Dokumen tersebut membahas beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam formulasi sediaan veteriner seperti sifat bahan aktif, stabilitas sediaan, karakteristik sediaan, dan uji farmakologi. Ada perbedaan pengujian sediaan untuk hewan dan manusia seperti ukuran kemasan, paparan suhu, dan mekanisme pelepasan obat. Bentuk sediaan cair umumnya diberikan secara oral, parenteral, dan dermal pada hewan.
1. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam formulasi sediaan veteriner:
1. Sifat fisika kimia bahan aktif
2. Profil stabilitas sediaan
3. Karakteristik sediaan (reologi, kepadatan, bentuk serbuk)
4. Bentuk zat aktif (bentuk polimorf atau kristal, higroskopis)
5. Farmakokinetika sediaan
6. Kepastian formulasi yang efektif dan aman
Perbedaan pengujian sediaan untuk hewan dan manusia:
1. Pengujian stabilitas
- Ukuran kemasan (umumnya lebih besar untuk ternak dan lebih kecil untuk hewan peliharaan)
- Paparan suhu (kebutuhan stabilitas fisik sediaan yang dasarnya berbeda dan suhu tempat tinggal
hewan yang bisa saja pada suhu lebih rendah)
- Pencampuran dengan komponen lain (terutama pakan)
- Kompatibilitas dengan perangkat dosis (berkaitan dengan perangkat pemberian obat secara oral)
2. Pengujian in-vitro
- Dosis umumnya lebih besar untuk hewan ternak
- Periode pemberian obat yang umumnya lebih lama
- Sifat fisika kimia bahan obat
- Bentuk dan mekanisme pelepasan obat yang berbeda pada sediaan untuk manusia
Bentuk sediaan cair yang diberikan pada hewan:
1. Oral (obat-obat umum, vitamin, dan suplemen)
2. Parenteral(mulai dari vitamin dan elektrolit sampai dengan hormon, stimulan, relaksan, dan sedativ)
3. Dermal/Transdermal (pengobatan pada kulit seperti kutu, jamur, mikroba, inflamasi, antiseptic,
antipruritis)
Karidox
Bahan aktif : Doxycycline 100mg/ml
Fungsi : Antibiotik untuk pencegahan dan pengobatan penyakit pernapasan kronis yang
disebabkan oleh bakteri atau jamus pada unggas dan babi
Cara penggunaan : Dicampurkan ke dalam air minum sesuaipetunjuk dosis
Untuk ayam: Sehari 10-20 mg/kgbb /liter air minum diberikan 3-5 hari berturut-turut
Untuk babi: Sehari 10 mg/kgbb/hari diberikan 5 hari berturut-turut
2. Evaluasi sediaan : - Organoleptis
- Viskositas
- Keseragaman volume dan konsentrasi
- Uji farmakologi (keamanan dan efikasi)
Herbisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan dan mematikan gulma/
Contohnya:
1. Paraquat
2. Atrazine
3. Glifosfat
4. Dicamba
5. Aminopiralid
Gulma adalah tumbuhan lain yang dapat menyebabkan penurunan hasil dari tumbuhan budidaya dengan
cara bersaing dalam menyerap hara,sinar matahari atau menghasilkan senyawa alelopatik. Contohnya:
1. Rumput (Paspalumconjugatum)
2. Teki (Cyperusrotundus)
3. Bayam duri (Amaranthus spinosus)
4. Semanggi (Marsilea crenata)
5. Ciplukan (Physalis angulata)
Klasifikasi herbisida:
1. Selektivitas (Selektif, non selektif)
2. Waktu aplikasi (Preemergence,postemergence)
3. Jalur aplikasi (Pada bagian tanaman gulma, seperti daun, akar, dll)
4. Translokasi (Kontak, dan sistemik atau ditranslokasi)
5. Bahan aktif (anorganik, organik, bioherbisida)
Herbisida berdasarkan aktivitas:
1. Selektif (Atrazine)
2. Non-selektif (Paraquat)