SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MATERI ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
ISSUE ETIK YANG TERJADI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
Kata etika, etis, moral tidak hanya terdengar dalam ruang kuliah, namun
sudah membudaya pada masyarakat dengan adanya istilah tersebut dalam media
masa, pidato para pejabat negara, bahkan pada iklan komersial. Fenomena
tersebut menunjukkan bahwa kata-kata etika, etis, dan moral sudah mewarnai
kehidupan masyarakat umum.
Dengan bertambah derasnya arus globalisasi dan munculnya istilah tersebut
secara luas di masyarakat dunia akan semakin mempengaruhi kehidupan sosial
masyarakat dunia, yang kemudian mempengaruhi munculnya penyimpangan etik
sebagai akibat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang menimbulkan
konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung dan pasti
akan mempengaruhi pelayanan kebidanan.
Profesi yang berada pada bidang yang praktek mandiri seperti bidan akan
menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. Sehingga
dalam perjalanannya, seorang bidan harus mengerti makna dari etik, etika, moral,
dan penerapannya, serta issu-issu yang terkait dalam praktik kebidanan. Bidan
dituntut untuk berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam memberikan
asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.
A. PENGERTIAN DAN BENTUK ISSU ETIK
1. Issue
Issue adalah suatu berita yang tidak belum tentu benar kerjasamanya,
dimana berita itu bisa benar atau salah, dapat menimbulkan pro dan kontra
terhadap suatu hal, yang masing-masing memiliki argumentasi. Issue
merupakan topik yang menarik untuk di diskusikan, argumentasi yang
timbul akan bervariasi dan muncul karena adanya perbedaan nilai-nilai dan
kepercayaan.
2. Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos. Dalam bentuk
tunggal dapat diartikan sebagai akhlak, watak, perasaan, sikap atau cara
berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha bermakna adat istiadat. Pada bahasa
Inggris etika berasal dari kata ethic (Bertens, 2007). Etika menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia (2001) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral, juga dapat diartikan
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai
benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan
menurut Bertens (2001) etika adalah nilai dan norma moral yang menjadi
pegangan seseorang atau kelompok.
Etika dapat terdiri dari beberapa bentuk antara lain:
a. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang
tingkah laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal
mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh
masyarakat.
b. Etika normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan
manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi:
1) Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan
dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil
kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
2) Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika
Terapan.
a) Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan
antarsesama manusia dalam aktivitasnya,
b) Etika individu, lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban
manusia sebagai pribadi
c) Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi
c. Metaetika, bergerak pada perilaku etis yang lebih tinggi idaripada
perilaku etis, yaitu pada bahasa yang etis. Pada metaetika lebih
menekankan pada istilah benar dan salah, kebaikan, keadilan, dan
sebagainya (Bertens, 2007).
Pada sebagian orang sering menyamakan antara etika dengan etiket.
Dua kata tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Pada bahasa Inggris
etika berasal dari kata ethic, sedangkan etika berasal dari kata etiquette
yang memiliki arti sopan santun.
Adapun faktor-faktor yang melandasi etika adalah nilai, norma,
sosial budaya, religius, dan kebijakan. Nilai mempunyai tiga ciri yaitu
berkaitan dengan subjek, tampil dalam suatu nilai yang praktis, dan
menyangkut pada sifat yang ditambah oleh subjek pada sifat yang dimiliki
oleh objek. Sedangkan norma adalah tolok ukur untuk menilai sesuatu yan
terdiri dari norma kesopanan, norma hukum, dan norma moral yang
merupakan tingkatan norma tertinggi.
Etika berguna untuk memberi arahan bagi perilaku manusia tentang
baik atau buruk, benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak), yang
boleh atau yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang.
3. Moral
Moral hampir sama maknanya dengan etika. Kata moral berasal dari
bahasa Latin yaitu mors. Moralitas berasal dari bahasa Yunani moralis
yang mempunyai keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik
dan buruk dalam masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini,
pengertian moral hampir sama dengan etika, namun moral mempunyai
makna yang abstrak. Misalnya terdapat contoh kasus bahwasanya seorang
pecandu narkotika adalah seorang yang bermoral bejat, berarti mereka
berpegang pada nilai dan norma yang tidak baik.
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal
yang baik dan buruk yang mempengaruhi sikap seseorang atau yang
