SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Penyusun:
Hermiyanti Fadillah (0117101177)
Zia Safira (0117101178)
Kelas F, Akuntansi S1
ETIKA
NORMA
KODE ETIK PROFESI
Pengertian Etika
Etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah
perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat
dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.
Etika ialah penyelidikan filosofis mengenai kewajiban-
kewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan buruk.
Etika adalah penyelidikan filsafat bidang moral.
Etika juga merupakan filsafat praxis manusia. etika
adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai,
yang menitikberatkan pada pencarian salah dan
benar dalam pengertian lain tentang moral.
3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-
pandangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan
masalah kesusilaan.
Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam:
1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang
kebajikan, tentang penilaian perbuatan seseorang.
2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan.
Misalnya, seseorang dikatakan etis apabila orang tersebut telah
berbuat kebajikan.
Etika dapat di bedakan menjadi 2 yaitu:
Etika moral berkenaan dengan kebiasaan
berperilaku yang baik dan benar berdasarkan
kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar
timbullah kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak
baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari
kodrat manusia yang disebut moral.
Contoh etika moral:
• berkata dan berbuat jujur
• menghargai hak orang lain
• menghormati orangtua dan guru
2. Etika Moral
Etika perangai adalah adat istiadat atau
kebiasaan yang menggambaran perangai
manusia dalam kehidupan bermasyarakat di
daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu
pula. Etika perangai tersebut diakui dan
berlaku karena disepakati masyarakat
berdasarkan hasil penilaian perilaku.
Contoh etika perangai:
• berbusana adat
• upacara adat
1. Etika Perangai
Etika Pribadi dan Etika Social
Misalnya seorang yang berhasil dibidang usaha (wiraswasta) dan
menjadi seseorang yang kaya raya (jutawan). Ia disibukkan dengan
usahanya sehinnga ia lupa akan diri pribadinya sebagai hamba Tuhan. Ia
mempergunakan untuk keperluan-keperluan hal-hal yang tidak terpuji
dimata masyarakat (mabuk-mabukan, suka mengganggu ketentraman
keluarga orang lain). Dari segi usaha ia memang berhasil mengembangkan
usahanya sehinnga ia menjadi jutawan, tetapi ia tidak berhasil dalam
mengembangkan etika pribadinya
Etika
Pribadi
Misalnya seorang pejabat pemerintah (Negara) dipercaya untuk mengelola
uang negara. Uang milik Negara berasal dari rakyat dan untuk rakyat.
Pejabat tersebut ternyata melakukan penggelapan uang Negara utnuk
kepentingan pribadinya, dan tidak dapat mempertanggungjawabkan uang
yang dipakainya itu kepada pemerintah. Perbuatan pejabat tersebut adalah
perbuatan yang merusak etika social
Etika
Social
Macam-Macam Etika
a. Etika Deskriptif
Etika deskriptif erat hubungannya dengan anthropologi,sosiologi,psiologi dan bersandar pada
ketiganya.Etika deskriptif mempelajari dan menguraikan moral sesuai masyarakat,kebudayaan,dan bangsa.
Etika deskritif juga mebandingkan dan menghadapkan sistem moral,kode-kode,praktek,kepercayaan,dan
nilai-nilai yang berbeda.
Contohnya:
Orang bali jujur dan mau mengembalikan sesuatu barang bukan miliknya. Apakah alasan orang bali tidak
mau mencuri ? Mencuri bertentangan dengan hukum karma yang telah membudaya di bali
Macam-Macam Etika
b. Etika Normatif
Etika normatif secara sistematis berusaha menyajikan secara membenarkan suatu sistem moral.Etika
normatif berusaha mengembangkan serta membenarkan prinsip dasar moral atau nilai-nilai dasar sesuatu sistem
moral
Tugas etika normatif ada 3 macam:
1. Berusaha menuangkan berbagai norma, peraturan, pernyataan kewajiban, dan nilai moral yang membentuk norma-
