Apoteker
Nilai adalah alat untuk menunjukkan alasan sesuatu disukai dan memuat elemen
pertimbangan relatif. Berdasarkan Alexius von Meinong (1853-1921), sesuatu memiliki nilai jika
sesuatu tersebut menyenangkan kita dan sejauh mana sesuatu itu dapat menyenangkan kita.
Etika dan moral pada dasarnya memiliki makna yang sama, yaitu kebiasaan. Etika berasal
dari bahasa Yunani dan moral berasal dari bahasa Latin. Secara etimologis, kata ’etika’ sama
dengan kata ‘moral’ karena kedua kata itu mempunyai arti yang sama. Dengan kata lain, definisi
dari kedua kata ini adalah nilai-nilai dan norma-yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok untuk mengatur tingkah lakunya. Berdasarkan KBBI, etika adalah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Moral adalah
(ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan.
Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat dalam masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan diterima. Kesusilaan atau susila
merupakan bagian kecil dari norma sehingga kita mengenal nama norma susila, yaitu aturan
yang menata tindakan manusia dalam pergaulan sosial sehari-hari, seperti pergaulan antara pria
dan wanita. Kesusilaan dapat pula menjadi bagian dari adab dan sopan santun.
2. 2
Budi pekerti pada dasarnya merupakan sikap dan perilaku seseorang, keluarga, maupun
masyarakat yang berkaitan dengan norma dan etika. Oleh karena itu, berbicara tentang budi
pekerti berarti berbicara tentang nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur menurut kebaikan
dan keburukannya melalui ukuran norma agama, norma hukum, tata krama dan sopan santun,
atau norma budaya/adat istiadat suatu masyarakat atau suatu bangsa.
Disiplin adalah tata tertib dan ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan
sebagainya). Kompetensi dalam tataran praktis menuntut adanya abilities, commitments,
knowledge, skills, sikap atau perilaku sehingga seseorang (atau organisasi) dapat secara efektif
bertindak atau melakukan pekerjaannya sesuai situasi.
Seorang farmasis yang baik diharapkan
dapat menguasai ketiga hal ini secara
seimbang.
Knowledge atau pengetahuan adalah
pemahaman teoritis atau praktis oleh
subjek.
Abilities atau kemampuan adalah
kualitas seorang farmasis dalam
melakukan atau menghasilkan sesuatu.
Skills atau keterampilan, seorang
farmasis dikatakan terampil jika mampu mengaplikasi pengetahuannya (tidak sebatas
mengetahui saja). Hal ini dikembangkan melalui pelatihan dan pengalaman.
Keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang farmasis:
1. Memorization
3. 3
2. Attention to detail
3. Strong math and science skills
4. Preparing and dispensing
5. Drug knowledge and assessment
6. Working with people
7. Supervising others
8. Computer literacy
9. Specialty training
10. Teaching skill
Kode etik apoteker Indonesia adalah aturan tertulis, tersistem, dan terstruktur berdasarkan
sistem nilai yang dianut atas kesepakatan dan merupakan suatu janji farmasis untuk dijadikan
pedoman dalam melaksanakan praktik kefarmasiannya dan harus dipegang teguh.