mengatur tingkah laku seseorang. Kesadaran tentang adanya baik buruk
berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan,
pendidikan, sosial budaya, agama, dan lain sebagainya. Hal ini yang
disebut kesadaran moral. Persamaan moral dengan etika adalah sama
dalam hal memberi norma bagi perilaku manusia.
TINGKAT
PERTUMBUHAN
TAHAP
PERTUMBUHAN
PERASAAN
TAHAP PRA MORAL
0-6 tahun
Tahap 0
Perbedaan antara baik dan
buruk belum didasarkan
atas kewibawaan atau
norma-norma
TINGKAT PRA
KONVENSIONAL
Perhatian khusus untuk
akibat perbuatan;
hukuman; ganjaran; motif-
motif lahiriyah dan
partukular
TAHAP 1
Anak berpegang pada
kepatuhadan hukuman.
Takut untuk kekuasaan dan
berusaha meghindarkan
hukuman
TAHAP 2
Anak mendasarkan diri
atas egoisme naif yang
kadang-kadang ditandai
hubungan timbal-balik
Takut pada akibat
negatif dari
perbuatan
TINGKAT
KONVENSIONAL
Perhatian juga untuk
maksud perbuatan;
memenuhi perbuatan,
mempertahankan
ketertiban
TAHAP 3
Orang berpegang pada
keinginan dan persetujuan
dari orang lain
TAHAP 4
Orang berpegang pada
ketertiban moral dengan
aturannya sendiri
Rasa bersalah kepada
orang lain bila tidak
mengikuti tuntunan
lahiriyah
TINGKAT
PASCAKONVENSIONA
L / TINGKAT
BERPRINSIP
Hidup moral adalah
tanggungjawab pribadi atas
dasar prinsip-prinsip batin;
maksud dan akibat-akibat
tidak diabaikan
TAHAP 5
Orang berpegang pada
persetujuan demokratis,
kontrak sosial, konsensus
bebas
TAHAP 6
Orang berpegang pada hati
nurani pribadi, yang
ditandai oleh keniscayaan
dan universalitas
Penyesalan atau
penghukuman diri
karena tidak
mengikuti pengertian
moralnya sendiri
Tabel 1.1. Tahap Perkembangan Moral (Bertens, 2001)
Secara singkat hubungan nilai, norma, moral, dan etika dapat
dijelaskan pada gambar berikut:
Kebiasaan Nilai Norma Moral Etika
Gambar 1.1. Hubungan antara Kebiasaan, Nilai, Norma,Moral, dan Etika.
Di dalam di dunia ada kebiasaan, yang kita tidak perlu memaksakan
diri, Kebiasaan itu kita lakukan dan tidak akan pernah berhenti, di awali
dengan bangun tidur.
Nilai melekat pada kebiasaan. Nilai bisa baik ataupun buruk. Saat
akan memasuki kamar mandi dengan kaki kiri dulu akan dianggap baik.
Baik itu merupakan nilai. Suatu kebiasaan akan di warnai nilai, nilai
tersebut ditetapkan oleh para nenek moyang kita juga dipengaruhi oleh
adat isitadat. Intervensi nilai pada kebiasaan berlangsung terus menerus
(budaya) dan tidak dibuat-buat melainkan suatu kenyataan.
Norma merupakan tuntunan perilaku yg lahir dari kebiasaan yang
sudah di beri nilai. jika melakukan suatu nilai yang baik, berarti kita sudah
mengikuti norma yang baik, dan sebaliknya jika kita mengikuti nilai yang
buruk, kita akan menjadi buruk. Norma bisa disebut adat istiadat/ budaya.
Moral adalah penerapan norma dengan kata lain moral merupakan
bentuk praktik dari norma. Seorang yang mampu memilih norma yang
baik dalam kehidupanya disebut bermoral baik, dan sebaliknya jika
menerapkan norma yang buruk, maka bermoral buruk.
Etika merupakan fungsi kritis dari moral. dalam kegiatannya orang
mengkritisi moralitas seseorang untuk di evaluasi baik buruknya. Etika
akan mengeluarkan saran dari kritisannnya dengan kata “sebaiknya”
dengan saran yang universal dengan memperhatikan ekonomi, sosial
budaya, religi, dan sebagainya yang akan menghasilkan saran sehingga
dapat mewarnai perilaku dan bisa berwarna nilai, serta sebagai pedoman
atau tuntunan.
4. Kode Etik
Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
profesi di dalam melaksanakan tugas profesi dan hidupnya di masyarakat.
Kod etik berisi petunjuk bagaimana menjalankan profesi, larangan dalam
profesi, dan ketentuan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam
menjalankan profesi dan dalam pergaulan di masyarakat.
5. Issue Etik dan Moral
Issu etik adalah topik yang cukup penting untuk dibicarakan
sehingga mayoritas individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah
tersebut sesuai dengan asas ataupun nilai yang berkenaan dengan akhlak,
nilai benar salah yang dianut suatu golongan atau profesi.
Sedangkan issu moral adalah berita tentang benar salah suatu
tindakan berdasarkan asas ataupun nilai yang berkenaan dengan akhlak,
nilai benar salah yang dianut berdasarkan keyakinan yang ada dalam diri
individu. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam
kehidupan sehari-hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa isu moral dalam pelayanan kebidanan dapat
diartikan topik yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah
dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan
kebidanan.
B. ISSUE ETIK BIDAN DENGAN KLIEN, KELURGA, MASYARAKAT,
TEMAN SEJAWAT, TENAGA KESEHATAN, ORGANISASI
PROFESI.
1. Issue Etik Antara Bidan Dengan Klien, Keluarga, Masyarakat
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan
masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan profesional bila ia
mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang
bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan
etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek kebidanan misalnya dalam
praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan
lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang
bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
Kasus
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang
lebih selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny
‘A’ usia kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng
kenceng dan terasa sakit sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT,
didapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam keadaan letak
sungsang. Oleh karena itu bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah
Sakit untuk melahirkan secara operasi SC. Namun keluarga klien terutama
suami menolak untuk di Rujuk dengan alasan tidak punya biaya untuk
membayar operasi. Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi
penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya
namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin
maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong
persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa
berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini
karena pengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam.
Selain itu juga dengan di Rujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan
bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan dalam keadaan letak
sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun
menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan
tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa
keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini
keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara
profesional dan dalam masyarakatpun juga tersebar bahwa bidan tersebut
dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
a. Konflik : keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah
sakit dan melahirkan secara operasi SC dengan alasan tidak punya
biaya untuk membayar operasi.
b. Issu : Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau
melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain
itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani
pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-
bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
c. Dilema : Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang
tepat untuk menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak
sungsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan
keterbatasan alat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh
Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong
persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien
sehingga dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai
prosedur ataukah kenyataan di lapangan.
2. Issue Etik antara Bidan dengan Teman Sejawat
Kasus
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua
orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki
BPS dan ada persaingan di antara dua bidan tersebut. Pada suatu hari
datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B” yang
lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B”
menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap akan menolong
persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar
wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk
bersaing dengan bidan “A”. Sedangkan bidan “A” mengetahui hal
tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong persalinan tersebut,bidan
“A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di
anggap melanggar wewenang profesi bidan.
a. Issu Moral: seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
b. Konflik Moral: menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan
pasien demi persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
c. Dilema Moral:
1) Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang
tersebut namun bidan kehilangan satu pasien.
2) Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh
bidan “A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwewenang
3. Issu Etik Bidan dengan Tenaga Kesehatan Lain
Issu etik antara Bidan dengan tenaga Kesehatan lain merupakan
perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis
lainnya. Sehingga menimbulkanketidak sepahaman atau kerenggangan
social.
Kasus 1
Disuatu desa yang ada sebuah BPS, suatu hari ada seorang Ibu
berusia 35 Tahun keadaannya sudah lemah. bidan menanyakan kepada
keluarga pasien apa yang terjadi pada pasien. Dan suami pasien menjawab
ketika dirumah Px jatuh & terjad iperdarahan hebat. Setelah itu bidan
memberikan pertolongan , memberikan infuse dst…. Bidan menjelaskan
pada keluarga, agar istrinya di bawa ke rumah sakit untuk dilakukan
curretase.Kemudian keluarga px menolak saran bidan tsb, dan meminta
bidan yang melakukan currentase. selang waktu 2 hari px mengalami
perdarahan lagi kemudian keluarga merujuk ke RS.Dokter menanyakan
kapeda suami px, apa yang sebenarnya terjadi dan suami px menjelaskan
bahwa 3 hari yang lalu istrinya mengalami keguguran & di currentase
bidan didesany. dokter mendatangi bidan terebut. Maka Terjadilah
konflik antara bidan & dokter.
a. ISSUE ETIK : Mall Praktek Bidan melakukan tindakan diluar
wewenangnya.
b. KONFLIK :bidan melakukan currentase diluar wewenangnya sehingga