norma sesuatu masyarakat.
Contoh: Seorang pengusaha jepang berpendapat,bahwa ia wajib melakukan Harakiri, karena telah membiarkan
perusahaan menjadi bangkrut dan mengecewakan kepercayaan pemegang saham.
2. Berusaha dengan berbagai cara membenarkan prinsip dasar moral. Suatu masyarakat dapat memiliki berbagai
norma moral yang konsisten dan tidak konsisten.Dalam membentuk suatu sistem filsafat moral berusaha membuat
berbagai norma yang konsisten dan tidak konsisten satu dengan yang lainnya.
Contoh: Orang Irian Barat yang berpakaian adatnya di Jakarta akan dinilai sangat kurang sopan,Tetapi tidak akan kita
nilai sebagai kriminal. Tetapi menipu dan mencuri uang negara miliyaran rupiah atau menyiksa anak yang tidak salah
di anggap tindakan jahat .
Macam-Macam Etika
Tugas etika normative ada 3 macam:
3. Meta etika adalah studi tentang etika normatif. Meta etika disebut etika analitis. Meta etika mengkaji makna istilah-
istilah moral dan logika dari penilaian moral. Meta etika menanyakan misalnya tentang “baik”dan “buruknya” dalam
arti moral.
Contoh: sebuah tayangan iklan obat-obatan dengan merk tertentu pada televisi swasta sering menyesatkan banyak
orang dengan slogan-slogan yang mengajurkan untuk minum obat tertentu dengan khasiat semua penyakit yang
diderita akan hilang dan orang menjadi sehat kembali. Slogan-slogan tersebut sangat berlebihan dan ketika orang
mulai mengkritik slogan tersebut, maka dimunculkan oleh sekelompok produsen, yaitu ucapan etis. Ucapan etis itu
berbunyi: “jika sakit berlanjut maka hubungi dokter”. Ucapan etis tersebut menjadi semacam perilaku moral yang
baik yang dihadirkan oleh sekelompok produsen dan disampaikan agar masyarakat menjadi lebih “bijaksana” dalam
meminum obat tersebut.
Macam-Macam Etika
c. Etika Umum
Etika umum menyajikan suatu pendekatan yang teliti mengenai norma-norma yang berlaku umum bagi setiapmasyarakat. Etika
umum di bedakanmenjadi 3 yaitu:norma sopansantu,norma hukum,norma moral.
1. Norma Sopan Santun
peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma sopansantun sangat penting untuk diterapkan, terutama
dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran terhadapnorma kesopanan,
pelanggar akan mendapat sanksi dari masyarakat, misalnya cemoohan. kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Contoh: tidak
menyela pembicaraan
2. Norma Hukum
Norma hukum adalahaturan sosial yang dibentuk oelh lembaga-lembagatertentu, seperti pemerintah, sehingga sifatnya memaksa,
tegas melarang atau sesuai dengan pembuat peraturan. Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi denda atau hukuman fisik.
Contoh:Dilarang berbuat korupsi
3. Norma Moral
Norma moral masih mempunyai kekhususanyang membedakannya dari segala norma lainnya.Norma moral menjadi dasaryang
menentukan bagaimanakita menilai seseorang. Contoh: tidak merokok ketika umurnya belum dewasa.
Pengertian Etiket
Etiket merupakan tata cara dan tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa
maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan
kesopanan yang tidak tertulis, merupakan tatacara formal atau tata krama lahiriah untuk
mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status social masing-masing individu.
Macam-macam Nilai Etiket
1
Nilai kepentingan umum
2
Nilai kehjujuran,
keterbukaan dan kebaikan
3 Nilai kesejahteraan
4
Nilai kesopanan, harga-
menghargai
5
Nilai diskresi
(discretion:
pertimbangan).Mampu
membedakan sesuatu
yang patut dirahasiakan
dan boleh dikatakan atau
tidak dirahasiakan.
Contoh Berprilaku Etiket
1. Sikap Dan Perilaku
• yaitu bagaimana anda bersikap dan
berperilaku dalam menghadapi suatu situasi.
2. Ekspresi Wajah
• yaitu bagaimana raut muka yang harus anda
tampilkan dalam menghadapi suatu situasi,
misalnya dalam melayani tamu.
3. Penampilan
• yaitu sopan santun mengenai cara anda
menampilkan diri, misalnya: cara duduk,