terjadilah konflik antara bidan & dokter.
c. DILEMA : jika tidak segera dilakukan tindakan takutnya merenggut
nyawa px karena BPS jauh dari RS. Dan jika dilakukan tindakan bidan
merasa melanggar kode etik kebidanan & merasa melakukan tindakan
diluar wewenangnya.
4. Issue Etik Antara Bidan dan Organisasi Profesi
Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah
suatu topic masalah yang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan
organisasi profesi karena terjadinyasuatu hal-hal yang menyimpang dari
aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Kasus
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal
kehamilan ibutersebut memang sudah sering memeriksakan kehamilannya.
Menurut hasil pemeriksaanbidan Ibu tersebut mempunyai riwayat
hipertensi. Maka kemungkinan lahir pervaginanyasangat beresiko Saat
persalinan tiba. Tekanan darah ibu menjadi tinggi. Jik atidak dirujuk maka
beresiko terhadap janin dan kondisi si Ibu itu sendiri. Resiko pada janin
bisa terjadigawat janin dan perdarahan pada ibu. Bidan A sudah mengerti
resiko yang akan terjadi. Tapiia ebih memntingkan egonya sendiri karena
takut kehilangan komisinya dari pada dirujuk kermah sakit. Setelah janin
lahir Ibu mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-kejang
danmeninggal. Saaat berita itu terdengar organisasi profesi ( IBI ), maka
IBI memberikan sanksiyang setimpal bahwa dari kecerobohannya sudah
merugikan orang lain. Sebagai gantinya,ijin praktek ( BPS ) bidan A
dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggarantersebut.
a. Issue etik : terjadi malpraktek, pelangaran wewenang Bidan
b. Dilema etik : warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan
kepada organisasi profesi dan diberikan penangan.
C. ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan merupakan topik yang
penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek
kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya. Beberapa pembahasan
masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
a. Persetujuan dalam proses melahirkan.
b. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
c. Kegagalan dalam proses persalinan.
d. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
e. Konsep normal pelayanan kebidanan.
f. Bidan dan pendidikan seks.
g. Agama / kepercayaan.
h. Hubungan dengan pasien.
i. Hubungan dokter dengan bidan.
j. Kebenaran.
k. Pengambilan keputusan.
l. Pengambilan data.
m. Kematian.
n. Kerahasiaan.
o. Aborsi.
p. AIDS.
q. In Vitro fertilization
Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
a. Perawatan intensif pada bayi.
b. Skreening bayi.
c. Transplantasi organ.
d. Teknik reproduksi dan kebidanan
Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
a. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
b. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
c. Etik dalam penelitian kebidanan.
d. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
D. ISSUE MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
a. Kasus abortus.
b. Euthanansia.
c. Keputusan untuk terminasi kehamilan
E. DILEMA DAN KONFLIK MORAL
Dilema berarti adanya dua kemungkinan yang tidak bisa keduanya
benar. Dasar penilaian dilema moral tindakan kebidanan yang dilakukan
bergantung pada analisis dan argumentasi yang ada. Pembahasan dilema
moral berguna untuk mengembangkan dan mempertajam kesadaran moral
(Bertens, 2011).
Dilema moral menurut Campbell (1972) adalah suatu keadaan dimana
dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir
sama dan membutuhkan pemecahan masalah dan tidak satupun dari pilihan
itu dianggap sebagai jalan keluar yang tepat, sehingga menimbulkan adanya
kebimbangan saat pengambilan keputusan. Dilema muncul karena terbentur
pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai
yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
Konflik moral menurut Jonsen (1985) adalah pada dasarnya sama
dengan dilema, namun pada kenyataannya konflik berada diantara prinsip
moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema. Terdapat dua tipe
konflik yaitu konflik yang berhubungan dengan prinsip dan Konflik yang
berhubungan dengan otonomi.Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian
yang tidak dapat dipisahkan. Jadi, konflik moral adalah suatu proses ketika
dua pihak atau lebih berusaha memaksakan tujuannya dengan cara
mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang ingin dicapai pihak lain
(Setiawan, 1994).
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Bertens, K. 2011. Etika Biomedis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Campbell et all. 1972. Practical Medical Ethics. Auckland : Oxford University
Press.
http://chellious.wordpress.com/2010/11/02/issue-etik-dalam-pelayanan-
kebidanan/
http://www.scribd.com/doc/26952303/Issue-Etik-Pelayanan-Kebidanan
Jones, S. 2000. Ethics ang Midwifery. New York : Molbes.
Jonsen et all. 1985. Clinical Ethics. A Practical Approach to Ethical Decisions in
Clinical Medicine. New York : MacMillan Publishing Co.
Marimbi, Hanum.2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia
Press. Jogjakarta.