cara berdiri adalah wajar dan tidak dibuat-
buat dan sebagainya.
4. Cara Berpakaian
• yaitu cara mengatur tentang sopan santun
anda dalam mengenakan pakaian, baik
menyangkut gaya pakaian, tata warna,
keserasian model yang tidak menyolok dan
lain-lain.
5. Cara Berbicara
• yaitu tata cara/sopan santun anda dalam
berbicara caik secara langsung maupun
tidak langsung.
6. Gerak-gerik
• yaitu sopan santun dalam gerak-gerik badan
dalam berbicara secara langsung
berhadapan dengan tamu.
PENGERTIAN NORMA
Norma merupakan aturan-aturan dengan
sangsi-sangsi yang dimaksudkan untuk
mendorong bahkan menekan pribadi,
kelompok masyarakat untuk mencapai
nilai-nilai sosial. Norma berupa aturan-
aturan untuk bertindak bersifat khusus,
sedangkan perumusannya bersifat amat
terperinci, jelas, tegas, dan tidak
meragukan
NORMA
Macam-Macam Norma
1. Norma agama
sekumpulan kaidah atau peraturan hidup yang sumbernya dari wahyu ilahi. Norma
agama ialah aturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah,
larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan.
Contoh :
-Melaksanakan ketentuan agama, seperti : membantu sesama manusia, menghormati orang
lain, tidak semena-mena terhadap orang yang lemah.
- Melaksanakan sholat/sembayang
Macam-Macam Norma
2. Norma Kesusilaan
Setiap manusia memiliki hati nurani yang membedakan dengan makhluk lainnya atau
peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia.
Contoh:
-Dilarang Membunuh
-Bekata jujur,benar
-Menghormati,menghargai orang lain
Macam-Macam Norma
3. Norma Hukum
Norma Hukum adalah norma/aturan-aturan yang bersumber dari pemerintah atau
negara. Norma hukum dibuat oleh pejabat pemerintah yang berwenang dengan tertulis dan
sistematika tertentu.
Contoh:
-Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain dikenakan pidana penjara dengan ancaman
pidana sekurang-kurangnya 15 tahun.
-Pengemudi kendaraan bermotor harus membawa (SIM) dan (STNK).
-Tidak boleh ingakar janji, penipuan dalam jual beli.
Macam-Macam Norma
4. Norma Kesopanan/Adat
Norma keposanan juga sering disebut sebagai norma adat masyarakat tertentu.
Landasana kaidah ini adalah kepatuhan, kepantasan dan kebiasaan yang berlaku pada
masyarakat itu. Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang bersumber dari tata
pergaulan masyarakat tentang etika sopan santun, dan tata krama dalam masyarakat.
Contoh :
-Tidak meludahi di sembarang tempat
-Bertutur kata yang sopan, tidak menyakitkan kepada siapa pun
-Masuk rumah orang lain dengan permisi
Kode etik profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap
para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang
seksama atau aturan-aturan atau norma standar perilaku serta tanggung jawab
yang ditetapkan pada profesi tersebut agar tidak terjadi penyimpangan atau
penyalahgunaan oleh orang-orang di bidang profesi tersebut
Pengertian Kode Etik Profesi
Kode Etik Profesi
Fungsi Kode Etik Profesi
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
Merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi
Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan
Prinsip integritas ini mewajibkan
setiap akuntan (professional)
bersikap lugas dan jujur dalam
semua hubungan professional dan
hubungan bisnisnya.
Prinsip objektivitas mewajibkan
seluruh anggota bersikap adil, jujur
secara intelektual, tidak memihak,
tidak berprasangka atau bias, bebas
dari benturan kepentingan atau
pengaruh yang tidak sepantasnya
dari phak lain.
Integritas1. Objektivitas2.
Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan
Prinsip kompetensi dan kehati hatian dan professional mengharuskan setiap anggotanya
Akuntan Profesional untuk :
• Memelihara pengetahuan dan keahlian professional yang dibutuhkan untuk menjamin pemberi
kerja (klien menerima layanan yang professional dan kompeten)
• Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan professional yang berlaku ketika memberikan
jasa professional.
Kompetensi Dan Kehati-Hatian Profesional3.
Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan
Prinsip kerahasiaan mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini.
• mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dari hubungan professional dan
hubungan bisnis pada pihak diluar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan bekerja
tanpa diberikan kewenangan yangmemadai dan spesifik, terkecuali jika mempunyai hak dan
kewajiban secara hukum atau professional untuk mengungkapkan kerahasiaan tersebut.
• Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Informasi yang
diperoleh baik melalui hubungan professional maupun hubungan
Kerahasiaan4.
Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan
Prinsip perilaku professional mewajibkan setiap akuntan professional mematuhi ketentuan hukum serta
peraturan yang berlaku dan menghindari setiap perilaku yang dapat mengurangi kepercayaan pada profesi
Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaan, akuntan professional sangat tidak
dianjurkan mencemarkan nama baik profesi. Akuntan wajib mempunyai sikap jujur dan dapat dipercaya, serta tidak
melakukan hal-hal diantaranya:
• Mengakui dengan berlebihan mengenai jasa yang ditawarkan, pengelaman yang diperoleh, kualifikasi yang
dimiliki.
• Membuat referensi yang menjatuhkan atau membuat perbandingan tanpa bukti kepada pekerjaan pihak lain.
Perilaku Profesional5.
Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan
Tanggung Jawab profesi6. Standar Teknis7.
Seorang Akuntan dalam melaksanakan
tanggungjawabnya sebagai professional, harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
professional terhadap semua kegiatan yang
dilaksanakannya. Anggota memiliki tanggungjawab
kepada pemakai jasa professional mereka dan tanggung
jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota
demi mengembangkan profesi akuntansi serta
memelihara kepercayaan masyarakat. Semua usaha
tersebut diperlukan untuk memelihara dan
meningkatkan tradisi profesi.
Setiap anggota akuntan professional dalam
melaksanakan jasa profesionalnya harus sesuai
dengan standar ptofesional yang relevan. Keahlian
anggota akuntan professional berkewajiban untuk
melaksakan tugas yang diterima dari pemberi kerja
dengan prinsip integritas dan objektivitas.
Standar yang harus ditaati setiap anggota
adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan
Akuntansi Indonesia), International Federation Of
Accountants, badan pengatur dan undang-undang yang
relevan dengan profesi akuntan
Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan
Anggota akuntan professional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan
kepada public, menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan sikap profesionalisme.
Salah satu ciri dari profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi
akuntan juga memegang peranan penting di masyarakat. Arti public dari profesi akuntan meliputi
klien, pemerintah, pemberi kredit, pegawai. Investor, dunia bisnis dan keuangan dan pihak-pihak
yang bergantung kepada integritas dan obyektivitas akuntan dalam memlihara berjalannya fungsi
bisnis dengan tertib.
Tugas terpenting setiap anggota adalah menjaga dan mempelihara kepercayaan publik
terhadap profesi akuntan.
Perilaku Profesional8.
Manfaat Etika Bagi Akuntan
1
2
3
Etika sangat penting untuk menciptakan budaya akuntan dari sebuah organisasi. Sebuah
organisasi menggunakan etika untuk memutuskan bagaimana mereka ingin melaporkan
hasil profesinya sebagai akuntan
Untuk menyediakan pedoman bagaimana menjadi yang terbaik yang kita dapat yang
bertentangan dengan aturan dan peraturan yang cenderung berkonsentrasi pada
standar minimum perilaku
Etika sangat penting bagi profesi akuntan agar tidak melakukan tindakan yang
menyimpang dari hukum. Salah satunya adalah profesi akuntan yang dituntut
untuk berperilaku etis.