More Related Content

What's hot

Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Andra Dewi Hapsari
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
Indah Widi
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
shona2493
 

What's hot (20)

tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.pptKode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 

Viewers also liked

Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidanan
asep nababan
 
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Rina Septi Andriani
 
Makalah konsep kebidanan1
Makalah konsep kebidanan1Makalah konsep kebidanan1
Makalah konsep kebidanan1
asep nababan
 

Viewers also liked (20)

Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidanan
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
 
Modul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalModul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegal
 
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 
Skrining pada bayi baru lahir
Skrining pada bayi baru lahirSkrining pada bayi baru lahir
Skrining pada bayi baru lahir
 
Isu etik dan dilemma
Isu etik dan dilemmaIsu etik dan dilemma
Isu etik dan dilemma
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidananAspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
 
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananprinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
 
Makalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatanMakalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatan
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)
 
Makalah konsep kebidanan1
Makalah konsep kebidanan1Makalah konsep kebidanan1
Makalah konsep kebidanan1
 
alpraktik rupture
alpraktik rupturealpraktik rupture
alpraktik rupture
 
Etika pada kasus bayi tabung
Etika pada kasus bayi tabungEtika pada kasus bayi tabung
Etika pada kasus bayi tabung
 

Similar to Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan

Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktEtika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Mimi Mimi
 
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptxetikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
ayuusofia
 
Makalah etika profesi depandi enda
Makalah etika profesi   depandi endaMakalah etika profesi   depandi enda
Makalah etika profesi depandi enda
Devandy Enda
 
siskom etika-profesi
siskom etika-profesisiskom etika-profesi
siskom etika-profesi
hilma_alley
 

Similar to Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan (20)

Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktEtika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
 
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral MahasiswaMakalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
 
Konsep asas moral
Konsep asas moralKonsep asas moral
Konsep asas moral
 
Minggu 1 ETIKA.pptx
Minggu 1 ETIKA.pptxMinggu 1 ETIKA.pptx
Minggu 1 ETIKA.pptx
 
Etika
Etika Etika
Etika
 
etika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdfetika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdf
 
Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptxetikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
 
kupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdf
kupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdfkupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdf
kupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdf
 
Makalah etika profesi depandi enda
Makalah etika profesi   depandi endaMakalah etika profesi   depandi enda
Makalah etika profesi depandi enda
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Etika profesi
Etika profesiEtika profesi
Etika profesi
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
siskom etika-profesi
siskom etika-profesisiskom etika-profesi
siskom etika-profesi
 
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.ppt
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 
1. Etika.pdf
1. Etika.pdf1. Etika.pdf
1. Etika.pdf
 