More Related Content

What's hot

Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...Indah Dwi Lestari
 
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,yachiheninofira
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialDini Nur Hanifah
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikanRapul anwar
 
Contoh jurnal ilmiah its
Contoh jurnal ilmiah itsContoh jurnal ilmiah its
Contoh jurnal ilmiah itsAhmad Rupat
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiNuri Andhika Pratama
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamWulandari Rima Kumari
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsinatal kristiono
 
Metodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisMetodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisZaldeeho Nei
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 

What's hot (20)

Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
 
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
 
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKMProposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Contoh jurnal ilmiah its
Contoh jurnal ilmiah itsContoh jurnal ilmiah its
Contoh jurnal ilmiah its
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Ppt pkm k
Ppt pkm kPpt pkm k
Ppt pkm k
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Metodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisMetodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian Bisnis
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 

Similar to Etika, norma, dan kode etik profesi

Etika profesi kedokteran
Etika profesi kedokteranEtika profesi kedokteran
Etika profesi kedokteranbudi1
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikadimar aji
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1iwan setiawan
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptSahwahardja
 
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptxachmadfikry5
 
pertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptpertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptAri Yadi
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfwadejack1
 
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktEtika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktMimi Mimi
 
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...yudiansyah sukmana
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRgilang muharam
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prgilang muharam
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1Sentot Baskoro
 

Similar to Etika, norma, dan kode etik profesi (20)

Etika
Etika Etika
Etika
 
Etika profesi kedokteran
Etika profesi kedokteranEtika profesi kedokteran
Etika profesi kedokteran
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Moral dan etika DU DI.docx
Moral dan etika DU DI.docxMoral dan etika DU DI.docx
Moral dan etika DU DI.docx
 
Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.ppt
 
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
 
pertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptpertemuan_1.ppt
pertemuan_1.ppt
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
 
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktEtika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
 
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
 
Moral
MoralMoral
Moral
 
2. Pengertian Etika.ppt
2. Pengertian Etika.ppt2. Pengertian Etika.ppt
2. Pengertian Etika.ppt
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PR
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi pr
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 

Recently uploaded

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 

Etika, norma, dan kode etik profesi

  • 1. Penyusun: Hermiyanti Fadillah (0117101177) Zia Safira (0117101178) Kelas F, Akuntansi S1 ETIKA NORMA KODE ETIK PROFESI
  • 2. Pengertian Etika Etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Etika ialah penyelidikan filosofis mengenai kewajiban- kewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan buruk. Etika adalah penyelidikan filsafat bidang moral. Etika juga merupakan filsafat praxis manusia. etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitikberatkan pada pencarian salah dan benar dalam pengertian lain tentang moral.
  • 3. 3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan- pandangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan. Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam: 1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian perbuatan seseorang. 2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya, seseorang dikatakan etis apabila orang tersebut telah berbuat kebajikan.
  • 4. Etika dapat di bedakan menjadi 2 yaitu: Etika moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral. Contoh etika moral: • berkata dan berbuat jujur • menghargai hak orang lain • menghormati orangtua dan guru 2. Etika Moral Etika perangai adalah adat istiadat atau kebiasaan yang menggambaran perangai manusia dalam kehidupan bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku. Contoh etika perangai: • berbusana adat • upacara adat 1. Etika Perangai
  • 5. Etika Pribadi dan Etika Social Misalnya seorang yang berhasil dibidang usaha (wiraswasta) dan menjadi seseorang yang kaya raya (jutawan). Ia disibukkan dengan usahanya sehinnga ia lupa akan diri pribadinya sebagai hamba Tuhan. Ia mempergunakan untuk keperluan-keperluan hal-hal yang tidak terpuji dimata masyarakat (mabuk-mabukan, suka mengganggu ketentraman keluarga orang lain). Dari segi usaha ia memang berhasil mengembangkan usahanya sehinnga ia menjadi jutawan, tetapi ia tidak berhasil dalam mengembangkan etika pribadinya Etika Pribadi Misalnya seorang pejabat pemerintah (Negara) dipercaya untuk mengelola uang negara. Uang milik Negara berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Pejabat tersebut ternyata melakukan penggelapan uang Negara utnuk kepentingan pribadinya, dan tidak dapat mempertanggungjawabkan uang yang dipakainya itu kepada pemerintah. Perbuatan pejabat tersebut adalah perbuatan yang merusak etika social Etika Social
  • 6. Macam-Macam Etika a. Etika Deskriptif Etika deskriptif erat hubungannya dengan anthropologi,sosiologi,psiologi dan bersandar pada ketiganya.Etika deskriptif mempelajari dan menguraikan moral sesuai masyarakat,kebudayaan,dan bangsa. Etika deskritif juga mebandingkan dan menghadapkan sistem moral,kode-kode,praktek,kepercayaan,dan nilai-nilai yang berbeda. Contohnya: Orang bali jujur dan mau mengembalikan sesuatu barang bukan miliknya. Apakah alasan orang bali tidak mau mencuri ? Mencuri bertentangan dengan hukum karma yang telah membudaya di bali
  • 7. Macam-Macam Etika b. Etika Normatif Etika normatif secara sistematis berusaha menyajikan secara membenarkan suatu sistem moral.Etika normatif berusaha mengembangkan serta membenarkan prinsip dasar moral atau nilai-nilai dasar sesuatu sistem moral Tugas etika normatif ada 3 macam: 1. Berusaha menuangkan berbagai norma, peraturan, pernyataan kewajiban, dan nilai moral yang membentuk norma- norma sesuatu masyarakat. Contoh: Seorang pengusaha jepang berpendapat,bahwa ia wajib melakukan Harakiri, karena telah membiarkan perusahaan menjadi bangkrut dan mengecewakan kepercayaan pemegang saham. 2. Berusaha dengan berbagai cara membenarkan prinsip dasar moral. Suatu masyarakat dapat memiliki berbagai norma moral yang konsisten dan tidak konsisten.Dalam membentuk suatu sistem filsafat moral berusaha membuat berbagai norma yang konsisten dan tidak konsisten satu dengan yang lainnya. Contoh: Orang Irian Barat yang berpakaian adatnya di Jakarta akan dinilai sangat kurang sopan,Tetapi tidak akan kita nilai sebagai kriminal. Tetapi menipu dan mencuri uang negara miliyaran rupiah atau menyiksa anak yang tidak salah di anggap tindakan jahat .
  • 8. Macam-Macam Etika Tugas etika normative ada 3 macam: 3. Meta etika adalah studi tentang etika normatif. Meta etika disebut etika analitis. Meta etika mengkaji makna istilah- istilah moral dan logika dari penilaian moral. Meta etika menanyakan misalnya tentang “baik”dan “buruknya” dalam arti moral. Contoh: sebuah tayangan iklan obat-obatan dengan merk tertentu pada televisi swasta sering menyesatkan banyak orang dengan slogan-slogan yang mengajurkan untuk minum obat tertentu dengan khasiat semua penyakit yang diderita akan hilang dan orang menjadi sehat kembali. Slogan-slogan tersebut sangat berlebihan dan ketika orang mulai mengkritik slogan tersebut, maka dimunculkan oleh sekelompok produsen, yaitu ucapan etis. Ucapan etis itu berbunyi: “jika sakit berlanjut maka hubungi dokter”. Ucapan etis tersebut menjadi semacam perilaku moral yang baik yang dihadirkan oleh sekelompok produsen dan disampaikan agar masyarakat menjadi lebih “bijaksana” dalam meminum obat tersebut.