Recently uploaded

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 

Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan

  • 1. MATERI ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN ISSUE ETIK YANG TERJADI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN Kata etika, etis, moral tidak hanya terdengar dalam ruang kuliah, namun sudah membudaya pada masyarakat dengan adanya istilah tersebut dalam media masa, pidato para pejabat negara, bahkan pada iklan komersial. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kata-kata etika, etis, dan moral sudah mewarnai kehidupan masyarakat umum. Dengan bertambah derasnya arus globalisasi dan munculnya istilah tersebut secara luas di masyarakat dunia akan semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, yang kemudian mempengaruhi munculnya penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung dan pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Profesi yang berada pada bidang yang praktek mandiri seperti bidan akan menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. Sehingga dalam perjalanannya, seorang bidan harus mengerti makna dari etik, etika, moral, dan penerapannya, serta issu-issu yang terkait dalam praktik kebidanan. Bidan dituntut untuk berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional. A. PENGERTIAN DAN BENTUK ISSU ETIK 1. Issue Issue adalah suatu berita yang tidak belum tentu benar kerjasamanya, dimana berita itu bisa benar atau salah, dapat menimbulkan pro dan kontra terhadap suatu hal, yang masing-masing memiliki argumentasi. Issue merupakan topik yang menarik untuk di diskusikan, argumentasi yang timbul akan bervariasi dan muncul karena adanya perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan.
  • 2. 2. Etika Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos. Dalam bentuk tunggal dapat diartikan sebagai akhlak, watak, perasaan, sikap atau cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha bermakna adat istiadat. Pada bahasa Inggris etika berasal dari kata ethic (Bertens, 2007). Etika menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2001) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral, juga dapat diartikan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan menurut Bertens (2001) etika adalah nilai dan norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok. Etika dapat terdiri dari beberapa bentuk antara lain: a. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat. b. Etika normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi: 1) Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral. 2) Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan. a) Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antarsesama manusia dalam aktivitasnya, b) Etika individu, lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia sebagai pribadi c) Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi c. Metaetika, bergerak pada perilaku etis yang lebih tinggi idaripada perilaku etis, yaitu pada bahasa yang etis. Pada metaetika lebih
  • 3. menekankan pada istilah benar dan salah, kebaikan, keadilan, dan sebagainya (Bertens, 2007). Pada sebagian orang sering menyamakan antara etika dengan etiket. Dua kata tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Pada bahasa Inggris etika berasal dari kata ethic, sedangkan etika berasal dari kata etiquette yang memiliki arti sopan santun. Adapun faktor-faktor yang melandasi etika adalah nilai, norma, sosial budaya, religius, dan kebijakan. Nilai mempunyai tiga ciri yaitu berkaitan dengan subjek, tampil dalam suatu nilai yang praktis, dan menyangkut pada sifat yang ditambah oleh subjek pada sifat yang dimiliki oleh objek. Sedangkan norma adalah tolok ukur untuk menilai sesuatu yan terdiri dari norma kesopanan, norma hukum, dan norma moral yang merupakan tingkatan norma tertinggi. Etika berguna untuk memberi arahan bagi perilaku manusia tentang baik atau buruk, benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak), yang boleh atau yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang. 3. Moral Moral hampir sama maknanya dengan etika. Kata moral berasal dari bahasa Latin yaitu mors. Moralitas berasal dari bahasa Yunani moralis yang mempunyai keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk dalam masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini, pengertian moral hampir sama dengan etika, namun moral mempunyai makna yang abstrak. Misalnya terdapat contoh kasus bahwasanya seorang pecandu narkotika adalah seorang yang bermoral bejat, berarti mereka berpegang pada nilai dan norma yang tidak baik. Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk yang mempengaruhi sikap seseorang atau yang mengatur tingkah laku seseorang. Kesadaran tentang adanya baik buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama, dan lain sebagainya. Hal ini yang
  • 4. disebut kesadaran moral. Persamaan moral dengan etika adalah sama dalam hal memberi norma bagi perilaku manusia. TINGKAT PERTUMBUHAN TAHAP PERTUMBUHAN PERASAAN TAHAP PRA MORAL 0-6 tahun Tahap 0 Perbedaan antara baik dan buruk belum didasarkan atas kewibawaan atau norma-norma TINGKAT PRA KONVENSIONAL Perhatian khusus untuk akibat perbuatan; hukuman; ganjaran; motif- motif lahiriyah dan partukular TAHAP 1 Anak berpegang pada kepatuhadan hukuman. Takut untuk kekuasaan dan berusaha meghindarkan hukuman TAHAP 2 Anak mendasarkan diri atas egoisme naif yang kadang-kadang ditandai hubungan timbal-balik Takut pada akibat negatif dari perbuatan TINGKAT KONVENSIONAL Perhatian juga untuk maksud perbuatan; memenuhi perbuatan, mempertahankan ketertiban TAHAP 3 Orang berpegang pada keinginan dan persetujuan dari orang lain TAHAP 4 Orang berpegang pada ketertiban moral dengan aturannya sendiri Rasa bersalah kepada orang lain bila tidak mengikuti tuntunan lahiriyah TINGKAT PASCAKONVENSIONA L / TINGKAT BERPRINSIP Hidup moral adalah tanggungjawab pribadi atas dasar prinsip-prinsip batin; maksud dan akibat-akibat tidak diabaikan TAHAP 5 Orang berpegang pada persetujuan demokratis, kontrak sosial, konsensus bebas TAHAP 6 Orang berpegang pada hati nurani pribadi, yang ditandai oleh keniscayaan dan universalitas Penyesalan atau penghukuman diri karena tidak mengikuti pengertian moralnya sendiri Tabel 1.1. Tahap Perkembangan Moral (Bertens, 2001) Secara singkat hubungan nilai, norma, moral, dan etika dapat dijelaskan pada gambar berikut: Kebiasaan Nilai Norma Moral Etika