  • 9. Macam-Macam Etika c. Etika Umum Etika umum menyajikan suatu pendekatan yang teliti mengenai norma-norma yang berlaku umum bagi setiapmasyarakat. Etika umum di bedakanmenjadi 3 yaitu:norma sopansantu,norma hukum,norma moral. 1. Norma Sopan Santun peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma sopansantun sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran terhadapnorma kesopanan, pelanggar akan mendapat sanksi dari masyarakat, misalnya cemoohan. kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Contoh: tidak menyela pembicaraan 2. Norma Hukum Norma hukum adalahaturan sosial yang dibentuk oelh lembaga-lembagatertentu, seperti pemerintah, sehingga sifatnya memaksa, tegas melarang atau sesuai dengan pembuat peraturan. Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi denda atau hukuman fisik. Contoh:Dilarang berbuat korupsi 3. Norma Moral Norma moral masih mempunyai kekhususanyang membedakannya dari segala norma lainnya.Norma moral menjadi dasaryang menentukan bagaimanakita menilai seseorang. Contoh: tidak merokok ketika umurnya belum dewasa.
  • 10. Pengertian Etiket Etiket merupakan tata cara dan tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, merupakan tatacara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status social masing-masing individu.
  • 11. Macam-macam Nilai Etiket 1 Nilai kepentingan umum 2 Nilai kehjujuran, keterbukaan dan kebaikan 3 Nilai kesejahteraan 4 Nilai kesopanan, harga- menghargai 5 Nilai diskresi (discretion: pertimbangan).Mampu membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan boleh dikatakan atau tidak dirahasiakan.
  • 12. Contoh Berprilaku Etiket 1. Sikap Dan Perilaku • yaitu bagaimana anda bersikap dan berperilaku dalam menghadapi suatu situasi. 2. Ekspresi Wajah • yaitu bagaimana raut muka yang harus anda tampilkan dalam menghadapi suatu situasi, misalnya dalam melayani tamu. 3. Penampilan • yaitu sopan santun mengenai cara anda menampilkan diri, misalnya: cara duduk, cara berdiri adalah wajar dan tidak dibuat- buat dan sebagainya. 4. Cara Berpakaian • yaitu cara mengatur tentang sopan santun anda dalam mengenakan pakaian, baik menyangkut gaya pakaian, tata warna, keserasian model yang tidak menyolok dan lain-lain. 5. Cara Berbicara • yaitu tata cara/sopan santun anda dalam berbicara caik secara langsung maupun tidak langsung. 6. Gerak-gerik • yaitu sopan santun dalam gerak-gerik badan dalam berbicara secara langsung berhadapan dengan tamu.
  • 13. PENGERTIAN NORMA Norma merupakan aturan-aturan dengan sangsi-sangsi yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan pribadi, kelompok masyarakat untuk mencapai nilai-nilai sosial. Norma berupa aturan- aturan untuk bertindak bersifat khusus, sedangkan perumusannya bersifat amat terperinci, jelas, tegas, dan tidak meragukan NORMA
  • 14. Macam-Macam Norma 1. Norma agama sekumpulan kaidah atau peraturan hidup yang sumbernya dari wahyu ilahi. Norma agama ialah aturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan. Contoh : -Melaksanakan ketentuan agama, seperti : membantu sesama manusia, menghormati orang lain, tidak semena-mena terhadap orang yang lemah. - Melaksanakan sholat/sembayang
  • 15. Macam-Macam Norma 2. Norma Kesusilaan Setiap manusia memiliki hati nurani yang membedakan dengan makhluk lainnya atau peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia. Contoh: -Dilarang Membunuh -Bekata jujur,benar -Menghormati,menghargai orang lain
  • 16. Macam-Macam Norma 3. Norma Hukum Norma Hukum adalah norma/aturan-aturan yang bersumber dari pemerintah atau negara. Norma hukum dibuat oleh pejabat pemerintah yang berwenang dengan tertulis dan sistematika tertentu. Contoh: -Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain dikenakan pidana penjara dengan ancaman pidana sekurang-kurangnya 15 tahun. -Pengemudi kendaraan bermotor harus membawa (SIM) dan (STNK). -Tidak boleh ingakar janji, penipuan dalam jual beli.
  • 17. Macam-Macam Norma 4. Norma Kesopanan/Adat Norma keposanan juga sering disebut sebagai norma adat masyarakat tertentu. Landasana kaidah ini adalah kepatuhan, kepantasan dan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat itu. Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang bersumber dari tata pergaulan masyarakat tentang etika sopan santun, dan tata krama dalam masyarakat. Contoh : -Tidak meludahi di sembarang tempat -Bertutur kata yang sopan, tidak menyakitkan kepada siapa pun -Masuk rumah orang lain dengan permisi
  • 18. Kode etik profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama atau aturan-aturan atau norma standar perilaku serta tanggung jawab yang ditetapkan pada profesi tersebut agar tidak terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan oleh orang-orang di bidang profesi tersebut Pengertian Kode Etik Profesi Kode Etik Profesi
  • 19. Fungsi Kode Etik Profesi Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan Merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi
  • 20. Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan Prinsip integritas ini mewajibkan setiap akuntan (professional) bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan professional dan hubungan bisnisnya. Prinsip objektivitas mewajibkan seluruh anggota bersikap adil, jujur secara intelektual, tidak memihak, tidak berprasangka atau bias, bebas dari benturan kepentingan atau pengaruh yang tidak sepantasnya dari phak lain. Integritas1. Objektivitas2.
  • 21. Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan Prinsip kompetensi dan kehati hatian dan professional mengharuskan setiap anggotanya Akuntan Profesional untuk : • Memelihara pengetahuan dan keahlian professional yang dibutuhkan untuk menjamin pemberi kerja (klien menerima layanan yang professional dan kompeten) • Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan professional yang berlaku ketika memberikan jasa professional. Kompetensi Dan Kehati-Hatian Profesional3.
  • 22. Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan Prinsip kerahasiaan mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini. • mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dari hubungan professional dan hubungan bisnis pada pihak diluar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan bekerja tanpa diberikan kewenangan yangmemadai dan spesifik, terkecuali jika mempunyai hak dan kewajiban secara hukum atau professional untuk mengungkapkan kerahasiaan tersebut. • Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Informasi yang diperoleh baik melalui hubungan professional maupun hubungan Kerahasiaan4.
  • 23. Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan Prinsip perilaku professional mewajibkan setiap akuntan professional mematuhi ketentuan hukum serta peraturan yang berlaku dan menghindari setiap perilaku yang dapat mengurangi kepercayaan pada profesi Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaan, akuntan professional sangat tidak dianjurkan mencemarkan nama baik profesi. Akuntan wajib mempunyai sikap jujur dan dapat dipercaya, serta tidak melakukan hal-hal diantaranya: • Mengakui dengan berlebihan mengenai jasa yang ditawarkan, pengelaman yang diperoleh, kualifikasi yang dimiliki. • Membuat referensi yang menjatuhkan atau membuat perbandingan tanpa bukti kepada pekerjaan pihak lain. Perilaku Profesional5.
  • 24. Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan Tanggung Jawab profesi6. Standar Teknis7. Seorang Akuntan dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai professional, harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional terhadap semua kegiatan yang dilaksanakannya. Anggota memiliki tanggungjawab kepada pemakai jasa professional mereka dan tanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota demi mengembangkan profesi akuntansi serta memelihara kepercayaan masyarakat. Semua usaha tersebut diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi. Setiap anggota akuntan professional dalam melaksanakan jasa profesionalnya harus sesuai dengan standar ptofesional yang relevan. Keahlian anggota akuntan professional berkewajiban untuk melaksakan tugas yang diterima dari pemberi kerja dengan prinsip integritas dan objektivitas. Standar yang harus ditaati setiap anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), International Federation Of Accountants, badan pengatur dan undang-undang yang relevan dengan profesi akuntan
  • 25. Prinsip Etika Profesi bagi Akuntan Anggota akuntan professional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan kepada public, menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan sikap profesionalisme. Salah satu ciri dari profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan juga memegang peranan penting di masyarakat. Arti public dari profesi akuntan meliputi klien, pemerintah, pemberi kredit, pegawai. Investor, dunia bisnis dan keuangan dan pihak-pihak yang bergantung kepada integritas dan obyektivitas akuntan dalam memlihara berjalannya fungsi bisnis dengan tertib. Tugas terpenting setiap anggota adalah menjaga dan mempelihara kepercayaan publik terhadap profesi akuntan. Perilaku Profesional8.
  • 26. Manfaat Etika Bagi Akuntan 1 2 3 Etika sangat penting untuk menciptakan budaya akuntan dari sebuah organisasi. Sebuah organisasi menggunakan etika untuk memutuskan bagaimana mereka ingin melaporkan hasil profesinya sebagai akuntan Untuk menyediakan pedoman bagaimana menjadi yang terbaik yang kita dapat yang bertentangan dengan aturan dan peraturan yang cenderung berkonsentrasi pada standar minimum perilaku Etika sangat penting bagi profesi akuntan agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari hukum. Salah satunya adalah profesi akuntan yang dituntut untuk berperilaku etis.