  • 5. Gambar 1.1. Hubungan antara Kebiasaan, Nilai, Norma,Moral, dan Etika. Di dalam di dunia ada kebiasaan, yang kita tidak perlu memaksakan diri, Kebiasaan itu kita lakukan dan tidak akan pernah berhenti, di awali dengan bangun tidur. Nilai melekat pada kebiasaan. Nilai bisa baik ataupun buruk. Saat akan memasuki kamar mandi dengan kaki kiri dulu akan dianggap baik. Baik itu merupakan nilai. Suatu kebiasaan akan di warnai nilai, nilai tersebut ditetapkan oleh para nenek moyang kita juga dipengaruhi oleh adat isitadat. Intervensi nilai pada kebiasaan berlangsung terus menerus (budaya) dan tidak dibuat-buat melainkan suatu kenyataan. Norma merupakan tuntunan perilaku yg lahir dari kebiasaan yang sudah di beri nilai. jika melakukan suatu nilai yang baik, berarti kita sudah mengikuti norma yang baik, dan sebaliknya jika kita mengikuti nilai yang buruk, kita akan menjadi buruk. Norma bisa disebut adat istiadat/ budaya. Moral adalah penerapan norma dengan kata lain moral merupakan bentuk praktik dari norma. Seorang yang mampu memilih norma yang baik dalam kehidupanya disebut bermoral baik, dan sebaliknya jika menerapkan norma yang buruk, maka bermoral buruk. Etika merupakan fungsi kritis dari moral. dalam kegiatannya orang mengkritisi moralitas seseorang untuk di evaluasi baik buruknya. Etika akan mengeluarkan saran dari kritisannnya dengan kata “sebaiknya” dengan saran yang universal dengan memperhatikan ekonomi, sosial budaya, religi, dan sebagainya yang akan menghasilkan saran sehingga dapat mewarnai perilaku dan bisa berwarna nilai, serta sebagai pedoman atau tuntunan. 4. Kode Etik Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi di dalam melaksanakan tugas profesi dan hidupnya di masyarakat. Kod etik berisi petunjuk bagaimana menjalankan profesi, larangan dalam profesi, dan ketentuan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam menjalankan profesi dan dalam pergaulan di masyarakat.
  • 6. 5. Issue Etik dan Moral Issu etik adalah topik yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga mayoritas individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas ataupun nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai benar salah yang dianut suatu golongan atau profesi. Sedangkan issu moral adalah berita tentang benar salah suatu tindakan berdasarkan asas ataupun nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai benar salah yang dianut berdasarkan keyakinan yang ada dalam diri individu. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa isu moral dalam pelayanan kebidanan dapat diartikan topik yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan. B. ISSUE ETIK BIDAN DENGAN KLIEN, KELURGA, MASYARAKAT, TEMAN SEJAWAT, TENAGA KESEHATAN, ORGANISASI PROFESI. 1. Issue Etik Antara Bidan Dengan Klien, Keluarga, Masyarakat Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. Kasus Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang
  • 7. lebih selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny ‘A’ usia kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng kenceng dan terasa sakit sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, didapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan secara operasi SC. Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk di Rujuk dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi. Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena pengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam. Selain itu juga dengan di Rujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan dalam masyarakatpun juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur. a. Konflik : keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah sakit dan melahirkan secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi. b. Issu : Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda- bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
  • 8. c. Dilema : Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak sungsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien sehingga dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur ataukah kenyataan di lapangan. 2. Issue Etik antara Bidan dengan Teman Sejawat Kasus Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada persaingan di antara dua bidan tersebut. Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B” yang lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan bidan “A”. Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong persalinan tersebut,bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di anggap melanggar wewenang profesi bidan. a. Issu Moral: seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal. b. Konflik Moral: menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”. c. Dilema Moral: 1) Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan kehilangan satu pasien. 2) Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwewenang
  • 9. 3. Issu Etik Bidan dengan Tenaga Kesehatan Lain Issu etik antara Bidan dengan tenaga Kesehatan lain merupakan perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis lainnya. Sehingga menimbulkanketidak sepahaman atau kerenggangan social. Kasus 1 Disuatu desa yang ada sebuah BPS, suatu hari ada seorang Ibu berusia 35 Tahun keadaannya sudah lemah. bidan menanyakan kepada keluarga pasien apa yang terjadi pada pasien. Dan suami pasien menjawab ketika dirumah Px jatuh & terjad iperdarahan hebat. Setelah itu bidan memberikan pertolongan , memberikan infuse dst…. Bidan menjelaskan pada keluarga, agar istrinya di bawa ke rumah sakit untuk dilakukan curretase.Kemudian keluarga px menolak saran bidan tsb, dan meminta bidan yang melakukan currentase. selang waktu 2 hari px mengalami perdarahan lagi kemudian keluarga merujuk ke RS.Dokter menanyakan kapeda suami px, apa yang sebenarnya terjadi dan suami px menjelaskan bahwa 3 hari yang lalu istrinya mengalami keguguran & di currentase bidan didesany. dokter mendatangi bidan terebut. Maka Terjadilah konflik antara bidan & dokter. a. ISSUE ETIK : Mall Praktek Bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya. b. KONFLIK :bidan melakukan currentase diluar wewenangnya sehingga terjadilah konflik antara bidan & dokter. c. DILEMA : jika tidak segera dilakukan tindakan takutnya merenggut nyawa px karena BPS jauh dari RS. Dan jika dilakukan tindakan bidan merasa melanggar kode etik kebidanan & merasa melakukan tindakan diluar wewenangnya. 4. Issue Etik Antara Bidan dan Organisasi Profesi Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu topic masalah yang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan
  • 10. organisasi profesi karena terjadinyasuatu hal-hal yang menyimpang dari aturan-aturan yang telah ditetapkan. Kasus Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal kehamilan ibutersebut memang sudah sering memeriksakan kehamilannya. Menurut hasil pemeriksaanbidan Ibu tersebut mempunyai riwayat hipertensi. Maka kemungkinan lahir pervaginanyasangat beresiko Saat persalinan tiba. Tekanan darah ibu menjadi tinggi. Jik atidak dirujuk maka beresiko terhadap janin dan kondisi si Ibu itu sendiri. Resiko pada janin bisa terjadigawat janin dan perdarahan pada ibu. Bidan A sudah mengerti resiko yang akan terjadi. Tapiia ebih memntingkan egonya sendiri karena takut kehilangan komisinya dari pada dirujuk kermah sakit. Setelah janin lahir Ibu mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-kejang danmeninggal. Saaat berita itu terdengar organisasi profesi ( IBI ), maka IBI memberikan sanksiyang setimpal bahwa dari kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya,ijin praktek ( BPS ) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggarantersebut. a. Issue etik : terjadi malpraktek, pelangaran wewenang Bidan b. Dilema etik : warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada organisasi profesi dan diberikan penangan. C. ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya. Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut: a. Persetujuan dalam proses melahirkan. b. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan. c. Kegagalan dalam proses persalinan. d. Pelaksanan USG dalam kehamilan. e. Konsep normal pelayanan kebidanan.
  • 11. f. Bidan dan pendidikan seks. g. Agama / kepercayaan. h. Hubungan dengan pasien. i. Hubungan dokter dengan bidan. j. Kebenaran. k. Pengambilan keputusan. l. Pengambilan data. m. Kematian. n. Kerahasiaan. o. Aborsi. p. AIDS. q. In Vitro fertilization Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi: a. Perawatan intensif pada bayi. b. Skreening bayi. c. Transplantasi organ. d. Teknik reproduksi dan kebidanan Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi: a. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik. b. Otonomi bidan dan kode etik profesional. c. Etik dalam penelitian kebidanan. d. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif. D. ISSUE MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari: a. Kasus abortus. b. Euthanansia. c. Keputusan untuk terminasi kehamilan E. DILEMA DAN KONFLIK MORAL Dilema berarti adanya dua kemungkinan yang tidak bisa keduanya benar. Dasar penilaian dilema moral tindakan kebidanan yang dilakukan bergantung pada analisis dan argumentasi yang ada. Pembahasan dilema
  • 12. moral berguna untuk mengembangkan dan mempertajam kesadaran moral (Bertens, 2011). Dilema moral menurut Campbell (1972) adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah dan tidak satupun dari pilihan itu dianggap sebagai jalan keluar yang tepat, sehingga menimbulkan adanya kebimbangan saat pengambilan keputusan. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada. Konflik moral menurut Jonsen (1985) adalah pada dasarnya sama dengan dilema, namun pada kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema. Terdapat dua tipe konflik yaitu konflik yang berhubungan dengan prinsip dan Konflik yang berhubungan dengan otonomi.Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan. Jadi, konflik moral adalah suatu proses ketika dua pihak atau lebih berusaha memaksakan tujuannya dengan cara mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang ingin dicapai pihak lain (Setiawan, 1994).
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Bertens, K. 2011. Etika Biomedis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Campbell et all. 1972. Practical Medical Ethics. Auckland : Oxford University Press. http://chellious.wordpress.com/2010/11/02/issue-etik-dalam-pelayanan- kebidanan/ http://www.scribd.com/doc/26952303/Issue-Etik-Pelayanan-Kebidanan Jones, S. 2000. Ethics ang Midwifery. New York : Molbes. Jonsen et all. 1985. Clinical Ethics. A Practical Approach to Ethical Decisions in Clinical Medicine. New York : MacMillan Publishing Co. Marimbi, Hanum.2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia Press. Jogjakarta.